PENGERTIAN DAN MANFAAT SOSIOLINGUISTIK. docx
PENGERTIAN DAN MANFAAT
SOSIOLINGUISTIK
Disusun oleh
FITRIANI
1254041045
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
JURUSAN BAHASA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki manusia, tidak
hanya dapat dikaji secara internal tetapi juga secara eksternal. Artinya pengkajian bahasa
tidak hanya dapat dilakukan dengan menganalisis struktur fonologis, morfologis maupun
sintaksisnya, melainkan dapat pula dikaji dengan hal-hal atau faktor-faktor yang berada
di luar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para penuturnya di
dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan.
Pengkajian secara eksternal inilah yang menghasilkan rumusan-rumusan yang
berkaitan dengan kegunaan dan penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan
manusia di dalam masyarakat. Pengkajian secara eksternal ini tidak hanya melibatkan
teori dan prosedur linguistik saja, tetapi juga melibatkan teori dan prosedur disiplin lain
yang berkaitan dengan penggunaan bahasa itu, sehingga wujudnya berupa ilmu
antardisiplin yang namanya merupakan gabungan dari disiplin ilmu-ilmu yang bergabung
itu, umpamanya sosiolinguistik.
Sosiolinguistik merupakan gabungan antara disiplin sosiologi dan disiplin
linguistik dengan bahasa sebagai objek kajiannya. Namun satu hal yang harus
digarisbawahi bahwasanya bahasa sebagai objek kajian sosiolinguistik tidak dilihat
maupun didekati sebagai bahasa, melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi
atau komunikasi di dalam masyarakat manusia.
Persoalan kita sekarang adalah apakah sosiolinguistik itu sebenarnya; bagaimana
hubungannya dengan disiplin ilmu lain; dan apa kegunaan serta masalah-masalah
sosiolinguistik. Atas dasar di atas penyusun kemudian tertarik untuk membicarakan
masalah seputar sosiolinguistik, kegunaan dan ruang lingkup sosiolinguistik.
B. Rumusan masalah
Berdasar pada latar belakang di atas, adapun rumusan yang menjadi masalah
dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Apakah sosiolinguistik itu?
2. Apa saja objek kajian sosiolinguistik?
3. Apa manfaat sosiolinguistik?
C. Manfaat penulisan
Melalui makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memperoleh manfaat berupa:
1. Pengetahuan atas pengertian sosiolinguistik.
2. Pengetahuan tentang obek kajian sosiolinguistik.
3. Pengetahuan tentang manfaat sosiolinguisik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiolingusitik
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik.
(Chaer dan Agustina (2010: 2) menjelaskan bahwa untuk memahami sosiolingusitik
perlu dipahami terlebih dahulu sosiologi dan linguistik itu. Sosiologi merupakan ilmu
yang mempelajari manusia di dalam masyarakat, menyangkut di dalamnya mengenai
proses interaksi sosial manusia di dalam masyarakat. Sementara itu, linguistik adalah
bidang ilmu yang mempelajarai bahasa. Linguistik mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik merupakan
bidang ilmu antardisiplin yang mempelajarai bahasa dalam kaitan penggunaan bahasa
tersebut di dalam masyarakat.
Terkait dengan definisi sosiolinguistik, Soemarsono (2012: 1) mendefinisikan
sosiolinguistik merupakan kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi
kemasyarakatan. Beberapa pakar (melalui Chaer dan Agustina (2010: 3)
mendefinisikan sosiolinguistik sebagai berikut.
1. Sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan
pelbagai variasi bahasa, serta hubungannya di antara para bahasawan
dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat
(Kridalaksana, 1978).
2. Pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan disebut sosiolinguistik
(Nababan, 1984).
B. Objek Kajian Sosiolinguistik
Objek kajian sosiolinguistik, sebagaimana disimpulkan di atas, merupakan bahasa
dalam penggunaanya di dalam masyarakat. Chaer dan Agustina (2010: 3) menjelaskan
bahwa dalam sosiolinguistik bahasa tidak dilihat sebagai bahasa sebagaimana dilakukan
oleh linguistik umum, melaikan dilihat sebagai sarana interaksi sosial di dalam
masyarakat. Soemarsono (2012: 8) menjelaskan bahwa sosiolinguistik melihat bahasa
sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan masyarakat, bahasa dilihat sebagai sistem
yang tidak terlepas dari ciri-ciri penutur dan dari nilai-nilai sosiobudaya yang dipatuhi
oleh penutur itu. Lebih lanjut, konferensi sosiolinguistik pertama yang berlangsung di
University of California, LA, tahun 1964, telah merumuskan adanya tujuh dimensi dalam
penelitian sosiolinguistik. Ketujuh dimensi tersebut yaitu:
1. Identitas sosial penutur
Identitas sosial dari penutur adalah antara lain dapat diketahui dari
pertanyaan apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana hubungannya
dengan lawan tuturnya. Maka identitas penutur dapat berupa anggota
keluarga, dapat berupa teman karib, dan sebagainya.
2. Identitas sosial pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur. Maka
identitas pendengar itupun dapat berupa anggota keluarga dan sebagainya.
Identitas pendengar atau para pendengar juga akan mempengaruhi pilihan
kode dalam bertutur.
3. Lingkungan tempat peristiwa tutur terjadi
Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang
keluarga didalam sebuah rumah tangga, didalam masjid, dilapangan
sepakbola, diruang kuliah, dan diperpustakaan. Tempat peristiwa tutur terjadi
dapat pula mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur.
4. Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek social
Analisis Diakronik dan Sinkronik dari dialeg-dialeg sosial berupa
deskripsi pola-pola dialeg sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau
yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. Dialeg sosial ini digunakan para
penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas
sosial tertentu didalam masyarakat.
5. Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk
ujaran
Penilaian sosial yang berbeda olah penutur terhadap bentuk-bentuk prilaku
ujaran. Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu
dalam masyarakat. Berdasarkan kelas sosialnya itu mempunyai penilaian
sendiri, yang tentunya sama, atau jika berbeda, tidak akan terlalu jauh dari
kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung.
6. Tingkatan variasi dan ragam linguistik
Tingkatan variasi atau linguistik, maksudnya bahwa sehubungan dengan
heterogennya anggota suatu masyarakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial,
dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat
komunikasi, manusia yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi.
7. Penerapan praktis penelitian sosiolingusitik
penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik merupakan topik yang
membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalahmasalah praktis dalam masyarakat.
C. Manfaat Sosiolinguistik
Manfaat sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, sebab
bahasa
merupakan
alat
komunikasi
verbal
manusia.
Dalam
penggunaannya,
sosiolinguistik memberi pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa di dalam
masyarakat. Sosiolinguistik memberikan pengetahuan tentang berbagai variasi bahasa
yang ada di masyarakat. Kita sebagai manusia yang hidup di dalam masyarakat,
sosiolinguistik memberikan pengetahuan tentang bagaimana kita dapat menempatkan diri
dalam penggunaan bahasa kita ketika berada pada masyarakat tertentu.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penulisan makalah, dapat disimpulkan tentang sosiolinguistik,
sebagai berikut:
1. Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan
ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor
sosial di dalam suatu masyarakat tutur.
2. Manfaat sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, dalam penggunaannya
sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa dalam
aspek atau segi sosial tertentu.
3. Ada tujuh dimensi yang merupakan masalah dalam sosiolinguistik yaitu (1) identitas
sosial dari penutur, (2) identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses
komunikasi, (3) lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi, (4) analisis sinkronik
dan diakronik dari dialek-dialek sosial, (5) penelitian sosial yang berbeda oleh
penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran, (6) tingkatan variasi dan ragam
linguistik, dan (7) penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik..
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolingusitik: Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soemarsono. 2012. Sosiolingusitik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://seorangrahmat.blogspot.com/2013/05/hakikat-sosiolinguistik.html
http://hindrasetiaone.blogspot.com/2014/05/definisi-sosiolinguistik-masalah-dan.html \
SOSIOLINGUISTIK
Disusun oleh
FITRIANI
1254041045
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
JURUSAN BAHASA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki manusia, tidak
hanya dapat dikaji secara internal tetapi juga secara eksternal. Artinya pengkajian bahasa
tidak hanya dapat dilakukan dengan menganalisis struktur fonologis, morfologis maupun
sintaksisnya, melainkan dapat pula dikaji dengan hal-hal atau faktor-faktor yang berada
di luar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para penuturnya di
dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan.
Pengkajian secara eksternal inilah yang menghasilkan rumusan-rumusan yang
berkaitan dengan kegunaan dan penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan
manusia di dalam masyarakat. Pengkajian secara eksternal ini tidak hanya melibatkan
teori dan prosedur linguistik saja, tetapi juga melibatkan teori dan prosedur disiplin lain
yang berkaitan dengan penggunaan bahasa itu, sehingga wujudnya berupa ilmu
antardisiplin yang namanya merupakan gabungan dari disiplin ilmu-ilmu yang bergabung
itu, umpamanya sosiolinguistik.
Sosiolinguistik merupakan gabungan antara disiplin sosiologi dan disiplin
linguistik dengan bahasa sebagai objek kajiannya. Namun satu hal yang harus
digarisbawahi bahwasanya bahasa sebagai objek kajian sosiolinguistik tidak dilihat
maupun didekati sebagai bahasa, melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi
atau komunikasi di dalam masyarakat manusia.
Persoalan kita sekarang adalah apakah sosiolinguistik itu sebenarnya; bagaimana
hubungannya dengan disiplin ilmu lain; dan apa kegunaan serta masalah-masalah
sosiolinguistik. Atas dasar di atas penyusun kemudian tertarik untuk membicarakan
masalah seputar sosiolinguistik, kegunaan dan ruang lingkup sosiolinguistik.
B. Rumusan masalah
Berdasar pada latar belakang di atas, adapun rumusan yang menjadi masalah
dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Apakah sosiolinguistik itu?
2. Apa saja objek kajian sosiolinguistik?
3. Apa manfaat sosiolinguistik?
C. Manfaat penulisan
Melalui makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memperoleh manfaat berupa:
1. Pengetahuan atas pengertian sosiolinguistik.
2. Pengetahuan tentang obek kajian sosiolinguistik.
3. Pengetahuan tentang manfaat sosiolinguisik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiolingusitik
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik.
(Chaer dan Agustina (2010: 2) menjelaskan bahwa untuk memahami sosiolingusitik
perlu dipahami terlebih dahulu sosiologi dan linguistik itu. Sosiologi merupakan ilmu
yang mempelajari manusia di dalam masyarakat, menyangkut di dalamnya mengenai
proses interaksi sosial manusia di dalam masyarakat. Sementara itu, linguistik adalah
bidang ilmu yang mempelajarai bahasa. Linguistik mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik merupakan
bidang ilmu antardisiplin yang mempelajarai bahasa dalam kaitan penggunaan bahasa
tersebut di dalam masyarakat.
Terkait dengan definisi sosiolinguistik, Soemarsono (2012: 1) mendefinisikan
sosiolinguistik merupakan kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi
kemasyarakatan. Beberapa pakar (melalui Chaer dan Agustina (2010: 3)
mendefinisikan sosiolinguistik sebagai berikut.
1. Sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan
pelbagai variasi bahasa, serta hubungannya di antara para bahasawan
dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat
(Kridalaksana, 1978).
2. Pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan disebut sosiolinguistik
(Nababan, 1984).
B. Objek Kajian Sosiolinguistik
Objek kajian sosiolinguistik, sebagaimana disimpulkan di atas, merupakan bahasa
dalam penggunaanya di dalam masyarakat. Chaer dan Agustina (2010: 3) menjelaskan
bahwa dalam sosiolinguistik bahasa tidak dilihat sebagai bahasa sebagaimana dilakukan
oleh linguistik umum, melaikan dilihat sebagai sarana interaksi sosial di dalam
masyarakat. Soemarsono (2012: 8) menjelaskan bahwa sosiolinguistik melihat bahasa
sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan masyarakat, bahasa dilihat sebagai sistem
yang tidak terlepas dari ciri-ciri penutur dan dari nilai-nilai sosiobudaya yang dipatuhi
oleh penutur itu. Lebih lanjut, konferensi sosiolinguistik pertama yang berlangsung di
University of California, LA, tahun 1964, telah merumuskan adanya tujuh dimensi dalam
penelitian sosiolinguistik. Ketujuh dimensi tersebut yaitu:
1. Identitas sosial penutur
Identitas sosial dari penutur adalah antara lain dapat diketahui dari
pertanyaan apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana hubungannya
dengan lawan tuturnya. Maka identitas penutur dapat berupa anggota
keluarga, dapat berupa teman karib, dan sebagainya.
2. Identitas sosial pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur. Maka
identitas pendengar itupun dapat berupa anggota keluarga dan sebagainya.
Identitas pendengar atau para pendengar juga akan mempengaruhi pilihan
kode dalam bertutur.
3. Lingkungan tempat peristiwa tutur terjadi
Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang
keluarga didalam sebuah rumah tangga, didalam masjid, dilapangan
sepakbola, diruang kuliah, dan diperpustakaan. Tempat peristiwa tutur terjadi
dapat pula mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur.
4. Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek social
Analisis Diakronik dan Sinkronik dari dialeg-dialeg sosial berupa
deskripsi pola-pola dialeg sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau
yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. Dialeg sosial ini digunakan para
penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas
sosial tertentu didalam masyarakat.
5. Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk
ujaran
Penilaian sosial yang berbeda olah penutur terhadap bentuk-bentuk prilaku
ujaran. Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu
dalam masyarakat. Berdasarkan kelas sosialnya itu mempunyai penilaian
sendiri, yang tentunya sama, atau jika berbeda, tidak akan terlalu jauh dari
kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung.
6. Tingkatan variasi dan ragam linguistik
Tingkatan variasi atau linguistik, maksudnya bahwa sehubungan dengan
heterogennya anggota suatu masyarakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial,
dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat
komunikasi, manusia yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi.
7. Penerapan praktis penelitian sosiolingusitik
penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik merupakan topik yang
membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalahmasalah praktis dalam masyarakat.
C. Manfaat Sosiolinguistik
Manfaat sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, sebab
bahasa
merupakan
alat
komunikasi
verbal
manusia.
Dalam
penggunaannya,
sosiolinguistik memberi pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa di dalam
masyarakat. Sosiolinguistik memberikan pengetahuan tentang berbagai variasi bahasa
yang ada di masyarakat. Kita sebagai manusia yang hidup di dalam masyarakat,
sosiolinguistik memberikan pengetahuan tentang bagaimana kita dapat menempatkan diri
dalam penggunaan bahasa kita ketika berada pada masyarakat tertentu.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penulisan makalah, dapat disimpulkan tentang sosiolinguistik,
sebagai berikut:
1. Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan
ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor
sosial di dalam suatu masyarakat tutur.
2. Manfaat sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, dalam penggunaannya
sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa dalam
aspek atau segi sosial tertentu.
3. Ada tujuh dimensi yang merupakan masalah dalam sosiolinguistik yaitu (1) identitas
sosial dari penutur, (2) identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses
komunikasi, (3) lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi, (4) analisis sinkronik
dan diakronik dari dialek-dialek sosial, (5) penelitian sosial yang berbeda oleh
penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran, (6) tingkatan variasi dan ragam
linguistik, dan (7) penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik..
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolingusitik: Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soemarsono. 2012. Sosiolingusitik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://seorangrahmat.blogspot.com/2013/05/hakikat-sosiolinguistik.html
http://hindrasetiaone.blogspot.com/2014/05/definisi-sosiolinguistik-masalah-dan.html \