AL QURAN DALAM PERSPEKTIF KEILMUAN DAN K

Nama

: Astrid Nirmalasari Sutikno

NIM

: 201310010311001

Matkul

: Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

1.

Rotasi Alam Semesta

Salah satu sebab utama mengapa terjadi keseimbangan di alam semesta ini adalah beredarnya
benda-benda angkasa sesuai dengan orbit atau lintasan tertentu. Pengetahuan semacam ini bisa
jadi kita ketahui akhir-akhir ini, sementara gambaran ide orbit ini telah ada di dalam Al-Qur’an
ratusan abad yang lalu.
Allah SWT berfirman,


‫حوونن‬
‫حا نرنوال شنشومنس نوال ونقنمنر ك حلل ففى نفل نكك ي نوسبن ح‬
‫نوحهنوال شنفذى نخل ننق ال شني ونل نوالن شن ن‬
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing
dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al Anbiya : 33)
Superclaster, galaksi, bintang-bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam
sistemnya, dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur seperti pada roda gigi suatu
mesin. Tata surya dan galaksi kita juga bergerak mengitari pusatnya masing-masing. Setiap
tahun bumi dan tata surya bergerak 500 juta kilometer menjauhi posisi sebelumya. Dari hasil
perhitungan para pakar sains, diketahui bahwa bila suatu benda langit menyimpang sedikit saja
dari orbitnya, hal ini akan menyebabkan hancurnya sistem tersebut. Misalnya, marilah kita lihat
apa yang akan terjadi bila orbit bumi menyimpang 3 mm lebih besar atau lebih kecil dari yang
seharusnya.
Selama berevolusi mengitari matahari, bumi mengikuti orbit yang berdeviasi sebesar 2,8 mm
dari lintasannya yang benar setiap 29 km. Orbit yang diikuti bumi tidak pernah berubah karena
penyimpangan sebesar 3 mm akan menyebabkan kehancuran yang hebat. Andaikan
penyimpangan orbit adalah 2,5 mm, dan bukan 2,8 mm, orbit bumi akan menjadi sangat luas
dan kita semua akan membeku. Andaikan penyimpangan orbit adalah 3,1 mm, kita akan hangus
dan mati. Subhanallah..!


2.

Matahari

Matahari merupakan salah satu bintang yang ada di jagad raya ini. Matahari adalah bintang yang
paling dekat dengan bumi, sehingga penelitian tentang bintang ini lebih mudah dilakukan
daripada bintang lainnya. Matahari memiliki jarak 150 juta km dari bumi, dan dia menyediakan
energi yang dibutuhkan oleh kehidupan di bumi ini secara terus-menerus.
Pada pusat benda angkasa yang berenergi sangat besar ini, atom hidogren terus-menerus
berubah menjadi helium. Setiap detik 616 miliar ton hidrogen berubah menjadi 612 miliar ton
helium. Selama sedetik itu, energi yang dihasilkan sebanding dengan ledakan 500 juta bom
atom. Selain matahari dianggap benda hitam yang berpijar pada temperatur 6000 kelvin dan
energi yang dipancarkannya berupa gelombang elektromagnetik yang menyebar ke segala arah.
Karena benda hitam pada temperatur tertentu dapat mengemisikan radiasi dalam jumlah
maksimum dan mencakup semua panjang gelombang, maka spektrum sinar matahari merupakan
spektrum yang komplit. Sesuai dengan kaidah Hukum Wien energi maksimum untuk temperatur
6000 kelvin adalah 0,483 mikrometer, sehingga spektrum panjang gelombang energinya masuk
pada kategori cahaya tapak.
Kehidupan di bumi dimungkinkan oleh adanya energi dari matahari ini. Keseimbangan di bumi

tetap dan 99% energi yang dibutuhkan untuk kehidupan disediakan oleh matahari. Setengan
energi ini kasatmata dan berbentuk cahaya, sedangkan sisanya berbentuk sinar ultraviolet yang
tidak kasatmata dan berbentuk panas.
Sifat lain dari matahari adalah memuai secara berkala seperti lonceng. Hal ini berulang setiap
lima menit dan permukaan matahari bergerak mendekat dan menjauh 3 km dari bumi dengan
kecepatan 1.080 km/jam.
Matahari hanyalah salah satu dari 200 juta bintang dalam Bimasakti. Meskipun 325.599 kali
lebih besar dari bumi, matahari merupakan salah satu bintang kecil yang terdapat di alam
semesta.
Matahari berjarak 30.000 tahun cahaya dari pusat Bimasakti, yang berdiameter 125.000 tahun
cahaya. (1 tahun cahaya = 9.460.800.000.000 km.)

Sementara itu terkait dengan perjalanan matahari Allah SWT berfirman dalan Surat Yasin ayat :
38 sebagai berikut :

‫جفرى لفحموستننقفشر ل شننها نذالفنك تنوقفدي ونر ال ونعفزي وفز ال ونعلفي وفم‬
‫نوال شنشومحس تن و‬
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui”.
Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita, matahari berjalan

akibat dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu tempat pada bidang
angkasa yang dekat dengan bintang Vega. (Ini berarti matahari bergerak sejauh kira-kira 720.000
x 24 = 17.280.000 dalam sehari, begitu pula bumi yang bergantung padanya.)

3.

Angin

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Jatsiyah : 5 sebagai berikut :

‫حا‬
‫حافرنونمآ أ نن ونزنل اللحه فمنن ال شنسنمآفءفمون فروزكق نفأ نوحنيافبفه ال وأ نورنض بنوعند نمووفت ن‬
‫نواوخفتل نفف ال شني وفل نوالن شن ن‬
‫ت لفنقووكم ي شنوعفقل حوونن‬
‫نوتنوصفري وفف الفشري نفح نءاي ن ل‬
“Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu
dihidupkannya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada kisaran angin terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.”
Ayat al-Qur’an ini memberikan gambaran tentang keberadaan angin, yang bagi setiap orang
berakal dan menyadari manfaatnya akan mengambil hikmah, sehingga akan meningkatkan

keimanannya kepada sang pencipta, Allah SWT. Coba dibayangkan dengan adanya angin ini
pesawat dapat terbang sehingga mampu mengantar kita menuju suatu tempat yang kita inginkan.
Angin juga yang membuat udara di tempat kita berada menjadi tidak pengap, angin pula lah
yang mampu mengawinkan beberapa tanaman dalam proses penyerbukan. Dan masih banyak
lagi manfaatnya.

Angin dalam konsep ilmu fisika dapat diartikan aliran udara. Ia terbentuk di antara dua zona
atau tempat yang memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan
perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus mengalir dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah. Bila terjadi perbedaan di antara pusat tekanan (yakni suhu atmosfer) terlalu
tinggi, arus udara (yakni angin) menjadi sangat kuat. Yang seperti ini menunjukkan gambaran
singkat proses terbentuknya angin yang sangat merusak, misalnya angin ribut.
Yang menarik, meskipun terdapat daerah-daerah yang memiliki perbedaan suhu yang sangat
jauh seperti antara khatulistiwa dan kutub, bumi tidak selalu dihadapkan pada angin dan tekanan
yang kuat, berkat adanya rintangan dan “pengaturan”. Andai saja arus udara kuat, yang
semestinya terbentuk di antara khatulistiwa dan kutub, tidak diperlemah (seperti akan
digambarkan di bawah), tentu bumi akan berubah menjadi planet mati yang didera badai terusmenerus.
Pada prinsipnya, perbedaan ketinggian permukaan bumi memecah kekuatan angin. Perbedaan
ketinggian yang mencolok akan menghasilkan sistem fron dingin dan panas. Seperti yang
terlihat pada lereng pegunungan yang lebih rendah, sistem ini dapat menyebabkan munculnya

angin baru. Dengan demikian, sistem dengan dua pusat (bi-centered) antara khatulistiwa dan
kutub berubah menjadi sistem dengan banyak pusat (multi centered) berkat adanya tebing-tebing
terjal, dan angin diperlemah karena disalurkan ke beberapa arah. Rantai pegunungan pada kerak
bumi berfungsi sebagai koridor udara raksasa. Koridor-koridor ini akan membantu angin
menyebarkan udara ke seluruh penjuru bumi secara merata.
Kemiringan sumbu bumi juga berperan penting dalam memperlemah angin. Andai saja sumbu
bumi benar-benar tegak lurus pada orbitnya, maka bumi akan dilanda badai terus-menerus.
Khatulistiwa bumi memiliki kemiringan dengan sudut 23 270 pada bidang orbitnya. Dengan
demikian, suhu di daerah antara dua kutub tidaklah tetap, berubah berdasarkan musim. Ini
berarti bahwa tekanan udara menjadi seimbang, sehingga kekuatan angin menjadi berkurang.
Bila perbedaan suhu antara khatulistiwa dan kedua kutub menurun, angin akan bertiup lebih
hangat.
Selain itu, dua lapisan gas yang menyelimuti planet bumi telah diciptakan untuk
menyeimbangkan bumi telah diciptakan untuk menyeimbangkan perbedaan suhu. Lapisan ozon

dan karbon dioksida menyerap kelebihan sinar matahari. Sebaliknya, karbon dioksida berfungsi
menahan panas yang diperoleh dan mencegah pendinginan.
Semua hal di atas menunjukkan bahwa manusia berutang budi pada sistem yang luar biasa ini,
dan terdiri atas subsistem-subsistem yang kompleks. Dan yang terpenting adalah seluruh alam
semesta diciptakan untuk memungkinkan adanya kehidupan bagi setiap manusia.

4.

Hujan dan Fungsi Lain dari Langit

Allah SWT berfirman :

‫نوال شنسنمآفء نذافت ال شنروجفع‬
“Demi langit yang mengandung hujan”. (QS. At-Tahaariq : 11)
Kata yang ditafsirkanoleh sebagian ahli tafsir sebagai “mengandung hujan” dalam terjemahan
al-Qur’an ini dapat juga bermakna “mengirim kembali” atau mengembalikan.
Seperti telah diketahui bersama, atmosfer yang melingkupi bumi terdiri atas sejumlah lapisan.
Pada setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Beberapa hasil penelitian
mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau
sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Jika dicermati
ternyata terdapat sejumlah contoh fungsi pengembalian dari lapisan-lapisan yang menyelimuti
bumi tersebut.


Lapisan troposfir, lapisan ini berada pada ketinggian 13 hingga 15 km di atas permukaan


bumi, serta memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga
jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.


Lapisan ozon, berada pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya, termasuk

di dalamnya sinar kosmik akibat pancaran sinar dari benda-benda dan sinar ultraviolet yang
datang dari luar angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.


Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio yang berasal dari bumi ke

berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi yang bersofat pasif, sehingga

memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang
cukup jauh.
Dari beberapa penjelasan tentang sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara
ilmiah di masa kini tersebut, membuktikan bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang berlaku
sepanjang zaman.
Terkait dengan hujan, terdapat sebuah ayat al-Qur’an yang menyebutkan sifat angin yang

berfungsi “mengawinkan” hingga terbentuknya hujan. Allah SWT berfirman, dan hal ini :

‫خفز فني ونن‬
‫ فب ن‬,‫نوأ نورنسل وننا الفشرينح ل ننوفقنح نفأ ن ن ونزل وننا فمنن ال شنسنمآفء نمآءء نفأ ن وسنقي ون نك ححمووحه نونمآ أ نن وتحوم ل نحه‬
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan, dan Kami turunkan hujan dari langit,
lau Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpannya”. (Al-Hijr : 22)
Dan ayat ini, ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga
abad ke-20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa
angin menggerakkan awan. Namun, penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan
adanya peran “mengawinkan” dari angin dalam pembentukan hujan.
Fungsi “mengawinkan” dari angin ini terjadi sebagaimana berikut :
Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk
akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil,
dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal
sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin, dan selanjutnya
terbawa ke lapisan atas atmosfir. Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin,
dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekeliling partikel-partikel dan
berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan
membentuk awan, dan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikelpartikel yanng dibawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila

angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfir bagian atas tidak akan pernah
terbentuk, dan hujan pun tidak akan terjadi.
Hal terpenting di sini adalah, bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan,
ternyata telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat al-Qur’an, pada saat orang
hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.
Fakta lain yang diberikan dalam al-Qur’an mengenai hujan adalah, bahwa hujan diturunkan ke
bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat az-Zukhruf sebagai berikut :

‫خنرحجوونن‬
‫نوال شنفذى ن ن ش نزنل فمنن ال شنسنمآفء نمآءء فبنقندكر نفأ نن ونشورننا فبفه بنل وندءة شنمي وءتا ك ننذا لفنك تح و‬
“Dan Kami yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami
hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam
kubur).”
Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan
dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 triliun
ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan junlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu
tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut ukuran
atau kadar tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun

manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu
membuat siklus seperti ini.
Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan
ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak
pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama
seperti yang dinyatakan dalam al-Qur’an.
5.

Bayangan Pada Benda-Benda di Bumi

Ketika kita berjalan di muka bumi, maka terdapat sesuatu yang senantiasa mengikuti arah
pergerakan kita. Bentuk dan ukurannya bergantung kepada pancaran sumber sinar atau cahaya
yang menuju kita. Kadang ia memanjang dan kadang pula ia memendek. Kita bisa melihat,

mengamati, bahkan memegangnya, akan tetapi kita tidak mampu “merasakannya” melalui
indera kulit. Bayangan merupakan suatu fenomena alam yang diabadikan Allah dalam surat alfurqan : 45-46 agar bisa dijadikan bahan renungan dan kajian :

‫ نسا فكءنا ثحشمن نجنعل وننا ال شنشومنس‬،‫جنعل نحه‬
‫أ نل نوم تننر فإنلى نر فبشنك ك نيونف نم شند ا لفشظ شنل نول نوو نشآنء ل ن ن‬
‫ ث حشمن نقبنوضن نحه فإل ني وننا نقبوءضا ي نفسيوءرا‬° ‫عل نيوفه ند لفيول ء‬
‫ن‬
“Apakah kamu tidak memperhatikan (ciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan
memendekkan) bayang-bayang, dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap
bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu.
Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahanperlahan.”
Dalam ayat ini Allah SWT nenberikan gambaran ide tentang terdapatnya bukti kuat yang
menunjukkan peristiwa terjadinya bayangan sebagai akibat peristiwa rotasi bumi. Matahari
sebagai sumber cahaya, sehingga setiap benda-benda di permukaan bumi menghasilkan
bayangan. Lalu bagaimana jika bumi tidak berotasi ? Sudah barang tentu bayangan bendabenda, termasuk manusia yang berada di permukaan bumi akan tetap, panjang pendeknya tidak
berubah. Sinar matahari akan terpancar hanya pada separuh bagian permukaan bumi, sementara
separuh bagian yang lain diselimuti kegelapan malam yang panjang.
Ini akan menyebabkan perbedaan besar kecilnya temperatur yang sangat mencolok. Pada sisi
bumi yang terkena sinar matahari secara terus-menerus akan terjadi pemanasan dan penguapan
zat cair yang sangat tinggi, kekeringan terjadi, sementara pada bagian sisi bumi yang tidak
terkena sinar matahari suhu permukaannya menjadi rendah. Akibatnya makhluk hidup yang ada
di bumi akan mati karena kepanasan dan kedinginan. Oleh karena itu, Allah menciptakan
matahari untuk menghapus bayangan secara perlahan-lahan dan bukan sekaligus. Sehingga hal
semacam ini menjadi sangat bermanfaat bagi kehidupan di muka bumi.

6.

Lubang Hitam

Salah satu fenomena alam yang ditemukan pada abad ke-20 tentang peristiwa alam di luar
angkasa adalah Black Hole (Lubang Hitam). Peristiwa ini terjadi ketika sebuah bintang yang
telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan
akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan volume nol
serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong
terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga
cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Akan tetapi, peristiwa bintang yang runtuh seperti
itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Dalam surat alwaaqiah, Allah SWT mengarahkan perhatian kepada kita dengan bersumpah. Dan sumpahnya
itu berkaitan dengan letak bintang-bintang,

‫نفنلآ أ حوقفسحم فبنمنوا فقفع الن شح ح‬
‫ ل ننقنسمل ل شنوو تنوعل نحموونن ن‬,‫ نوفإن ش نحه‬° ‫جووفم‬
‫عفظيومل‬
“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu
adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” (al-waaqiah :75-76)
Istilah “lubang hitam” pertama kali dikemukakan oleh fisikawan Amerika, John Wheeler, pada
tahun 1969. Pada mulanya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan
tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak
dapat kita lihat, sebab cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat
meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan
tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap
partikel-partikel tercepat, seperti foton (partikel cahaya). Misalnya, tahap akhir dari sebuah
bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam
dan mengalami keruntuhannya sebagai lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer (12,5
mil). Lubang hitam berwarna “hitam”, berarti tertutup dari pengamatan langsung. Itulah
sebabnya, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap
raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari
Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang
hitam :

‫ت‬
‫نففإ نذا الن شح ح‬
‫جووفم حطفمنس و‬
“Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan.” (al-Mursalat :8)
Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan
yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan
lekukan-lekukan di dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang
hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah
satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah.
7.

Sholat Dalam Perspektif Fisika

Di antara beberapa kewajiban dari umat Islam, sholat adalah satu-satunya kewajiban yang tidak
bisa ditawar-tawar. Tidak seperti kewajiban-kewajiban yang lain, misalnya, seseorang boleh
meninggalkan puasa bila memang tidak mampu, boleh tidak bertamu ke Baitullah bila tidak
cukup bekal. Akan tetapi untuk sholat tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun dan
bagaimanapun kecuali dalih kematian. Sholat tetap ditegakkan meskipun darurat dan Allah
memberikan model-model rukhsoh (keringanan) untuk itu.
Ada apa dengan sholat, apa sebenarnya yang terkandung dalam sholat. Pada faktanya ritual
sholat memang istimewa, banyak hal yang memperlihatkannya demikian. Sholat memuat seribu
satu wajah. Sholat dengan wajah normatif syari’at, sholat dengan wajah filosofi, wajah klinikmedik, wajah demokratis egaliter, wajah solidaritas sosial, wajah kesatuan insaniah, tetapi pada
akhirnya sholat bermuara pada dimensi vertikal, yakni wujud pengabdian diri pada sang
pencipta.
Bagaimana kalau sholat dikaji dari sudut fisika / sholat dalam wajah kelaman, wajah di mana
sholat menyangkut keterhubungannya dengan fenomena kealaman.
Sholat dalam Wajah Kealaman
Alam semesta, jagad raya atau cakrawala senantiasa selalu bertasbih kepada Allah. Dalam alQur’an surat al-isra’:44 disebutkan bahwa :

‫ت ال ش نسبوحع نوال وأ نورحض نونمون ففيوفح شنن نوفإون فشمون نشويكء فإ ش نلا يحنس فبشحح‬
‫تحنس فبشحح ل نحه ال شنسنمنو ح‬
‫غحفووءرا‬
‫ححهوم فإن شنحه نكا نن نحلفي وءما ن‬
‫حومفدفه نول نفكن ل ش ن تنوفنقحهوونن تنوسفبي و ن‬
‫فب ن‬
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak
ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun.”
Dalam surat al-Hasyr : 24 juga dijelaskan :

‫حوسننى يحنس فبشنح ل نحه نما ففى‬
‫حهنواللحه ال و ن‬
‫خلفحق ال ونبافرحئ ال وحمنصفشوحر ل نحه ل وأ نوسنماحء ال و ح‬
‫ال ش نسنمنو ف‬
‫حفكيوفم‬
‫ت نول وأ نورفض نوحهنو ال ونعفزي وحزال و ن‬
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai
Nama-nama yang paling Baik, Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana.”
Masih banyak lagi ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa alam semesta beserta isinya selalu
bertasbih dan juga bersujud kepada Allah. Pertanyaannya adalah bagaimana cara alam semesta
bertasbih kepada Allah ? dan Bagaimana cara alam semesta bersujud kepada-Nya?
Cara alam semesta bertasbih dan bersujud kepada Allah adalaha dengan cara tunduk patuh atas
perintah-Nya dalam hukum-hukum alam (sunnatullah) yang sudah ditetapkan oleh-Nya,
sehingga dalam kehidupan ini terjadi suatu keseimbangan. Tetapi lebih spesifik lagi, bahwa
tingkah laku alam yang universal, mikrokopis maupun makrokopis, adalah selalu bergerak, dan
gerakan universal dari alam semesta itu adalah gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi dan
revolusi dilakukan mulai dari atom, tata surya sampai pada galaksi.
Jadi, cara alam semesta bertasbih dan bersujud adalah melalui gerakan rotasi dan revolusi.
Lantas, bagaimana hubungannya dengan sholat?

Manusia bertasbih dengan cara yang telah disyari’atkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Sholat
adalah salah satu cara yang disyari’atkan dan wajib dikerjakan, kecuali hanya karena kematian.
Sholat dan gerakan alam mempunyai hubungan gerakan yang sama secara matematis. Sholat
sebagai cara manusia bertasbih dengan gerak rotasi dan revolusi sebagaimana cara alam semesta
bertasbih mempunyai kesamaan dalam hal geometrik. Rotasi dan revolusi dari sudut pandang
matematis yaitu sudut tempuh (besar derajat busur) untuk seluruh periode ini adalah 360 derajat.
Ini mempunyai kesamaan dengan sholat dari setiap raka’at mempunyai 360 derajat. Jadi ternyata
dibalik gerakan sholat terdapat keterkaitan dengan gerakan kealaman.

8. Teori Big Bang
Teori big bang merupakan teori saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran alam semesta.
Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang adalah George Lemaitre, seorang ahli
astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang
lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang hebat,
kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta.
Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun
yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam
makrokosmos.
Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah diinformasikan dalam al
Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi:

‫أولم ير الذين كفروا ان السموات والرض كانتا رتقا ففتقناهما وجعلنا من‬
‫الماء كل شيء حي افل يؤمنون‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman ???”
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer seorang geolog
termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang mukjizat Al Quran yang diselanggarakan di

Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia berteriak: “mustahil .mustahil kalau hakekathakekat ini telah tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru
ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan
menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya
tentang tata surya yang satu kesatuan ”.
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum ditemukannya alat-alat
semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa seluruh alam ini dulunya satu yang
dalam memunculkan ide itu harus menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta
waktu yang lama. Akan tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu
benar-benar merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa
menetapkan dan membenarkannya.
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan pengambilan unsurunsur yang ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk menemukan bahan-bahan obat-obatan
yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila bahan tersebut dicampurkan dengan bahan yang ada
di Bumi dapat menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa
yang terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan yang ada
di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun bebatuan itu sama
dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini membuktikan bahwa dulunya bumi dan
bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut.
9. Fakta Sidik Jari
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya
dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan
kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun
kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:

‫جنمنع فعنظانمحه‬
‫ب ال وفإن ونسحن أ نل شنون ن ش ن و‬
‫أ نين و‬
‫حنس ح‬

“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya?”

‫عنلى أ نن شوذ ن شحنسفشونى بنننا ن نحه‬
‫بننلى نقفدفري ونن ن‬
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna.”
10. Ayat Allah Tentang Tantangan dan Angka 19
Allah menantang manusia dan jin untuk mendatangkan ayat seperti Alquran. Allah SWT
berfirman:

‫حقول ل نفئفن اوجتننمنع ف‬
‫عنلى أ نون ينأ وحتوا فبفمثوفل نهنذا ال وحقورآفن ل ينأ وحتونن‬
‫ت ال وفأن وحس نوال وفج شحن ن‬
‫فبفمثولففه نول نوو نكانن بنوعحضحهوم لفبنوعكض نظفهيرا ء‬
“Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Al-Isra:88)
Jumlah kata dalam ayat tersebut ada 19, dan jumlah hurufnya ada 76 yang merupakan kelipatan
dari 19, yaitu 19 × 4, dan jumlah huruf abjadiyah yang tersusun dari ayat ini adalah 19, dan
totalnya adalah 19+76+19 = 114. dan angka ini adalah jumlah surat dalam Al-Qur'an yang
merupakan kelipatan dari angka 19 juga.
-

Angka 19 dan Huruf Qaf

Di dalam Alquran ada 2 surat di setiap permulaannya ada huruf terpotong dan mencakup huruf
Qaf yaitu surat yang dimulai dengan huruf Qaf (Qaf, Demi Al-Qur’an yang mulia) (Qaf:1) dan
surat Syura yang dimulai dengan huruf terpotong (Hamim, ain sin qaf)
Dan yang menakjubkan adalah bahwa jumlah huruf Qaf dalam surat Qaf ada 57 huruf, yang merupakan
kepipatan dari angka 19, dan huruf qaf dalam surat As-Syura juga 57 karakter juga. Dan Total huruf qaf
pada kedua surat tada adalah 57+57 = 114 sesuai dengan jumlah surat dalam Al-Quran.

11. Di Antara Keajaiban Nomor Tujuh dalam Alquran
Allah menciptakan tujuh langit dan berulang-ulang menyebutkannya sebanyak tepat tujuh
kali. Ketujuh ayat tersebut adalah:

.[29 : ‫ـ ﴿ث حشمن اوستننوى فإنلى ال ش نسنماء نفنس شنواحه ش نن نسبونع نسنمنواكت﴾ ]البقرة‬1
“dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit”

.[44 : ‫ت ال ش نسبوحع نوال نورحض نونمن ففيفه شنن﴾ ]السراء‬
‫ـ ﴿تحنس فبشحح ل نحه ال ش نسنمنوا ح‬2
“langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah”

‫ب ال شنسنمنوا ف‬
: ‫ب ال ونعورفش ال ونعفظيفم﴾ ]المؤمنون‬
‫ت ال شنسبوفع نونر شح‬
‫ـ ﴿حقول نمن ش نر شح‬3
.[86
“Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang
besar?"

.[12 : ‫ت ففي ي نوونميوفن﴾ ]فصلت‬
‫ـ ﴿نفنقنضاحه شنن نسبونع نسنمنوا ك‬4
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa”

.[12 : ‫ت نوفمنن ال وأ نورفض فمثول نحه شنن﴾ ]الطلق‬
‫ـ ﴿الل شنحه ال ش نفذي نخل ننق نسبونع نسنمنوا ك‬5
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.“

.[3 : ‫ت فطنباقءا﴾ ]الملك‬
‫ـ ﴿ال ش نفذي نخل ننق نسبونع نسنمنوا ك‬6
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis“

.[15 : ‫ت فطنباقءا﴾ ]نوح‬
‫ـ ﴿أ نل نوم تننرووا ك ني ونف نخل ننق الل شنحه نسبونع نسنمنوا ك‬7
“ Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkattingkat?”

Kesesuaian yang mencengangkan ini menyatakan Zat Yang Menurunkan Alquran adalah
Pencipta tujuh langit. Mahasuci Allah lagi Mahakuasa!
12. Ayat Pertama dan Ayat Terakhir
Diantara keajaiban angka tujuh adalah bahwa seluruh ayat pertama dan ayat terakhir dalam
Quran adalah tujuh kata!
Dan seluruh kata yang pertama dan terakhir dalam surat yang ada dalam Al-Qur'an adalah 49
yang merupakan kelipatan tujuh!!!! Ayat pertama adalah bismillahirrahmanirrahim

‫بسم لله الشرحمن الشر حيم‬
(dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang) 4 kata, dan ayat terakhir minal
jinnati wannas

‫من الجشنة و الشنا س‬
(dan dari godaan jin dan manusia) 3 kata, totalnya adalah 4+3 = 7.
Adapun awal surat adalah Al-Fatihah terdapat di dalamnya 29 kata dan akhir surat yaitu AnNaas terdapat di dalamnya 20 kata, jadi totalnya adalah 29+20 = 49 = 7 × 7 . Subhannallah
(Maha suci Allah..)
13. Bukti Kebenaran Al-Qur’an di Puncak Everest
Berdasarkan penelitian, gunung Everest ini dulunya bukanlah gunung, tapi dasar laut. Lebih 60
juta tahun dulu, terjadi pergerakan lempeng tiktonik bumi yang bergerak sepanjang waktu dan
akhirnya bertabrakan. Akibatnya, satu piring terangkat ke atas, satu lagi ke bawah. Dari pelat
yang menungkah berkelanjutan itulah akhirnya terbentuk gunung Everest dan gunung - gunung
lain.
Satu fakta menarik tentang gunung adalah Allah jadikan sebagai penyeimbang berat ke bumi.
Sebab itulah gunung ada di seluruh benua, diimbangkan pula dengan lembah, datarnya serta
lurah di sekitarnya. Ia memasak bumi dengan kekuatannya. Ini menyebabkan berat planet bumi
terus seimbang pada setiap sisi, menyebabkan tetap beredar sejajar pada orbitnya.

Allah berfirman dalam surah ‫( النمل‬An - Naml) : 88 ;

‫ب حصن ونع الل شنفه ال شنفذي أ نتونقنن ك ح شنل‬
‫حا ف‬
‫نوتننرى ال وفجنبانل تن و‬
‫حنسبحنها نجافمندءة نوفهني تنحم شحر نم شنر ال شنس ن‬
‫نشويكء فإن ش نحه نخفبيلر فبنما تنوفنعحلونن‬
"Engkau melihat gunung - gunung itu, engkau menyangka ia tetap di tempatnya, padahal ia
bergerak seperti jalannya awan. (Demikianlah) perbuatan Allah yang membuat dengan
kokoh tiap - tiap sesuatu, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ternyata, apa yang dinyatakan oleh Al - Qur'an adalah benar dan dibuktikan pula oleh
penelitian ilmiah dan geologi. Tapi apakah yang terjadi pada Rasulullah ketika menyatakan
kebenaran itu 1.400 tahun lalu? Beliau dianggap manusia gila! Bukan itu saja, penelitian penelitian ilmiah juga membuktikan, daratan ini satu ketika dahulu bergabung, terpecah dan
bergerak sampai terbentuk benua serta lautan yang ada pada hari ini. Rekaman satelite turut
membuktikan Jazirah Arab serta gunung ganangnya tersedia bergerak mendekati Iran beberapa
sentimeter setiap tahun. Sedangkan, lebih 5 juta tahun lalu, Jazirah Arab bergerak memisahkan
diri dari Afrika lalu membentuk Laut Merah.
Tersedia juga pantai timur dan selatan Somalia kini dalam proses pemisahan dan telah
membentuk lembah belah yang membujur ke selatan melalui deretan danau Afrika. Potongan
tiktonik benua Australia juga sedang bergerak ke arah utara dengan kecepatan 6 cm / tahun.
Bukankah penemuan - penemuan ilmiah serta geologi ini membuktikan Al - Qur'an itu benar,
sedangkan kebenaran itu hanya baru diketahui oleh ilmuwan setelah 1.400 tahun Rasulullah
mengungkapkannya.