Cara Mudah Penulisan Karya Ilmiah dengan

DENGAN MICROSOFT WORD 2010

Aurino Rilman A. Djamaris

Penerbit Universitas Bakrie

CARA MUDAH PENULISAN KARYA ILMIAH DENGAN MICROSOFT WORD 2010 Penulis: Aurino Rilman A. Djamaris

Editor: Kuspriyanto Layout: Ahmad Yani Desain Cover: Riskiansyah

Cetakan Pertama, Oktober 2016 Oleh Penerbit Universitas Bakrie Alamat Jl. Rasuna Said Kav C-22, Suite GF-22 Kuningan, Jakarta Selatan Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis.

ISBN : 978-602-7989-07-8

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga buku “Cara Mudah Penulisan Karya Ilmiah Dengan Microsoft Word 2010” ini dapat terselesaikan sesuai target waktu yang direncanakan.

Buku ini menyajikan tentang bagaimana susunan dan aturan penulisan Karya Ilmiah, khususnya skripsi dan tesis secara singkat serta cara menggunakan MS Word 2010 mulai dari pengaturan halaman, pengaturan format tulisan, isi, hingga penyusunan daftar-daftar terkait dengan isi karya ilmiah tersebut secara otomatis.

Penulis menyadari bahwa, masih adanya keterbatasan dalam penyajian buku ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta koreksi guna menyempurnakan buku ini, sehingga buku ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembaca, baik dari kalangan akademisi maupun masyarakat umum.

Aurino Rilman A. Djamaris

ii

PENDAHULUAN

Menulis Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah, Artikel Publikasi Ilmiah maupun dokumen akademik yang lain dengan menggunakan software komputer (Microsoft Word) memerlukan pemahaman lanjut software dan bukanlah sebuah hal yang mudah. Kendala yang sering dihadapi oleh mahasiswa maupun dosen saat mengetik dengan piranti lunak (software) adalah mengelola pengetikan naskah dengan format yang sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh institusi atau penerbit. Kadang format yang diterapkan pada suatu halaman bisa jadi berbeda dengan format halaman lainnya.

Susunan Tesis terlalu rumit apabila anda melakukan formatting dokumen secara manual, seperti menerapkan style bold ke judul; menulis nomor sub-bab secara manual; membuat daftar isi secara manual; dan membuat citation (sitasi) secara otomatis yang langsung dapat diturunkan ke daftar pustaka. Kendala lainnya pada saat melengkapi penulisan dengan daftar isi, daftar lampiran, daftar gambar, dan sebagainya. Bisa dibayangkan tekanan yang muncul saat tenggat waktu yang hampir habis. Tekanan saat harus bolak-balik mencocokkan/merevisi halaman saat mengetikkan bagian-bagian yang harus dimunculkan di daftar isi.

Untuk itu tulisan ini dibuat sebagai panduan, agar mahasiswa a t a u p e m b a c a dapat menghemat waktu pengerjaan tugas akhir (maupun tugas lainnya) dan terbebas dari tekanan hal-hal yang tidak perlu. Aplikasi Microsoft Word ini sebenarnya memiliki berbagai fitur yang memudahkan kerja, hanya mungkin selama ini

tidak disadari karena kita terbuai memperlakukan pengolah kata ini sebagai mesin ketik

elektronik. Panduan ini dibuat berdasarkan fitur pada Microsoft Word 2010™. Bila

tampilan/layout berbeda dengan versi sebelumnya, harap disesuaikan dengan mengikuti menu yang dipilih.

Beberapa fungsi dasar Microsoft Word yang harus dikuasai sebelum menulis sebuah karya ilmiah sehingga tugas yang anda lakukan akan lebih mudah walaupun dikejar tenggat waktu.

Hampir seluruh isi penulisan Skripsi & Tesis dilakukan secara manual sehingga kesalahan yang terjadi harus diperbaiki satu per satu. Jelas hal ini akan menambah pekerjaan dan menyita waktu kita untuk memperbaiki penulisan Skripsi; Tesis maupun karya ilmiah lainnya.

Beberapa hal yang sering dilakukan secara manual dan permasalahan yang muncul:

1. Penomoran bab dan subbab dilakukan secara manual. Permasalahan: Apabila terjadi penyisipan, pengurangan atau pemindahan bab

maupun subbab, maka kita harus mengurutkan kembali nomor bab dan subbab tersebut satu per satu.

2. Penomoran gambar dan tabel serta persamaan matematika dilakukan secara manual.

Permasalahan: Apabila terjadi penyisipan, pengurangan atau pemindahan gambar, tabel maupun persamaan, kita harus mengurutkan kembali nomor gambar dan tabel tersebut satu per satu.

3. Penomoran gambar dan tabel serta persamaan dalam tulisan sebagai penunjuk dilakukan secara manual.

Permasalahan: Apabila terjadi penyisipan, pengurangan atau pemindahan gambar, tabel maupun persamaan, kita harus memperbaiki nomor gambar dan tabel sebagai penunjuk tersebut satu per satu.

4. Pembuatan daftar isi dilakukan secara manual. Permasalahan: Apabila terjadi perubahan halaman pada bab maupun subbab

maka nomor halaman dalam daftar isi harus diperbaiki satu persatu.

5. Pembuatan daftar gambar dan tabel dilakukan secara manual. Permasalahan: Apabila terjadi perubahan gambar maupun tabel maka daftar

harus diperbaiki satu persatu.

6. Pembuatan daftar pustaka dilakukan secara manual. Permasalahan: Adanya kesalahan urutan penulisan pustaka. Adanya kesalahan

urutan daftar pustaka. Selain hal di atas, biasanya dokumen penulisan Skripsi & Tesis disimpan per

bab. Berarti, apabila terdapat 5 bab setidaknya dibutuhkan 5 dokumen ditambah dokumen halaman awal (Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi dan lain-lain). Hal ini sangat tidak efisien karena setiap melakukan perubahan terutama perubahan halaman, kita harus membuka kelima dokumen tersebut.

Fitur-fitur Ms. Word yang mendukung penyusunan naskah ilmiah; laporan, skripsi maupun tesis dan disertasi antara lain akan dibahas dalam tulisan ini meliputi Penggunaan Style dan Template; membuat Bookmark; Membuat Daftar Isi; Daftar Gambar; Daftar Tabel; Cross-Reference; Tables of Authorities; Membuat Indeks dan Membuat Citation.

Sebelum membahas tentang penggunaan Ms. Word, dalam tulisan ini akan dibahas terlebih dahulu Aturan umum penulisan karya ilmiah.

ATURAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel Ilmiah, Artikel Jurnal dan Artikel Akademik lainnya memiliki format yang berbeda- beda untuk setiap perguruan tinggi, penerbit jurnal maupun penerbitan lainnya. Namun pada umumnya aturan dasar penulisan (penggunaan kertas dan batas kiri, kanan, atas dan bawah (margins) disajikan dalam bab ini.

2.1 JUDUL/TAJUK

Tiap judul-atau tajuk diketik pada halaman baru dengan huruf kapital dan tebal (bold) serta ditempatkan di tengah.

Yang dimaksud tajuk, adalah:  ABSTRACT (Dalam Bahasa Inggris)

 ABSTRAK (Dalam Bahasa Indonesia)  PENGESAHAN-PENGESAHAN  PERNYATAAN  KATA PENGANTAR  DAFTAR ISI  DAFTAR TABEL  DAFTAR GAMBAR  DAFTAR GRAFIK  DAFTAR SINGKATAN  DAFTAR LAMPIRAN  BAB I. PENDAHULUAN  BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS  BAB III . OBJEK DAN METODE PENELITIAN  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN  DAFTAR PUSTAKA  LAMPIRAN  RIWAYAT HIDUP/BIODATA PENELITI

2.2 BAHAN / KERTAS YANG DIGUNAKAN

1) Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran A4 (21x29,7cm) bukan Quarto atau Letter. Perhatikan bahwa di pasar/toko terdapat dua jenis A4 yang beredar yaitu A4 dan A4S (A4 Small), untuk

penulisan laporan kita gunakan ukuran A4.

2) Sedangkan untuk Cover dan Halaman antar bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas sesuai dengan aturan institusi, yang biasanya kertas HVS berwarna dengan ukuran A4 sesuai dengan Fakultas atau Program Studi.

2.3 PENGETIKAN 1)

Pengaturan Lay-Out dan Muka Kertas

Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik. Pengaturan

tulisan naskah dalam kertas A4 dengan pias (margin) sebagai berikut (lih.: Error!

Reference source not found.).  Pias (margin) atas  Pias (margin) atas

4 cm dari tepi atas kertas 4 cm dari tepi atas kertas  Pias (margin) kiri

4 cm dari tepi kiri kertas  Pias (margin) bawah

3 cm dari tepi bawah kertas  Pias (margin) kanan

3 cm dari tepi kanan kertas

4 cm

4 cm Tempat tulisan

3 cm

3 cm

Gambar 2.1 Layout Kertas dan pias (Margin)

2.3.1 Jenis huruf

Jenis huruf yang digunakan adalah Time New Roman, Arial, atau huruf yang setara dengan ukuran baku 12 huruf setiap satu inci dengan ukuran sebagai berikut:

1) Ukuran font 12 untuk isi naskah.

2) Ukuran font 16-18 dan tebal untuk judul pada cover.

3) Ukuran font 14 pada judul bab/tajuk. Ada pula penulisan yang menghendaki ukuran font yang sama dengan isi naskah.

4) Untuk isi tabel maupun keterangan gambar maka ukuran font disesuaikan dengan isi tabel atau gambar yang disajikan

2.3.2 Jarak antar baris

Jarak antar yang satu dengan baris yang berikutnya adalah 1,5 (satu setengah) spasi (18 points), demikian juga jarak antar paragraf atau alinea.

Sedangkan jarak antar judul tajuk /Bab adalah 2 spasi atau 24 point ke isi atau judul sub-bab.

Jarak spasi antara Sub-bab; tabel; gambar; grafik; persamaan dan sebagainya 1 spasi dari (12 points) dari atas dan satu spasi (12 points) dari bawah.

2.4 ABSTRACT DAN ABSTRAK

2.4.1 Pengetikan Abstract (dalam bahasa Inggris)

1) Jarak pengetikan abstract adalah satu spasi (12 points).

2) Jarak antara judul ABSTRACT dengan teks pertama abstract adalah 2 (dua) spasi (24 points).

3) Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu spasi.

4) Judul Abstract dan seluruh teks Abstract diketik dengan huruf miring (italic).

2.4.2 Pengetikan Abstrak (dalam bahasa Indonesia)

Pada dasarnya sama seperti pengetika Abstract di atas, akan tetapi judul ABSTRAK dan seluruh isi teks abstrak diketik dengan huruf normal.

2.4.3 Panjang dan Isi Abstrak

Panjang Abstract dan Abstrak ditetapkan sekitar 100-300 kata. Abstract penelitian empiris sekurang-kurangnya berisi hal-hal berikut :

1) Masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat;

2) Subyek/obyek penelian disertai karakteristik khusus, misalnya, jumlah,

3) tipe, usia, jenis kelamin, dan atau karakteristik lainnya;

4) Metode yang digunakan, termasuk peralatan/instrumen, prosedur

5) pengumpulan data, penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada);

6) Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistik;

7) Kesimpulan dan implikasi, harapan atau rekomendasi.

2.5 PENOMORAN BAB, SUB-BAB, DAN PARAGRAF

1) Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah halaman (misalnya BAB I.) atau bisa juga menggunakan angka biasa/(roman) (misalnya BAB 1).

2) Penomoran sub-bab menggunakan angka diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya 2.1., 2.2., dst).

3) Penomoran anak sub-bab disesuaikan dengan nomor bab (misalnya 2.1.1., 2.1.2., dst)

4) Penomoran bukan sub-bab dilakukan dengan angka dan tanda kurung, misalnya 1), 2), 3), dst.

5) Untuk anak sub-bab, tapi bukan sub-bab adalah (1), (2), (3) dst.

2.6 PENOMORAN HALAMAN

2.6.1 Halaman Bagian Awal

1) Penomoran pada bagian awal skripsi, mulai dari halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, iii, dst).

2) Halaman Judul dan halaman-halaman pengesahan tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik).

3) Halaman Abstract/Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan halaman pengesahan (halaman iii, iv, dst).

4) Nomor halaman Romawi kecil di dibuat dengan mengatur (setting/insert page number) pada bawah-tengah halaman.

2.6.2 Halaman Bagian Inti/Isi

1) Penomoran mulai dari BAB I. (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V. (KESIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka (1., 2., dst) dan diletakkan pada pias (marjin) kanan dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks. Namun terdapat pula institusi menerapkan penomoran di bagian bawah kanan.

2) Pada tiap halaman yang Judul Bab (bertajuk), nomor halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) diletakkan pada bawah-tengah.

3) Halaman Bagian Akhir Penomoran pada bagian akhir, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, menggunakan angka yang di setting/insert page number, pada bawah-tengah.

2.7 PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

1) Daftar pustaka disusun urut alfabetis berdasarkan nama belakang penulis/pengarang, atau sumber pustaka.

2) Pengetikan dengan jarak 1 (satu) spasi dan antar pustaka dengan jarak 2 (dua) spasi.

3) Judul pustaka diketik miring (italic) atau tidak diketik miring tapi ditebalkan (bold).

4) Baris kedua pustaka diketik 1 (satu) tab ke dalam (seperti contoh di atas)

2.8 Gaya penulisan Daftar Pustaka Gaya Kutipan (Citation Style)

Contoh untuk APA style, Untuk contoh lainnya dapat dilihat pada:

1. Untuk MLA Style: MLA Handbook . atau MLA Style Manual (MLA, 2010)

2. Untuk Chicago style: Chicago : Quick Guide (Chicago-Style Citation Quick Guide, 2010)

3. Untuk IEEE style: www.ijssst.info/info/IEEE-Citation-StyleGuide.pdf (Graffox, 2009)

4. Untuk Harvard Style: Template: Harvard citation documentation (Wikipedia, 2013)

5. Beberapa Style Lainnya: (TRINITY COLLEGE LIBRARY – Hartford, Connecticut)

2.8.1 APA Style: The Social Sciences

Dalam bidang Ilmu Sosial, maka Anda sering kali diminta untuk mengutip dengan system APA untuk mendokumentasi sumber kutipan, yang ditetapkan dalam the Publication Manual of the American Psychological Association , 6th ed. (Washington, DC: APA, 2010). APA merekomendasikan kutipan dalam teks yang merujuk pembaca untuk daftar pustaka.

Sebuah kutipan dalam teks berisi penulis, tahun publikasi, dan kadang kala nomor halaman dalam tanda kurung. Pada akhir makalah, daftar pustaka dibuat dengan isi informasi publikasi tentang sumber kutipan.

2.8.2 Sitasi/Kutipan dalam teks

Yanovski and Yanovski (2002) reported that “the current state of the treatment for obesity is similar to the state of the treatment of hypertension several decades ago” (p. 600).

Obesity can be a devastating problem from both an individual and a societal perspective. Obesity puts children at risk for a number of medical complications, including Type 2 diabetes, hypertension, sleep apnea, and orthopedic problems (Henry J. Kaiser Family Foundation, 2004, p. 1). Researchers Hoppin and Taveras (2004) have noted that obesity is often associated with psychological issues such as depression, anxiety, and binge eating (Table 4).

Obesity also poses serious problems for a society struggling to cope with rising health care costs. The cost of treating obesity currently totals $117 billion per year—a price, according to the surgeon general, “second only to the cost of [treating] tobacco use” (Carmona, 2004). And as the number of children who suffer from obesity grows, long-term costs will only increase.

The widening scope of the obesity problem has prompted medical professionals to rethink old conceptions of the disorder and its causes. As researchers Yanovski and Yanovski (2002) have explained, obesity was once considered “either a moral failing or evidence of underlying psychopathology” (p. 592). But this view has shifted: Many medical professionals now consider obesity a biomedical rather than a moral condition, influenced by both genetic and environmental factors. Yanovski and Yanovski have further noted that the development of weight-loss medications in the early 1990s showed that “obesity should be treated in the same manner as any other chronic disease . . . through the long-term use of medication” (p. 592).

Contoh DAFTAR PUSTAKA Carmona, R. H. (2004, March 2). The growing epidemic of childhood obesity.

Testimony before the Subcommittee on Competition, Foreign Commerce, and Infrastructure of the U.S. Senate Committee on Commerce, Science, and Transportation. Retrieved from http://www.hhs.gov/asl/testify/t040302.html

Henry J. Kaiser Family Foundation. (2004, February). The role of media in childhood obesity. Retrieved from http://www.kff.org/entmedia/7030.cfm

Hoppin, A. G., & Taveras, E. M. (2004, June 25). Assessment and management of childhood and adolescent obesity. Clinical Update. Retrieved from http://www.medscape.com/viewarticle/481633

Yanovski, S. Z., & Yanovski, J. A. (2002). Drug therapy: Obesity.The New England Journal of Medicine, 346 , 591-602.

ATURAN DASAR DAN LAYOUT DALAM MS. WORD

3.1 Pengaturan Halaman

Microsoft Office Word memberikan fasilitas untuk mengubah ukuran halaman sesuai yang Anda inginkan. Berikut adalah langkah demi langkah untuk mengubah ukuran halaman sehingga sesuai dengan format karya ilmiah. Agar lebih mudah maka langkah pertama ubahlah ukuran yang digunakan Microsoft Word ke

ukuran centimeter dengan mengubah pada

, sehingga muncul dialog untuk mengubah aturan awal Microsoft Word seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Pengubahan Aturan Awal Microsoft Word 2010

3.1.1 Microsoft Word 2010.

1) Klik tab (Menu tab) Page Layout

2) Pindah ke kelompok menu (group) Page Setup (lih.: Gambar 3.2)

3) Klik kotak kecil yang ada panahnya di kanan bawah kelompok menu

sehingga muncul jendela pop up Page Setup (lihat.: Gambar 3.3

Gambar 3.2. Kelompok Page Setup Pada Menu Bar Page Layout

3.1.1.1 Ukuran Kertas

, sehingga muncul dialog box seperti Gambar 3.4. Atau dapat dilakukan dengan menekan

Untuk mengubah ukuran kertas dapat dilakukan dengan menekan tab

pada menu Page Layout. Pilihlah menu Paper dan pilih ukuran kertas A4 sehingga diperoleh angka 21

cm pada kolom Width dan 29.7 cm pada kolom Height. Jika aturan dasar pada Microsoft Word anda masih menggunakan Inch, maka akan diperoleh 8.26" untuk Width dan 11.69" pada Height. Jika semua sudah sesuai dengan aturan karya ilmiah anda tekan

3.1.1.2 Margin/Pias

Ubahlah Margins sesuai dengan aturan penulisan karya ilmiah dalam contoh ini diatur dengan 4-4-3-3 cm. batas tepi pengetikan bagian atas dan kiri diatur dari tepi kertas adalah 4 cm. Batas tepi pengetikan bagian tepi bawah dan kanan adalah 3 cm. Pada layar Page Setup, pilihlah menu Margins. Pada kotak Top dan Left masukkan nilai 4 cm, sedangkan pada kotak Bottom dan Right masukkan nilai 3 cm. Sedangkan layout

Portrait dan dalam kolom isian pastikan Whole document. Jika anda menghendaki seluruh dokumen yang akan diketik dengan Microsoft Word sesuai dengan aturan ini maka tekan tombol

. Untuk mengakhiri tekan .

Gambar 3.3. Page Setup Pop-Up Dialog Box

Arti dari tab Page Setup yang tersedia adalah:  Top, digunakan untuk mengatur batas atas dokumen mulai dari tepi atas kertas.  Bottom, digunakan untuk mengatur batas bawah dokumen mulai dari tepi bawah

kertas.  Left, digunakan dalam pengaturan batas kiri dokumen mulai dari tepi kiri kertas.

 Right, digunakan untuk pengaturan batas kanan dokumen mulai dari tepi kanan kertas.  Gutter, digunakan untuk memberikan jarak tertentu dari tepi kiri kertas atau tepi atas kertas dengan tujuan untuk memberikan lokasi kosong untuk penjilidan. Pengaturan posisi dari gutter ini kita tentukan pada bagian pilihan Gutter position yang menyediakan dua alternatif posisi, yaitu posisi kiri (left) atau atas (top)

 Header, digunakan untuk pengaturan posisi dari catatan kepala (header) mulai dari tepi atas kertas.  Footer, digunakan untuk pengaturan posisi dari catatan kaki (footer) mulai dari tepi bawah kertas. Header dan footer ini akan otomatis tampil pada setiap halaman dokumen.

Gambar 3.4. Pengaturan Kertas Pada Page Setup Dialog Box

 Tab Orientation, digunakan untuk menentukan arah percetakan halaman. Arah pengaturan halaman dokumen ini terbagi dua, yaitu ;

- Portrait, adalah metode pengaturan halaman dokumen dengan arah tegak (vertikal), sedangkan - Landscape, adalah metode pengaturan halaman dokumen dengan arah melebar (horizontal)  Mirror Margin, untuk mengatur batas halaman secara timbal balik sehingga dapat dicetak secara timbal balik. Biasanya digunakan jika kita ingin mencetak dokumen secara timbal balik dengan hasil seperti buku cetak. Perubahan terjadi pada option left dan right dimana kedua option ini diganti dengan nama Inside - Portrait, adalah metode pengaturan halaman dokumen dengan arah tegak (vertikal), sedangkan - Landscape, adalah metode pengaturan halaman dokumen dengan arah melebar (horizontal)  Mirror Margin, untuk mengatur batas halaman secara timbal balik sehingga dapat dicetak secara timbal balik. Biasanya digunakan jika kita ingin mencetak dokumen secara timbal balik dengan hasil seperti buku cetak. Perubahan terjadi pada option left dan right dimana kedua option ini diganti dengan nama Inside

 Apply to, digunakan untuk menentukan data jenis pengaturan. Pada option ini terdapat beberapa option lagi sebagai berikut ; - Whole document, artinya pengaturan margin berlaku untuk seluruh

dokumen. - This point forward, artinya pengaturan dokumen ini berlaku mulai dari halaman yang aktif (yaitu pada posisi insertion point) sampai halaman terakhir.

- This section, artinya pengaturan margin hanya berlaku pada halaman yang aktif saja. - Selected text, pengaturan hanya berfungsi pada teks yang ditandai saja.  Tab Paper Size, digunakan dalam pengaturan ukuran kertas dan orientasi pencetakan dokumen. Jika diklik, maka akan muncul sejumlah ukuran kertas yang disediakan oleh Word 2007. Jika ukuran kertas yang digunakan tidak ada yang cocok, maka pilihlah option Custom Size.

3.1.1.3 Layout (tata letak) Dokumen

Untuk melengkapi pengaturan maka pada Page Setup Dialog Box klik pada , sehingga muncul tampilan seperti Gambar 3.5. Pada pengaturan Layout Anda dapat menggunakan section break untuk mengubah tata letak bagian dari satu halaman atau format halaman-halaman dalam dokumen Anda. Sebagai contoh, Anda dapat lay

out bagian dari satu halaman-kolom sebagai dua kolom. Anda dapat memisahkan bab dalam dokumen Anda sehingga penomoran halaman untuk setiap bab dapat dimulai dengan nomor 1. Anda juga dapat membuat header atau footer yang berbeda-beda untuk bagian dokumen Anda.

Section break yang digunakan untuk membuat layout atau format perubahan sebagian dari dokumen. Anda dapat mengubah format berikut untuk masing-masing

bagian.

1) Section Start Untuk mengatur halaman atau beberapa halaman yang diputus dengan section break agar:  Layout yang menggabungkan beberapa kolom dalam satu dokumen biasanya digunakan pada jurnal penelitian, koran, dan sebagainya.  Misalnya: Pengaturan posisi nomor halaman pertama yang berbeda pada setiap bab (different first page).  Membuat format nomor halaman yang berbeda dalam dokumen yang sama. Sebagai contoh Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i, ii, iii, dan seterusnya), sedangkan Isi mengunakan angka Arab (1,2, 3, dan seterusnya).

 Membuat page border yang berbeda dalam dokumen yang sama  Kita bisa menggunakan section untuk membuat page border (bingkai) pada

halaman pertama saja atau semua halaman memiliki bingkai kecuali halaman pertama. Kita juga bisa membuat bentuk page border yang berbeda dalam satu dokumen yang sama.

 Membuat orientasi kertas yang berbeda dalam dokumen yang sama. Misalnya untuk dokumen yang memiliki tabel yang lebar, orientasi kertas diubah ke Landscape.

2) Macam-macam Section Break  Next Page, section baru dimulai pada halaman selanjutnya. Tipe ini biasa digunakan untuk memulai bab baru dalam sebuah dokumen.  Continuous, section yang baru ada di halaman yang sama. Biasanya digunakan untuk halaman yang memiliki jumlah kolom yang berbeda.  Even Page atau Odd Page, digunakan untuk memulai setiap section baru pada halaman bernomor genap atau ganjil. Sesuai digunakan bila ingin setiap bab baru

dimulai pada halaman genap atau ganjil. Agar penomoran halaman antara Judul Bab dengan Isi Bab berbeda maka kita

dapat menggunakan pilihan headers and footers dengan memilih atau menconteng pada Layout-Page Setup. Selain itu kita dapat menentukan jarak penomoran halaman dari batas/margin atas atau bawah dengan mengatur dengan menetapkan

dan

Untuk mengatur vertikal alignment pilih .

3.2 Font dan Ukuran Font

Pengetikan karya ilmiah biasa menggunakan huruf Arial dengan ukuran font l1 atau Times News Roman ukuran 12 Point. Microsoft Word 2010 memiliki default font Calibri, yang masih belum populer di kalangan pengguna, namun Word 2010 cukup fleksibel untuk memungkinkan pengguna mengubah pengaturan sebagai font default.

Untuk mengubah pengaturan default font, memulai Microsoft Word 2010, pilih tab

di sebelah kanan-bawah wilayah kelompok.

dan dari kelompok

, klik tombol kecil

Gambar 3.5. Pengaturan Layout pada Page Setup

Gambar 3.6. Pengaturan Font

Sehingga muncul dialog box Font dan Anda bisa memulai mengubah font standar yang akan digunakan dalam dokumen. Dari Font pilih font yang dikehendaki, dan dari Font style pilih style yang diinginkan serta dari Size ubah ukuran default font.

Selanjutnya Klik di bagian bawah untuk menyimpan perubahan ke default, sehingga muncul dialog .  Font, digunakan untuk memilih jenis huruf.  Font Size, digunakan untuk menentukan ukuran huruf yang telah dipilih.  Font Color, digunakan untuk menentukan jenis warna dari huruf yang dipilih.  Strikethrough, memberikan tulisan dengan diberi garis ditengah teks tersebut.

Contoh ” Efek Strikethrough “  Double Strikethrough, sama dengan efek di atas bedanya pada jenis ini garis dua

lapis. Contoh ” Efek Double Strikethrough “  Superscript, akan memberikan efek, teks akan naik ½ tinggi huruf. Biasanya 2

digunakan untuk membuat perpangkatan, seperti ” x “  Subscript, akan memberikan efek, teks akan turun ½ tinggi huruf. Biasanya digunakan dalam penulisan kata-kata ilmiah, seperti ” H 2 O“

Gambar 3.7. Dialog Box untuk Font

Gambar 3.8 Menyimpan ke Normal.dotm

Pada saat membuka Microsoft Word 2010, anda akan langsung melihat font and styles yang telah dipilih.

Gambar 3.9 Font dari Menu/Tab Home

3.3 Paragraf

Tulisan dalam sebuah halaman terdiri dari paragraf per paragraf. Setiap halaman terdiri beberapa paragraf dan mempunyai jarak tertentu antar paragraf dan ini disebut spasi antar paragraf. Setiap paragraf mempunyai alinea ke kiri atau ke kanan yang di sebut indent. Dalam satu paragraf terdapat tulisan yang mempunyai jenis huruf dan ukuran. Setiap tulisan mempunyai jarak antara satu baris ke baris berikutnya.

3.3.1 Perataan Paragraf

Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang mengandung makna tertentu dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika mengetik dengan mesin tik, enter ditekan untuk mengakhiri setiap baris. Tetapi tidak begitu halnya dalam Microsoft Word. Penekanan tombol enter hanya dilakukan jika ingin berpindah ke paragraph berikutnya.

Salah satu bentuk format paragraf yang sering digunakan adalah perataan paragraf (Paragraph) yang terdapat pada menu bar Home. Perataan ini terdiri atas:

 Perataan Kiri (AlignText Left)  Perataan Tengah (Center)  Perataan Kanan (Align Text Right)  Perataan Penuh kanan dan kiri (Justify)

Langkah yang digunakan untuk menentukan perataan ini adalah :

1) Tempatkan kursor pada naskah yang akan diubah perataan paragraf.

2) Klik icon perataan yang diinginkan pada sub menu Paragraph

3.3.2 Spasi

Spasi yang digunakan untuk teks adalah l,5 spasi kecuali untuk abstrak, tabel, dan paragraf kuotasi l spasi. Pengaturan spasi dapat dilakukan dengan Spasi yang digunakan untuk teks adalah l,5 spasi kecuali untuk abstrak, tabel, dan paragraf kuotasi l spasi. Pengaturan spasi dapat dilakukan dengan

Untuk mengatur jarak spasi di MS Word, yang dilakukan adalah :

1) Sebelum menulis di lembar kerja, kita bisa langsung mengatur jarak spasi. Atau bisa juga mengetik dahulu kemudian baru diatur jarak spasi antar baris, tentu saja sebelum diatur jarak spasi antara baris, ketikan harus dipilih/diblok terlebih dahulu.

2) Klik menu Home kemudian pilih tanda panah di pojok kanan bawah pada group menu Paragraph.

Gambar 3.10 Pengaturan Paragraf

3) Klik tab Indents and Spacing, pada pilihan Line Spacing klik tombol dropdown di sebelah tulisan single.

4) Pilih salah satu pilihan spasi yang tersedia single, 1,5 atau double, lalu klik

Gambar 3.11. Pemilihan Spasi Paragraf

5) Jika anda menginginkan ukuran spasi lainnya, maka setelah menekan tombol dropdown pilihlah pilihan multiple (lih: Gambar 3.11. Pemilihan Spasi Paragraf.

6) Pada kolom At isi spasi sesuai yang anda inginkan, misal 0,5; 1,9; 4 atau yang lainnya.

3.4 Penomoran Halaman

Penomoran halaman judul hingga abstrak ditulis dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian-bagian lainnya ditulis dengan angka Arab. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali pada halaman yang ada judul atau bab pada bagian atas halaman tersebut yang memiliki penomoran pada bagian kanan bawah.

Gambar 3.12 Penomoran Halaman

Penomoran halaman dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1) Melalui Menu Insert - Header & Footer.( - atau ) Klik menu bar Insert, kemudian klik Header atau Footer (sesuaikan dengan tempat penomoran halaman yang diinginkan). Pilih style dari penomoran

2) Melalui Menu Insert.- Page Number (

Klik menu bar Insert, kemudian klik pilihan Page Number. Maka akan muncul kotak dialog Page Number. Pilih style penomoran halaman.

Gambar 3.13. Memberi Nomor halaman

Format dan posisi nomor halaman yang berbeda biasanya digunakan pada laporan seperti skripsi atau dokumen yang berisi halaman sampul, daftar isi, isi yang terdiri dari beberapa bab, serta daftar pustaka dan lain-lain.

1) Pada Insert tab, Header & Footer , klik Page Number .(Lih: Gambar 3.13)

2) Pilih letak nomor halaman:  Top of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian atas (header).

 Bottom of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian bawah (footer).  Page Margins, untuk menempatkan nomor halaman di dekat marjin halaman.  Current Position, untuk menempatkan nomor halaman di posisi kursor.

3) Klik bentuk nomor halaman yang diinginkan dari pilihan sesuai contoh.

4) Tutup header/footer dengan mengklik ganda pada area dokumen atau klik tombol Close Header and Footer.

3.4.1 Merubah Format Nomor Halaman

Untuk merubah format nomor halaman dari angka latin (1,2,3) ke format angka Romawi ( i,ii,iii). 1)

Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk

memunculkan Header & Footer Tools .

2) Pada Design tab, Header & Footer , klik Page Number , dan kemudian klik Format Page Numbers .

3) Di kotak dialog

, klik tanda panah

, bagian

dan pilih gaya penomoran yang diinginkan.

4) Klik .

3.4.2 Merubah Penomoran Halaman

1) Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer

Tools.

2) Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.

3) Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Page numbering, pillih:

4) Continue from previous section, untuk melanjutkan nomor halaman dari section sebelumnya.

5) Start at dan isi nomor pada kotak di sampingnya, untuk memulai penomoran dari nomor tertentu.

6) Klik OK.

3.4.3 Merubah Jenis dan Ukuran Font Nomor Halaman

1) Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk

memunculkan Header & Footer Tools .

2) Pilih/sorot nomor halaman.

3) Pada mini toolbar yang muncul, lakukan format yang diinginkan.

3.4.4 Membuat Letak Nomor Halaman Yang Berbeda Di Halaman Ganjil Dan Genap

Gambar 3.14 Penomoran Halaman Ganjil dan Genap

Seperti contoh dalam Gambar 3.14, membuat halaman ganjil memiliki nomor halaman di sebelah kanan. Pada halaman genap, nomor halaman di sebelah kiri.

1) Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.

2) Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different Odd & Even Pages.

Gambar 3.15 Options Halaman Ganjil dan Genap

3) Pada halaman ganjil, buat nomor halaman di sebelah kanan.

4) Kemudian pindah ke halaman genap, dan buat nomor halaman dengan posisi di sebelah kiri.

5) Selanjutnya setiap kita menambah halaman baru, maka posisi nomor halaman akan mengikuti format yang telah dibuat.

3.4.5 Membuat Letak Nomor Halaman Pertama Yang Berbeda Pada Setiap Bab

Gambar 3.16. Contoh Layout Dokumen

Seperti contoh pada Gambar 3.16, halaman pertama pada setiap bab akan berbeda posisinya dengan

halaman-halaman yang lain. Biasanya untuk pengaturan seperti ini, ada yang memisahkan setiap bab dalam dokumen yang berbeda.

Tetapi dengan penggunaan section break maka kita dapat menggabungkan beberapa bab dalam satu dokumen yang sama.

1) Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.

2) Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different First Page.

3) Pada halaman pertama, buat nomor halaman seperti contoh pada gambar.

4) Kemudian pindah ke halaman kedua, dan beri nomor halaman di kanan atas.

5) Selanjutnya kita akan membuat section baru untuk memisahkan antar bab. Taruh kursor di bagian yang ingin dibuat section baru (contoh pada gambar: di tulisan Chapter 2).

6) Pada Page Layout tab, Page Setup, klik Breaks.

7) Dalam grup Section Breaks, pilih jenis break Next Page. Sekarang lihat format nomor halaman pada section 2 akan sama dengan section 1.

8) Selanjutnya bila kita ingin menambahkan bab baru, ikuti langkah 5-7.

3.4.1 Membuat Format Nomor Halaman Yang Berbeda Dalam Dokumen Yang Sama

Gambar 3.17. Format Nomor Halaman Berbeda Seperti contoh pada Gambar 3.17, halaman Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i, ii, iii, dan seterusnya) sedangkan isi menggunakan angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya).

Pada bagian ini juga akan digunakan Section Break.

1) Pisahkan antar bagian (Daftar Isi dan The Article) dengan section break. Pilih tipe break Next Page.

2) Tip: Kita bisa membuat section break dahulu, baru kemudian mengetikkan isi dokumen. Tandai dengan judul masing-masing section.

3) Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.

4) Pada bagian Number format, pilih format angka Romawi. Klik OK.

5) Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number dan sekarang pilih Bottom of Page untuk menyisipkan nomor halaman.

6) Klik ganda pada footer di Section 2 (bagian Isi ). Lihat contoh pada gambar.

Gambar 3.18 Footer Section Penomoran Bag Isi.

7) Selanjutnya pada grup Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.

8) Pada Page numbering klik Start At dan ketikkan angka 1. Klik OK.

3.4.2 Menghilangkan Nomor Halaman

1) Pada Insert tab, grup Header & Footer, klik Page Number.

2) Pilih Remove Page Numbers.

3) Untuk menghapus secara manual, klik header/footer dan pilih nomor halaman. Kemudian tekan tombol Delete.

Jika ada membuat different first-page atau odd and even header/footer, atau memiliki section yang tidak terhubung, maka pastikan untuk menghapus setiap nomor halaman pada tiap header/footer.

3.5 TABEL, GAMBAR, PERSAMAAN DAN SYMBOL

3.5.1 Tabel

Tabel adalah kumpulan sel sel yang terdiri dari beberapa baris dan kolom yang membentuk kotak-kotak. tabel biasanya digunakan untuk membuat daftar. Membuat tabel pada Microsoft word memang terbilang mudah, kita tinggal menentukan jumlah baris dan kolom sehingga terbentuk kotak-kotak yang akan kita isi. Untuk membuat tabel pada Microsoft word ikuti langkah-langkah berikut:

1) Klik Insert pada menu bar

2) Pada Kelompok Tables klik anak panah (

)ke bawah.

3) Anda bisa memilih jumlah kolom dan baris yang diinginkan dengan memilih posisi kotak-kotak.

Gambar 3.19 Membuat Tabel dengan Insert Tabel

4) Atau anda juga bisa memilih insert table di bawah gambar kotak-kotak sehingga muncul Dialog Box Insert Tabel seperti pada .

5) Pada Dialog Insert Table tentukan jumlah kolom pada number of column dan dan baris pada number of rows.

Gambar 3.20 Dialog Boz Insert Table

6) Kemudian klik

3.5.2 Menyisipkan Gambar

Insert Picture digunakan untuk memasukkan gambar, foto, clip art di Microsoft Word. Memasukkan gambar pada lembar kerja di Microsoft Word tidaklah sulit karena kita hanya membutuhkan beberapa langkah untuk menempelkan gambar pada laporan atau karya ilmiah anda. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memasukkan gambar

pada lembar kerja, yaitu cara cepat dengan melakukan copy terhadap gambar yang berasal dari berbagai sumber (termasuk website) kemudian ditempel (paste) ke

tempat yang dikehendaki dalam laporan. Atau anda juga bisa menggunakan cara sesuai dengan prosedur penggunaan Microsoft Word.

Untuk memasukkan gambar pada lembar kerja sesuai dengan prosedur, anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1) Klik Insert pada menu bar Microsoft word.

2) Pada kolom atau group illustrations terdapat pilihan picture, clip art, shapes, smart art dan chart. Pilih picture untuk memasukkan gambar.

3) Selanjutnya anda akan dibawa pada dokumen atau folder dimana tempat anda menyimpan gambar yang akan di masukkan.

4) Cari folder dimana gambar anda berada, kemudian klik pada gambar untuk menyeleksi.

5) Selanjutnya klik insert pada menu bagian bawah.

6) Gambar sudah selesai dimasukkan.

Gambar 3.21 Gambar dalam dokumen word

3.5.3 Simbol

Untuk menyisipkan simbol seperti simbol α, β, ρ, ϕ, atau ω dapat dilakukan dengan cara :

1) Klik Insert, kemudian klik pilihan Symbols, kemudian klik Symbol muncul kotak dialog symbol.

2) Klik simbol yang diinginkan.

3) Bila symbol yang diinginkan belum ada, klik More Symbols Anda dapat juga memasukkan langsung dengan menggunakan Math Autocorrect yang dapat diaktifkan dengan mengubah setting pada Word Options.

1. Klik File dan Pilih Option sehingga muncul

Gambar 3.22 Option Proofing AutoCorrect Options

Gambar 3.23 Math AutoCorrect

Gambar 3.24 Math Autocorrect Yang Telah Tersedia

Pada saat anda mengetikkan “\alpha” maka akan muncul simbol α; “\beta” akan muncul β dan sebagainya. Contoh: Untuk mengetikkan sudut (∠) maka Anda dapat mengetik \ disertai angle.

3.6 CARA MEMBUAT CAPTION PADA TABEL, GAMBAR DAN PERSAMAAN

1) Klik kanan tanda pada tabel dan kemudian klik Insert Caption.

2) Atau pada References tab, Captions grup, klik Insert Caption.

Gambar 3.25 Menyisipkan Caption (Keterangan) Gambar

3) Jika label yang ingin digunakan tidak ada, klik tombol New Label dan beri nama label yang baru, misalnya Gambar.

4) pilih kotak Exclude label from caption, jika tidak ingin menggunakan label pada caption.

5) Di bagian Position, klik tanda panah untuk menentukan apakah caption

ditempatkan di atas ( Above selected item) atau di bawah (Below selected

item) gambar.

6) Klik tombol Numbering untuk mengatur format nomor. Centang kotak Include chapter number, jika ingin menyertakan nomor bab secara otomatis (judul bab harus diberi heading style).

Gambar 3.26 Memasukkan Nomer Bab ke dalam Caption

3.7 Membuat Footnote

Dalam bahasa Indonesia disebut catatan kaki, sedangkan endnote adalah catatan akhir. Jadi kalau footnote pastinya terletak di halaman yang sama dengan kata, atau kalimat atau paragraf yang diberi catatan (kaki). Sedangkan endnote catatan terletak di bagian akhir dokumen. Bagaimana caranya membuat footnote. Misal anda akan memberikan footnote untuk menjelaskan tulisan sebagai berikut:

“…. lingkungan perairan terbuka dimana tidak terdapat arus (stagnan).” Setelah kata (stagnan), anda akan memberi catatan bahwa dikutip dari buku tertentu, maka letakkan kursor di sebelah kanan kata (stagnan),klik Tab/menu

References lalu klik Insert Footnote AB 1 , kemudian ketikan penjelasannya. Hasil yang didapat adalah angka “2″ yang terletak di sebelah (stagnan) dan “2 Ini footnote untuk kata stagnan” di bagian bawah pada halaman yang sama. Kalau anda menginginkan tampilan yang lain maka pada Tab/menu

Gambar 3.27 Tab Menu Reference

References klik panah kecil di sebelah kata Footnotes yang ada di bagian bawah

toolbar Footnotes untuk menampilkan footnotes dan endnotes dialog box. Tampilan akan menjadi:

Gambar 3.28 Footnote dan Endnote dialog

Ubahlah sesuai dengan kebutuhan misalnya letak footnote tidak di bagian bawah halaman tapi d ibagian bawah teks dengan memilih opsi yang ada dalam dialog box untuk input footnote. Demikian pula penomoran footnote terdapat beberapa pilihan sebagai berikut:

Gambar 3.29 Cara penomoran

Serta jika diinginkan anda dapat mendesain sendiri penomorannya dengan memasukkan ke input box Custom mark. Untuk merubah urutan penomoran maka ubahlah nilai pada input box Start at dan numbering.

3.8 PERSAMAAN

Untuk menyisipkan persamaan dapat dilakukan dengan cara :

1) Klik menu bar Insert, kemudian klik pilihan Equation

2) Klik lambang dan operator yang diinginkan.

3.9 GAMBAR DAN/ATAU GRAFIK

3.9.1 Cara Membuat Caption pada Gambar

1. Klik kanan pada gambar dan kemudian klik Insert Caption.

2. Atau pada References tab, Captions grup, klik Insert Caption.

Gambar 3.30 Membuat Caption Pada Gambar

1. Jika label yang ingin digunakan tidak ada, klik tombol New Label dan beri nama label yang baru, misalnya Gambar.

2. Centang kotak Exclude label from caption, jika tidak ingin menggunakan label pada caption.

3. Di bagian Position, klik tanda panah untuk menentukan apakah caption

ditempatkan di atas ( Above selected item) atau di bawah (Below selected

item) gambar.

4. Klik tombol Numbering untuk mengatur format nomor. Centang kotak Include chapter number, jika ingin menyertakan nomor bab secara otomatis (judul bab harus diberi heading style).

3.10 Cara Membuat Daftar Pustaka (Bibliografi)

Sebelum membuat daftar pustaka (bibliografi), kita harus memiliki sumber (kutipan) terlebih dahulu (minimal 1).

1. Klik pada bagian halaman dokumen untuk membuat daftar pustaka (bibliografi). Bila perlu gunakan Section Break untuk membuatnya di section yang baru.

2. Pada References tab, in the Citations & Bibliography group, klik Bibliography.

3. Klik pada Bibliography yang tersedia untuk menyisipkan pada dokumen.

4. Klik pada daftar pustaka (bibliografi) untuk memberi format yang diinginkan (mengubah tipe dan ukuran font, warna dan sebagainya).

5. Bila ada perubahan data, klik pada daftar pustaka (bibliografi) sehingga muncul tampilan seperti pada gambar berikut.

6. Klik Update Citations and Bibliography.

3.11 Cara Membuat Daftar Otomatis untuk Gambar, Tabel dan Persamaan (Equation)

1. Klik pada halaman untuk menaruh daftar. Ketik judul daftar terlebih dahulu dan tekan Enteruntuk memberi jarak antara judul dan isi daftar.

2. Pada References tab, Captions grup, klik Insert Table of Figures.

3. Pada Table of Figures tab, bagian General, klik tanda panah pada Caption

label untuk memilih label daftar yang akan dibuat (gambar, tabel, atau persamaan).

4. Klik OK bila sudah selesai.

5. Untuk update daftar, klik kanan pada daftar dan kemudian klik Update Field.

6. Pilih:  Update page numbers only – bila ada perubahan pada nomor halaman.  Update entire table – bila ada perubahan format dan penambahan isi

pada daftar.

3.12 Cara Membuat Daftar Multilevel di Word 2007 - 2010

Daftar Multilevel (multilevel list) merupakan daftar yang terdiri dari banyak level (tingkat). Sebuah daftar multilevel bisa menggunakan bullet, huruf, angka ataupun gabungan ketiga-tiganya.

Fitur untuk membuat daftar multilevel dalam Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat outline sebuah dokumen yang terdiri dari beberapa level (bab). Juga bisa digunakan untuk membuat kuis atau pertanyaan dengan pilihan berganda, seperti contoh berikut ini.

Ada 2 gaya daftar multilevel yang dapat digunakan, yaitu daftar yang sudah ada di galeri dan yang kedua membuat daftar yang baru dan menyimpannya ke galeri.

3.12.1 Menggunakan Gaya Daftar Multilevel Dari Galeri

1. Klik pada bagian untuk menaruh daftar.

2. Pada Home tab, Paragraph group, klik tanda panah pada Multilevel List.

3. Klik gaya daftar multilevel yang diinginkan dari galeri. Ada macam-macam gaya yang dapat dipilih, seperti bullet, angka, gabungan angka dan huruf, dan lain-lain.

4. Ketik daftar pertama dan tekan Enter untuk melanjutkan ke berikutnya.

5. Untuk merubah level, lakukan hal berikut:  Tekan tombol TAB untuk menurunkan level, misalnya dari level 1 menjadi level 1.1.  Tekan tombol SHIFT+TAB untuk menaikkan level, misalnya dari level 1.1 menjadi level 1.

Tip: Untuk merubah level juga dapat menggunakan tombol Decrease Indent

dan Increase Indent .

3.12.2 Membuat Gaya Daftar Multilevel yang Baru

1. Pada Home tab, Paragraph group, klik tanda panah pada Multilevel List.

2. Klik Define New Multilevel List untuk menampilkan kotak dialog dan klik tombol More>>sehingga tampilan kotak dialog seperti berikut ini.

1. Sekarang kita dapat mengatur tampilan daftar. Perubahan yang dibuat bisa dilihat pada kotak kedua di bagian Click level to modify.

2. Pilih level dengan mengklik angka di bagian Click level to modify. Mulai dari level 1.

3. Pilih gaya penomoran yang diinginkan (bullet, angka, atau huruf) di bagian Number style for this level.

4. Beri format nomor di bagian Enter formatting for number. Misalnya menambahkan titik, kurung, atau teks seperti Bab, dan lain-lain.

5. Jika pada level selanjutnya ingin menambahkan angka dari level sebelumnya,

misalnya pada level 2 dibuat menjadi 1.1, klik tanda panah pada Include level

number from, dan klik Level 1. Ulangi cara ini untuk level yang lain.

6. Centang kotak Restart list after.

7. Atur posisi teks dan nomor di bagian Position.

8. Klik OK bila sudah selesai. Sekarang daftar baru akan muncul di bagian Lists

in Current Documents.

9. Untuk menyimpan daftar baru ke List Library:

a) Pada Home tab, Paragraph group, klik tanda panah pada Multilevel List.

b) Klik kanan daftar tersebut di bagian Lists in Current Documents .

c) Pilih Save in List Library. Sekarang daftar sudah muncul di List Library.

1. Untuk menghapus daftar: klik kanan daftar yang ingin dihapus di List Library dan pilih Remove from List Library.

2. Untuk mengedit daftar yang digunakan, klik kanan pada nomor dan pilih Adjust

List Indents.

Untuk membuat gaya daftar yang baru dengan cepat, pilih satu gaya daftar multilevel yang sudah ada, baru kemudian dimodifikasi.

3.12.3 Mengatur Nomor Urut pada Daftar Multilevel

Kadang saat membuat daftar multilevel, kita mungkin perlu merubah nomor urut pada daftar, baik menjadikannya sebagai daftar yang baru atau melanjutkan dari daftar sebelumnya tetapi nomor urutnya diubah (diloncat).

1. Klik kanan nomor pada daftar yang ingin diubah.

2. Klik Set Numbering Value dan lakukan hal berikut:

a) Membuat daftar baru: Klik Start new list dan ubah nilai pada kotak Set value

to.

b) Melanjutkan dari daftar sebelumnya dengan meloncati nomor urut: Klik

Continue from previous list, centang kotak Advance value (skip

numbers), dan ubah nilai pada kotak Set value to. Word akan otomatis mengatur daftar selanjutnya mengikuti nomor urut yang baru.

3.12.4 Menyisipkan Baris Baru Tanpa Penomoran

1. Tempatkan kursor (insertion point) di akhir baris sebelum baris baru akan dibuat (lihat contoh).

1. Tekan SHIFT + Enter.

2. Ketikkan teks untuk baris baru dan setelah selesai tekan Enter. Baris baru yang memiliki nomor/bullet akan muncul.

PENGATURAN STYLES

Setelah pengaturan halaman selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan pengaturan Styles. Pada tab Home, kita dapat menemukan tampilan grup Styles seperti pada Gambar 4.1 Group Styles.

Gambar 4.1 Group Styles

Pengaturan Styles dilakukan untuk mengelompokkan beberapa format tulisan yang akan digunakan dalam penulisan Skripsi & Tesis, seperti format judul bab, judul subbab dan isi tulisan. Pengaturan styles dapat dilakukan melalui kotak dialog Manage styles.

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuka kotak dialog Manage styles.

1) Lakukan klik pada Tab Home untuk memunculkan grup Styles.

2) Lakukan klik pada panah yang berada di ujung kanan grup Styles untuk memunculkan tampilan menu Styles. Pada tampilan menu style terdapat tiga buah ikon Pengaturan Styles, diantaranya ikon Manage Styles. Letak ikon Manage Style berada pada posisi paling kanan dari ketiga ikon tersebut.

Gambar 4.2 Ikon Pengaturan Styles

3) Selanjutnya klik ikon Manage styles hingga muncul kotak dialog

4.1 Pengaturan Styles (Manage styles).

Gambar 4.3 Kotak Dialog Manage Styles

Dengan munculnya kotak dialog manage styles kita dapat memulai melakukan pengaturan styles yang akan digunakan. Pada penulisan Skripsi & Tesis, sedikitnya dibutuhkan beberapa styles untuk membedakan tulisan judul bab, judul subbab, isi subbab, judul gambar dan tabel, dan tulisan referensi atau pustaka serta persamaan (rumus). Beberapa style yang akan dilakukan pengaturan adalah:

1) Style Heading 1 untuk penulisan nomor bab. Mulai dari BAB I, BAB II, … dan seterusnya.

2) Style No Spacing untuk penulisan judul di bagian awal (seperti Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel dan lain-lain),