Proposal PKM P 2015 TINGKAT KESIAPSIAGAA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“TINGKAT KESIAPSIAGAAN DAN IMPLEMENTASI
MITIGASI BENCANA BAGI PELAJAR DI LERENG GUNUNG MERAPI”
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Nanda Khoirunisa
Ikhsan Nur Rasyidin
Ikun Onesia

A610130007 (Angkatan 2013)
A610110083 (Angkatan 2011)
A610120037 (Angkatan 2012)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2014

i


ii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………
RINGKASAN .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ……...................................................................
A. Latar Belakang ………………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………………...
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………
D. Urgensi Penelitian …………………………………………………...
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………...
F. Luaran yang Diharapkan …………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………
A. Bencana ……………………………………………………………...
B. Kesiapsiagaan ……………………………………………………….
C. Mitigasi Bencana ...…………………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………..
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………….
B. Populasi Penelitian …………………………………………………..
C. Variabel Penelitian …………………………………………………..
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………..
E. Tahapan Penelitian …………………………………………………..
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN …………………………….
A. Anggaran Biaya …................................................................................
B. Jadwal Kegiatan ……………………………......................................
Daftar Pustaka .................................................................................................
Lampiran …………………………………………………………………….

i
ii
iii
iii
iv
1
1
2

2
2
2
3
3
3
4
5
5
5
5
6
6
7
8
8
8
8
10


DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi anggaran penelitian …………………………………..
Tabel 2. Jadwal kegiatan penelitian ..……………..…………………………

8
8

iii

RINGKASAN
Bencana yang disebabkan oleh Gunung Merapi merupakan masalah nasional
karena begitu banyaknya korban yang meninggal serta besarnya kerugian yang
ditimbulkan. Upaya pelatihan kebencanaan berupa simulasi telah banyak
dilakukan tetapi korban masih saja tetap berjatuhan. Pelajar sebagai agen
informasi bagi keluarga memegang peranan penting dalam penyaluran informasi..
Sikap para pelajar dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mecerminkan tindakan
mitigasi apa yang telah dilakukan untuk pencegahan bencana di lereng Gunung
Merapi. Target utama penelitian ini adalah mendapatkan nilai tingkat
kesiapsiagaan para pelajar yang berada di lereng Gunung Merapi dan mengetahui
bagaimana implementasi pengetahuan mitigasi bencana yang telah dilakukan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan dan implementasi
pengetahuan mitigasi bencana pelajar yang berada di lereng Gunung Merapi.
Obyek penelitian adalah pelajar kelas XI IPS dan XII IPS yang berada di lereng
Gunung Merapi tepatnya di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.
Responden penelitian tersebar di 10 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
berjumlah 50 responden dari masing-masing sekolah, sehingga responden
penelitian berjumlah 500 pelajar. Narasumber untuk data kualitatif adalah pelajar,
guru dan perangkat desa. Sampling sekolah didasarkan pada jarak sekolah tersebut
terhadap puncak Gunung Merapi, yakni dengan kriteria dekat, berjarak sedang,
dan berjarak jauh dari puncak Gunung Merapi. Penelitian dilakukan dengan
terlebih dahulu menguji instrumen penelitian dengan uji validitas dan uji
reabilitas. Kemudian dilakukan survei lokasi untuk pemilihan sampel sekolah di
kedua kabupaten tersebut. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian
berupa kuisoner, panduan wawancara, dan panduan observasi, setelah data di
dapatkan kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan informasi tingkat
kesiapsiagaan dan implementasi pengetahuan mitigasi bencana pelajar di lereng
Gunung Merapi.

iv


1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian mengenai kegunung apian pada umumnya difokuskan pada identifikasi
yang berkaitan dengan keaktifan gunung berapi, proses geologi dan proses
geomorfologinya, serta proses dan karakteristik material erupsi (Alexa and Collin
dalam Subagyono, 2013). Gunung Merapi merupakan gunung paling aktif di
dunia. Gunung yang berada diantara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Provinsi Jawa Tengah mempunyai tipikal letusan yang selalu berubah–ubah,
sehingga dampak dari letusan tidak dapat diprediksi secara menyeluruh.
Letak Gunung Merapi yang berada di antara dua provinsi dan berada di empat
kabupaten, yakni Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sleman, dan
Kabupaten Bantul. Keempat kabupaten tersebut merupakan daerah yang rawan
terkena erupsi Gunung Merapi, oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan
yang bersifat preventif sehingga dapat mengurangi jumlah korban jiwa dan juga
dapat mengurangi jumlah kerugian harta benda. Kabupaten Boyolali dan
Kabupaten Klaten merupakan daerah yang berada di bagian lereng barat dari
Gunung Merapi, sehingga apabila terjadi bencana letusan Gunung Merapi akan

berdampak besar terhadap daerah tersebur. Hal ini di karenakan topografi lereng
bagian barat dari Gunung Merapi memiliki karakteristik yang terjal.
Pada Tahun 2010, bencana erupsi Gunung Merapi menyebabkan ±365 jiwa
meninggal serta kerugian material 3,2 Triliun rupiah. Belum lagi, terjadi banjir
lahar di puncak Gunung Merapi yang menyebabkan ribuan jiwa harus mengungsi
dan kehilangan aset. Dari fakta ini dapat disimpukan bahwa masyarakat di
kawasan rawan bencana Gunung Merapi belum memiliki kesiapan yang memadai
dalam menghadapi bencana. Pemerintah dan organisasi masyarakat telah banyak
melakukan kegiatan penguatan kapasitas masyarakat di bidang kesiapsiagaan
becana. Kegiatan ini sangat penting agar mengurangi nilai kerawanan pada sisi
masyarakat. Mengingat potensi yang tinggi terkait dengan bencana vulkanisme,
maka perlu adanya tindakan pencegahan diantaranya adalah peningkatan
kesadaran terhadap pengetahuan kebencanaan khususnya kepada pelajar.
Menurut Laskunary dan Khoirunisa (2014), “The school was the first place for
students to learn. Disaster mitigation education needs as early as possible to be
taught to students remember the potential area of Indonesia that is prone to
disaster”. Pelajar merupakan agen informasi bagi keluarga. Mereka paling cepat
dan tidak hanya mampu memadukan pengetahuan baru bagi kehidupan sehari –
hari tetapi menjadi sumber pengetahuan bagi orang di sekelilingnya. Pemberian
pengetahuan serta informasi yang memadai mengenai kebencanaan dapat

meningkatkan kesiapan pelajar terhadap bencana. Materi mengenai kebencanaan
sudah diajarkan mulai dari sekolah dasar bahkan telah masuk dalam materi
pelajaran Ilmu Sosial yaitu dalam pelajaran Geografi. Mata pelajaran geografi di

2

sekolah saat ini bukan saja sebuah ilmu pengetahuan teori tetapi geografi juga
merupakan ilmu terapan. Maksudnya, ilmu geografi dapat diterapkan langsung di
lingkungan. Materi-materi mengenai karakter suatu bencana, penyebab bencana,
dan cara menanggulangi bencana telah menjadi bahan ajar di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan maka dapat di
identifikasi Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah tingkat kesiapsiagaan para pelajar yang berada di lereng
barat Gunung Merapi?
2. Bagaimana implementasi pengetahuan mitigasi bencana dalam kehidupan
sehari-hari para pelajar yang berada di lereng barat Gunung Merapi?
C. Tujuan penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat kesiapsiagaan para pelajar yang berada di lereng barat Gunung
Merapi, dan
2. Implementasi pengetahuan mitigasi bencana para pelajar yang berada di
lereng barat Gunung Merapi.
D. Urgensi Penelitian
Bencana yang disebabkan oleh Gunung Merapi merupakan masalah nasional
karena begitu banyaknya korban yang meninggal serta besarnya kerugian yang
ditimbulkan. Upaya pelatihan mengenai mitigasi bencana berupa simulasi telah
banyak dilakukan, tetapi korban masih saja tertap berjatuhan seperti korban dari
kalangan pelajar. Penelitian ini direncanakan untuk melihat bagaimana tingkat
kesiapsiagaan dan tingkat implementasi pengetahuan mitigasi bencana oleh para
pelajar yang berada di lereng barat Gunung Merapi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam bidang
Ilmu Geografi khususnya mengenai kebencanaan.
2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan dalam
usaha penanggulangan kebancanaan yang disebabkan oleh Gunung
Merapi.
3. Hasil penelitian dapat berguna bagi sekolah terkait sebagai ukuran

kesiapsiagaan dan implementasi pengetahuan mitigasi bencana pelajar di
sekolahnya.

3

F. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lanjutan
dalam mengukur kesiapsiagaan dan impementasi pengetahuan mitigasi
bencana di lereng Gunung Merapi.
2. Peta kerawanan bencana Gunung Merapi terhadap lokasi sekolah yang
digunakan sebagai lokasi penelitian.
3. Publikasi ilmiah yang akan diterbitkan dalam jurnal yang terakreditasi atau
sebagai naskah ilmiah yang diseminarkan pada tingkat nasional maupun
internasional.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bencana
Definisi bencana dalam buku Disaster Management – A Disaster Manager’s

Handbook (Carter dalam Khoirunisa, 2014) adalah suatu kejadian, alam atau
buatan manusia, tiba-tiba atau progresif, yang menimbulkan dampak yang dahsyat
(hebat) sehingga komunitas (masyarakat) yang terkena atau terpengaruh harus
merespon dengan tindakan-tindakan luar biasa dalam pengelolaan bencana
terpadu, suatu masyarakat sehingga tidak menyebabkan kerugian yang meluas
pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan yang
melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan
menggunakan sumberdaya mereka sendiri. Sedangkan pengertian bencana sendiri
menurut Badan Nasional Penanggulan Bencana (2011) menyatakan, bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam
ataupun faktor non alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bukan
hanya berdampak pada orang dewasa, bencana juga sangat berdampak kepada
anak-anak.
Bencana selalu mengakibatkan kehancuran dan dampak bagi anak dan remaja
yang mana memiliki kerentanan paling tinggi (Jabry dalam Wijayanti, 2012). Data
pada tahun 2005 menunjukkan ±1.700 remaja meninggal dalam bencana gempa
bumi di Pakistan dan 200 anak tertimbun oleh reruntuhan sekolah dalam bencana
tanah longsor di Filipina (ADPC dalam Wijayanti, 2007). Bahkan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam penelitian pada tahun 2006 yang
bekerjasama dengan UNESCO menyatakan bahwa sekolah merupakan ‘ruang
publik’ dengan tingkat kerentanan tinggi. Pengalaman gempa yang terjadi di
pulau Sumatera Barat menunjukkan betapa besarnya dampak kerusakan sekolah,

4

khususnya ruang kelas. Akibatnya, proses kegiatan belajar-mengajar secara
normal pun terhenti. Hampir di sebagian besar wilayah Indonesia, sarana dan
prasarana sekolah yang ada sangatlah rentan terhadap bencana. Selain
infrastruktur bangunan sekolah, tak dapat dibayangkan apabila kejadian bencana
terjadi pada jam-jam sekolah (Sunarhadi, 2013). Faktanya Indonesia merupakan
Negara dengan intensitas bencana yang cukup tinggi di dunia terutama bencana
akibat aktivitas vulkanik.
Sadisun (2008) menyatakan,”Di Indonesia kurang lebih terdapat 80 buah dari
129 buah gunung aktif yang diamati dan dipantau secara terus menerus, namun
beberapa bahaya letusan gunung api berupa aliran lava, lontaran batu pijar,
hembusan awan panas, aliran lahar dan lumpur, hujan abu, hujan pasir, dan
semburan gas beracun. Meskipun kejadian gunung berapi dapat diprediksi dengan
tingkat keberhasilan tertentu berdasarkan fenomena–fenomena yang
mendahuluinya, namun bahaya gunung api tidak dapat di cegah. Oleh karena itu,
pemantauan gunung api menjadi suatu hal yang hal cukup krusial dalam usaha
mengurangi dampak akibat dari bahaya ini. Pemantauan ini dilakukan untuk
menghasilkan informasi tingkat aktivitas gunung api dalam empat tingkatan yakni
aktif normal, waspada, siaga, dan awas”.
Menurut Zaennudin (2009), resiko bencana letusan gunung api muncul dari
gabungan beberapa jenis ancaman bahaya letusan gunung api dengan kondisi
suatu lokasi atau wilayah. Ancaman bencana letusan gunung api yang dihadapi
oleh masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api mempunyai tingkatan
kerawanan bencana yang berbeda-beda. Pelajar yang bermukim dan bersekolah di
lereng gunung api sudah seharusnya mamahami tingkat kerawanan sekolah dan
daerah tempat tinggalnya, agar mereka mampu mempertimbangkan daerah mana
yang aman saat terjadi letusan gunung api.
B. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan adalah tahapan yang paling penting ketika terjadi bencana
untuk mengurangi korban jiwa. Kesadaran dan pemahaman hubungan antara
bencana dan kebutuhan dasar warga sangat penting. Kebutuhan dasar merupakan
pondasi dari pengurangan resiko bencana yang akan meningkatkan kesiapan
warga terhadap bencana. Sedangkan kesiagaan bersifat fungsional yang
menyangkut fungsi baik secara perseorangan maupun sebagai kelompok.
Kesiapsiagaan bencana berarti suatu rangkaian upaya yang sifatnya rutin dan
fungsional (PASTI, 2009).
Kesiapsiagaan seseorang dapat diukur dengan melihat tingkat pengetahuan
mengenai bencana yang terjadi dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan
sebelum, saat bencana itu terjadi dan setelah bencana terjadi. Adapun tingkat
kesiapsiagaan diukur dengan mengunakan tiga indikator utama yaitu menyangkut
pengetahuan, mitigasi dan rencana keadaan darurat mengenai bencana gunung api.

5

C. Mitigasi Bencana
Menurut Robert J. Kodoatie & Roestam Sjarief (dalam Sunarhadi, 2012),
Kesiapsiagaan adalah suatu aksi/aktifitas yang membuat pemerintah, organisasi,
masyarakat, perorangan (stakeholders) dapat merespons bencana yang bakal
terjadi dengan cepat, tepat, efektif, efesien dan benar. Upaya mitigasi dapat
dilakukan dalam bentuk mitigasi struktur dengan memperkuat bangunan dan
infrastruktur yang berpotensi terkena dampak bencana, seperti membuat kode
bangunan, desain rekayasa, dan konstruksi untuk menahan serta memperkokoh
struktur ataupun membangun struktur bangunan penahan longsor, penahan
dinding pantai, dan lain-lain. Selain itu upaya mitigasi juga dapat dilakukan dalam
bentuk non struktural, diantaranya seperti menghindari wilayah bencana dengan
cara membangun menjauhi lokasi bencana yang dapat diketahui melalui
perencanaan tata ruang dan wilayah serta dengan memberdayakan masyarakat dan
pemerintah daerah.
Menurut Ali (2012), manajemen bencana dapat dibagi dalam kedalam tiga
kegiatan utama, yaitu: (1) Kegiatan pra bencana yang mencakup kegiatan
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta peringatan dini; (2) Kegiatan saat
terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan
penderitaan sementara, seperti kegiatan search and rescue (SAR), bantuan darurat
dan pengungsian; (3) Kegiatan pasca bencana yang mencakup kegiatan
pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan di 10 Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang berada di lereng barat Gunung Merapi tepatnya yang terletak di
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian,
lama penelitian dimulai dari tahap perencanaan hingga pelaporan dijadwalkan
selama 5 bulan penelitian.
B. Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pelajar siswa/siswi kelas
XI IPS dan XII IPS dari 10 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Sampling
sekolah didasarkan pada jarak terhadap puncak Gunung Merapi dengan kriteria
sekolah dekat puncak, berjarak sedang, dan jauh dari puncak. Penentuan sampling
sekolah menggunakan peta persebaran sekolah. Pengambilan responden untuk
data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode sampling yaitu dengan

6

mengambil 50 responden dari populasi pada masing-masing sekolah dan
responden direncanakan berjumlah 500 pelajar. Sedangkan data kualitatif berasal
dari narasumber yang merupakan pelajar, guru dan perangkat desa sekitar sekolah.
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Tingkat kesiapsiagaan para pelajar diukur dengan mengunakan tiga indikator
utama yaitu menyangkut pengetahuan, mitigasi dan rencana keadaan darurat
mengenai bencana gunung api. Menurut Zaennudin dalam Perangkat Diagnosa
Kesiapsiagaan Bencana di Indonesia (PASTI, 2009) dijelaskan bahwa indikator
tersebut adalah:
1. Pengetahuan tentang bencana gunung api
a. Akibat keberadaan dari gunung api
b. Jenis ancaman yang berkaitan dengan bencana gunung api
c. Ketersediaan peta rawan bencana gunung api
d. Dampak bencana gunung api
e. Gejala peningkatan aktivitas gunung api
2. Mekanisme mitigasi bencana gunung api
a. Usaha mitigasi bencana gunung api
b. Usaha mengurangi dampak bencana gunung api
c. Cara memperoleh informasi aktivitas gunung api
d. Tindakan simulasi dan penyelamatan diri
3. Rencana keadaan darurat
a. Daerah yang terkena dampak letusan gunung api
b. Mekanisme evakuasi
Implementasi pengetahuan mitigasi bencana para pelajar yang berada di lereng
barat Gunung Merapi diukur dengan menggunakan indikator berikut.
1. Pelatihan simulasi
2. Pencegahan dalam bentuk bangunan fisik
3. Pematauan aktivitas gunung api
4. Bentuk mitigasi struktural di lingkungan sekolah
5. Jalur evakuasi
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini juga ditunjang oleh data-data lainnya, berupa data primer dan
sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuisoner, observasi
langsung dan sampel wawancara. Kemudian, data-data sekunder diperoleh
melalui telaah buku-buku serta jurnal ilmiah dan bahan rujukan lain berupa
dokumen-dokumen dari sekolah yang dapat menunjang penelitian ini.

7

E. Tahapan Penelitian
Tahapan persiapan
Penelitian ini diawali dengan tahap persiapan yaitu orientasi medan dan data
juga dilakukan pengkajian pustaka mengenai penelitian sebelumnya.
Pengujian instrumen penelitian
Intrumen penelitian di uji dengan menggunakan uji validitas dan uji reabilitas.
Populasi penggujian ini dilakukan di salah satu SMA di Kabupaten Sleman.
Alasan pemilihan sekolah karena lokasi sekolah memiliki karakteristik yang sama
dengan lokasi penelitian yaitu berada di lereng Gunung Merapi.
Survei lokasi
Survei lokasi dilakukan untuk menentukan sekolah-sekolah mana saja yang
berada di lereng barat Gunung Berapi yang akan menjadi objek penelitian dan
berfokus pada sekolah yang berada di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.
Pengumpulan data
Data kuantitatif dicari dengan menggunakan intrumen penelitian berupa
kuisoner dan data kualitatif menggunakan panduan wawancara serta panduan
observasi. Data koordinat sekolah diambil untuk permbuatan peta persebaran
lokasi penelitian.
Pembuatan peta
Setelah mendapatkan koordinat sekolah-sekolah yang menjadi objek
penelitian maka tahapan selanjutnya adalah pembuatan peta persebaran lokasi
penelitian. Peta persebaran lokasi penelitian dibuat dengan menggunakan software
ArcGis 10.2 dengan ukuran peta A0. Dimana peta ini memberikan gambaran
tentang persebaran sekolah yang menjadi tempat penelitian di Kabupaten Boyolali
dan Kabupaten Klaten.
Analisis data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari data yang bersumber
untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat kesiapsiagaan para pelajar di
lereng barat Gunung Merapi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji
implementasi pengetahuan mitigasi bencana menggunakan analisis kualitatif yang
didasarkan oleh teori Miles & Habermas (dalam Paksi, dkk, 2006) terutama teknik
analisis menggunakan analisis interaktif. Analisis interaktif adalah analisis yang
mengutamakan tiga komponen, yaitu: 1) reduksi data, 2) sajian data, dan 3)
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Reduksi data berfungsi untuk membuat
fokus penelitian sehingga membuang hal-hal yang tidak penting dan mengetur
data hingga kesimpulan dapat ditarik. Sajian data meliputi berbagai jenis matriks,
gambar/skema, jaringan kerja keberkaitan kegiatan dan tabel. Penarikan
kesimpulan dan verifikasi data adalah kegiatan analisis yang dilakukan setelah
reduksi data dan sajian data dibuat/disusun.

8

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya Penelitian
Tabel 1. Rekapitulasi anggaran penelitian
No.
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan
1.
Peralatan penunjang
Rp. 3.000.000,2.
Bahan habis pakai
Rp. 4.355.000,3.
Perjalanan
Rp. 3.000.000,4.
Lain-lain (Publikasi, Dokumentasi, Laporan)
Rp. 1.865.000,TOTAL
Rp. 12.220.000,B. Jadwal Penelitian
Tabel 2. Jadwal kegiatan penelitian
No.
1.
2.
3.
3.
4.
5.
6.

Jenis Kegiatan

Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
ke-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Tahapan
Persiapan
Pengujian
Instrumen
Penelitian
Survei lokasi
Pengumpulan
Data
Pembuatan Peta
Analisis Data
Pembuatan
Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Khoirunisa, Nanda, dkk,. 2014. Pengetahuan Mahasiswa terhadap Mitigasi
Bencana Banjir setelah Melakukan Pembuatan Lubang Resapan Biopori di
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

9

Muta’ali, Lutfi. 2012. “Pendekatan Livelihood Strategy dalam Pemulihan Wilayah
Pasca Bencana”. Makalah Prosiding dalam Seminar Nasional, “Informasi
Geospasial untuk Kajian Kebencanaan dalam Pelaksanaan Pembangunan
Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial (Spatial Thinking)
Masyarakat”, 22 Maret 2012. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Nugroho, Kharisma, dkk. 2009. Perangkat diagnosa kesiapsiagaan bencana
Indoinesia (PASTI). Jakarta Pusat: Humanitarian Forum Indonesia.
Paksi, Arie Kusuma. 2006. Motivasi Non-Ekonomi Pengemis di Kota
Yogyakarta. Makalah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Sadisun, Imam A. 2008. Pemahaman Karakteristik Bencana: Aspek Fundamental
dan Upaya Mitigasi Penanganan Tanggap Darurat Bencana. Bandung:
Institut Teknologi Bandung (ITB).
Siregar, Betty Gustina Laskunary dan Nanda Khoirunisa. 2014. Practice in
Biopore Hole to Improve Flood Mitigation Disaster Knowledge of
SDIT Muhammadiyah Al Kautsar and MI Muhammadiyah PK (Special
Program) Kartasura. “International Conference on Disaster Risk
Reduction and Education (ICDRRE) University State of Yogyakarta”, 16
September 2014.
Subagyono, Kasdi. 2010. Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap Sumberdaya
Air. Bogor: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian. Pdf.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sunarhadi, Amin dan Teguh Setyawan. 2012. Melek Geografi SMA 7 Surakarta
dan MA Al Islam di Kecamatan Serengan dalam Mengenal Bencana
Banjir dan Lingkungan. Seminar Nasional Geografi, Fakultas Geografi,
19 Juni 2014. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wijayanti, Pipit. 2012. “Pemanfaatan Informasi Geospasial Tematik dalam
Peningkatan Kapasitas Terhadap Bencana Berbasis Sekolah”. Makalah
Prosiding dalam Seminar Nasional, “Informasi Geospasial untuk Kajian
Kebencanaan dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan
Pengembangan Kecerdasan Spasial (Spatial Thinking) Masyarakat”, 22
Maret 2012. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Zaennudin, Akhmad. 2009. “Bencana Letusan Gunung Api” dalam “Perangkat
diagnosa kesiapsiagaan bencana Indoinesia (PASTI) Ancaman 7, 175 –
180. Jakarta Pusat: Humanitarian Forum Indonesia.

10

Lampiran 1. Biodata
Biodata Ketua
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Identitas Diri
Nama lengkap
Jenis kelamin
Program studi
NIM
Tempat, tanggal lahir
E-mail
No. Telepon/Handphone
Alamat Sekarang

: Nanda Khoirunisa
: Perempuan
: Pendidikan Geografi UMS
: A610130007
: Magetan, 18 Juni 1995
:nandakhoirunisa@ymail.com
: 085753793667
: Jalan Gatak III No.18 Pabelan, Kartasura

B. Riwayat pendidikan
Dari-hingga
Institusi
2013 – sekarang
Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2010 – 2013
SMA Negeri 4 Berau, Kalimantan Timur
2008 – 2010
SMP Negeri 8 Berau, Kalimantan Timur
2007 – 2008
SMP Negeri 1 Segah, Kalimantan Timur
2001 – 2007
SD Negeri 4 Segah, Kalimantan Timur
C. Pemakalah seminar ilmiah (Oral Presentation)
No.
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Seminar
“Dampak Banjir terhadap
Nasional
Pertanian dan Kesiapsiagaan
1.
Fakultas
Petani di Kawasan Rentan
Geografi 2014
Banjir Sungai Samin”
International
“Practice in BioporeHole to
Conference on
Improve Flood Mitigation
Disaster Risk
Disaster Knowledge of SDIT
Reduction and
Muhammadiyah Al Kautsar
2.
Education
and MI Muhammadiyah PK
(ICDRRE)
(Special Program)
2014
Kartasura”

Waktu dan Tempat
19 Juni 2014,
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta

16 September
2014, Universitas
Negeri Yogyakarta

11

12

13

Biodata Anggota
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Identitas Diri
Nama lengkap
Jenis kelamin
Program studi
NIM
Tempat, tanggal lahir
E-mail
No.Telepon/Handphone
Alamat Sekarang

B. Riwayat pendidikan
Dari-hingga
2012 – sekarang
2009 – 2011
2007 – 2009
2000 - 2006

: Ikun Onesia
: Laki – laki
: Pendidikan Geografi UMS
: A610120037
: Boyolali, 23 Januari 1993
:Onesiaikun93@gmail.com
: 085702569791
: Mayang, Gatak, Sukoharjo

Institusi
Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
SMA Negeri 1 Ngemplak
SMP Negeri Gatak 2
SD Kanisius Mayang

C. Pemakalah seminar ilmiah (Oral Presentation)
No
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1. Diskusi
Ilmiah
Bentang Geografi
2. Diskusi
ilmiah
Kajian
Sosial
Ekonomi
masyarakat
Karanganyar
3. Diskusi
ilmiah
Kajian Sekolah
siaga
bencana,
instrument
kependidikan, dan
mutu
sekolah
In-press
D. Penghargaan
Jenis Penghargaan
1.
Juara II Futsal
Se-Karisedanan
Surakarta

No.

Waktu dan Tempat
Yogyakarta, 2012

Karanganyar, 2014

Boyolali, 2014

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Universitas Muhammadiyah
Surakarta

2013

14

15

BiodataPembimbing
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

IdentitasDiri
Namalengkap
Jeniskelamin
Program studi
NIDN
Tempat, tanggallahir
E-mail
No. Telepon/Hp
AlamatSekarang

B. Riwayatpendidikan
Dari-hingga
1993-1998
1998-2000

: M. Amin Sunarhadi, S.Si, MP
: Laki – Laki
: Pendidikan Geografi FKIP UMS
: 0612027501
:Tegal, 13 februari 1975
: amin.sunarhadi@ums.ac.id
: 085222123085
: Jalan Menco Gang 26 No. 1

Institusi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Universitas Brawijaya Malang

C. Pemakalah seminar ilmiah (Oral Presentation)
No.

Seminar

1.

International
Conference on
Disaster Risk
Reduction and
Education
(ICDRRE) 2014

2.

Seminar Nasional
Fakultas Geografi
2014

3.

4.

Seminar Nasional
PJ dan SIG
Fakultas Geografi
UMS
Konferensi
Internasional
Universitas
Mataram

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

“Practice in Biopore Hole
to Improve Flood Mitigation
Disaster Knowledge of
16 September
SDIT Muhammadiyah Al
2014,
Kautsar and MI
UniversitasNegeri
Muhammadiyah PK
Yogyakarta
(Special Program)
Kartasura”
“Dampak Banjir terhadap
19 Juni 2014,
Pertanian dan Kesiapsiagaan
Universitas
Petani di Kawasan Rentan
Muhammadiyah
Banjir Sungai Samin”
Surakarta
“Integrasi Materi
Kebencanaan dalam
Kurikulum”

Surakarta 2012

“Perencanaan Tata Ruang
berdasar Kerawanan
Bencana”

Mataram 2012

16

17

Lampiran 2. Anggaran Penelitian
Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Peralatan penunjang
Tabel 1. Peralatan penunjang penelitian

No.

Material

Justifikasi
Pemakaian

1.

Kamera

Dokumentasi

2.

GPS

3.

Handycam

4.

Alat tulis

Kuantitas

Menentukan
koordinat sekolah
Dokumentasi
wawancara
Buku Agenda
Laporan Tim

Harga Sewa
(Rp)/hari

Jumlah
(Rp)

2 buah
(12 hari)
1 buah
(8 hari)
1 buah
(8 hari)

50.000

1.200.000

100.000

800.000

100.000

800.000

1 buah

200.00

200.000

SUB TOTAL (Rp) 3.000.000
2. Biaya Bahan habis pakai (penelitian)
Tabel 2. Biaya bahan habis pakai selama penelitian

No.

Material

1.

Kertas HVS

2.

Tinta printer
(hitam)

3.

Foto copy

4.

Foto copy

5.

Foto copy

6.

Foto copy

8.

Foto copy

9.

Foto copy

10.

Foto copy

11.

Foto copy

Justifikasi
Pemakaian
Print kuisioner &
administrasi
Print kuisioner &
administrasi
Foto copy kuisioner
sekolah 1
Foto copy kuisioner
sekolah 2
Foto copy kuisioner
sekolah 3
Foto copy kuisioner
sekolah 4
Foto copy kuisioner
sekolah 5
Foto copy kuisioner
sekolah 6
Foto copy kuisioner
sekolah 7
Foto copy kuisioner
sekolah 8

Kuantitas

Harga
satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

1 rim

40.000

40.000

2 buah

30.000

60.000

1.000

50.000

1.000

50.000

1.000

50.000

1.000

50.000

1.000

50.000

1.000

50.000

1.000

50.000

1.000

50.000

50
ekslempar
50
ekslempar
50
ekslempar
50
ekslempar
50
ekslempar
50
ekslempar
50
ekslempar
50
ekslempar

18

12.

Foto copy

13.

Foto copy

14.
15.

Akses
internet
Tinta printer
( warna )

16.

Fotocopy

17.

Alat Tulis

18.
19.

Alat Tulis
Cetak Peta

Foto copy kuisioner
sekolah 9
Foto copy kuisioner
sekolah 10
Cari data dan
informasi
Print kuisioner &
administrasi
Fotocopy dokumen
data sekolah
Pembelian Agenda
peneliti
Pembelian Bolpoint
Cetak Peta

50
ekslempar
50
ekslempar

1.000

50.000

1.000

50.000

20 jam

3.000

600.000

2 buah

40.000

80.000
300.000

3 paket

25.000

75.000

50 buah
2.000
100.000
20 lembar
130.000
2.600.000
SUB TOTAL (Rp) 4.355.000

3. Perjalanan
Tabel 3. Biaya perjalanan

No.

Material
Solo –
Sleman
Solo –
Boyolali
Solo –
Klaten
Solo –
Boyolali
Solo –
Klaten

1.
2.
2.
3.
4.

Justifikasi
Perjalanan
Pengujian instrumen
penelitian
Survei lokasi &
akomodasi
Survei lokasi &
akomodasi
Pengambilan data &
akomodasi
Pengambilan data &
akomodasi

Kuantitas

Harga
satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

2 kali/tim

100.000

200.000

2 kali/tim

200.000

400.000

2 kali/tim

200.000

400.000

4 kali/tim

250.000

1.000.000

4 kali/tim

250.000

1.000.000

SUB TOTAL (Rp)

3.000.000

4. Lain-lain
Tabel 4. Biaya lain-lain

No.
1.
2.
3.
4.

Material
Flashdisk
16Gb
Card reader
Cetak foto
CD Blank

Justifikasi
Pemakaian
Penyimpanan
data
Mobilisasi data
Lampiran
Penyimpanan

Kuantitas

Harga
satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

1 buah

150.000

150.000

1 buah

30.000

3 buah

5.000

30.000
100.000
15.000

19

6.

Kertas HVS

7.

Pembuatan
laporan

8.

Fotocopy

8.

Penjilidan

10.
11.

laporan dan data
Pembuatan
laporan
Penjilidan
Laporan (Soft
Cover)
Penggandaan
Laporan
Penjilidan
penggandaan
Laporan (Soft
Cover)

2 Rim

40.000

80.000

1 paket

15.000

15.000

19
ekslempar

10.000

190.000

19
ekslempar

15.000

285.000

Dana Tak
terduga
Publikasi

100.00
SUB TOTAL (Rp)

1.000.000
1.865.000

TOTAL (Keseluruhan) : Rp. 12.220.000,-

20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No.

1.

2.

3.

Nama/NIM
Nanda
Khoirunisa/
A610130007
Ikhsan Nur
Rasyidin/
A610110083
Ikun Onesia/
A610120037

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

Pendidikan
Geografi

Geografi

8 jam/minggu

Pendidikan
Geografi

Geografi

8 jam/minggu

Pendidikan
Geografi

Geografi

8 jam/minggu

Program
Studi

Uraian Tugas
Pencarian Data,
Analisis Data,
Pembuatan Laporan.
Pencarian Data,
Pembuatan Peta,
Pembuatan Laporan.
Pencarian Data, Uji
Instrumen
Penelitian,
Pembuatan Laporan.

21

22

ampiran 5. Instrumen Penelitian
A. Kuisoner
1. Apakah anda mengetahui jarak sekolah dan tempat tinggal anda dengan
puncak Gunung Merapi? Jika Ya, berapa?
a. Ya.
b. Tidak
Keterangan:
2. Ketika terjadi bencana gunung api, akan timbul berbagai macam bencana
lain. Apakah anda mengetahui tentang ancaman tersebut? Jika Ya,
sebutkan.
a. Ya
b. Tidak
Keterangan:
3. Menurut Anda, pentingkah peta kerawanan bencana di Daerah lereng
Gunung Api?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
4. Berkaitan dengan dampak letusan Gunung Api, apakah anda tahu dampak
letusan Gunung Merapi berkaitan dengan jarak tempat tinggal dan sekolah
anda jelaskan!
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
5. Apakah anda mengetahui ciri-ciri peningkatan aktivitas gunung merapi?
Jika ya, sebutkan!
a. Ya
b. Tidak
Keterangan:
6. Untuk meminimalkan adanya korban jiwa, apakah ada penyuluhan
mengenai mitigasi bencana gunung api di sekolah maupun disekitar rumah
anda?
a. Ada
b. Tidak
c. Tidak tahu
7. Apakah anda pernah melakukan latihan simulasi bencana gunung api? Jika
Ya, berapa kali anda melakukannya?
a. Pernah
b. Tidak
Keterangan:
8. Jika anda membutuhkan informasi mengenai perkembangan aktifitas
Gunung Merapi, tahukah anda dimana tempat untuk mendapatkan
informasi tersebut? Jika Ya, sebutkan.
a. Ya
b. Tidak
Keterangan:
9. Ketika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi, apakah anda mengetahui
langkah pertama yang harus anda lakukan? Jika Ya, sebutkan.
a. Ya
b. Tidak
Keterangan:

23

10. Menurut anda, apakah sekolah dan tempat tinggal anda terkena dampak
dari letusan Gunung Merapi? Jika Ya, seberapa besar dampaknya: (Berat/
Sedang/ Ringan)
a.Ya
b. Tidak Tahu
11. Jika Sewaktu-waktu Gunung Merapi meletus, sudahkah ada mekanisme
penyelamatan di sekitar tempat tinggal Anda yang sudah terstruktur?
Mekanisme seperti apa yang sudah ada dan dalam tingkat apa: (RT, RW,
Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, atau yang lain . . . . . . . . . . . )
Jawaban:

B. Panduan Wawancara
1. Apakah anda mengetahui status Gunung Merapi saat ini?
2. Berapakah jarak anda saat ini dengan puncak Gunung Merapi?
3. Apakah anda mengetahui tipe letusan Gunung Merapi?
4. Adakah upaya mitigasi terkait dengan bencana Gunung Merapi?
5. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan/simulasi bencana Gunung
Merapi?
6. Apakah terdapat tanggul yang berkaitan dengan mitigasi bencana
struktural di dekat rumah anda?
7. Apa saja tindakan mitigasi yang telah anda lakukan?

C. Panduan Observasi
1. Mengamati bentuk mitigasi struktural yang telah sekolah lakukan.
2. Mengamati lokasi sekolah terhadap lokasi shelter (lokasi evakuasi)
terdekat.
3. Mengamati apakah ada jalur evakuasi disekolah dan denah sekolah.
4. Mengamati apakah ada peralatan-peralatan pendukung dalam usaha
mitigasi bencana di sekolah.
5. Mengamati sikap para pelajar terkait mitigasi bencana Gunung Merapi.