ASAL USUL KEHIDUPAN DAN KECENDERUNGAN BA

MAKALAH BIOLOGI
‘’TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN & KECENDERUNGAN
BARU TEORI EVOLUSI’’

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NUR ANISA

SMA N 1 TAMBUSAI
TP.2017/2018
1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN DAN KECENDERUNGAN BARU TEORI
EVOLUSI. Makalah ini ditulis dan disusun sebagai bahan untuk memenuhi
proses pembelajaran Biologi Tp.2017/2018 berdasarkan kurikulum yang
berlaku.
Saya menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, saya membuka diri bila ada koreksi
dan krtikan konstruktif dari pembaca makalah ini.
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penulisan makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT, selalu menjaga dan
membimbing dalam setiap langkah kita, sehingga dalam kehidupan kita seharihari tidak terlepas dari Rahmat dan Hidayah-Nya. Semoga makalah ini bisa
turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa. Amin.

Dalu-dalu, 9 Januari 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………..…2

Daftar Isi………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang……....………………………………….………….........4
b. Rumusan Masalah………………………………………………….........4
c. Tujuan Penulisan…………………………………………………...........4
BAB II PEMBAHASAN
a. Teori Asal Usul Kehidupan……………………………………………..5
- Teori Abiogenesis………………………………………………….....5
- Teori Biogenesis……………………………………………………...5
- Teori Cosmozoic……………………………………………………...6
- Teori Penciptaan……………………………………………………...6
- Teori Evolusi Kimia………………………………………………….7
- Teori Evolusi Biologi………………………………………………...8
b. Kecenderungan Baru Teori Evolusi………………..................................8
- Fakta Kecenderungan Berkembangnya Teori Penciptaan…………...9
- Kelemahan Evolusi Darwin………………………………………....10
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan………………………………………………...…………..13
b. Saran…………………………………………………………..……….13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………14


3

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Sekelompok ilmuwan yang bersikukuh mempertemukan Darwinisme
dengan ilmu genetika dengan segala cara berkumpul dalam sebuah pertemuan
yang diadakan oleh “The Geological Society of Amerika” atau Perkumpulan
Masyarakat Geologi Amerika, pada tahun 1941. Setelah dilakukan pembicaraan
panjang, mereka setuju untuk membuat penjelasan baru tentang Darwinisme.
Beberapa tahun setelah itu, beberapa ahli menghasilkan sebuah sintesis yang
merupakan hasil perpaduan dari berbagai bidang mereka menjadi sebuah teori
evolusi lain yang diperbaharui.

b. Rumusan Masalah
a. Apa saja teori asal usul kehidupan?
b. Sejarah kecenderungan teori evolusi?
c. Mengapa kecenderungan teori evolusi baru dapat terjadi?
d. Apa saja Fakta kecenderungan berkembangnya teori creationism?

e. Apa saja kelemahan teori evolusi Darwin?

c. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui asal usul kehidupan.
2. Untuk membahas kecenderungan teori evolusi baru.
3. Untuk mengetahui mengapa kecenderungan evolusi baru dapat terjadi.
4. Untuk mengetahui fakta kecenderungan berkembangnya teori creationsm
5. Untuk mengetahui kelemahan teori evolusi Darwin.

4

BAB II
PEMBAHASAN
a. Teori Asal-Usul Kehidupan
Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada sekarang
merupakan hasil perubahan dari makhluk hidup sebelumnya. Namun,
bagaimana awal kehidupan terbentuk dan bagaimana kehidupan pertama di
bumi belum dapat diketahui secara pasti karena manusia memiliki kerbatasan
pengetahuan.
Beberapa ahli mengungkapkan teori nya mengenai asal usul kehidupan sesuai

dengan perkembangan pengetahuan dan peradaban pada zamannya. Beberapa
teori tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Abiogenesis
Teori yang mengemukakan bahwa Kehidupan asal mula makhluk hidup
adalah dari BENDA MATI dan terjadi begitu saja / secara spontan disebut
generatio spontanea.
Tokoh Pendukung Abiogenesis
Aristoteles (384 SM)
Cacing berasal dari tanah.
Belatung berasal dari daging busuk.
Jhon Needham
Melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal
dari sepotong daging. Kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya
mikroorganisme. Jhon Needham menyimpulkan bahwa mikroorganisme
bersal dari air kaldu.
Antonie van Leeuwenhoek
Mikroorganisme berasal dari air. Pada abad ke-17 dengan penemuannya
terhadap mikroskop , ia melihat adanya mikroorganisme dalam sampel air
hujan dan air jerami.
2. Teori Biogenesis

Teori yang mengemukakan kehidupan berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
Teori Abiogenesis terbantahkan oleh :
5

Lazzaro Spallanzani
Mikroba yang ada didalam kaldu BUKAN berasal dari air kaldu (benda
mati) tetapi berasal dari dari kehidupan diudara. Jadi adanya
pembusukkan karena telah terjadi kontaminasi mikroba diudara dalam air
kaldu.
Fransisco Redi
- Larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk II dan III
BUKAN terbentuk dari daging yang membusuk tetapi berasal dari
telur lalat yang ditinggalkan pada daging ini ketika lalat hinggap
disitu.
- Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada toples III
yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih
banyak belatung tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung
relatif lebih sedikit.
- Kesimpulannya belatung pada daging tersebut berasal dari telur lalat.

Louis Pasteur
Teori Biogenesis menyatakan :
- Omne vivum ex vivo
Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
- Omne ovum ex vivo
Semua telur berasal dari makhluk hidup.
- Omne ovum ex ovo
Semua makhluk hidup dari telur.
3. Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan makhluk hidup berasal dari “ Spora Kehidupan ‘’
yang berasal dari ruang angkasa. Teori ini berpendapat bahwa keadaan
planet diluar angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu yang sangat
dingin serta adanya radiasi yang mematikan sehingga tidak
memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Dengan kondisi seperti itu,
pada akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi.
4. Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan
seperti apa adanya. Semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersamasama pada suatu waktu dan tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan
6


oleh Tuhan. Kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti Kerja Sang
Maha Pencipta.

5. Teori Evolusi Kimia
Menyatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari senyawa—senyawa
organik.
Dengan adanya gas-gas seperti CH4, H2, H2O, dan NH3 diatmosfer serta
bantuan energi dari sinar kosmis dan kilalatan halilintar dapat berbentuk
senyawa organik seperti asam amino.
AIexander Oparin
Asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya
bumi dan atmosfernya. Atmosfer primitif berisi gas metana, amonia,
hidrogen dan air. Reaksi kimia yang terjadi membentuk molekul organik
pertama. Hipotesis ini mendapat perhatian yang luar biasa tetapi tanpa
pengujian tidak dapat diterima dengan baik.

Harold Urey
Zat – zat organik terbentuk dari zat-zat anorganik. Zat – zat anorganik
yang ada diatmosfer berupa gas CO2, CH4, H2, dan H2O. Semua zat ini
bereaksi membentuk zat organik karena energi petir.

Tahapan proses terbentuknya makhluk hidup menurut harold Urey :
- Molekul metana, amonia, hidrogen, dan air tersedia sangat banyak
diatmosfer bumi.
- Energi yang diperoleh dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar
kosmis menyebabkan molekul-molekul zat yang besar.
- Terbentuk zat hidup yang paling sederhana yang memiliki susunan
kimia, seperti susunan kimia pada virus.
- Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun
menjadi organisme yang lebih kompleks.

Stanley Miller seorang peneliti Amerika 1953
Kesimpulan Percobaan Miller
Air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisi dan ternyata air
tersebut mengandung senyawa organik sederhana seperti asam amino,
adenin, dan gula sederhana seperti ribose.

7

6. Teori Evolusi Biologi
Teori evolusi biologi merupakan lanjutan dari teori evolusi kimia. Asam

amino hasil dari evolusi kimia akan bergabung membentuk
makromolekul. Sidney W.Fox membuktikan teori ini. Larutan yang
mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau
tanah yang panas sehingga mengalami polimerisasi. Hasil dari
polimerisasi tersebut dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid
bercampur dengan air dingin akan terbentuk tetesan yang disebut
proteinoid mikrosfer/koaservat. Mikrosfer/koaservat ini mempunyai sifat
hidup dan mempunyai membrane selektif permeable tetapi belum
dikatakan hidup.
Menurut Oparin, koaservat ini mempunyai selaput sel primitf dari lipid
dan protein. Oleh karena itu, koaservat ini dianggap sebagai sel primitive
yang disebut protosel. Protosel akan membentuk sel awal sebagai
permulaan dari organisme uniseluler.

b. Kecenderungan Baru Teori Evolusi
Gagasan evolusi Darwin dalam bukunya ‘’ On the origin of species by
means of natural selection’’ dan ‘’ preservation of favoured races in struggle for
life’’ menyatakan bahwa organisme yang sesuai dengan lingkungannya dapat
bertahan hidup, sedangkan yang lainnya akan kalah dan musnah.
Alam adalah arena perjuangan dan kompetisi yang mulai diterapkan pada

manusia. Sedangkan pada tumbuhan maupun hewan, seleksi alam hanya
berlaku pada tumbuhan dan hewan yang cacat. Organisme yang kalah hanya
sebagian kecil, sementara yang lolos masih tetap banyak dan dapat
mempertahankan diri hingga saat ini.
Teori Darwin dianggap sebagai teori evolusi yang paling diakui saat ini.
Teori Darwin menyatakan bahwa kehidupan telah mengalami perubahan atau
berevolusi melalui dua mekanisme alamiah, yaitu seleksi alam dan mutasi.
Tetapi, jika teori tersebut diteliti secara mendalam ternyata mekanisme evolusi
semacam ini tidak pernah ada, karena tidak ada hubungan antara kehidupan di
bumi ini dengan seleksi alam maupun mutasi.
Sejak dikemukakan pertama kali oleh Charles Darwin, teori evolusi telah
dapat tantangan dari berbagai pihak. Pihak yang tidak setuju dengan pendapat
Darwin mengemukakan bahwa makhluk hidup tercipta dengan bentuk yang ada
8

seperti saat ini. Ini disebut teori penciptaan dan berkembang menjadi teori-teori
yang pada intinya mendukung teori penciptaan.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa setiap makhluk yang ada di alam ini
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Seorang tokoh agamawan yang sangat
terkenal dalam memperjuangkan paham tersebut adalah Harun Yahya melalui
karyanya yang berjudul’’ Keruntuhan Teori Evolusi’’.
a. Fakta kecenderungan berkembangnya teori creationism(penciptaan)
1. Penemuan model DNA oleh Watson dan Crick
Penemuan model gen (1953) yang terkenal dengan nama double helix
(tangga tali berpilin ganda) oleh Watson dan Crick, membawa mereka
mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1962. Molekul DNA yang terdapat
dalam sel hidup, mempunyai kerumitan dan keteraturan. DNA
mengandung basa-basa yang berurutan yang terdiri dari adenin, timin,
guanin, dan sitosin. Keteraturan dan kerumitan molekul DNA dalam
menentukan urutan basa tidak akan muncul secara kebetulan. Kalaupun
adan kerusakan atau perubahan yang berupa mutasi, biasanya individu
yang mengalami mutasi menjadi cacat ataupun steril, sehingga tidak
mungkin menurunkan keturunan. Dengan kata lain, tidak mungkin suatu
sel berubah menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks dan seleksi alam
bukan lah pendorong terjadinya evolusi.
2. Hukum penurunan sifat Menurut Mendel
Gregor Johann Mendel (1822-1884) mengemukakan bahwa penurunan
sifat induk kepada keturunannya disebabkan oleh factor penentu yang
sekarang diketahui sebagai gen. komposisi gen ditentukan separuh dari
induk jantan (spermatozoa) dan separuh dari induk betina (ovum).
Penurunan sifat dari induk ke keturunan berjalan secara terus menerus dan
teratur. Pembentukan sel kelamin terjadi melalui peristiwa meiosis yang
didahului oleh replikasi molekul DNA pada waktu interfase, dan
dilanjutkan dengan terjadinya duplikasi kromosom pada profase 1. Dengan
demikian materi genetika dari induk kepada keturunannya dijamin sama.
3. Paleontologi
Berdasarkan studi tentang fosil yang ditemukan, tidak ada organisme
masa kini yang berbeda dengan fosil nenek moyangnya. Contohnya fosil
ikan hiu yang berumur 100 juta tahun yang lalu, ternyata sama dengan ikan
hiu sekarang. Dengan demikian, ikan tidak mengalami evolusi setelah
diciptakan. Penemuan fosil dari zaman kambria menunjukkan bahwa fosil
selalu muncul secara tiba-tiba dengan bagian tubuh lengkap, dan tidak

9

dijumpai bentuk transisi. Dari studi paleontologi, ada ledakan suatu
makhluk hidup dan kepunahan makhluk hidup yang lain.
Dari penemuan fosil Archaeopteryx, burung reptil dimasa jura 130 juta
tahun yang lalu, ada anggapan bahwa fosil tersebut merupakan evolusi dari
reptil ke burung. Ciri archaeopteryx ialah paruhnya bergigi dan memiliki
cakar sayap yang merupakan karakter reptile. Sedangkan
sayap burung airfoil dan tulangdada (sternum) yang dimilikinya,
merupakan
karakter dari burung. Walaupun mempunyai karakter reptile dan burung,
tidak mungkin reptile berevolusi menjadi burung, mengingat suhu tubuh
reptile dan burung berbeda, dan juga cara geraknya berbeda. Ini berarti
fosil
archaeopteryx bukan bentuk transisi.

b. Kelemahan Evolusi Darwin
1. Teori evolusi tidak dapat menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi
bermula
Pada saat Darwin mengemukakan teori evolusinya, pemahaman sains
pada masa itu masih beranggapan bahwa makhluk hidup mempunyai
struktur yang sangat sederhana sehingga pembentukan suatu sel hidup dari
bahan tak hidup masih sangat mungkin terjadi. Ketika Darwin menyusun
teori evolusi, dunia ilmu pengetahuan masih menganut teori abiogenesis
dan menjadikan teori tersebut sebagai landasan bagi teori evolusi.
Beberapa tahun kemudian, Louis Pasteur membuktikan kekeliruan teori
abiogenesis. Oleh karena gugurnya teori abiogenesis, seharusnya teori
evolusi yang dibangun atas dasar teori abiogenesis juga gugur atau harus
ditinjau kembali. Teori evolusi tidak dapat menjelaskan asal usul
kehidupan, karena sel hidup yang paling sederhana sekalipun ternyata
memiliki struktur yang sangat kompleks.
Dalam peristiwa kebetulan akan sangat sulit menjelaskan
terbentuknya protein sebagai penyusun sel hidup. Asam nukleat atau DNA
makhluk hidup hanya dapat bereplikasi dengan bantuan sejumlah protein
tertentu. Namun, sintesis protein tersebut hanya dapat terjadi dengan
adanya informasi yang tersimpan dalam DNA itu sendiri. Sehingga,
terdapat hubungan saling ketergantungan antarkeduanya agar dapat
mengadakan replikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak mungkin
kehidupan bermula sendirinya dari bahan tak hidup.

10

Contoh peristiwa tersebut menjelaskan bahwa kehidupan sangat tidak
mungkin terjadi secara alami dan kebetulan, kehidupan ada karena
diciptakan oleh tuhan sang maha pencipta.
2. Tidak ada temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa ‘’ mekanisme
evolusi’’ yang diajukan teori evolusi memiliki kekuatan untuk berevolusi.
Evolusi terjadi karena adanya mekanisme seleksi alam. Hal tersebut
dikemukakan oleh Darwin dalam bukunya ‘’ the origin of spesies ‘’ .
berdasarkan teori mekanisme seleksi alam yang habitatnya akan bertahan
hidup, sedangkan yang lemah akan cenderung mengalami kepunahan.
Sebagai contoh, sekumpulan rusa yang terancam oleh pemangsa di padang
rumput, maka rusa yang mampu berlari lebih kencang akan dapat bertahan
hidup. Sehingga, terbentuklah sekumpulan rusa yang terdiri atas rusa-rusa
yang kuat dan mampu berlari cepat. Meskipun demikian, tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa mekanisme seleksi alam menyebabkan rusa
berevolusi.
Selain seleksi alam, mutasi juga dianggap sebagai penyebab terjadinya
evolusi. Mutasi dianggap sebagai penyebab munculnya variasi yang
menguntungkan. Akan tetapi, berdasarkan fakta mutasi lebih cenderung
bersifat merugikan dan menyebabkan makhluk hidup tidak berkembang.
3. Terdapat catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang
berlawanan dari apa yang dikemukakan oleh teori evolusi.
Berdasarkan teori evolusi, setiap spesies makhluk hidup berasal dari
spesies sebelumnya. Jika memang benar, seharusnya ditemukan bentuk
spesies-spesies lain yang merupakan bentuk peralihan. Penganut teori
evolusi mempercayai bahwa makhluk-makhluk peralihan pernah ada dan
hidup di masa lampau dan merupakan bentuk-bentuk transisi.
Pernyataan tersebut tidak sesuai dengan para penganut teori penciptaan.
Menurut penganut teori penciptaan, makhluk-makluk peralihan yang
diungkapkan dalam teori evolusi merupakan bentuk makhluk khayalan
yang tidak pernah ada. Para penganut teori penciptaan berkeyakinan
bahwa jika spesies transisi tersebut benar-benar pernah ada, tentunya ada
ditemukan jutaan makhluk peralihan yang jumlahnya mungkin berjutajuta tiap spesies. Darwin pun mengemukakan pendapatnya bahwa jika
teori tersebut benar, akan ditemukan banyak sekali jumlah spesies
transisi/antara yang menghubungkan semua spesies dalam grup yang
sama dan bukit keberadaannya dapat ditemukan diantara sisa-sisa fosil.
Untuk membuktikan adanya sisa-sisa fosil dari makhluk peralihan, telah
dilakukan pencarian fosil-fosil sejak pertengahan abad ke 19 dan tidak
pernah ditemukan bentuk-bentuk transisi yang dimaksud. Semua fosil
yang ditemukan dalam penggalian menunjukkan tanda-tanda bahwa
11

kehidupan muncul dibumi secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang
sempurna. Catatan fosil tidak menunjukkan adanya evolusi bertahap,
tetapi memperlihatkan adanya ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk
hidup yang disertai kepunahan kelompok lain.
Baik teori penciptaan maupun teori evolusi, masing-masing memiliki
penjelasan tentang asal-usul makhluk hidup. Teori penciptaan
menyatakan bahwa organisme muncul di bumi sepenuhnya telah maju,
sedangkan teori evolusi menyatakan bahwa organisme muncul dari
bentuk yang sederhana untuk selanjutnya mengalami perkembangan
secara berangsur-angsur menjadi spesies yang lebih maju. Jika muncul
dalam keadaan yang telah sepenuhnya maju, sudah pasti makhlukmakhluk tersebut telah diciptakan oleh tuhan sang maha pencipta. Hasil
kajian terhadap fosil-fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa makhluk
hidup muncul di muka bumi dalam keadaan sudah maju dan sempurna.
Hal itu berarti bahwa asal usul spesies bukan karena evolusi melainkan
melalui penciptaan.

12

BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Asal usul manusia berdasarkan penelitian dimulai dari manusia kera pada 4,5
juta tahun yang lalu, selanjutnya homohabilis, homo eractus dan homo sapiens
pada 400.000 tahun yang lalu sudah berkembang dibandingkan dengan manusia
sebelumnya. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa spesies yang ada
sekarang adalah keturunan dari spesies sebelumnya. Seleksi salam sangat
menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi.
Perlu diingat bahwa suatu teori sangat terbuka terhadap perkembangan dan
perubahan . demikian pula dengan teori evolusi. Perkembangan dan perubahan
akan selalu terjadi jika ditemukan bukti-bukti baru.
b. SARAN
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.

13

DAFTAR PUSTAKA
D.A Pratiwi. Sri Maryati. Srikini dan Kawan-Kawan. 2007. Biologi untuk SMA
Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

14

15