SPP 3 Recent site activity teeffendi

Penegakan Hukum dan
Komponen Penegak Hukum
Tolib Effendi

Penegakan Hukum

Sistem Penegakan Hukum Pidana
Oleh Barda Nawawi Arief, Sistem Peradilan Pidana
disebut juga dengan Sistem Penegakan Hukum
Pidana.
Pengertian atau penggunaan istilah ini melihat pada
tujuan dari sistem peradilan pidana yang tidak lain
memiliki tujuan besar adalah untuk menegakkan
hukum dan melindungi masyarakat.
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem peradilan
pidana disebut juga dengan sistem penegakan
hukum pidana

Penegakan Hukum
Secara konsepsional, inti dari penegakan hukum
terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan

nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidahkaidah yang mantab dan mengejawantah dan
sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai
tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.
(Lihat Soerjono Soekanto, 2007: 5)

Penegakan Hukum (lanjutan)
Penegakan hukum bukanlah semata-mata berarti
pelaksanaan undang-undang/ perundangundangan.
Namun dalam pelaksanaannya, istilah law
enforcement identik dengan penegakan hukum
dalam arti penegakan undang-undang.
Hukum merupakan nilai dari masyarakat, jadi
penegakan hukum merupakan penegakan nilai
yang tidak semuanya bersifat tertulis

Penegakan Hukum Progresif
Hukum bukanlah sesuatu yang bersifat final,
namun terus bergerak, berubah mengikuti
dinamika kehidupan manusia. Karena itu, hukum

harus terus dibedah dan digali melalui upayaupaya progresif untuk menggapai kebenaran dan
keadilan.
Menegakkan hukum tidak berarti menegakkan
undang-undang, melainkan juga meruntuhkan
hukum yang tidak sesuai dengan masyarakat dan
keadilan.
(Lihat Satjipto Rahardjo, 2010: viii)

Faktor yang mempengaruhi
Penegakan Hukum
Disebutkan bahwa, salah satu tujuan utama sistem
peradilan pidana adalah menegakkan hukum. Penegakan
hukum sebagai salah satu tujuan sistem peradilan pidana
memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya
adalah:
1. Faktor hukum (undang-undang);
2. Faktor penegak hukum;
3. Faktor sarana/ fasilitas yang mendukung penegakan
hukum;
4. Faktor masyarakat;

5. Faktor budaya.
(Lihat Soerjono Soekanto, 2004: 8)

Faktor yang mempengaruhi
Penegakan Hukum (lanjutan)
1. Faktor hukum (undang-undang);
Faktor penghambat adanya penegakan hukum
dari faktor undang-undang antara lain:
a. Tidak diikutinya asas-asas berlakunya
undang-undang;
b. Belum adanya peraturan pelaksanaan yang
sangat dibutuhkan;
c. Ketidakjelasan arti kata dalam undangundang yang mengakibatkan multi
intepretasi.

Faktor yang mempengaruhi
Penegakan Hukum (lanjutan)
2. Faktor penegak hukum;
Ruang lingkup dari penegak hukum sangat luas,
mencakup siapapun yang secara langsung

maupun tidak secara langsung berkecimpung di
dunia penegakan hukum.
Secara sederhana penegak hukum antara lain
pihak yang berhubungan dengan bidang,
kepolisian, kejaksaan, kehakiman dan
pemasyarakatan.

Faktor yang mempengaruhi
Penegakan Hukum (lanjutan)
3. Faktor sarana/ fasilitas yang mendukung
penegakan hukum;
Sarana atau fasilitas mempunyai peranan
yang sangat penting dalam penegakan
hukum. Tanpa adanya sarana atau
fasilitas tersebut tidak akan mungkin
penegak hukum menyerasikan peranan
yang seharusnya dengan peranan yang
aktual.

Faktor yang mempengaruhi

Penegakan Hukum (lanjutan)
4. Faktor Masyarakat;
Penegakan hukum berasal dari masyarakat
dan bertujuan untuk melindungi masyarakat
dan menciptakan kedamaian di dalam
masyarakat.
Masyarakat adalah “produsen” sekaligus
“stakeholder” dari hukum. Dengan demikian
masyarakatlah yang memiliki pengaruh
besar terhadap hukum yang diciptakan dan
akan ditegakkan.

Faktor yang mempengaruhi
Penegakan Hukum (lanjutan)
5. Budaya
Budaya dibedakan dengan masyarakat
karena budaya dengan sendirinya adalah
produk dari masyarakat.
Dalam arti penegakan hukum, budaya
hukum mencakup nilai-nilai yang mendasari

hukum yang berlaku, nilai-nilai yang
merupakan konsepsi abstrak dari baik dan
buruk.

Komponen Penegak Hukum

Komponen Penegak Hukum
Penegak hukum merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penegakan hukum.
Penegak hukum harus memiliki:
1. Kemampuan untuk menempatkan diri dalam
peranan masing-masing;
2. Tingkat aspirasi yang tinggi;
3. Kemampuan untuk memproyeksikan kinerja ke
depan;

Komponen Penegak Hukum
Penegak hukum memiliki peranan masing-masing
dimana antara satu penegak hukum dengan
penegak hukumnya lainnya seharusnya tidak

terdapat tumpang tindih peranan dalam
melaksanakan tugasnya terkait penegakan hukum.
Jika terjadi tumpang tindih antar peranan
tersebut, maka penegakan hukum tidak dapat
berjalan dengan baik.

Komponen Penegak Hukum
Komponen penegak hukum yang memiliki tujuan
bersama untuk menegakkan hukum adalah:
1. Kepolisian;
2. Kejaksaan;
3. Pengadilan;
4. Pemasyarakatan;
5. Advokat.
Jika kita lihat, kelima komponen tersebut sangat erat
kaitannya dengan sistem peradilan pidana. bagaimana
dengan komponen penegak hukum dalam bidang
perdata?

Daftar Bacaan

1.Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum
Progresif, 2010
2.Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penegakan Hukum, 2004
3.Lawrence M. Friedman, The Legal System: A
Social Science Perspective, 1975