Tokoh Dalam Psikologi sastra Islam

Ayu Rahayu
140901013
Tokoh Dalam Psikologi Islam

1. Prof Dr. Malik Badri
Prof Dr. Malik Badri lahir di Rufa’a-sudan 16 February 1932. Beliau adalah dewan
ahli dan proffesor pada ISTAC Intersional Islamic University of malaysia. Atas
dedikasinya terhadap psikologi islam pada tanggal 16 February ditetapkan sebagai
hari lahirnya psikologi islam dunia dan menetapkannya sebagai bapak psikologi islam
di dunia. Beliau menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Dilemma Of Muslim
Psycologists. Pandangannya mengenai islamisasi psikologi terbagi dalam dua teori,
yang pertama mengubah orang muslim menjadi yang lebih baik. Kedua, dengan
menjadikan psikologi sebagai sebuah ilmu yang sesuai dan bermanfaat bagi umat
islam “To Use Islam Te Help Muslim”.
2. Said Hawwa (1935-1989)
Syaikh sa’id bin muhammad daib hawwa, dilahirkan di kota hamat suriyah pada tahun
1935 M. ia memberikan ceramah, khutbah dan mengajar di syuriah, saudia, kuwait,
emirat, iraq, yordania, mesir, qatar, pakistan, amerika dan jerman. Beliau juga terlibat
dalam peristiwa “dustur” di suryah tahun1973 M. hingga di penjara selama lima
tahun. Selama di penjara lima tahun beliau menulis kitab al-asas (11 jilib) dan
beberapa buku dakwah lainnya. Menurutnya para da’i harus bisa meningkatkan

potensi kebaikan pada jiwa manusia. Mereka harus berbicara kepada hati yang
merupakan kunci hidayah. Jiwa semua manusia mengandung potensi kebaikan dan
potensi kejahatan tetapi dengan tingkat yang berlainan. Apabila allah swt telah
memberi taufik pada kita untuk meningkatkan potensi kebaikan pada jiwa manusia
maka hal itu berarti kita telah mengurangi potensi keburukan yang ada padanya,
karena tazkiyatun nafs merupakan kunci untuk meluruskan perlaku.
3. Ibnu Rusyd (1128-1198)
Abul al walid muhammad ibnu ahmad ibnu muhammad ibnu rusydi, dunia barat
mengenal dirinya sebagai averros. Ibnu rusydi dilahirkan pada tahun 1126 M. di
cordoba dar sebuah keluarga bangsawan terkemuka. Jasa terbesar beliau khususnya
dalam ilmu psikologi adalah hasil karyanya yang bejudul Al-Tuhafut. Melalui karya
besarnya ini, beliau menyataan bahwa bila roh memberikan ijin pada jasad nan
dimiliki seseorang buat menjalani kehidupan. Namun meski jasad sudah meninggal,
namun roh tetap hayati di tempat lain dan akan bangkit lagi ketika hari kiamat tiba.
Dalam masa kebangkitan ini roh sudah tida membutuhkan jasad lagi. Ibnu rusyd
mengaji jenis jenis jiwa yang menurutnya ada lima: jiwa nabati, jiwa perasa, jiwa
khayal, jiwa berfikir dan jiwa kecendrungan.

4. Al-Tabari (838-923)
Dunia psikologi islam mengenalnya sebagai pencetus terapi penyakit jiwa. Selian

ilmu jiwa beliau juga menguasai ilmu lain yakni ilmu fisika dan kedokteran. Lewat
kitab firdaos al-hikmah yang ditulisnya pada abab ke 9 M. beliau telah
mengembangkan ilmu psikoterapi yang digunakan untuk menyembuhkan pasien yang
mengalami gangguan jiwa. Beliau menekankan kuatnya hubungan antara psikologi
dengan kodokteran. Ia berpendapat untuk menyembuhkan pasien sakit jiwa
dibutuhkan konseling dan psikoterapi. Beliau menjelaskan pasien sering kali sakit dan
mengalami imajinasi atau keyakinan yang sesat. Untuk mengobatinya, ia berkata
bahwa bisa menggunakan “konseling bijak”. Terapi ini bisa dilakukan oleh seorang
yang cerdas dan mempunyai humor yang tinggi. Beberapa karya beliau adalah firdaos
al-hikmah (paradise of wisdom), tuhfat al-muluk (the king’s present), hafzh al-sihhah
(the proper care of health).
5. Ar Razi (865-925)
Ar razi atau abu bakar muhammad bin zakaria ar razi atau yang lebih dikenal dengan
nama ar razi. Masyarakat menyebutnya dengan arrazes. Ia lahir di teheren pada
tanggal 28 agustus 865 masehi. Dan meninggal saat berumur 64 tahun pada oktober
925 masehi. Ar razi adalah dokter pertama yang mengemukakan bahwa kondisi emosi
sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu,seorang dokter harus memberi kesan
pada pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Ia juga menemukan bahwa
alunan musik dapat membantu kesembuhan.