Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Kunjungan Kelas Kepala Sekolah di SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

Lampiran 1
Format Penilaian Kinerja Mengajar Guru
(Skala Nilai 1 – 5)
Nama Guru
Mata Pelajaran
Pokok Materi
Kelas/Semester

:
:
:
:

............................................
............................................
............................................
............................................

NO

K EGIAT AN


A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran
(tidak menimbulkan penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil belajar)
Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan
dan karakteristik peserta didik)
Pengorganisasian materi ajar (keruntutan,
sistematika materi dan kesesuaian dengan
alokasi waktu)
Pemilihan
sumber/media
pembelajaran
(sesuai
dengan
tujuan,
materi,
dan

karakteristik peserta didik)
Kejelasan skenario pembelajaran (langkahlangkah kegiatan pembelajaran: awal, inti,
dan penutup)
Kerincian skenario pembelajaran (setiap
langkah tercermin strategi/metode dan
alokasi waktu pada setiap tahap)
Kesesuaian
teknik
dengan
tujuan
pembelajaran
Kekengkapan
instrumen
(soal,
kunci,
pedoman penskoran)

1
2
3


4

5

6
7
8

B

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

9
10
11

Memeriksa kesiapan siswa
Melakukan kegiatan apersepsi
Menunjukkan

penguasaan
pembelajaran

87

SK OR

materi

(RPP)
1

2

3

4

5


1

2

3

4

5

1

2

3

4

5


1

2

3

4

5

1

2

3

4

5


1

2

3

4

5

1

2

3

4

5


1

2

3

4

5

1
1

2
2

3
3

4

4

5
5

1

2

3

4

5

NO

K EGIAT AN

12


Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan
Menyampaikan materi dengan jelas dan
sesuai dengan hierarki belajar
Mengaitkan
materi
dengan
realitas
kehidupan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan
pembelajaran
yang
memungkinkan

tumbuhnya
kebiasaan
positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Menghasilkan pesan yang menarik
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
Menunjukkan
sikap
terbuka
terhadap
respons siswa
Menumbuhkan keceriaan dan antusisme
siswa dalam belajar
Memantau kemajuan belajar selama proses
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan)
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, dan benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
Melakukan
refleksi
atau
membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut
dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

13
14
15
16
17
18
19

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

88

SK OR
1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

NO

K EGIAT AN

C
33

EVALUASI PEMBELAJARAN
Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
Mencantumkan bentuk evaluasi
Mencantumkan jenis evaluasi
Disesuaikan dengan alokasi waktu yang
tersedia
Evaluasi
disesuaikan
dengan
kaidah
evaluasi
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Menggunakan rubrik penilaian yang tepat.
Memberikan tugas (remedial/ enrichment)
kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok.

34
35
36
37
38
39
40

SK OR

1

2

3

4

5

1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

1

2

3

4

5

Jumlah
Total skor

Magelang, __________________2015
Penilai,

_________________________________
NIP.

89

Lampiran 2
Rekap Isian Form Kinerja Mengajar Guru Kelas 1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah

Siklus 1
Siklus 2
Selisih
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
34
35
Pelaksanaan Pembelajaran
4
4
5
5
3
3
5
5
4
4
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
100
102
Evaluasi Pembelajaran

90

Siklus 2-1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
2

No

Siklus 1
Siklus 2
33
4
4
34
3
3
35
4
4
36
3
5
37
4
4
38
5
5
39
4
4
40
5
5
Jumlah
32
34
Jumlah Total
166
171
Ketercapaian Maks = 200
Ketercapaian masing masing siklus
Siklus 1
Siklus 2
Nilai
83,00
85,50
Kategori Guru
Baik
Baik
Kelas 1

91

Selisih Siklus 2-1
0
0
0
2
0
0
0
0
2
5

Selisih
2,50

Lampiran 3
Rekap Isian Form Kinerja Mengajar Guru Kelas 5
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah

Siklus 1
Siklus 2
Selisih
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
35
36
Pelaksanaan Pembelajaran
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
99
104
Evaluasi Pembelajaran

92

Siklus 2-1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
5

No

Siklus 1
Siklus 2
33
4
4
34
3
4
35
4
4
36
5
5
37
4
4
38
5
5
39
4
4
40
5
5
Jumlah
34
35
Jumlah Total
168
175
Ketercapaian Maks = 200
Ketercapaian masing masing siklus
Siklus 1
Siklus 2
Nilai
84,00
87,50
Baik
Baik
Kategori guru
kelas 5

93

Selisih Siklus 2-1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
7

Selisih
3,50

Lampiran 4
Rekap Isian Form Kinerja Mengajar guru Mata
Pelajaran PAI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah

Siklus 1
Siklus 2
Selisih
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
36
37
Pelaksanaan Pembelajaran
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
98
99

94

Siklus 2-1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1

No

Siklus 1
Siklus 2
Evaluasi Pembelajaran
33
5
5
34
3
3
35
4
4
36
3
4
37
4
4
38
5
5
39
4
4
40
5
5
Jumlah
33
34
Jumlah Total
167
170
Ketercapaian Maks = 200
Ketercapaian masing masing siklus
Siklus 1
Siklus 2
Nilai
83,50
85,00
Baik
Baik
Kategori guru
Mata
Pelajaran PAI

95

Selisih Siklus 2-1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
3

Selisih
1,50

96

Lampiran 5
Foto Kegiatan Pelaksanaan Supervisi Kunjungan Kelas

97

98

99

Plagiarism Report
Plagiarism approximately 13% in 4 Sources
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UU No. 14 Tahun 2005
pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan. Untuk dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa
kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan
tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru.
Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru
agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Tugas guru
erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor
pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu
guru untuk menjadi tenaga profesional. Agar peningkatan mutu
pendidikan dapat berhasil. Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar
(2006:96) peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal,
terutama mutu gurunya.
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan
pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan
guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui
keprofesionalannya. Untuk membuat mereka menjadi profesional tidak
semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian
penataran, pelatihan maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi
namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain seperti
peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui
supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak dengan keprofesionalnya
sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam bekerja sebagai
pendidik.
Kinerja mengajar guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur
yang terdiri dari kesetiaan dan komitmenyang tinggi pada tugas mengajar,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam

100

mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran,
kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi
panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam
membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh karena
itu tugas kepala sekolah selaku manager adalah melakukan penilaian
terhadap kinerja mengajar guru.

101

Plagiarism Report
Plagiarism approximately 8% in 4 Sources
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Kinerja Mengajar
Guru Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi (UU No.20/2003 tentang Sisdiknas). Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah (UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen).
Untuk itu tujuan supervisi menurut Sahertian (2008: 19), adalah
memberikan layanan dan bantuan untukmeningkatkan kualitas mengajar
guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk
pengembangan potensi kualitas guru. Tujuan supervisi pendidikan lebih
rinci lagi dikatakan oleh Gunawan (2011: 98) yang disadur oleh Maryono
(2011: 20) bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah: 1) membina guruguru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan. 2) membina guruguru guna mengatasi problem-problem siswa demi kemajuan prestasi
belajarnya.
Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk
membantu para guru dan supervisor mempelajari tugas sehari-hari di
sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan
sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar
yang lebih efektif. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik, harus
mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja mengajar guru. pengawasan dan pengendalian ini
merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian ini merupakan tindakan preventif agar para
guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan pekerjaannya. Kinerja adalah penampilan hasil karya

102

personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja
dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil.

103

Plagiarism Report
No plagiarism detected
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah.
Penelitian ini merupakan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran. Tindakan yang
dilakukan adalah melaksanakan supervisi akademik berupa kunjungan
kelas. 3.2. Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada supervisi
akademik kunjungan kelas untuk memantau, menilai dan membimbing
guru dalam melaksanakan tugas pokoknya yakni merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran serta menilai kemajuan belajar peserta didik.
3.3. Subyek Penelitian Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian
yang dijadikan subyek untuk memperoleh data penelitian.
Subyek penelitian ini adalah: Kepala sekolah SD Negeri Kemirirejo 1 kota
Magelang Guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang. Penelitian ini
dimulai pada bulan Maret 2015. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Untuk
mengumpulkan data dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini menggunakan
metode pengamatan/observasi dengan menggunakan instrumen penelitian.
3.5. Kerangka Dasar Penelitian Karya tulis ilmiah ini mengambil bentuk
penelitian tindakan Sekolah (PTS) yaitu usaha meningkatkan disiplin guru
dalam proses belajar mengajar melalui supervisi akademik yang terdiri
dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu,
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)observasi/evaluasi, dan
(4)refleksi. Penelitian Tindakan Sekolah merupakan suatu rangkaian siklus
yang berkelanjutan yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.
Langkah-langkah PTS Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 (dua)
siklus/tahap.
Berikut ini disajikan pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan/ evaluasi, dan refleksi. 3.5.1. Siklus 1 a.
Perencanaan Agar tujuan tindakan dapat tercapai yaitu ”peningkatan
kinerja mengajar guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi
akademik kepala sekolah” maka perlu dipersiapkan semua aspek yang
berkaitan dengan hal tersebut terutama yang berkaitan dengan guru dan
supervisor. Untuk mengukur kinerja mengajar guru perlu dipersiapkan
angket. Angket/Lembar Observasi ini diadopsi dari Lampiran Penilaian
Kinerja Mengajar Guru. Angket ini berisi 40 (empat puluh) deskriptor,

104

yaitu deskriptor 1-8 berkaitan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), deskriptor 9-32 berkaitan dengan Pelaksanaan Pembelajaran, dan
deblockedor 33-40 berkaitan dengan Evaluasi Pembelajaran.
Angket ini digunakan oleh kepala sekolah (supervisor) sebagai daftar
penilaian terhadap kinerja mengajar guru. Skala nilai adalah 1-5 dengan
ketentuan sebagai berikut: Nilai 5 jika semua deskriptor tampak, nilai 4
jika sebagian besar deskriptor yang tampak, nilai 3 jika hanya sebagian
deskriptor yang tampak, nilai 2 jika hanya sebagian kecil deskriptor yang
tampak, dan nilai 1 jika tidak ada deskriptor yang tampak. Selain itu perlu
dipersiapkan jadwal pelaksanaan supervisi.
Agar pelaksanaan supervisi dapat dilaksanakan dalam waktu yang tidak
lama maka jadwal yang sudah ada direvisi kembali sehingga
pelaksanaannya hanya memakan waktu 2 (dua) minggu untuk semua guru
(3 orang). Kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada guru yang
mengajar kelas rendah 1 orang, kelas tinggi 1 orang dan guru mata
pelajaran 1 orang. b. Pelaksanaan Supervisi dilaksanakan di dalam ruang
kelas selama 2 x 35 menit/ guru. Pelaksanaan tindakan dimulai Maret
2015. Sebelum masuk ruang kelas, kepala sekolah sebagai supervisor
menginformasikan kepada seluruh guru tentang jadwal pelaksanaan
supervisi. Supervisor dan guru bersama-sama masuk ruang kelas.
Guru melaksanakan pembelajaran di depan ruang kelas sedangkan
supervisor duduk di deret paling belakang tempat duduk siswa. Pada saat
guru melaksanakan proses pembelajaran, supervisor mengamati proses
pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah disediakan.
Supervisor mengikuti semua kegiatan guru dan siswa, mulai dari
pembukaan, pelaksanaan, sampai dengan penutup. c. Pengamatan dan
Evaluasi Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
yang dilakukan oleh supervisor. Observer memantau secara langsung di
dalam ruang belajar.
Observer berpedoman kepada lembar observasi (angket) yang disediakan.
Evaluasi dikakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan
menjumlahkan skor perolehan masing-masing guru yang ada dalam
lembar observasi yang terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing
deskriptor diberi skor/nilai 1-5. d. Refleksi Setelah memperhatikan seluruh
rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian, antara lain: Tujuan pembelajaran yang

105

tercantum dalam RPP tidak semuanya tercapai oleh guru. Guru perlu
dibekali untuk menyusun RPP yang benar agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan efektif dan efisien. Secara umum guru hanya
menggunakan buku paket sebagai media pembelajaran.
Gambar-gambar yang ada dalam buku paket pada umumnya dijadikan
sebagai media. Media kreasi guru tidak ditemukan selama pelaksanaan
tindakan siklus 1. Tidak semua guru menyediakan instrumen penilaian
untuk materi pembelajaran yang diajarkannya. Sebaiknya guru
mempersiapkannya sejalan dengan pembuatan RPP. 3.5.2. Siklus 2 a.
Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, hal-hal yang perlu
disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut: Pembekalan
diberikan kepada guru untuk menyusun RPP yang benar agar seluruh
kegiatan tidak lari dari tujuan pembelajaran. Pembekalan dilakukan secara
umum untuk seluruh guru.
Mengingat pentingnya media pembelajaran maka supervisor menyarankan
kepada guru agar memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di
sekolah dan media buatan guru. Diingatkan kepada guru untuk menyusun
instrumen penilaian (soal, kunci, pedoman penskoran) sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP. Supervisor
mengumpulkan seluruh guru di kantor Majelis guru untuk menindaklanjuti
hasil refleksi siklus 1. Supervisor menjelaskan secara umum temuantemuan yang diperoleh selama supervisi kelas dilaksanakan.
Supervisor mempersiapkan alat/bahan yang dibutuhkan untuk menjelaskan
hal-hal tersebut di atas, seperti Angket (Lembar Observasi), materi dalam
bentuk power point, laptop, LCD (in focus), dan lain-lain.. b. Pelaksanaan
Sama halnya dengan pelaksanaan pada siklus 1, pada siklus 2 ini
supervisor melaksanakan supervisi di dalam ruang kelas selama 2 x 35
menit/ guru. Pelaksanaan tindakan berlangsung selama satu minggu pada
bulan April 2015. Sebelum masuk ruang kelas, kepala sekolah sebagai
supervisor menginformasikan kepada seluruh guru tentang jadwal
pelaksanaan supervisi. Supervisor dan guru bersama-sama masuk ruang
kelas.
Guru melaksanakan pembelajaran di depan ruang kelas sedangkan
supervisor duduk di deret paling belakang tempat duduk siswa. Pada saat
guru melaksanakan proses pembelajaran, supervisor mengamati proses
pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah disediakan.
Supervisor mengikuti semua kegiatan guru dan siswa, mulai dari

106

pembukaan, pelaksanaan, sampai dengan penutup. c. Pengamatan dan
Evaluasi Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
yang dilakukan oleh supervisor. Observer memantau secara langsung di
dalam ruang belajar. Observer berpedoman kepada lembar observasi
(angket) yang disediakan.
Evaluasi dikakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan
menjumlahkan skor perolehan masing-masing guru yang ada dalam
lembar observasi yang terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing
deskriptor diberi skor/nilai 1-5. d. Refleksi Setelah memperhatikan seluruh
rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 2, terdapat beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian, antara lain: Tujuan pembelajaran yang
tercantum dalam RPP sudah tercapai oleh guru karena guru dapat
menyusun RPP yang efektif dan efisien Media kreasi guru sudah ada
ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus 2. Semua guru telah
menyediakan instrumen penilaian untuk materi pembelajaran yang
diajarkannya 3.6. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lembar observasi yang digunakan oleh supervisor untuk
mencatat kedisiplinan masing-masing guru yang diteliti selama proses
penelitian (siklus 1 dan siklus 2).
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian disusun berdasarkan
Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas sesuai
Permennegpan dan RB No:16/2009. 3.7. Teknik Analisis Data Data adalah
suatu fakta dan angka yang secara relatif belum dapat dimanfaatkan bagi
peneliti sehingga data yang ada perlu di transpormasikan terlebih dahulu
(Sugiono, 2010:5). Data juga diartikan sebagai hasil yang diperoleh yang
akan diproses sehingga menjadi suatu nilai yang merupakan hasil dari
penelitian. Data yang telah terkumpul perlu dilakukan analisis untuk dapat
disimpulkan.
Adapun ananlisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
sederhana yaitu secara kualitatif (deskriptif). Pengukuran kinerja mengajar
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran digunakan rumus: PR=
(Skor rata-rata)/(Skor maksimum) x 100 Pencapaian kinerja mengajar
guru dikategorikan seperti tabel berikut (Sudjana, 2009:29). Tabel 1.
Kategori Pencapaian Kinerja No % Ketercapaian Kategori 1 90-100
Sangat Baik 2 80-89 Baik 3 65-79 Cukup 4 55-64 Kurang 5 0-54 Tidak
Baik atau Gagal 3.8. Triangulasi Data Peneliti menggunakan triangulasi
teknik penelitian, pengamatan yang terus-menerus, baik triangulasi

107

sumber data maupun triangulasi teknik pengumpulan data, mengadakan
sumber check, serta membicarakan dengan rekan sejawat dan kepala
sekolah. Terkait dengan hal tersebut di atas maka pengumpulan data yang
dirumuskan mengunakan teknik observasi, wawancara dan studi
dokumentasi.
Hal tersebut akan dicapai peneliti dengan jalan: 1. Membandingkan data
hasil observasi dan wawancara dengan data hasil pengisian instrumen
Peneliti melakukan observasi di SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang
dilakukan dengan pendampingan atau supervisi kunjungan kelas pada saat
guru mengajar pada guru kelas 1, guru kelas 5 dan guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang berjumlah 3 (tiga) guru.
Observasi dilakukan pada bulan Maret 2015, sedangkan wawancara
dilakukan untuk mereview hasil supervisi. 2. Membandingkan data hasil
observasi dan wawancara dengan dokumen yang berkaitan Studi
dokumentasi dilakukan dengan melihat dan mempelajari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat oleh Guru yang bersangkutan
dan dilakukan pada minggu kedua April 2015. Standar operasional
prosedur guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang dinyatakan
sebelum melaksanakan PBM guru harus membuat perangkat: 1) Silabus,
2) Program tahunan, 3) Program Semester, 4) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, 5) Menyusun Rencana Perbaikan dan Pengayaan, dan 6)
Mempersiapkan alat peraga/ sarana yang diperlukan selama PBM. Dalam
pelaksanaan PBM, guru melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan penutup

108

Plagiarism Report
Plagiarism approximately 5% in 5 Sources
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Penelitian 4.1.1.
Profil Sekolah SD Negeri Kemirirejo 1 terletak ditengah Kota Magelang,
letaknya sangat strategis mudah dijangkau dari arah manapun, beralamat
di Jalan Tentara Pelajar No 110 B Magealang. SD Negeri Kemirirejo 1
berdiri pada tahun 1958 adapun penegriannya pada tahun 1985. Maka dari
itu setiap guru, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun, guru tetap harus
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena perencanaan
merupakan pedoman pembelajaran. Dalam mengajar Guru boleh tidak
membuat kurikulum, boleh juga tidak membuat alat peraga, bahkan dalam
hal tertentu tidak melakukan penilaian, tetapi tidak boleh tidak membuat
perencanaan. Demikian pentingnya perencanaan bagi guru, sehingga salah
kalau ada anggapan bahwa guru cukup mengembangkan silabus. Silabus
itu masih umum dan masih perlu dijabarkan ke dalam perencanaan atau
RPP yang lebih khusus.
Dalam hal ini, silabus belum memuat secara rinci apa yang harus
dilakukan oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan guru dalam
membantu peserta didik membentuk kompetensi, apa yang harus
digunakan, bagaimana caranya, serta berapa lama waktu yang diperlukan.
Oleh karena itu, dalam setiap implementasi kurikulum, guru tetap dituntut
dan harus membuat RPP, hanya caranya bisa lebih disederhanakan.
Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan
yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponenkomponen pembelajaran, yakni kompetensi dasar, materi standar,
indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Berdasarkan
hasil penelitian pada Pelaksanaan Pembelajaran diperoleh nilai 82,50 pada
siklus 1 dengan kategori baik dan nilai 84,72 pada siklus 2 kategori baik.
Rata-rata peningkatan sebesar 2,22%. Pelaksanaan pembelajaran adalah
operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari
perencanaan pengajaran/ pembelajaran/ pemelajaran yang sudah dibuat.
Kegiatan ini sering disebut juga sebagai refleksi proses pembelajaran,
karena kita akan menemukan kelebihan dan kekurangan dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam Permen No. 41 tahun 2007

109

tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan,
mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: (a)
membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses dan (b) mengidentifikasi kinerja mengajar guru dalam
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.

110

Plagiarism Report
No plagiarism detected
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil tindakan yang
dikemukakan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
kinerja mengajar guru dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan
melalui supervisi kunjungan kelas kepala sekolah, hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan besarnya rata-rata pada siklus 2 meningkat
setelah siklus 1.
Rata-rata skor secara keseluruhan pada siklus 1 sebesar 167 dengan nilai
perolehan 83,50 dan siklus 2 sebesar 172 dengan nilai perolehan 86,00,
sehingga peningkatan nilai perolehan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar
2,50. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saransaran sebagai berikut: 5.2.1. Bagi Guru Guru–guru SD Negeri Kemirirejo
1 Kota Magelang seharusnya senantiasa meningkatkan kompetensi
pembelajaranannya agar dapat melaksanakan pembelajaran yang bermutu.
Supervisi kunjungan kelas bertujuan memberi bantuan dalam mengatasi
masalah yang dihadapi di kelas, namun guru diharapkan mampu
meningkatkan kinerja mengajar tanpa supervisi kunjungan kelas. 5.2.2.
Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah diharapkan berupaya sekeras
mungkin untuk menyusun program supervisi kunjungan kelas,
menyiapkan instrumennya, melaksanakan dan menindaklanjuti supervisi
yang telah dilaksanakan sehingga guru termotivasi dan dapat memperbaiki
kekurangannya
sehingga
dapat
meningkatkan
kompetensi
pembelajarannya serta dilakukan secara berkelanjutan.

111

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20