PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK USIA DINI

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK USIA DINI
Oleh
Risa Fitri Ratnasari
M.Alias
ABSTRAK
Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang
masalah seksual. Informasi yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang fungsi
organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen, agama agar tidak terjadi
"penyalahgunaan" organ reproduksi tersebut. Pendidikan seks itu sangat penting
diberikan sejak dini. Pengetahuan tentang seks pada anak-anak dapat mencegah
terjadinya penyimpangan seksual pada anak. Pendidikan seks pada anak juga dapat
mencegah agar anak tidak menjadi korban pelecehan seksual, dengan dibekali
pengetahuan tentang seks, mereka menjadi mengerti perilaku mana yang tergolong
pelecehan seksual. Selanjutnya, pengetahuan tentang seks juga dapat mencegah anakanak mencoba-coba hal-hal yang seharusnya belum boleh mereka lakukan karena
ketidaktauannya.
Kata kunci : Pendidikan seks, Anak
banyak orang tua yang tidak
memberikan pendidikan seks pada anak,

A. Pendahuluan
dengan alasan anak akan tabu dengan
Ketika kita mendengar kata seks apa
sendirinya. Selama ini seks identik
yang terpikir di benak kita? Pornografi,
dengan orang dewasa saja.
vulgar, menjijikkan dll. Memang
Membahas masalah seks pada anak
sebagian besar masyarakat menganggap
memang
tidak
mudah.
Namun,
membicarakan seks itu adalah sesuatu
mengajarkan pendidikan seks pada anak
hal yang tabu dan tak layak dibicarakan.
harus diberikan agar anak tidak salah
Ketika anak kita bertanya soal
melangkah dalam hidupnya. Pendidikan
seksualitasnya pasti kita dengan cepat

seks wajib diberikan orangtua pada
akan mengalihkannya dan akan
mengatakan “Hus…ga baik ngomong
anaknya sedini mungkin. Tepatnya
gitu, masih kecil nanti kalo sudah besar
dimulai saat anak usia 3-4 tahun, karena
kan tau sendiri”. Sikap seperti itulah
pada usia ini anak sudah bisa
yang salah, karena anak memiliki rasa
melakukan komunikasi dua arah dan
ingin tahu tentang banyak hal, bila kita
dapat mengerti mengenai organ tubuh
sebagai
orang
tua
tidak
bisa
mereka dan dapat pula dilanjutkan
mengarahkan dengan baik, tidak bisa
pengenalan organ tubuh internal.

memberikan informasi yang jelas
Pendidikan seks untuk anak usia dini
cenderung mereka akan mencari
berbeda dengan pendidikan seks untuk
informasi dari orang lain dan temanremaja. Pendidikan seks untuk remaja
temannya, informasi tersebut belum
lebih pada seputar gambaran biologi
tentulah informasi yang baik.
mengenai seks dan organ reproduksi,
Sedikit sekali masyarakat terutama
masalah
hubungan,
seksualitas,
orang tua yang peduli akan pendidikan
kesehatan reproduksi serta penyakit
seks dan menempatkan bahwa seks
menular seksual, sedangkan pada anak
adalah sesuatu yang penting. Bahkan

55


Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

pengetahuan anak mengenai pendidikan
seks yang seharusnya sudah mereka
peroleh dari tahun pertama oleh orang
tuanya. Pendidikan
seks
menjadi
penting mengingat banyaknya kasuskasus yang terjadi mengenai tindak
kekerasan seksual terhadap anak dan
remaja.
Hasil penelitian yang dikutip dari
sebuah Jurnal Pemikiran Alternatif
Pendidikan mengenai Pendidikan Seks
pada Usia Dini oleh Moh. Roqib
menunjukkan
bahwa
97,05%

mahasiswa di Yogyakarta telah
kehilangan keperawanannya. Nyaris
100% atau secara matematis bisa
disepadankan dengan 10 gadis dari 11
gadis sudah tidak perawan yang
diakibatkan oleh hubungan seksual.
Fakta yang sangat memprihatinkan
melihat kondisi remaja saat ini yang
tengah
terancam
dalam
mempertahankan kesucian dirinya baik
karena paksaan atau karena sama-sama
suka saat melakukannya (free sex). Hal
ini menunjukkan bahwa perlunya
pendidikan seks untuk diberikan sejak
usia dini guna memberikan informasi
dan mengenalkan
kepada anak
bagaimana ia harus menjaga dan

melindungi organ tubuhnya dari orang
yang berniat jahat terhadap dirinya.

usia dini lebih pada pengenalan peran
jenis kelamin dan
pengenalan anatomi tubuh secara
sederhana.
B. Pengertian pendidikan Seks
Seks dalam arti yang sempit berarti
kelamin, seks dalam arti yang luas
berarti
seksualitas.
Seksualitas
merupakan suatu istilah yang mencakup
segala sesuatu yang berkaitan dengan
seks.
Pendidikan
seks
adalah
upaya

pengajaran, penyadaran, dan pemberian
informasi tentang masalah seksual.
Informasi yang diberikan di antaranya
pengetahuan tentang fungsi organ
reproduksi dengan menanamkan moral,
etika, komitmen, agama agar tidak
terjadi
"penyalahgunaan"
organ
reproduksi tersebut. Itu sebabnya,
pendidikan seks dapat dikatakan sebagai
cikal bakal pendidikan kehidupan
berkeluarga yang memiliki makna
sangat penting. Para ahli psikologi
menganjurkan agar anak-anak sejak dini
hendaknya mulai dikenalkan dengan
pendidikan seks yang sesuai dengan
tahap
perkembangan
kedewasaan

mereka.
Pendidikan seks didefinisikan sebagai
pendidikan mengenai anatomi organ
tubuh yang dapat dilanjutkan pada
reproduksi seksualnya dan akibatakibatnya
bila
dilakukan
tanpa
mematuhi aturan hukum, agama, dan
adat istiadat, serta kesiapan mental dan
material seseorang.

D. Tujuan pendidikan seks pada anak
Tujuan pendidikan seks sesuai usia
perkembangan
pun
berbeda-beda.
Seperti pada usia balita, tujuannya
adalah untuk memperkenalkan organ
seks yang dimiliki, seperti menjelaskan

anggota tubuh lainnya, termasuk
menjelaskan
fungsi
serta
cara
melindunginya. Jika tidak dilakukan
lebih awal maka ada kemungkinan anak
akan mendapatkan banyak masalah
seperti memiliki kebiasaan suka
memegang alat kemaluan sebelum tidur,

C. Mengapa
Pendidikan
Seks
Penting?
Maraknya kasus kekerasan seksual yang
terjadi belakangan ini tidak lagi hanya
mengancam para remaja yang rentan
terhadap informasi yang salah mengenai
seks. Meningkatnya kasus kekerasan

merupakan bukti nyata kurangnya

56

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

suka memegang payudara orang lain
atau masalah lainnya.
Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun
bertujuan memahami perbedaan jenis
kelamin (laki-laki dan perernpuan),
menginformasikan asal-usul manusia,
membersihkan alat genital dengan benar
agar terhindar dari kuman dan penyakit.
Sedangkan usia menjelang remaja,
pendidikan seks bertujuan untuk
menerangkan masa pubertas dan
karakteristiknya,serta
menerima

perubahan
dari
bentuk
tubuh.
Pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan mengenai perilaku seks
yang merugikan (seperti seks bebas),
menanamkan moral dan prinsip "say
no" untuk seks pranikah serta
membangun penerimaan terhadap diri
sendiri. Bahkan, pendidikan seks juga
penting diberikan pada anak di usia
pranikah untuk pembekalan pada
pasangan yang ingin menikah tentang
hubungan seks yang sehat dan tepat.

Ajarkan juga kepada anak bahwa
seluruh tubuhnya, termasuk alat
kelaminnya, adalah milik pribadinya
yang harus dijaga baik-baik. Dengan
demikian, anak harus diajarkan untuk
tidak menunjukkan kelaminnya secara
sembarangan. Tekankan kepada mereka
bahwa mereka memiliki hak dan bisa
saja menolak pelukan atau ciuman dan
segala macam bentuk kasih sayang yang
dinyatakan melalui sentuhan fisik. Hal
ini menjadi penting, karena disukai atau
tidak, banyak pelaku pelecehan seksual
adalah orang-orang yang dekat dengan
kehidupan si anak. Orang tua juga
diharapkan untuk tidak memaksa
seorang anak untuk memeluk atau
mencium orang lain jika dia tidak
menginginkannya agar si anak bisa
belajar
untuk
menyatakan
penolakannya.
Umur 6 - 9 tahun
Di rentang umur ini, si kecil diajarkan
mengenai apa saja yang harus dilakukan
untuk melindungi dirinya sendiri. Orang
tua bisa mengajarkan anak menolak
untuk membuka pakaian bahkan jika
ada imbalan sekalipun atau menolak
diraba alat kelaminnya oleh temannya.
Selain itu, di rentang umur ini, Anda
bisa menggunakan hewan tertentu yang
tumbuh dengan cepat dan terlihat jelas
perbedaan jenis kelaminnya (seperti:
anak ayam) di saat bertumbuh dewasa
untuk
mengajarkan
mengenai
perkembangan alat reproduksi. Ajaklah
anak anda untuk turut mengamati
perkembangannya. Jika mereka tidak
terlalu memperhatikan hingga detail
terkecil, Anda bisa berikan informasi
lebih lanjut nanti sembari menekankan
bahwa alat kelamin mereka juga akan
berubah seiring mereka bertumbuh
dewasa nanti.
Orang tua harus memperhatikan suasana
hati anak agar saat menyampaikan
materi seksualitas, si anak tidak merasa

E. Pendidikan seks berdasarkan
usia
Umur 3-5 tahun
Pada rentang umur ini, mengajarkan
mengenai organ tubuh dan fungsi
masing-masing organ tubuh, jangan
ragu juga untuk memperkenalkan alat
kelamin si kecil. Saat yang paling tepat
untuk mengajarkannya adalah di
saat sedang
memandikannya.
Diharapkan untuk hindari penyebutan
yang dianggap tidak sopan di
masyarakat untuk menyebut alat
kelamin yang dimilikinya. Misalkan
seperti vagina atau penis, jangan
diistilahkan dengan kata lain seperti
“apem” atau “burung”. Anda tidak perlu
membahas terlalu detail mengenai jenis
kelamin
anak
Anda
atau
mengajarkannya dalam kondisi belajar
yang serius.

57

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

terpojokkan, malu, bodoh, ataupun
menjadi terlalu liar dalam menyikapi
seks.
Umur 9 - 12 tahun
Berikan informasi lebih mendetail apa
saja yang akan berubah dari tubuh si
anak saat menjelang masa puber yang
cenderung untuk berbeda-beda di setiap
individu.
Ajarkan
kepada
anak
bagaimana
menyikapi
menstruasi
ataupun mimpi basah yang akan mereka
alami nanti sebagai bagian normal dari
tahap perkembangan individu. Pada
umur 10 tahun, sebelum menjelang
masa puber, Anda sudah bisa memulai
topik mengenai kesehatan alat kelamin.
Pastikan juga pada anak Anda, jika dia
mengikuti semua peraturan kesehatan
ini, maka mereka tak perlu banyak
khawatir.
Umur 12 - 14 tahun
Dorongan seksual di masa puber
memang sangat meningkat, oleh karena
itu, orang tua sebaiknya mengajarkan
apa itu sistem reproduksi dan
bagaimana caranya bekerja. Penekanan
terhadap perbedaan antara kematangan
fisik dan emosional untuk hubungan
seksual juga sangat penting untuk
diajarkan. Beritahukan kepada anak
segala macam konsekuensi yang ada
dari segi biologis, psikologis, dan sosial
jika mereka melakukan hubungan
seksual. Orang tua selain mengajarkan
keterbukaan komunikasi dengan anak
terutama
dalam
membicarakan
seksualitas, juga perlu menambahkan
keuntungan
menghindari
aktivitas
seksual terlalu dini sebelum mencapai
masa dewasa.
Hindari penggunaan kata-kata yang
menghakimi remaja agar ia tidak
merasa ragu, takut, enggan ataupun
marah saat membicarakan pengalaman
seksual mereka. Jika orang tua merasa
agak berat untuk membicarakan topiktopik seksual dengan anak, orang tua

bisa meminta bantuan psikolog atau
konselor untuk memberikan pendidikan
seksual kepada anak dan membantu
orang
tua
merasa
nyaman
membicarakan topik ini.
Tips Cerdas Berbicara Seks padaAnak
Banyak orang tua bingung menyikapi
pertanyaan anak mengenai masalah
seks. Berikut beberapa sikap yang
disarankan dalam berbicara dengan
anak tentang seks :
1) Luangkan waktu untuk membuat
dialog atau diskusi tentang seks
dengan anak.
2) Sikap terbuka, informatif, dan
yakin atau tidak ragu-ragu.
3) Siapkan materi dan penyampaian
disesuaikan dengan usia anak.
4) Gunakan media atau alat bantu
konkret seperti boneka, gambar,
binatang, untuk memudahkan anak
menyerap informasi.
5) Membekali diri dengan wawasan
cukup untuk menjawab pertanyaan
anak.
6) Menjawab pertanyaan dengan jujur
dan dengan bahasa yang lebih
halus
7) Dalam memberikan pendidikan
seks pada anak sebaiknya anak
mengenali bagian tubuh dirinya
sendiri
dan
jangan
pernah
mengeksplor tubuh orang lain.
8) Mendiskusikan kepada ahli atau
psikolog apabila ada hal-hal yang
masih ragu atau bingung, terutama
apabila terjadi hambatan dalam
memberikan informasi.
9) Menyakinkan
diri
bahwa
pendidikan seks pada anak adalah
penting dan bermanfaat.
F. Penutup
Kesimpulan
Pendidikan seks bukanlah tentang
mendukung anak untuk melakukan
hubungan seksual, tapi menjelaskan

58

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

http://www.frisianflag.com/id/ruangmedia/liputan-media/4669pentingnya-pendidikan-sekspada-anak
http://www.referensimakalah.com/2012/
11/definisi-seks-danseksualitas.html
Moh. Roqib. 2008. Pendidikan Seks
pada Anak Usia Dini. Jurnal
Pemikiran Alternatif Pendidikan.
Vol. 13 No. 2. P3M STAIN
Purwokerto.
Pr, P.Suwita. 1992. Kesulitan-kesulitan
dalam Pendidikan Seks. Malang
:Dioma

fungsi alami seks sebagai bagian diri
mereka serta konsekuensinya jika
disalahgunakan.
Orang tua merupakan aktor utama
dalam hal pendidikan anak. Orang tua
sebagai wahana belajar utama bagi
anak, karena orang tua lah yang paling
tepat untuk memberikan pendidikan
seks pada usia dini. Orang tua tidak
perlu ragu lagi akan pentingnya
pendidikan seks sejak dini. Hilangkan
rasa canggung yang ada dan mulailah
membangun kepekaan akan kebutuhan
pendidikan seks pada anak.
Kurangnya pembekalan tentang seks
dan apabila tidak dimulai sejak dini
maka akan lebih membahayakan apabila
anak beranjak remaja. Para remaja bisa
mencari informasi yang berhubungan
dengan seks melalui berbagai sumber
seperti buku, majalah, film, internet
dengan mudah membuat anak menjadi
bingung dan bias sebab didapat dari
narasumber yang tidak layak. Padahal,
informasi yang didapat belum tentu
benar dan bahkan mungkin bisa
menjerumuskan atau menyesatkan.
Hasil akhirnya pun tentu tidak sesuai
dengan harapan dan manfaat.

Sumber :
Baumbich, Charlene Ann. 2003.
365 Cara Menjalin Keakraban
dengan Anak. Jakarta : Pustaka
Tangga
http://edukasi.kompasiana.com/2014/03
/01/pentingnya-mengenalkanpendidikan-seks-sejak-usia-dini635624.html
http://health.detik.com/read/2010/04/03/
162239/1331267/764/pentingnya
-pendidikan-seks-pada-anakkebutuhan-khusus
http://ruangpsikologi.com/memberikanpendidikan-seks-yang-sesuaidengan-umur-anak/

59