PENGARUH PEMB ANGUNAN BERKELANJUTAN TERHA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan

pada

hakikatnya

bertujuan

untuk

mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Pembangunan sebagaimana pada umumnya, menjadi
sel projected reality yang kemudian menjadi acuan dalam proses pembangunan.
Kesadaran suatu bangsa yang terbentuk melalui pengalamannya, baik pengalaman
sukses maupun kegagalan yang dialami amat menentukan interpretasi mereka
tentang pembangunan. Berdasarkan hal itu maka terjadilah pergeseran paradigma

pembangunan, pembangunan yang selama ini menekankan pada pertumbuhan
mulai tergeser oleh pembangunan berkelanjutan (susutainable development).
Tergantikanya

paradigma

pertumbuhan

eonomi

menjadi

pembangunan

berkelanjutan dikarenakan permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi
terus mengalami akumulasi yang menyebabkan masalah baru.
Pembangunan konvensional telah berhasil meningkatkan pertumbuhan
ekonomi tetapi gagal dalam aspek sosial dan lingkungan, hal ini terjadi karena
pembangunan konvensional meletakkan pembangunan ekonomi pada pusat
persoalan pertumbuhan dan menempatkan faktor sosial dan lingkungan pada

posisi yang kurang penting. Oleh karena itu Pembangunan berkelanjutan dirasa
penting untuk segera diterapkan guna menjawab masalah-masalah yang terjadi.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat
dikatakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

1

organisme dalam melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain, lingkungan hidup
merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di sekitar individu
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan
membahas permasalahan :
1. Apa pengertian dari lingkungan hidup ?
2. Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan ?
3. Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?
4. Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?
5. Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan
rumit ?
6. Apakah pembangunan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ?


2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari
keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan
manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi
hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan
hidup.
Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau
komponen, maka tentu saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Komponen-komponen

lingkungan

hidup


dapat

dibedakan

menjadi

komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik).
Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan,
sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan
air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan
atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula
disamakan dengan ekosistem.
B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan
Manusia dianggap sebagai individu yang menjadi pusat perhatian di dalam
membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-unsur yang berada di
sekitar kita adalah hewan, tumbuhan, air, udara dan tanah. Setiap lingkungan

3


hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis. Maksudnya jika salah satu
komponen-komponen yang lain, karena dalam suatu lingkungan hidup ada yang
disebut dengan “kaidah satu untuk yang lain”.
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat
dikatakan sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan bahwa
binatang mati busuk diserap tanah menjadi pupuk bagi tumbuhan rumput. Sebagai
contoh : rumput dimakan rusa, rusa dimakan harimau, dan seterusnya. Di samping
rantai makanan ini ada pula yang dikenal dengan istilah “piramida makanan”.
Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan dalam
rantai makanan dan piramida makanan mengalami kepunahan, maka apa yang
terjadi sudah dapat dibayangkan. Andai kata di dunia ini tidak ada rumput, maka
tentu tidak akan ada kambing, dan akhirnya binatang tumbuhan juga akan punah.
Dari uraian secara singkat di atas. Beberapa hukum/kaidah lingkungan dapat
diperoleh, misalnya :
a. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.
b. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan masih
berkembang.
c. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi satu
sama lain secara ilmiah.
d. Interaksi


dalam

suatu

lingkungan

dilakukan

oleh

masing-masing

unsur/komponen.
e. Dalam batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.

4

Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan hidup antara
lain :

a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat
perbedaan lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang
tertutup rimbun oleh tumbuhan.
b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi disini
tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula
hubungan sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.
c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya : di dalam ruangan
tertutup yang merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi pengap.
d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan kebisingan.
e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya
penduduk.
C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena
merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Indonesia sebagai suatu negara
wajib menjaga dan melestarikan lingkungan hidup untuk dimanfaatkan dalam
memenuhi kepentingan bersama bagi generasi kini dan mendatang. Pembangunan
yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan yang berwawasan
lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup di Indonesia masih
memperhatikan.


5

Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan pemeliharaan
dan kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan
datang. Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :
a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan
pencemaran/kerusakan lingkungan.
Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada enam
hal di atas maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang.
Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan
tetap mempertahankan jenisnya.

b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara
membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan yang
dikembangkan melalui perkebunan.
c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.

6

d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya.
Berupa oksigen (O2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral,
industri pupuk organik, industri minyak bumi, dan lain-lain.
e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup
tersebut terjaga, seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa, tanam
nasional, kebun binatang, dan hutan lindung.
D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan
Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan berbagai
kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan juga
sumber daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang
diambil dari persediaan sumber daya alam di bumi. Semula kehidupan manusia di
bumi dikuasai oleh alam, namun dengan munculnya etika Barat lahirlah sistem
nilai yang hakikatnya memandang bahwa manusialah yang menguasai dan

menjadi pusat (antroposentris).
Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia
menyebabkan menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan
berbagai barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia.
Beberapa contoh mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat pencemaran dan
lainnya adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya erosi dan banjir di berbagai bagian bumi.
2. Terganggunya udara di London dan Los Angeles karena udara tercemar oleh
asap berbagai industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.

7

3. Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan. Misalnya bocornya pabrik
pestisida di Bhopal (India) dan kecelakaan pusat tenaga nuklir di Chernobyl
(Rusia) telah menimbulkan banyak kerugian.
4. Pencemaran limbah industri dan rumah tangga menyebutkan pencemaran air
tanah dan air permukaan. Hujan asam di berbagai kota termasuk di DKI
Jakarta menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, kerusakan, dan kematian
tanaman pertanian serta kerusakan hutan.
Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat

meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi sumber
daya alam makin meningkat. Akibatnya, persediaan sumber daya alam makin
terkuras dan pencemaran lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya
pada negara maju, tetap juga pada negara berkembang, termasuk Indonesia.
Jumlah industri, kendaraan bermotor, dan konsumsi energi terus meningkat dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Eksploitasi sumber daya alam yang
terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan menyebabkan
bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi makin beragam.
E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit
Dunia dewasa ini menghadapi suatu rentetan permasalahan yang sangat
rumit, seperti : penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dalam
pengembangan industri, pengadaan energi dan bahan baku, pengembangan
sumber daya alam, kesempatan pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak terkendali, keserakahan perusahaan multi nasional dalam

8

mencari kekayaan alam, dan akhir-akhir ini permasalahan pembangunan
lingkungan hidup.
Keseluruhan

permasalahan

tersebut

saling

berkaitan

dan

apabila

direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima
permasalahan pokok, yaitu :
a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
b. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk
dunia sangat tajam.
c. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi
oleh moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
e. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur
lingkungan tidak berfungsi dengan baik.
Permasalahan pokok dunia tersebut apabila penanganannya tidak tepat,
akan saling berbenturan dan pada akhirnya akan bermuara pada kerusakan
lingkungan hidup. Keterkaitan antar keempat faktor ini dan keterkaitannya dengan
lingkungan hidup sedemikian erat, sehingga setiap permasalahan harus dilihat
secara utuh sebagai satu kesatuan dan sebagai permasalahan bersama.
Pertentangan selalu terjadi antara kelompok penganjur laju pertumbuhan
secara terus-menerus melalui pengerahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
kelompok ahli lingkungan yang terdiri dari ahli-ahli biologi dan para
konservasionis ekologi. Namun, akhir-akhir ini masing-masing kelompok sudah
saling memperluas wawasan, dimulai dengan dideklarasikannya Strategi

9

Konservasi Dunia yang aspek pemanfaatannya hanyalah merupakan bagian dari
konservasi dalam arti luas.
Gejala pertumbuhan penduduk yang cepat, baik di kota maupun desa,
muncul karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan penduduk
tidak hanya sekedar makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal saja, tetapi
berkembang sesuai perkembangan kebudayaannya. Hal-hal yang pada mulanya
kurang dibutuhkan, dewasa ini meningkat menjadi kebutuhan primer. Tingginya
kebutuhan jumlah barang dan jasa memerlukan lebih banyak sumber daya alam
sebagai salah satu faktor produksi dalam industri pengolahan.
Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yang cepat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, maka sumber daya alam dan lingkungan alam semakin dimanfaatkan.
Kegiatan produksi barang non jasa yang dibutuhkan tidak hanya menyebabkan
menipisnya sumber daya alam, tetapi juga menyebabkan pencemaran lingkungan.
Pertumbuhan ekonomi menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan
penduduk dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Pertambahan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi
menyebabkan menipisnya persediaan sumber daya alam dan terjadinya
pencemaran lingkungan.
Manusia sebagai individu maupun anggota kelompok suatu masyarakat
membutuhkan berbagai hal dalam kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan hidup
tersebut menyebabkan timbulnya rasa aman, tenteram, dan percaya diri. Dengan

10

bekerja sama, tidak hanya rasa aman dan percaya diri saja yang ada, tetapi juga
harga diri. Tetapi kemampuan seseorang atau kelompok masyarakat untuk
berkembang tidak selalu sama, sehingga produktivitasnya juga berbeda.
Perbedaan kemampuan mengolah sumber daya alam menyebabkan pendapatan
nasional berbeda-beda.
F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Walaupun pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala,
termasuk masalah lingkungan, namun pengalaman menunjukkan, pembangunan
dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif
pembangunan antara lain :
1.

Banyak pembangunan pengembangan sumber daya air telah menimbulkan
masalah kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah
menciptakan habitat baru atau memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai
vektor penyakit, antara lain : banyak jenis nyamuk yang menjadi vektor
penyakit malaria, demam berdarah, enchepalis, filariasis, lalat yang menjadi
vektor penyakit tidur dan buta sungai (onchociasis), serta siput yang menjadi
vektor biltharziasis.

2. Pencemaran udara oleh mobil banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta,
Bogor, Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk
Jakarta saja pencemaran udara telah menyebabkan kerugian terhadap
kesehatan yang untuk tahun 2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.
3. Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah.
Kerusakan tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah

11

contoh lain. Karena kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi
dan frekuensi banjir meningkat. Di Jakarta dan Bandung banjir sudah menjadi
kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu
pihak kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa
pembangunan kita pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan
dampak negatif dan berusaha untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya.
Pembangunan itu harus berwawasan lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan
sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampai pada waktu operasi
pembangunan

itu.

Pembangunan

berkelanjutan

didefinisikan

sebagai

“pembangunan yang memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.
Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat mendukung
pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang
menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan manusia,
seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasarana pembangunan.
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut
menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan.
Tergusurnya pemukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat
dan hak mengolah atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak
menikmati hasil pembangunan, merupakan salah satu sebab penting terjadinya
kesenjangan yang makin lebar dan kecemburuan sosial yang semakin meningkat
sehingga perlu kita waspadai dalam proses pembangunan.

12

Jelaslah,

bahwa

untuk

mencapai

pembangunan

berkelanjutan,

pembangunan itu haruslah berwawasan lingkungan. Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu alat dalam upaya dapat
dilakukannya pembangunan berwawasan lingkungan.
G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan
Pembangunan selalu akan membawa perubahan. Sudah barang tentu
perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang baik menurut ukuran manusia.
Misalkan di suatu daerah sering terdapat suatu penyakit DB (Demam Berdarah),
kekurangan pangan, dan sarana pendidikan yang rendah. Dalam keadaan ini
tingkat kualitas hidup adalah rendah dan dengan demikian kualitas lingkungan di
daerah itu adalah rendah.
Adanya DB menunjukkan, di daerah tersebut terdapat keseimbangan
tertentu antara manusia, parasit DB dan nyamuk DB. Usaha pemberantasan ialah
dengan obat anti DB. Juga dilakukan usaha untuk memusnahkan nyamuk DB
dengan pestisida dan organisme pemakan jenting-jentik nyamuk serta dengan
mengubah lingkungan agar tidak sesuai lagi sebagai habitat nyamuk DB.
Usaha lainnya ialah untuk menaikkan produksi pangan. Hal ini dapat
dilakukan dengan satu atau kombinasi beberapa macam cara, misalnya pengairan,
pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan gulma, serta penanaman varietas
unggul. Jika usaha itu berhasil akan terjadi pula suatu keseimbangan lingkungan
baru yang terletak pada tingkat kualitas yang kita anggap lebih tinggi. Daerah
yang tadinya tidak berpengairan, kini mempunyai saluran pengairan.

13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang
berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan. Komponen-komponen lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen bendabenda mati (abiotik). Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia,
hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik
adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik
membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga
lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.
Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan apabila
direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima
permasalahan pokok, yaitu :
1. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
2. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk
dunia sangat tajam.
3. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi
oleh moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

14

5. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur
lingkungan tidak berfungsi dengan baik.
B. Saran
Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat
kami sampaikan adalah :
1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan
karena yang merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah
masyarakat, terutama masyarakat miskin.
2. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak
pembangunan karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah
akan menjadi sembrono dan mengabaikan Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) yang merupakan syarat utama mengurangi dampak
negatif pembangunan.

15

DAFTAR PUSTAKA

Dasuqi. 2008. Lingkungan. Surabaya : Jawa Pos.
http://makalah-kita.blogspot.com/2009/05/makalah-dampak-pembangunanterhadap.html. Diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 09.00 WIB.
Wardianto. 2006. Geografi XI. Jakarta : Erlangga.

16