LAPORAN DAN ID PENDAHULUAN RSUD

LAPORAN PENDAHULUAN
NUTRISI
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG

DISUSUN OLEH:
1.ANI SAFITRI
2.ARI KURNIA RAHMA
3.DETRI ENGGAR A

AKADEMI KEPERAWATAN
WIDYA HUSADA
SEMARANG
2017/2018

Laporan Pendahuluan
A. DEFINISI

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh.

( A. Aziz Alimul H : 2009 )

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam membantu proses pertumbuha dan perkembangan pada
anak. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dan membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya
berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti
kurangnya protein, energi dan defsiensi yodium, defsiensi seng
(Zn), defsiensi vitamin A dan lainelain.
( Wesring Ratang : 2015 )

Kebutuhan nutrisi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia
yang sangat penting. Dilihat dari kegunaan nutrisi merupakan
sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber
nutrisi dalam tubuh berasal dari tubuh sendiri, seperti glikogen
yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak
dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh
seperti yang sehariehari dimakan oleh manusia.
( Musrifatul Uliyah : 2004 )


Nutrisi dibagi atas: protein, energi, vitamin, mineral. Energi
memegang peranan yang sangat penting tanpa mengabaikan
peranan unsur nutrisi lain. Begitu pentingnya energi ini, sehingga
akan mengubah protein yang ada untuk dijadikan energi
cadangannya tidak mencukupi lagi.
( Kanisius : 1993 )

Nutrisi merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat
berfungsi dengan sebaikebaiknya.
( Ariyanto : 2008 )

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik.
( Budi Anna Keliat : 2015 )
B. ETIOLOGI
a) Fisiologi
 Intake nutrient
e Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
e Pengetahuan

e Gangguan menelan
e Nausea dan vomitus
b) Kemampuan untuk mencerna nutrient
Obstruksi mencerna cairan, mal absorbsi nutrient, DM.

c) Kebutuhan metabolisme
Pertumbuhan, stress, kondisi meningkatkan bmr, kanker.
d) Gaya hidup dan berlebihan
e Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada
usia foddierlusia. Menginjak 1 tahun.
e Kebiasaan makanan lansia menghindari yang penting
untuk dimakan.
e) Jenis kelamin
Metabolisme basal paa lakielaki lebih besar dibandingkan
dengan wanita pada lalielaki mmbutuhkan BMRIO kkal/ ka/ bb/
jam dan pada wanita oigkkal/ kg/ bb/ jam.
f) Tinggi badan dan berat badan
Berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas,
sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi

besar.
g) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang rehat.
h) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi
karena
penyediaan
makanan
bergizi
membutuhkan
penandaan yang sedikit.
i) Alkohol dan obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberikan
konstribusi pada defsiensi nutrisi karena uang mungkin
dibelanjakan untuk alkohol dari pada makanan.
e Obateobatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial.
e Obateobatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan
dan mengurangi absorpsi zat gizi intiortine.
C. PATOFISIOLOGI

1) Produk saliva menurun: mempengaruhi proses perubahan kompleks
karbohidat menjadi disakarida
2) Fungsi ludah menurun: sukar menelan
3) Fungsi kelenjar pencernaan: perut terasa tidak enak / kembung
4) Dengn proses menua terjadi gngguan mobilitas otot polos
esofagus.dari proses proses perubahan pada proses penuaan pada
lansia menyebabkan intake makanan pada lansia berkurang yg
nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia berkurang yg
nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia
Kondisi fsiollogis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk
tingkat aktivitas keadaan penyakit ,kemampuan dayaa beli dan
menyiapkan makanan serta prosedur dan pengobtan yg dilakukan
bergantung pada tingkat aktivitas maka nutrisi dan kilokaloridiperlukan

untuk meningkatkan sehingga tingkat aktivitas akan meningkat
/menurun .sementara status penyakitdan prosedur /pengobatanyang
dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan ,pencernan
absorbsi metabolisme dan ekskresi.
Beberpa kondisi fsiologis dapat menyebabkan menurunnya zat
makan tertentu dan suatu saat akan meningkat.penyakit ginjal dapat

menurunkan kebutuhan protein karena protein dieskresi oleh
ginjal.penyakit2
fsik
biasanya
meningkatkan
kebutuhan
zat
makanan.biasanya terjadi pada penyakit – penyakit saluran cerna .
Gangguan fsik dapat terjadi disepanjang saluran cerna yang
menyebabkan
menurunnya
asupan
nutrisi..gangguan
absorpsi
,ganggaun
transportasi
/penggunaan
yang
tidak
sepantasnya.lika pada mulut dapat mengakibatkan menurunnya

asupan nutrisi akibaat nyeri saat makan.diare dapat menurunkan
absorpsi nutrisi karena didorong lebih cepat terhadap penyakit pada
kandung empedu,dimana kandung empedu tidak berfungsi secara
wajar,empedu yang berfungsi mencerna lemak menjadi tidak efektif.
 KLASIFIKASI GANGGUAN NUTRISI
1.
Kwarshiorkor adalah gangguan yang disebabkan olrh
kekurangan protein atau defsiensi yg disertai nutrient lainnya yang
biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak pra sekolah (balita)
2.
Marasmus adalah salah satu adalah salah satu benuk
kekurangan gizi yang paling buruk sering ditemui pada baliya
penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat
kuraang ,infeksi pembawa lahir prematunitas penyakit pada masa
neonatus serta kesehatan lingkungan
3.
Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi
sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi
kesehatan dan meningkatkan masalah kesehatan
4.

Under weight adalah masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler /dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zat gizi yg tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
 RUMUS IMT
dengan satuan BB dalam Kg dan TB dalam Meter
Keterangan:
18,5 – 22,9=BB normal
≥23,0 =BB lebis
23,0e24,9=resiko obes