PROPOSAL Sistem Informasi Toko Bahan Ban
PROPOSAL
Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan (SITBB)
Disusun oleh:
Project Manager
Ade Gunawan
10112067
Anggota
Fuad Hasyim
10113262
Fegi Ramdani
10113343
Nawan Tutu Syah Lampah
10114900
Jamaludin
10112077
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
TEKNIK INFORMATIKA
BANDUNG
2017
1. Latar Belakang
PB. Mekar Jaya adalah salah satu usaha dibidang toko besi dan bahan
bangunan di kota Bandung. PB. Mekar Jaya berdiri pada tahun 1997 yang terus
berkembang sampai saat ini. Dibekali dengan keinginan memenuhi kebutuhan
pengguna di bidang besi dan bangunan maka PB. Mekar Jaya terus berkembang
dengan menambah produk-produk yang beraneka ragam. Keuntungan yang
didapatkan di toko ini juga dipakai untuk mengembangkan usaha, salah satunya
penambahan barang-barang yang dijual.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ada beberapa kendala yang
dihadapi oleh PB. Mekar Jaya ini. Salah satunya adalah proses transaksi yang
masih manual dan menggunakan nota yang dibuat secara manual juga. Disamping
itu dalam satu transaksi harus mengeluarkan dua nota yang mana satu untuk
pelanggan dan satu lagi untuk arsip toko yang dirasa proses ini kurang efektif.
Dan setelah dilakukan beberapa wawancara, ternyata pemilik memerlukan
suatu sistem informasi terkomputerisasi yang dapat memberi mempermudah
proses-proses yang ada di PB. Mekar Jaya. Dengan adanya sistem informasi yang
kami buat dapat mengurangi beberapa resiko yang ada di PB. Mekar Jaya seperti
berkurang nya resiko arsip hilang karena data tersimpan dalam bentuk virtual,
proses transaksi dapat termonitor sehingga pemilik dapat dengan mudah melihat
jika ada proses transaksi yang janggal/curang. Dengan adanya sistem informasi ini
juga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas karyawan dalam bekerja karena
kemudahan kemudahan yang telah di berikan.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang telah disampaikan, maka
teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Output nota yang dikeluarkan sebanyak dua kali dalam satu proses.
2. Kesulitan membaca arsip atau pembukuan stok dikarenakan jenis tulisan yang
berbeda beda.
2
3. Terjadi kecurangan transaksi dikarenakan konsumen sering meminta nota
kosong, dan jenis kecurangan lainnya.
4. Adanya kesulitan saat melakukan rekap laporan bulanan.
3. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Maksud Penelitian
Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk membangun
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian barang di PB. Mekar Jaya,
guna untuk membantu perusahaan dalam memudahkan aktivitas kerja pada
perusahaan itu sendiri.
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi transaksi penjualan dan
pembelian barang yang sedang berjalan di PB. Mekar Jaya.
2. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian
barang di PB. Mekar Jaya.
3. Untuk menguji Sistem Informasi penjualan dan pembelian barang
di PB. Mekar Jaya.
4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi penjualan dan
pembelian barang di PB. Mekar Jaya.
4. Ruang Lingkup Proyek
Agar proyek pembangunan Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan dapat
terarah dan dianalisis dengan baik, maka perlu dilakukan pembatasan ruang
lingkup proyek sebagai berikut:
1. Pembuatan Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan didasarkan pada
kebutuhan PB. Mekar Jaya dan hanya digunakan di lingkungan PB.
Mekar Jaya.
3
2. Sistem Informasi yang dibangun berbasis desktop dan dibuat dengan
bahasa pemograman Java.
3. Fasilitas utama Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan adalah proses
pencatatan transaksi dan pencatatan stok barang lebih yang efektif dan
efisien.
4. Fitur Aplikasi yang akan kami buat meliputi :
-
Stok barang Otomatis berkurang saat terjadi transaksi penjualan
dan otomatis bertambah saat ada pembelian
-
Bisa mencetak Laporan-laporan lengkap : Stok-Barang, Penjualan,
Pembelian.
-
Melihat laporan statistik dari hasil penjualan toko.
5. Literatur Review
Menurut Yogi Siswanto dalam jurnalnya yang berjudul “PEMBUATAN
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BAHAN BAKU PLYWOOD PADA
USAHA DAGANG (UD) TUNAS SUBUR KABUPATEN PACITAN “ pada
tahun 2012, menguraikan tentang UD. Tunas Subur sistem pembelian tersebut
penghitungan biayanya masih menggunakan cara konvensional sehingga sering
terjadi
kesalahan
dan
membutuhkan
waktu
yang
cukup
lama
untuk
menyelesaikannya. Dalam pengumpulan data, metode penelitian yang digunakan
adalah observasi, wawancara, analisis sistem dan studi pustaka. Penelitian ini
bertujuan untuk memperbaiki sistem penghitungan biaya pembelian yang sedang
berjalan saat ini. Agar dalam proses penghitungan biaya pembelian menjadi lebih
cepat terselesaikan, tepat dan akurat. Penelitian ini akan menguraikan tentang
perancangan sistem informasi pembelian bahan baku plywood serta hasil interface
dari implementasi. Pada tahap akhir pengembangan dilakukan evaluasi terhadap
sistem yang telah dibuat. Sistem ini dapat membantu mengurangi tingkat
kesalahan yang terjadi pada proses pembelian bahan baku plywood.
Menurut Puspita Dwi Astutik dalam jurnalnya yang berjudul “SISTEM
INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK JATI FARMA ARJOSARI
“ pada tahun 2012, menguraikan tentang toko obat (apotek) Jati Farma arjosari
4
yang menggunakan cara konvensional untuk mengerjakan tugas-tugas yang
berkaitan dengan apotek. Apotek ini memiliki permasalahan pada pencatatan
transaksi yang bersifat konvensional.
Dalam penelitiannya Puspita Dwi Astutik membuat sistem pencatatan obat
(pembelian-penjualan) yang bersifat komputerisasi. Manfaatnya adalah agar
memudahkan proses pencatatan data obat, baik itu pembelian ataupun penjualan.
Metode yang digunakan adalah kepustakaan, observasi, wawancara dan analisis.
Dari pembuatan sistem ini, harapannya bisa meringankan tugas asisten apoteker
dan membuat kinerja apotek menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini, penulis membangun Sitem Informasi Penjualan
Bahan Bangunan Pada PB. Mekar Jaya dengan melakukan pengembangan dari
metode yang digunakan Yogi Siswanto dan Puspita dwi Astutik, dimana
dijelaskan tentang sistem penjualan. Tapi kedua jurnal tersebut belum ada statistik
hasil usaha, apakah usaha mengalami peningkatan atau penurunan. Maka dari itu
akan dikembangkan aplikasi sejenis tentang sistem pengolahan data penjualan
dengan menambahkan fasilitas sistem pengolahan data pembelian dan penjualan
serta menampilkan laporan data pembelian, penjualan dan laporan statistik hasil
usaha.
5
6. Metodologi Pembangunan Perangkat Lunak
Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini menggunakan
metode Waterfall. Sutabri (2004:62) mengatakan bahwa “Metode Waterfall
merupakan suatu cara pengembangan software yang fase – fasenya berurutan.
Sebuah fase tidak bisa dikerjakan sebelum fase sebelumnya telah selesai
dikerjakan.
Analisis dan Definisi
persyaratanaa
Perancangan sistem dan
perangkat lunak
Implementasi dan
pengujian unit
Integrasi dan pengujian
sistem
Operasi dan
pemeliharaan
1. Analisis dan Definisi persyaratan
Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi
dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara
rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi system.
6
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem
perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan
arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak
melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak
yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan
verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan Pengujian system
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai
sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah
dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada
pelanggan.
5. Operasi dan pemeliharaan
Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus
hidup yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan
mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada
tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan
pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan
baru ditambahkan
7
6. Penjadwalan Proyek
WAKTU KEGIATAN
KEGIATAN
MARET
1 2 3 4
APRIL
1 2 3 4
1
MEI
2 3
4
1
JUNI
2 3 4
OBSERVASI
WAWANCARA
DOKUMENTASI
ANALISIS
DESIGN
CODE
TESTING
7. Studi Pendahuluan
7.1.
Penentuan Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi :
a. Studi Kepustakaan
Merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari literatur,paket
modul dan panduan, buku-buku pedoman, buku-buku perpustakaan
dan segala kepustakaan lainnya yang dianggap perlu dan mendukung.
b. Metode Observasi
Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau
fenomenayang terkait tanpa mengajukan pertanyaan
8
c. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan kepada narasumber dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mendukung permasalahan. Wawancara
dilakukan
pada
narasumber
ataupun
ahli
yang
mendukung
permasalahan.
d. Metode Analisis Sistem
Data yang terkumpul melalui instrument pengumpulan data akan
dianalisis dengan berfokus pada fungsi sistem pengolahan dan
manajemen.
e. Perancangan Sistem
Merancang dan mendesain output, input, struktur file, struktur
database, program, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak,
mendesain keputusan dan mendesain sasaran yang diperlukan untuk
mendukung sistem pengolahan.
f. Pemrograman dan Pembangunan Sistem
Memecahkan kembali rancang bangun, mengembangkan bagan alir
secara garis besar, menulis instruksi program, merakit program,
mempersiapkan data untuk diuji, mengecek hasil, mendiagnosa
kesalahan, dan membetulkan program.
g. Uji Coba
Menguji coba sistem yang telah dibangun secara terstruktur.
h. Implementasi Sistem
Mengimplementasikan hasil dari pembangunan sistem kedalam file
komputer sehingga sistem
siap untuk digunakan dan untuk
menggantikan sistem lama yang belum terkomputerisasi.
9
7.2.
Penentuan Sample Penelitian
1. Dasar Teori
Sampel menurut ismiyanto adalah sebagian dari totalitas subjek
populasi
yang
dikemukakan
penetapannya
oleh
dengan
Ismiyanto.
Andi
teknik-teknik
tertentu
supangat
(2007:4)
mengemukakan, sampel adalah “bagian dari populasi (contoh)
untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh
yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative)
terhadap populasinya”
2. Teknik Pengambilan sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Purposive sampling
yaitu
teknik
pengambilan
sampel
sumber
data
dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang
tersebut paling tahu tentang apa yang kita harapkan.
3. Penentuan Sampel
Berikut adalah rincian pegawai yang ada di PB. Mekar Jaya
NO
Data Pegawai
JUMLAH
1
2
Kasir
Sopir
1 Orang
1 Orang
3
Kenek
2 Orang
4 Orang
Jumlah Total
Dari ke 4 orang tersebut dapat kita simpulkan bahwa orang yang
berhubungan dengan Sistem Informasi penjualan dan pembelian
barang yang akan dibuat hanya 1 orang yaitu kasir.
Maka sampel yang kita butuhkan hanya 1 orang yaitu kasirnya saja.
10
7. Hasil Penentuan Sampel
Sampel yang dibutuhkan 1 orang yaitu kasir, karena orang yang
paling tau tentang sistem informasi yang akan dibuat dan yang
berkaitan hanya kasir.
7.3.
Penentuan Alat Ukur
1. Teknik Pengmbilan Data
Teknik yang digunakan adalah wawancara
Teknik ini dianggap paling tepat karena selain data yang
didapatkan lebih akurat juga kita dapat berinprovisasi dalam
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
Teknik
inipun
sangat
memungkinkan karena sampel yang diperlukan hanya 1 orang dan
tidak membuthkan waktu yang sangat lama
2. Daftar Pertanyaan
- Apakah pengurangan nota dalam proses transaksi dari 2 nota
menjadi 1 nota dalam satu proses dapat mengurangi biaya
pengeluaran?
-
Apakah ada kesuliatan dalam membaca nota dengan tulisan
yang berbeda-beda?
- Apakah sering terjadi kecurangan? Seperti permintaan nota
kosong?
- Apakah terjadi kesulitan dalam melakukan rekap bulanan?
Seperti adanya masalah nota hilang, rusak ataupun kendala
lainnya?
7.4.
Hasil Dan Pembahasan Penelitian
1. Berita Acara
Dari 4 pertanyaan yang diajukan maka didapat jawaban dibawah
ini :
-
Pengurangan nota tentu dapat mengurangi biaya pengeluaran nota
yang biasanya dikeluarkan
11
-
Tentu ada kesulitan dalam membaca nota karena tulisan setiap
orang berbeda-beda. Saya suka kesulitan dalam membaca nota
pembelian.
-
Iya terkadang ada orang yang meminta notanya dikosongkan agar
dia dapat mengisi nota tersebut sesuai dengan yang dia mau
-
Iya kadang saya merasa kesulitan dalam melakukan rekap
1. jika jumlah nota yang dikeluarkan sangat banyak
2. nota yang rusak seperti sobek atau tulisannya luntur
3. paling parah nota ada yang hilang. Mungkin karna tercecer,
kesempil dan hal lain-lainnya.
2. Pengolahan Data
Dari semua jawaban yang didapatkan melalui wawancara terhadap
sampel ataupun kasir diperoleh sebuah data. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kasir masih mendapatkan kendalakendala
dengan
sistem
yang
digunakan
sekarang.
Dalam
melakukan pekerjaannya kasir sering menemukan hambatan.
3. Pemetaan Masalah ke Solusi
Dari data yang didapat tersebut terdapat 4 masalah pokok yaitu :
-
Output nota yang dikeluarkan sebanyak dua kali dalam satu proses.
-
Kesulitan membaca arsip atau pembukuan stok dikarenakan jenis
tulisan yang berbeda beda.
-
Terjadi kecurangan transaksi dikarenakan konsumen sering
meminta nota kosong, dan jenis kecurangan lainnya.
-
Adanya kesulitan saat melakukan rekap laporan bulanan.
Oleh karena itu Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang
akan kami buat untuk PB.Mekar Jaya akan sangat membantu dan
bermanfaat sekali baik pekerja maupun bagi pemilik PB. Mekar
Jaya sendiri.
1) Biaya yang dikeluarkan untuk nota menjadi berkurang, bahkan
sampai setengahnya.
2) Pekerja tidak akan mengalami kesulitan dalam pembacaan nota
karena sudah terkomputerisasi.
12
3) Mengurangi tingkat kecurangan seperti meminta nota kosong
karena data langsung tercatat dalam database
4) Rekap data laporan menjadi lebih mudah karena data sudah ada
didalam database sehingga tidak ada lagi kesulitan seperti: rusak
nota, hilang nota dan lain-lainnya.
7.5.
Dokumentasi Foto
Gambar 2 : Plang PB. Mekar Jaya
Dalam Toko 1
Gambar 1: Bagian Dalam Toko 2
Gambar 3 : Bagian
13
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Dwi Puspita. 2012. Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati
Farma Arjosari. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi
[Online].
Volume
3
No
4
–
2011.
Sumber
:
https://ijns.org/journal/index.php/speed/article/viewFile/1217/1205.html
Yogi Siswanto. 2012. Pembuatan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku
Plywood Pada Usaha Dagang (Ud) Tunas Subur Kabupaten Pacitan. Journal
Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 6 No 1 – 2014.
Sumber : http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1278/1266.html
14
Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan (SITBB)
Disusun oleh:
Project Manager
Ade Gunawan
10112067
Anggota
Fuad Hasyim
10113262
Fegi Ramdani
10113343
Nawan Tutu Syah Lampah
10114900
Jamaludin
10112077
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
TEKNIK INFORMATIKA
BANDUNG
2017
1. Latar Belakang
PB. Mekar Jaya adalah salah satu usaha dibidang toko besi dan bahan
bangunan di kota Bandung. PB. Mekar Jaya berdiri pada tahun 1997 yang terus
berkembang sampai saat ini. Dibekali dengan keinginan memenuhi kebutuhan
pengguna di bidang besi dan bangunan maka PB. Mekar Jaya terus berkembang
dengan menambah produk-produk yang beraneka ragam. Keuntungan yang
didapatkan di toko ini juga dipakai untuk mengembangkan usaha, salah satunya
penambahan barang-barang yang dijual.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ada beberapa kendala yang
dihadapi oleh PB. Mekar Jaya ini. Salah satunya adalah proses transaksi yang
masih manual dan menggunakan nota yang dibuat secara manual juga. Disamping
itu dalam satu transaksi harus mengeluarkan dua nota yang mana satu untuk
pelanggan dan satu lagi untuk arsip toko yang dirasa proses ini kurang efektif.
Dan setelah dilakukan beberapa wawancara, ternyata pemilik memerlukan
suatu sistem informasi terkomputerisasi yang dapat memberi mempermudah
proses-proses yang ada di PB. Mekar Jaya. Dengan adanya sistem informasi yang
kami buat dapat mengurangi beberapa resiko yang ada di PB. Mekar Jaya seperti
berkurang nya resiko arsip hilang karena data tersimpan dalam bentuk virtual,
proses transaksi dapat termonitor sehingga pemilik dapat dengan mudah melihat
jika ada proses transaksi yang janggal/curang. Dengan adanya sistem informasi ini
juga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas karyawan dalam bekerja karena
kemudahan kemudahan yang telah di berikan.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang telah disampaikan, maka
teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Output nota yang dikeluarkan sebanyak dua kali dalam satu proses.
2. Kesulitan membaca arsip atau pembukuan stok dikarenakan jenis tulisan yang
berbeda beda.
2
3. Terjadi kecurangan transaksi dikarenakan konsumen sering meminta nota
kosong, dan jenis kecurangan lainnya.
4. Adanya kesulitan saat melakukan rekap laporan bulanan.
3. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Maksud Penelitian
Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk membangun
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian barang di PB. Mekar Jaya,
guna untuk membantu perusahaan dalam memudahkan aktivitas kerja pada
perusahaan itu sendiri.
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi transaksi penjualan dan
pembelian barang yang sedang berjalan di PB. Mekar Jaya.
2. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian
barang di PB. Mekar Jaya.
3. Untuk menguji Sistem Informasi penjualan dan pembelian barang
di PB. Mekar Jaya.
4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi penjualan dan
pembelian barang di PB. Mekar Jaya.
4. Ruang Lingkup Proyek
Agar proyek pembangunan Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan dapat
terarah dan dianalisis dengan baik, maka perlu dilakukan pembatasan ruang
lingkup proyek sebagai berikut:
1. Pembuatan Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan didasarkan pada
kebutuhan PB. Mekar Jaya dan hanya digunakan di lingkungan PB.
Mekar Jaya.
3
2. Sistem Informasi yang dibangun berbasis desktop dan dibuat dengan
bahasa pemograman Java.
3. Fasilitas utama Sistem Informasi Toko Bahan Bangunan adalah proses
pencatatan transaksi dan pencatatan stok barang lebih yang efektif dan
efisien.
4. Fitur Aplikasi yang akan kami buat meliputi :
-
Stok barang Otomatis berkurang saat terjadi transaksi penjualan
dan otomatis bertambah saat ada pembelian
-
Bisa mencetak Laporan-laporan lengkap : Stok-Barang, Penjualan,
Pembelian.
-
Melihat laporan statistik dari hasil penjualan toko.
5. Literatur Review
Menurut Yogi Siswanto dalam jurnalnya yang berjudul “PEMBUATAN
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BAHAN BAKU PLYWOOD PADA
USAHA DAGANG (UD) TUNAS SUBUR KABUPATEN PACITAN “ pada
tahun 2012, menguraikan tentang UD. Tunas Subur sistem pembelian tersebut
penghitungan biayanya masih menggunakan cara konvensional sehingga sering
terjadi
kesalahan
dan
membutuhkan
waktu
yang
cukup
lama
untuk
menyelesaikannya. Dalam pengumpulan data, metode penelitian yang digunakan
adalah observasi, wawancara, analisis sistem dan studi pustaka. Penelitian ini
bertujuan untuk memperbaiki sistem penghitungan biaya pembelian yang sedang
berjalan saat ini. Agar dalam proses penghitungan biaya pembelian menjadi lebih
cepat terselesaikan, tepat dan akurat. Penelitian ini akan menguraikan tentang
perancangan sistem informasi pembelian bahan baku plywood serta hasil interface
dari implementasi. Pada tahap akhir pengembangan dilakukan evaluasi terhadap
sistem yang telah dibuat. Sistem ini dapat membantu mengurangi tingkat
kesalahan yang terjadi pada proses pembelian bahan baku plywood.
Menurut Puspita Dwi Astutik dalam jurnalnya yang berjudul “SISTEM
INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK JATI FARMA ARJOSARI
“ pada tahun 2012, menguraikan tentang toko obat (apotek) Jati Farma arjosari
4
yang menggunakan cara konvensional untuk mengerjakan tugas-tugas yang
berkaitan dengan apotek. Apotek ini memiliki permasalahan pada pencatatan
transaksi yang bersifat konvensional.
Dalam penelitiannya Puspita Dwi Astutik membuat sistem pencatatan obat
(pembelian-penjualan) yang bersifat komputerisasi. Manfaatnya adalah agar
memudahkan proses pencatatan data obat, baik itu pembelian ataupun penjualan.
Metode yang digunakan adalah kepustakaan, observasi, wawancara dan analisis.
Dari pembuatan sistem ini, harapannya bisa meringankan tugas asisten apoteker
dan membuat kinerja apotek menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini, penulis membangun Sitem Informasi Penjualan
Bahan Bangunan Pada PB. Mekar Jaya dengan melakukan pengembangan dari
metode yang digunakan Yogi Siswanto dan Puspita dwi Astutik, dimana
dijelaskan tentang sistem penjualan. Tapi kedua jurnal tersebut belum ada statistik
hasil usaha, apakah usaha mengalami peningkatan atau penurunan. Maka dari itu
akan dikembangkan aplikasi sejenis tentang sistem pengolahan data penjualan
dengan menambahkan fasilitas sistem pengolahan data pembelian dan penjualan
serta menampilkan laporan data pembelian, penjualan dan laporan statistik hasil
usaha.
5
6. Metodologi Pembangunan Perangkat Lunak
Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini menggunakan
metode Waterfall. Sutabri (2004:62) mengatakan bahwa “Metode Waterfall
merupakan suatu cara pengembangan software yang fase – fasenya berurutan.
Sebuah fase tidak bisa dikerjakan sebelum fase sebelumnya telah selesai
dikerjakan.
Analisis dan Definisi
persyaratanaa
Perancangan sistem dan
perangkat lunak
Implementasi dan
pengujian unit
Integrasi dan pengujian
sistem
Operasi dan
pemeliharaan
1. Analisis dan Definisi persyaratan
Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi
dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara
rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi system.
6
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem
perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan
arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak
melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak
yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan
verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan Pengujian system
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai
sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah
dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada
pelanggan.
5. Operasi dan pemeliharaan
Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus
hidup yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan
mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada
tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan
pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan
baru ditambahkan
7
6. Penjadwalan Proyek
WAKTU KEGIATAN
KEGIATAN
MARET
1 2 3 4
APRIL
1 2 3 4
1
MEI
2 3
4
1
JUNI
2 3 4
OBSERVASI
WAWANCARA
DOKUMENTASI
ANALISIS
DESIGN
CODE
TESTING
7. Studi Pendahuluan
7.1.
Penentuan Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi :
a. Studi Kepustakaan
Merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari literatur,paket
modul dan panduan, buku-buku pedoman, buku-buku perpustakaan
dan segala kepustakaan lainnya yang dianggap perlu dan mendukung.
b. Metode Observasi
Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau
fenomenayang terkait tanpa mengajukan pertanyaan
8
c. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan kepada narasumber dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mendukung permasalahan. Wawancara
dilakukan
pada
narasumber
ataupun
ahli
yang
mendukung
permasalahan.
d. Metode Analisis Sistem
Data yang terkumpul melalui instrument pengumpulan data akan
dianalisis dengan berfokus pada fungsi sistem pengolahan dan
manajemen.
e. Perancangan Sistem
Merancang dan mendesain output, input, struktur file, struktur
database, program, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak,
mendesain keputusan dan mendesain sasaran yang diperlukan untuk
mendukung sistem pengolahan.
f. Pemrograman dan Pembangunan Sistem
Memecahkan kembali rancang bangun, mengembangkan bagan alir
secara garis besar, menulis instruksi program, merakit program,
mempersiapkan data untuk diuji, mengecek hasil, mendiagnosa
kesalahan, dan membetulkan program.
g. Uji Coba
Menguji coba sistem yang telah dibangun secara terstruktur.
h. Implementasi Sistem
Mengimplementasikan hasil dari pembangunan sistem kedalam file
komputer sehingga sistem
siap untuk digunakan dan untuk
menggantikan sistem lama yang belum terkomputerisasi.
9
7.2.
Penentuan Sample Penelitian
1. Dasar Teori
Sampel menurut ismiyanto adalah sebagian dari totalitas subjek
populasi
yang
dikemukakan
penetapannya
oleh
dengan
Ismiyanto.
Andi
teknik-teknik
tertentu
supangat
(2007:4)
mengemukakan, sampel adalah “bagian dari populasi (contoh)
untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh
yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative)
terhadap populasinya”
2. Teknik Pengambilan sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Purposive sampling
yaitu
teknik
pengambilan
sampel
sumber
data
dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang
tersebut paling tahu tentang apa yang kita harapkan.
3. Penentuan Sampel
Berikut adalah rincian pegawai yang ada di PB. Mekar Jaya
NO
Data Pegawai
JUMLAH
1
2
Kasir
Sopir
1 Orang
1 Orang
3
Kenek
2 Orang
4 Orang
Jumlah Total
Dari ke 4 orang tersebut dapat kita simpulkan bahwa orang yang
berhubungan dengan Sistem Informasi penjualan dan pembelian
barang yang akan dibuat hanya 1 orang yaitu kasir.
Maka sampel yang kita butuhkan hanya 1 orang yaitu kasirnya saja.
10
7. Hasil Penentuan Sampel
Sampel yang dibutuhkan 1 orang yaitu kasir, karena orang yang
paling tau tentang sistem informasi yang akan dibuat dan yang
berkaitan hanya kasir.
7.3.
Penentuan Alat Ukur
1. Teknik Pengmbilan Data
Teknik yang digunakan adalah wawancara
Teknik ini dianggap paling tepat karena selain data yang
didapatkan lebih akurat juga kita dapat berinprovisasi dalam
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
Teknik
inipun
sangat
memungkinkan karena sampel yang diperlukan hanya 1 orang dan
tidak membuthkan waktu yang sangat lama
2. Daftar Pertanyaan
- Apakah pengurangan nota dalam proses transaksi dari 2 nota
menjadi 1 nota dalam satu proses dapat mengurangi biaya
pengeluaran?
-
Apakah ada kesuliatan dalam membaca nota dengan tulisan
yang berbeda-beda?
- Apakah sering terjadi kecurangan? Seperti permintaan nota
kosong?
- Apakah terjadi kesulitan dalam melakukan rekap bulanan?
Seperti adanya masalah nota hilang, rusak ataupun kendala
lainnya?
7.4.
Hasil Dan Pembahasan Penelitian
1. Berita Acara
Dari 4 pertanyaan yang diajukan maka didapat jawaban dibawah
ini :
-
Pengurangan nota tentu dapat mengurangi biaya pengeluaran nota
yang biasanya dikeluarkan
11
-
Tentu ada kesulitan dalam membaca nota karena tulisan setiap
orang berbeda-beda. Saya suka kesulitan dalam membaca nota
pembelian.
-
Iya terkadang ada orang yang meminta notanya dikosongkan agar
dia dapat mengisi nota tersebut sesuai dengan yang dia mau
-
Iya kadang saya merasa kesulitan dalam melakukan rekap
1. jika jumlah nota yang dikeluarkan sangat banyak
2. nota yang rusak seperti sobek atau tulisannya luntur
3. paling parah nota ada yang hilang. Mungkin karna tercecer,
kesempil dan hal lain-lainnya.
2. Pengolahan Data
Dari semua jawaban yang didapatkan melalui wawancara terhadap
sampel ataupun kasir diperoleh sebuah data. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kasir masih mendapatkan kendalakendala
dengan
sistem
yang
digunakan
sekarang.
Dalam
melakukan pekerjaannya kasir sering menemukan hambatan.
3. Pemetaan Masalah ke Solusi
Dari data yang didapat tersebut terdapat 4 masalah pokok yaitu :
-
Output nota yang dikeluarkan sebanyak dua kali dalam satu proses.
-
Kesulitan membaca arsip atau pembukuan stok dikarenakan jenis
tulisan yang berbeda beda.
-
Terjadi kecurangan transaksi dikarenakan konsumen sering
meminta nota kosong, dan jenis kecurangan lainnya.
-
Adanya kesulitan saat melakukan rekap laporan bulanan.
Oleh karena itu Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang
akan kami buat untuk PB.Mekar Jaya akan sangat membantu dan
bermanfaat sekali baik pekerja maupun bagi pemilik PB. Mekar
Jaya sendiri.
1) Biaya yang dikeluarkan untuk nota menjadi berkurang, bahkan
sampai setengahnya.
2) Pekerja tidak akan mengalami kesulitan dalam pembacaan nota
karena sudah terkomputerisasi.
12
3) Mengurangi tingkat kecurangan seperti meminta nota kosong
karena data langsung tercatat dalam database
4) Rekap data laporan menjadi lebih mudah karena data sudah ada
didalam database sehingga tidak ada lagi kesulitan seperti: rusak
nota, hilang nota dan lain-lainnya.
7.5.
Dokumentasi Foto
Gambar 2 : Plang PB. Mekar Jaya
Dalam Toko 1
Gambar 1: Bagian Dalam Toko 2
Gambar 3 : Bagian
13
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Dwi Puspita. 2012. Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati
Farma Arjosari. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi
[Online].
Volume
3
No
4
–
2011.
Sumber
:
https://ijns.org/journal/index.php/speed/article/viewFile/1217/1205.html
Yogi Siswanto. 2012. Pembuatan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku
Plywood Pada Usaha Dagang (Ud) Tunas Subur Kabupaten Pacitan. Journal
Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 6 No 1 – 2014.
Sumber : http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1278/1266.html
14