BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Ne

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan skema PTK spiral dari C.

  Kemmis dan Mc. Taggart, oleh karena itu pada masing-masing siklus akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan sekaligus observasi dan yang terakhir adalah refleksi. Pada tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer yang akan mengamati jalannya pembelajaran oleh peneliti sebagai guru pengajar.

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

4.1.1.1. Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu Kab.

  Temanggung pada siswa keals IV dengan jumlah 18 siswa, 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas, banyak siswa yang masih suka bermain didalam kelas. Pada saat pembelajaran siswa masih banyak yang kurang fokus terhadap apa yang dijelaskan oleh guru, masih tengok kanan kiri melihat keluar kelas. Mereka masih banyak yang melakukan aktifitas diluar materi pembelajaran seperti mengobrol dengan teman, berpindah-pindah tempat duduk ataupun asik dengan aktifitasnya sendiri. siswa kelas IV ini terbiasa dengan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran terpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Keadaan ini membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga membuat siswa banyak yang tidak tuntas dalam pembelajaran.

  Kondisi demikian secara langsung berdampak pada hasil belajar siswa. Tingkat penguasaan materi masih jauh dari harapan. Dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa pada saat pra siklus. Dari keseluruhan siswa, sebanyak 33% (6 siswa) yang nilainya sudah tuntas diatas KKM. Sedangkan sisanya 66% (12 siswa) yang nilainya ya masih dibawah Kriteria Ketutasan Minim Minimal atau dapat dikatakan belum tunta untas. Dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal al adalah 71 guru harus mencari cara ag agar target ketutasan sebanyak 75% dari kese keseluruhan sisiwa nilainya berada diatas tas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajika sajikan dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pra siklus

  

No Kriteria Frekuensi Pres resentase

  1 Tuntas tas 6 33,3% 33,3

  2 Tidak t k tuntas 12 66,7% 66,

  3 Jumlah lah 18 100% 100% Nilai rata-rat -rata kelas 68,3 Nilai Tertingg tinggi

  85 Nilai Terend endah

  55 Dari tabel ters ersebut dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang di g diperoleh hanya 68,3 dengan nilai te tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 50.

  50. Maka peneliti mengadakan pelaksana ksanaan siklus I dan siklus II dengan menggunak unakan model yang lebih kooperatif dan m n menggunakan alat peraga pembelajaran agar si r siswa tidak pasif dalam mengikuti pem pembelajaran.

  Berdasarkan T n Tabel hasil belajar siswa pada Pra Siklus da dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut : kut :

  Tuntas Tidak tuntas 33% 67%

  Gambar 4.1

4.1. Diagram hasil belajar siswa pada pra siklus us siswa

  

kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari

4.1.1.2. Pelaksanaan Siklus I

  Pelaksanaan siklus I akan dilakukan dalam 3 tahap yaitu perencanaan, tindakan dan observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan dan observasi masing-masing dilakukan dalam 3 kali pertemuan hingga evaluasi dilakukan.

a. Perencanaan

  3 Pelaksanaan pembelajaran

  Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah pelaksanaan rancangan pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan pada pertemuan terakhir akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

  2 Pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi

  18 Oktober 2017

  3 Jumat,

  3 Pelaksanaan pembelajaran

  17 Oktober 2017

  2 Selasa,

  16 Oktober 2017

  Perencanaan tindakan pada siklus I dibuat menjadi 3 kali pertemuan setiap akan dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  1 Senin,

  Pertemuan Ke- Hari, Tanggal Jam Pelajaran Keterangan

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Siklus I

  5. Menyiapkan soal evaluasi untuk materi siklus I.

  4. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

  3. Menyiapakan media pembelajaran yang akan digunakan.

  2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learing berbantuan media gambar.

  1. Menganalisa kompeteni dasar dan standar kompetensi yang akan digunakan, analisis ini dilakukan dengan guru kelas.

  yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

  

Problem Based Learning berbantuan media gambar. Tahap menyusun rencana

b. Pelaksanaan dan observasi

  Pertemuan I -

  Pertemuan pertama pada kegiatan siklus I ini dilaksanakan minggu ke 3 pada hari senin tanggal 16 bulan Oktober 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan kurang lebih sepuluh menitguru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan oleh guru adalah memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran, tetapi kegiatan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru. Untuk merangsang pemahaman siswa sebelum membahas materi yang akan dipelajari, guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepadasiswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan apersepsi ini siswa menanggapi pertanyaan guru dengan antusias. Kegiatan selanjutnya adalah menyampaikan materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

  Pada tahap inti berlangsung kurang lebih lima puluh menit. Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis pekerjaan, dimulai dari penjelasan pengertian jenis-jenis pekerjaan melalui media gambar yang telah disiapkan oleh guru. Penjelasan tentang materi jenis-jenis pekerjaan disampaikan dengan jelas oleh guru, tetapi masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dengan baik penjelasan dari guru. Guru menegur beberapa siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi siswa lainnya. Setelah suasana kelas menjadi kondusif, guru melanjutkan menjelaskan materi dengan menjelaskan satu persatu contoh gambar mengenai jenis-jenis pekerjaan. Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan salah satu contoh gambar yang ditunjukkan oleh guru, siswa yang tidak memperhatikan temannya ketika menjelaskan materi akan ditunjuk oleh guru untuk bergantian menjelaskan gambar selanjutnya. Kegiatan ini diberikan agar siswa lebih aktif dan tidak malakukan kegiatan yang mengganggu siswa lain selama guru menjelaskan materi. Setelah guru menjelaskan materi dan siswa sudah paham mengenai materi yang diberikan guru, guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang setiap siswa pekerjaan kepada tiap kelompok, lalu tiap kelompok mendiskusikan tentang gambar yang diberikan guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam menyampaikan penjelasan atau gagasan-gagasan apa yang terdapat pada gambar tersebut. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk saling sharing informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar tersebut, namun masih ada siswa yang tidak saling sharing dalam memyampaikan informasi, ada yang diam dan main sendiri. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasukan hasil diskusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi dan meluruskan tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas dengan materi. kelompok lain secara bergantian membacakan hasil diskusi didepan kelas, guru juga memberikan reward berupa kata-kata dan tepuk tangan siswa. Setelah selesai, siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru mengenai materi yang tekah dipelajari.

  Pada tahap akhir yang berlangsung kurang lebih limamenit. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari serta melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai siswadan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

  Pada pertemuan pertama siklus I siswa masih terlihat malu-malu dan canggung dengan peneliti sebagai guru pengajar dikelas IV. Siswa masih ragu- ragu dan malu-malu ketika dipanggil oleh guru untuk menjawab pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya. Dari lembar pengamatan observer, guru masih banyak memiliki kekurangan seperti guru masih belum memperhatikan kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran, jadi ketika akan dimulai pembelajaran siswa masih gaduh didalam kelas. Guru juga masih belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan saat melakukan diskusi kelompok masih banyak siswayang asik sendiri dan tidak mau saling sharing pendapat atau informasi kepada teman kelompoknya.

  Pertemuan 2 -

  Pertemuan kedua ini dilaksanakan minggu ke 3 pada hari selasa tanggal 17 bulan Oktober 2017 yang berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit. Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan apresepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi untuk mengasah kemampuan siswa. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.

  Pada tahap inti berlangsung selama kurang lebih lima puluh menit. Pada kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar dan menyebutkan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan abrang dan jasa. Dalam penyampaian materi siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Guru menunjuk siswa untuk menyebutkan pekerjaan pekerjaan yang ada disekitar lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru melanjutkan materi dengan menggunakan media gambar yang telah disiapkan oleh guru. Setelah materi selesai dijelaskan oleh guru, guru membagi siswa dalam 4 kelompok. Setiap kelompok mendapat satu gambar mengenai materi contoh-contoh pekerjaan yang ada disekitar lingkungan masyarakat. Setiap kelompok mendiskusikan tentang gambar yang diberikan oleh guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam menyampaikan penjelasan atau gagasan- gagasan apa yang terdapat pada gambar tersebut. Dalam kegiatan diskusi ini masih ada siswa yang melakukan kegiatan lain selain diskus kelompok. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk saling sharing informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar tersebut. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil disusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi dan meluruskan tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas dengan materi. Selanjutnya siswa mendapatkan lembar kerja untuk dikerjakan individu. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan lembar kerja. Setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja yang dibagikan, siswa mengumpulkan lembar kerja. Untuk mengakhiri, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran lalu ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

  Pada pertemuan kedua siklus I, siswa masih terlihat melakukan kegiatan lain saat diskusi, guru harus mengingatka siswa agar fokus terhadap diskusi yang sedang berlangsung.Guru masih belum menyebutkan tujuan pembelajaran, guru juga masih belum atau campur-campur dalam menggunakan bahasa Indonisa yang baik dan benar.

  Pertemuan 3 -

  Pada pertemuan ketiga siklus I pembelajaran dilaksanakan minggu ke 3 pada hari rabu tanggal 18 bulan Oktober 2017 yang berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit. Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan apresepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan kegiatan apersepsi kepada siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Pada tahap inti berlangsung selama kurang lebih empat puluh menit. Guru memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang sudah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan penjealasan dari guru sambil bertanya jika ada materi yang sulit dipahami atau siswa lupa dengan materi yang telah diajarkan oleh guru. Lalu guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa. Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan sungguh-sungguh. Setelah pengerjaan evaluasi telah selesai, guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

  Kesimpulan yang terdapat pada pertemuan 3 siklus I adalah siswa masih belum aktif dalam diskusi kelompok dan siswa masih asik sendiri ketika siswa lain mempresentasikan hasil diskusi.

c. Refleksi

  Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media gambar. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui keefektifan model Problem Based Learning berbantuan media gambar tersebut. Pembelajaran pada siklus I juga menggunakan Higher

  

Order Thinking Skills (HOTS) namun penggunaan Higher Order Thinking Skills

(HOTS) ini masih belum sepenuhnya dilaksanakan pada siklus I. Hasil refleksi ini

  juga bergna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II supaya peningkatan hasil belajar yang maksimal.

  Kelebihan dari pembelajaran yang ditemui pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I yaitu :

  • Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan model dan media gambar dengan baik.
  • Guru dapat menarik perhatian siswa dengan menggunakan media gambar yang telah disiapkan.
  • Siswa senang karena dalam pembelajaran menggunakan kegiatan berkelompok. Adapun kelemahan dari pembelajaran yang ditemui dari segi guru dan siswa yaitu :
  • Guru masih belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, hal ini dapat dilihat dari persiapan pada saat membuka pelajaran guru belum mengkondisikan siswa untuk siap dalam pembelajaran.
  • Pada saat pembelajarn berlangsung ada beberapa siswa mengganggu temannya pada saat guru menjelaskan materi.
  • Penyampaian materi sudah baik dan menarik karena menggunakan media gambar, tetapi ketika pada tahap diskusi siswa masih melakukan kegiatan lain diluar materi.

  • Guru belum menegur siswa yang mengganggu temannya yang melakukan presentasi hasil diskusi.
  • Masih banyak pula siswa yang pasif belum berani mengemukakan pendapatnya.
  • Penggunaan Higher Order Thinking Skills (HOTS) masih belum dilaksanakan.

  Dari beberapa masalah diatas, maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II yang diantaranya dengan cara :

  • Guru harus lebih fokus lagi dalam penyampaian materi serta memperhatikan pengkondisian kelas dan kesiapan siswa dalam belajar agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa dengan baik.
  • Guru memberikan teguran kepada siswa yang melakukan kegiatan diluar materi pelajaran ataupun menggangu temannya yang sedang serius dalam belajar agar kondisi belajar menjadi lebih kondusif.
  • Guru lebih memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. Dari data hasil belajar siswa yang didapat dari pengerjaan soal evaluasi, siswa masih belum begitu dapat menguasai materi dengan baik. Ini ditunjukkan dari 18 siswa, baru terdapat 10 siswa (55,6%) yang ilainya sudah tuntas KKM, sedangkan 8 siswa (44,6%) nilainya masih berada dibawah KKM.

  Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk diperbaiki pada siklus II agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal dan indikator kerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

4.1.1.3. Pelaksanaan Siklus II

  Pelaksanaan siklus I masih akan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu perencanaan, tindakan dan observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan dan observasi masing-masing dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan menggunakan model Problem Based Learning sampai pada pertemuan ke-3 evaluasi dilakukan, siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi memperbaiki kelemahan yang terjadi pada siklus I.

a. Perecanaan

  Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar hingga hasil belajar siswa mencapai target yang telah ditentukan. Tahap peencanaan sikluk II yang dilakukan oleh peliti diantaranya sebagai berikut :

  1. Menganalisa kompetensi dasar dan standar kompetensi yang akan digunakan, analisis ini dilakukan dengan meminta masukan pada guru kelas.

  2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning beserta materi pembelajaran.

  3. Menyiapakan media gambar yang mudah dipahami oleh siswa.

  4. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

  5. Menyiapakan soal evaluasi.

  6. Berkonsultasi dengan guru kelas cara menguasai siswa dan cara mengkondisikan kelas yang baik agar pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Berikut jadwal pelaksanaan siklus II :

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Siklus II

  Pertemuan Ke- Hari, Tanggal Jam Keterangan Pelajaran

  1 Senin,

  3 Pelaksanaan pembelajaran

  19 Oktober 2017

  2 Selasa,

  3 Pelaksanaan pembelajaran

  20 Oktober 2017

  3 Jumat,

  2 Pelaksanaan pembelajaran

  

21 Oktober 2017 dan evaluasi

b. Pelaksanaan dan observasi

  Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah pelaksanaan rancangan pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan pada pertemuan terakhir akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

  Pertemuan 1

  • Pertemuan pertama pada kegiatan siklus II ini dilaksanakan minggu ke 3 pada hari senin tanggal 19 bulan Oktober 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan kurang lebih sepuluh menit guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan apresepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi untuk mengasah kemampuan siswa. Pada tahap akhir kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yag ingin dicapai.

  Pada tahap inti kurang lebih lima puluh menit. Guru mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai jenis-jenis pekerjaan dan pekerjaan dilingkungan sekitar dan dilingkungan masyarakat. Siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya ketika materi selesai disampaikan guru bertanya apakah masih ada siswa yang belum paham mengenai materi yang pembelajaran dengan model Problem Based Learning. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah itu guru membagikan gambar mengenai jenis-jenis pekerjaan kepada tiap kelompok, lalu tiap kelompok mendiskusikan tentang gambar yang diberikan guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam menyampaikan penjelasan atau gagasa- gagasan apa yang terdapat pada gambar tersebut. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk saling sharing informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar tersebut. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasukan hasil disusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi dan meluruskan tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas dengan materi. kelompok lain secara bergantian membacakan hasil diskusi didepan kelas, guru juga memberikan reward berupa kata-kata dan tepuk tangan siswa. Setelah selesai, siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru mengenai materi yang telah dipelajari.

  Pada tahap akhir yang berlangsung kurang lebih lima menit. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari serta melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai siswa dan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

  Pada pertemuan pertama siklus II ini pembelajaran sudah berlangsung dengan baik, akan tetapi masih ada siswa yang mengganggu teman lainnya ketika guru menjelaskan materi. siswa juga masih saja melakukan kegiatan lain, sehingga guru harus mengkontrol para siswa untuk tidak melakukan kegiatan lain saat pembelajaran berlangsung.

  Pertemuan 2 -

  Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan minggu ke 3 pada hari senin tanggal 20 bulan Oktober 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan kurang lebih sepuluh menit guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru apresepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi untuk mengasah kemampuan siswa. Pada tahap akhir kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

  Pada tahap inti kurang lebih lima puluh menit. Guru mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai pentingnya semangat kerja. guru memberikan penjelasan materi tentang ciri-ciri semangat kerja didalam pekerjaan yang berhubungan dengan barang dan jasa.

  Siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya ketika materi selesai disampaikan guru bertanya apakah masih ada siswa yang belum paham mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Setelah semua siswa mengerti guru memulai pembelajaran dengan model Problem Based

  . Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok

  Learning

  terdiri dari 4-5 siswa. Setelah itu guru membagikan gambar mengenai jenis-jenis pekerjaan kepada tiap kelompok, lalu tiap kelompok mendiskusikan tentang gambar yang diberikan guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam menyampaikan penjelasan atau gagasa- gagasan apa yang terdapat pada gambar tersebut. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk saling sharing informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar tersebut. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasukan hasil disusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi daan meluruskan tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas dengan materi. kelompok lain secara bergantian membacakan hasil diskusi didepan kelas, guru juga memberikan reward berupa kata-kata dan tepuk tangan siswa. Setelah selesai, siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru mengenai materi yang tekah dipelajari.

  Pada tahap akhir yang berlangsung kurang lebih lima menit. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari serta melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai siswa dan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

  Menurut catatan observer pada lembar observasi, dari pertemuan kedua siklus II ini diperoleh kesimpulanbahwa guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa dalam menjawab pertanyaan. Dan siswa masih saja melakukan kegiatan lain walaupun sudah diperingatkan oleh guru.

  Pertemuan 3 -

  Pada pertemuan ketiga siklus II pembelajaran dilaksanakan minggu ke 3 pada hari rabu tanggal 20 bulan Oktober 2017 yang berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit. Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan apresepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingat kembali tentang materu yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan kegiatan apersepsi kepada siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Pada tahap inti berlangsung selama kurang lebih tujuh puluh menit. Guru memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang sudah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan penjealasan dari guru sambil bertanya jka ada materi yang sulit dipahami atau siswa lupa dengan materi yang telah diajarkan oleh guru. Lalu guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa. Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan sungguh-sungguh. Setelah pengerjaan evaluasi telah selesai, guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

  Tahap observasi pada siklus II ini dilakukan oleh guru kelas dengan mengisi lembar observasi guru dan siswa yang telah disiapkan pada saat pembelajaran berlangsung. Guru kelas mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru pengajar dan mencatat poin-poin penting. Dari hasil pengamatan oleh guru kelas didapatkan beberapa catatan antara lain : pembelajaran yang dilakukan sudah berlangsung baik. Semua poin pada lembar evaluasi sudah terlaksana. Pembelajaran sudah runtut sesuai dengan RPP yang dibuat. Akan tetapi siswa masih saja melakukan kegiatan lain saat pembelajaran sedang berlangsung.

c. Refleksi

  Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui keefektifan pembelajaran

  IPS yang menggnakan model Problem Based Learning berbantuan media gambar. Dari beberapa aspek aktivitas guru dan siswa yang diamati pada siklus II ini, menunjukkan peningkatan perbandingan dengan pengamatan aktivitas guru dan siswa pada siklus I. Dari data hasil belajar siswa yang didapat dari pengerjaan soal evaluasi, siswa masih belum begitu dapat menguasai materi dengan baik. Ini ditunjukkan dari 18 siswa, hanya terdapat 2 siswa (11,1%) yang nilainya masih belum tuntas diatas KKM, sedangkan 16 siswa (88,9%) nilainya sudah berada diatas KKM. Pada siklus II siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kebanyakan siswa sudah memperhatikan guru ketika materi sedang disampaiakan. Walaupun masih ada siswa yang asik sendiri. Pengkondisian kelas juga sudah dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kondisi pada saat pembelajaran berlangsung dengan efektif. Pengerjaan lembar evaluasi berlangsung secara baik dan kondusif.

  Presentase ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai pada indikator kerja yaitu (88%) atau lebih dari jumlah keseluruhan siswa. Dengan demikian penggunaan model Problem Based Learning berbatuan media gambar pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dapat diikuti dengan baik oleh siswa.

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

  Data hasil belajar IPS pada materi jenis-jenis pekerjaan diperoleh dari hasil tes evaluasi siswa tiap siklus. Hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Menurut Sugiono (2011:46) untuk membuat tabel distribusi frekwensi dilakukan dengan tiga langkah yaitu menghitung jumlah Untuk menghitung jumlah kelas digunakan rumus strunges yaitu : K=1+3.3 log n. dimana: K = jumlah interval kelas n = jumlah data observasi log = logaritma

  Untuk menghitung rentang data dilakukan dengan rumus : nilai max – nilai min + 1. Setelah diketahui rentang data maka dicari panjang kelas dengan cara membagi rentang data dengan jumlah kelas. Berikut hasil perhitungan kelas. Rentang data dan panjang kelas.

a. Siklus I

  Berdasarkan rumus tersebut nilai tertinggi pada siklus I adalah 95 dan nilai terendah 55. Jumlah data observasi adalah 18 siswa. K = 1 + 3.3 . log n

  = 1 + 3.3 log 18 = 1 + 3.3 . 1.3 = 1 + 4.29 = 5.29 atau 5

  Range = nilai max – nilai min + 1 = 95 – 55 + 1 = 41

  Panjang kelas = Range dibagi K 41/5 = 8,2 atau 8

  Dari hasil tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 8. Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang disajikan pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa

  

Kelas4 SDN 01 Tegalsari Semester 1 Tahun ajaran 2016/2017

Siklus I

No Interval Frekwensi Persentase

  1 3 16,7 % 55 – 62

  2 5 27,8 % 63 – 71

  3 3 16,7 % 72 – 79

  4 6 33,3 % 80 – 87

  5 1 5,6 % 88 – 95

  6

  • ≥90

  Jumlah 18 100 %

b. Siklus II

  Data pada Siklus II perolehannya masih sama dengan siklus II dan juga disajikan menggunakan tabel distribusi frekwensi dengan tiga langkah yaitu menghitung jumlah interval kelas, menghitung rentang data dan terakhir menghitung panjang kelas. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 100 dan nilai terendah adalah 70. Jumlah data observasi adalah 18 siswa.

  K = 1 + 3.3 . log n = 1 + 3.3 log 18 = 1 + 3.3 . 1.3 = 1 + 4.29 = 5.29 atau 5

  Range = nilai max – nilai min + 1 = 100 – 70 + 1 = 31

  Panjang kelas = Range dibagi K 31/5 = 6.2 atau 6 Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 6.

  Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang disajikan pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa

  

Kelas 4 SDN 01 Tegalsari Semester 1 Tahun ajaran 2016/2017

Siklus II

No Interval Frekwensi Persentase

  1 2 11,1 % 70 – 75

  2 2 11,1 % 76 – 82

  3 1 5,6 % 83 – 88

  4 5 27,8 % 89 – 94

  5 8 44,4 % ≥95

  Jumlah 18 100 %

4.1.3 Analisis Data

  Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Data yang dianalisis adalah data hasil belajar

  IPS materi jenis-jenis pekerjaan siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu tahun ajaran 2017/2018 semseter 1.

4.1.3.1 Analisis Ketuntasan

  Analisis ketuntasan tiap siklus dalam tabel ketuntasan diolah dengan membandingkan data mentah dengan skor KKM untuk mata pelajaran IPS. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Analisis Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 4

  

SDN 01 Tegalsari Semester I Tahun ajaran 2017/2018

Siklus I

No Kriteria Frekuensi Presentase

  1 Tuntas 10 55,6 %

  2 Tidak Tuntas 8 44,4 %

  3 Jumlah 18 100 % Nilai rata-rata kelas 73,61 Nilai Tertinggi

  95 Nilai Terendah 5,5

  Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar siswa. Yang semula pada pra siklus sebelum diadakannya tindakan, ketuntasan siswa hanya mencapai 33,3%, setelah digunakan model Problem

  

Based Learning berbantuan media gambar meningkat menjadi 55,6% kemudian setelah tindakan dila dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa a meningkat lagi mencapai 88,9% dari dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningka katan hasil belajar siswa disajikan dalam am gambar 4.2 berikut :

  Tuntas Tidak tuntas 44% 56%

  

Gambar ar 4.2. Diagram ketuntasan hasil belajar IPS Sis Siswa

kelas IV SDN 01 Tegalsari Siklus I

  Pada siklus II us II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Da Data hasil belajar

  IPS siswa kelas IV S SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu tahun aj hun ajaran 2017/2018 semester I disajikan p n pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Analis alisis Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas IV

   IV SD Neger geri 01 Tegalsari Semester I Tahun ajaran 2017/201 17/2018

Siklus II

No Kriteria Kr Frekuensi Presentase

  1 Tuntas 16 88,9 %

  2 Tidak Tuntas 2 11,1 %

  3 Jumlah 18 100 % Nilai rata-rata kelas s 90,5 Nilai Tertinggi

  100 Nilai Terendah

  70 Tabel tersebut but menunjukkan tingkat ketuntasan siswa pada pada siklus II. Pada

  siklus II siswa yang ng nilainya berada diatas KKM atau sudah t h tuntas mencapai jumlah 16 siswa 88,9% 88,9% dari jumlah 18 siswa. Sedangkan siswa ya yang belum tuntas dengan nilai dibawah ah KK hanya terdapat 2 siswa 11,1% saja. Nila ilai tertinggi pada siklus II ini mencapai pai skor 100 sedangkan nilai terendah masih be h berada pada skor

  70. Nilai rata-rata ke kelas meningkat dari siklus I hanya 73,61 pa 73,61 pada siklus II ini menjadi 90,5. Data ter tersebut disajikan dalam bentuk diagram sebaga bagai berikut:

  Tuntas Tidak tuntas 11% 89%

  

Gamb ambar 4.3. Diagram ketuntasan hasil belajar IPS PS

sisw iswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari siklus II

4.1.3.2. Analisis Kom omparatif

  Berdasarkan ha n hasil penelitian yang telah dilakukan mengg enggunkan model

  

Problem Based Learni earning berbantuan media gambar pada mata ata pelajaran IPS

  terjadi peningkatan ha n hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapa dapat dilihat pada perbandingan nilai pra pra siklus, siklus I dan siklus II tabel 4.8 berikut ikut :

Tabel 4.8 Perbandingan gan hasil belajar siswa pra siklus, siklus 1 dan s an siklus 2

  Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 No Kriteria Jum mlah Persentase Jumlah Persentase Jum Jumlah Persentase

  1 Tuntas

  6 6 33,3% 10 55,6%

  16 16 88,9%

  2 Tidak

  12 12 66,7% 8 44,4%

  2 2 11,1% tuntas Jumlah

  18 18 100% 18 100%

  18 18 100% Skor tertinggi

  85 95 100 Skor terendah

  55

  55

  70 Rata-rata 68,3 73,6 90,5

  Dari tabel ter tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jum jumlah ketuntasan hasil belajar siswa. Y . Yang semula pada pra siklus sebelum diadak dakannya tindakan, ketuntasan siswa han hanya mencapai 33,3%, setelah digunakan n model Problem

  

Based Learning berba rbantuan media gambar meningkat menjadi 55,6 55,6% kemudian

  setelah tindakan dila dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa a meningkat lagi mencapai 88,9% dari siswa disajikan dalam

90 Pra Siklus

  60

  Nilai Tertinggi Nilai Terendah

  endah tiap siklus Tuntas Tidak Tuntas

  uga terjadi pada an perolehan skor rikut :

  asan hasil belajar

  katan hasil belajar

  Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

  ram perbandingan skor tertinggi dan skor teren Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

  da presentase ketuntasan, peningkatan juga ertinggi yang diperoleh siswa. Perbandingan ah tiap siklus disajikan dalam gambar 4.5 berikut

  am perbandingan ketuntasan dan ketidaktuntasan

  dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningka am gambar 4.4 berikut :

  90 100 Pra Siklus

  80

  70

Gambar 4.4 Diagram

  Selain pada pencapaian nilai terti tertinggi dan terendah t

  40

  30

  20

  10

  80

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  10

Gambar 4.5 . Diagram

  50

  Penggunaan m n model Problem Based Learning yang digunaka unakan oleh peneliti berdampak pada perol perolehan nilai rat-rata kelas. Nilai rata-rata kela kelas menunjukkan adanya peningkatan ti n tiap siklus.

  

Nilai Rata-rata

100

  90

  80

  70

  60

50 Nilai Rata-rata

  40

  30

  20

  10 Pra Siklus Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Gambar bar 4.6 Diagram peningkatan nilai rata-rata kelas elas.

4.2 PEMBAHASAN H N HASIL PENELITIAN

  Penelitian Tinda indakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas las IV SD Negeri

  01 Tegalsari mata pel

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis nis-jenis pekerjaan menggunakan metode ode Problem Based Learning berbantuan media dia gambar sangat memuaskan. Berdasar sarkan hasilanalisis data yang telah diperoleh eh dari pra siklus, siklus I dan siklus klus II hasil belajar siswa mengalami peni peningkatan yang cukupsignifikan.

  Sebelum dilakuka lakukan tindakan pada pra siklus yang tuntas ha s hanya sebanyak 6 siswa atau 33,3% ke kemudian dilakukan siklus I ketuntasan si siswa meningkat mencapai 10 anak ata atau 55,6%. Berarti telah tejadi peningkatan se n sebanyak 22,3%. Akan tetapi hasil yan yang diperoleh pada siklus I masih belum m memenuhi target sesuai dengan indika kator kerja yang telah dibuat yaitu ketuntasan san mecapai 75% atau lebih dari keselu seluruhan siswa. Hal ini dikarenakan guru ma masih belum bisa mengkondisikan kela elas secara maksimal. Jadi apabila guru tidak dak memperhatikan kegiatan diluar pemeblajaran. Siswa juga belum menunjukkan keberaniannya dalam menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi.

  Dengan memperhatikan refleksi dari sikus I, maka dilakukan perencanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II agar penelitian mencapai target yang ditentukan. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, ketuntasan siswa mencapai 88,9% dan hanya terdapat 2 siswa 11,1% saja yang masih belum tuntas, ini berarti penelitian tindakan kealsa dengan menggunakan model Problem

  

Based Learning berbantuan media gambar meningatkan ketuntasan siswa yang

  diperoleh pada siklus II ini telah mencaai target yaitu ketuntasan siswa lebih dari 75%. Hal ini dikarenakan kelebihan dengan penggunaan model Problem Based

  

Learning berbantuan media gambar tingkat keaktifan siswa dalam belajar

  meningkat, siswa dituntut untuk berfikir kritis dalam mengidentifikasi dalam suatu masalah yang ada pada gambar yang diberikan oleh guru yang kemudian didiskusikan oleh kelompok untuk saling sharing atau bertukar informasi pengetahuan masing-masing siswanya. Dalam hal ini siswa harus memiliki tingkat kemampuan berfikir tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), siswa harus menemukan permasalahan dan mengidentifikasi masalah pada suatu gambar. Siswa dituntut untuk berani mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didalam kelas secara bergantian, agar siswa lain juga memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapatnya. Jadi pengetahuan yang didapat siswa tidak hanya berasal dari guru. Ini sesuai dengan teori Kamdi (2007:77) menyebutkan bahwa Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah.

  Akan tetapi penggunaan model Problem Based Learning berbantuan media gambar ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah pada tahap penerapan model kesiapan untuk menerapkan model ini membutuhkan waktu rasa ingin tahu untuk memecahkan masalah maka siswa akan enggan untuk melakukan pemecahan masalah. Maka dari itu guru harus fokus membimbing siswa untuk berdiskusi dan mengarahkan jika siswanya masih belum paham. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara guru bekeliling kesetiap kelompok- kelompok melihat dan menanyakan jika siswanya masih merasa kesulitan.

  Dari hasil pemaparan, dapat dperoleh kesimpulan bahwa penerapan model

  

Problem Based Learning berbantuan media gambar yang peneliti lakukan dapat

  dikatakan berhasil. Pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat membuat siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk lebih berfikir kritis dan saling bertukar pikiran dengan siswa lainnya dan penggunaan media gambar juga memuat siswa lebih fokus dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadikan hasil belajar IPS siswa menjadi meningkat.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Sifat-Sifat Cahaya dengan Metode Inquiri pada Kelas V Semester II SDN Sumogawe O4

0 4 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Sifat-Sifat Cahaya dengan Metode Inquiri pada Kelas V Semester II SDN Sumogawe O4

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Sifat-Sifat Cahaya dengan Metode Inquiri pada Kelas V Semester II SDN Sumogawe O4

0 0 99

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

4.1 Uji Prasyarat 4.1.1 Uji Normalitas - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tah

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 64

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Hasil Belajar 2.1.1.1 Definisi Hasil Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media

0 1 12

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Semester 1 Ta

0 0 11