GERAKAN MAGHRIB MENGAJI DAN PERUBAHAN SO

GERAKAN MAGHRIB MENGAJI DAN PERUBAHAN SOSIAL
Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji atau disingkat Gemmar mengaji yaitu suatu gerakan
untuk mem¬budayakan kegiatan membaca Alquran setelah shalat Mag¬rib di kalangan
masyarakat baik diperkotaan maupun pedesaan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali
budaya mengaji saat maghrib yang sebenarnya sudah mengakar jauh di Indonesia. Bahkan
kenangan masa kecil kita pasti mengantarkan suasana setelah maghrib adalah waktu khusus yang
penuh barokah untuk belajar dan mengaji. Namun sayang kegiatan ini semakin lama semakin
hilang dan ditinggalkan oleh masyarakat terutama anak-anak dan para remaja seiring dengan
perkembangan zaman modern saat ini. Menyikapi hal ini tepatnya pada tanggal 30 Maret 2011
Bapak Menteri Agama Bapak Suryadharma Ali mencetuskan kembali kegiatan ini melalui
program pemerintah Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji. Yang mana program ini
dimaksudkan untuk membiasakan kembali mengaji ( membaca ) kitab suci Al-Qur’an sesudah
sholat maghrib. Yang akhir akhir ini kebiasaan tersebut sudah terkikis oleh kemajuan informasi
dan teknologi.
Dengan Gerakan Maghrib Mengaji ini diharapkan dapat menangkal pengaruh negatif yang
ditayangkan oleh lima ‘layar’. Kelima layar itu adalah layar televisi, telepon seluler (ponsel),
internet, komik, dan majalah. Biasanya anak-anak dan orang dewasa masih suka menonton
televisi pada waktu maghrib, sehingga kebiasaan mengaji setelah shalat maghrib itu seringkali
dikalahkan oleh televisi salah satu dari lima layar tadi. Hal ini tentu sangat merugikan bagi
generasi muda yang mengalami dekadensi moral sehingga menimbulkan kemerosotan akhlak
,kasus kenakalan remaja dan sikap pragmatis serta mencuci otak remaja sehingga lupa akan jati

dirinya sebagai bangsa yang beradab.
Kebiasaan maghrib mengaji bisa di jadikan sarana transfer ilmu ataupun komunikasi antara
orang tua dengan anak sehingga terjalin keakraban di dalam keluarga karena kegiatan mengaji
maghrib banyak membawa dampak yang sangat positif bagi pembinaan akhlak masyarakat
khususnya anak-anak dan para remaja. Adapun manfaat mengaji ditinjau dari berbagai aspek
memberikan
dampak
yang
luar
biasa,
diantaranya
:
1. Aspek afektif, mengaji secara tidak langsung mampu mempengaruhi sifat anak menjadi lebih
peka terhadap sifat keTuhanan, anak sadar akan keberadaan Zat yang Maha Besar,
2. Aspek kognitif, dengan menghafal surat pendek atau membaca susunan ayat Al-Quran dengan
susunan tertentu atau menterjemah akan memperkuat struktur otak akan kemampuan mengingat
dan
menggunakan
daya
nalar,

3. Aspek psikomotorik, membaca Al-Quran dengan tekanan dan lafal tertentu akan memperkuat
pernapasan dan kesehatan otak serta melancarkan aliran darah.
Dari manfaat-manfaat diatas secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa Gerakan Masyarakat
Maghrib Mengaji dapat menanamkan nilai-nilai ajaran Al Quran pada seluruh komunitas
masyarakat Islam, merubah dan membina akhlak anak-anak dan para remaja. Gerakan
Masyarakan Maghrib mengaji merupakan terobosan untuk memperbaiki akhlak. Apalagi,
munculnya berbagai macam aliran sesat dan sempalan di Indonesia akibat dari kekosongan

dakwah di masyarakat. Akibatnya, rusaknya akhlak dan moral generasi muda dan maraknya
aliran sesat itu dimanfaatkan oleh sebagian kelompok. Gerakan Masyarakat Maghrib mengaji
dapat menjadi solusi bagi pendidikan karakter anak-anak. Pasalnya pendidikan karakter paling
bagus adalah di rumah. Melalui gerakan ini kenakalan para remaja, tawuran antar pelajar dan
narkoba bisa diminimalisir.
Diantara keuntungan lain dari Gerakan Masyarakatn Maghrib Mengaji adalah ; ada komunikasi
antara orang tua dan anak, mencegah anak-anak untuk tidak menonton televisi dan mencegah
mereka keluar malam. Dengan begitu hal ini akan mencegah kejahatan di malam hari. Tentunya,
program ini tidak akan pernah berhasil tanpa adanya dukungan semua pihak, komitmen dan
kemauan yang kuat dari umara, ulama dan umatnya, terutama orangtua. Karena orang tua adalah
tiang utama yang akan mampu menjalankannya. Selepas shalat Maghrib, orang tua hendaknya
mematikan televisi dan mengajak seluruh anggota keluarga untuk mem¬¬baca Alquran.

Mematikan televisi saat Maghrib sangat penting untuk dilakukan. Sebab, televisi begitu marak
menyiarkan acara yang me¬narik pada saat Maghrib. Hal itu juga yang menyebabkan anak-anak
suka melambat-lambatkan shalat dan malas belajar, apalagi mengaji Al Qur’an.
Oleh karena itu, Penulis mengajak para pembaca yang budiman, mari kita dukung gerakan
nasional yang diprogramkan pemerintah ini (Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji) dengan ikut
bersama membudayakan mengaji maghrib, mengajak dan mengawasi anak-anak dan para remaja
dilingkungan kita untuk senantiasa membudayakan kebiasaan mengaji maghrib baik dirumahrumah, surau, masjid dan lain-lain. Semoga dengan hidupnya kembali kebiasaan maghrib
mengaji anak-anak dan para remaja dilingkungan sekitar kita terbina akhlaknya, terselamatkan
kehidupanya dari pengaruh-pengaruh negative dari perubahan dan perkembangan globalisasi,
informasi dan teknologi. Semoga anak-anak dan para remaja islam menjadi generasi-generasi
yang qur’ani, generasi yang shaleh dan shalehah. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.