BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu tidak akan terlepas dari proses belajar dimulai dari awal

  kehidupannya. Belajar (learning) merupakan proses yang sedeharna yang dialami oleh individu namun akan menjadi sulit ketika menghadapi proses yang rumit. Belajar menjadi dasar untuk individu yang lebih maju. Tanpa belajar individu tidak akan mengenal bahasa, nilai dan perkembangan yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dapat dirasakan saat ini. Proses belajar merupakan hal yang penting bagi individu. Individu juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja.

  Pengetahuan dan informasi tersebar begitu luas sehingga sulit untuk mempelajari semuanya. Untuk mendalami proses ini, individu membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mempelajari pengetahuan yang dibutuhkan seperti ilmu sosial untuk studi psikologi dan sistem kerangka untuk studi terapi fisik. (Gredler, 2011).

  Belajar juga akan membentuk konsep mengenai fakta-fakta yang ada di dunia. Melalui pengamalan dalam belajar, individu akan mengenal sikap, kemampuan maupun informasi baru akan berguna untuk kehidupan individu. Individu juga mengenal konsep baru yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah atau mengembangkan kepribadian dalam kurun waktu kehidupan seseorang. ( Lahey, 2007).

  Proses belajar keseluruhan seseorang juga akan membentuk “personal library” seperti perpustakaan pada umumnya yang menyimpan berbagai macam informasi. Informasi yang telah disimpan tersebut disebut memori. Menurut Foster (2009) dalam bukunya berjudul Psikologi Memori bahwa tanpa memori individu akan sulit untuk melakukan fungsi kehidupan seperti berbicara, membaca, mengidentifikasi objek, ataupun berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Memori menjadi sarana bagi individu untuk mengingat peristiwa penting yang telah terjadi pada detik, hari , bulan ataupun tahun yang telah lalu. Memori memberikan individu sebuah rekaman peristiwa yang dapat diputar kembali sehingga dapat mempengaruhi kehidupan seseorang di masa yang akan datang.

  Memori membantu individu untuk menyimpan informasi ketika belajar dan mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Memori akan lebih mudah untuk dipanggil jika proses masuknya informasi dapat diolah dan diorganisir dengan baik. Informasi yang banyak dan luas akan membuat pengelolahan dan pengorganisaan memori semakin sulit. Hal tersebut dapat dilihat dari materi pelajaran yang dipelajari oleh individu.

  Materi yang didapatkan beragam dan semakin tinggi tingkatanya maka semakin sulit juga materi yang didapatkan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak dan sulit informasi yang harus diterima.

  Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang paling tinggi. Mahasiswa sangat membutuhkan informasi yang diproses oleh otak untuk menjadi memori agar dapat dipanggil kembali ketika sedang ujian ataupun ketika menghadapi pertanyaan dari dosen. Memori memiliki mekanisme yang harus dilalui sehingga informasi dapat disimpan dan kemudian dipanggil kembali. Mahasiswa akan lebih mudah mengingat pelajaran yang telah dipelajarinya sebelumnya jika memorinya bekerja dengan baik.

  Mahasiswa yang sedang berpikir akan berusaha untuk memanggil informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Ketika mahasiswa hanya menggunakan memori jangka pendek (ingatan sadar) yang hanya terbatas sebanyak 7±2 huruf atau angka, maka informasi kurang optimal untuk dipanggil. Adapun individu harus menggunakan memori jangka panjang

  Dalam mengingat informasi berupa materi pelajaran, mahasiswa memiliki strategi belajar masing-masing. Berdasarkan wawancara survey yang didapatkan oleh peneliti dari 80 mahasiswa Fakultas Psikologi dan 30 mahasiswa Fakultas di Universitas Sumatera Utara bahwa mahasiswa memiliki metode belajar yang biasanya mereka terapkan. Adapun strategi belajar yang peneliti dapatkan yaitu mencatat ulang materi yang mereka pelajari, membuat resume, membaca slide, diskusi dengan teman ,menghapal materi dan sistem kebut semalam yang menjadi favorit mahasiswa.

  Menurut pengalaman peneliti, selama kegiatan perkuliahan, mahasiswa yang mencatat termasuk dalam kategori sedikit. Kebanyakan mahasiswa hanya membaca makalah , mendengarkan ceramah ataupun membaca slide presentasi yang disampaikan padahal untuk dapat mengingat suatu informasi secara efektif untuk jangka waktu yang panjang tidak cukup hanya dengan membaca dan mendengar saja. Adapun mahasiswa yang mencatat masih menggunakan metode linear yang hanya terpaku pada tulisan yang panjang dan belum sistematis. Mahasiswa hanya menggunakan proses otak bagian kiri ketika belajar. mahasiswa hanya terpaku pada proses belajar yang menggunakan angka, linearlitas, analisis dan daftar yang semuanya merupakan kerja otak kiri daripada irama, kesadaran ruang, imajinasi , kreatifitas yang merupakan kerja otak kanan. otak kiri seperti hitungan, bahasa, dan ilmu pengetahuan lainnya daripada menggunakan otak kanan seperti keterampilan berpikir secara kreatif.

  (Buzan, 2006).

  Mahasiswa akan lebih mudah mengingat informasi jika menggunakan kedua belahan otak sehingga mahasiswa akan lebih kreatif dalam menulis catatan. Ketika menulis catatan, mahasiswa akan menuliskan catatan tersebut dengan ide yang berhubungan satu dengan lainnya dan terorganisir dengan jelas. Hal ini berarti bahwa ketika mahasiswa perlu mengolah bentuk yang sesuai untuk memudahkan dalam memahami, misalnya bentuk daftar, tabel, grafik, dan lain-lainnya.

  (Tuksinvarajarn, 2009). Bentuk daftar, tabel, ataupun grapfik tidak seperti bentuk linear yang penuh dengan tulisan panjang dan tidak sistematis.

  Bentuk grafik yang sering dibicarakan yaitu Mind Map. Menurut Michalko dalam Buzan (2006) bahwa Mind Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Dengan menggunakan Mind

  

Map , otak akan dibuat untuk saling berhubungan. Sama seperti prinsip

  pengoraganisasian memori dalam Long term memory yang dikarateristikan dengan sebuah assosiative network. Memori diasosiakan atau dihubungkan melalui berbagai pengalaman. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

  

Mind Map akan membantu memetakan pikiran dalam otak sehingga

  memudahkan untuk melakukan penggulangan karena struktur yang mirip dengan pola pikir kita. Olah karena itu, dengan menggunakan bentuk Mind

  Mind Map merupakan kombinasi antara gambar, warna dan

  pemahaman ruang yang telah terbukti dapat meningkatkan pemanggilan informasi ketika dibandingkan dengan metode pencatatan dan belajar yang konvensional. Penelitian oleh Toi (2009) menunjukan bahwa Mind

  

Mapping dapat membantu anak untuk memanggil kembali kata-kata yang

  telah dihapalkan daripada menggunakan daftar dengan peningkatan ingatakan sebesar 32 %. Selain itu, berdasarkan penelitian oleh Farrand, Hussain, Dan Hennesey (2002), Mind Mapping meningkatkan ingatan jangka panjang partisipan sebesar 10 %. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan acuan untuk meneliti kembali efektifitas pelatihan Mind Map terhadap kemampuan mengingat jangka panjang mahasiswa psikologi USU angakatan 2013. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa 53.75 % partisipan menjawab bahwa mereka kesulitan mengingat materi yang diberikan sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa banyak mahasiswa yang mendapatkan nilai rendah pada kartu hasil studi per semester. Hal tersebut diperkuat data yang didapatkan peneliti mengenai nilai mata kuliah psikologi umum II bahwa banyak mahasiswa yang mendapatkan nilai C. Tahun 2010/2011 Genap sebanyak 41% dari 83 orang mahasiswa mendapatkan nilai C, 8% dari 83 mahasiswa mendapatkan nilai D dan 2 % dari 83 orang mahasiswa mendapatkan nilai

  E. Tahun 2011/2012 genap sebanyak 53% dari 60 orang mahasiswa mendapatkan nilai C, 8% dari 83 orang mahasiswa mendapatkan nilai D tahun 2012/2013 terdapat penurunan nilai yaitu sebanyak 62% dari 53 orang mendapatkan nilai C, 6 % persen dari 53 orang mendapatkan nilai D dan 2% persen dari 53 orang mahasiswa mendapatkan nilai E.

  Dari data tersebut menunjukan bahwa setiap tahunnya banyak mahasiswa yang mendapatkan nilai yang rendah pada mata kuliah Psikologi Umum sehingga diharapkan dengan penerapan pelatihan Mind

  

Mapping mahasiswa dapat meningkatkan ingatan jangka panjang terhadap

  materi yang dipelajari sehingga nilai mata kuliah yang dipelajari juga meningkat.

  Hasil Penelitian oleh Wicramasinghe (2007) mengenai “Effectiveness of Mind Maps as a learning tool for medical students” didapatkan bahwa grup yang menggunakan Mind Map merasa bahwa dengan menggunakan Mind Map akan lebih mudah merangkum informasi. Selain itu, Mind Map juga berguna untuk mengingat informasi yang terorganisasi. Hasil penelitian tersebut juga memberikan informasi bahwa

  

Mind Map mungkin tidak efektif untuk meningkatkan ingatan terhadap

  informasi dalam waktu yang lebih pendek sehingga disarankan untuk mengevaluasi efektifitas dalam mengingat informasi dalam waktu yang lebih lama.

  Berdasarkan hasil uraian sebelumnya dan beberapa penelitian Mind

  

Map menjadi dasar mengapa peneliti memutuskan untuk melakukan

  penelitian mengenai Mind Map. peneliti akan melakukan penelitian di Fakultas Psikologi Sumatera Utara . Penelitian eskperiemen ini dilakukan untuk melihat efektivitas pelatihan Mind Mapping yang diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Alasan peneliti memilih mata kuliah tersebut karena Mata kuliah Psikologi Umum merupakan mata kuliah dasar yang banyak membahas mengenai konsep-konsep dasar yang harus diingat untuk menjadi dasar mahasiswa mempelajari materi yang lebih dalam lagi. Materi yang akan digunakan dalam penelitian merupakan materi psikologi umum topik stress and health. Alasan pemilihan materi ini disesuaikan dengan komentar angkatan 2013 mahasiswa Fakultas Psikologi USU bahwa materi stress and health termasuk materi yang sulit.

  Selain itu, banyak penelitian mengenai Mind Mapping hanya terbatas pada jenjang yang lebih rendah seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Peneliti memberikan pelatihan Mind

  

Map diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengingat mahasiswa

  terhadap materi kuliah yang dipelajarinya sehingga dapat mengurangi jumlah mahasiswa yang mengulang mata kuliah di Fakultas Psikologi USU.

  Berdasarkan latar belakang di atas peneliti akan melakukan penelitian eksperimen dengan judul Efektifitas Pelatihan Mind Mapping terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa”

  B. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas pelatihan Mind Mapping terhadap kemampuan mengingat mahasiswa psikologi USU.

  C. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menggunakan metode yang dapat meningkatkan kemampuan mengingat sehingga prestasi belajar meningkat.

  2. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam perkembangan ilmu psikologi khususnya Psikologi Kognitif dan memberikan informasi tambahan dalam pengembangan teori dan metode dalam meningkatkan ingatan.

D. Sistematika Penelitian

  Sistematika penulisan dalam penelitian ini berisikan intisari dari :

  Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi uraian singkat tentang latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisi teori-teori kepustakaan yang digunakan sebagai landasan di dalam penelitian ini, diantaranya teori tentang memori dan Mind Mapping. Bab ini juga mengemukakan hipotesis penelitian sebagai dugaan sementara terhadap masalah penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai identifikasi variabel, metode pengumpulan

  data, subjek/partisipan penelitian, desain penelitian, tehnik pengambilan sampel, prosedur penelitian eksperimen, dan teknik analisa data.

  BAB IV : Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab ini terdiri dari uraian mengenai gambaran subjek penelitian

  berdasarkan pengkategorian hasil penelitian utama, hasil tambahan serta pembahasan.

BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan yang mencakup hasil analisa dan intepretasi

  data penelitian dan saran berupa saran metodologis untuk penelitian selanjutnya dan saran praktis bagi siapapun, terutama wanita, yang ingin meningkatkan kemampuan spasial mereka.

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 78 163

Pengaruh Aroma Terhadap Kemampuan Mengingat Jangka Pendek Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

3 105 101

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Efikasi Diri terhadap Prestasi Akademik pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang Bekerja

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Efesiensi Kerja Pada Bagian Kepegawaian Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan antara Penyesalan Pasca Pembelian dengan Intensi Membeli Kembali Melalui Media Internet Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Terhadap Adanya Akuntansi Forensik

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Differential Item Functioning (DIF) Etnis pada Big Five Inventory (BFI) versi Adaptasi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 1 89

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan - Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 0 15