Collaborative Governance dalam Program CERDAS (Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi Sekolah) di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang

ABSTRAK
COLLABORATIVE GOVERNANCE
DALAM PROGRAM CERDAS (PERCEPATAN REHABILITASI DAN
APRESIASI TERHADAP SEKOLAH) DI KABUPATEN DELI SERDANG
Nama
NIM
Departemen
Fakultas

: Anwar Fuad Alamsyah Lubis
: 130903046
: Ilmu Administrasi Negara
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara
Dosen Pembimbing : Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si

Penerapan paradigma baru dalam administrasi publik terus dilakukan
sesuai dengan tuntutan masyarakat dan global. Pelayanan konvensional yaitu
otoritas tunggal mulai beralih kepada Collaborative Governance. Dalam
keluwesan pemerintah daerah melakukan inovasi pelayanan, Pemerintah dalam
hal ini adalah Dinas Pendidikan, mitra pemerintah adalah masyarakat yang

tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP), dan sektor
swasta yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Peduli Pendidikan (APPP)
melalui program Percepatan Rehabilitasi Sekolah dan Aprsiasi Sekolah
(CERDAS).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kolaborasi
ketiga sektor dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui program CERDAS
Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini juga memberikan beberapa saran dan
rekomendasi yang bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang,
khususnya kepada Dinas Pendidikan, GMPP, dan APPP, agar tercapai tujuan
program CERDAS .
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualititatif penelitian dengan menggunakan 8 (delapan) variabel
ataupun faktor-faktor yang menjadi ukuran keberhasilan dalam Collaborative
Governance yang dikembangkan oleh DeSeve, yaitu Networked strucuture Type,
Commitment to a common purpose, Trust among the participants, Kepastian
dalam Governance, Access to authority, Distributive accountability /
responsibility, Information sharing, dan Access to resources.
Dari hasil analisis data diperoleh beberapa kesimpulan penting dalam
penelitian ini. Bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam program

CERDAS, seperti tidak adanya tokoh penggerak dalam program CERDAS, tidak
adanya wadah GMPP didesa/kelurahan. Perlu adanya memperbaiki komunkasi
dalam program CERDAS diantara pihak yang bermitra. Serta mensosialisasikan
kembali mekanisme CERDAS sampai pada stakeholder di desa/kelurahan.
Tingkat pendidikan ekonomi masyarakat yang masih rendah juga mempengaruhi
kelangsungan program CERDAS.
Kata Kunci (keywords) : Collaborative Governance, Program CERDAS
(Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi Sekolah)

12

Universitas Sumatera Utara