SUMBER BELAJAR METODE DAN PRINSIP PRINSI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap
orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar adalah segala
sesuatu dan bagaimana seseorang mempelajari sesuatu. Dalam proses belajar komponen
sumber belajar dapat dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber
belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik
yang didesain maupun non

desain belum

dimanfaatkan

secara

optimal

dalam


pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan
buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama.
Metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di
lembaga pendidikan. Apabila proses pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat
maka akan sulit untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Seluruh
pendidik sudah maklum, namun masih saja di lapangan penggunaan metode mengajar ini
banyak menemukan kendala. Kendala penggunaan metode yang tepat dalam mengajar
banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor ; keterampilan guru belum memadai, kurangnya
sarana dan prasarana, kondisi lingkungan pendidikan dan kebijakan lembaga pendidikan
yang belum menguntungkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang variatif.
B. Rumusan Masalah
1.

Apa pengertian Sumber Belajar?

2.

Bagaimana Metode Belajar dalam al-Qur’an?

3.


Bagaimana Prinsip-Prinsip Belajar dalam al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
1.

Untuk mengetahui pengertian sumber belajar

2.

Untuk mengetahui metode belajar dal al-Qur’an

3.

Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar dalam al-Qur’an

Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar
Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.1
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan
belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil
belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar namun
dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat
merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu
yang di pelajari.2
Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi menusia
sepanjang masa. Jadi, konsep sumber belajar mempunyai makna yang cukup luas.
Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan/AECT, sumber belajar adalah
meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk
memberi fasilitas (kemudahan) bagi peserta didik. Oleh karena itu, sumber belajar khusus
dirancang untuk kegiatan pembelajaran.3 Adapun dalam al-Qur’an diterangkan dalam
Surat Al-Baqarah tentang sumber belajar yang berbunyi :
(٣١)‫هـؤتنلاقء قإن تكنتتمم نصــقدققينن‬
‫ٮك نقة نفنقانل أ نننقب تــوقنى قبأ نسمنماقء ن ـ ـ‬
‫عنلى ٱلمنم ن ـ ـ‬

‫لـ قٮ‬
‫عنرنضتہمم ن‬
‫عل م ننم نءاندنم ٱلمأ نسمنمانء تكل م ننها تث منم ن‬
‫نو ن‬
‫نقاتلوا ا تسبمنحــن ننك نلا ق‬
(٣٢) ‫ت ٱلمنعقليتم ٱلمنحقكيتم‬
‫عل م نممتنن نا‌‌ إقن م ننك نأن ن‬
‫علمنم ل نننا إق م نلا نما ن‬

‫ب ٱل م نسنمــنوٲ ق‬
‫ت نوٱلمأ نرمقض‬
‫نقانل ن ـ ـ‬
‫ٮقہمم‌‌ نفل ن م نما أ ننننبأ نتهم قبأ نسمنما قٮ‬
‫يــنـاندتم أ نننقبئمتهم قبأ نسمنما قٮ‬
‫ٮقہمم نقانل أ نل نمم أ نتقل ل م نك تمم إق قن مىـ أ نعمل نتم ن‬
‫غيم ن‬
‫نوأ نعمل نتم نما تتبمتدونن نونما تكنتتمم تنكمتتتمونن‬

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku

nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana”. (QS. Al-Baqarah 31-32)
1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2006), hal 172
2 Harjali, Teknologi Pendidikan (Ponorogo : STAIN Po press, 2011), hal 121
3 Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), hal 209

Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 2

Sumber belajar yang dapat kita ketahui pada surat Al Baqoroh yang pertama
mengajari manusia ialah Allah yang memberi kekuatan berpikir dan memahami hakikat
kepada manusia. Manusia memiliki potensi dan kelayakan untuk menerima seluruh ilmu
pengetahuan dan membuka hakikat alam kehidupan, meskipun kini manusia masih
berada di awal perjalanan sementara hal-hal yang tidak diketahui masih banyak. Karena
dengan kekuatan Ilahi semua pengetahuan manusia akan berpotensi. Sedangkan kitab
adalah alat belajar mengajar. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengajari Nabi
Adam tentang nama-nama benda seluruhnya. Ayat ini juga menginformasikan bahwa
manusia dianugrahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karaktristik
benda-benda, misalnya fungsi api, fungsi angin, dan sebagainya. Manusia juga dianugrahi

potensi untuk berbahasa. Setelah pengajaran Allah dicerna oleh Adam AS, sebagaimana
dipahami dari kata kemudian, Allah mepaparkan benda-benda itu kepada para malaikat
lalu berfirman, “sebutkan kepada ku nama-nama benda itu, jika kamu orang-orang yang
benar dalam dugaan kamu bahwa kalian lebih wajar menjadi khalifah”
Diantara ulama-ulama yang memahami pengajaran nama-nama kepada Adam AS.
Dalam arti mengajarkan kata-kata, ada yang berpendapat bahwa kepada beliau
dipaparkan benda-benda itu, dan pada saat yang sama beliau mendengar suara yang
menyebut nama benda yang dipaparka itu. Ada juga yang berpendapat bahwa Allah
mengilham kan kepada Adam AS. Nama benda itu pada saat dipaparkannya sehingga
beliau memiliki kemampuan untuk member kepada masing-masing benda nama-nama
yang membedakannya dari benda-benda yang lain. Pendapat ini lebih baik dari pendapat
pertama. Ia tercakup oleh kata pengajar karena mengajar tidak selalu dalam bentuk
mendiktekan sesuatu atau menyampaikan suatu kata atau ide, tetapi dapat juga dalam arti
mengasah potensi yang dimiliki peserta didik sehingga pada akhirnya potensi itu terasa
dan dapat melahirkan aneka pengetahuan.4
B. Metode Belajar
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran
yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara
individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki

4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), hal 147
Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 3

pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode
mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.5
Manusia banyak belajar dengan cara meniru. Dari kecil ia sudah meniru kebiasaan
atau tingkah laku kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Misalnya, ia mulai belajar
bahasa dengan berusaha meniru kata-kata yang diucapkan saudaranya berulang-ulang
kali dihadapannya.
Begitu juga dalam hal berjalan ia berusaha meniru cara menegakkan tubuh dan
menggerakkan kedua kaki yang dilakukan orang tua dan saudara-saudaranya.
Demikianlah manusia belajar banyak kebiasaan dan tingkah laku lewat peniruan
kebiasaan maupun tingkah laku keluarganya.
Al-Qur’an sendiri telah mengemukakan contoh bagaimana manusia belajar
melalui metode teladan/meniru. Ini dikemukakan dalam kisah pembunuhan yang
dilakukan Qabil terhadap saudaranya Habil. Bagaimana ia tidak tahu cara
memperlakukan mayat saudaranya itu. Maka Allah memerintahkan seekor burung gagak
untuk menggali tanah guna menguburkan bangkai seekor gagak lain. Kemudian Qabil
meniru perilaku burung gagak itu untuk mengubur mayat saudaranya Habil.

Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 31:
‫ت أ ننم أ نتكونن قمثمنل نهــنذا‬
‫ث قفى ٱلمأ نرمقض ل قيتقري نته ۥ نكيمنف ي تنوٲقرى نسومنءنة أ نقخيقه‌‌ نقانل ي نــنويمل ن ن ـ ـ‬
‫غنرابببا ي نبمنح ت‬
‫نفنبنع ن‬
‫ث ٱلل م نته ت‬
‫عنجزم ت‬
‫تى أ ن ن‬
‫ٱلمتغرا ق ت‬
(٣١)‫ى نسومنءنة أ نقخى‌‌ نفأ نصمنبنح قمنن ٱلن منــقدقمينن‬
‫ب نفأنوٲقر ن‬
‫ن‬
“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk
memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat
saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat
seperti burung gagak ini. Lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?”. Karena
itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.” (QS. Al-Maidah : 31)
Melihat tabiat manusia yang cenderung untuk meniru dan belajar banyak dari
tingkah lakunya lewat peniruan. Maka, teladan yang baik sangat penting artinya dalam
pendidikan dan pengajaran. Nabi Muhammad SAW. sendiri menjadi suri tauladan bagi

para sahabatnya, dari beliau mereka belajar bagaimana mereka melaksanakan berbagai
ibadah.
5 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta Quantum Teaching, 2005), hal 52

Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 4

C. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip mengajar atau dasar mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan
dan mengkondisi situasi belajar-mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar secara
optimal. Usaha tersebut dilakukan guru pada saat berlangsungnya proses belajarmengajar. Penggunaan prinsip mengajar bisa direncanakan guru sebelumnya, bisa pula
secara spontan dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Terutama
bila kondisi belajar siswa sudah menurun.
Banyak studi eksperimental, yang baru-baru ini dilakukan terhadap hewan dan
manusia, mengungkapkan pentingnya motivasi dalam belajar. Dalam pembinaan spiritual
kaum muslimin, Al-Qur’an menggunakan metode targhib dan tarhib (reward and
punishment) serta menggunakan ceritera-cerita untuk menggugah ketertarikan.
Al-Qur’an juga memanfaatkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yang
membangkitkan motivasi dan emosi orang serta menjadikan mereka siap untuk
mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Ada beberapa prinsip mengajar yang paling utama harus digunakan guru dalam

al-Qur’an. Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ 56-57
‫ب‌‌ إق منن‬
‫ناربا تكل م ننما ن نقضنجتم تجتلوتدتهم نب م ندلمن نــتهمم تجتلوبدا ن‬
‫إق منن ٱل م نقذينن نكفنتروا ا قبـنـاي نــقتننا نسومنف ن تصمقليقہمم ن ب‬
‫غيمنرنها ل قينتذوتقوا ا ٱلمنعنذا ن‬
‫كيمبا‬
‫ح ق ب‬
‫ٱلل م ننه نكانن ن‬
‫عقزيبزا ن‬
‫عقمتلوا ال م نصال قنحا ق‬
‫خال ققدينن قفينها أ ننببدا ل نتهام قفينها أ نازنواجج‬
‫ت نسن تادقخل تتهام نج مننا ت‬
‫ت تناجقري قمان تناحقتنها الن انهاتر ن‬
‫نوال م نقذينن آنمتنوا نو ن‬
‫تمط ن منهنرجة نون تادقخل تتهام قظل ظ نقليل‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal shalih, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam Surga yang di dalamnya

mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya selama-lamanya; mereka di
dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang
teduh lagi nyaman.” (QS. An-Nisa’: 56-57)
Dalam ayat tersebut terdapat prinsip pembelajaran yakni prinsip Motivasi.
Motivasi (motivation) adalah keinginan, semangat / yang kuat pada diri seseorang yang
menjadi pendorong kepadanya untuk berusaha atau berbuat sesuatu dengan tujuan
Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 5

mencapai kejayaan. Dalam ayat tersebut cara membangkitkan motivasi ini melalui tarhib
yaitu menakut- nakuti atau mengancam atau memberikan ancaman hukuman. 6 Karena
Al-Qur’an tidak bersandar pada tarhib saja atau targhib saja, tetapi bersandar pada
perpaduan antara keduanya yaitu takut kepada azab Allah dan harap akan rahmat dan
pahala orang-orang suci dari kalangan para Nabi dan hamba-hamba-Nya yang saleh.

6 Syahidin, Metode Pendidikan Qur’ani Teori dan Aflikasi, (Jakarta, Misaka galiza, 1999) hal 121

Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat memudahkan siswa dalam
memahami suatu materi pelajaran.
Sebelum memanfaatkan sumber belajar tentu kita harus memahami prinsipprinsipnya. Dalam beberapa perspektif teori prinsip tersebut diantaranya adalah
Merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun pokok bahasan, memilih kegiatan belajar
mengajar dan menerapkan beberapa metode belajar yang inovatif serta relevan dengan
materi yang sedang diajarkan.
Selain prinsip dasar pemanfaata sumber belajar, sebagai seorang pendidik kita
juga perlu mencermati apa saja kriteria yang harus kita tetapkan sebelum menentukan
sumber belajar yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar kita. Adapun
kriteria memilih sumber belajar menurut beberapa sumber yaitu ekonomis, praktis,
fleksibel, relevan, efektid dan efisien, bersifat positif dan didukung oleh tenaga pendidik
yang benar-benar menguasai, dimana kesemuanya itu termasuk kriteria umum dalam
memilih sumber belajar.
Selain kriteria umum diatas untuk memilih sumber belajar kita juga perlu
memperhatikan

kriteria

memotivasi,Sumber

berdasarkan

belajar untuk

tujuan

tujuan

yaitu, Sumber

belajar

guna

pengajaran, Sumber

belajar

untuk

penelitian, Sumber belajar untuk presentas dan Sumber belajar untuk memecahkan
masalah. Terakhir kesimpulan makalah ini menerangkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi sumber belajar. Faktor tersebut adalah Perkembangan Teknologi, NilaiNilai Budaya, Keadaan Ekonomiserta Keadaan Pemakai
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan untuk
menjadi sempurna kami membutuhkan masukan dari pembaca atau pihak lain. Untuk itu
kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan berbagai masukan dan kritik
demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 7

DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana.
Harjali, 2011. Teknologi Pendidikan. Ponorogo : STAIN Po press.
Warsito, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta : Lentera Hati.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta : Quantum Teaching.
Syahidin. 1999. Metode Pendidikan Qur’ani Teori dan Aflikasi. Jakarta, Misaka galiza.

Tafsir Tarbawi (Sumber Belajar Metode dan Prinsip-Prinsip dalam Belajar) | 8