Pengaruh e- Marketing terhadap Kinerja Karyawan pada PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk Medan

BAB II
LANDASAN TEORITIS

1.5. Kerangka Teori
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep dan kerangka teori disusun sebagai landasan berfikir untuk
menunjukkan perspektif yang digunakan dalam memandang fenomena sosial yang
menjadi objek penelitian (Singarimbun 1999).
Lebih lanjut Kerlinger, 1986 dalam Erlina (2011: 34) mendefenisikan bahwa
teori merupakan suatu kumpulan konstruk atau konsep, defenisi dan proporsi yang
menggambarkan fenomena secara sistematis melelui penentuan antara variabel.
Vredenbergt (1978) dalam Azuar Juliandi (2013 : 40) menyatakan bahwa teori
berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara suatu gejala dan pengamatan yang
telah dilakukan : meramalkan fungsi dari gejala- gejala yang diamati berdasarkan
pengetahuan yang telah dipersoalkan oleh teori.
1.5.1. e- Marketing
1.5.1.1. Defenisi e- Marketing
Pemasaran internet atau e- Pemasaran (Internet marketing atau emarketing atau online – marketing) adalah segala usaha yang dilakukan untuk
melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui media internet. Pemasaran
produk


melalui

internet

yang

mampu

memberi

keuntungan

dengan

meminimalisasi budget dan menjangkau distribusi informasi global yang mana era
sekarang orang lebih cenderung yang serba instan.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan pengertian diatas maka e- marketing adalah segala bentuk
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen.
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagi jasa service yang disampaikan oleh
pemilik jasa yang berupa kemudahan,kecepatan,dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan oleh pelanggan.
1.5.1.2 Strategi Perusahaan
Berdasarkan teori Freed R. David, PT Indofood menggunakan strategi
intensif (Intensive Strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama yaitu: Penetrasi
pasar, Pengembangan pasar,dan pengembangan Produk.
1.

Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market
share suatu produk melali usaha- usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat
diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau
usaha promosi lainnya.

2.

Strategi Pengembangan Pasar, tujuan umtuk mempebesar pangsa pasar
dengan memperkenalkan produk atau jasa ke daerah –daerah baru.


3.

Strategi pengembangan produk dengan meningkatkan penjualan dengan
meningkatkan dan memodifikasi produk-produk yang ada.

4.

Strategi pengembangan produk dengan meningkatkan penjualan dengan
meningkatkan dan memodifikasi produk-produk yang ada.

Universitas Sumatera Utara

1.5.1.3. Faktor yang mempengaruhi e- Marketing terhadap Kinerja
Karyawan.
Pengaruh adanya Internet terhadap marketing tradisional menurut (Chaffey,
Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p.21) adalah :
1.

Interactivity

Marketing melalui media internet mendukung adanya interaksi dua

arah(timbal balik atau two-way feedback) antara perusahaan dengan customer bisa
dengan mudah memberikan feedback langsung keperusahaan dan begitu juga
sebaliknya.sedangkan pada marketing tradisional,komunikasi yang dilakukann
perusahaan cenderung satu arah,dimana perusahaan adalah pihak pertama yang
memulai komunikasi dengan advertising (push mechanism), sedangkan pada
komunikasi internet,customer sering kali menginisialisasi transaksi (pull
mechanism), dengan mencari informasi perusahaan mana yang dapat memenuhi
kebutuhannya.
2 . Intelligence
Internet merupakan media yang bisa dipakai untuk melakukan marketing
dengan mudah dengan biaya yang relatif murah. Penelitian bisa dilakukan melalui
survey atau questionnaire online. Penelitian mengenai tingkat keberhasilan emarketing perusahaan. juga bisa dilakukan dengan mudah menggunakan jasa web
analytist (contoh: Google Analiyst).
3.

Individualisation (Personalitation)
Dengan adanya internet memungkinkan adanya penyesuaian pelayanan dan


penyesuaian penyampaian marketing massage ke masing- masing individu secara
mudah,misalnya mampu melakukan personalisasi ke setiap pengunjung website,

Universitas Sumatera Utara

dimana perilaku setiap individu yang sudah sign in diminitor, kemudian marketer
akan melakukan komunikasi dengan masing- masing individu dengan cara yang
berbeda sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dari msing-masing customer,
misal dengan menyapa masing-masing individu dengan nama mereka dan
rekomendasi khusus berdasar data pembelian terdahulu.

Customer
COMPANY
Customer

Customer
(a) Same massage to all custumer
(or customers in each segment )
Customer
COMPANY

Customer

Customer
(b) Different massages to each coustomer
(our coustomers in micro-segment )
Gambar : Derajat Individualisation atau Personalitation pada a)
Tradisional Media (Same masasage ), b) new media(unique massage,more

Universitas Sumatera Utara

information exchange between customer) (Sumber: Chaffey,Chadwick,
Johnston, & Mayer ,2006,p.23)
4.Integration (Integrated e- Marketing Strategy)
Dengan adanya internet memungkinkan perusahan memperluas kegiatan
marketingnya, karena internet dapat dijadikan media marketing tambahan bagi
peusahaan, dimana antara internet dan chanel marketing lainnya harus di
integritaskan supaya dapat saling mendukung dan menyukseskan e- marketing
perusahaan.
5. Industry restructuring
Dengan adanya internet menimbulkan adanya restrukturisasi pada industri.

Contohnya Disintermediation dan reintermediation. Disentermediantion adalah
penghapusan intermediaries seperti distributor (broker) yang tadinya menghubung
kan perusahaan dengan customer,namun setelah adanya website perusahaan
akhirnya peran peran distributor dihilangkan dengan karena sudah digantikan
dengan website perusahaan
(Chaffey, ChadwickJohnston, & Mayer, 2006,p.25.).
Reintermediation

adalah

pengadaan

kembali

intermediaries

antara

perusahaan dengan customer dimana intermediaries tersebut menyediakan website
untuk membantu customer memperoleh produk dari perusahaan.

(Chaffey, Chadwick, Johnston, &Mayer, 2006,p.25.)
Pada banyak kasus, tidak semua perusahaan mengalami kasus
disintermediation dan reintermediation dengan distributor (broker). Tapi,di era
social media seperti sekarang banyak perusahaan menganggap bahwa Reintermediation kini terjadi degan maraknya perusahaan yang menggunakan sosial media

Universitas Sumatera Utara

sebagai perantara untuk promosi mengenai website perusahaan mereka secara
viral marketing.
(Dragon,2008, Enter Reintermediation section,para.4).
6.

Indepedence of Location
Dengan adanya internet,customer dapat melakukan komunikasi dan

transaksi dengan perusahaan tampa dibatasi batasan geografis selama customer
tersebut terhubung dengan internet.
Internet dengan segala kemudahan yang diberikannya seharusnya mampu
membantu perusahaan untuk melaksanakan fungsi e- marketingnya dengan baik
pula. Namun masih banyak perusahaan yang tidak mampu memnafaat peluang

tersebut dengan maksimal. Hal ini disebabkan e- marketing ddilaksanakan tampa
adanya tujuan, tanpa adanya strategy, yang jelas

dengan eksekusi yang

didasarkan pada naluri atau felling semata,sehingga e- marketing dihasilkan tidak
mampu memberikan hasil yang diinginkan perusahaan.
1.5.1.4 Tujuan e- Marketing
Adapun tujuan e- Marketing adalah dimana Brand Building membangun
citra merek di masyarakat dimana kepedulian pelanggan terhadap suatu merek
disebabkan oleh pengenalan yang mendalam terhadap merek tersebut. Dengan
membangun citra perusahaan dan melalui berbagai media hal dengan car ini
mampu mengajak pelanggan untuk lebih aktif mengenal merek tersebut. Dan
melalui web dapat menjadi refrensi yang baik bagi pelanggan karena tersedia
informasi yang gamblang dan baik. Bahkan pelanggan merasa senang karena
dapat memperoleh waktu yang sangat singkat untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan.

Universitas Sumatera Utara


1.5.1.5 Manfaat e- Marketing Bagi Perusahaan
Setiap Perusahaan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
kepada setiap pelanggan mereka. Hal ini dikarenakan bahwa pelanggan memiliki
peran penting atau manfaat bagi kelangsungan perusahaan mereka.

Adapun

beberapa manfaat yang akan e – Marketing antara Lain sebagai berikut :
- Memperluas Pasar hingga mencakup pasar Nasional dan Global,sehingga
perusahaan lebih banyak memilih pelanggan, memilih pemasok terbaik,
menjalin mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
- Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan dan
mengakses informasi lebih mudah.
- Memungkinkan Perusahaan mewujudkan bisnis yang terspesialisasi.
- Meningkatkan Produktivitas karyawan melalui Rekayasa Bisnis
- Manfaat – manfaat Lainnya seperti Citra Perusahaan yang lebih baik,
pelayanan yang lebih bagus, waktu dan siklus pengiriman yang lebih singkat,
akses terhadap Informasi yang lebih luas, transportasi yang lebih murah, dan
Fleksibilitas lebih tinggi.
- Fenomena Jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama

dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah
produk kerapa sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di
dalam kontrol Perusahaan.
Manfaat Bagi Coustemer
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam
electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.

Universitas Sumatera Utara

Memfasilitasi Kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.
Dalam beberapa Kasus, terutama produk yang terdigitalitasi, e- Marketing
memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real- time.
1.5.1.6 Peran e- Marketing
Adapun peran e- Marketing terhadap Perusahaan akan lebih memudahkan
pelanggan untuk mengunjugi informasi tentang perusahaan khususnya untuk
kelapa sawit, kebun Lonsum memiliki 3 wilayah yaitu : Sumatera Utara,Sumatera
Selatan dan Kalimantan sehingga perusahaan menggunakan sarana e- Marketing
alternatif solusi tercepat untuk memudahkan pemasaran melalui mesin elektronik.
Menurut Bob Heyman dan Keith Schaefer mengatakatan dalam beberapa
hal keuntungan yang bisa diperoleh dari pemanfaatan internet untuk program
marketing yang diperlihatkan pada the six online models yaitu sebagai berikut :
-

Direct Marketing
Web telah mampu mengingatkan kepedulian pelanggan terhadap merek,

namun demikian para marketing masih menginginkan lebih dari itu. Marketing
menginginkan pelanggan harus cepat dapat melihat,mengenal dan peduli terhadap
produk atau merek yang diperkenalkan pada perusahaan. Web memberikan
kemungkinan untuk melakukan hal tersebut, bahkan pemasar dapat menghemat
biaya cetak brosur, katalog atau profil perusahaan dan ongkos kirim kepada
pelanggan. Melalui web marketing dapat dengan mudah mendapatkan pengunjung
atau kelompok masyarakat yang tertarik pada hal-hal khusus
-

Online Sales
Penjualan yang dilakukan dengan menggunakan media online ini mampu

memudahkan dalam proses pemasaran dengan web mampu membantu

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan berbagai produk dan langsung melakukan proses transaksi sehingga
cara ini merupakan alternatif yang mudah dalam proses pemasaran di Lonsum.
-

Market Research
Web mampu membantu perusahaannya untuk mampu lebih mengenal pasar

dan pelanggannya. Banyak web yang digunakan oleh perusahaan untuk penelitian
pasar dan pelanggan dengan penyebaran kuesioner lewat web, pengisian guest
book, dan berbagai cara lainnya. Dari fasilitas perusahaan akan mudah
memperoleh data demografi, geografi,atau data-data personal pengguna lainnya.
-

Content Publishing/ Services
Content Publishing /Services ini merupakan situs pelayanan berbagai

informasi yang mampu memberikan informasi tentang saham, dan sebagainya
sehingga lebih mudah untuk mengakses berbagai macam informasi yang
dibutuhkan.
Kesuksesan didalam sebuah e- Marketing tergantung dari beberapa faktor
yaitu :
a)

Promosi Online
Promosi Online merupakan kunci sebuah web yang akan banyak dikenal

dan dikunjungi oleh pengguna internet
b)

Isi
Isi sebuah web juga harus bisa membawa pengunjung bisa menikmatinya

dengan menampilkan beberapa fasilitas forum,survei atau hal lain yang sifatnya
menarik pengunjung.

Universitas Sumatera Utara

c)

Desaign web
Sebuah web yang yang menarik,dan materi yang ada didalam web tersebut

tidak membingungkan,petunjuknya jelas dan prosedurnya tidak berbelit –belit.
Disamping itu faktor loading juga harus berpengaruh. Jika web mempunyai
loading

yang

lama,maka

pengguna

ataupun

pengunjung

internet

akan

meninggalkan web tersebut. Dan kondisi seperti ini akan merugikan perusahaan
yang web nya diakses, namun sebaliknya jika proses loading cepat, maka
pengunjung akan meras betah apalagi ditunjang dengan tampilan web yang
menarik dan tidak membosankan.
Ciri e- Marketing yang baik adalah e- marketing yang mampu
memanfaatkan website untuk melakukan ( Cheffy & Smith,2008,p.18):
1.

Identifikasi perusahaan customer dengan memanfaatkan komentar,request
dan complaint dari pelanggan yang disampaikan melalui e-mail,bulletin
board,chat room. Selain itu juga bisa menggunakan hasil analisis dari web
analytic dan survey online. Semua informasi dapat membantu perusahaan
untuk menngkatkan kualitas situs,meningkatkan kualitas pelayanan,serta
memprediksi kebutuhan customer di masa depan.

2.

Antisipasi mengenai adanya kebutuhan lain dari customer,dengan
menanyakan pertanyaan secara online kepada customer atau memberikan
rekomendasi kepada pelanggan

berdasarkan pembelian terdahulu yang

memungkinkan pelayanan secara personal berdasarkan pola perilaku
pelanggan yang telah dianalisis.
3.

Pemuasan kebutuhan customer secara mudah. Karena dengan adanya
website perusahaan dapat memberikan dapat memberikan pelayanan after

Universitas Sumatera Utara

sales yang dilengkapi dengan komunikasi secara kontinu yang dapat
mendukung terciptanya hubungan jangka panjang dengan customer.
Dengan adanya semua hal di atas jadi hal lebih mudah dilakukan bila
dibandingkan dengan melakukan media offline.
1.5.2. Kinerja Karyawan
1.5.2.1. Pengertian Kinerja
Kinerja secara umum dapat diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan
tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasa kepadanya.
Istilah kinerja sering kita dengar dan sangat penting bagi perusahaan unyuk
mencapai tujuannya. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam perusahaan sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan
perusahaan.
Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan pengertian kinerja menurut
Mangkunegara (2009,hal .67): “ Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Rivai (2009,hal.604):
“ Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi
oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkansumebr-sumber daya
yang dimiliki.

Universitas Sumatera Utara

Selain itu Kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang
yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
Prawirosentono dalam Husaini Usman (2010,hal 488) mengatakan bahwa:
“ Kinerja atau (performance) adalah usaha yang dilakukan dari hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu perusahaan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- ,asing dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan bersangkutan secara legal,tidak melanggar hukum
dan sesuai dengan moral maupun etika”.
Amstrong dan Baron (1998,hal 15) dalam Wibowo (2010, hal 7)
mengatakan bahwa : “ Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis perusahaan,kepuasan konsumen dan
memberikan konstribusi pada ekonomi”.
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2002, hal 78), mendefenisikan
bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan karyawan. Kinerja
karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan
kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk:
1. Kuantitas keluaran
2. Kualitas Keluaran
3. Jangka waktu keluaran
4. Kehadiran ditempat kerja.

Universitas Sumatera Utara

1.5.2.2 Tujuan Penilaian kinerja
Veithzal Rivai (2009 hal 312-313),tujuan penilaian kinerja atau prestasi
kinerja karyawan pada dasarnya meliputu :
1. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan
2. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.
3. Sebagai alat sumber informasi untuk perencanaan karier dan keputusan
4. Sebagai alat ukur untuk menjaga tingkat kerja.
5. Memperkuat hubungan antar karyawn dengan supervisor melalui diskusi
tentang kemajuan kerja mereka.
6. Sebagai alat bantu dan mendorong karyawan untuk mengambil inisiatif
dalam rangka memperbaiki kinerja.
7. Sebagai alat ukur menjaga tingkat kerja.
8. Sebagai Informasi untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
gaji –upah- intensif-kompensasi dan berbagai imbalan lainnya.
9. Meningkatkan etos kerja.
10. Menghidentifikasikan dan menghilangkan hambatan –hambatan agar
kinerja menjadi baik.
11. Mengembangkan dan menetapkan kompensasi pekerjaan.
12. Pemberian imbalan yang serasi, contohnys untuk pemberian kenaikan gaji
berkala,gaji pokok,kenaikan gaji istimewa,insentif uang.

Universitas Sumatera Utara

1.5.2.3 Faktor- Faktor Mempengaruhi Kinerja
Faktor-

faktor

yang

mempengaruhi

pencapaian

kinerja

menurut

Mangkunegara (2009,hal. 67 ) adalah :
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri kemampuan
potensi dan kemampuan reality.
2. Faktor Motivasi
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah untuk mencapai tujuan perusahaan. sikap mental merupakan kondisi
mental yang mendorong diri karyawan untuk berusaha mencapai kinerja secara
maksimal.
1.5.2.4 Indikator Kinerja
Kinerja atau performance pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan oleh karyawn. Menurut Mangkunegara ( 2009, hal.75 ) Unsurunsur yang dinilai dari kinerja adalah :
1)

Kualitas kerja
Kualitas kerja adalah keadaan yang dapat berubah dari seseorang terhadap

hasil kerja yang diberikan kepada perusahaan sehingga dapat memenuhi atau
melebihi harapan perusahaan tersebut dimana kualitas ini dinilai dari ketepatan,
keterampilan dan kebersihan dari kerja seseorang karyawan.
2)

Kuantitas kerja
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan

perusahaan adalah suatu penilaian untuk menemukan karyawan tersebut memiliki
kuantitas kerja yang baik atau tidak.

Universitas Sumatera Utara

3)

Keandalan
Keandalan seseorang karyawan merupakan penilaian dari kinerja yang

dimilikinya sehingga mampu melakukan kegiatan –kegiatan yang diinginkan
perusahaan. Dimana seorang karyawan dapat dikatakan handal jika dapat
mengikuti instruksi ketika bekerja, mempunyai inisiatif,rajin dan selalu memiliki
kehati-hatian dalam bekerja,\.
4)

Sikap
Sikap ini terdiri dari sikap seorang karyawan terhadap perusahaan,maupun

sikap karyawan tersebut terhadap karyawan lain dan pekerjaan serta kerja sama.
5)

Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + skill ) artinya, karyawan yang
memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110- 120) dengan pendidikan yang memadai
untuj jabatannya dan terampil dalam mengerjakannya pekerjaan sehari –hari,
maka ia lebih mudah mencapai prestasi yang diharapkan. Oleh sebab itu,
karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan sesuai degan keahliannya.
6)

Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri
karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi ( tujuan kerja ). Sikap
mental merupakan kondisi mental mendorong diri karyawan untuk berusaha
mencapai kinerja secara maksimal ( sikap mental yang siap uji secara psikofisik).

Universitas Sumatera Utara

Sedangakan menurut Pandji Anoraga (2004,hal. 178- 179) ada faktorfaktor yang mempengaruhi karyawan sebgai berikut :
1.

Motivasi
Pemimpin organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota

organisasi karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat
mendorong karyawan bekerja lebih baik.
2.

Pendidikan
Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan

mempunyai kinerja yang lebih baik, hal demikian ternyata merupakan syarat yang
penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Tanpa bekal ,mustahil orang akan
mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru dalam cara atau suatu
system.
3.

Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang

senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang
telah dibentuk. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai
waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan.
4.

Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruh terhadap kinerja karyawan, keterampilan

karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursusu- kursus,
dan lain- lain.

Universitas Sumatera Utara

5.

Sikap Etika Kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang

serasi,selaras, dan seimbang didalam kelompok itu serndiri maupun

dengan

kelompok orang lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan
tercapainya hubungan seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan
meningkatkan kinerja.
6.

Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan

yang didapat, hal itu mempengaruhi kesehatan karyawan, dengan semuai itu
akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
7.

Tingkat penghasilan
Penghasilan yang cukup akan memberikan semangat kerja tiap karyawan

untuk memacu prestasi sehingga kinerja karyawan akan meningkat.
8.

Lingkungan Kerja dan iklim kerja
Lingkunagn kerja karyawan termasuk hubungan kerja antar karyawan,

hubungan

dengan

pimpinan,

suhu

serta

lingkungan

penerangan

dan

sebahagiannya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari
perusahaan karena sering karyawan enggan bekerja. Karena tidak ada
kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan.
Hal ini mengganggu kerja karyawan.
9.

Tehnologi
Dengan adanya kemajuan tehnologi yang meliputi peralatan yang semakin

otomatis dan canggih akan mendapat dukungan tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara

10.

Sarana Produksi
Faktor- faktor harus memadai dan saling mendukung dalam proses

produksi.
11.

Jaminan Sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang

kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah
dan mempunyai semangat untuk bekerja.
12.

Managemen
Dengan adanya manageman yang baik maka karyawan akan berorganisasi

dengan baik, dengan demikian kinerja akan tercapai.
13.

Kesempatan Berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya,

dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan
kinerja.
1.5.2.5 Arti pentingnya dan tujuan penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi untuk menilai kinerja
karyawannya. Tujuan dari penilaian kinerja adalah memberikan penghargaan
dengan kata lain untuk membuat keputusan administtrative meneganai si
karyawan,tujuan lain dengan penilaian kinerja adalah untuk pengembangan
potensi individu (Mathis dan Jackson: 2002,hal 82).
Menurut Sutrisno (2009,hal 168)menyatakan bahwa : “penilaian prestasi
atau kinerja merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan
kembali dan evaluasi prestasi seseorang secara periodik.proses penilaian prestasi
ditujukan untuk memahami prestasi seseorang”.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan menurut hasibuan (2007,hal 89), tujuan dan kegunaan
penilaian kinerja karyawan sebagai berikut:
1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk
promosi, pemberhentian ,dan besarnya penetapan balas jasa.
2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses
dalam pekerjaannya.
3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal
kerja, metode kerja struktur organisasi, gaya pengawasaan, kondisi kerja,
dan peralatan kerja.
4. Sebagai dasar untuk mngevaluasi evektivitas selruh kegiatan di dalam
perusahaan.
5. Sebagai indicaor untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan
yang berada dalam irganisasi.
6. Sebgai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasa (supervisor,
managers,

administrator)

(subordinate)supaya

untuk

diketahui

mengevaluasi

minat

dan

perilaku

kebutuhan-

bawahan
kebutuhan

bawahannya.
7. Sebagai alat untuk melihat kekurangan dan kelemahan –kelemahan di
masa lampau dan meningkatkan kinerja karyawan selanjutnya.
8. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
9. Sebagai alat meningkatkan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan
sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

Universitas Sumatera Utara

10. Sebagai alat untuk mendefenisikan kelemahan- kelemahan personil dan
dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa di ikut
sertakan dalam program latihan kerja tambahan.
11. Sebagi alat untuk memperbaiki

atau mengembangkan kecakapan

karyawan.
12. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan
(job description).
Kendati semua perusahaan – perusahaan sama –sama memiliki tujuan
utama dan mendasar untuk system penilaian kinerja, terdapat variasi yang
sangat besar dalam penggunaan khusus yang dibuat perusahaan atas
informasi yang dihasilkan terhadap system penilaian kinerja.
1.6

Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2008,hal 93): “ Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.”
Berdasarkan batasan dan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah :
Ada Pengaruh e- Marketing terhadap Kinerja Karyawan di PT.PP London
Sumatra Indonesia Tbk. Medan.

Universitas Sumatera Utara