ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN (3)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HIPERTENSI KRONIK
Mata Kuliah :
MATERNITY NURSING CARE
Disusun oleh : Kelompok V
Eka Nurhandayani
Endin Samsudin
Galuh Adi Wibowo
Puji Astuti
Sri Sulis styoningsih
Wahyu Saputra Dewi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BINAWAN
2015
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi Kronik
Diagnose medik : hipertensi kronik pada kehamilan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria
Intervensi
Hasil
1
Penurunan curah jantung
Definisi : ketidak adekuatan darah
yang dipompa oleh jantung untuk
memenuhi kebutuhan metabolik
tubuh
A. Batasan karakteristik :
a. Perubahan frekwensi / irama
jantung
Aritmia.
Bradikardi, takikardi
Perubahan ekg
palpitasi
b. perubahan pre load
penurunan tekanan
vena central( cvp )
penurunan tekanan
arteri paru
edema, keletihan
peningkatan cvp.
Distensi vena jugular
Murmur
Peningkatan berat
badan
c. Perubahan afterload
Kulit lembab
Penrunan nadi perifer
Penurunan resistensi
vascular paru ( pvr)
Penurunan resistensi
vascular sistemik (pvs)
dipsnea
peningkatan (pvr )
peningkatan ( svr )
oliguria
pengisisan kapiler
memanjang
perubahan warna kulit
variasi pada
pembacaan tekanan
darah
d. perubahan kontraktilitas
batuk, cracle
penurunan indeks
jantung
penurunan fraksi ejeksi
ortopnea
A. Noc
Cardiac pump
effectiveness
Circulation status
Vital sign status
B. Kriteria hasil :
Tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah, nadi,
respiratori ).
Dapat
mentoleransi
aktivitas, tidak
ada kelelahan.
Tidak ada edema
paru, perifer dan
tidak ada asites
Tidak ada
penurunan
kesadaran
A. Nic
Cardiac care
Evaluasi adanya nyeri
dada
(intensitas,lokasi,duras
i)
Catat adanya disritmia
jantung.
Catat adanya tanda
dan gejala. Penurunan
cardiac out put
Monitor status
cardiovascular
Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
Monitor respon pasien
terhadap efek
pengobatan anti
aritmia
Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
Monitor toleransi
aktifitas pasien
Monitor adanya
dyspnea,fatique,takipn
eu dan ortopneu
Anjurkan untuk
menurunkan stres
B.Vital sign monitor
Monitor td,nadi,
suhu, dan RR
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Monitor vs saat
pasien
berbaring,duduk,
dyspnea proksimal
nocturnal
lev ventricular
penurunan levt
ventricular stroke work
indek
prilaku / emosi
B.factor yang berhubungan
a. perubahan afterload
b. perubahan kontraktilitas
c. perubahan frekwensi
jantung
d. perubahan preload
e. perubahan irama
f. perubahan volume
sekuncup
atau berdiri
Auskultasi td pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor td, nadi,RR,
sebelum, selama,
dan sesudah
aktifitas
Monitor kualitas dari
nadi
Monitor adanya
pulpus paradoksus
Monitor adanya
pulpus alterans
Monitor jumlah dan
irama jantung
Montor bunyi
jantung
Monitor frekwensi
dan irama
pernafasan
Monitor suara paru
Monitor pola
pernafasan
abnormal
Monitor suhu,
kelembaban, dan
warna kulit.
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad
( tekanan nadi yang
melebar, bradicardi,,
penongkatan sistolik
).
Identifikasi
penyebab dari vital
sign.
No
2
Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan
Definisi : peningkatan retensi cairan
isotonic
A. Batasan karakteristik
Bunyi nafas adventisius
Gangguan elektrolit
Anasarka
Ansietas
Azotemia
Perubahan tekanan darah
Perubahan status mental
Perubahan pola pernafasan
Penurunan hematocrit
Penurunan hemoglobin
Dyspnea
Edema
Peningkatan tekanan vena
sentral
Asupan melebihi haluaran
Distensi vena jugularis
Oliguria
Ortopnea
Efusi pleura
Refleksi hepatojugular positif
Perubahan tekanan arteri
pulmonal
Kongesti pulmonal
Gelisah
Perubahan berat jenis urin
Bunyi jantung s3
Penambahan berat badan dalam
waktu sangat singkat
Tujuan Dan Kriteria
Hasil
A. Noc
Elektrolit and acid
base balance
Fluid balance
Hydration
B. Kriteria hasil
Terbebas dari
edema, efusi,
anasarka
Bunyi nafas bersih,
tidak ada dyspnea/
ortopneu
Terbebas dar
distensi vena
jugularis, reflex
hepatojugular (+ )
Memelihara
tekanan sentral,
tekanan kapiler
paru, output
jantung dan vital
sign dalam batas
normal
Terbatas dari
kelelahan,
kecemasan atau
kebingungan
Menjelaskan
indicator kelebihan
cairan
Intervensi
A. Nic
Fluid menegement
Timbang
popok/pembalut
jika di perlukan
Pertahankan
catatan intake
dan output yang
akurat
Pasang urine
kateter jika di
perlukan
Monitor hasil lab
yang sesuai
dengan retensi
cairan ( BUN,
Hmt,
osmolalitas
urine)
Monitor indikasi
retensi/kelebiha
n cairan
( crecles, CVP,
edema, distensi
vna leher,
asites)
Kaji lokasi dan
luas edema
Monitor
masukan
makanan /
cairan hitung
intake kalori
Monitor status
nutrisi
B. Factor yang berhubungan
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan natrium
Kolaborasi
pemberian
diuretic sesuai
instruksi
Batasi masukan
cairan pada
sediaan
hiponatremi
difusidengan
serum Na < 130
mEq/l
Kolaborasi
dokter jika
tanda cairan
kelebihan
muncul
memburuk
B.Fluid monitoring
Temukan
riwayat jumlah
dan tipe intake
cairan dan
eliminasi
Temukan
kemungkina
factor resiko
dari
ketidakseimban
gan cairan
( hipertermia,
terapi diuretic,
kelebihan gagal
jantung,
diaphoresis,
disfungsi hati dll
Monitor berat
badan
Monitor serum
dan elektrolit
urine
Monitor serum
dan osmolalitas
urine
Monitor BP,HP
dan RR
Monitor tekanan
darah
orthostatisk dan
perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
dinamik infasif
Catat secara
akurat intake
dan output
Monitor adanya
distensi leher,
rinchi, eodem
perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda
dan gejala dari
oedema
N
o
3
Diagnose Keperawatan
Resiko ketidak
efektifanperfusi jaringan otak
Definisi : bresiko mengalami
penurunan sirkulasi jaringan otak
yang dapat mengganggu
kesehatan.
A. Batasan karakteristik
Masa tromboplastin parsial
Masa protrombin abnormal
Sekmen ventrikel kiri
akinetik
Aterosklerosis earotik
Diseksi arteri
Fibrilasi atrium
Tujuan Dan Kriteria
Hasil
A. Noc
Circulation status
Tissue prefusion
B. Kriteria hasil
Mendemonstrasikan
status sirkulasi
Tekanan sistol dan
diastole dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada
ortostatikhipertensi
Tidak ada tanda
tanda tekanan intra
Intervensi
A.Nic
Peripheral sensation
management
( management
sensasi perifer ) :
Monitor daerah
tertentu yang
hanya peka
terhadap panas /
dingin / tajam /
tumpul
Monitor adanya
paretese
Instruksikan
keluarga untuk
n
o
4
Miksoma atrium
Tumor otak
Stenosis carotid
Aneurisma serebri
Koagulopati
Kardiomiopati dilatasi.
Kaogulasi intra vascular
diseminata
Embolisme
Trauma kepala
Hierkolesterolemia
Hipertensi
Endocarditis infeksi
Katup prostetik mekanis
Stenosis mitral
Neoplasma otak
Baru terjadi infark
miokardium
Sindrom sick sinus
Penyalahgunaan zat
Terapi trobolitik
Efeksamping terkait terapi
Diagnosa keperawatan
Resiko cedera
definisi : beresiko mengalami cedera
sebagai akibat kondisi lingkungan
yang berinteraksi dengan sumber
adaptif dan sumber defensive individu
A.Factor resiko
a. Eksterna
Biologis ( missal : tingkat
imunisasi, komunitas,
microorganisme)
kranial ( tidak lebih
dari 15 mmhg ).
Mendemonstrasikan
kemampuan
kognitif.yang
ditandai dengan :
Berkomuikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan.
Menunjukan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi
Memproses
informasi
Membuat
keputusan dengan
benar
Menunjukan tingkat
kesadaran
membaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter.
Tujuan dan kriteria
hasil
A.Noc
Risk control
B.Kriteria hasil
Klien terbebas
dari cedera
Klien mampu
menjelaskan
cara / metode
untuk
mencegah injuri
/ cedera
mengobservasi
jika ada lesi atau
laserasi
Gunakan sarung
tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan
pada kepala,
leher dan
punggung
Monitor
kemampuan bab
Kolaborasi
pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan
mengenai
penyebab
peruban sensasi
intervensi
A. Nic
Environment
management (
manajemen
lingkungan )
Sediakan
lingkungan yang
aman buat
pasien
Identifikasi
kebutuhan
Zat kimia ( missal : racun,
polutan, obat, agenens
farmasi, alcohol, nikotin,
pengawet, kosmetik,
pewarna)
Manusia ( misalnya : agens
nosocomial, pola
ketegangan, atau factor
kognitif, dan psikomotor)
Para pemindahan, transport
Nutrisi ( missal : desain,
struktur, dan pengaturan
komunitas, bangunan, dan
tau peralatan)
b. Internal
Profil darah yang abnormal
( missal : leukositosis /
leukopenia, gangguan factor
koagulasi, trombositopenia,
sel sabit, talasemia,
penurunan hemoglobin)
Disfungsi biokimia
Usia perkembangan
( fisiologis, psikososial)
Disfungsi efektor
Disfungsi imun / auto imun
Disfungsi integrative
Malnutrisi
Fisik ( missal : integritas kulit
tidak utuh, gangguan
mobilisasi)
Psikologis ( orientasi efektif)
Disfungsi sensorik
Hipoksia jaringan
N
o
5
Diagnose Keperawatan
Ansietas
Definisi : perasaan tidak nyaman
Klien mampu
menjelaskan
factor resiko /
dari
lingkungan/
prilaku personal
Mampu
memodifikasi
gaya hidup
untuk
mencegah injuri
Menggunakan
fasilitas
kesehatan yang
ada
Mampu
mengenali
perubahan
status
kesehatan
Tujuan Dan Kriteria
Hasil
A. NOC.
Anxiety self
control
kemanan pasien,
sesuai dengan
kondisi fisik dan
fugsi kognitif,
pasien dan
riwayat pengakit
terdahulu pasien
Menghindari
lingkungan yang
berbahaya
Memasang side
rail tempat tidur
Menyediakan
tempat tidur
yang nyaman
dan bersih
Menempatkan
saklar lampu
yang mudah buat
pasien
Membatasi
pengunjung
Menganjurkn
keluarga untuk
menemani
pasien
Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan
barang barang
yang dapat
membahayakan
Berikan
pnjelasan pada
pasien dubahan
status kesehatan
dan penyebab
penyakit
Intervensi
A. NIC
Anxiety
Reductiion
atau kekhawatiran yang samar
disertai respon autonomy ( sumber
seringkali tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu)perasaan
takut yang disebabkan oleh antisiasi
terhadap bahaya, hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu untuk
bertindak mengatasi ancaman.
A.Batasan karakteristik
a. Prilaku
Penurunan produktifitas
Gerakan yang ireleven
Gelisah
Melihat sepintas
Insomnia
Kontak mata yang buruk
Mengekspresikan
kekhawatirankarna
perubahan dalam peristiwa
hidup
Agitasi
Mengintai
Tampak wapada
b. Affektif
Gelisah, distress
Kesedihan yang mendalam
Ketakutan
Perasaan tidak adekuat
Berfokus pada diri sendiri
Peningkatan kewaspadaan
Iritabilitas
Gugup senang berlebihan
Rasa nyeri yang meningkat
Tidak berdayaan
Peningkatan rasa ketidak
berdayaan yang persisten
Bingung, menyesal
Ragu / tidak percaya diri
Khawatir
c. Fisiologis
Wajah tegang, tremor
tangan
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Gemetar, tremor
Suara bergetar
Anxiety level
Coping
B. Kriteria hasil :
Klien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi
dan
menggungkapka
n dsn
menunjukan
tehnik untuk
mengontrol
cemas
Vital sigh dalam
batas normal
Postur tubuh,
ekspresi wajah
bahasa tubuh
dan tingkat
aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecenasan
(penurunan
kecemasan)
Gunakan
pendekatan
yang
menenangkan
Nyatakan
dengan jelas
harapan
terhadap
pelaku pasien
Jelaskan
semua
prosedur dan
apa yuang
dirasakan
selama
prosedur
Pahami
prespektif
pasien
terhadap
situasi stress
Temani pasien
untuk
memberikan
keamanan
dan
mengurangi
takut
Dorong
kelusrgs
untuk
memahami
anak
Lakukan
back / neck
rub
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
Identifikasi
tingkat
kecemasan
Dorong
pasien untuk
mengungkapk
an perasaan,
d. Simpatik
Anoreksia
Eksitasi kardiovaskular
Diare, mulut kering
Wajah merah
Jantung berdebar debar
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan denyut nadi
Peningkatan reflek
Peningkatan frekwensi
pernafasan
Pupil melebar
Kesulitan bernafas
Vasokonstriksi supervisial
Lemah, kedutan pada otot
e. Parasimpatik
Nyeri abdomen
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Diare, mual, vertigo
Letih, gangguan tidur
Kesemutan pada
ekstremitas
Sering berkemih
Anyang anyangan
Dorongan segera berkemih
f. Kognitif
Menyadari gejala fisiologi
Bloking fikiran, konfusi
Kesulitan berkonsentrasi
Penurunan kemampuan
untuk memecahkan
masalah
Ketakutan terhadap
konsekwinsi yang tidak
spesifik
Lupa gangguan perhatian
Khawatir, melamun
Cenderung menyalahkan
orang lain
B.Factor yang berhubungan
a. Perubahan dalam (status
ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran.
b. Pemajanan toksin
c. Terkait keluarga
ketakutan,
persepsi,
Intruksikan
pasien
menggunakan
tehnik
relaksasi
Berikan obat
untuk
mengurangi
kecemasan
d. Herediter
e. Infeksi/kontaminan
interpersonal
f. Penularan penyakit
interpesonal
g. Krisis maturasi, krisis
situsional
h. Stress, ancaman kematian
i. Penyalahguanaan zat
j. Ancaman pada (status
ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran,
dan konsep diri )
k. Konflik tidak disadari
mengenai tujuan penting
hidup
l. Konflik tidak disadari
mengenai nilai yang esensial/
penting
m. Kebutuhan yang tidak
tepenuhi
DENGAN HIPERTENSI KRONIK
Mata Kuliah :
MATERNITY NURSING CARE
Disusun oleh : Kelompok V
Eka Nurhandayani
Endin Samsudin
Galuh Adi Wibowo
Puji Astuti
Sri Sulis styoningsih
Wahyu Saputra Dewi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BINAWAN
2015
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi Kronik
Diagnose medik : hipertensi kronik pada kehamilan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria
Intervensi
Hasil
1
Penurunan curah jantung
Definisi : ketidak adekuatan darah
yang dipompa oleh jantung untuk
memenuhi kebutuhan metabolik
tubuh
A. Batasan karakteristik :
a. Perubahan frekwensi / irama
jantung
Aritmia.
Bradikardi, takikardi
Perubahan ekg
palpitasi
b. perubahan pre load
penurunan tekanan
vena central( cvp )
penurunan tekanan
arteri paru
edema, keletihan
peningkatan cvp.
Distensi vena jugular
Murmur
Peningkatan berat
badan
c. Perubahan afterload
Kulit lembab
Penrunan nadi perifer
Penurunan resistensi
vascular paru ( pvr)
Penurunan resistensi
vascular sistemik (pvs)
dipsnea
peningkatan (pvr )
peningkatan ( svr )
oliguria
pengisisan kapiler
memanjang
perubahan warna kulit
variasi pada
pembacaan tekanan
darah
d. perubahan kontraktilitas
batuk, cracle
penurunan indeks
jantung
penurunan fraksi ejeksi
ortopnea
A. Noc
Cardiac pump
effectiveness
Circulation status
Vital sign status
B. Kriteria hasil :
Tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah, nadi,
respiratori ).
Dapat
mentoleransi
aktivitas, tidak
ada kelelahan.
Tidak ada edema
paru, perifer dan
tidak ada asites
Tidak ada
penurunan
kesadaran
A. Nic
Cardiac care
Evaluasi adanya nyeri
dada
(intensitas,lokasi,duras
i)
Catat adanya disritmia
jantung.
Catat adanya tanda
dan gejala. Penurunan
cardiac out put
Monitor status
cardiovascular
Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
Monitor respon pasien
terhadap efek
pengobatan anti
aritmia
Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
Monitor toleransi
aktifitas pasien
Monitor adanya
dyspnea,fatique,takipn
eu dan ortopneu
Anjurkan untuk
menurunkan stres
B.Vital sign monitor
Monitor td,nadi,
suhu, dan RR
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Monitor vs saat
pasien
berbaring,duduk,
dyspnea proksimal
nocturnal
lev ventricular
penurunan levt
ventricular stroke work
indek
prilaku / emosi
B.factor yang berhubungan
a. perubahan afterload
b. perubahan kontraktilitas
c. perubahan frekwensi
jantung
d. perubahan preload
e. perubahan irama
f. perubahan volume
sekuncup
atau berdiri
Auskultasi td pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor td, nadi,RR,
sebelum, selama,
dan sesudah
aktifitas
Monitor kualitas dari
nadi
Monitor adanya
pulpus paradoksus
Monitor adanya
pulpus alterans
Monitor jumlah dan
irama jantung
Montor bunyi
jantung
Monitor frekwensi
dan irama
pernafasan
Monitor suara paru
Monitor pola
pernafasan
abnormal
Monitor suhu,
kelembaban, dan
warna kulit.
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad
( tekanan nadi yang
melebar, bradicardi,,
penongkatan sistolik
).
Identifikasi
penyebab dari vital
sign.
No
2
Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan
Definisi : peningkatan retensi cairan
isotonic
A. Batasan karakteristik
Bunyi nafas adventisius
Gangguan elektrolit
Anasarka
Ansietas
Azotemia
Perubahan tekanan darah
Perubahan status mental
Perubahan pola pernafasan
Penurunan hematocrit
Penurunan hemoglobin
Dyspnea
Edema
Peningkatan tekanan vena
sentral
Asupan melebihi haluaran
Distensi vena jugularis
Oliguria
Ortopnea
Efusi pleura
Refleksi hepatojugular positif
Perubahan tekanan arteri
pulmonal
Kongesti pulmonal
Gelisah
Perubahan berat jenis urin
Bunyi jantung s3
Penambahan berat badan dalam
waktu sangat singkat
Tujuan Dan Kriteria
Hasil
A. Noc
Elektrolit and acid
base balance
Fluid balance
Hydration
B. Kriteria hasil
Terbebas dari
edema, efusi,
anasarka
Bunyi nafas bersih,
tidak ada dyspnea/
ortopneu
Terbebas dar
distensi vena
jugularis, reflex
hepatojugular (+ )
Memelihara
tekanan sentral,
tekanan kapiler
paru, output
jantung dan vital
sign dalam batas
normal
Terbatas dari
kelelahan,
kecemasan atau
kebingungan
Menjelaskan
indicator kelebihan
cairan
Intervensi
A. Nic
Fluid menegement
Timbang
popok/pembalut
jika di perlukan
Pertahankan
catatan intake
dan output yang
akurat
Pasang urine
kateter jika di
perlukan
Monitor hasil lab
yang sesuai
dengan retensi
cairan ( BUN,
Hmt,
osmolalitas
urine)
Monitor indikasi
retensi/kelebiha
n cairan
( crecles, CVP,
edema, distensi
vna leher,
asites)
Kaji lokasi dan
luas edema
Monitor
masukan
makanan /
cairan hitung
intake kalori
Monitor status
nutrisi
B. Factor yang berhubungan
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan natrium
Kolaborasi
pemberian
diuretic sesuai
instruksi
Batasi masukan
cairan pada
sediaan
hiponatremi
difusidengan
serum Na < 130
mEq/l
Kolaborasi
dokter jika
tanda cairan
kelebihan
muncul
memburuk
B.Fluid monitoring
Temukan
riwayat jumlah
dan tipe intake
cairan dan
eliminasi
Temukan
kemungkina
factor resiko
dari
ketidakseimban
gan cairan
( hipertermia,
terapi diuretic,
kelebihan gagal
jantung,
diaphoresis,
disfungsi hati dll
Monitor berat
badan
Monitor serum
dan elektrolit
urine
Monitor serum
dan osmolalitas
urine
Monitor BP,HP
dan RR
Monitor tekanan
darah
orthostatisk dan
perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
dinamik infasif
Catat secara
akurat intake
dan output
Monitor adanya
distensi leher,
rinchi, eodem
perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda
dan gejala dari
oedema
N
o
3
Diagnose Keperawatan
Resiko ketidak
efektifanperfusi jaringan otak
Definisi : bresiko mengalami
penurunan sirkulasi jaringan otak
yang dapat mengganggu
kesehatan.
A. Batasan karakteristik
Masa tromboplastin parsial
Masa protrombin abnormal
Sekmen ventrikel kiri
akinetik
Aterosklerosis earotik
Diseksi arteri
Fibrilasi atrium
Tujuan Dan Kriteria
Hasil
A. Noc
Circulation status
Tissue prefusion
B. Kriteria hasil
Mendemonstrasikan
status sirkulasi
Tekanan sistol dan
diastole dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada
ortostatikhipertensi
Tidak ada tanda
tanda tekanan intra
Intervensi
A.Nic
Peripheral sensation
management
( management
sensasi perifer ) :
Monitor daerah
tertentu yang
hanya peka
terhadap panas /
dingin / tajam /
tumpul
Monitor adanya
paretese
Instruksikan
keluarga untuk
n
o
4
Miksoma atrium
Tumor otak
Stenosis carotid
Aneurisma serebri
Koagulopati
Kardiomiopati dilatasi.
Kaogulasi intra vascular
diseminata
Embolisme
Trauma kepala
Hierkolesterolemia
Hipertensi
Endocarditis infeksi
Katup prostetik mekanis
Stenosis mitral
Neoplasma otak
Baru terjadi infark
miokardium
Sindrom sick sinus
Penyalahgunaan zat
Terapi trobolitik
Efeksamping terkait terapi
Diagnosa keperawatan
Resiko cedera
definisi : beresiko mengalami cedera
sebagai akibat kondisi lingkungan
yang berinteraksi dengan sumber
adaptif dan sumber defensive individu
A.Factor resiko
a. Eksterna
Biologis ( missal : tingkat
imunisasi, komunitas,
microorganisme)
kranial ( tidak lebih
dari 15 mmhg ).
Mendemonstrasikan
kemampuan
kognitif.yang
ditandai dengan :
Berkomuikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan.
Menunjukan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi
Memproses
informasi
Membuat
keputusan dengan
benar
Menunjukan tingkat
kesadaran
membaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter.
Tujuan dan kriteria
hasil
A.Noc
Risk control
B.Kriteria hasil
Klien terbebas
dari cedera
Klien mampu
menjelaskan
cara / metode
untuk
mencegah injuri
/ cedera
mengobservasi
jika ada lesi atau
laserasi
Gunakan sarung
tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan
pada kepala,
leher dan
punggung
Monitor
kemampuan bab
Kolaborasi
pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan
mengenai
penyebab
peruban sensasi
intervensi
A. Nic
Environment
management (
manajemen
lingkungan )
Sediakan
lingkungan yang
aman buat
pasien
Identifikasi
kebutuhan
Zat kimia ( missal : racun,
polutan, obat, agenens
farmasi, alcohol, nikotin,
pengawet, kosmetik,
pewarna)
Manusia ( misalnya : agens
nosocomial, pola
ketegangan, atau factor
kognitif, dan psikomotor)
Para pemindahan, transport
Nutrisi ( missal : desain,
struktur, dan pengaturan
komunitas, bangunan, dan
tau peralatan)
b. Internal
Profil darah yang abnormal
( missal : leukositosis /
leukopenia, gangguan factor
koagulasi, trombositopenia,
sel sabit, talasemia,
penurunan hemoglobin)
Disfungsi biokimia
Usia perkembangan
( fisiologis, psikososial)
Disfungsi efektor
Disfungsi imun / auto imun
Disfungsi integrative
Malnutrisi
Fisik ( missal : integritas kulit
tidak utuh, gangguan
mobilisasi)
Psikologis ( orientasi efektif)
Disfungsi sensorik
Hipoksia jaringan
N
o
5
Diagnose Keperawatan
Ansietas
Definisi : perasaan tidak nyaman
Klien mampu
menjelaskan
factor resiko /
dari
lingkungan/
prilaku personal
Mampu
memodifikasi
gaya hidup
untuk
mencegah injuri
Menggunakan
fasilitas
kesehatan yang
ada
Mampu
mengenali
perubahan
status
kesehatan
Tujuan Dan Kriteria
Hasil
A. NOC.
Anxiety self
control
kemanan pasien,
sesuai dengan
kondisi fisik dan
fugsi kognitif,
pasien dan
riwayat pengakit
terdahulu pasien
Menghindari
lingkungan yang
berbahaya
Memasang side
rail tempat tidur
Menyediakan
tempat tidur
yang nyaman
dan bersih
Menempatkan
saklar lampu
yang mudah buat
pasien
Membatasi
pengunjung
Menganjurkn
keluarga untuk
menemani
pasien
Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan
barang barang
yang dapat
membahayakan
Berikan
pnjelasan pada
pasien dubahan
status kesehatan
dan penyebab
penyakit
Intervensi
A. NIC
Anxiety
Reductiion
atau kekhawatiran yang samar
disertai respon autonomy ( sumber
seringkali tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu)perasaan
takut yang disebabkan oleh antisiasi
terhadap bahaya, hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu untuk
bertindak mengatasi ancaman.
A.Batasan karakteristik
a. Prilaku
Penurunan produktifitas
Gerakan yang ireleven
Gelisah
Melihat sepintas
Insomnia
Kontak mata yang buruk
Mengekspresikan
kekhawatirankarna
perubahan dalam peristiwa
hidup
Agitasi
Mengintai
Tampak wapada
b. Affektif
Gelisah, distress
Kesedihan yang mendalam
Ketakutan
Perasaan tidak adekuat
Berfokus pada diri sendiri
Peningkatan kewaspadaan
Iritabilitas
Gugup senang berlebihan
Rasa nyeri yang meningkat
Tidak berdayaan
Peningkatan rasa ketidak
berdayaan yang persisten
Bingung, menyesal
Ragu / tidak percaya diri
Khawatir
c. Fisiologis
Wajah tegang, tremor
tangan
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Gemetar, tremor
Suara bergetar
Anxiety level
Coping
B. Kriteria hasil :
Klien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi
dan
menggungkapka
n dsn
menunjukan
tehnik untuk
mengontrol
cemas
Vital sigh dalam
batas normal
Postur tubuh,
ekspresi wajah
bahasa tubuh
dan tingkat
aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecenasan
(penurunan
kecemasan)
Gunakan
pendekatan
yang
menenangkan
Nyatakan
dengan jelas
harapan
terhadap
pelaku pasien
Jelaskan
semua
prosedur dan
apa yuang
dirasakan
selama
prosedur
Pahami
prespektif
pasien
terhadap
situasi stress
Temani pasien
untuk
memberikan
keamanan
dan
mengurangi
takut
Dorong
kelusrgs
untuk
memahami
anak
Lakukan
back / neck
rub
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
Identifikasi
tingkat
kecemasan
Dorong
pasien untuk
mengungkapk
an perasaan,
d. Simpatik
Anoreksia
Eksitasi kardiovaskular
Diare, mulut kering
Wajah merah
Jantung berdebar debar
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan denyut nadi
Peningkatan reflek
Peningkatan frekwensi
pernafasan
Pupil melebar
Kesulitan bernafas
Vasokonstriksi supervisial
Lemah, kedutan pada otot
e. Parasimpatik
Nyeri abdomen
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Diare, mual, vertigo
Letih, gangguan tidur
Kesemutan pada
ekstremitas
Sering berkemih
Anyang anyangan
Dorongan segera berkemih
f. Kognitif
Menyadari gejala fisiologi
Bloking fikiran, konfusi
Kesulitan berkonsentrasi
Penurunan kemampuan
untuk memecahkan
masalah
Ketakutan terhadap
konsekwinsi yang tidak
spesifik
Lupa gangguan perhatian
Khawatir, melamun
Cenderung menyalahkan
orang lain
B.Factor yang berhubungan
a. Perubahan dalam (status
ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran.
b. Pemajanan toksin
c. Terkait keluarga
ketakutan,
persepsi,
Intruksikan
pasien
menggunakan
tehnik
relaksasi
Berikan obat
untuk
mengurangi
kecemasan
d. Herediter
e. Infeksi/kontaminan
interpersonal
f. Penularan penyakit
interpesonal
g. Krisis maturasi, krisis
situsional
h. Stress, ancaman kematian
i. Penyalahguanaan zat
j. Ancaman pada (status
ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran,
dan konsep diri )
k. Konflik tidak disadari
mengenai tujuan penting
hidup
l. Konflik tidak disadari
mengenai nilai yang esensial/
penting
m. Kebutuhan yang tidak
tepenuhi