INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS tekn
INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS
INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS
Identitas
Nama
Nim
Prodi/Sem
Fakultas
Perguruan Tinggi
Dosen Pembimbing
Mata Kuliah
: RAZZAQ H NUR WIJAYA
: 71153002
: Ilmu Komputer / III
: Sainstek
: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ( UIN SU )
: Dr. Ja’far MA
: Akhlak Tasawuf
Tema
: INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS
Buku
: Gerbang Tasawuf
Identitas Buku
:
Ja’far. Gerbang Tasawuf. Dimensi Teoritis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi (Medan: perdana
publishing.2016)
A. Integrasi dalam Sejarah Islam
Dalam sejarah intelektual Islam klasik, budaya integrasi keilmuan telah
dikenal dan dikembangkan dengan canggih. Dalam sejarah Islam, ditemukan
seorang ahli astronomi, ahli biologi, ahli matematika, dan ahli arsitektur yang
mumpuni dalam bidang ilmu-ilmu keislaman seperti tauhid, fikih, tafsir, hadist,
dan tasawuf. Meskipun berprofesi sebagai saintis dalam bidang ilmu-ilmu
kealaman, para pemikir Muslim klasik menempuh pola hidup sufitis, dan
kajian-kajian ilmiah mereka diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan
religius dan spiritual (ja’far,2016,102).
B. Integrasi dalam Ranah Ontologi
Ontologi berfungsi menetapkan substansi yang ingin dicapai yaitu memahami manusia
sesuaidengan sunnatullahnya. Mengingat al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang
paling dapatdiandalkan, maka ayat-ayat yang membicarakan terma-terma seperti insan, basyar,
nafs, aql, ruh,qalb dapat dijadikan rujukan. Dengan patokan, sejauh mana metodologi itu dapat
mengejar maknadan esensi, bukan hanya gejala.
Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, ont yang bermakna keberadaan, dan logos
yang bermakna teori, sedangkan dalam bahasa latin disebut ontologia, sehingga ontologia berma
kna
Teori keberadaan sebagaimana keberadaan tersebut. Ontologi merupakan bagian dari
metafisika yang merupakan bagian dari filsafat dan membahas teori tentang keberadaan seperti
maknake beradaan dan karakteristik esensial keberadaan. Suriasumantri menyimpilkan bahwa
ontologi sebagai bagian dari kajian filsafat ilmu membahas tentang hakikat dari objek ilmu
dengan manusia sebagai pencari ilmu. Dengan demikian, ontologi adalah ilmu tentang teori
keberadaan, dari istilah ontologi ditujukan pada pembahasan tentang objek kajian ilmu. (Ja’far,
2016:105).
Berbeda dari saintis Barat sekuler, para filsuf Muslim dari sufi berpendapat bahwa ada
hubungan erat antara alam dengan Allah Swt. Menurut Ibn ‘Arabi (w. 1240), alam diciptakan
Allah Swt. Melalui proses tajalli (penampakan diri)-Nya pada alam empiris yang majemuk.
Tajalli AllahSwt. Mengambil dua bentuk: Tajalli dzati dalam bentuk penciptaan potensi dan
tajalli syuhudi dalam bentuk penampakan diri dalam citra alam semesta. (Ja’far, 2016:106)
C.
Integrasi Dalam Ranah Epistemologi
Setiap pandangan epistemologi pastidisadari oleh suatu pemahaman ontologi tertentu.
Seseorang yang meyakini bahwahakikat segala sesuatu adalah materi, maka bangunan
epistemologinya pun akanbercorak materialisme. Pemahaman ini akan mengarahkan setiap
penyelidikannyapada apa yang dianggapnya sebagai kenyataan hakiki, yaitu materi. Pemahaman
inidapat dilihat misalnya pada empirisme, rasionalisme dan positivism
Demikianpula bagi seseorang yang secara ontologis meyakini bahwa kenyataan
hakikiadalah yang non-materi, mereka juga akan mengarahkan penyelidikannya pada yangnon
materi, pemahaman ini dapat dilihat misalnya pada intuisionisme.
epistemologi dimaknai sebagai cabaang filsafat yang membahas pengatahuan dan
pembenaran, dan kajian pokok epistemologi adalah makna pengetahuan, kemungkinan manusia
meraih pengetahuan, dan hal-hal yang tidak diketahui. Runes menjelaskan bahwa epistemologi
adalah cabang filsafat yang menelusuri asal (sumber), struktur, metode, dan Validitas ilmu
pengetahuan. (Ja’far, Gerbang Tasawuf : 108)
kajian-kajian ilmu-ilmu alam mengandalkan metode observasi dan eksperimen yang
disebut dalam epistemologi islam sebagai metode tajribi, sedangkan kajjian tasawuf
megandalkan metode irfani yang biasa didebut metode tazkiyah al-nafs. (Ja’far, Gerbang
Tasawuf :108)
dari persepektif islam, kesucian jiwa manusia menjadi syarat utama untuk memperoleh ilmu
secara langsung dari sumber asalnya, yaitu Allah Swt. Yang memiliki sifat Al-alim.( Ja’far, 2016,
109)
D. Integrasi Dalam Ranah Aksiologi
Istilah aksiologi berasal dari bahas yunani, axios yang bermakna nilai, dan logos yang berarti
teori. Aksiologi yang bermakna teori nilai. Aksiologi juga dimaknai sebagai studi tentang manfaat
akhir dari segala sesuatu. Suriasumantri menyimpulkan bahwa aksiologi sebagai bagian dari filsafat
ilmu membahas tentang kegunaan dan penggunaan ilmu, kajian tentang penggunaan ilmu dengan
kaedah moral, dan hubungan antara prosedur dan operasionalisasi metode ilmiah dengan normanorma moral dan profesional.
Kajian ini lebih ditunjukkan pada pembahasan manfaat dan kegunaan ilmu dan etika
akademik ilmuan. Dari etika akademik nilai luhur ini dapat menjadi landasan etis seorang ilmuan
dalam pengembangan sains dan teknologi. Seorang saintis muslim harus bersikap sabar, tawakal,
cinta kepada Allah Swt. Bukan demi meraih simpati dan apresiasi dari manusia.(Ja’far, 2016, 110111)
Kesimpulan : Integrasi islam dan sains berpengaruh terhadap matematika hal ini merupakan
implikasi karena matematika merupakan bagian dari sains. Namun pengaruh tersebut belum
terasa oleh banyak para pengkaji matematika dikarenakan ayat yang menjelaskan matematika
dalam Al-Qur’an tidak banyak seperti ilmu sains lainnya, dan matematika sendiri memang
bersifat abstrak yang dalam memahaminya dibutuhkan penalaran yang lebih.
Relevansi Dengan Bidang :
Relevansi tasawuf dengan profesi seorang programmer ?
Mendekatkan diri kepada Allah agar tidak salah dalam mengambil langkah, dan
tidakmenyalahgunakan profesi sebagai alat untuk melakukan perbuatan kejahatan yang dapat
merugikanmasyarakat maupun dirinya sendiri. Hati dan Akal adalah bagian terpenting dalam
kehidupan manusiauntuk mencapai tujuan terbaik.
INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS
Identitas
Nama
Nim
Prodi/Sem
Fakultas
Perguruan Tinggi
Dosen Pembimbing
Mata Kuliah
: RAZZAQ H NUR WIJAYA
: 71153002
: Ilmu Komputer / III
: Sainstek
: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ( UIN SU )
: Dr. Ja’far MA
: Akhlak Tasawuf
Tema
: INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS
Buku
: Gerbang Tasawuf
Identitas Buku
:
Ja’far. Gerbang Tasawuf. Dimensi Teoritis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi (Medan: perdana
publishing.2016)
A. Integrasi dalam Sejarah Islam
Dalam sejarah intelektual Islam klasik, budaya integrasi keilmuan telah
dikenal dan dikembangkan dengan canggih. Dalam sejarah Islam, ditemukan
seorang ahli astronomi, ahli biologi, ahli matematika, dan ahli arsitektur yang
mumpuni dalam bidang ilmu-ilmu keislaman seperti tauhid, fikih, tafsir, hadist,
dan tasawuf. Meskipun berprofesi sebagai saintis dalam bidang ilmu-ilmu
kealaman, para pemikir Muslim klasik menempuh pola hidup sufitis, dan
kajian-kajian ilmiah mereka diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan
religius dan spiritual (ja’far,2016,102).
B. Integrasi dalam Ranah Ontologi
Ontologi berfungsi menetapkan substansi yang ingin dicapai yaitu memahami manusia
sesuaidengan sunnatullahnya. Mengingat al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang
paling dapatdiandalkan, maka ayat-ayat yang membicarakan terma-terma seperti insan, basyar,
nafs, aql, ruh,qalb dapat dijadikan rujukan. Dengan patokan, sejauh mana metodologi itu dapat
mengejar maknadan esensi, bukan hanya gejala.
Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, ont yang bermakna keberadaan, dan logos
yang bermakna teori, sedangkan dalam bahasa latin disebut ontologia, sehingga ontologia berma
kna
Teori keberadaan sebagaimana keberadaan tersebut. Ontologi merupakan bagian dari
metafisika yang merupakan bagian dari filsafat dan membahas teori tentang keberadaan seperti
maknake beradaan dan karakteristik esensial keberadaan. Suriasumantri menyimpilkan bahwa
ontologi sebagai bagian dari kajian filsafat ilmu membahas tentang hakikat dari objek ilmu
dengan manusia sebagai pencari ilmu. Dengan demikian, ontologi adalah ilmu tentang teori
keberadaan, dari istilah ontologi ditujukan pada pembahasan tentang objek kajian ilmu. (Ja’far,
2016:105).
Berbeda dari saintis Barat sekuler, para filsuf Muslim dari sufi berpendapat bahwa ada
hubungan erat antara alam dengan Allah Swt. Menurut Ibn ‘Arabi (w. 1240), alam diciptakan
Allah Swt. Melalui proses tajalli (penampakan diri)-Nya pada alam empiris yang majemuk.
Tajalli AllahSwt. Mengambil dua bentuk: Tajalli dzati dalam bentuk penciptaan potensi dan
tajalli syuhudi dalam bentuk penampakan diri dalam citra alam semesta. (Ja’far, 2016:106)
C.
Integrasi Dalam Ranah Epistemologi
Setiap pandangan epistemologi pastidisadari oleh suatu pemahaman ontologi tertentu.
Seseorang yang meyakini bahwahakikat segala sesuatu adalah materi, maka bangunan
epistemologinya pun akanbercorak materialisme. Pemahaman ini akan mengarahkan setiap
penyelidikannyapada apa yang dianggapnya sebagai kenyataan hakiki, yaitu materi. Pemahaman
inidapat dilihat misalnya pada empirisme, rasionalisme dan positivism
Demikianpula bagi seseorang yang secara ontologis meyakini bahwa kenyataan
hakikiadalah yang non-materi, mereka juga akan mengarahkan penyelidikannya pada yangnon
materi, pemahaman ini dapat dilihat misalnya pada intuisionisme.
epistemologi dimaknai sebagai cabaang filsafat yang membahas pengatahuan dan
pembenaran, dan kajian pokok epistemologi adalah makna pengetahuan, kemungkinan manusia
meraih pengetahuan, dan hal-hal yang tidak diketahui. Runes menjelaskan bahwa epistemologi
adalah cabang filsafat yang menelusuri asal (sumber), struktur, metode, dan Validitas ilmu
pengetahuan. (Ja’far, Gerbang Tasawuf : 108)
kajian-kajian ilmu-ilmu alam mengandalkan metode observasi dan eksperimen yang
disebut dalam epistemologi islam sebagai metode tajribi, sedangkan kajjian tasawuf
megandalkan metode irfani yang biasa didebut metode tazkiyah al-nafs. (Ja’far, Gerbang
Tasawuf :108)
dari persepektif islam, kesucian jiwa manusia menjadi syarat utama untuk memperoleh ilmu
secara langsung dari sumber asalnya, yaitu Allah Swt. Yang memiliki sifat Al-alim.( Ja’far, 2016,
109)
D. Integrasi Dalam Ranah Aksiologi
Istilah aksiologi berasal dari bahas yunani, axios yang bermakna nilai, dan logos yang berarti
teori. Aksiologi yang bermakna teori nilai. Aksiologi juga dimaknai sebagai studi tentang manfaat
akhir dari segala sesuatu. Suriasumantri menyimpulkan bahwa aksiologi sebagai bagian dari filsafat
ilmu membahas tentang kegunaan dan penggunaan ilmu, kajian tentang penggunaan ilmu dengan
kaedah moral, dan hubungan antara prosedur dan operasionalisasi metode ilmiah dengan normanorma moral dan profesional.
Kajian ini lebih ditunjukkan pada pembahasan manfaat dan kegunaan ilmu dan etika
akademik ilmuan. Dari etika akademik nilai luhur ini dapat menjadi landasan etis seorang ilmuan
dalam pengembangan sains dan teknologi. Seorang saintis muslim harus bersikap sabar, tawakal,
cinta kepada Allah Swt. Bukan demi meraih simpati dan apresiasi dari manusia.(Ja’far, 2016, 110111)
Kesimpulan : Integrasi islam dan sains berpengaruh terhadap matematika hal ini merupakan
implikasi karena matematika merupakan bagian dari sains. Namun pengaruh tersebut belum
terasa oleh banyak para pengkaji matematika dikarenakan ayat yang menjelaskan matematika
dalam Al-Qur’an tidak banyak seperti ilmu sains lainnya, dan matematika sendiri memang
bersifat abstrak yang dalam memahaminya dibutuhkan penalaran yang lebih.
Relevansi Dengan Bidang :
Relevansi tasawuf dengan profesi seorang programmer ?
Mendekatkan diri kepada Allah agar tidak salah dalam mengambil langkah, dan
tidakmenyalahgunakan profesi sebagai alat untuk melakukan perbuatan kejahatan yang dapat
merugikanmasyarakat maupun dirinya sendiri. Hati dan Akal adalah bagian terpenting dalam
kehidupan manusiauntuk mencapai tujuan terbaik.