Analisis Kandungan Mineral Besi, Tembaga, dan Seng Pada Cacing Tanah Fridericia sp. Secara Spektrofotometri Serapan Atom
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2010). Cacing Tanah Sebagai Obat. http://www.smallcrabonline.com.
(diakses 15 Desember 2009).
Anonim
(2013).
Budidaya
Cacing
Tanah.
www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/cacing_tanah.pdf
(diakses tanggal 30 November 2010).
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan II. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. Hal. 228, 251, 257, 261, 266-267.
Alex, M.S. (2011). Budi Daya Berbagai Macam Cacing. Jogjakarta: PT.
Pustaka Baru Press. Hal. 1-2.
Darmawati. (2013). Pemeriksaan Kadar Fosfor dalam Cacing Tanah
Pontoscolex coretrurus, Peryonix sp. Peretima peguana dan Peretima
postuma Secara Spektrofotometri Sinar Tampak. Skripsi. Medan
Fakultas Farmasi USU.
Desnawaty, M. (2011). Analisis Kandungan Besi, Tembaga dan Seng dalam
Cacing Tanah Megascolex sp. Secara Spektrofotometri Serapan Atom.
Skripsi. Medan Fakultas Farmasi USU.
Dirjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI.
Hal. 1126, 1135, 1213.
Friel, J.K., dan Ngyuen, C.D. (1986). Dry-and Wet-Ashing Techniques
Compared in Analyses for Zinc, Copper, Manganese, and Iron in Hair.
Journal Clinical Chemistry. 32(5): 739-742.
Fries, J., dan Getrost, H. (1977). Organik Reagent for Trade Analysis.
Darmstat: E. Merck. Hal. 79-83, 245-249.
Gandjar, G.I., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar. Hal. 234-236.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3):
119, 130, 131.
Hanafiah. A.K., Anas, I., Napoleon, A., dan Ghoffar, N. (2005). Biologi
Tanah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Pelajar. Hal. 70-71.
37
Universitas Sumatera Utara
Hanel, J. A., dan Jumilawaty, E. (2000). Cacing Tanah yang Karakteristik
Ditumpukan sampah Organik dan Laju Pertumbuhan Populasi pada
Beberapa komposisi media makanannya. Karya Tulis. Medan: Laporan
Penelitian FMIPA USU.
Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerjemah:
Saptohardjo. Jakarta: UI-Press. Hal. 274-275.
Monang, N. (2008). Analisis Logam Berat Seng, Kadmium dan Tembaga Pada
Berbagai Tinggkat Kemiringan Tanah Hutan Industri PT. Toba polp
Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Tesis.
Fakultas Farmasi USU.
Putri, A. (2012). Analisis Kandungan Kalsium dan Magnesium dalam Cacing
Tanah Pontoscolex coretrurus, Megascolex sp. dan Drawida sp.
secara spektrofotometri serapan Atom. Skripsi. Medan Fakultas
Farmasi USU.
Ulfa, S.U. (2011). Analisis Kandungan Timbal dan Kadmium dalam Cacing
tanah Pontoscolex coretrurus, Megascolex sp. dan Drawida sp. secara
spektrofotometri serapan Atom. Skripsi. Medan Fakultas Farmasi
USU.
Sugiantoro, A. (2012). Budidaya Cacing Tanah untuk Obat Alternatif.
Yogyakarta: Penerbit Dafa Publishing, Hal. 31.
Haswell, S.J. (1991). Atomic Absorption Spectrometry. New York: W.H.
Freeman and Company. Hal. 516.
Vogel, A.I. (1990). Kimia Analisis Kualitatif Anorganik. Penerjemah:
Soetiono., Hadyana. Edisi Kelima. Bagian I dan II. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka. Hal. 880-881.
Walpole, R.E. (1995). Pengantar Statistik. Penerjemah: Bambang Sumantri,
Edisi ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 378-379.
Widya, S, T. (2012). Analisis Kandungan Kal Natrium, dan Mangan dalam
Cacing tanah Pontoscolex Coretrurus, dan Peryonix sp. Secara
Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan Fakultas Farmasi
USU.
38
Universitas Sumatera Utara
Anonim (2010). Cacing Tanah Sebagai Obat. http://www.smallcrabonline.com.
(diakses 15 Desember 2009).
Anonim
(2013).
Budidaya
Cacing
Tanah.
www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/cacing_tanah.pdf
(diakses tanggal 30 November 2010).
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan II. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. Hal. 228, 251, 257, 261, 266-267.
Alex, M.S. (2011). Budi Daya Berbagai Macam Cacing. Jogjakarta: PT.
Pustaka Baru Press. Hal. 1-2.
Darmawati. (2013). Pemeriksaan Kadar Fosfor dalam Cacing Tanah
Pontoscolex coretrurus, Peryonix sp. Peretima peguana dan Peretima
postuma Secara Spektrofotometri Sinar Tampak. Skripsi. Medan
Fakultas Farmasi USU.
Desnawaty, M. (2011). Analisis Kandungan Besi, Tembaga dan Seng dalam
Cacing Tanah Megascolex sp. Secara Spektrofotometri Serapan Atom.
Skripsi. Medan Fakultas Farmasi USU.
Dirjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI.
Hal. 1126, 1135, 1213.
Friel, J.K., dan Ngyuen, C.D. (1986). Dry-and Wet-Ashing Techniques
Compared in Analyses for Zinc, Copper, Manganese, and Iron in Hair.
Journal Clinical Chemistry. 32(5): 739-742.
Fries, J., dan Getrost, H. (1977). Organik Reagent for Trade Analysis.
Darmstat: E. Merck. Hal. 79-83, 245-249.
Gandjar, G.I., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar. Hal. 234-236.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3):
119, 130, 131.
Hanafiah. A.K., Anas, I., Napoleon, A., dan Ghoffar, N. (2005). Biologi
Tanah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Pelajar. Hal. 70-71.
37
Universitas Sumatera Utara
Hanel, J. A., dan Jumilawaty, E. (2000). Cacing Tanah yang Karakteristik
Ditumpukan sampah Organik dan Laju Pertumbuhan Populasi pada
Beberapa komposisi media makanannya. Karya Tulis. Medan: Laporan
Penelitian FMIPA USU.
Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerjemah:
Saptohardjo. Jakarta: UI-Press. Hal. 274-275.
Monang, N. (2008). Analisis Logam Berat Seng, Kadmium dan Tembaga Pada
Berbagai Tinggkat Kemiringan Tanah Hutan Industri PT. Toba polp
Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Tesis.
Fakultas Farmasi USU.
Putri, A. (2012). Analisis Kandungan Kalsium dan Magnesium dalam Cacing
Tanah Pontoscolex coretrurus, Megascolex sp. dan Drawida sp.
secara spektrofotometri serapan Atom. Skripsi. Medan Fakultas
Farmasi USU.
Ulfa, S.U. (2011). Analisis Kandungan Timbal dan Kadmium dalam Cacing
tanah Pontoscolex coretrurus, Megascolex sp. dan Drawida sp. secara
spektrofotometri serapan Atom. Skripsi. Medan Fakultas Farmasi
USU.
Sugiantoro, A. (2012). Budidaya Cacing Tanah untuk Obat Alternatif.
Yogyakarta: Penerbit Dafa Publishing, Hal. 31.
Haswell, S.J. (1991). Atomic Absorption Spectrometry. New York: W.H.
Freeman and Company. Hal. 516.
Vogel, A.I. (1990). Kimia Analisis Kualitatif Anorganik. Penerjemah:
Soetiono., Hadyana. Edisi Kelima. Bagian I dan II. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka. Hal. 880-881.
Walpole, R.E. (1995). Pengantar Statistik. Penerjemah: Bambang Sumantri,
Edisi ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 378-379.
Widya, S, T. (2012). Analisis Kandungan Kal Natrium, dan Mangan dalam
Cacing tanah Pontoscolex Coretrurus, dan Peryonix sp. Secara
Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan Fakultas Farmasi
USU.
38
Universitas Sumatera Utara