Analisis Kandungan Besi, Seng, Tembaga dan Timbal Pada Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) Segar dan Emping Secara Spektrofotometri Serapan Atom

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Hal. 249-261, 266.
Belitz, H. D., Grosch, W., dan Schieberle, P. (2009). Food Chemistry. Edisi
Keempat. Berlin, Heidelberg: Springer. Hal. 424-425.
Budiarto, E. (1998). Metodologi Penelitian kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Hal. 46-47.
Christian, J. H. B., Silliker, J. H., Elliott, R. P., Baird-Parker, A. C., Bryan, F. L.,
Clark, D. S., Olson, J. C., Roberts, Jr., T. A. (1980). Microbial Ecology of
Foods. New York: Academic Press. Hal. 85-91.
Darmayanti, N. C. E., Manaf, A. Briyatmoko, B. (2000). Identifikasi Kandungan
Senyawa Kimia Pada Pasir Mineral. Prosiding Seminar Nasional Bahan
Magnet I. Hal. 40-43.
Depkes R. I. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Direktur Jenderal POM. Hal. 13.
Ditjen POM R. I. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Hal. 1166, 1126, 1212.
Erner, J., dan McB Miller, J. H. (2005). Method Validation in Pharmaceutical
Analysis. A Guide to Best Practice. Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmBH
& Co. KGaA. Hal.171.

Fries, J., dan Getrost, H. (1977). Organic Reagent for Trade Analysis. Darmstat: E.
Merck. Hal. 79-83, 245-249.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan
Ketiga.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 298, 305-306, 310-312, 319-322.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.
Review Artikel Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-135.
Harris, D. C. (2007). Quantitative Chemical Analysis. Edisi Ketujuh. New York:
W. H. Freeman and Company. Hal. 455.
Isaac, R. A. Plants. Dalam: Helrich, K. (1990). Official Methods of Analysis of the
Association of Official Analytical Chemist. Edisi Kelimabelas. Arlington:
AOAC International. Hal. 42.

46
Universitas Sumatera Utara

Khopkar, S. M. (1985). Basic Concept of Analytical Chemistry. Terjemahan:
Saptoraharjo, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Hal. 276-277.
Lestari, S., dan Muharfiza. (2015). Karakterisasi Fisikokimia Kerupuk Melinjo
sebagai Upaya Diversifikasi Produk Olahan Melinjo. Pros Sem Nas Masy

Biodiv Indon. 1(1): 131-135.
Palar, H. (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Hal. 61-62, 74-78.
Rosmarkam, A,. dan Yuwono, N. W. (2002). Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta:
Kanisius. Hal. 31.
Sikorski, Z. E. (2002). Food Components and Their Role in Food Quality. Dalam:
Sikorsi, Z. E. (2002). Chemical and Functional Properties of Food
Components Series. Edisi Kedua. New York: CRC Press. Hal. 4.
Siregar, Y. D. I, Utami, P. (2014). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Melinjo Merah
(Gnetum gnemon) sebagai Pewarna Alami pada Pembuatan Lipstik. Jurnal
Kimia Valensi. 4(2): 98-108.
SNI 01-3712-1995. (1995). Standar Nasional Indonesia tentang Emping Melinjo.
Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional.
Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. (1989). Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Hal. 64-65.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Halaman 168,
227-228, 249.
Sunanto, H. (1990). Budidaya Melinjo dan Usaha Produksi Emping. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius. Hal. 15-17, 52-57.
Tim Penulis PS. (1999). Budidaya dan Pengolahan Melinjo. Jakarta: Penerbit

Swadaya. Hal. 3-5, 22-27.
Vogel, A. I. (1979). Vogel’s Textbook of Macro and Semimicro Qualitative
Inorganic Analysis. New York: Longman Group Limited. Hal.270, 274275.
Widaningrum, Miskiyah, dan Suismono. (2007). Bahaya kontaminasi logam berat
dalam sayuran dan alternatif pencegahan cemarannya. Buletin Teknologi
Pascapanen Pertanian 3: 16-27.
Widowati, W., Sastiono, A., Jusuf, R., (2008). Efek Toksik Logam. Yogyakarta:
Andi. Hal. 109-111, 183-185, 209-212, 303,305.

47
Universitas Sumatera Utara

Winarno, F. G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hal. 158-162, 167-168.

48
Universitas Sumatera Utara