Analisis Kandungan Besi, Seng, Tembaga dan Timbal Pada Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) Segar dan Emping Secara Spektrofotometri Serapan Atom

ANALISIS KANDUNGAN BESI, SENG, TEMBAGA DAN TIMBAL PADA
BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SEGAR DAN EMPING SECARA
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ABSTRAK
Emping merupakan produk olahan melinjo yang digemari masyarakat, juga
merupakan komoditi sektor industri kecil yang potensial. Buah melinjo yang sudah
tua dapat diolah sebagai bahan baku pembuatan emping. Seperti yang tertera dalam
SNI, batasan untuk kadar seng, tembaga dan timbal pada emping yaitu 40 mg/kg;
30 mg/kg dan 2 mg/kg. Keberadaan besi, seng, tembaga dan timbal dalam makanan
dapat bertambah akibat pencemaran, hal yang sama dapat terjadi pada pembuatan
emping dimana pada proses pengolahan seperti penyangraian pemukulan dan
penjemuran dapat menjadi sumber pencemaran logam tersebut. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui kadar besi, seng, tembaga dan timbal antara biji
melinjo segar, emping yang dibuat sendiri dan yang beredar di pasaran, dan
mengetahui perbedaan kadar mineral pada biji melinjo segar dan emping yang
dibuat sendiri.
Penetapan kadar ini menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA)
dengan nyala udara-asetilen pada panjang gelombang 248,3 nm untuk besi, 213,9 nm
untuk seng, 324,8 untuk tembaga dan udara-argon pada panjang gelombang 283,3 nm
untuk timbal.
Hasil penentuan kadar besi, seng, tembaga dan timbal pada melinjo segar

yaitu 1,0885 ± 0,0178 mg/100; 1,0180 ± 0,0148 mg/100 g; 0,3492 ± 0,0379 mg/100
g; dan 0,0038 ± 0,0002 mg/100 g. Kadar besi, seng, tembaga dan timbal pada
emping yang dibuat sendiri yaitu 2,6362 ± 0,0287 mg/100 g; 1,9135 ± 0,1815
mg/100 g; 0,5498 ± 0,0420 mg/100 g; dan 0,0059 ± 0,0002 mg/100 g. Kadar besi,
seng, tembaga dan timbal pada emping yang dibeli yaitu 2,0733 ± 0,0141 mg/100
g; 1,8008 ± 0,1458 mg/100 g; 0,6426 ± 0,0328 mg/100 g; dan 0,0061 ± 0,0005
mg/100 g.
Dapat disimpulkan bahwa semua melinjo mengandung besi, seng, tembaga
dan timbal dalam batas yang diizinkan oleh SNI.
Kata kunci: besi, seng, tembaga, timbal, melinjo, emping, spektrofotometri serapan
atom

vii
Universitas Sumatera Utara

ANALYSIS OF IRON, ZINC, COPPER, AND LEAD CONTENT OF SEED
FRESH GNETUM (Gnetum gnemon L.) AND EMPING WITH ATOMIC
ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACT


Emping is a processed products that are popular by the public, also a
potential commodity of small industry sector. The old fruit of gnetum can be treated
as material for making emping. As stated on SNI, the limit of zink, copper and lead
on emping maximal 40 mg/kg; 30 mg/kg and 2 mg/kg. The existence of iron, zinc,
copper and lead on food increase due to pollution, the same thing can occur in
making emping where on processing such as roasting, licking and drying is the
source of the metal pollution. The aim of this study is to determine the content of
iron, zinc, copper and lead from seed fresh gnetum, emping which made and emping
which from the market and to determine the differentiation mineral content from seed
fresh gnetum and emping which made.
Determination of these mineral by using atomic absorption spectrophotometry
(AAS) with air-acetylene flame at the wavelength for iron 248.3 nm, zinc 213.9 nm,
copper 324.8 nm and air-argon at the wavelength for lead 283.3 nm.
The content of iron, zinc, copper and lead of seed fresh gnetum was 1.0885
± 0.0178 mg/100; 1.0180 ± 0.0148 mg/100 g; 0.3492 ± 0.0379 mg/100 g; and
0.0038 ± 0.0002 mg/100 g. The content of iron, zinc, copper and lead of emping
which made was 2.6362 ± 0.0287 mg/100 g; 1.9135 ± 0.1815 mg/100 g; 0.5498 ±
0.0420 mg/100 g; and 0.0059 ± 0.0002 mg/100 g. The content of iron, zinc, copper
and lead of emping which from the market was 2.0733 ± 0.0141 mg/100 g; 1.8008
± 0.1458 mg/100 g; 0.6426 ± 0.0328 mg/100 g; and 0.0061 ± 0.0005 mg/100 g.

Concluded that there is iron, zinc, copper and lead content of all gnetum on
maximum limit that allowed by SNI.
Keyword: iron, zinc, copper, lead, gnetum, atomic absorption spectrophotometer

viii
Universitas Sumatera Utara