AUDIT INTERNAL AUDIT OPERASIONAL DAN AUD (3)

Nama : Ririn Indah Kurniawati
NIM

: 2014017041

Kelas : 4A2

AUDIT INTERNAL, AUDIT OPERASIONAL DAN AUDIT PEMERINTAH
AUDIT INTERNAL
Kata internal berarti di dalam yang artinya di dalam sebuah perusahaan. Auditor internal adalah
auditor yang bekerja untuk sebuah perusahaan dalam mengaudit segala hal tentang perusahaan
itu. Auditor internal bisa dikatakan sebagai quality control bagi organisasi.
Auditor Internal vs Auditor Ekternal
Internal = di dalam, eksternal = di luar. Auditor internal bertanggung jawab pada manajemen
sedangkan auditor eksternal bertanggung jawab kepada pemakai laporan keuangan di luar
perusahaan seperti investor, pemegang saham, kreditor, dll.
Auditor internal sama dengan auditor eksternal:
1. Sama-sama wajib dalam memperhatikan risiko dan materialitas.
2. Sama-sama diharuskam untuk mengikuti metodologi.
3. Sama-sama diwajibkan bersikap kompeten dan objektif.
AUDIT PEMERINTAH

Audit pemerintah bersumber dari Government Auditing Standards, GAS ini dikeluarkan oleh
GAO. Dalam perkembangannya sumber dari audit pemerintah ini mempunyai nama julukan
yaitu “Yellow Book”.
Berikut beberapa syarat dalam pelaporan Yellow Book
Standar Yellow Book konsisten dengan 10 standar audit yang berterima umum, serta pedoman
tambahan sebagai berikut :
1. Dalam hal signifikansi dan material, perlu diperhatikan bahwa audit pemerintah memiliki
batas resiko dan materialitas yang sangat rendah sekali bahkan jika dibandingkan dengan
audit manapun. Penyebab dari hal ini adalah sesitivitas dari aktivitas yang dilakukan, selain
itu juga penyebab lainnya adalah akuntabilitas publik pemerintah.

2. Dalam hal kualitas, maka auditor pemerintah diharuskan untuk menyelesaikan pendidikan
profesinya sebanyak 80 jam dalam waktu 2 tahun. Dan hal itu dilakukan berulangkali setiap
dua tahun sekali. Dalam 80 jam tersebut, minimal 24 ham harus digunakan untuk
mempelajari tentang lingkungan pemerintah dan audit pemerintah.
3. Dalam hal ketaatan, jika terjadi ketidaktaatan kesepakatan bantuan atau provisi dari kontrak
yang dimungkinkan memiliki dampak yang bersifat material pada laporan keuangan, maka
seorang audit harus mampu memberi keyakinan saat mendetekti salah saji tersebut.
4. Dalam hal pelaporan, laporan audit yang ditulis haruslah mengikuti standarnya (GAGAS)
AUDIT OPERASIONAL

Dalam audit operasional dikenal dengan tujuan 3E yaitu efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
Berikut adalah beberapa tujuan dari audit operasional :
1. Memberikan saran untuk perbaikan maupun untuk tindak lanjut kepada pihak manajemen.
2. Memberikan evaluasi terhadap operasi kinerja dari perusahaan.
3. Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan operasi karena telah
mengidentifikasi hal yang menyebabkan kelambatan atau ketidakefisienan operasi.
Berikut adalah beberapa manfaat dari audit operasional:
1. Sebisa mungkin melakukan tindakan preventif.
2. Memastikan ketaatan dalam kebijakan manajerial.
3. Memperkecil pemborosan sumber daya.
4. Memberikan informasi mengenai operasi yang tepat waktu dan relevan bagi manajemen.
5. Membantu manajemen dalam evaluasi operasi.
6. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil perusahaan.
7. Menilai efektivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas vs Efisiensi
Efektivitas mengukur keberhasilan mencapai tujuan organisasi sedangkan efisiensi mengukur
baik atau tidaknya penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

Audit operasi vs Audit keuangan
1. Tujuan

Audit keuangan : bersifat historis sehingga orientasinya pada masa lalu. Sedangkan audit
operasi : lebih berfokus pada efektivitas dan efisiensi sehingga fokusnya pada masa depan.
2. Distribusi laporan
Laporan audit keuangan : distribusi kepada pemakai laporan keuangan eksternal sehingga
ada struktur terdefinisi dalam laporan tersebut. Sedangkan laporan audit operasi :
distribusinya pada pihak manajemen atau pihak internal sehingga laporan audit operasi
tergantung pada auditornya.
3. Bidang nonkeuangan.
Audit keuangan : terbatas pada persoalan yang langsung mempengaruhi kewajaran dari
laporan keuangan. Sedangkan audit operasi : meliputi semua hal mengenai efisiensi dan
efektivitas.
Jenis-jenis Audit Operasional
1. Audit Fungsional
Fungsi diguanakan sebagai hal untuk mengkategorikan aktivitas perusahaan.
2. Audit Organisasional
Audit operasional menyangkut seluruh unit organisasi seperti departemen, cabang, atau
bahkan anak perusahaan.
3. Penugasan Khusus
Penugasan khusus dalam audit operasional timbul dari permintaan manajemen.
Tahap-Tahap dalam Audit Operasional

1. Perencanaan
Dalam perendanaan seorang Auditor harus menentukan lingkup penugasan dan
menyampaikannya ke unit organisasional, mendapatkan informasi mengenai latar belakang
unit organisasional, menentukan bahan bukti yang tepat yang harus dikumpulkan, memakai
struktur pengendalian intern, juga menentukan staf yang tepat dalam penugasan.
2. Pengumpulan dan evaluasi

Auditor operasional harus mengumpulkan bahan bukti agar dapat menjadi dasar yang layak
dalam menarik kesimpulan.
3. Pelaporan dan tindak lanjut
Laporan disini dimaksudkan hanya untuk pihak manajemen, dan satu salinan untuk unit yang
diperiksa. Tindak lanjut audit operasional yaitu dengan menyampaikan rekomendasirekomendasi kepada manajemen.