this PDF file PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TSUNAMI MELALUI METODE DISKUSI INKUIRI DISERTAI PENERAPAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS X SMK ROUDLOTUS SAIDIYYAH | Jalil | GENETIKA 1 PB

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA MATERI TSUNAMI MELALUI
METODE DISKUSI INKUIRI DISERTAI
PENERAPAN MEDIA POWERPOINT PADA
SISWA KELAS X SMK ROUDLOTUS SAIDIYYAH
Muhamad Jalil
SMK Roudlotus Saidiyyah Semarang
emjie.jack@gmail.com

Abstrak: Berdasarkan observasi di kelas X TKJ (Teknik
Komputer Jaringan) dan X PS (Perbankan Syari’ah)
diperoleh gambaran bahwa keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran kurang. Bahkan ada yang tidur saat
jam pelajaran. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa juga
rendah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui
peningkatan aktivitas siswa melalui diskusi inkuiri disertai
penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X materi
Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; (2) mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa melalui diskusi inkuiri disertai
penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X materi

Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; dan (3) mengetahui
respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action
research) dengan dua siklus. Pengumpulan data dilakukan
dengan tehnik tes dan observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) diskusi inkuiri disertai penerapan
media Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas
X pada materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu
pada pra siklus 25% meningkat menjadi 71,90% pada siklus I
(2) Diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada materi

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus
rata-rata hasil belajarnya 48,53 meningkat menjadi 77,81
pada siklus I atau ≥ 65% (3) Respon siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi inkuiri
disertai penerapan media Powerpoint positif.

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Materi Tsunami, Media
Powerpoint, Metode Diskusi Inkuiri.
Abstract: Based on observations in the class X TKJ and X PS
obtained the picture that the activity of students in lessons.
Some even sleep during school hours. The low activity of
students in the learning process causes student learning
outcomes are also low. The purpose of this research are: (1)
to know the increase of student activity through inquiry
discussion along with the application of Powerpoint media
on students of X class of Tsunami material in SMK Roudlotus
Saidiyyah; (2) to know the improvement of student learning
outcomes through inquiry discussion along with the
application of Powerpoint media on the students of X class of
Tsunami material in SMK Roudlotus Saidiyyah; and (3) to
know the student's response in learning by using inquiry
method along with Powerpoint application. This research is a
class action research (action research) with two cycles. Data
collection was done by test and observation technique. The
results showed that: (1) inquiry discussion with Powerpoint
application could increase the activity of class X students in

Tsunami material in SMK Roudlotus Saidiyyah, that is, on
25% cycle cycle increased to 71,90% in cycle I (2) Inquiry
discussion with application Powerpoint media can improve
student learning result of class X on Tsunami material in
SMK Roudlotus Saidiyyah, that is on average cycle average of
learning result 48,53 increase to 77,81 at cycle I or ≥ 65% (3)
Student response in learning by using method of inquiry
discussion along with the application of Powerpoint positive
media.
Keywords: Activity, Inquiry Discussion Methode, Learning
Result, Powerpoint Media, Tsunami Material.

2

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

A.


LATAR BELAKANG
IPA merupakan suatu ilmu tentang kehidupan yang
membantu manusia mengenal dirinya sebagai organisme,
mengenal lingkungan dan hubungan antara organisme dengan
lingkungannya. Pembelajaran IPA mengkaji berbagai persoalan
yang berkait dengan berbagai fenomena mahluk hidup pada
berbagai tingkat dan interaksinya dengan faktor lingkungan, pada
dimensi ruang dan waktu (BSNP 2006). Sejak tahun 2004 kita
mengenal KBK, kemudian diperbaiki menjadi Kurikulum 2006 dan
disempurnakan dengan Kurikulumn 2013. Ketiga kurikulum disusun
dan dilaksanakan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta kemampuan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Jadi hendaknya guru lebih
kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
Berdasarkan observasi di kelas X TKJ (Teknik Komputer
Jaringan) dan X PS (Perbankan Syari’ah) diperoleh gambaran
bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang. Hanya
25% siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran. Bahkan ada

yang tidur saat jam pelajaran. Rendahnya keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa juga
rendah. Rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas X TKJ dan X PS
SMK Roudlotus Saidiyyah masing-masing 72,4 dan 73,9 dengan
persentase ketuntasan masing-masing sebesar 29% dan 36%
dengan KKM 75. Sedangkan rata-rata nilai yang diharapkan
adalah 75 dengan persentase ketuntasan 65%.
Dari identifikasi penyebab masalah, rendahnya aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran disebabkan karena tidak semua
siswa
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Metode
pembelajaran yang dipakai guru masih didominasi dengan
ceramah. Selain itu, siswa merasa tidak memiliki jeda untuk
istirahat karena sebanyak 59,38% dari 32 siswa kelas X harus
mengikuti program pondok sampai jam 22.00 WIB. Untuk itu
siswa merasa kurang tidur. Sehingga kelelahan saat jam pelajaran
pagi.

Vol.1 No.1 2017


3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

Berdasarkan penyebab masalah di atas maka dalam
Penelitian Tindakan Kelas
ini guru akan menggunakan metode
diskusi inkuiri. Metode diskusi inkuiri adalah cara pembelajaran
dengan memunculkan masalah dimana siswa didorong
dan
dirangsang mencari jawaban permasalahan secara berkelompok
sehingga menemukan pengetahuan sendiri. Dari penemuan siswa,
maka jawaban dituangkan dalam media Powepoint maksimal lima
slide. Dengan harapan content yang masuk ke dalam slide benarbenar yang mewakili jawaban yang diberikan.\
Diskusi inkuiri dapat dikombinasikan dengan media yang
membantu guru dalam menyampaikan konsep Tsunami. Salah
satu media dalam pembelajaran IPA yang diharapkan dapat
membantu siswa mempelajari materi Tsunami adalah media
Powerpoint. Media ini dapat menampilkan berbagai macam
gambar dan data secara jelas. Selain itu media ini lebih praktis

pengoperasiaanya dan juga mudah dalam pembuatannya. Dengan
demikian, maka media Powerpoint ini diharapkan efektif dalam
memperkuat pemahaman dari hasil temuan siswa dalam
pembelajaran melalui diskusi inkuiri, serta menarik perhatian
siswa dalam proses pembelajaran.
Temuan hasil observasi di SMK Roudlotus Saidiyyah
menunjukkan bahwa sekolah tersebut sudah memiliki berbagai
sarana prasarana yang cukup memadai, untuk mengoperasikan
PowerPoint seperti halnya komputer, laptop, dan Liquid Crystal
Display (LCD).
Setelah guru menggunakan metode diskusi inkuiri disertai
penerapan media Powerpoint, diharapkan aktivitas siswa SMK
Rudlotus Saidiyyah kelas X dalam pembelajaran akan meningkat
karena penggunaan metode diskusi inkuri mengharuskan siswa
menemukan jawaban sendiri sedangkan penggunaan media
Powerpoint untuk menarik perhatian siswa.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui peningkatan
aktivitas siswa melalui diskusi inkuiri disertai penerapan media
Powerpoint pada siswa kelas X materi Tsunami di SMK Roudlotus
Saidiyyah; (2) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui

diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint pada siswa
kelas X materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; dan (3)
4

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

mengetahui respon siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi inkuiri disertai penerapan media
Powerpoint.
B.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action
research). Subjek penelitian adalah siswa kelas X TKJ dan X PS
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah masingmasing 17 dan 15 siswa. Sehingga total subjek penelitiannya ada
32 siswa. Data aktivitas siswa saat pembelajaran diambil dengan
mengisi lembar observasi oleh observer. Data hasil belajar siswa
diambil dengan memberikan tes kepada siswa sebelum dan

sesudah perlakuan. Respon siswa tentang penerapan diskusi
inkuiri disertai media Powerpoint diambil dari angket yang
diberikan kepada siswa. Aktivitas dan respon dianalisis dengan
penilaian acuan pokok (PAP). Hasil belajar yang dimaksud adalah
nilai pre test dan nilai post test siswa. setelah diperoleh data maka
akan dianalisis dengan deskriptif komparatif.

C. PEMBAHASAN
1. Kondisi Awal (Pra siklus)
a) Aktivitas Siswa dan Respon Siswa Sebelum Pembelajaran
Aktivitas siswa sebelum pembelajaran diambil dari
pengamatan guru selama pembelajaran IPA sebelumnya dan
dilengkapi dengan angket sebelum pembelajaran. Kondisi awal
siswa kelas X SMK Roudlotus Saidiyyah Semarang pada tahun
pelajaran 2013-2014 selama mengikuti pembelajaran IPA,
keaktifan siswa hanya 25%. Saat guru menjelaskan materi
pelajaran, banyak siswa yang of task (tidak perhatian). Misalnya
siswa berbicara sesama teman sehingga situasi pembelajaran di
kelas menjadi ramai. Suasana kelas ramai bukan karena
berdiskusi untuk mempelajari konsep IPA yang sedang dibahas

tetapi karena siswa cenderung bergurau sesama teman. Bahkan
sebagian siswa pasif dan mengantuk.
Bahwa keaktifan siswa yang rendah ini salah satu
penyebabnya adalah metode yang dipakai oleh oleh guru masih di
dominansi oleh ceramah yaitu sebesar 78,10% dan demonstrasi
Vol.1 No.1 2017

5

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

sebesar 15,60%. Hanya 46,90% siswa menjawab bahwa selama
pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif dengan metode
diskusi. Menurut Wiyanto dan Edi (2013) pembelajaran langsung
seperti ceramah dan demonstrasi sangat umum digunakan dalam
praktik pembelajaran di kelas dan terkesan sebagai strategi yang
membosankan bila guru tidak bisa menerapkan pembelajaran ini
secara efektif. Kemudian keberanian siswa dalam bertanya juga
masih rendah yaitu sebesar 78,10% dan hanya 46,90% siswa yang
berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan belajar

sisanya lebih senang bertanya kepada teman. Pada pertanyaan
nomor 3 sebesar 53,10% siswa hanya terpancing penjelasan guru,
artinya guru disini masih menjadi satu-satunya sumber belajar.
Menurut Depdiknas (2013) pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi
pergeseran atau perubahan pola pikir yaitu dari berpusat pada
guru menuju berpusat pada siswa.
Selanjutnya media yang dipakai oleh guru kurang variatif,
sebanyak 81,20% siswa menjawab media Powerpoint. Media
Powerpoint yang dimaksud adalah media yang dibuat oleh guru
seadanya tanpa memaksimalkan fasilitas gambar, video, dan
animasi yang ada. sehingga siswa kurang tertarik dengan media
yang dibuat oleh guru. Padahal Sanaky (2013) mengatakan media
Powerpoint dapat memberikan tampilan menarik dan akan
meningkatkan minat dan motivasi siswa.
Sebanyak 62,50% siswa senang terhadap pembelajaran IPA
dan 78,10% siswa tertarik dengan pembelajaran IPA. Salah satu
alasan yang mereka ungkapkan adalah karena IPA mempelajari
tentang alam, yang objeknya ada di sekitar kita. Kesukaan dan
ketertarikan siswa terhadap IPA seharusnya dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh guru dalam pembelajaran IPA. Untuk
itu sebanyak 93,80% siswa setuju jika pembelajaran IPA
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan
sebanyak 90,60% siswa setuju terhadap pembentukan kelompok
saat pembelajaran IPA. Sebagai bahan evaluasi di siklus
berikutnya (perlakuan), bahwa penilaian yang dilakuan oleh guru
selama ini hanya menggunakan tes tertulis (penilaian kognitif)
yaitu sebanyak 62,5%, justru penilaian kinerja hanya 9,40%.
6

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

Padahal menurut Depdiknas (2013), penilaian pada siswa
meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
b)

Hasil Belajar
Berdasarkan keaktifan siswa yang masih rendah di atas,
berakibat pada kurang baiknya hasil belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Hasil belajar siswa kelas X SMK
Roudlotus Saidiyyah sebelum penelitian (pra siklus) tersaji pada
tabel-tabel berikut.
Tabel 1 Hasil belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus)
dari nilai pre test
No.
1
2
3

Uraian
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai rata-rata

Nilai hasil belajar siswa
23
70
48,53

Keterangan: Semua siswa tidak tuntas (nilai kurang dari KKM,
yaitu 75)
Tabel 2 Hasil belajar pra siklus dalam bentuk distribusi
kelompok
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Interval Nilai
20-25
26-31
32-37
38-43
44-49
50-55
56-61
62-67
68-73

Frekuensi
1
0
5
4
4
10
3
4
1

Vol.1 No.1 2017

7

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

Gambar 1 Diagram batang nilai pre test pada pra siklus
Berdasarkan tabel 1-2 dan Gambar 1 di atas, siswa kelas X
memiliki nilai hasil belajar awal (pra siklus) terendah adalah 23
sedangkan nilai tertingginya 70 sehingga diperoleh rata-rata
48,53. KKM IPA yang telah ditentukan adalah 75. Hal ini berarti
rata-rata hasil siswa pada kondisi awal (pra siklus) belum
memenuhi KKM. Berdasarkan hasil yang didapat oleh siswa kelas
X SMK Roudlotus Saidiyyah yang belum memenuhi KKM,
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran rendah.
Pada prasiklus, siswa X SMK Roudlotus Saidiyyah belum diberikan
materi pelajaran tentang Tsunami sehingga siswa belum memiliki
gambaran awal terhadap materi tersebut.
Kemudian setelah pra siklus selesai guru membagi kelas
menjadi 4 kelompok dan memberikan tema permasalahan kepada
masing-masing kelompok. Selanjutnya guru meminta kelompok
untuk mencari jawaban sendiri dari berbagai macam sumber.
Hasil dari proses inkuiri kelompok di susun dalam bentuk slide
Powerpoint maksimal 5 slide setelah mereka buat dalam bentuk
media Powerpoint mereka akan presentasikan pada siklus I.

8

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

2. Hasil dan Pembahasan Siklus I
a) Hasil Siklus I
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan menyusun
instrumen yang berupa skenario pembelajaran dan soal Tsunami.
Terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
1) Melaksanakan proses pembelajaran sebanyak satu kali
pertemuan, dimana satu kali pertemuan dua jam pelajaran @
45 menit.
2) Pada
pertemuan
ini
guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan memberikan apersepsi. Kemudian siswa
diminta untuk presentasi kelompok. setiap kelompok secara
berurutan menyampaikan hasil diskusi inkuri nya melalui
slide Powerpoint yang merekan buat, kemudian siswa
melakukan proses tanya jawab. Guru mengendalikan jalannya
diskusi dan memberikan konfirmasi di akhir pembelajaran.
Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
2) Observasi
Kegiatan pembelajaran diamati oleh dua pengamat (observer)
guru mata pelajaran IPA dan guru mata pelajaran lain. Setiap
observer mengamati siswa yang berbeda, sehingga aktivitas
semua siswa dalam pembelajaran dapat terekam. Pengamatan
dilakukan terhadap keterampilan proses siswa baik aktivitas
positif maupun negatif, kinerja guru dalam pembelajaran dan
kejadian-kejadian istimewa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Observer mencatat semua kegiatan yang dilakukan
oleh siswa selama pembelajaran sehingga dapat digunakan oleh
guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Berikut penilaian aktivitas siswa selama siklus I.
a) Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran Tsunami kita
ambil melalui lembar observasi siswa. Setelah kami hitung dengan
skala lima kami dapatkan data sebagai berikut:

Vol.1 No.1 2017

9

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

Tabel 3 Hasil Aktivitas siklus 1
No
1
2
3
4
5

Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik

Frekuensi
13
8
7
3
1

Persentase
40,60%
31,30%
15,60%
9,40%
3,00%

Gambar 2 Diagram batang nilai aktivitas siswa
pada siklus I
Analisis aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa 40, 60%
mendapatkan kriteria sangat baik dan 31,30% siwa mendapat
nilai baik. Bila diakumulasikan menjadi 71,90%. Berarti telah
memenuhi indikator KKM yang ditentukan yaitu ≥ 70% siswa
mendapat kriteria baik dan sangat baik. Aktivitas siswa disini
berupa
kemampuan
bertanya,
kemampuan
menjawab,
kemampuan berpendapat, kemampuan berinkuiri, kemampuan
presentasi dan kemampuan menarik kesimpulan.
Aktivitas belajar adalah Keterlibatan intelektual dan
emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi
10

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

(menyerap) dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam
pencapaian pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman langsung
dalam pembentukan sikap dan nilai (Rusyan 1994).
Ketuntasan hasil belajar ini disebabkan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran tinggi (Rusyan T 1994). Guru dalam belajar
sudah merangsang aktivitas belajar siswa secara optimal. Sebagai
gambaran telah guru mengajar dengan menggunakan metode
yang merangsang siswa untuk mencari jawaban sendiri. Guru juga
memberikan tugas berupa pembuatan media Powerpoint, secara
tidak langsung siswa juga terlibat dalam belajar.
b) Hasil Belajar
Berdasarkan kegiatan penilaian aktivitas inilah, hasil belajar
siswa kelas X SMK Roudlotus Saidiyyah dapat mengalami
peningkatan dari prasiklus. Rata-rata hasil belajar siswa kelas X
SMK Roudlotus Saidiyyah sudah di atas KKM, hanya 9 siswa
(28,1%) yang mendapat nilai < 75. Hal ini dikarenakan siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga kegiatan diskusi
inkuiri disertai penerapan media Powerpoint sudah berjalan baik.
Adapun hasil belajar kelas X SMK Roudlotus Saidiyyah di siklus I
dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4 Hasil belajar belajar siswa pada siklus I dari nilai post
test

No.
1
2
3

Uraian
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai rata-rata

Hasil belajar
33
93
77,81

Vol.1 No.1 2017

11

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

Tabel 5 Hasil belajar siklus 1 dalam bentuk distribusi
kelompok
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Interval Nilai
30-35
36-41
42-47
48-53
54-59
60-65
66-71
72-77
78-83
84-89
90-95

Frekuensi
1
0
1
0
1
1
0
9
10
2
7

Gambar 3 Diagram batang nilai post test pada siklus 1

12

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

b)

Respon siswa terhadap pembelajaran
Tabel 6 Respon Siswa terhadap Pembelajaran

3) Refleksi
Pada prasiklus penilaian aktivitas siswa diambil dari
pengamatan guru selama proses pembelajaran IPA sebelumnya
dan dilengkapi dengan angket siswa sebelum pembelajaran.
secara keseluruhan bahwa aktivitas siswa pada pra siklus rendah
yaitu sebesar 25% siswa yang aktif. Setelah diberikan perlakuan
diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint aktivitas
siswa meningkat pada siklus I sebesar 71,900% siswa
memperoleh kriteria baik dan sangat baik keaktifannya.
Analisis hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 dan
4.5. Data hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran
menunjukkan nilai rata-rata pada siklus I lebih besar yaitu
Vol.1 No.1 2017

13

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

sebesar 77,81 dibandingkan dengan pra siklus sebesar 48,53.
Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar.
Kemudian analisis angket setelah pembelajaran juga
memberikan respon yang positif terhadap metode diskusi inkuiri
disertai penerapan media Powerpoint. hanya saja untuk
pertanyaan nomor 4 hanya 28 anak yang memberikan partisipasi
jawabannya selebihnya mereka tidak memberikan jawabannya.
c)

Pembahasan Siklus I
Berdasarkan data hasil belajar siswa, didapatkan nilai pra
siklus sebesar 48,53. Setelah diberikan pembelajaran dengan
metode diskusi inkuiri disertai penerapan media poerpoint, maka
hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 77,81. dari
data tersebut berarti nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I
sudah memenuhi kriteria indikator yang ditetapkan yaitu 65%
siswa memperoleh nilai > 75. Tepatnya 71,88% siswa mendapat
nilai diatas 75 hanya 9 siswa ((28,1%) yang mempunyai nilai hasil
belajar < 75. Hal ini dikarenakan oleh metode inkuri disertai
penerapan media Powerpoint yang diterapkan oleh guru
mendapatkan respon yang positif oleh siswa 93,8% menyatakan
senang terhadap penerapan diskusi inkuiri disertai penerapan
media Powerpoint alasannya adalah dapat membentuk
kemandirian dan kreativitas, lebih mudah dipahami, dapat
mengungkapkan pendapat dalam diskusi, dan melatih kerja sama
tim.
Adapun 6,2% yang tidak senang dengan metode diskusi
inkuiri disertai penerapan media Powerpoint beralasan karena
IPA bukan merupakan mata pelajaran favoritnya, selain itu juga
ada salah satu siswa yang menyatakan bahwa kesulitan saat
membuat media Powerpoint. Selanjutnya sebanyak 90,6 % lebih
suka dan paham saat menggunakan metode diskusi inkuiri
disertai penerapan media Powerpoint. pada pertanyaan nomor 4
angket setelah pembelajaran, sebanyak 87,5% siswa memberikan
kesan yang baik terhadap pembelajaran dengan alasan
pembelajarannya menyenangkan dan dapat memecahkan masalah
sendiri yang belum ditemukan sebelumnya.
14

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

Selain
mendapatkan
respon
positif dari
siswa,
peningkatan hasil belajar ini juga di pengaruhi oleh tingginya
aktivitas siswa. Dimana sebanyak 71,90% siswa mendapat
kriteria baik dan sangat baik keaktifannya. Penggunaan metode
diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint dalam proses
pembelajaran pada penelitian ini juga menyebabkan terjadinya
interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan
guru, seperti diskusi, berdialog dengan teman sebangku dan lainlain. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori
siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal.
Sesuai dengan prinsip belajar, bahwa belajar hanya
mungkin terjadi apabila siswa aktif (Riswakhyuningsih 2010). Hal
ini dapat dilihat dari nilai hasil post test siklus I. Semakin baik
peran aktif siswa dalam pembelajaran, maka nilai nilai hasil post
test semakin tinggi.
Dengan demikian pembelajaran materi Tsunami dengan
metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint
secara dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
karena telah melampui indikator keberhasilan dalam penelitian
ini. Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Joyce et al (1992)
bahwa pembelajaran inkuri dapat menumbuhkan kreativitas,
kemandirian belajar, toleransi terhadap pendapat yang berbeda.
Dalam penelitian Nurochmah (2007) juga dikatan bahwa
pendekatan inkuiri dapat meningkatakn keterampilan proses dan
hasil belajar siswa. Apalagi penggunaan metode inkuiri ini dibantu
dengan media Powerpoint. Menurut Sanaky (2013) media slide
Powerpoint memiliki beberapa keuntungan yaitu: (a) memiliki
variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan;
(b) menungkinkan penyajian dengan berbaga kombinasi media
yang menarik seperti gambar, animasi, suara, text, video dan
hyperlink. Dalam penelitian Hamdani (2010), Penerapan media
software microsoft power point dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar kelas XI IPA I MAN Model Kota Bengkulu.
Dikarenakan media Powerpoint dapat menarik perhatian siswa
saat proses konfirmasi.

Vol.1 No.1 2017

15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

D. KESIMPULAN
Diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint dapat
meningkatkan aktivitas siswa kelas X pada materi Tsunami di SMK
Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus 25% meningkat menjadi
71,90% pada siklus I. Diskusi inkuiri disertai penerapan media
Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada
materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus
rata-rata hasil belajarnya 48,53 meningkat menjadi 77,81 pada siklus
I. Respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint positif.

16

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Muhamad Jalil

DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Pengembangan Silabus dan RPP. Jakarta: BSNP
DEPDIKNAS.
Depdiknas. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.
Hamdani. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Investigasi Kelompok dengan Media Software Microsoft
Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di
Kelas XI IPA I MAN Model . Artikel Jurnal. Bengkulu:
Universitas Bengkulu.
Joyce et al. 1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn
and Bacon.
Nurochmah. 2007. Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap
Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa dalam
Proses Pembelajaran IPA Biologi pada Materi Sistem
Pencernaan pada Manusia. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.
Riswakhyuningsih. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Pada Pokok Bahasan Ekosistem Melalui
Penggunaan Model Learning Starts With A Question pada
Siswa Kelas VIIC SMPN 3 Bawang . PTK Guru. Batang:
SMPN 3 Bawang.
Sanaky, H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif.
Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Wiyanto dan Edi. 2013. Bahan Ajar Pembelajaran Inovatif.
Semarang: UNNES Press.

18

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25