PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI

BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM

GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

  

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

NURUL FUADAH

NIM: 11509028

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

  

IBTIDAIYAH

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nurul Fuadah NIM : 11509028 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 7 Desember 2013 Yang menyatakan Nurul Fuadah NIM: 11509028

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Nurul Fuadah NIM : 11509028 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : KORELASI KREATIVITAS GURU DENGAN

  PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2012/2013 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera di munaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Pembimbing Rasimin, M.Pd NIP. 197507132009011011

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

                  “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa

kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.

  ” (Q.S An-Nisa : 9).

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  1. Bapak dan ibu tercinta yang dengan do’a dan seluruh pengorbanannya telah mengukir segala asa, cita dan harapan.

  2. Kakak-kakakku tercinta yang telah mendorong dan memberi motivasi serta inspirasi.

  3. Teman-temanku senasib seperjuangan yang telah membantu bauk moril ABSTRAK Fuadah, Nurul (11509028) 2013. Korelasi Kreatifitas Guru Dengan Prestasi

  Belajar IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah.

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin M.Pd. Kata Kunci: kreatifitas guru dan prestasi belajar IPS Siswa Kelas V

  Rendahnya Pertanyaan pertama yang ingin dijawab adalah (1) Bagaimanakah prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013? (2) Bagaimanakah kreatifitas guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun

  Pelajaran 2012/2013?(3) Adakah korelasi antara kreatifitas guru dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013?. Dealam menjawab pertanyan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan statistik kuantitatif dengan rumus product moment.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat Prestasi Belajar

  IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 berada pada kategori sangat baik 10%, kategori baik 40%, kategori cukup baik 30% dan kategori kurang baik 20%kreatifitas guru berada pada kategori sangat baik 40%, kategori baik 25%, kategori cukup baik 20% dan kategori kurang baik 15%. (2) kreatifitas guru berada pada kategori sangat baik 40%, kategori baik 25%, kategori cukup baik 20% dan kategori kurang baik 15%. (3) hasil hitung dengan rumus korelasi product moment diperoleh hasil rxy = 0,8575. Ternyata setelah dikonsultasikan dengan tabel, rxy = 0,561 untuk N = 20 dengan taraf signifikansi 1%, sedang rxy tabel = 0,444 untuk N = 20 dengan taraf signifikansi 5%. Berarti hipotesis diterima, sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Kreatifitas Guru Dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak ada dan tak pernah ada kata-kata yang pantas kecuali kalimat syukur kita kehadirat Allah SWT. Dengan rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang melimpah serta inayah-Nya yang sempurna, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita nabiyullah Muhammad SAW, beliaulah penyempurna akhlak yang mulia dan telah memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang.

  Tersusunnya skripsi berjudul KORELASI KREATIVITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan studi penulis untuk meraih gelar strata 1 Jurusan Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Dengan kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga beserta stafnya

  3. Rasimin, M.Pd selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna membimbing penulis.

  4. Bapak, Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah banyak berjuang dalam menegakkan agama dan kebenaran serta telah banyak memberikan dorongan kepada penulis.

  5. Bapak sidik, S.Pd.I selaku kepala MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang beserta guru yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

  6. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendo’akan penulis 7.

  Teman-temanku senasib dan seperjuangan yang telah membangkitkan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik materiil maupun spiritual dalam melancarkan penulisan skripsi ini.

  Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan jasa-jasanya kecuali permohonan do’a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT meridhoi dan berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.

  Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca yang budiman ummnya.

  Salatiga, 7 Desember 2013 Penulis Nurul Fuadah

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................i HALAMAN DEKLARASI.........................................................ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING..........................................iii HALAMAN PENGESAHAN.....................................................iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................v ABSTRAK...................................................................................vi KATA PENGANTAR.................................................................vii DAFTAR ISI................................................................................x DAFTAR TABEL........................................................................xiii

  BAB I PENDAHULUAN.............................................................1 A. Latar Belakang Masalah......................................................1 B. Rumusan Masalah................................................................4 C. Tujuan Penelitian.................................................................5 D. Hipotesis..............................................................................5 E. Manfaat Penelitian...............................................................6 F. Definisi Operasional............................................................6 G. Metode Penelitian................................................................7 H. Sistematika Penulisan..........................................................12

  2. Ciri-Ciri Guru Kreatif...........................................................15 3.

  Pengertian Guru.....................................................................18 4. Peran Guru.............................................................................18 5. Fungsi Dan Tugas Guru.........................................................20 6. Otoritas Guru.........................................................................21 7. Syarat Guru............................................................................22 B. Prestasi Belajar IPS.....................................................................23 1.

  Pengertian Prestasi.................................................................23 2. Pengertian Belajar..................................................................27 3. Pengertian IPS .................................................................32 C. Korelasi Kreatifitas Guru Dengan Prestasi Belajar IPS..............33

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN........................................35 A. Gambaran Umum........................................................................35 1. Kondisi Fisik........................................................................35 2. Sejarah Berdirinya...............................................................36 3. Visi-Misi..............................................................................36 4. Fasilitas................................................................................37 5. Peserta Didik Dan Tenaga Kependidikan...........................38 6. Struktur Kurikulum.............................................................40 B. Penyajian Data...........................................................................47 1. Data Kreatifitas Guru..........................................................47 2. Data Prestasi Siswa.............................................................49

  C.

  Analisis Ketiga.........................................................................56

  BAB V PENUTUP...............................................................................60 A. Kesimpulan...............................................................................60 B. Saran..........................................................................................61 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................

  DAFTAR TABEL TABEL I Daftar Sarana Ruang................................................................37 TABEL II Keadaan Peserta Didik MI......................................................38 TABEL III Keadaan Guru..........................................................................39 TABEL IV Struktur Kurikulum.................................................................40 TABEL V Kegiatan Pembiasaan...............................................................42 TABEL VI Daftar Nilai UN.......................................................................42 TABEL VII Rekapitulasi Jawaban Angket..................................................44 TABEL VIII Kategori Kreatifitas Guru.......................................................47 TABEL IX Kategori Prestasi Siswa...........................................................49 TABEL X Prosentase Kreatifitas Guru.....................................................51 TABEL XI Frekuensi Jawaban Angket.....................................................52 TABEL XII Prosentase Prestasi Belajar......................................................55 TABEL XIII Pengubahan Skor Menjadi Nilai.............................................56 TABEL XIV Tabel Kerja Koefisien Korelasi Kedua Variabel....................57

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan UU No. 2 / 89

  menetapkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga dan masyarakat. Melalui sekolah dengan para guru, keluarga (orang tua) pemerintah bertanggung jawab secara penuh terhadap pendidikan anak. Secara informal, masyarakat merupakan mitra dari orang tua dan pemerintah seperti, adanya komite. Di samping itu masyarakat juga bertanggung jawab secara nonformal melalui pengalaman dan realita alam yang bersifat positif.

  Tanggung jawab pemerintah dalam bidang pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pendidikan yang telah berlangsung. Pemerintah dapat mengevaluasi pendidikan yang telah berlangsung, sehingga dapat diketahui kekurangan dan keunggulan proses pendidikan yang telah berlangsung. Guru merupakan salah satu komponen penting yang harus di evaluasi oleh pemerintah, kinerja guru dan kompetensi yang dimilikinya.

  Kreatifitas guru adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yang dapat memudahkan siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. proses pembelajaran yang dapat membantu siswa memudahkan memahami apa yang telah disampaikan oleh guru. Kreatifitas sangat dibutuhkan guru, untuk meningkatkan mutu pendidikan, tetapi tidak semua guru memiliki kreatifitas tersebut. pada lembaga tersebut kreatifitas guru sangat dibutuhkan, karena pada usia sekolah dasar anak berada dalam masa-masa penuh permainan.

  Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa atau dari dirinya sendiri. Menurut Lilik (2009: 129) kesulitan siswa dalam belajar bersumber dari beberapa ranah, yaitu: (1) Kesulitan belajar yang bersumber dari ranah kognitif (ranah cipta), antara lain karena rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi anak didik, (2) Bersumber dari ranah afektif (ranah rasa), antara lain: emosi labil, pembentukan sikap yang salah, perasaan bersalah yang berlebihan dan tidak mempunyai gairah hidup, dan (3) Bersumber dari aspek psikomotor, antara lain seperti terganggunya organ psikomotor seperti gangguan pada tangan-kaki, penglihatan dan pendengaran sehingga gerak motoriknya menjadi terganggu.

  Sedangkan faktor eksternal merupakan suatu faktor yang bersumber dari luar diri anak didik yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar anak didik. Faktor tersebut mempunyai saudara tiri. (2) Lingkungan masyarakat, adalah lingkungan masyarakat yang tidak kondusif, tidak mendukung kegiatan belajar bahkan menghambat. (3) Lingkungan sekolah, contoh: kondisi dan letak gedung yang baru seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah, hubungan antara guru dengan guru dan guru dengan siswa, kedisiplinan serta kurikulum yang ditetapkan terlalu berat.

  Salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa adalah seorang guru, hal yang dimaksud adalah (1) bagaimana cara guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa, (2) metode apa yang diterapkan serta alat bantu atau media apa yang digunakan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Menurut Suparlan (2006: 37) salah satu peran seorang guru adalah sebagai pengajar dengan beberapa tugas pokok, antara lain:(1) Menyampaikan ilmu pengetahuan,(2) Melatih ketrampilan, memberikan panduan atau petunjuk,(3) Paduan antara memberikan pengetahuan bimbingan dan ketrampilan,(4) Merancang pengajaran,(5) Melaksanakan pembelajaran,(6) Menilai aktivitas pembelajaran

  Pada umumnya guru dalam menyampaikan materi pelajaran hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab serta peserta didik mencatat dan mendengarkan. Kurangnya kreativitas guru dalam menerapkan metode dan efektif dan menarik, sehingga prestasi siswa yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan orang tua dan guru.Menjadi seorang pendidik tidaklah mudah, seorang pendidik harus kreatif dalam memunculkan ide baru yang berkaitan dengan metode dan media yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran.

  Kondisi tersebut diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Banyak metode dan media yang harus dikembangkan seorang guru agar proses pembelajaran yang dilakukan tidak menyebabkan peserta didik menjadi bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan kondisi tersebut penulis bermaksud melakukan penelitian tentang Korelasi kreatifitas Guru dengan Prestasi Belajar IPS siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. RumusanMasalah

  Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum

  Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Bagaimanakah kreatifitas guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas

  3. Adakah pengaruh antara kreatifitas gurudengan prestasi belajarIPS siswakelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum

  Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

  2. Untuk mengetahui kreativitas guru dalam proses pembelajaran IPSpada siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

  3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan kerangka teoritik tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara kreativitas guru dengan prestasi MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikam manfaat: 1. Bagi sekolah, dapat memberikan suatu kontribusi bagi pengembangan kualitas sekolah .

  2. Bagi guru, dapat meningkatkan kreativitasnya dalam menggunakan alat atau media yang tepat dalam setiap pembelajaran.

  3. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS.

  4. Bagi peneliti, agar lebih memahami dan memperkaya kreativitasnya dalam menggunakan alat atau media sebagai sarana mempermudah proses pembelajaran.

F. Definisi Operasional 1.

  Kreativitas guru adalah suatu kemampuan untuk menemukan hal baru yang dimiliki oleh seorang pengajar. (Jamal,2010: 113).

  2. Prestasi belajar adalah pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan ketrampilan. (Djamarah,2008: 87)

3. IPS adalah pelajaran tentang fenomena yang terjadi di masyarakat.

4. Siswa adalah pelajar, atau peserta didik (Poerwadarminta, 2006:1134).

  Yang ada di MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

  Jadi yang dimaksud dengan judul: pengaruh Kreatifitas Guru dengan Prestasi Belajar IPS Siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah pengaruh antara kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menemukan ide-ide baru yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan prestasi yang di hasilkan oleh siswa.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan kuantitatif yaitu penelitian berorientasi pada lapangan yang menggunakan pendekatan dengan statistik, menggunakan metode statistik. Jadi data yang diperoleh berbentuk angka.

  2. Subjek Penelitian Adapun subjek penelitiannya adalah guru kelas V MI Tamrinul Ulum

  Gentan,Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 .

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian b.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 17 Juni 2013 sampai 30 Agustus 2013.

4. Variabel Penelitian

  Variabel penelitian merupakan suatu titik perhatian dalam suatu penelitian.Variabel adalah faktor yang selalu berubah-ubah atau suatu konsep yang mempunyai variasi nilai (Djunaidi dan Fauzan, 2009:117). Variabel dalam penelitian ini adalah: a.

  Kreativitas guru (sebagai variabel bebas (X) ) Indikator:

1) Memunculkan ide-ide baru.

  2) Mengetahui cara menciptakan kelas yang kondusif b.

  Prestasi belajar siswa ( variabel Y ) Prestasi belajar siswa adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai siswa dalam Mata Pelajaran IPS yaitu nilai rata-rata siswa dalam pelajaran IPS..

5. Populasi

  Seluruh siswa yang ada dikelas V di MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 sejumlah 20 anak. a.

  Angket atau kuesioner Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden) (Nana, 2009: 218). Dalam penelitian ini digunakan pilihan ganda, dimana responden tinggal membubuhkan jawaban dengan cara memberi tanda silang ( X ), pada pilihan yang telah disediakan. Metode angket diberikan kepada peserta didik yang ada di MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 untuk memperoleh data tentang kreatifitas guru IPS dalam proses pembelajaran.

  b.

  Interview atau wawancara Yaitu alat untuk memperoleh data yang berkaitan dengan keadaan umum di MI Tamrinul Ulum Gentan, kecamatan Susukan, kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

  c.

  Observasi atau pengamatan Yaitu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan dan perilaku obyek sasaran (Nana, 2009: 220). Observasi ini dilakukan untuk mengamati

7. Analisis data a.

  Analisis pertama Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kreativitas guru dalam proses pembelajaran.

  Teknik analisisnya menggunakan rumus: P = ×100% Keterangan: P= proporsi individu F= frekuensi N= jumlah subjek dalam golongan b. Analisis kedua

  Dalam analisis kedua dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

  Teknik analisisnya menggunakan rumus: P = ×100% Keterangan: P= proporsi individu F= frekuensi N= jumlah subjek dalam golongan c. Analisis ketiga

  Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

  Teknik analisinya digunakan rumus korelasi Product Moment (Djunaidi dan Fauzan, 2009:300).

  Rxy=

  R xy = angka korelasi product moment X = data dari variabel X Y = data dari variabel Y N = jumlah responden

  Hasil hitung dari rumus ini lalu dikonsultasikan dengan tabel r product moment atau di interpretasikan terhadap koefisien korelasi yang diperoleh.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian kuantitatif meliputi tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Cakupan bagian awal meliputi: Sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan

  2. Bagian Inti Dalam bagian inti penelitian ini, penulis membagi menjadi lima bab yang saling berkaitan dan dapat dijrelaskan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi landasan awal penelitian yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada sub bab pertama menjelaskan tentang: kreativitas guru IPS, meliputi pengertian kreativitas Guru, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas guru; sub bab kedua menjelaskan tentang: prestasi belajar siswa, meliputi pengertian prestasi, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa.

  BAB III HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013, berkaitan dengan sejarah berdirinya, visi dan misi,

  BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini peneliti menjelaskan analisis data yang terkumpul dalam klasifikasi data, perhitungan frekuensi dan prosentase untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang ke tiga tentang ada tidaknya pengaruh kreativitas guru dengan prestasi belajar siswa Mata Pelajaran IPS digunakan rumusan product moment.

  BAB V PENUTUP Penulis mengakhiri penulisan skripsi, pada bab ini dengan mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran.

  3. Bagian Akhir Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis

A. Kreatifitas Guru 1. Hakekat Kreatifitas Guru Berbicara tentang pendidikan tidak akan terlepas dari manusia.

  Manusia merupakan subyek dari pendidikan. Manusia dipandang sebagai subyek bukan obyek. Pendidikan merupakan latihan bagi subyek didik dalam mencari ilmu dan semangat ilmu. Tujuannya diarahkan kepada pengembangan kreativitas, karena manusia kreatif adalah hakikat dari manusia sebagai subyek pendidikan (Isjoni, 2008:64). Kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan, daya cipta, perihal kreasi.

  Kreatifitas juga dapat diartikan sebagai penemuan atau asal usul setiap hal baru yang memiliki nilai. Sebagai seorang guru maka harus dapat menciptakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai variasi dalam proses pembelajaran.

  Secara formal, menurut undang-undang No.14/2005, pasal 1 butir 1 tentang guru dan dosen, yang disebut bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru adalah orang dewasa yang mempunyai

  Sedangkan Isjoni (2008: 11) mengatakan bahwa, Guru juga berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak selaku fasilitator berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajarn dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus dicapai. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan kunci suksesnya kemajuan prestasi anak didik dan kemajuan mutu pendidikan di Indonesia. Sosok seorang guru adalah sosok yang sangat dihormati oleh semua orang karena guru merupakan sosok yang mulia dimata masyarakat.

2. Peran dan Fungsi Guru

  Guru selain sebagai pendidik juga berperan sebagai orang tua bagi siswa disekolah, sering kali sisa memperhatikan tingkah laku guru disekolah dan kemudian ditirukan. Guru berperan penting dalam pembentukan kepribadian siswa.

  Guru memainkan otoritas dari sumber tertentu di dalam kelas. Berdasarkan kenyataan bahwa guru mewakili sekolah didalam kelas, ia mendapatkan otoritas dari sekolah. Sumber lain dari otoritas guru ialah

  Fungsi guru adalah membantu subjek didik untuk mencapai tingkat perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam batas-batas kemampuan mereka. Tugas seorang guru dlam hal ini memiliki peranan ganda, yaitu menawarkan dan mengorganisasi keterampilan dalam mengorganisasikan mata pelajaran melalui penggunaan bermacam-macam alat pengajaran untuk membantu siswa mengembangkan sejumlah kemampuan yang dimilikinya.

  Guru menjadi penguji pencapaian hasil pengajaran yang diterapkannya. Apabila guru dan murid ditempatkan sebagai sama-sama subjek belajar, maka proses belajar merupakan aktivitas dengan guru sebagai katalisator, dan dalam arti luas sebagai sumber energi utama, tetapi tidk memandang murid sebagai sumber pengetahuan yang sedikit (minim). Di pihak lain, apabila proses pengajaran menghasilkan partisipasi aktif antara kedua belah pihak atau sistem pengajaran banyak arah, guru harus menyadari bahwa biasanya murid mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang mungkin belum dipahami guru (Suparno, 1988: 25).

  Ada beberapa tahapan yang bisa dilaksanakan seorang guru untuk bisa menjadi fasilitator yang kreatif dalam proses pembelajaran. Pertama, kemampuan untuk mengakomodasi gaya belajar setiap siswa. Kedua, menciptakan suasana belajar yang menggairahkan. Ketiga, kemampuan dengan membangun interaksi, kedekatan dan komunikasi dengan siswa, baik secara verbal maupun nonverbal (Jamal, 2010: 28).

  Selain sebagai aktor utama kesukesaan pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru, antara lain: a.

  Educator Tugas utama guru adalah mendidik murid- murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan padanya. Sebagai seorang educator, ilmu adalah syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti dan responsif terhadap masalah kekinian sangat menunjang peningkatan kualitas ilmu guru.

  b.

  Leader Guru juga sebagai pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai, mengendalikan dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harus terbuka, demokratis, egaliterr dan menghindari cara-cara kekerasan.

  c.

  Fsilitator Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat. Menemukan bakat anak didik bukan persoalan mudah, ia membutuhkan eksperimentasi maksimal, latihan terus menerus dan evaluasi rutin. d.

  Motivator Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya.

  e.

  Administrator Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya, dari mulai melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat keputusan yayasan, surat instruksi sekolah dan lain-lain.

  f.

  Evaluator Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Dalam evaluasi ini, guru bisa memakai banyak cara, dengan merenungkan sendiri proses pembelajaran yang diterapkan, meneliti kelemahan dan kelebihan (Jamal, 2010: 39).

  Berdasarkan beberapa fungsi diatas berarti guru memainkan peranan penting bagi kesuksesan perjalanan hidup seseorang dan masyarakat secara keseluruhan.

  Dalam undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dinyatakan sebagai berikut: “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untukmewujudkan tujuan pendidikan. kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi rohani (3) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik (4) Bertanggung jawab (5) Berjiwa nasional. Salah satu ciri penting guru yang efektif adalah tidak hanya memberikan informasi, tetapi lebih banyak mengemukakan permasalahan kepada siswa (suparlan, 2005:117). Siswa akan lebih banyak memperoleh pengetahuan jika sisa mengalami dan mencoba untuk memecahkan suatu permasalahan sendiri dan guru hanya sebagai pendamping, siswa membutuhkan gaya belajar yang baru dimana siswa aktif dengan kemampuan yang dimilikinya dan memperoleh pengetahuan baru dari apa yang dilakukannya.

3. Ciri-ciri Guru Kreatif

  Menjadi guru yang ideal dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa dielakkan. Masa depan bangsa itu ditentukan oleh kader-kader muda bangsa, sedangkan penanggung jawab utama masa depan kader-kader muda tersebut berada dipundak guru, karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan mereka dalam membentuk kepribadian, memberikan pemahaman, menerbangkan imajinasi, dan cita-cita, membangkitkan semangat dan menggerakkan kekuatan mereka (Jamal, 2011: 112). Seorang pendidik diharapkan mampu dan mahir mengasah kreatifitas yang dimilikinya, agar dapat diterapkan dalam setiap proses pembelajaran dan b.

  Fleksibel.

  Seorang guru harus bisa memahami kondisi anak, luwes dan tidak kaku, memahami cara belajar mereka serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai dengan kecerdasan dan potensi masing- masing.

  c.

  Optimistis.

  Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baikmelalui proses interaksi guru

  • – murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.

  d.

  Respek.

  Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik akan dapat memicu dan memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekedar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajarinya.

  e.

  Cekatan.

  Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, ekspresif, kreatif dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu diimbangi oleh pengajarnya sehingga pengajar bisa bertindak sesuai dengan kondisi yang ada.

  f.

  Humoris. menyenangkan termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung hal tersebut meicu otak kanan untuk aktif kembali.

  g.

  Inspiratif.

  Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan semua peserta didik mengikutinya, guru harus menemukan banyak ide dari hal- hal baru yang positif di luar kurikulum.

  h.

  Lembut.

  Guru yang bersikap kasar, kaku dan emosional sering tidak berhasil dalam proses mengajarkepada anak didik,. Pengaruh kesabaran kelembutan dan kasih sayang akan lebih efektif dalam proses belajar mengajar. i.

  Disiplin.

  Disiplin tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup berbagai hal lain. Sehingga, guru mmpu menjadi teladan kedisiplinan tanpa harus sering mengatakan pentingnya disiplin. j.

  Responsif.

  Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. k.

  Empatik.

  Seorang guru dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam l.

  Nge- friend.

  Guru dapat menjadi teman bagi anak didik sehingga dapat menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekadar guru-murid.

  Sehingga memudahkan anak-anak dalam menerima pelajaran. m.

  Suka dengan anak.

  Menyukai anak dan menyukai dunia mereka adalah syarat mutlak yang haru dimiliki seorang guru. Kepercayaan dan rasa cinta adalah tenaga yang luar biasa.

  Dari teori diatas dapat di pahami bahwa kemampuan seorang guru sangatlah banyak dimulai dari pemahaman guru terhadap sifat dan sikap peserta didik sampai pemahaman guru terhadap masalah ataupun keluh kesah siswa dalam proses pembelajaran ataupun diluar jam pelajaran.

B. Prestasi Belajar IPS 1. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan ketrampilan (Djamarah, 2008: 87). Dalam dunia pendidikan prestasi merupakan suatu kata yang sudah tidak asing lagi, setiap peserta didik berkeinginan untuk disebut sebagai siswa yang berprestasi.

  Secara umum belajar dapat di artikan sebagai proses perubahan nampak dan bisa diamati, ada pula yang tidak dapat diamati. Perilaku yang dapat diamati disebut penampilan atau behavioral performance. Sedangkan yang tidak dapat diamati disebut dengan kecenderungan perilaku atau

  

behavioral tendency ( Ali, 1992: 14). Belajar merupakan suatu proses dari

  tidak tahu menjadi tahu, dari ketidak pahaman menjadi paham dan belajar itu dilakukan oleh semua mahluk hidup.Menurut Suwardi (2009: 18) Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan. Berdasarkan beberapa teori di atas dapt disimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan bagi individu akibat interaksi dengan lingkungan sekitar dan pengalaman yang telah dilaluinya.

  Belajar bukanlah terjadi dengan langsung atau instan melainkan melalui beberapa proses dan tahapan, berikut ini dijelaskan beberapa tahapan dalam proses belajar menurut Suwardi (2009: 22) yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) mengolah informasi, (4) menyimpan, (5) menggali 1, (6) menggali 2, (7) prestasi, (8) umpan balik.

  Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interksi ini biasanya berlangsung secara disengaja.

  Kesengajaan itu sendiri tercermin dari adanya faktor-faktor berikut: (1) tersebut mendorong seseorang untuk melakukan proses belajar(Ali, 1992:14).

  a.

  Hakikat Belajar Dalam buku karya Hasibuan, 1995: 14 dijelaskan bahwa belajar dengan sendirinya adalah suatu bentuk keaktifan. Selanjutnya keaktifan siswa beraneka ragam antara lain: mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis laporan dan menemukan suatu pengetahuan.

  Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu dengan cara pengalaman, penemuan dan uji coba sesuatu.

  b.

  Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Proses belajar melibatkan beberapa faktor, baik dari dalam diri individu maupun faktor dari luar individu. Keberhasilan dalam proses belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasan dari masing-masing faktor yang mempengaruhi hasil belajar: (1). Faktor Internal, faktor yang ada dalam diri individu . Faktor intenal tersebut terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis yaitu kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya, keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, dan faktor psikologis. (2) Faktor eksternal, faktor yang terdapat diluar dari individu tersebut. c.

  Teori-teori Belajar Teori belajar sangat beraneka ragam. Setiap teori mempunyai landasan sebagai dasar perumusan. Bila ditinjau dari landasan itu teori belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam, yaitu asosiasi dan gestalt. Sebelum muncul dan berkembang kedua teori, asosiasi ataupun gestalt, ssebenarnya sudah muncul teori tentang belajar; yaitu teori belajar menurut psikologi daya ( Faculty Theory). Menurut para ahli psikologi daya, mental itu terdiri dari sejumlah daya yang satu sama lain terpisah. Seperti daya mengamati, meningat, menanggapai, menghayal dan berfikir. Setiap daya dapat dilatih (Ali, 1992:15).

  Belajar menurut teori ini adalah meningkatkan kemampuan daya- daya melalui latihan. nilai suatu bahan pelajarn terletak pada nilai formalnya, bukan pada nilai materialnya. Jadi, apa yang dipelajari tidak penting dipersoalkan. Sebab yang penting dari suatu bahan pelajaran adalah pengaruhnya dalam membentuk daya-daya tertentu. 1)

  Teori Belajar Asosiasi Para ahli psikologi asosiasi mempunyai pandanan berlainan dengan ahli psikologi daya. Menurut psiokologi asosiasi, perilaku individu pada hakikatnya terjadi karena adanya pertalian atau hubungan antara stimulus (rangsang) dan respon (jawab).

  2) Teori Belajar Gestalt

  Pandangan para ahli psikologi gestalt tentang belajar berbeda dengan ahli psikologi asosiasi. psikologi gestalt memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh insight (pemahaman) (Ali, 1992:19).

  d.

  Prinsip Umum Tentang Belajar 1)

  Proses belajar adalah kompleks namun terorganisasi 2)

  Motivasi sangat penting dalam belajar 3)

  Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks 4)

  Belajar melibatkan proses perbedaan dan penggeneralisasian berbagai respons(Ali, 1992: 22).

  e.

  Tipe-tipe Belajar Tipe belajar dikemukakan oleh Gagne pada hakekatnya merupakan prinsip umum baik dalam belajar maupun dalam mengajar. Artinya, Dalam mengajar atau membimbing siswa belajar pun terdapat tingkatan sebagai mana 8 tingkatan yaitu:

1) Belajar Isyarat (signal learning).

  Belajar isyarat mirip dengan conditioned respons atau respon bersyarat. tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespons sesuatu isyarat. Jadi respons yang dilakukan itu bersifat umum, kabur

  Berbeda dengan belajar isyarat, respons bersifat umum, kabur dan emosional.

  3) Belajar Rangkaian (Chaining).

  Rangkaian atau Chaining adalah semacam rangkaian antara berbagai stimulus-respons yang bersifat segera.

  4) Asosiasi Verbal (Verbal Assosiation).

  Hubungan atau asosiasi verbal terbentuk bila unsur-unsurnya terdapat dalam urutan tertentu, yang satu mengikuti yang lain.

  5) Belajar Diskriminasi (Diskrimination Learning). Tipe belajar ini adalah pembelajaran terhadap berbagai rangkaian.

  6) Belajar Konsep (Concept Learning).

  Konsep merupakan simbol berfikir. Hal ini diperoleh dari hail membuat tafsiran terhadap fakta atau realita dan hubungan antara berbagai fakta. 7) Belajar Aturan (Rule Learning).

  Hukum, Rumus atau Dalil adalah aturan, Tipe belajar ini banyak terdapat dalam semua pelajaran disekolah. Oleh karena itu setiap dalil atau rumus yang dipelajari harus difahami artinya. 8) Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving).

  Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan menghubungkan Dalam buku karya Ahmad Rifa’i Rif’an 2010: 23 dijelaskan beberapa langkah yang dapat membantu siswa menuju siswa yang berprestasi yaitu: a.

  Siasati Impian.

  Mimpi adalah ruang yang selalu mendahului kenyataan. Tak ada kenyataan yang terbentuk dalam diri seseorang diluar mimpi-mimpinya.

  Berikut ini penjelasan dari pernyataan di atas:

1) Jangan asal lulus.

  Impian yang tinggi dalah sebuah mesin kemajuan yang kerap membuat hidup kita berkejar-kejaran dengan orang lain. Itu penting, karena untuk menjadi the best terkadang membuat prestasi kita melampaui yang kita harpkan. Ada pacuan yang membuat semangat kita memuncak. Ada tantangan yang membuat kita bercita untuk menang. Ada kawan yang mengajak kita berpetualang dalam indahnya persaingan menjadi pahlawan itulah gunanya saingan. Itulah manfaaat tantangan.bersaing beda dengan musuhan. Dengan berkompetisi, kawan tak harus menjadi lawan. Ia justru menjadi pemompa semangat untuk berlomba dalam menjemput prestasi. Ia seolah kawan yang mengiringi perjalanan kita meraih mimpi yang tinggi. Menjadi pendorong saat kita letih

2) Bermimpilah.

  Mimpi adalah harapan. Harapan ini akan ditransformasikan melalui do’a, do’a memancar vertikal melewati batas alam dengan pertolongan ikhlasny a niat. Jika do’a itu disertai dengan keyakinan bahwa Allah akan menukar do’a itu dengan pertolongan ghaib, maka do

  ’a itu tidak akan segan-segan untuk menembus langit dan tersampaikan kepada Sang Penulis Kesuksesan. maka jika engkau Muslim, jangan takut untuk bermimpi, bermimpilah dengan impian besar, agar hasil yang akan engkau peroleh juga semakin agung.

  3)Hancurkan Penghambat Kesuksesan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI MIS-ALMANAR DESA TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANGTAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi PersyaratanUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P

0 1 160

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PAD A SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI

0 0 138

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA CANDIMULYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)

0 0 80

PENGARUH KEDISIPLINAN GURU KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS V DAN VI DI MI MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 2 92

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SEMARANG TAHUN 2008 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah

0 0 87

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS ALQURAN HADITS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I MI NURUL HUDA CANDISARI WINDUSARI TAHUN 2007 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 93

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQHMELALUI METODE DISKUSI DI MI SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN TEGALREJO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145