UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS ALQURAN HADITS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I MI NURUL HUDA CANDISARI WINDUSARI TAHUN 2007 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS
ALQURAN HADITS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
KELAS I MI NURUL HUDA CANDISARI WINDUSARITAHUN 2007 / 2008
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : KIROMIM BAROROH
NIM: 11406498
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
DEPARTEM EN A G A M A RI SEK OLAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A LA TIG A J l. S ta d io n 03 T elp. (0 2 9 8 ) 3 23 706, 3 2 3 433 S a la tig a 50721
Website : E-mail : administTasi@.stainsa1?tiaa.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 3 Eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa : •J Nama : Kiromim Baroroh NIM : 1140498
Program Studi : Pendidikan Agama Islam ( P A I) Judul : Metode Drill Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Kelas I Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadist di MI Nurul Huda Candisari Windusari Magelang Tahun 2008
»
Untuk diujikan dalam sidang munaqosah skripsi Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, Juli 2008 Pembimbing
D r . A d a n g K n s w a v a , M .A g
NIP. 150 289 446
DEPARTEMEN A G A M A RI SEKOLAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A LA TIG A J l • S to d fo /i
03 Telp. (0298) 323706, 323433 S a la tig a 50721
We^s'te :
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Nama NIM Program Studi
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS ALQURAN HADITS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I Ml NURUL HUDA CANDISARI WINDUSARI TAHUN 2007/2008. KIROMIM BAROROH 114 06 498
Pendidikan Agama Islam (PAI) Imam Sutomo, M.Aff NIP. 150 216 814
Salatiga, 23 Agustus 2008 Sekretaris, Dr. H, M uh Sacrozi. M. Ag NIP. 150 247 014
Penguji II 's. Bahroni, M.Pd NIP. 150 269 911 dwan, M .Hum
50 296 097 ABSTRAK Kiromim Baroroh, Jurusan PAI Fakullas Tarbiyah Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga. Tahun 2008. Judul skripsi " Metode Drill Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Alquran Hadits Pada Siswa Kelas
I MI Nurul Huda Candisari Windusari Tahun 2007/2008 Adapun pembelajaran metode dril sebagai upaya peningkatan prestasi belajar baca tulis pada mata pelajaran qur'an hadits adalah merupakan suatu cara untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam membaca, menulis serta memahami huruf-huruf dari Alquran. yang diperoleh melalui proses yang ditentukan oleh beberapa faktor yaitu dari guru dan siswa, dalam proses kegiatan pemnbelajaran yang terdiri dari pengelolaan pembelajaran yang meliputi beberapa aspek yang diamati yaitu pengamatan KBM. kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu serta antusiasme kelas, kemudian aktifitas guru dan siswa Dalam aktifitas guru dan siswa sudah terkandung tujuan pembelajaran serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Maka dari itu seorang guru harus benar-benar memahami tujuan mengajar serta metode yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data dan teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, tes formatif dan catatan lapangan. Adapun penelitian lapangan ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dalam baca tulis Alquran Hadits dengan metode drill adalah baik dibanding dengan sebelum menggunakan metode tersebut, hal ini dapat diartikan bahwa metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
0 3 Orang gagaf 6upan(ah orang yang mem6uat pasalahan 6esar, apan tetapi yang tail 6e(ajar dari pesalafian.
0 3 Harapan merupakan suatu permulaan yang 6ai£ untu£ memperoleh pemenangan demi
pemenangan.
0 3 Orang sup§es Bupanlah melenyappgn pesuparan-pesuparan yang se6elumnya muncul,
apan tetapi mengatasinya setelah muncul 0 3 'Kpsupsesan dapat diraih hanya dengan perja peras dan petepunan..Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk : 03 Ayah, iBu, dan adip^adipfiu tercinta atas segala pengor6anannya.
0 3 Teman seperjuangan fapultas tarBiyah angpatan '06. pti tunggu esopj 0 3 Semua pihapyang telah 6anya(lmem6antu 0 3 Tiang terlupapan 0 3 Almamater tercinta.
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulisan tugas akhir ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar Saijana Strata 1 ( S I ) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN )Salatiga
Kemudian pada kesempatan ini penulis tak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas segala bantuan dalam bentuk materi maupun non materi yang setinggi-tingginya kepada yang terhorm at:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag sebagai Ketua Umum STAIN Salatiga ( periode 2006-2010)
2. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M. Ag sebagai dosen pembimbing.
3. Bapak H. Suroto, A.Ma selaku Kepala MI NuruI Huda Candisari.
4. Bapak Taslim dan Ibu Barichah sebagai kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan segalanya padaku dari segi apapun.
5. Adik-adikku tersayang Muna, Jamil, Imam, Mui dan Titik yang telah memberi doa, motivasi, semangat dan dukungan.
6. Mas Ari, Mbak Ifa, Mbak Titik, OeCoep, terima kasih atas dukungan, doa dan bantuannya.
7. Semua fihak yang telah membantu dalam bentuk apapun sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
Penulis yakin bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih belum sempurna dan banyak sekali kekurangannya, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
IX DAFTAR ISI
IX
3. Kelebihan dan Kekurangan
IX
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Lampiran-lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 3 .1 Format Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran....................43 Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ......................
45 Tabel 3.3 Format Nilai Formatif Pada Siklus 1 dan I I ..............................
46 Tabel 3.4 Format Rekapitulasi Hasil Sebelum Dan Sesudah Perbaikan ..
47 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I ...
48 Tabel 4.2 Hasil Observasi Guru dan Siswa Pada Siklus 1.......................
50 Tabel 4.3 Hasil Nilai Formatif Sebelum Dilakukan Perbaikan Pada Siklus I ......................................................................................
51 Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I ............................................
53 Tabel 4.5 Data Hasil Rekapitulasi Sebelum Dilakukan Perbaikan Dan Setelah Dilakukan Perbaikan Pada Siklus I .............................
55 Tabel 4.6 Hasil Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I I .....................
59 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus II ....
60 Tabel 4.8 Data Hasil Nilai Tes Formatif pada Siklus I I .......................
61 Tabel 4.9 Data Rekapitulasi Hasil Tes pada Siklus I I .............................
63 Tabel 4.10 Data Rekpitulasi Hasil Tes Sebelum Dan Sesudah Perbaikan Siklus I dan Siklus I I ..................................................................
65
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Kiromim Baroraoh NIM :11406498 Jurusan : Tarbiyah Fakultas PAI
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian dengan judul " Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Baca Tulis Akjuran Hadits Melalui Metode Drill
Pada Siswa Kelas I MI Nurul Huda Candisari Windusari Tahun 2007/2008 " merupakan hasil karya sendiri.
Apabila terdapat pernyataan palsu, penulis siap dituntut sesuai dengan undang- undang yang berlaku .
Salatiga, 21 Juli 2008 Yang menyatakan Kiromim Baroroh
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran selalu dihadapkan pada tuntutan pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu guru menempati posisi yang amat penting dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. Meskipun guru bukan satu-satunya bagian penentu pencapaian pembelajaran di kelas namun guru tidak bisa lepas begitu saja dari tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Walau bagaimanapun guru tetap berada dalam posisi terdepan dalam mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran.
Untuk mewujudkan harapan diatas guru harus responsiv terhadap berbagai fenomena yang dijumpai saat melaksanakan tugas pembelajaran. Selain itu guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memikirkan dan menelaah problem pembelajaran yang dijumpai di kelas melalui diskusi dengan guru-guru lain dalam rangka keutuhan informasi suatu masalah ( Siswanto, 2008 : 1 )
Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegitan belajar mengajar, Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa akan ditentukan oleh kesesuaian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan ( Djamarah, 2003: 3).
Anak adalah amanat Allah yang dititipkan-Nya agar diasuh, dididik dan dibina berdasarkan nilai-nilai islam seutuhnya. Salah satu yang terpenting untuk
2
menuntun dan membinanya adalah dengan mengajarkan atau mendidiknya membaca dan menulis Alquran sejak masa kanak-kanak. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam Alquran surat Alalaq ayat 1-5. Sedangkan membaca merupakan materi yang pertama akan tetapi materi menulis tidak kurang pentingnya dari membaca, maka dari itu harus ada upaya belajar, belajar mengerti aksaranya dan menulis aksaranya.
Motivasi dan sugesti besar yang diberikan Rosulullah SAW menunjukkan bahwa kaum muslimin harus belajar Alquran agar mengerti aksara kitab suci Alquran sebagaimana sabda Rosulullah SAW.
\'y u t ? j ' J \ ')* 3 it
Artinya : Orang yang mahir membaca Alquran akan berkumpul beserta para malaikat yang mulia-mulia dan baik, sedang orang yang membaca Alquran secara gagap dan susah maka baginya diberikan dua pahala. ( HR Bukhori dan Muslim).
Pemerintah telah ikut memberikan perhatian tentang hal ini. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI nomor 128 tahun 1982 /
44 A tahun 82 menyatakan " Perlunya usaha meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran bagi umat islam dalam rangka peningkatan penghajatan dan pengamalan Alquran dalam kehidupan sehari-hari " . Keputusan bersama ini ditegaskan pula oleh Instruksi Menteri Agama RI nomor 3 tahun 1990 tentang
3
pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca tulis al-qur'an. ( Syarifudin, 2004
: 4 1 )
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam membaca dan menulis Alquran perlu adanya proses belajar mengajar sesuai kurikulum yang berlaku, metode pembelajaran, sarana dan prasarana. Namun kenyataan kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran berbeda-beda terutama dalam baca tulis al- qur'an, karena itu untuk siswa kelas satu sekolah tingkat dasar termasuk dalam tahap perkenalan huruf-huruf dan angka-angka.
Meskipun siswa sudah hafal beberapa surat-surat pendek dalam Alquran yang diucapkan setiap hari dan hafal nama huruf hijaiyah akan tetapi sebagian siswa belum memahami seluruhnya bentuk daripada huruf hijaiyah karena siswa sering bermain, bercanda, mengganggu teman sebangku, kurang semangat untuk belajar, anak mempunyai masalah atau kesulitan dalam mebaca maupun menulis.
Maka dari itu perlu ditekankan pentingnya mendidik anak dan membimbingnya sejak dini dalam membaca Alquran dengan benar agar mencapai tujuan yang dikehendaki. Berdasarkan Latar belakang tersebut diatas maka penulis mengambil judul " Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Baca Tulis Alquran Hadits Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas I MI Nurul Huda Candisari Windusari Tahun 2007/2008 "
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan didepan maka penulis membuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:
4
1. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis pelajaran Alquran Hadits pada siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008 ?
2. Apakah dengan metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar baca tulis pelajaran Alquran Hadits siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008 ?
3. Apakah penerapan strategi Pembelajaran Drill dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran Alquran Hadits pada siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis pelajaran Alquran Hadits siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008.
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar baca tulis mata pelajaran Alquran Hadits pada siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari.
3. Dengan metode Drill diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar baca tulis mata pelajaran Alquran Hadits.
D. Hipotesis Tindakan
1. Strategi pembelajaran drill dapat meningkatkan perhatian siswa dalam memahami materi Alquran hadits.
2. Strategi pembelajaran drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi Alquran Hadits.
5 £ . Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis Diharapkan dapat memberi masukan yang positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya metode pembelajaran yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar materi Alquran Hadits.
2. Secara praktis Penelitian diharapkan pula bermanfaat bagi :
a) Guru Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran.
b) Sekolah Dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam baca tulis Alquran Hadits.
c) Siswa Siswa mampu memahami materi yang ada dengan metode pembelajaran yang bervariasi.
F. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian maka perlu di definisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Prestasi adalah nilai yang telah dicapai ( dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
2. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
3. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan melisankan atau hanya dalam hati ) mengeja atau melafalkan apa
6
yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, menduga, memperhitungkan, memahami dan lain sebagainya.
4. Tulis adalah goresan pada benda lain dengan bentuk yang terbaca, membuat huruf dan angka yang disusun menurut aturan sehingga mengandung maksud.
5. Alquran adalah wahyu Allah SWT yang merupakan mu'jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat islam, jika dibaca menjadi ibadah kepada Allah.
6. Hadits adalah apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
7. Metode Drill adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan yang ditetapkan berupa tindakan kelas prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-pronsip yang berlaku dalam penelitian tindakan.
Penelitan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto ( 2007 : 3 ) Penelitian Tinadakan Kelas adalah suatu penelitian terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan teijadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Adapun tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah guru akan mendapatkan banyak pengalaman tentang ketrampilan praktek pembelajaran
7
secara reflektif dan bukan bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru dari tindakan yang dilakukannya ( Supardi, 2007 :107).
Sesuai dengan penelitian yang dipilih yaitu Penelitian Tindakan Kelas maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan model/metode penelitian tindakan kelas dari Arikunto ( 2007 : 16 ). Dalam penelitian ini penelitian menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan apabila belum berhasil dilanjutkan dengan siklus II yang terdiri dari :
1. Perancanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamalan
4. Refleksi Dalam siklus I apabila belum berhasil maka dilanjutkan dengan siklus II yang terdiri dari : a. Revisi Perencanaan
b. Tindakan
c. Penngamatan
d. Refleksi Adapun dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat pada gambar berikut.
8
PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN
a) Rencana Awal Sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan, membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrumen dan perangkat pembelajaran.
b) Tindakan dan Pengmatan Meliputi tnidakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun konsep pemahaman siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode drill.
c) Refleksi
9
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat,
d) Rancangan Rancangan yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat rancangan yang direvisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas I MI Candisari Windusari tahun 2007/2008 pada pelajaran Alquran Hadits. Dasar pertimbangan pemilihan subyek yaitu perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran Alquran Hadits.
3. Langkah-langkah / Siklus Penelitian
a. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian pada siklus I yaitu membuat rencana berbentuk identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang terdiri d a ri:
1) Menetapkan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
2) Menentukan pokok bahasan. 3) Mengembangkan rencana dalam pembelajaran. 4) Menyusun lembar keija mengajar. 5) Menyiapkan sumber belajar. 6) Mengembangkan format evaluasi.
10
7) Mengembangkan format observasi pembelajaran. Dilanjutkan dengan tindakan yang isinya mengacu pada rencana lembar kerja mengajar. Kemudian melakukan pengamatan dengan melakukan observasi dengan memakai format observasi dan dilanjutkan dengan refleksi yang memuat antara lain : a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari tiap tindakan.
b) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang rencana, lembar keija mengajar dan lain-lain.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai denga hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
d) Evaluasi tindakan I.
b. Langkah-langkah pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Revisi Perencanaan siklus II yang isinya :
a) Menetapkan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran b) Menentukan pokok bahasan
c) Mengembangkan skenario pembelajran
d) Menyusun lembar keija mengajar
e) Menyiapkan sumber belajar
f) Mengembangkan format belajar
g) Mengembangkan format observasi pembelajaran
11
2. Tindakan II isinya mengacu pada rencana dan lembar keija mengajar siklus II
3. Pengamatan dengan memakai format observasi
4. Refleksi siklus II yang m em uat:
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
b) Evaluasi untuk dijadikan kesimpulan
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri d a ri;
a. Silabus Yaitu seperangkat rencana dalam pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas serta penilaian hasil belajar.
b. Rencana persiapan Pembelajaran ( RPP ) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagi pedoman guru dalam mengajar dan disusun tiap putaran masing- masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar.
c. Lembar Kegiatan Siswa.
Lembar ini digunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil belajar mengajar.
d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar.
1. Lembar observasi pengolahan metode drill untuk mengamati guru dalam mengelola pembelajaran.
12
2. Lembar observasi aktifitas siswa dan guru untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran, e. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Digunakan untuk mengukur kemampuan baca tulis pada pelajaran Alquran Hadits. Tes formatif ini diberikan akhir putaran.
5. Pengumpulan Data.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui observasi pengolahan. Proses belajar metode drill, observasi aktifitas siswa dan guru dan tes baik berupa tes awal maupun tes akhir.
6. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kuantitatif dan kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat kenyataan/fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa maka peneliti setiap akhir pengajaran terhadap pokok bahasan mengadakan evaluasi berupa soal tes tertulis. Analisis ini menggunakan statistik sederhana yaitu ;
13
a. Untuk menilai ulangan (tes formatif) peneliti menggunakan penjumlahan nilai yang diperoleh dari siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga dapat diperoleh rata-rata tes formatif.
Tes formatif dapat dirumuskan (Thoha, 1991 : 94). Rumus tersebut adalah sebagai berikut: N
Keterangan : M : Besarnya rata-rata yang dicari
Xx : Jumlah nilai N : Jumlah peserta tes
b. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Untuk standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan salah satunya adalah
Mata Pelajaran Alquran Hadits yang ditetapkan di Madrasah Ibtidaivah Nurul Huda Candisari yaitu 60 dan kelas tersebut dikatakan tuntas apabila dikelas terdapat lebih dari 85 % memperoleh nilai 60.
Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
D _ I siswa yang tuntas belajar
1AAO/
r r------------ XI00/o S siswa
14
Dalam lembar observasi pengelolaan data proses dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa penilaian yang digunakan peneliti yaitu menggunakan simbol B, C, K.
Keterangan : B : Baik
C : Cukup K : Kurang
H. Sistematika Penulisan
Rangkaian penulisan laporan penelitian disusun dengan sistematka penulisan sebagai berikut: BAB I Menguraikan Latar belakang masalah, penjelasan istilah dan unsur dasar penelitian yang keseluruhannya terangkum dalam bagian pendahuluan.
BAB II Menjelaskan secara deskriptif tentang Metode-metode pembelajaran termasuk kelebihan dan kekurangannya. BAB III Memaparkan deskripsi pelaksanaan penelitian sesuai dengan siklus yang dilaksanakan. BAB IV Menjelaskan secara deskriptif Hasil Penelitian dan Pembahasannya. BAB V Merupakan bagian akhir dari penulisan yang mencakup didalamnya Kesimpulan, Saran dan Penutup.
B A B II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Sebelum membicarakan prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian belajar, yang dikemukakan para pakar pendidikan.
Namun antara para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi mengacu pada maksud yang sama yaitu melakukan proses belajar akan mengalami perubahan dalam dirinya.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi ( Djamarah, 2002 :1 ).
Menurut pengertian psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, maka dari itu Slameto berpendapat (1995 : 5) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
16
Perubahan tingkah laku dalam belajar menurut Slameto, (1995 : 3-4) mempunyai ciri-ciri antara lain : a Perubahan Yang Teijadi Secara Sadar.
Yang berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari teijadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasakan telah adanya suatu perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan Dalam Belajar Bersifat Kontinyu dan Fungsional.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terajadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan tidak statis. Satu perubahan yang teijadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c. Perubahan Dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian semakin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak teijadi dengan sendirinya melainkan usaha individu sendiri.
d. Perubahan Dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah laku yang teijadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan Dalam Belajar Betujuan atau Searah.
17
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujan yang ingin dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku.
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi tingkah laku.
Menurut Ilmu Jiwa Daya tentang belajar adalah Otak" manusia sendiri terdiri atas beberapa bagian. "Faculties" atau daya-daya yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu, misalnya daya untuk mengamati, menanggap, menghaval, mengingat, berfikir dan sebagainya.
Tiap-tiap daya dapat dikembangkan melalui latihan (Nasution, 1992 : 69) Hamalik (2002 : 154) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman.
Gagne mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana orgsanisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman, sedangkan Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
Pengertian belajar menurut teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat interaksi antar stimulus dan respon (Budiningsih, 2002 :20)
Para tokoh behavioristik mengemukakan tentang teori belajar diantaranya adalah : a) Thorndike
18
Mengemukakan bahwa belajar adalah interaksi antara stimulus dan respon, Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang teijadinya belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar.
b) Watson Mengemukakan bahwa belajar adalah interaksi antar stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable) dan dapat diukur.
c) Clark Hull Mengemukakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia. Sehingga stimulus dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis walaupun respon yang akan muncul mungkindapat bermacam-macam bentuknya
d) Edwin Gutrie
1. Stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis.
2. Hubungan antara stimulus dan respon hanya cenderung bersifat sementara Oleh karena itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antaran stimulus dan respon bersifat lebih tetap.
19
3. Agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut,
e) Skinner Hubungan antara stimulus dan respon yang teijadi melalui interaksi dalam lingkungannya yang akan menimbulkan perubahan tingkah laku ( Budiningsih, 2005 :23 ). Teori belajar menurut para tokoh penganut teori kognitf antara lain : 1. Semua gagasan dan citraan (image) diwakili dalam skema.
2. Jika informasi sesuai dengan skema akan diterima, jika akan disesuaikan atau skema yang akan disesuaikan.
3. Belajar merupakan pelibatan penguasaan atau penataan kembali struktur kognitif dimana seseorang memproses dan menyimpan informasi (Yulaelawati, 2004: 53)
Teori belajar menurut penganut teori konstruktif antara lain :
a) Menurut Schauman Semua orang membangun pandangannya terhadap dunia melalui pengalaman individual atau skema.
b) Merill 1991 dan Smorgansbord 1997 menyatakan bahwa :
( ) ( )
1. Pengalaman yang dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
2. Belajar merupakan penfsiran personal tentang dunia.
20
4. Pengetahuan tum buh karena adanya perundingan (negosiasi) m akna m elalui berbagai inform asi yang m enyepakati suatu pandangan dalam berinteraksi atau bekeijasam a dengan orang lain.
5. B elajar harus disituasikan dalam latar (setting) yang realistik. Penilaian harus berinteraksi dengan tegas bukan m erupakan kegiatan yang terpisah (Y ulaelaw ati, 2004: 54).
D an uraian pengertian belajar dari para pakar pendidikan penulis m enyim pulkan bahw a belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang bersifat kontinu dan sem ua aspek yaitu kognitif, afek tif dan psikom otorik yang dipengaruhi adanya stim ulus dan respon terhadap lingkungan.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikeijakan dan sebagainya) (D ikbud, 1984: 768).
D alam m em peroleh prestasi belajar ditentukan oleh kem am puan intelektual siswa, untuk m engukur kem am puan siswa penlu dilakukan evaluasi, tujuannya untuk m engetahui prestasi yang diperoleh sisw a setelah kegiatan belajar m engajar berlangsung.
A dapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. N am un banyak orang
21 Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah
menyerap pengetahuan. Proses tersebut tidak akan teijadi ada sesustu yang
mendorong pribadi yang bersangkutan.Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
adalah hasil dari proses belajar Poerwanto (1962 ; 2) memberikan pengertian
prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana dinyatakan dalam raport. Winkel (1996 : 162) mengatakan
bahwa prestasi belajar adalah satu bukti keberhasilan atau kemampuan
belajar seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan
bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S. Nasution (1997 : 17) Prestasi
belajar adalah kesempurnaan yang dapat dicapai sesorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi
tiga aspek yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik, sebaliknya prestasi
belajar kurang memuaskan jik a seseorang belum memenuhi target dalam
ketiga aspek tersebut (http : //rid\van2002.wordpress.com/208/04/23/kegiatan
belajar-dan-prestasi)Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar
tingkat kemampuan siswa dalam menerima pengetahuan yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar siswa dikatakan berprestasi jika sudah
melakukan evaluasi, dengan evaluasi untuk mengetahui tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa.«
22
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana diharapkan maka perlu diperhatikan bahwa ada bebrapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan Faktor Ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.
1. Faktor Intern m eliputi:
a. Faktor Jasmaniah
1. Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit.
2. Cacat tubuh, keadaan cacat tubuh juga mempengarui presasi belajar.
b. Faktor Psikologi
Faktor psikologi yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
a) Intelegensi/Kecerdasan Adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat sebaya. Adakalanya perkembangan intelegensi ditandai oleh kemajuan- kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.Sehingga anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan teman sebayanya. Jadi faktor
23
lingkungan belajar 2008/04/23kegiatan, belaj ar-dan prestasi)
Muhibbin Syah mengatakan bahwa intelegensi adalah semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh kesuksesan (Syah, 2005 : 147)
Slameto mengatakan bahwa siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.
b) Perhatian Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiw a yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek ( benda/hal ) atau sekumpulan objek (Slameto, 1995 : 56)
c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d) Bakat Bakat atau Attitude menurut Hillgard adalah " The Capacty to Learn". Dengan perkatan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih.
24
e) M otif M enurut M artinis Y am in m otivasi belajar m erupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat m elakukan kegiatan belajar dan m enam bah ketram pilan, pengalam an, m otivasi m endorong dan m engarahi m inat belajar untuk tercapainya suatu tujuan. (Y am in. 2005 : 80) M enurut M uhibbin m otivasi adalah keadaan internal organism baik m anusia m aupun hew an yang m endorongnya untuk berbuat sesuatu. (Syah, 2005 : 151). M otivasi m enurut H am alik (2001 : 158) adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan tim bulnya perasaan dan reaksi untuk m encapai tujuan.
Dari alinea m otivasi belajar dari beberapa faktor diatas penulis m enyim pulkan bahw a m otiasi m erupakan daya penggerak pada diri seseorang dalam m elakukan kegiatan dengan m aksud untuk m encapai tujuan.
f) K em atangan K em atangan adalah suatu tingkat / fase dalam pertum buhan seseorang di m ana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk m elaksanakan kecakapan baru. K em atangan belum berarti anak dapat m elaksanakan kegiatan secara terus m enerus, untuk itu
25
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever yang dikutip Slameto adalah Preparedness to respon or read. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi. Kesediaan tiimbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan (Slameto, 1995. 58-60)
c. f aktor Kelelahan Faktor kelelahan menurut Slameto dibagi menjadi menjadi dua yaitu :
1. Kelelahan jasmani, terihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
2. Kelelahan rohani, dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Dari uraian diatas bahwa kelelahan dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka berusaha anak menghindari agar anak tidak mengalami kelelahan dalam belajar.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya diluar diri siswa, Menurut Slameto (1995 : 60) faktor ekstern yang mempengaruhi belajar adalah keluarga, keadaan sekolah, lingkungan masyarakat, yang duiraikan sebagai berikut: a. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
2 6
slameto bahwa keluarga mempengaruhi siswa dalam belajar yang
b e ru p a : a) Cara Orang Tua Mendidik Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik yang tidak baik b) Relasi Antar Keluarga Demi kelancaran belajar dan keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik didalam keluarga Yang baik adalah hubungan yang penuh perhatian, kasih sayang disertai dengan bimbingan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak.c) Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering teijadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar.
d) Keadaaan Ekonomi Keluarga Jika anak hidup dalam lingkungan tidak mampu tentunya kebutuhannya kurang terpenuhi sehingga belajar anak akan terganggu begitu pula sebaliknya.
e) Pengertian Orang Tua
27 Orang tua perlu memberi dorongan dan semangat pada anaknya serta memberi pengertian dan membantunya ketika anak mendapat kesulitan.
f) Latar belakang kebudavaan Pada anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik unttuk mendorong semangat belajar.
Oleh karena itu orang tua menyadari bahwa pendidikan anak
yang pertama kali dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan sekolah
lanjutan yang bersifat formal, tentunya memerlukan kerja sama antar
orang tua dan lembaga pendidikan tersebut, b. Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat pentingdalam menentukan keberhasilan siswa, karena lingkungan sekolah yang
baik dapat mendorong siswa dalam belajar. Faktor sekolah yang
mempengaruhi menurut slameto mencakup : 1) Metode MengajarMetode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Slameto juga mengutip pendapat dari Ign. S. Lilih bukit Karo karo tentang mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain menerima, menguasai dan mengembangkannya.
28 Jika metode kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula Maka dari itu guru sebaiknya menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2) Kurikulum Kurikulum sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.
Jika kurikulum tidak baik maka belajar pun akan berpengaruh. 3) Relasi Guru dengan Siswa Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. 4) Relasi Siswa denga Siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
5) Displin Sekolah Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan semua warga sekolah.
Jika kedisiplinan kurang akan berpengaruh pada siswa dalam belajar.
6) Alat Pelajaran Alat pelajaran yang dipakai oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan pada sisw a.7) Waktu Sekolah
29