PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN

MELALUI METODE BAMBOO DANCING

PADA SISWA KELAS III MI KLERO

KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

YUNI SARIATI

NIM : 11511029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

(PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN

MELALUI METODE BAMBOO DANCING

PADA SISWA KELAS III MI KLERO

KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

YUNI SARIATI

NIM : 11511029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

(PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  MOTTO

Kesulitan dalam kehidupan dimaksudkan untuk menjadikan kita baik

bukannya penuh dengan kepahitan dan semua adalah proses PERSEMBAHAN Sekripsi ini dipersembahkan untuk : 1.

   Ayah dan Ibuku yang senantiasa mendoakan 2. Kakak dan keluargaku yang aku sayangi 3. Orang-orang terkasih 4. Teman-teman yang banyak membantu 5. Teman-teman PGMI angkatan 2011

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirah Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepda Nabi kita Muhammad SAW, sehingga skripsi yang berjudul, “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan Melalui Metode

  

Bamboo Dancing Pada Siswa Kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2015” dapat diselesaikan dengan baik.

  Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang membantu dalam penyelesaiannya. Untuk itu, pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan kesempatan serta saran pembangun untuk peneliti.

  4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pebimbing yang telah memberikan pengarahan kepada peneliti, sehingga terwujud skripsi ini.

  5. Bapak Drs. M. Choderin, M.A. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan dukungan untuk peneliti.

  6. Bapak/Ibu dosen jurusan PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

  7. Ibu Ainun Mardliyah, S.Pd.I. selaku kepala Sekolah MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk meneliti.

  8. Bapak Muhamad Safi`i, S.Ag selaku wali kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah berkenan memberikan waktu dan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di kelasnya, serta semua siswa yang telah berkenan menjadi subyek penelitian.

  9. Ayah, ibuku, dan kakakku tercinta yang telah memberikan doa dan motivasi sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu sehinnga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Peneliti menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Segala saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan untuk kebaikan peneliti di masa datang.

  Semoga dengan penulisan skripsi ini akan menambah ilmu pengetahuan khususnya bagi peneliti dan bagi pembaca umumnya.

  Salatiga, 1 September 2015 Peneliti Yuni Sariati

  

ABSTRAK

Yuni Sariati. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Penggolongan Tumbuhan

Melalui Metode Bamboo Dancing Pada Siswa Kelas III Kecamatan

  Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015. Skipsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  Kata Kunci : Hasil Belajar dan Metode Bamboo Dancing

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas

  III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2015. Yang menjadi subyek penelitian yaitu siswa kelas III dengan jumlah siswa laki-laki 22 dan perempuan 14. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Juli- Agustus.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdapat 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Pengumpulan data yang digunakan menggunakan tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti membandingkan nilai tiap siklus dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah dengan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL).

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan II maka diperoleh hasil : sebelum menggunakan metode Bamboo Dancing hanya 14 (38,90%) siswa yang tuntas, 22 ( 61,11%) siswa tidak tuntas. Setelah menggunakan metode Bamboo Dancing pada siklus I hasil belajar siswa meningkat 24 (66,67%) tuntas dan 12 (33,33%) tidak tuntas. Pada siklus II yaitu 33 (91,67%) siswa yang tuntas dan 3 (8,33%) siswa tidak tuntas. Perbandingan hasil belajar dari pra siklus dengan siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar 22,21%, sedangkan jika dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan sebesar 25%.

  Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Bamboo Dancing hasil belajar siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang meningkat.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i LEMBAR LOGO ...................................................................................... ii HALAMAN JUDUL............................................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iv LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN............................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii ABSTRAK ................................................................................................ x DAFTAR ISI ............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. Xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................

  4 D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan .......................................... 5

  E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6 1.

  Manfaat Teoritik .................................................................... 6 2. Manfaat Praktis ...................................................................... 6

  F. Definisi Operasional .................................................................... 7

  1. Hasil Belajar .......................................................................

  19 2. Hasil Belajar.......................................................................

  46 C. Metode Bamboo Dancing.........................................................

  45 6. IPA Materi Penggolongan Tumbuhan.................................

  45

  5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III SD/MI......

  3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar............................ 44 4. Ruang lingkup IPA .................................................................

  43

  41 2. Karakteristik IPA................................................................

  41 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ...................................

  30 B. Ilmu Pengetahuan Alam............................................................

  19 1. Belajar .................................................................................

  7 2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .............................................. 7 3.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ...........................................................................

  H. Sistematika Penulisan .................................................................. 17

  6. Analisis Data ........................................................................... 16

  15

  4. Instrumen Penelitian ............................................................... 14 5. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

  3. Langkah-langkah Penelitian ................................................... 12

  11

  Rancangan Penelitian ............................................................. 9 2. Subjek Penelitian....................................................................

  8 G. Metodologi Penelitian .................................................................. 9 1.

  Metode Bamboo Dancing ................................................

  49

  1.

  49 Pengertian Metode Bamboo Dancing.................................

  2.

  49 Kelebiha dan Kekurangan Metode Bamboo Dancing...........

  3. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dancing......................... 49

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian .....................................................................

  51 1. Gambaran Umum Sekolah ...................................................

  51 B. Deskripsi Awal (Pra Siklus) ..................................................

  55 1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA............ 55

  C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... 56

  1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 57

  2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 56 3. Observasi .......................................................................

  59

  4. Refleksi ................................................................................... 63

  D. Deskripsi pelaksanaan siklus II .................................................... 65

  1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 65

  2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 65 3. Observasi ............................................................................

  67 4. Refleksi................................................................................

  72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 74

  1. Deskripsi Data Pra Siklus ....................................................... 74

  2. Deskripsi Siklus I .................................................................... 76

  3. Deskripsi Siklus II .................................................................. 77

  B. Pembahasan ................................................................................. 79

  1. Siklus I .................................................................................... 82 2. Siklus II ..................................................................................

  88 3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II............

  95 BAB V PENUTUP

  A. Kesimpulan .................................................................................. 97

  B. Saran ............................................................................................ 97 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  99 LAMPIRAN .............................................................................................. 101

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Kompetensi Mta Pelajaran IPA Kelas III SD/MI.........

  68 Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II ...........................................................

  83 Tabel 4.6 Lembar observasi guru siklus II ..............................................

  80 Tabel 4.5 Lembar observasi guru siklus I ................................................

  78 Tabel 4.4 Gabungan Nilai Antar Siklus.................................................

  76 Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ...........................................

  74 Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ...........................................

  71 Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ...........................................

  62 Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ...........................................

Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Klero......................................................

  59 Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I ............................................................

  55 Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................

  54 Tabel 3.4 Nilai Ulangan Prasiklus..........................................................

  53 Tabel 3.3 Data Siswa ................................................................

  53 Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Klero.....................................................

  45

  89 Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .......................... 95

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK ..................................... 11Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I ........................................ 82 Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II .................................

  89 Gambar 4.3 Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.............

  96

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..........................

  Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II........................ Lampiran 3 Dokumentasi .......................................................................... Lampiran 4 Soal Evalusi Siklus I............................................................... Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ........................................................... Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I............................................. Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II........................................... Lampiran 8 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa........................................ Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I.................................................. Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Siklus II .............................................. Lampiran 11 Surat Pengantar Lembaga..................................................... Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian.................................................. Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing........................................... Lampiran 14 Daftar SKK........................................................................... Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup...........................................................

  101 108 116 120 122 124 127 130 132 133 134 135 136 137 140

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah paedagogy berasal dari bahasa Yunani yang artinya

  pendidikan. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat sebagai perwujudan pembentukan diri secara utuh (Suwarno, 2006: 23). Di dalam Undang- undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan dalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Suwarno, 2006: 21).

  Ilmu Pengetahuan Alam yang sering disingkat menjadi IPA, merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendaptkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 165- 167).

  Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2). Dengan demikian pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

  Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi memberikan pengertian bahwa Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapai juga merupakan suatu proses penemuan.Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapakannya di dalam kehidupan sehari-hari.

  Berdasarkan data temuan di lapangan hasil wawancara dengan salah satu guru kelas III di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang bahwa ditemukan masalah dalam pembelajaran IPA yaitu kurangnya pemahaman siswa dalam materi IPA, masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM yaitu sebesar ≥ 70.

  Berdasarkan wawancara dan diskusi dengan guru kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini ditandai dengan siswa pasif dan cenderung menghafal konsep dan guru juga mengakui tidak menggunakan metode pembelajaran secara inovatif dan kreatif dan guru tidak mempersiapkan RPP sebelum melaksanakan pembelajaran. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain seperti siswa pada saat di dalam kelas ngantuk, tidak memperhatikan guru, berbicara dengan teman.

  Pembelajaran IPA akan mudah dipahami dengan menggunakan metode. Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan (Kastolani, 2014: 7).

  Metode yang tepat untuk materi Ilmu Pengetahuan Alam terutama pada materi Penggolongan Tumbuhan yaitu metode Bamboo Dancing.

  Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan sistem berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan bergeser saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi. Metode Bamboo

  

Dancing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulannya

  yaitu adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan singkat dan teratur serta memberi kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Sedangkan kelemahan dari metode Bamboo Dancing adalah membutuhkan ruang kelas yanag cukup besar, memerlukan waktu yang cukup lama (Huda, 2014: 249-251).

  Berdasarkan penyebab di atas penulis mencoba menggunakan metode Bamboo Dancing. Metode Bamboo Dancing dipandang tepat untuk mengajarkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan tumbuhan. Untuk memahami persoalan di atas perlunya tindak lanjut melalui Penelitian Tindakan Kelas yaitu dengan judul :

HASIL BELAJAR

  IPA MATERI “PENINGKATAN PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015” B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Apakah melalui metode Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas III MI Klero KecamatanTengaran Kabupaten Semarang tahun 2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui metode Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2015.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian

  Suatu penelitian ilmiah diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai dengan bidang yang diteliti. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah penggunaan metode Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2015.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode Bammboo Dancing ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut : a.

  Kriteria ketuntasan klsikal dari keseluruhan siswa ≥ 85%.

  b.

  Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus I ke siklus II.

  c.

  Dalam pembelajaran IPA kriteria ketuntasan minimal kelas III adalah ≥ 70.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Secara Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa ilmu pengetahuan, khususnya dalam metode pembelajaran Bamboo Dancing yang dilakukan di MI Klero pada pembelajaran IPA, dan dapat digunakan untuk mata pelajaran yang lainnya.

2. Manfaat Secara Praktis a.

  Bagi Siswa 1)

  Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

  2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA.

  3) Siswa merasa senang dan tertarik terhadap pembelajaran IPA. 4) Proses pembelajaran IPA tidak monoton dan lebih variatif.

  b.

  Bagi Guru 1) Sebagai pedoman dalam menerapkan metode pembelajaran. 2)

  Untuk meningkatkan kinerja giru agar guru dapat lebih kreatif dalam mengajar.

  3) Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru melalui metode pembelajaran yang kreatif sesuai dengan materi. c.

  Bagi Sekolah 1) Untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di sekolah. 2) Untuk meningkatkan hasil prestasi di sekolah.

F. Definisi Operasional 1.

  Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Hartiny 2010: 33). Rusmono (2012: 10) hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Jadi hasil belajar adalah kemampuan yang berupa ketrampilan dan prilaku yang meliputi ranah kognitif akibat dari pengalaman yang diperoleh.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

  Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2). Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam (Garnida, 2002: 1).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengrtahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam dengan cara khusus yaitu dengan melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

3. Metode Bamboo Dancing

  Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan sistem berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan bergeser saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi.

  Metode bamboo dancing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Adapun keunggulannya yaitu adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan singkat dan teratur serta memberi kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Sedangkan kelemahan dari metode Bamboo Dancing adalah membutuhkan ruang kelas yanag cukup besar.

  Implementasi dari metode Bamboo Dancing ini adalah diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik dipapan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui siswa mengenai topik yang akan diajarkan. Kemudian guru membagi siswa menjadi dua kelompok. Untuk lebih jelasnya berikut langkah- langkah penerapan metode Bamboo Dancing : a.

  Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang , mereka berjajar di depan kelas.

  b.

  Kemungkinan lain adalah siswa berjajar disela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok karena memerlukan waktu yang relatif singkat.

  c.

  Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama.

  d.

  Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

  e.

  Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga jajaran akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014: 249-251).

G. Metodologi Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

  Kelas (PTK). Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action

  

research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.

  Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran. (Arikunto, 2007: 105). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2008: 11) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan menerapkan metodologi penelitian untuk mendapatkan perubahan dan perbaikan terhadap hasil pembelajaran.

  Penerapan PTK ini didasarkan pada temuan problem yaitu hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA yang rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan penelitian. Pemilihan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Adapun tahap-tahap penelitian tindakan kelas :

  Perencanaan

  SIKLUS 1

  Refleksi Tindakan/ observasi

  Perbaikan/ Rencana

  SIKLUS 2

  tti Refleksi

  Tindakan/ observasi Perbaikan/

  Rencana

Gambar 1.1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK (Arikunto, 2007: 74) 2.

  Subyek Penelitian a.

  Yang menjadi subjek penelitian dalam melakukan peneliatian ini adalah siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 36, yang terdiri dari 22 laki-laki dan 14 perempuan. Peneliti ini menggunakan pola kolaboratif yaitu guru mengajar dan peneliti sebagai pengamat.

  b.

  Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2015. c.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dua bulan, mulai dari bulan Juli- Agustus Tahun 2015. Pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 di MI Klero Kecamtan Tengaran Kabupten Semarang.

3. Langkah-Langkah Penelitian

  Arikunto (2007 : 74) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

  a.

  Perencanaan tindakan (Planning) Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan bagaimana penelitian tindakan tersebut akan dilakukan (Arikunto, 2007: 75). Adapun tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut : 1)

  Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan metodeBamboo Dancing.

  2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Bamboo Dancing.

  3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Bamboo Dancing.

  4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode Bamboo Dancing.

  5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode Bamboo Dancing.

  6) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan menggunakan tes evaluasi.

  b.

  Pelaksanaan (Action) Pada tahap ini yaitu penerapan rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang diterapakan (Arikunto, 2006: 76). Jadi guru menggunakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Bamboo Dancing. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

  1) Guru memebagi siswa menjadi empat kelompok.Kemudian guru meminta kelompok pertama berdiri berjajar dan berhadapan dengan kelompok kedua. Kelompok tiga berdiri berjajar dan berhadapan dengan kelompok empat.

  2) Kemudian dua siswa yang berpasangan dan saling berhadapan dari kedua jajaran berbagi informasi.

  3) Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga jajaran akan bergeser dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi.

  Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014: 249-251).

  c.

  Pengamatan (Observation) Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dengan cara menggunakan lembar observasi guru dan tes tertulis untuk menggali data evalusi siswa.

  d.

  Refleksi (Reflection) Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Arikunto, 2007: 80).

  Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I, silus II dan sebagainya.

4. Instrumen Penilaian

  Instrumen pengumpulan data yang diginakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu : a.

  Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati yaitu pedoman observasi berisi indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga ketrampilan guru selama proses pembelajaran dan menerapkan metode Bamboo Dancing.

  b.

  Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan target kompetensi. Adapun tes tertulis yang digunakan ini, termasuk dalam evaluasi formatif.

  c.

  Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan motode Bamboo Dancing.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas yaitu : a.

  Observasi Digunakan untuk mendapatkan data tentang ketrampilan guru selama proses pembelajaran dan menerapkan dalam menggunakan metode Bamboo Dancing.

  b.

  Tes tertulis Tes tertulis dilakukan terhadap siswa digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan target kompetensi . Adapun tes tertulis yang digunakan ini, termasuk dalam evaluasi formatif. c.

  Dokumentasi Instrumen yang dapa digunakan peneliti berupa dokumentasi yaitu foto sebagai bukti kegiatan pembelajaran menggunakan metode

  Bamboo Dancing di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2015.

6. Analisis Data

  Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar

  ≥ 70. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai peroleh an siswa ≤ 70. Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus- siklus digunakan tolok ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal(KKL).

  Adapun Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241).

  Peneliti menggunakan perhitungan presentase untuk menentukan kriteria ketuntasan klasikal dengan rumus : x100 = P

  Keterangan: F = Frekuensi N = Jumlah seluruh siswa P = Jumlah nilai dalam persen (Djamarah, 2005: 264)

  Sedangkan untuk mengitung rentang kategori pada lembar observasi guru ditentukan rumus (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29):

  i

  Dimana i = interval kelas H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil L = Nilai observasi terkecil

  • – ½ unit pengamat terkecil K = Banyaknya kelas H.

   Sistematika Penulisan

  Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengatar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasinal, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

  Bab II kajian pustaka mencakup: peningkatan hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan metode Bamboo Dancing. Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan sebagainya.

  Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

  Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk

  memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dan interaksi dengan lingkugannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2011: 13). Menurut Muhibin Syah (2010: 68) belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

  Belajar adalah proses perubahan manusia kearah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain (Baharudin

  , 2008: 15). Menurut Rosma Hartiny Sam’s, (2010: 31) belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan.Perwujudan dari belajar adalah hasil belajar.

  Belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu (1) belajar mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, (2) perubahan kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif menetap, (3) perubahan tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari pertumbuhan atau kematangan (Sam`s, 2010: 32).

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh latihan kearah tujuan yang lebih baik yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

b. Ciri-Ciri Belajar

  Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar (Djamarah, 2011: 15). 1)

  Perubahan yang terjadi secara sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan daam dirinya. 2)

  Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. 3)

  Perubahan dalam belajar brsifat positif dan aktif

  Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan karna usaha individu sendiri. 4)

  Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. 5)

  Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6)

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

  Dari cri-ciri belajar di atas dapat disimpulkan bahwa ciri- ciri belajar meliputi perubahan yang terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan belajar bersifat positif dan aktif, perubahan belajar bertujuan atu terarah dan perubahan mencakup aspek tingkah laku.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

  Soekamto dan Winataputra (dalam Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, 2007: 16) mengemukakan dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar yakni:

  1) Apapun yang dipelajari siswa , dialah yang harus belajar bukan orang lain.Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.

2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

  3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

  4) Penguasaan yang sempurna dari seetiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

  5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya..

d. Proses Belajar

  Menurut Gagne (dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 16) proses belajar terdapat beberapa fase diantaranya : 1)

  Tahap Motivasi yaitu keinginan dan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

  2) Tahap konsentrasi yaitu siswa harus memusatkan perhatian yang telah ada pada tahap motivasi untuk tertuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang akan dipelajari.

  3) Tahap Mengolah yaitu siswa menahan informasi yang diterimadalam short term memory, tau tempat penyimpanan ingatan jangka pendek, kemudian mengolah informasi- informasi untuk diberi makna (meaning) berupa sandi-sandi sesuai penangkapan masing-masing.

  4) Tahap menyimpan yaitu siswa menyimpan simbol-simbol hasil olahan yang telah diberi makna ke dalam long term memory atau ingatan jangka panjang.

  5) Tahap Menggali yaitu siswa menggali informasi yang telah disimpan di long term memory ke short term memory untuk dikaitkan dengan informasi baru yang telah diterima.

  6) Tahap prestasi yaitu informasi yang telah digali sebelumnya digunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil belajar.

  7) Tahap umpan balik yaitu siswa memperoleh penguatan (konfirmasi) atas prestasi yang ditunjukkan.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa proses belajar terdiri dari tujuh fase yaitu tahap motivasi, tahap konsentrasi, tahap mengolah, tahap menyimpan, tahap menggali, tahap prestasi dan tahap umpan balik.

e. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi tiga yakni faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. 1)

  Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah); 2) aspek psikologis ( yang bersifat rohaniah).

  a) Aspek Fisiologis

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS 3 SD NEGERI TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014 2015

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDLU MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SISWA KELAS II MI GATAK SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 9 108

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN TEGALREJO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 83

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE JIGSAW LEARNING BAGI SISWA KELAS 3 MI ISLAMIYAH KARANGDAWA KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJA RAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 74

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 143

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI MEDIA PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015

0 2 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 157