PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL-QUR’AN PADA SISWA SMK NEGERI 1 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017/2018 - Test Repository

  PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL- QUR’AN

PADA SISWA SMK NEGERI 1 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh:

  

ISTICHOMAH

NIM. 111 14 113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

  

SALATIGA

2018

  

MOTTO

َنوُحِّلْفُمْلا ُم ُه َكِّئـَلْوُأَو ِّرَكنُمْلا ِّنَع نْوَهْـنَـيَو ِّفوُرْعَمْلِّبِ َنوُرُمَْيََو ِّْيَْْلْا َلَِّإ َنوُعْدَي ٌةَّمُأ ْمُكنِّ م نُكَتْلَو

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar;

merekalah orang-orang yang beruntung. (Qs. Ali Imran: 104)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Kedua orang tuaku, Bapak Sutarman dan Ibu Yahumi tercinta yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang, do’a dan segalanya, yang menjadi perantaraku untuk memperoleh tujuan hidupku, ilmu, iman, amal shalih dan ridho Allah.

  2. Kakak-kakakku tersayang (Siti Basiroh, Imam Khoirullah, Ali Ridho, Mahmudah) yang selalu memberikan dorongan semangat untuk selalu optimis dan dukungan serta pengertian kepada penulis.

  3. Kepada bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd. yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama proses skripsi ini.

  4. Kepada bapak Widiyatmoko Agus Nugroho S.Pd.I yang telah memberikan motivasi serta bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Kepada Gustian Fajar Nugroho yang telah memberikan semangat, motivasi, doa, serta bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kepada Sri Muamanah yang selalu menemai dan membantu untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kepada seluruh sahabat-sahabatku Izzatin Nisa, Ma’rifatul, Cahyo, dan teman-teman yang lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan bantuan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  8. Keluarga besar SMK N 1 Pringapus yang telah memberikan dukungannya, motivasi dan doanya sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  9. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2014 khususnya kelas PAI C, teman- teman PPL MAN Salatiga, dan kelompok KKN posko 31 yang telah memberikan motivasi dan pengalaman hidup yang luar biasa.

10. Keluarga besar LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga, BLEKMAFTIK IAIN

  Salatiga yang selalu menghibur dan memberikan doa serta motivasinya dalam menempuh gelar sarjana ini.

  

ABSTRAK

  Istichomah. 2017. 11114113. Pembinaan Kepribadian Muslim Melalui Kegiatan

  Ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an Pada Siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd.

  Kata Kunci: Kepribadian Muslim, Ekstrakurikuler, Baca Tulis Al-

  Qur’an Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an pada siswa SMK N

  1 Pringapus Kabupaten Semarang. Adapun pertanyaan yang ingin dijawab adalah : 1) Bagaimana proses pelaksanaan pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an pada siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang ? 2) Bagaimana dampak kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an terhadap kepribadian muslim pada siswa di SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang ? 3) Apa problem dan solusi pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an pada siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang ? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh di lapangan kemudian disusun dengan memilih dan menyederhanakan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data untuk dapat ditarik kesimpulan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) proses pelaksanaan pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an dimulai dengan guru memberikan motivasi, kisah-kisah teladan nabi, kemudian materi baca tulis Al-

  Qur’an. 2) dampak kegiatan ekstrakurikuker baca tulis Al- Qur’an terhadap kepribadian muslim pada siswa yaitu peserta didik menjadi lebih bersikap sopan dan mampu menunjukkan kepribadian muslim yang lebih baik, dan dari segi membaca Al-

  Qur’an kualitas meningkat, baik kelancaran, ketepatan kaidah tajwidnya dan makharijul hurufnya, serta adanya pemahaman makna dari ayat-ayat yang sering dibaca. 3) problem dan solusi pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an yaitu problemnya siswa yang berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an tidak terlalu banyak karena masih bersifat pilihan, Kurangnya motivasi dan minat siswa, dan ekstrakurikuler di waktu yang sama, sehingga siswa tidak bisa mengikuti salah satu ekstrakurikuler. Adapun solusi untuk mengatasi problem tersebut yaitu mensiasatinya dengan menerapkan 1 jam pelajaran untuk kegiatan baca tulis Al-

  Qur’an di kelas target one class one juz dengan sistem sambung ayat, dan mengadakan kerjasama dengan semua pihak, sehingga dengan keterbatasan waktu ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an pun dapat berjalan dengan baik.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. i LEMBAR BERLOGO ........................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. v MOTTO .................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .................................................................................. vii KATA PENGANTAR ........................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................. xi DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 B. Fokus Masalah ............................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian .......................................................................

  7 D. Manfaat Penelitian .....................................................................

  8

  E.

  40 4. Tujuan dan Ruang Lingkup Ekstrakurikuler .......................

  48 D. Penelitian Terdahulu .................................................................

  Tujuan Baca Tulis Al-Qur’an ..............................................

  Al- Qur’an ............................................................................ 47 5.

  46 4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembelajaran Baca Tulis

  44 3. Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an ...........................

  43 2. Dasar Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ..........................

  Pengertian Baca Tulis Al-Qur’an ........................................

  42 C. Baca Tulis Al-Qur’an 1.

  39 3. Urgensi Kegiatan Ekstrakurikuler .......................................

  Penegasan Istilah ........................................................................

  38 2. Prinsip-prinsip Ekstrakurikuler ............................................

  Pengertian Ekstrakurikuler ..................................................

  Ekstrakurikuler 1.

  31 4. Unsur-unsur Pembentukan Kepribadian Muslim ................. 36 B.

  Pengertian Kepribadian Muslim ........................................... 20 2. Karakter dan Ciri-ciri Kepribadian Muslim ......................... 22 3. Tipe Kepribadian .................................................................

  Kepribadian Muslim 1.

  18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  11 G. Sistematika Penulisan ................................................................

  9 F. Metode Peneliitian .....................................................................

  49

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .........................................

  51 1. Sejarah Berdirinya SMK N 1 Pringapus ..............................

  51 2. Visi dan Misi SMK N 1 Pringapus .....................................

  52 3. Data Sekolah ........................................................................

  52 B. Profil Informan .........................................................................

  57 C. Temuan Hasil Penelitian ............................................................

  59 1. Hasil Observasi ....................................................................

  59 2. Hasil Penelitian .................................................................. 61

  BAB IV Pembahasan A. Proses Pelaksanaan Pembinaan Kepribadian Muslim Pada Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an di Smk Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang ..................................

  81 B. Dampak Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Kepribadian Siswa ....................................................

  90 C. Problem dan Solusi Pembinaan Kepribadian Muslim pada Siswa

  Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an ........... 93

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................... ................... 97 B. Saran ..........................................................................................

  98 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

  99 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL TABEL 3.1 Kompetensi Keahlian SMK N 1 Pringapus .........................

  49 TABEL 3.2 Penerimaan Peserta Didik di SMK N 1 Pringapus ...............

  50 TABEL 3.3 Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2017/2018 .................

  50 TABEL 3.4 Data Kelulusan 3 Tahun Terakhir ......................................

  51 TABEL 3.5 Data Guru dan Tata Usaha ...................................................

  51 TABEL 3.6 Sarana Prasarana SMK N 1 Pringapus ................................

  52

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Riwayat Hidup 2. Lampiran Instrumen Penelitian Dasar 3. Lampiran Catatan Transkrip Wawancara 4. Lampiran Daftar nilai SKK 5. Lampiran Dokumentasi 6. Surat Tugas Pembimbing Skripsi 7. Lembar Konsultasi Skripsi 8. Surat Permohonan Izin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua manusia diciptakan dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangan masing-masing, karenanya tidak ada manusia yang sempurna. Kelebihan maupun kekurangan pun bisa terletak dari berbagai sisi, di mana manusia telah mempunyai hal ini sejak dia dilahirkan ke dunia. Kekurangan dan kelebihan akan membawa sebuah efek yang sangat

  berpengaruh dalam kehidupan manusia karena pada dasarnya manusia enggan disebut memiliki kekurangan melainkan mereka bangga jika dalam dirinya terdapat kelebihan.

  Sebuah kekurangan mungkin akan berdampak buruk jika manusia tersebut tidak menyadari dan menerimanya, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupannya, khususnya pada segi kepribadiannya. Jika seseorang tidak mau menerima ataupun menyadari kekurangan yang ia miliki kemungkinan akan membawa sebuah kepribadian yang buruk. Oleh karena itu peran orang tua dalam hal membentuk sebuah kepribadian yang baik sangat diperlukan karena jika tidak dapat dibina sejak awal maka akan sulit untuk dirubah.

  Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia yang beradab hendaklah mempunyai sikap yang baik kepada sesama. Hal yang penting dalam situasi ini adalah memiliki kepribadian yang baik pula, tidak hanya itu juga kepribadian sangat menentukan bagaimana kita menjalani hidup selanjutnya, intinya jika kita memiliki kepribadian yang baik, maka kualitas kehidupan kita pun juga akan terbenahi.

  Menurut Hall dan Lindzey (1993: 27) kepribadian merupakan istilah untuk menunjukkan hal-hal khusus tentang individu dan yang membedakannya dari semua orang lain. Sebuah kepribadian sudah selayaknya memang dimiliki oleh semua orang, karena semua orang memiliki ciri khas masing-masing untuk membedakan dia dengan manusia lainnya, tentu saja setiap orang ingin mempunyai sebuah kepribadian yang baik agar mereka bisa membawa dampak yang positif kepada diri mereka sendiri maupun orang lain. Akan tetapi, bagaimanapun juga sebagai seorang manusia biasa pastilah memiliki sebuah kekurangan yang tidak luput salah satunya yaitu sebuah kepribadian yang buruk sebagai bumbu dalam kehidupannya.

  Sidi Gazalba mengatakan bahwa secara umum kepribadian dibentuk oleh pendidikan karena pendidikan merupakan sarana atau media dalam menanamkan perilaku yang kontinyu sehingga menjadi kebiasaan (Mukhtar, 2003:66). Jika seorang anak sejak kecil dididik dengan kebiasaan yang baik, kemungkinan besar anak tersebut akan memiliki kepribadian yang baik, atau jika seseorang hidup dengan mendiami sebuah lingkungan yang kurang mempunyai sopan santun mungkin perkembangan kepribadian seseorang dapat berpengaruh buruk.

  Pada zaman sekarang yang bisa disebut juga era globalisasi, masyarakat telah banyak mengikuti trend yang berkembang bahkan tidak jarang mereka melakukan berbagai hal yang kadang menciptakan suatu kepribadian yang buruk. Berbagai keluhan dan kerisauan kemudian muncul dari orang tua dan masyarakat mengenai kehidupan anak-anak mereka di masa sekarang maupum di masa yang akan datang akibat maraknya budaya pop, glamor, santai, serta krisis moral yang melanda masyarakat modern (Mukhtar, 2003:2). Tidak hanya masyarakat luas saja, bahkan khususnya para siswa telah merasakan dampak yang demikian buruk, sebagian banyak dari siswa saat ini sepertinya juga sudah meninggalkan kepribadian yang baik khususnya kepribadian muslim dalam hati mereka.

  Kepribadian pada dasarnya bisa dibentuk sejak dini, orang tua dalam hal ini sangat berpengaruh besar terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh anak agar kelak bisa memiliki kepribadian yang baik. Kepribadian yang baik juga harus dibiasakan sejak dini karena jika pada awal tidak terbentuk maka anak tersebut akan sulit berkelakuan dan berkepribadian baik.

  Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya faktor hereditas dan lingkungan. Faktor hereditas yaitu bahwa seorang pribadi terbentuk dari kromosom orang tua yang di dalamnya terdapat gen yang membawa sifat-sifat fisik dan psikis seseorang yang menentukan potensi hereditasnya. Hal itu secara tidak langsung akan membentuk kepribadian seseorang. Adapun faktor lingkungan antara lain lingkungan keluarga, kebudayaan, dan sekolah

  (Hamdi, 2016: 13). Jadi, kepribadian selain bawaan dari fitrah tabi’i

  (bawaan) sejak lahir yang merupakan warisan genetika orang tuanya, juga terbentuk melalui proses panjang sejarah perjalanan hidup, proses internalisasi nilai pengetahuan, pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengalaman dalam diri.

  Menurut Allport, kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menetukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Khas memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri (Koswara, 1991: 11). Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, dan karenanya tidak akan ada dua orang pun yang bertingkah laku sama.

  Sehubungan dengan pengertian Allport tentang kepribadian bahwasannya setiap siswa juga mempunyai kepribadian yang berbeda- beda karena mereka datang dari latar belakang yang berbeda-beda dan menjadi satu jika berada dalam lingkup sekolah, hasilnya semua kepribadian yang masing-masing mereka miliki akan secara tidak langsung saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya sangat penting sekali untuk membina kepribadian mereka khususnya pada arah kepribadian muslim yang baik.

  Kepribadian dalam konteks terminologi Islam dapat disebut akhlak, sedangkan dalam studi keislaman lebih dikenal dengan istilah

  

syakhshiyah. Syakhsiyah berasal dari kata syakhsun yang berarti pribadi.

  Abdul Mujib menjelaskan bahwa kepribadian adalah integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku (Yusuf dan Nurihsan, 2007: 212).

  Kepribadian layaknya sesuatu yang harus ada dalam diri manusia, sehingga manusia itu dapat membatasi diri agar bisa memiliki kepribadian yang baik. Tidak hanya manusia dewasa saja yang harus memiliki kepribadian yang baik, akan tetapi anak-anak dan para remaja khususnya usia sekolah harus memiliki kepribadian yang baik pula karena akan menentukan kehidupan pribadinya di masa depan.

  Masa remaja antara sekolah tingkat menengah adalah masa yang sangat rentan untuk membentuk sebuah kepribadian yang baik karena anak usia sekolah menengah sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada periode transisi, yaitu dari periode kanak- kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa.

  Jika dilihat dari fenomena yang terjadi pada saat ini, di era globalisasi dan modernisasi ini pribadi baik yang dimiliki seorang kian lama kian menipis, banyak remaja yang kurang menghargai sesama, khususnya kepada orang tua dan guru. Saat ini sangat susah menemukan siswa yang tetap menjaga dirinya ketika bertemu dengan guru, tidak membantah perkataan orang tua dengan ucapan yang buruk, sehingga bisa menyakiti hati orang tua.

  Kepribadian yang baik tentu harus dimiliki oleh setiap orang, baik itu anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun karena hal tersebut bisa membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik kedepannya. Dengan memiliki kepribadian yang baik, hidup kita akan merasa bahagia dan nyaman karena orang di sekeliling kita akan merasakan dampak yang baik pula.

  Di dalam lingkungan sekolah, banyak lembaga yang mencanangkan kegiatan yang diharapkan bisa melindungi siswa-siswi dari bahaya pergaulan yang sangat memprihatinkan dan yang lebih utamanya adalah untuk membina kepribadian muslim pada siswa. Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pringapus ada kegiatan ekstrakurikuler yaitu Baca Tulis Al-

  Qur’an, di mana kegiatan ekstrakurikuler ini adalah kegiatan untuk melatih Baca Tulis Al- Qur’an siswa. Sebelum kegiatan ekstrakurikuler di mulai, guru memberi motivasi, nasihat, dan cerita teladan agar siswa selalu termotivasi dan dapat mengambil sisi positif dari cerita teladan yang diberikan oleh guru.

  Sehingga dengan adanya ekstrakurikuler ini, selain guru dapat melatih baca tulis Al- Qur’an siswa, guru juga dapat membina kepribadian muslim pada siswa dengan motivasi dan nasihat-nasihat yang diberikan.

  Dari sinilah peneliti tertarik untuk meneliti kegiatan tersebut sebagai upaya untuk membina kepribadian muslim pada siswanya agar guru dan warga sekolah bisa melindungi siswa-siswinya dari bahaya pergaulan bebas, penggunaan narkoba dan lain-lain agar memilki kepribadian yang baik tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga kepada Allah SWT dan Rasulnya. Akhirnya dengan ini peneliti tertarik meneliti dan mengkaji men genai “PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL-

  QUR’AN PADA SISWA SMK NEGERI 1 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017/2018”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka fokus penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pelaksanaan pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an pada siswa SMK Negeri

  1 Pringapus Kabupaten Semarang ? 2. Bagaimana dampak kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-Qur’an terhadap kepribadian muslim pada siswa SMK Negeri 1 Pringapus

  Kabupaten Semarang ? 3. Apa problem dan solusi pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an pada siswa SMK Negeri

  1 Pringapus Kabupaten Semarang ? C.

   Tujuan Penelitian

  Secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui pembinaan kepribadian muslim siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an. Sedangkan lebih khusus lagi sesuai dengan fokus penelitian yang di kaji peneliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang : 1.

  Proses pelaksanaan pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an pada siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang.

2. Dampak kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-Qur’an terhadap kepribadian siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang.

  3. Problem dan solusi pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an pada siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang.

D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memberi manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis a.

  Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada dalam pembinaan kepribadian muslim pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an.

  b.

  Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian berikutnya yang sejenis.

  c.

  Untuk memperkaya khasanah keilmuan terutama pengetahuan tentang bagaimana dalam pembinaan kepribadian muslim siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi peneliti Dengan penelitian ini diharapkan peneliti akan mendapatkan pengetahuan tentang pembinaan kepribadian muslim.

  b.

  Bagi Lembaga (Sekolah) Penelitian ini bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana cara membina siswa agar memiliki kepribadian muslim.

  c.

  Bagi Pembaca 1)

  Memberikan informasi tentang pemahaman pembinaan kepribadian muslim.

  2) Sebagai informasi untuk mengetahui bagaimana membina kepribadian muslim pada siswa agar menjadi manusia yang lebih baik.

  d.

  Bagi Siswa Sebagai sarana atau wadah untuk dapat belajar Al-

  Qur’an dengan baik dan benar sekaligus untuk memperbaiki kepribadian diri agar menjadi pribadi yang baik.

  e.

  Bagi Guru Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an Sebagai kegiatan yang dapat digunakan untuk mengamalkan ilmu tentang Al-

  Qur’an kepada siswa-siswinya.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami pengertian yang sebenarnya dari judul tersebut, penulis jelaskan pengertian istilah- istilah yang ada di dalamnya hingga membentuk suatu pengertian yang utuh sebagai berikut :

  1. Kepribadian Muslim Menurut Ahmad D. Marimba yang dikutip Khaliq (2015: 175), kepribadian muslim adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni baik tingkah laku luarnya, kegiatan jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaannya mewujudkan kepribadian kepada Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya.

  2. Ekstrakurikuler Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 291) ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler adalah berbagai program kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran dalam rangka memberikan arahan bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas siswa dalam rangka mengembangkan pendidikan siswa seutuhnya.

  3. Baca Tulis Al-Qur’an Baca Tulis Al-

  Qur’an adalah suatu kemampuan untuk membaca huruf Al- Qur’an dan menuliskan huruf Al-Qur’an tersebut dengan mengandalkan ketepatan melafalkan dan memahami isi dari bacaan tersebut, serta ketepatan dalam menuliskan huruf yang ada pada kitab suci Al- Qur’an.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian yang akan dilakukan bersifat kualitatif. Sebagaimana Sarosa (2012: 7) menyatakan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati.

  Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun pengertian penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkip, fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi lainnya (Emzir, 2011:3).

  Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, karena jenis penelitian ini tidak mengadakan manipulasi, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Kondisi bisa diteliti melalui kepala sekolah, guru, dan peserta didik atau melalui data-data, untuk mengetahui pembinaan kepribadian muslim pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an di SMK Negeri 1 Pringapus.

2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dengan demikian instrumen yang dipakai dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dalam memperoleh keterangan (informasi) serta fakta secara deskriptif yang diterima pengumpulan data maupun dalam menganalisa data. Menurut Moleong (2008: 168) kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor penelitian.

  Berdasarkan pendapat tersebut, untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya peneliti terjun langsung dan membaur dalam komunitas subjek penelitian. Peranan peneliti sebagai instrumen utama dalam proses pengumpulan data, peneliti realisasikan dengan mengamati dan berdialog secara langsung dengan beberapa pihak dan elemen yang berkaitan.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pringapus yang letaknya di desa Jatirunggo, kecamatan Pringapus, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

  Alasan penulis memilih lokasi ini karena di SMK Negeri 1 Pringapus ada kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an untuk membina kepribadian muslim pada siswanya agar memiliki akhlak yang lebih baik.

  4. Sumber Data a.

  Data Primer

  Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010: 22). Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang pembinaan kepribadian muslim pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an di SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan kepala SMK Negeri 1 Pringapus, penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an, serta perwakilan siswa.

  b.

  Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, rapat notulen, SMS, dan lain-lain), foto-foto, rekaman, film, rekaman video, dan benda- benda yang dapat memeperkaya data primer (Arikunto, 2010: 22).

  Berkaitan dengan sumber data sekunder, penulis akan mencari dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan judul penelitian seperti: Sejarah SMK Negeri 1 Pringapus, visi dan misi SMK Negeri 1 Pringapus, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Keberhasilan suatu penelitian terutama penelitian kualitatif, tergantung beberapa faktor. Paling tidak ditentukan oleh faktor kejelasan tujuan dan permasalahan penelitian, ketetapan pemilihan pendekatan/metodologi, ketelitian dan kelengkapan data/informasi itu sendiri. Dalam penelitian yang mendasarkan pada pendekatan kualitatif ini dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Ketiga teknik akan dijelaskan berikut ini, digunakan peneliti dalam rangka memperoleh informasi saling melengkapi.

  a.

  Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang. Oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan obyek yang diobservasi yang dikenal sebagai observee (Sukandarrumidi, 2004: 69). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pembinaan kepribadian muslim pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an di SMK Negeri 1 Pringapus.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

  (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008: 186).

  Dalam wawancara ini objek yang diwawancara adalah kepala sekolah SMK Negeri 1 Pringapus, penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an serta perwakilan siswa untuk memperoleh data secara langsung dengan cara mewawancarai subjek penelitian.

  c.

  Studi Dokumentasi Studi dokumentasi menurut Irawan yang dikutip oleh

  Sukandarrumidi (2004: 100) merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subjek penelitian. Metode ini akan digunakan peneliti sebagai pedoman untuk mencari data mengenai beberapa hal, baik berupa catatan dan gambaran umum SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang.

  Dalam hal ini dokumentasi dapat penulis kelompokkan sebagai berikut: 1) Sejarah SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang. 2) Visi dan Misi SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang. 3) Data-data yang menunjang dalam penelitian ini.

  6. Teknik Analisis Data

  Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana dikutip Moleong (2007: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. Analisis ini sendiri akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: a.

  Mereduksi atau merangkum data, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu.

  b.

  Penyajian data dalam uraian singkat, bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya secara naratif.

  c.

  Penarikan kesimpulan berupa penemuan baru yang belum pernah ada.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri (Moleong, 2008: 321).

  Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan

  (credibility) , keteralihan (transferability) , kebergantungan (dependability) , dan kepastian (confirmability). Pada penelitian ini, peneliti memakai kriteria kepercayaan (credibility). Kriteria kepercayaan ini berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti memperpanjang penelitian dengan melakukan observasi secara terus menerus sampai data yang dibutuhkan cukup. Kemudian peneliti menggunakan teknik triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2008: 330). Pada teknik ini peneliti melakukan: a.

  Triangulasi teknik yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

  b.

  Triangulasi sumber yaitu dengan cara membandingkan data hasil wawancara antar narasumber terkait.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Tahap ini terdiri atas tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.

  a.

  Tahap Pra-lapangan Tahap ini meliputi penyusunan rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan pembinaan kepribadian muslim pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al- Qur’an di SMK

  Negeri 1 Pringapus c. Tahap Analisis Data

  Analisis data menurut Patton dalam Moleong (2008: 280), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikan data yang telah diperoleh.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika dalam penulisan ini dipakai sebagai aturan yang saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab satu, bagian ini merupakan pendahuluan, yang dikemukakan dalam bab ini merupakan pengantar dari keseluruhan isi pembahasan. Pada bagian pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu: latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab dua, berisi landasan pijak teoritis dari penelitian. Pada bagian ini dikemukakan teori-teori yang telah diuji kebenarannya yang berkaitan dengan objek formal penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada bab ini berisi landasan teori tentang pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an yang meliputi kepribadian muslim, kegiatan ekstrakurikuler, baca tulis Al- Qur’an, dan penelitian terdahulu.

  Bab tiga, penulis menyajikan hasil penelitian tentang hal-hal mengenai gambaran umum SMK Negeri 1 Pringapus, analisis data dan penyajian data yang terdiri dari bagaimana proses, dampak, dan problem serta solusi dalam pembinaan kepribadian muslim melalui kegiatan ekstrakurikuler baca tulis Al-

  Qur’an pada siswa SMK Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang.

  Bab empat, berisi analisis peneliti tentang penelitian yang sudah dilakukan dan dipaparkan dalam bentuk tulisan di usulan proposal.

  Bab lima, merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada bagian ini berisi kesimpulan penulis dari pembahasan skripsi dan saran penulis.

  Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepribadian Muslim 1. Pengertian Kepribadian Muslim Menurut Ki Fudyartanta (2012: 97) definisi kepribadian secara

  singkat adalah manusia sebagaimana adanya. Sedangkan definisi kepribadian secara panjang adalah organisasi dinamis dalam individu atas sistem-sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya.

  Aspek-aspek yang terdapat dalam definisi tersebut adalah: a. Organisasi dinamik: menekankan fakta bahwa kepribadian selalu berkembang dan berubah, meskipun ada organisasi dan sistem yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. Organisasi dinamik tadi terdiri atas sistem psikis dan sistem fisik-fisiologisnya.

  b.

  Menentukan: bahwa kepribadian terdiri dari kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku.

  c.

  Penyesuaian diri yang unik, artinya ada kekhasan pada tiap individunya, sehingga dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

  d.

  Lingkungan sekitar, adalah lingkungan sekitar sosial-budaya dan atau lingkungan sekitar fisik.

  Menurut Jalaludin (2000: 149) kepribadian adalah sifat khas seseorang yang menyebutkan seseorang mempunyai sifat yang berbeda dengan orang lain.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain, baik dari pola fikir, sikap dan tingkah laku dalam kehidupannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

  Menurut Ahmad D. Marimba yang dikutip Khaliq (2015: 175), kepribadian muslim adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni baik tingkah laku luarnya, kegiatan jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaannya mewujudkan kepribadian kepada Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya. Sedangkan menurut Abdul Mujib (2005: 14) kepribadian muslim adalah serangkaian perilaku seseorang dalam kesehariannya sesuai dengan ajaran-ajaran Islam atau internalisasi nilai-nilai ajaran Islam dalam diri orang tersebut. Jalaluddin (2003: 196) juga menyatakan bahwa kepribadian muslim dapat dilihat dari kepribadian orang per orang (individu) dan kepribadian dalam kelompok masyarakat (ummah). Kepribadian individu meliputi ciri khas seseorang dalam sikap dan tingkah laku, serta kemampuan intelektual yang dimilikinya. Karena adanya unsur kepribadian yang dimiliki masing-masing, maka sebagai individu, seorang muslim akan menampilkan ciri khasnya masing-masing. Dengan demikian akan ada perbedaan kepribadian antara seorang muslim dengan muslim lainnya.

  Jadi, kepribadian muslim adalah identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari keseluruhan tingkah laku sebagai muslim, baik yang ditampilkan dalam tingkah laku secara lahir maupun sikap batinnya dalam rangka pengabdian dan penyerahan diri kepada Allah.

2. Karakter dan Ciri-ciri Kepribadian Muslim

  Kepribadian muslim merupakan identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari keseluruhan tingkah laku sebagai muslim, baik yang ditampilkan secara lahir maupun sikap batinnya. Hal itulah yang memunculkan keunikan pada seseorang yang biasa disebut ciri.

  Adapun karakter dan ciri-ciri kepribadian muslim menurut Ahmad Umar Hasyim (2007: 78) di antaranya sebagai berikut.

  a.

  Mulia Tanpa Takabur Islam mengajarkan kepada penganutnya agar menjadi insan yang mulia, kuat dan kokoh, namun tidak di atas penderitaan orang-orang lemah. Juga bukan untuk memuji diri sendiri. Di sisi lain, Islam mengharapkan penganutnya untuk menyingkirkan kelemahan, ketidakberdayaan, lantas menyerukan untuk tawadhu’. Seorang pun tidak berhak untuk takabur. Kebesaran itu hanya milik

  Allah SWT semata. Dalam sebuah hadis qudsi Allah SWT menyatakan,

  .ُهُتْ بَذَع ْدَقَ فاَمُهْ نِم اًدِحاَو ِنَِعَزَنَ ْنَمَف يِئاَدِر ُءَيَ ِْبِكْلاَو يِراَزِإ ُّزِعْلاKemuliaan itu sarung-Ku, kebesaran itu selendang-Ku.

  Barangsiapa yang menandingi-Ku dengan salah satu dari keduanya, maka niscaya Aku akan menyiksanya. ” (Diriwayatkan

  oleh Muslim).

  Dari uraian di atas sudah jelas bahwa seseorang itu tidak boleh takabur serta angkuh dengan apapun yang dia miliki karena kebesaran itu hanya milik Allah SWT semata.

  b.

  Pembebasan Kepribadian Agar terhindar dari berbagai musibah, Islam menganjurkan kepada penganutnya untuk melakukan pembebasan kepribadian.

  Itu agar dia terbebas dari berbagai kebatilan dan pertentangan. Hanya kepada Allah seseorang merundukkan diri, karena Dia yang menguasai penciptaan dan pengaturan. Dialah Tuhan seisi langit dan bumi. Di tangan-Nya kerajaan. Dia yang Maha Suci, pemberi pertolongan serta keleluasaan kepada siapa yang Dia kehendaki.

  Dia mengawasi serta menjaga siapa yang Dia kehendaki. Seorang pun tidak ada yang mengatur dan mencegah-Nya. Jika demikian, bagaimana mungkin sebagian manusia ada yang berdusta dengan ilmu mereka, lantas berpaling dari kebenaran, menyembah selain Dia, padahal mereka mengakui semua itu? Allah SWT telah menegaskan dalam Q.S Al- Mu’minuun ayat 84-89:

  

         

           

           

          

          

“Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada

padanya, jika kamu mengetahui?"(84). Mereka akan menjawab:

"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak

ingat?"(85). Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang

tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang besar?"(86). Mereka akan

menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu

tidak bertakwa?"(87). Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya

berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang dia melindungi,

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS VIII MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER IMTAQ (IMAN DAN TAQWA) DI SMP NEGERI 18 MALANG

0 9 29

PEMBINAAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA MELALUI KEGIATAN INTRAKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

0 20 131

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI JATIRUNGGO 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

1 2 93

PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI LANJAN 02 KEC. SUMOWONO KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 82

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BELAJAR DI TPA DENGAN AKHLAK SISWA DI SD NEGERI KLEPU 01 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 104

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SUB POKOK BAHASAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE CROSSWORD PUZZL,E PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PRINGSARI 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2OI4 - Test Repository

0 0 112

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 1 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI METODE DRILL PADA SISWA TUNAGRAHITA SMA-LB NEGERI SALATIGA TAHUN 2017/2018 - Test Repository

0 1 175

UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 178