PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI LANJAN 02 KEC. SUMOWONO KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository
PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN MELALUI
METODE D RILL PADA SISW A KELAS I S D NEGERI LANJAN 0 2
KEC. SUMOWONO KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
MASLAKAH
NIM: 11408161
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No.02 Salatiga Telp.(0298) 323706, 323444 Kode Pos 50712
PENGESAHAN
Skripsi saudara MASLAKAH dengan nomor Induk Mahasiswa 11408161 yang berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS ALQUR’AN
MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI LANJAN
02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009/2010. Telah dimunaqosahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pdl) Salatiga, 28 Agustus 2010
Dewan Penguji
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:
MASLAKAH 11408161 S 1 Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Alqur’an Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas I SD Negeri Lanjan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 30 Juli 2010 Pembimbing HARYO AJI NUGROHO. S.Sos. MA NIP. 19731104 199903 1 002
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 Telp.(0298) 323706,323433 Salatiga 50721 Website:
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah sekripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 30 Juli 2010 Penulis NIM. 11408161
ABSTRAK
Terjadinya akselerasi perubahan pada pra globalisasi ini, setidaknya mampu membuka mata untuk melihat fenomena kemandegan dunia pendidikan secara umum dan Pendidikan Islam pada khususnya dalam kerangka mengantarkan dan membentuk manusia seutuhnya beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Sebagai media refleksi umat Islam, harus diakui bahwa dunia pendidikan Islam masih diselimuti mendung dan aneka problematika yang belum terurai dari masa ke masa.
Oleh karena itu, jika secara umum pendidikan di Indonesia memerlukan berbagai inovasi dan kreatifitas agar tetap berfungsi optimal di tengah arus perubahan, maka Pendidikan Agama juga membutuhkan berbagai upaya inovasi agar eksistensinya tetap bermakna bagi kehidupan siswa sebagai seorang pribadi, anggota masyarakat, dan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu inovasi dan kreatifitas, terutama dalam penerapan metode pembelajaran agama Islam, harus tetap bisa menjaga dan tidak keluar dari koridor nilai-nilai agama Islam yang menjadi tujuan dari agama itu sendiri.
Selama ini, metodologi pembelajaran Agama Islam yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan demonstrasi praktek-praktek ibadah yang tampak kering, Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa tampak bosan, jenuhdan kurang bersemangat dalam belajar agama.
Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode yang digunakan guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik (feed back). Seperti yang dialami di SDN Lanjan 02 Kec.Sumowono, Kab. Semarang pada pelajaran Baca Tulis Alqur’an kelas I, selama ini hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa tidak tertarik dengan pelajaran. Penulis mencoba mengubah metode yang selama ini digunakan dengan metode drill. Metode drill mengubah siswa dari malas mengikuti pelajaran menjadi lebih aktif di tunjukkan dengan hasil prestasi yang lebih meningkat.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. Akgimya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan tiada halangan suatu apapun, sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tersanjungkan pada Nabi terakhir Rosul Muhammad SAW, yang padaNya kita selalu berharap syafaatnya.
Selanjutnya penulis sampaikan ucapan banyak terima kasih yang tak terhingga pada:
1. Yth. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Yth. Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi STAIN
3. Yth. Bapak Haryo Aji Nugroho, S.Sos, MA selaku Dosen Pembimbing
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga
5. Sahabat-sahabatku dan seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berdoa, semoga amal baik bapak, ibu, dan teman semuanya mendapat imbalan dari Allah SWT, melebihi apa yang penulis terima, Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyusun skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, maka kepada para pembaca kiranya berkenan memberikan saran serta kritikan untuk menyempurnakan tulisan ini.
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan membaca pada umumnya.
Salatiga Salatiga, 30 Juli 2010 Penulis
MASLAKAH
NIM.l 1408161
DAFTAR TABEL Tabel Indikator Kemampuan.
Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Pra Siklus Analisis Nilai Pra Siklus Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Siklus I Analisis Nilai Siklus I Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Siklus II Analisis Nilai Siklus II Tabel Hasil Perolehan Nilai Test Formatif Siklus III Analisis Nilai Siklus III
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
14 dalam menulis
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa
3. Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa
15 dalam menulis
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Mempelajari Alqur’an bagi umat Islam hukumnya adalah wajib..
Fitrah suci anak niscaya dapat dilestarikan dengan baik dengan pendidikan Alqur’an sejak dini.
Keberhasilan suatu pembelajaran Alqur’an salah satunya ditentukan dari tingkat penguasaan siswa atas materi pembelajaran. Tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pembelajaran Aqur’an dapat diukur kemampuan siswa dalam mencapai batas tuntas pembelajaran.
Peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam di sekolah telah banyak dilakukan pemerintah, salah satunya adalah mengadakan Penataran Pendidikan Agama Islam tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam berdasarkan standarisasi Permendiknas No.22 Tahun 2006. Penataran ini mengenalkan adanya kegiatan pembelajaran dan indikasi pencapaian kompetensi untuk penilaian melalui standar proses dan standar isi (Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006). Standar isi yang disusun oleh BSNP (Badan
Standar Nasional Pendidikan) ini berisi pokok-pokok pembelajaran yang harus dikembangkan lebih lanjut oleh sekolah masing-masing. Sebagai guru kita sering melihat adanya respon atau tanggapan yang berbeda dari berbagai siswa untuk anak terhadap pelajaran tertentu. Khususnya di SDN
Lanjan 02 Kelas I yang 100% siswa beragama Islam, masih sedikit sekali siswa-siswa yang mampu membaca huruf Alqur’an. Hal ini dikarenakan siswa
2
mempunyai latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Walaupun masing-masing individu memiliki kemampuan yang berbeda namun umat Islam memiliki tugas untuk memaksimalkan ilmu,
Proses belajar mengajar di SDN Lanjan 02 Kecamatan Sumowono sebelumnya belum maksimal. Terutama pada materi Pelajaran Baca Tulis Alqur’an masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi pembalajaran. Peneliti menilai penyebabnya adalah metode penyampaian materi pembelajaran yang hanya bertumpu pada metode-metode yang monoton. Dampaknya kegiatan pembelajaran tidak interaktif dan hanya mengejar target penyelesaian pokok bahasan saja.
Berdasarkan uraian di atas, perlu diuji cobakan penerapan berbagai metode pembelajaran baru untuk mencapai kualitas/mutu pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian. Maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian Tindakan Kelas (PTK).dengan judul “Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Alqur’an melalui Metode drill Pada Siswa Kelas I SDN Lanjan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan metode drill dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran Baca tulis Alqur’an pada siswa kelas I SD Negeri Lanjan 02 Kec. Sumowono, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010 ?
3
2. Apakah penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan Baca Tulis Alqur’an pada siswa kelas I SDN Lanjan 02 Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010 ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran Baca Tulis Alqur’an pada siswa kelas 1 SDN Lanjan 02 Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010.
2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan Baca Tulis Alqur’an pada siswa Kelas 1 SDN Lanjan 02 Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris (Moh. Nazir, 1993 :182). Adapun hipotesis yang dianjurkan peneliti yaitu “Pembelajaran dengan metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam Baca Tulis Alqur’an”.
4
E. MANFAAT PENELITIAN
Setelah melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah
1. Manfaat bagi siswa, yaitu : a. Mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik. bi Memperoleh pembelajaran yang tidak membosankan.
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam Baca Tulis Alqur’an.
2. Mnafaat bagi guru, yaitu :
a. Korektif, yaitu memperbaiki cara mengajar khususnya dalam pembelajaran Baca Tulis Alqur’an.
b. Memahami kekurangan dan kelemahan guru.
c. Menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa.
3. Manfaat bagi sekolah, yaitu :
a. Mempunyai guru yang professional dan siswa yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
b. Memberikan sumbangan yang positif untuk perkembangan terhadap kemajuan pendidikan di sekolah.
F. DEFINISI ISTILAH
Untuk mengindari kesalahpahaman pengertian, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul, yaitu :
1. Peningkatan kemampuan Peningkatan adalah usaha menaikan atau mempertinggi. (Hasan Alwi, 2003 : 1198)
5 Kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan (Hasan Alwi, 2003 : 707). Kemampuan merupakan tenaga (daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan, kesanggupan bawaan sejak lahir, atau hasil latihan,
2. Baca Tulis Alqur’an Merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, dimana penulis menfokuskan pada materi menulis lafadz yang terdiri tiga huruf hijaiyah
3. Metode Drill Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga siswa memperoleh suatu keterampilan tertentu Dari beberapa pengertian diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa upaya peningkatan kemampuan materi pelajaran Baca Tulis Alqur’an melalui metode drill adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pelajaran Baca Tulis Alqur’an.
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh penelitian adalah penelitian tindakan kelas, hal ini didasarkan karena masalah-masalah yang diamati muncul dari dalam kelas dan perlu adanya perbaikan secepat mungkin.
6 Penelitian tindakan kelas lebih dikenal dengan istilah classroom action
research (CAR). Menurut Zainal Aqib (2006 : 12). PTK terbentuk dari
tiga kata, yaitu:
a. Penelitian Yaitu kegiatan menceramahi suatu obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti/
b. Tindakan Yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan c. Kelas
Yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Berikut dipilihnya PTK sebagai bentuk penelitian, yaitu:
a. Agar guru dapat memperbaiki proses pembelajaran melaluisuatu kejadian terhadap apa yang teijadi di dalam kelas dan tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah actual dan factual yang berkembang di kelas.
b. Karena PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang interaksi dengan PBM, maka pelaksanaannya PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru.
c. Dengan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi
7
berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
2. Subjek Penelitian Yang terjadi subyek penelitian adalah kelas 1 SDN Lanjan 02
Kecamatan sumowono Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 30, yang terdiri atas 14 laki-laki dan 16 perempuan.
3. Langkah-langkah penelitian Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah : Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan Pada tahap ini penelitian beberapa hal uang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya, yaitu :
1) . Menetapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan bahan penelitian. 2) . Mengidentifikasi masalah yang ada dalam materi. 3) . Membuat perangkat pembelajaran. 4) . Membuat lembar observasi 5) . Membuat alat evaluasi b. Pelaksanaan. Tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran.
c. Pengamatan.
Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi. Demi
8
menjaga keabsahan data yang akan diperoleh. Dalam melakukan pengamatan peneliti di bantu oleh teman sejawat.
d. Refleksi Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisa berdasarkan prosentase. Dari observasi tersebut, guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan. Untuk selanjutnya, dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
4. Instrumen Pendidikan.
“Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data”(Nana Sudjana, 1988 : 58). Dalam hal ini instrumen yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data adalah lembar soal-soal, lembar observasi, lembar wawancara dan prestasi siswa.
5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah “prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”,(Moh. Nazir, 1983 : 211). Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a. Observasi / pengamatan
Obserbasi adalah “Suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara teliti serta sistematis”,(Suharsini Arikunto, 1990 : 27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui
9
sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode drill.
b. Interview / Wawancara “Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu”, (Rochiati Wiriatmadja, 2008 : 117). Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan terutama berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menulis lafadz yang terdiri tiga huruf hijaiyah.
c. Dokumentasi Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai lager prosesi siswa dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang kemampuan siswa yang implementasinya data perolehan nilai sebagai dasar belajar.
d. Tes Formatif Tes formatif peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa sekaligus mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran, siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 75% dari target pembelajaran.
10
6. Analisa Data Analisa data adalah proses penusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalakan hipotesis disebut pengolahan dan analisi data, (Nana Sudjana, 1991 : 76). Adapun analisis yang peneliti gunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah analisis diskriptif prosentase_, sehingga dengan analasisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan siswa terhadap Baca Tulis Alqur’an melalui metode drill.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan PTK ini akan peneliti susun sebagai berikut:
1. Bagian muka, pada bagian ini memuat antara lain : Judul, Abstrak, Nota Pembimbing, Halaman Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Tabel.
2. Bagian isi, meliputi materi yang memuat 5 bab, yaitu :
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Istilah G. Metode Penelitian
11 H. Sistematika Penulisan
BAB II Kajian Pustaka A. Kemampuan menulis 1. Pengertian kemampuan menulis .
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis.
3. Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis B. Alqur’an
1. Pengertian Alqur’ an
2. Fungsi Alqur’an
C. Metode Drill
1. Pengertian Metode Pembelajaran
2. Pengertian metode drill
3. Langkah-langkah metode drill 4. Kelebihan dan kelemahan metode drill.
BAB III Pelaksanaan Penelitian A. Deskripsi pelaksanaan Siklus I B. Deskripsi pelaksanaan Siklus II C. Deskripsi pelaksanaan Siklus III BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan A. Di skripsi Persiklus B. Pembahasan
12 Penutup
BABY
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KEMAMPUAN MENULIS 1. Pengertian Kemampuan Menulis . Kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan (Hasan Alwi,
2003 : 707). Kemampuan merupakan tenaga (daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan, kesanggupan bawaan sejak lahir, atau hasil latihan,
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.
Kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu:
a. Kemampuan Intelektual (Intelaktual Ability) Merupakan kemampuan melakukan aktifitas secara mental
b. Kemampuan Fisik (Phisical Ability) Merupakan kemampuan melakukan aktifitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik
Menurut Tarigan (Hasani, 2005: 1) Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca
13
14
lambing-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa Dalam Menulis.
Kemampuan siswa dalam menerima atau memahami setiap pembelajaran itu berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain. Hal itu disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Secara garis besar faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan siswa terhadap materi ajar ada dua, yaitu faktor Internal dan Faktor eksternal (Depag RI, 2001 : 64) a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar atau faktor lingkungan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis .
a. Faktor internal, antara lain : 1) . Minat belajar
2) . Perhatian siswa dalam pembelajaran 3) . Kebiasaan dan ketekunan belajar siswa 4) . Kondisi fisik dan psikis siswa 5) . Kemampuan dasar siswa dalam menulis huruf hijaiyah.
b. Faktor eksternal, antara lain : 1). Perencanaan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
15 2) . Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. 3) . Media yang digunakan guru dalam pembelajaran.
3. Upaya G uru Untuk M eningkatkan Kem am puan Siswa Dalam M enulis
Menurut E. Mulyasa, 2007 : 21, guru yang efektif dan kompeten secara profesional memiliki karakteristik sebagai b e rik u t: a. Kemampuan m enciptakan iklim belajar yang kondusif.b. Kemampuan mengem bangkan strategi dan m anajem en pembelajaran.
c. Kemampuan m em berikan umpan balik dan penguatan.
d. Kemampuan untuk m engembangkan diri.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahw a upaya dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kem am puan siswa dalam m enulis adalah sebagai b e rik u t:
a. M enciptakan iklim belajar yang kondusif
b. M engembangkan strategi dan manajem en pem belajaran c. M emberikan um pan balik dan penguatan.
B. ALQUR’AN
1. Pengertian A lqur’ an Alqur’an m erupakan kitab suci sem purna dan ju g a paripurna.
A lqur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat (menurut Ibnu Abbas: 6616 ayat), 77.934 kosa kata, dan 333.671 huruf (Syarifuddin, 2005: 15) A lqur’an didiefmisikan sebagai kalam Allah Swt.yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad Saw. Melalui perantaraan
16
malaikat Jibril yang merupakan mukjizat, diriwayatkan secara mutawatir, yang ditulis di mushaf dan membacanya adalah ibadah (Syarifuddin, 2005: 16)
2. Fungsi Alqur’an Allah Swt menurunkan Alqur’an kepada Nabi Muhammad mempunyai beberapa fungsi dan tujuan sebagai berikut: a. Petunjuk bagi manusia
Allah Swt menurunkan Alqur’an dimaksudkan sebagai petunjuk manusia seperti yang tersirat dalam surat Al-Baqarah ayat 2 yang artinya “Kitab Alqur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa”.
b. Sumber pokok ajaran Islam Alqur’an merupakan sumber hukum dan ajaran Islam seperti dalam Alqur’an surat An-Nahl ayat 16 yang artinya “Dan kami turunkan kepadamu Al-kitab (Alqur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmad dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”.
c. Peringatan dan pelajaran bagi manusia Kita harus pandai-pandai mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Alqur’an. Kesemuanya sangat berguna bagi kita umat manusia seperti yang tersirat dalam surat Asy-Syura ayat 42 yang artinya “Demikianlah kami wahyukan kepadamu Alqur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura’ (penduduk Makkah) dan penduduk sekelilingnya serta
17 memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan kepadanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka
C. METODE DRILL
1. Pengertian metode pembelaj aran Metode berasal dari bahasa yunani yaitu “methodos” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan
“hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilaui untuk mencapai tujuan (Ismail SM, 2008 : 7), Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2003 : 740), metode adalah cara keija yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Pembelajaran merupakan perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan istilah proses belajar mengajar (PBM) atau kegiatan belajar mengajar (KBM) (Ismail SM,2008 : 9). Proses pembelajaran yakni hubungan guru dengan peserta didik disemua tingkatan identik dengan watak bercerita (E. Mulyasa, 2007 : 76).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang sistematis untuk memudahkan suatu proses pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
18
2. Pengertian Metode Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-
D rill
latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga siswa memperoleh suatu keterampilan tertentu (.
Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang- ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respon yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Drill wajar digunakan untuk kecakapan motoris dan kecakapan mental.
3. Langkah-langkah Dalam Metode Drill Adapun langkah-langkah penggunaan metode drill sebagai berikut:
a. Siswa diberikan latihan menulis huruf hijaiyah
b. Siswa diminta menghafal huruf-huruf hijaiyah
c. Siswa diberikan latihan menulis lafadz yang terdiri tiga huruf hijaiyah.
4. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Drill Berdasarkan pengertian metode drill yaitu selalu diulang-ulang
() metode drill mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan metode drill antara lain:
19
b. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan Kelemahan metode drill antara lain:
a. Siswa cenderung belajar secara mekanis
b. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarah kepada jauh dari pengertian
c. Dapat menyebabkan kebosanan
d. Mematikan kreasi siswa e. Menimbulkan verbalisme.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus SIKLUS I Siklus I pada penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2010
dengan tahapan-tahapan pelaksanaan, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan , Pengamatan, dan Refleksi. Adapun pelaksanaannya adalah:
1. Perencanaan {Planning)
a. Untuk tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah penulis/peneliti bekeijasama dengan teman senior dan pembimbing untuk mengungkap serta memperjelas permasalahan yang penulis hadapi untuk dijadikan pemecahan yang tepat.
b. Merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode drill yaitu suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara guru memberikan materi untuk dibaca dengan bimbingan guru secara
klasilkal dan kelompok supaya siswa lebih memahami cara membaca dan menulis huruf Alqur’an pada tahap awal.
c. Menyiapkan materi bacaan yang diperlukan dalam pembelajaran, seperti buku Iqra’ jilid I.
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam mengadakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
e. Menyusun Test Formatif.
21
2. Pelaksanaan Tinadakan (A ction) Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
a. Kegiatan Awal 1) . Apersepsi 2) . Menyampaikan tujuan pembelajaran 3) . menyampaikan materi.
b. Kegiatan Inti Kegiatan ini berisi tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran meliputi: 1) . Guru menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran
2) . Guru membagikan materi bacaan kemudian dibaca bersama dengan bimbingan guru 3) . Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. 4) . Siswa mengeijakan lembar keija
3. Pengamatan (O bservasi) Penelitian ini dapat terlaksana atas keijasama antara peneliti, teman
senior, pembimbing, kepala sekolah dan siswa kelas I SD Negeri Lanjan
02 Kecamatan Sumowono.
a. Teman sejawat mengamati proses pembelajaran yang difokuskan
pada penggunaan metode drill yaitu siswa dengan bimbingan guru dapat membaca dan menulis Alqur’an.22 b. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Dari hasil pengamatan terhadap guru yang sedang mengajar ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1) . Sebelum kegiatan inti, guru sudah mengungkap materi prasasat. 2) . Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media papan tulis dan buku Iqra’ 3) . Metode yang digunakan yaitu drill sudah bagus, namun perlu ditambah metode pedamping.
d. Dari pengamatan terhadap siswa ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1) . Masih banyak siswa yang belum berani membaca huruf
Alqur’an di depan kelas. Adapun yang sudah berani dan bisa yaitu siswa nomor urut 12,14, 18,21,24, 25, dan 28 2) . Sebagian siswa masih belum dapat menjawab pertanyaan dari guru. Baru tiga belas siswa yang sudah dapat merespon pertanyaan dari guru yaitu siswa nomor urut 3, 8, 9, 12, 14, 15, 17, 18,19,20,21,24, dan 28. 3) . Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas. Adapun Instrumen yang digunakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran
2. L em b ar K e ija S isw a
3. Lembar Test Formatif
4. Analisa Hasil Ulangan Test Formatif
23
5. Lembar Observasi.
4. Refleksi
Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data-data yang diperoleh dari lembar observasi. Dari hasil observasi tersebut, peneliti dapat mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan refleksi ini akan diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
SIKLUS II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus I , maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi.
1. Perencanaan {Planning)
a. Untuk tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah penulis/peneliti bekeijasama dengan teman senior dan pembimbing untuk mengungkap serta memperjelas permasalahan yang penulis hadapi untuk dijadikan pemecahan yang tepat.
b. Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode drill ditambah dengan metode demonstrasi yaitu suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan cara guru meberikan contoh.
c. Menyiapkan bahan bacaan
24
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam perbaikan
pembelajaran e. menyusun test formatif.2. Pelaksanaan Tinadakan (Action)
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
a. Kegiatan Awal 1) . Apersepsi 2) . Menyampaikan tujuan pembelajaran 3) . Menyampaikan materi.
b. Kegiatan Inti 1) . Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa tentang menulis dan membaca huruf Alqur’an 2) . Guru mengadakan tanya jawab
3) . Guru mengoptimalkan penggunaan nmetode drill dan metode pendamping yaitu demonstrasi tentang menulis dan membaca huruf Alqur’an permulaan
4) . Dengan bimbingan guru, siswa membaca teks bacaan Iqra’
5) . Siswa mengeijakan lembar keija.
c. Kegiatan Akhir 1) . Menyimpulkan materi pelajaran 2) . Mengadakan evaluasi 3) . Memberikan motivasi 4) . Menganalisis hasil evaluasi
25 5). Menutup pelajaran dengan salam.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data
Penelitian ini dapat terlaksana atas keijasama antara penulis, teman sejawat, pembimbing, kepala sekolah dan siswa kelas satu SD Negeri Lanjan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
a. Teman sejawat mengamati pembelajaran yang difokuskan pada penggunaan metode drill..
b. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
c. Dari pengamatan terhadap guru yang sedang melakukan proses pembelajaran ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1) . Guru telah melakukan aktifi tas sesuai rencana yaitu menggunakan metode drill tetapi belum optimal
2) . Metode drill yang digunakan menjadikan siswa lebih terampil dan aktif dalam pembelajaran Baca Tulis Alqur’an baru tuntas 75%
d. Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikut: 1) . 83 % siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan proses pembelajaran
2) . Masih terlihat 13% siswa masih malas dalam mengikuti pelajaran yaitu siswa dengan nomor urut 2,6,13,26, dan 27 3) . Hampir semua siswa dapat lebih cepat memahami pelajaran dan menyelesaikan tugas.
26 Adapun alat yang digunakan dalam melaksanakan proses Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
1) . Rencana Perbaikan Pembelajaran 2) . Lembar Keij a Siswa 3) .
Lembar Test Formatif 4) . Analisis hasil Ulangan Test Formatif 5) . Lembar Observasi.
4. Refleksi
Setelah melaksanakan Siklus
II, diperoleh hasil perenungan/Refleksi sebagai berikut: a. Guru sudah melaksanakan aktifitas sesuai dengan rencana, namum masih perlu adanya peningkatan b. 83 % siswa aktif dalam aktifitas pembelajaran
c. Kegiatan pembelajaran secara umum berjalan dengan baik
d. Pada perbaikan pembelajaran siklus I terlihat ketuntasan 36,6% berdasarkan refleksi ini maka dperlukan siklus berikutnya.
SIKLUS III Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus I , maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi.
27
1. Perencanaan (Planning)
a. Untuk tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah
penulis/peneliti bekeijasama dengan teman senior dan pembimbing untuk mengungkap serta memperjelas permasalahan yang penulis hadapi untuk dijadikan pemecahan yang tepat.
b. Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode drill
ditambah dengan metode demonstrasi yaitu suatu cara penyajianbahan pengajaran dengan cara guru meberikan contoh pada siswa.
c. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam perbaikan
pembelajaran d. menyusun test formatif.2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
a. Kegiatan Awal 1) . Apersepsi 2) . Menyampaikan tujuan pembelajaran 3) . Menyampaikan materi.
b. Kegiatan Inti 1) . Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa tentang menulis dan membaca huruf Alqur’an 2) . Guru mengadakan tanya jawab
3) . Guru mengoptimalkan penggunaan nmetode drill dengan langkah-langkah dan metode pendamping yaitu latihan berulang
28 tentang menulis dan membaca huruf Alqur’an permulaan. Penggunaan metode drill dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) . Siswa latihan soal menulis huruh hijaiyah
b) . Siswa diminta menghafalkan huruf hijaiyah
c) . Siswa diberikan latihan soal menulis lafadz yang terdiri dari tiga huruf hijaiyah d) . Siswa mengerjakan lembar kerja,
c. Kegiatan Akhir 1) . Menyimpulkan materi pelajaran
2) . Mengadakan evaluasi 3) . Memberikan motivasi 4) . Menganalisis hasil evaluasi 5) . Menutup pelajaran dengan salam.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data
Penelitian ini dapat terlaksana atas kerjasama antara penulis, teman sejawat, pembimbing, kepala sekolah dan siswa kelas satu SD Negeri Lanjan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
a. Teman sejawat mengamati pembelajaran yang difokuskan pada penggunaan metode drill. .
b. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
c. Dari pengamatan terhadap guru yang sedang melakukan proses pembelajaran ditemukan hal-hal sebagai berikut:
29
1) . Guru telah melakukan aktifxtas sesuai rencana yaitu menggunakan metode drill secara optimal. 2) . Metode drill yang digunakan menjadikan siswa lebih terampil dan aktif dalam pembelajaran Baca Tulis Alqur’an.
d. Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikut: 1) . Siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan proses pembelajaran.
Dari tiga puluh siswa terlihat 27 siswa memperoleh nilai di atas ketuntasan yaitu siswa nomor urut 1, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12, 14,15,16 ,1 7 ,1 8 ,1 9 ,2 0 ,2 1 ,2 2 ,2 3 ,2 4 ,2 5 ,2 8 ,2 9 , dan 30. 2) . Hampir semua siswa dapat lebih cepat memahami pelajaran dan menyelesaikan tugas. Dari 30 siswa ada 3 siswa yang dari siklus I sampai siklus III masih belum memperoleh nilai tuntas yaitu siswa nomor urut, 2,13, dan 27. Adapun alat yang digunakan dalam melaksanakan proses Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
1. Rencana Perbaikan Pembelaj aran
2. Lembar Keija Siswa
3. Lembar Test Formatif
4. Analisis hasil Ulangan Test Formatif 5. Lembar Observasi.
4. Refleksi
Setelah melaksanakan Siklus
III, diperoleh hasil perenungan/Refleksi sebagai berikut:
30 a. Guru sudah melaksanakan aktifitas sesuai dengan rencana
b. Siswa aktif dalam aktifitas pembelajaran
c. Kegiatan pembelajaran secara umum berjalan dengan baik
d. Pada perbaikan pembelajaran siklus III sudah cukup berhasil, terbukti dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa di atas nilai ketuntasan. Bila ditulis dengan prosentase telah mencapai 90 %.
Tabel
Indikator Kemampuan
Siklus I Siklus II Siklus III NO Aspek Yang Diamati
(%) (%) (%)
. Menulis Huruf Hijaiyah
60
83
90
1
2. Menghafal Huruf Hijaiyah
63
86
93 Mengemukakan Pertanyaan 3.
43
66
76
4. Menjawab Pertanyaan
23
36
90
BABIY
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Berikut ini penulis uraikan secara singkat dan sederhana tentang hasil perbaikan yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus ada 4 tahapan yaitu rencana, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
SIKLUS I
1. Data Perencanaan
Pada tahap pemcanaan penulis melaksanakan identifikasi masalah sebagai acuan untuk membuat rencana perbaikan siklus I. Penulis juga menyiapkan meteri pembelajaran. Dalam perencanaan telah disusun lembar pengamatan serta merancang test formatif . Semua perencanaan tersebut dapat dilaksanakan.
2. Data Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini dilaksanakan pada hari Sabtu 8 Mei 2010. Materi yang diajarkan adalah membaca menulis huruf Alqur’an permulaan. Kegiatan proses pembelajaran ini menggunakan rencana perbaikan pembelajaran siklus I. Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap yang didahului dengan apersepsi dan diakhiri dengan menggunakan test formatif . Hasil test formatif ini selanjutnya dianalisa hasilnya untuk menentukan apakah pembelajaran perbaikan tersebut dapat berhasil atau tidak. Dari hasil
32
analisa data prestasi belajar yang dicapai siswa sebelum diadakan perbaikan pembelajaran diketahui nilai yang dicapai siswa adalah nilai terendah 30 dan nilai tertinggi yang dicapai 80 dan nilai rata-rata 52.
Analisa data prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I.
Diketahui bahwa nilai terendahnya 30, nilai tertinggi 100 dan nilai rata-rata 64,11. Sehingga dapat dikatakan bahwa setelah menggunakan metode drill pada perbaikan siklus I hasilnya lebih baik, namun belum mencapai nilai ketuntasan. Oleh karena itu akan diadakan rencana perbaikan pembelajaran siklus U.
Berikut ini penulis akan menyajikan tabel sebelum siklus TABEL I TABEL HASIL PEROLEHAN NILAI TEST FORMATIF
BACA TULIS ALQUR’AN PRA SIKLUS KELAS I SEMESTER II SD NEGERI LANJAN 02 KECAMATAN SUMOWONO NO NILAI JUMLAH SISWA
1 0 - 2 0
3
2 2 1 -4 0 5 3 4 1 -6 0
14 4 6 1 -8 0 8 5 8 1 -1 0 0
- JUMLAH
30
33 Keterangan: Nilai terendah 20, nilai tertinggi 80, nilai rata-rata 52
ANALISA NILAI AKHIR SEBELUM SIKLUS
RATA
NILAI
Keadaan SiswaJML RATA
20
30
40
50
60
70
80 90 100 L P JML
10
14
3
2