UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

  

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL- QUR’AN

  

(BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV

DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

SITI ANIROH

  

NIM 11412005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI

SALATIGA

2016

  

MOTTO

MOTTO

"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh

yang bisa kamu gunakan untuk merubah

dunia" (Nelson Mandela)

  

اتٍج فَ فَ افَ رْ عِ رْا رْ للهُيَ ارْ للهُ افَ رْ عِ لَّا فَ ارْ للهُ رْ عِآا رْ للهُيَ فَآ افَ رْ اعِ لَّا اللهُا اعِ فَ رْ فَيَ

Artinya : “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Depag RI, 1989 : 421)

  PERSEMBAHAN

   dan Salbiyah) yang selalu mendoakan setiap langkahku suamiku (Sumadi) yang telah Kepada

  Kepada kedua orang tuaku (Ahmad Sururi

   memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis hingga dapat menyeleasikan studi S1 di IAIN Salatiga Kedua anakku Hasna dan Hanna yang selalu

   ada dihatiku Kepada Bapak Drs.Antonius Suhardi, selaku

   Kepala Sekolah SDN Polobogo yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman

   ekstensi 2012/2013 semuanya

   Orang-orang yang telah membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Baca Tulis Al-

  Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching pada Siswa Kelas 4 Di SD Negeri Polobogo Kec.Getasan Kab.SemarangTahun Ajaran 2015/2016

  ”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Dr.H.Zulfa,M.,Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  6. Bapak Drs. Antonius Suhardi, selaku kepala sekolah di SDN Polobogo Kec.Getasan Kab.Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini.

  

ABSTRAK

  Aniroh, Siti. 2015. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar

  Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al- Qur’an Melalui Metode Peer Teaching Kelas VI SD Negeri 01 Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah.

  Progam Studi Pendidikan Agama Islam/Ekstensi. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H. M. Zulfa, M.Pd

  Kata Kunci : Kreativitas prestasi belajar, metode peer teaching Kelas VI dikategorikan kelas TEMATIK yaitu prosos pembelajaran di kelas dengan berbasis tema yang menggabungkan beberapa mata pelajaran. Pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang keaktifan siswa. Diperlukan banyak variasi metode dalam setiap pembelajarannya, agar tidak ada rasa jenuh dalam belajar. Metode peer teaching salah satu metode yang diambil untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an ditentukan oleh sekolah dengan KKM 60, pembelajaran yang muncul apakah metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an materi membaca surat pendek dan tanda baca waqof kelas IV SD Negeri Polobogo 01 tahun ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus yang dilakukan ada tiga yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis pengamatan dari hasil lembar observasi Kreativitas siswa dan guru, juga dari soal-soal evaluasi pre-test, tes formatif siklus I, siklus II, dan siklus III. Dari LKS dan tes performa siklus I, siklus II, dan siklus III. Data yang diperoleh dianalisis dan hasilnya sebagai kajian untuk refleksi serta sebagai pedoman untuk melaksanakan langkah-langkah tindakan selanjutnya agar metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Kesimpulan hasil akhir menunjukkan bahwa pada mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an materi membaca yang sesuai dengan tanda baca waqof pada surat pendek, metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar setiap siklus, yaitu siklus I (LKS 64%, membaca 52%, tes formatif 61%), siklus II (LKS 68%, membaca 73%, tes formatif 66%), dan siklus III (LKS 86%, membaca 82%, tes formatif 75%).

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv DEKLARASI ..................................................................................................... v MOTTO ............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK ......................................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8 D. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................... 9 E. Penegasan Istilah ....................................................................... 9 F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 12

  G.

  Metode Peneliti .......................................................................... 13 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 21

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Upaya Mengingkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar .............. 23 1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas ....................... 23 2. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 29 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 31 B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur‟an .............. 36 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...................................... 36 2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an ............................................ 40 C. Metode Peer Teaching .................................................................. 42 1. Langkah-Langkah Metode Peer Teaching .............................. 44 2. Metode Peer Teaching ............................................................ 46 3. Pelaksanaan Peer Teaching ..................................................... 48 4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching .............. 48 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 52 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Polobugo 1 .............................. 52 2. Identitas Sekolah ....................................................................... 52 3. Visi dan Misi Sekolah ............................................................... 53 4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik ........................... 54

  5. Fasilitas SD Negeri Polobugo 01 .............................................. 55 6.

  Letak Geografis ......................................................................... 56 7. Partisipasi Masyarakat .............................................................. 56 B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Objek Penelitian ............ 57 1.

  Lokasi Penelitian ....................................................................... 57 2. Waktu Penelitian ....................................................................... 57 3. Mata Pelajaran ........................................................................... 57 4. Karakteristik Siswa ................................................................... 57 C. Gambaran Pelaksanaan Penelitian ............................................ 58 1.

  Tahap Prasiklus ......................................................................... 58 2. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................... 59

  BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................... 70 B. Pembahasan ............................................................................... 74 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 78 B. Saran .......................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan ...................................................................... 54Tabel 3.2 Jumlah Siswa ................................................................................... 55Table 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 01 ..................................................... 55Tabel 4.1 Ketntasan Hasil Belajar Siswa ........................................................ 70Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus I ......................... 71Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Sikls II ......................... 72Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus III ...................... 74

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ............................ 81 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 84 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 87 Lampiran 4 Soal Tes Formatif Siklus I dan II ............................................... 90 Lampiran 5 Soal Tes Formatif Siklus III ....................................................... 91 Lampiran 6 Bagan Struktur Organisasi SDN 1 Polobogo ............................. 92 Lampiran 7 Struktur Organisasi Komite Sekolah SDN 1 Poloboga ............. 93 Lampiran 8 Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pra Siklus ........................ 94 Lampiran 9 Pra Siklus Kreativitas Siswa ....................................................... 95 Lampiran 10 Lembar Observasi Kreativitas Siswa I ....................................... 96 Lampiran 11 Lembar Observasi Kreativitas Siswa II ...................................... 97 Lampiran 12 Lembar Observasi Kreativitas Siswa III .................................... 98 Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus I ............................ 99 Lampiran 14 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus II ............................ 100 Lampiran 15 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus III ........................... 101 Lampiran 16 Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................. 102 Lampiran 17 Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................. 103 Lampiran 18 Hasil Observasi Siswa Siklus III ................................................ 104 Lampiran 19 Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ......................................... 105

  Lampiran 20 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I ............................................. 107 Lampiran 21 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus II ............................................ 109 Lampiran 22 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III ........................................... 111 Lampiran 23 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus I ......................................... 113 Lampiran 24 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus II ........................................ 114 Lampiran 25 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus III ....................................... 115 Lampiran 26 Analisis Tes Formatif Siklus I ................................................... 116 Lampiran 27 Analisis Tes Formatif Siklus II .................................................. 117 Lampiran 28 Analisis Tes Formatif Siklus III ................................................. 118 Lampiran 29 Daftar Nilai Kelompok ............................................................... 119 Lampiran 30 Silabus ......................................................................................... 120 Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 124 Lampiran 30 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 126

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pimpinan di dunia

  dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu: akal, emosi, hawa nafsu, dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk Allah lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi makhluk yang rendah dan bahkan lebih rendah dari binatang sekalipun.

  Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-

  Qur‟an surat Al-Alaq 1-5:

                          

  Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan.

  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya . (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:

  1097). Sabda Nabi Muhammad SAW:

  مٍىلِهسْ مُي لِّممُ ىَهَع ةٌ َ سْ لِ َ لِىسْهلِ سْن مُ َهَ

  Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . (Shalih, Ibnu „Adi dan

  Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995: 330) Dari dua nash itulah dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan.

  Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal ini dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang- orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yaitu: ...

                

  Aritnya:

  “...Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dengan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kamu kerjakan . (QS. Al Mujadalah: 11) (Depag RI.,

  1984: 910) Di era global ini pendidikan menjadi salah satu hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Pendidikan menjadi sarana penting dalam upaya meningkatkan kecerdasan anak agar menjadi harapan dan tumpuan di masa depan. Dengan pendidikan, di dalam diri anak akan tertanam pengetahuan yang membuat mereka bisa menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumya sehingga dapat memajukan diri sendiri dan dapat dimanfaatkan dengan bijaksana, selain itu pendidikan juga dapat menanamkan hal-hal positif sejak dini.

  Di sini, pendidikan dianggap sebagai tema urgen dan aktual yang menjadi perhatian masyarakat secara umum, melalui pendidikan individu, keluarga, dan seluruh anggota. Komunitas masyarakat akan menjadi sholeh. Pemahaman ideologi yang baik akan berkembang dalam masyarakat dikarenakan ada interaksi yang positif antar berbagai ideologi yang baik dalam negara. Hal ini sesuai dengan kultur masyarakat, peradaban, tradisi dan cara pandangannya tentang alam, manusia dan kehidupan.

  Pendidikan merupakan organisasi teknik, dan upaya yang dipergunakan sebagai sarana untuk mentransfer nilai-nilai dan tradisi masyarakat dari generasi yang akan datang atau dari orang tua ke anak keturunannya. Keberadaan pendidikan terutama pendidikan Islam yang selalu menempatkan ilmu pengetahuan sebagai dasar, selalu mengajar manusia untuk berpikir dan menganalisa segala ciptaan Allah.

  Untuk itu, setiap insan/anak dianjurkan untuk belajar Al- Qur‟an baik cara membaca dan menulis agar mereka bisa merenung, memikirkan, memahami, dan mengamalkannnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan cara membaca dan menulis Al-

  Qur‟an yang tidak menyakitkan terutama bagi pemula/anak yang masih kecil terutama anak-anak di sekitar SD Polobogo.

  Prinsip pengajaran Al- Qur‟an pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yang semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu agar anak-anak dapat membaca dan menulis A- Qur‟an yang baik dan benar.

  Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu perkara agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (Depdiknas, 2005: 740).

  Dalam proses belajar mengajar dengan metode merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pengajaran. Seorang pendidik atau guru diharapkan memiliki metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

  Metode pembelajaran Al- Qur‟an pada hakikatnya adalah mengajarkan

  Al- Qur‟an pada anak yang merupakan suatu proses pengenalan baca dan tulis

  Al- Qur‟an tahap pertama dengan tujuan agar siswa mengenal huruf sebagai tanda suara/bunyi.

  Pengajar membaca dan menulis Al- Qur‟an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis pelajar umum, karena dalam pengajaran Al-

  Qur‟an, anak-anak belajar membaca dan menulis huruf dan kata yang tidak dipahami artinya. Yang penting dalam pembelajaran ini adalah keterampilan membaca dan menulis Al-

  Qur‟an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu Tajwid.

  Rendahnya motivasi siswa dalam belajar Al- Qur‟an salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca dan menulis Al- Qur‟an. Untuk itu, pendidik/guru dalam mendidik agama pada siswa di jenjang sekolah dasar diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu . Di antaranya melalui metode pear teaching pendekatan ini.

  Pendidikan Islam merupakan interaksi antara orang dewasa dengan orang yang belum dapat menunjang perkembangan manusia yang berorientasi pada nilai-nilai dan pelestarian serta perkembangan kebudayaaan yang berhubungan dengan usaha penyebab kehidupan manusia.

  Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Di era globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi terutama dalam kemajuan media massa (cetak dan elektronik), sehubungan dengan kehidupan anak sehari-hari, pengaruh media massa dapat berdampak positif dan juga negatif.

  Anak didik adalah makhluk yang memiliki kreativitas dan serba aktif yang menuntut agar dalam pendidikan anak benar-benar dibimbing dan diarahkan agar ia dengan sendirinya juga menampakkan kreativitasnya. Di dalam proses belajar mengajar anak harus diperhatikan dan diposisikan sesuai dengan kemampuannya, serta pendidikan hendaknya lebih bersifat menolong berkembangnya pikiran kritis, tidak hanya berupa pemberian materi pelajaran yang tidak memenuhi kepada apa yang dibutuhkan anak.

  BTQ adalah bagian materi Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar yang selama ini kurang mendapat perhatian yang lebih besar, padahal banyak sekali masyarakat yang mengeluh bahwa lulusan SD Negeri banyak yang belum dapat membaca Al-

  Qur‟an secara benar sesuai dengan ilmu tajwid. Hal ini juga didukung dengan rendahnya prestasi BTQ siswa, terutama pada materi membaca dan menulis huruf hijaiyah yang sudah mulai dikenalkan pada kelas

  II Sekolah Dasar. Seharusnya ini menjadi kekhawatiran semua guru Agama Islam, karena diharapkan pendidikan SD adalah dasar bagi pembentukan diri anak. Akan sangat sulit sekali ketika anak tidak menguasai BTQ sejak dini untuk dapat membaca Al-

  Qur‟an secara baik dan benar. Kritikan dan keluhan masih sering dilontarkan oleh masyarakat dan para orang tua siswa.

  Banyaknya anak yang belum mampu membaca Al- Qur‟an dengan baik dan benar, belum mampu menulis serta belum mampu memahami dan mengamalkan isinya.

  Di Dusun Polobogo, kemampuan siswa dalam membaca Al- Qur‟an masih rendah, terutama belum sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini dapat diketahui bahwa hasil belajar pada tahun sebelumnya ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Kondisi tersebut bukan semata-mata karena daya serap siswa yang rendah, tetapi lebih banyak faktor yang mempengaruhinya.

  Bisa jadi karena metode pembelajaran yang kurang tepat, model pembelajaran kurang menarik, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran yang kurang maksimal.

  Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus guru PAI di SD Negeri 1 Polobogo Kec. Getasan Kab.Semarang, diperoleh prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Rendahnya hasil belajar ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM. Dari seluruh siswa yang berjumlah 16 siswa, hanya 10 siswa yang sudah mencapai KKM. Pada penelitian ini, nilai Ketuntasan PAI yaitu 60 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 85%.

  Namun dari beberapa faktor tersebut, berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor metode pembelajaran yang harus diperbaiki. Di mana metode yang digunakan sebelumnya sebatas pada teori, peran aktif siswa kurang diperhatikan, sehingga hasil pembelajaran BTQ belum maksimal. Selanjutnya, untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca Al-

  Qur‟an anak di Dusun Polobogo terutama dalam mempraktikkan bacaan ayat-ayat Al-

  Qur‟an yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan ilmu tajwid maka diperlukan suatu penelitian ilmiah.

  Bertitik dari hal tersebut penulis mencoba mengadakan penelitian yang hasilnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul:”Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Baca Tulis Al-

  Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar (SD) Polobogo Negeri 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.”

B. Rumusan Masalah

  Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan agama Islam

  Materi baca tulis Al- Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1

  Polobogo? 2. Apakah prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-

  Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo? 3. Bagaimanakah penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis

  Al- Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al- Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al- Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

  3. Untuk mengetahui penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al- Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas ada tidaknya pengaruh metode peer teaching terhadap prestasi belajar siswa.

  Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan maanfaat, yaitu: 1.

  Secara teoritik Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi sekolah, khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo yang diperoleh dari penelitian lapangan.

2. Secara Praktis

  Bagi sekolah khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo dapat memperoleh informasi tentang pengaruh metode peer teachimg terhadap kretivitas dan prestasi belajar siswa khususnya materi BTQ.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman judul yang penulis ajukan dan agar kehendak dari pemahaman yang sebenarnya tidak menimbulkan interpretasi lain maka penulis memberikan pengertian dan batasan masing- masing istilah judul tersebut.

  1. Upaya Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud tertentu (Zul fajri dan Aprilia senja).

  2. Peningkatan Peningakatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan (Poerwadarminta, 2006: 1281).

  3. Kreativitas Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru dalam mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain dan masalah kemanusiaan.

  Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut: a.

  Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

  b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik c.

  Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah d. Bebas dalam menyatakan pendapat e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam f. Menonjol dalam salah satu bidang seni g.

Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang

h. Mempunyai rasa humor yang luas i. Mempunyai daya imajinasi, dan j.

Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

  4. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan), dikerjakan

  (Depdikbud, 1992:706). Penulis mengukur prestasi siswa dengan melihat nilai raport dengan standar Departemen Agama pada laporan hasil belajar.

  5. Belajar Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhannya (Ahmad, 1991:121).

  6. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan praktis dalam membantu anak agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam, sehingga terjalin suatu kebahagiaan dunia dan akhirat (Zuhairi, Ghofur, Yusuf, 1983:27).

  7. Peer Teaching Peer teaching adalah metode belajar yang melibatkan siswa secara

  aktif, satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.

  8. Siswa Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih sejahtera (Baharta, 1995:371). Indikator keberhasilan dalam pencapaian penerapan metode peer teaching 1.

  Kreatif 2. Aktif 3. Dapat mengemukakan pendapat 4. Kebenaran

F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara, terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

  (Arikunto, 1998:67). Sedangkan menurut Winarno Surachmat hipotesis adalah suatun kesimpulan tetapi belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya. (Surachmat, 1987:78).

  Oleh karena masih bersifat sementara maka suatu hipotesis dapat diganti dengan hipotesis lain bila dalam penelitian lain di temukan hipotesis yang kurang tepat. Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa ada keteraitan antara metiode peer teaching kreativitas dan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

  Jika metode peer teaching digunakan dengan baik dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar PAI materi BTQ kelas IV SD Negeri 1 Polobogo Kec. Getasan, Kab. Semarang.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode peer teacing ini dikatakan efektif, apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam materi baca tulis al-

  Qur‟an setelah menggunakan metode peer teacing mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas minimal 85 %.

G. Metode Penelitian

  Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Rancangan penelitian a.

  Pendekatan penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekaan penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam dua siklus.

  b.

  Rancangan penelitian Pada tahap peneliti menentukan focus peristiwa yang perlu di perhatikan khusus untuk diamati. Selanjutnya peneliti membuat instrument pengalaman untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

  1) Mengidentifikasi data dan menganalisa masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti.

  2) Menentukan masalah mengapa penelitian dilakukan. 3)

  Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun pertanyaan.

  4) Menetapkan cara yang akan dilakukanan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hiptesis tindakan.

  5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan. 6) Membuat secara rinci rancangan tindakan. 7)

  Untuk membandingkan antara siklus satu dengan siklus lainnya Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam 3 (tiga) siklus masing- masing siklus dapat dilakukan dalam 4 (empat) tahapan dalam alur perencanaan (planning), implementasi tindakan pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut:

  Siklus I a.

  Tahap planning (perencanaan) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah meliputi: 1)

  Perencanaan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam proses belajar mengajar.

  2) Menentukan pokok bahasan. 3) Menyiapkan sumber belajar. 4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

  b.

  Tahap Acting (implementasi tindakan) Pada tahap ini di laksanakan kegiatan sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah di desain sebagai berikut:

  1) Peneliti memilih materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian.

  2) Peneliti menghitung jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa.

  3) Setelah waktu belajar selesai, peneliti membentuk kelompok- kelompok belajar ala peer teaching.

  4) Peneliti memerintah anggota kelompok “peer teaching” untuk mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari.

  5) Peneliti memerintah siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka membahas pertanyaan yang msih tersisa guna memastikan pemahaman yang akurat.

  c.

  Tahap observing (observasi dan interpretasi) Yaitu melaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, yang di susun dan disiapkan guru.

  d.

  Tahap reflecting (refleksi) Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

  Siklus II

  Siklus II dirancang dalam 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan refleksi.

  a.

  Tahap planning (perencanaan) Pada tahap ini dilaksanakan tes diagnostic yang berfungsi sebagai evaluasi awal untuk menspesifikasi masalah sesuai hasil analisa data pada siklus I, menyiapkan media pembelajaran, yaitu metode peer teaching.

  b.

  Tahap Acting (implementasi tindakan)

  Ada kegiatan II dilaksanakan kegitan sesuai scenario pembelajaran yang didesain sesuai dengan kebutuhan (pelaksanaan progam tindakan II).

  c.

  Tahap observing (observasi dan implementasi) Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan lembar observasi.

  d.

  Tahap reflecting (refleksi) Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus III.

  Siklus III a.

  Planning (perencanaan) Peneliti berupaya meningkatkan perhatian dan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus III ini masih sama yaitu dendam dan munafik. Adapun perencanaan dalam siklus ini yaitu: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan sumber belajar. 3) Menyiapkan sumber evaluasi. 4) Mengoptimalkan pengelolaan kelas.

  b.

  Acting (pelaksanaan) Langkah-langkah perbaikan pada siklus III ini adalah:

  1) Siswa berdiskusi mengenai materi dengan menjawab soal/pertanyaan di kertas yang dibagikan peneliti.

  2) Setelah diskusi selesai, peneliti membagikan soal evaluasi. 3) Peneliti mengoreksi hasil evaluasi.

  c.

  Observing (pengamatan) Pada kegiatan pengamatan ini diperoleh hasil/kesimpulan yaitu: 1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran. 2) Siswa lebih perhatian/fokus terhadap materi yang dibahas. 3)

  Hasil evaluasi lebih meningkat, sesuai dengan target yaitu 95% siswa tuntas dalam pembelajaran.

  d.

   Reflecting (refleksi)

  Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus III dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa terlihat adanya ketuntasan.

2. Lokasi, Waktu, Subyek Penelitian a.

  Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo Desa Polobogo, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, kondisi bagian kelas cukup merata dan dalam arti perbandingan kemampuan peserta didik antar kelas relatif sama.

  b.

  Waktu pelaksanaan Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2015 dimulai pada tanggal 1 Juni-selesai. c.

  Subyek penelitian Mengingat penelitian ini mengkaji peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam melalui metode peer teaching penelitian ini meliputi: Peserta didik kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo pada tahun 2015 yang berjumlah 16 siswa.

3. Instrument Penelitian

  Instrument penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data masalah sebagai berikut: a.

  Silabus PAI kelas IV b.

  RPP c. Lembar tes d.

  Daftar nilai e. Lembar observasi f. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 4. Teknik pengumpulan data

  Pemgumpulan data di lakukan dengan cara: a. Tes

  Tes yang sudah distandarisasi ialah tes yang telah mengalami proses validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu (Djamarah, 2000:218).

  Dalam hal ini peneliti mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil belajar siswa melalui pre test dan post test. b.

  Observasi Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana penyelidik mangadakan pengamatan secara langsung (Arikunto, 1998:131).

  Dalam hal ini peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, hasil rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 1998:131).

  5. Analisis Data Menurut Tripp dalam Basrowi dan Suwandi (2008:131) analisis data merupakan proses mengurai (memecah) sesuatu ke dalam bagian- bagiannya. Terdapat tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu (1) identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat pola-pola, (3) membuat interpretasi.

  Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:

  1. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

  Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa dari batas KKM, yakni 60, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Apabila nilai siswa kurang dari 60, maka siswa tersebut tidak mencapai KKM.

2. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal

  Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 60% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 70% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing- masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampuan peserta didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda.

  Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila siswa telah mencapai criteria ketuntasan klasikal 70% dari jumlah seluruh siswa dengan nilai KKM 60. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus:

  (Aqib, dkk., 2009:40)

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skipsi. Berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan institusi sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Dalam bab II kajian pustaka ini diuraikan sebagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian tentang: upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar, pendidikan agama Islam materi baca tulis Al-

  Qur‟an dan metode peer teacing.

  BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian dan karakteristik objek penelitian, dan gambaran pelaksanaan penelitian.

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentanghasil penelitian dan pembahasan BAB V: PENUTUP Meliputi tentang kesimpulan, saran dan penutup yang menjadi akhir dari penulisan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar 1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

  memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. Meningkatkan/peningkatan adalah menaikkan (taraf), mempertinggi, memperhebat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat bahasa 3 2003).

  Mengutip pendapat James J. Gallagher, dibukunya Yeni Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan

  Kreativitas pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak)

  ” (2011:13), menyatakan

  “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu

  proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya).

  Mengutip pendapat Supriadi bukunya Yeni Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak

  (Usia Taman Kanak-Kanak)

  ” (2011:13-14), menyatakan “ kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengaplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan”.

  Mengutip pendapat Semiawan dibukunya Yeni Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak

  (Usia Taman Kanak-Kanak)

  ” (2011: 14), mengemukakan bahwa “kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah”.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkann gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.

  Proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada lima macam perilaku kreatif, sebagaimana yang dipaparkan oleh Parnes (dalam Nursito:2000), sebagai berikut: a.

  Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah. b.

  Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 32

MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAMULAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

1 0 96

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA KELAS LIMA SD NEGERI TLOGOREJO KEC GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 127

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 149

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BTQ PADA MATERI MENGENAL HURUF HIJAIYAH, TANDA BACA MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI TAMPIRKULON 1 KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 1 92

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 - Test Repository

0 1 84

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PELAJARAN IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) PADA SISWA KELAS IV SD ISLAM SAINS TEKNOLOGI (SD IST) AT-TAQWA KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

0 3 156

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI STRATEGI CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV MI MA’HAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Dia

0 0 136

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 103