Swamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul : kajian pengetahuan dan sikap - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SWAMEDIKASI CACINGAN PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATAN

TEPUS KABUPATEN GUNUNGKIDUL

(KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Liani NIM : 088114121

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SWAMEDIKASI CACINGAN PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATAN

TEPUS KABUPATEN GUNUNGKIDUL

(KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Liani NIM : 088114121

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Halaman Persembahan

Kupersembahkan buat : Tuhan Yesus Kristus Engkau menguatkan aku di saat aku lemah

Engkau menyakinkanku bahwa semua akan indah

pada waktunya Mama dan Papa

Atas doa dan dukungan yang tidak pernah

berhenti kalian berikan untukku

atas perjuangan dan kasih sayang mama dan papa

membesarkan aku

atas semangat yang selalu mama papa berikan di

saat aku lelah dan hampir patah semangat

  Adikku dan keluarga besarku Sahabat-sahabatku Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, karunia, dan penyertaanMu yang telah Engkau berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Swamedikasi Cacingan pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul (Kajian Pengetahuan dan Sikap)”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih, karunia, dan penyertaanNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kabupaten Gunungkidul.

  3. Ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus di Kabupaten Gunungkidul yang telah memberikan bantuan selama proses penelitian.

  4. Ibu-ibu pengurus PKK Kecamatan Tepus di Kabupaten Gunungkidul yang telah memberikan ijin dan bantuan selama proses penelitian.

  5. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Ibu dr. Luciana Kuswibawati M.Kes., selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, saran, masukan dan semangat dalam proses penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Ibu dr. Fenty M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, saran, masukan dan semangat dalam proses penyusunan skripsi.

  8. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., dan Phebe Hendra, M.Si.,Ph.D, Apt. selaku dosen penguji.

  9. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc. yang telah memberi bantuan dalam pengolahan statistik dan data penelitian.

  10. Seluruh staff pengajar dan kesekretariatan Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuannya selama ini.

  11. Papa (Likman I. Awan, SH) dan Mama (Patrileni, S.Sos) yang tak pernah berhenti mendoakan dan memberikan dukungan serta semangat dalam proses penyusunan skripsi.

  12. Adikku (Ade Yuniati) atas doa, dukungan, keceriaan dan semangat yang diberikan selama ini.

  13. Teman seperjuangan dalam penelitian skripsi ini yaitu Yunita Deissy Tanuab, Angela Stephanie, Carolie Ivoni R. Wangge, Ermenilda Sehrina, dan Novisa. Terimakasih atas bantuan dan dukungannya hingga skripsi ini selesai.

  14. Sahabat-sahabatku yaitu Ellen Naomi Nauli Sinaga, Eureka Gracia Letitia, Perthy Melati Kasih, Kartika Sari Senas, dan Thea Marcella Agrivina atas doa, semangat, keceriaan dukungannya selama ini.

  15. Lius Antony atas doa, bantuan, kebersamaan, semangat dan dukungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16. Teman-teman angkatan 2008 khususnya kelas FKK-B, atas doa, dukungan, semangat dan kebersamaanya selama ini.

  17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dengan doa dan bantuannya penulis ucapkan terima kasih.

  Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun tentang skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian dan bagi semua pembaca.

  Yogyakarta, 16 Juli 2012 Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................................................................... v PRAKATA……………………………...................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvi

  INTISARI ............................................................................ xvii ABSTRACT ............................................................................ xviii BAB I. PENGANTAR ..........................................................

  1 A. Latar belakang ..........................................................

  1 1. Permasalahan ....................................................

  3 2. Keaslian penelitian ............................................

  4 3. Manfaat penelitian ...........................................

  5 B. Tujuan Penelitian ................................................

  5 1. Tujuan umum .......................................................

  5

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ......................................

  7 A. Swamedikasi .......................................................

  7 B. Cacingan ...............................................................

  8 C. Perilaku .......................................................................

  13 D. Kuisioner ....................................................................

  17 1. Uji validitas ............................................................

  19 2. Uji reliabilitas .........................................................

  19 E. Keterangan Empiris................................................

  20 BAB III. METODE PENELITIAN ..............................................

  21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................

  21 B. Variabel dan Definisi Operasional .............................

  21 1. Variabel ..............................................................

  21 2. Definisi operasional ...............................................

  21 C. Subyek Penelitian ....................................................

  23 D. Tempat Penelitian ...................................................

  23 E. Populasi Penelitian …………......................................

  24 F. Instrumen Penelitian ............................................

  24 G. Tata Cara Penelitian ...................................................

  25 1. Perijinan .................................................................

  25 2. Penelusuran data populasi .....................................

  25 3. Pembuatan kuesioner ...........................................

  25 4. Pengambilan data .............................................

  28

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  H. Analisis Data ...........................................................

  29 I. Kelemahan Penelitian .................................................

  31 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................

  32 A. Karakteristik Responden ...........................................

  32 B. Swamedikasi Cacingan pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul Kajian Pengetahuan………………………………………

  36 C. Swamedikasi Cacingan pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul Kajian Sikap…………...................................................

  42 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................

  47 A. Kesimpulan ................................................................

  47 B. Saran ..................................................................

  47 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................

  48 LAMPIRAN .................................................................................

  50 BIOGRAFI PENULIS ...........................................................

  63

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman

  Tabel I. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner

  bagian pengetahuan terkait swamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunung Kidul............................................................

  26 Tabel II. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian sikap terkait swamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten

  26 Gunung Kidul............................................................

  Tabel III. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan

  Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan usia…………………………

  33 Tabel IV. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan tingkat pendidikan..................

  33 Tabel V. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan status pekerjaan......................

  34 Tabel VI. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan informasi yang sudah pernah didapat........................................................................

  35 Tabel Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan

  VII. Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi

  cacingan berdasarkan sumber informasi yang sudah pernah didapat………………………………………

  35 Tabel Obat yang biasa diminum oleh ibu-ibu PKK

  VIII. Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul untuk

  mengatasi cacingan………………………………

  36

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  cacingan ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul…………………………

  36 Tabel X. Rata-rata jumlah dan persentase jawaban ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul yang menjawab benar atau salah terhadap kriteria bagian pengetahuan terkait swamedikasi cacingan……………………………………………

  38 Tabel XI. Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan usia.........................................

  39 Tabel Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Kecamatan

  XII. Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi

  cacingan berdasarkan tingkat pendidikan...………

  40 Tabel Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Kecamatan

  XIII. Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan status pekerjaan.....................

  40 Tabel Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Kecamatan

  XIV. Tepus Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi

  cacingan berdasarkan informasi yang sudah pernah didapat........................................................................

  41 Tabel Distribusi sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus

  XV. Kabupaten Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan.....................................................................

  42 Tabel Jumlah dan persentase jawaban ibu-ibu PKK

  XVI. Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul dengan

  sikap positif maupun negatif pada pernyataan sikap terkait swamedikasi cacingan…………………….

  43 Tabel Sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten

  XVII. Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan berdasarkan usia…………………………………..

  44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  XVIII. Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan

  berdasarkan tingkat pendidikan……………………

  45 Tabel Sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten

  XIX. Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan

  45 berdasarkan status pekerjaan………………………

  Tabel Sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten

  XX. Gunungkidul terkait swamedikasi cacingan

  berdasarkan informasi yang sudah pernah didapat……………………………………………… .46

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat ijin penelitian........................................................

  50 Lampiran 2. Kuesioner penelitian.......................................................

  51 Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas.........................................

  56 Lampiran 4. Data demografi responden.............................................

  60 Lampiran 5. Data pengetahuan responden..........................................

  61 Lampiran 6. Data sikap responden......................................................

  62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

Cacingan merupakan penyakit seseorang memiliki cacing dalam ususnya.

  Diperkirakan bahwa lebih dari 60% anak-anak di Indonesia menderita infeksi cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terkait swamedikasi cacingan serta penggunaan obat cacing yang sesuai aturan oleh ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah ibu-ibu aktif PKK Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul dan telah menikah yang mengisi dan mengembalikan kuesioner. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah responden yang tidak bisa membaca dan menulis, responden yang tidak lengkap mengisi kuesioner dan responden yang tidak mengisi kuesioner sendiri.

  Dari hasil penelitian, diketahui tingkat pengetahuan responden terkait swamedikasi cacingan adalah baik dengan jumlah sebanyak 20 orang atau sebesar 66,67%. Sikap responden terkait swamedikasi cacingan adalah baik dengan jumlah sebanyak 20 orang atau sebesar 60%. Penggunaan obat terkait swamedikasi cacingan oleh ibu-ibu PKK Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul adalah sudah tepat golongan dan kelas terapi obat.

  Kata kunci : swamedikasi, cacingan, pengetahuan, sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Worms diseases is simply a diseases where someone has worms in their intestine. It is estimated that over 60% of children in Indonesia have been infected by worms. This study aims to know the level of knowledge and attitude related to worms self-medication and the appropriate use of medicine for worms disease by the PKK member’s at Tepus Sub-district, District of Gunungkidul.

  This study is an observational study with cross-sectional study design. The inclusion criteria for this study is the married PKK member’s at Tepus Sub- district, District of Gunungkidul that has completed and returned the questionnaire. The exclution criteria are respondents without ability to read and write, respondents that are not completed the questionnaire, and respondents that are not completed the questionnaire by their own.

  From the result of this study, it is known that the knowledge level from respondents related to worms self-medication is good with the number of 20 person or about 66,67%. The respondent’s attitude related to worm self-mediction is good with the number of 20 person or about 60%. The medicine use for worms disease by the PKK member’s at Tepus Sub-district, District of Gunungkidul is appropriate related to the drugs therapeutic class.

  Keywords : self-medication, worms, knowledge, attitude

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak penyakit yang merupakan masalah

  kesehatan, salah satu diantaranya ialah penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah. Cacingan merupakan penyakit dimana seseorang memiliki cacing dalam ususnya. Cacingan dapat menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Cacingan dapat mengganggu kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderitanya.

  Penyakit cacingan dapat menimbulkan permasalahan karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakit ini. Diperkirakan bahwa lebih dari 60% anak-anak di Indonesia menderita infeksi cacing. Karena cukup banyak penduduk daerah tropis menderita penyakit cacingan sehingga diperlukan penanganan yang serius (Muchid, Umar, Chusun, Supardi, Sinaga, dan Azis, 2006; Tjay dan Raharja, 2008).

  Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 424/MENKES/SK/VI (2006), cacingan mempengaruhi pemasukan, pencernaan, penyerapan, dan metabolisme makanan dalam tubuh manusia. Cacingan dapat menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori dan protein juga kehilangan darah. Selain itu, cacingan dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  produktivitas kerja, serta dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga dapat dengan mudah terkena penyakit lainnya.

  Berkembangnya penyakit mendorong masyarakat untuk mencari pengobatan yang efektif secara terapi dan efisien dalam hal biaya. Swamedikasi dapat menjadi pilihan bagi masyarakat. Dengan melakukan swamedikasi, masyarakat dapat menghemat waktu dan biaya. Swamedikasi yaitu upaya pengobatan yang dilakukan sendiri (Muchid dkk, 2006).

  Perilaku swamedikasi yang dilakukan oleh masyarakat tidak hanya bertujuan untuk mengatasi penyakit ringan tetapi juga sebagai upaya untuk mencegah penyakit serta memelihara kesehatan. Dalam penatalaksanaannya, diperlukan pedoman yang terpadu untuk menghindari terjadinya kesalahan pengobatan (medication error). Obat-obat yang termasuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas relatif aman digunakan untuk pengobatan sendiri atau swamedikasi (Muchid dkk, 2006).

  Responden yang digunakan adalah ibu-ibu PKK. Dipilihnya ibu-ibu PKK sebagai responden karena merupakan kumpulan dari ibu-ibu rumah tangga dan merupakan kader kesehatan. Ibu dalam sebuah keluarga merupakan sosok yang dapat merawat anggota keluarga sedangkan kader memiliki peran aktif dalam kegiatan masyarakat, sehingga ibu-ibu rumah tangga dan kader masyarakat harus memiliki informasi lebih seputar pengobatan agar dapat memberikan informasi kepada anggota keluarga dan masyarakat.

  Lokasi penelitian yang dipilih yaitu Kabupaten Gunungkidul karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gunungkidul merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di Propinsi D.I. Yogyakarta dan memiliki 144 desa, namun menurut Dinas Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008, persebaran tenaga medis dan farmasi di Kabupaten Gunungkidul sangat kecil bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Propinsi D.I. Yogyakarta yaitu hanya 104 tenaga medis dan 28 farmasi, selain itu masih banyak terdapat kasus cacingan pada anak-anak. Kurangnya tenaga medis dan farmasi yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul yang seharusnya dapat memberikan edukasi mengenai cacingan menyebabkan kurangnya pengetahuan terkait swamedikasi cacingan sehingga masih banyak terdapat kasus cacingan di Kabupaten Gunungkidul. Oleh karena itu, diperlukan gambaran mengenai pengetahuan dan sikap terkait swamedikasi cacingan yang nantinya akan menjadi dasar untuk memberikan edukasi mengenai cacingan agar dapat mengurangi kasus penyakit cacingan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Hal inilah yang menjadi alasan dipilihnya Kabupaten Gunungkidul sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian payung yang terdiri dari tiga orang. Dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul, dipilih Kecamatan Tepus sebagai model untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK Kabupaten Gunugkidul terkait swamedikasi cacingan.

1. Permasalahan

  a. Seperti apakah karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul? b. Seberapa tinggi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi

cacingan di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Seperti apakah sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul?

2. Keaslian penelitian

  Penelitian sejenis terkait pengaruh metode edukasi terhadap perubahan perilaku yang telah dilakukan adalah : a. Penelitian berjudul “Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif

  di Kecamatan Berbah, Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium Pada Tahun 2011” yang dilakukan oleh Kristanti (2011). Penelitian

  ini mengukur tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman mengenai kista endrometrium. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Berbah yang digunakan sebagai responden mengenai kista endometrium yaitu sebanyak 70,68% mempunyai tingkat pengetahuan rendah dan 27,07% mempunyai tingkat pengetahuan sedang.

  b. Penelitian berjudul “Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional

  pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman” yang dilakukan oleh Kristina, Prabandari dan Sudjaswadi

  (2008). Penelitian ini mengetahui pengaruh sosiodemografi terhadap pengetahuan dan sikap tentang pengobatan sendiri yang rasional.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan paling berpengaruh terhadap perilaku pengobatan sendiri yang rasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penelitian ini fokus pada pengukuran pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kabupaten Gunungkidul. Perbedaan dengan penelitian sejenis terletak pada hal subyek penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian dan tujuan penelitian.

  Sepengetahuan peneliti, penelitian dengan judul

  “Gambaran

Pengetahuan dan Sikap Ibu-ibu PKK Terkait Swamedikasi Cacingan di

Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul” belum pernah dilakukan.

1. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.

  b. Manfaat praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melakukan tindakan swamedikasi cacingan di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Tepus Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Tujuan khusus

  a. Mengidentifikasi karakteristik responden di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.

  b. Mengukur tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.

c. Mengukur sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di .

  Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Swamedikasi Menurut Djunarko dan Hendrawati (2011), swamedikasi adalah tindakan

  yang dilakukan oleh seseorang untuk mengobati diri sendiri menggunakan obat tanpa resep secara tepat dan rasional. Makna swamedikasi itu sendiri adalah pasien memilih sendiri obat tanpa resep untuk menyembuhkan penyakit ringan yang dideritannya. Obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat tanpa resep (OTR) yang meliputi obat wajib apotek (OWA) atau obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter, obat bebas terbatas, dan obat bebas.

  Penggunaan OTR untuk swamedikasi biasanya pada kondisi sebagai berikut : 1. perawatan simptomatik minor, misalnya tidak enak badan dan cedera ringan. 2. penyakit yang bisa sembuh sendiri apabila daya tahan tubuh meningkat, misalnya flu.

  3. pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan misalnya mabuk perjalanan dan kutu air.

  4. penyakit kronis yang sebelumnya telah didiagnosis oleh dokter, misalnya asma dan arthritis.

  5. kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan pertolongan dengan segera (Djunarko dan Hendrawati, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Swamedikasi memiliki beberapa keuntungan yaitu aman apabila digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan obat, efektif menghilangkan keluhan, biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat relatif lebih murah daripada biaya pelayanan kesehatan, hemat waktu karena tidak perlu mengunjungi fasilitas atau profesi kesehatan. Swamedikasi juga memiliki kekurangan yaitu obat membahayakan kesehatan jika penggunaaan obat tidak sesuai dengan aturan pakai, kemungkinan dapat timbul reaksi obat yang tidak diinginkan, kesalahan dapat terjadi pada swamedikasi karena informasi yang diperoleh dari iklan obat kurang lengkap, tidak efektif akibat salah diagnosis dan pemilihan obat serta sulit bertindak objektif karena pemilihan obat dipengaruhi oleh pengalaman menggunakan obat di masa lalu dan lingkungan sosialnya (Holt and Hall, 1990).

B. Cacingan

1. Definisi

  Penyakit cacingan adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh infeksi parasit dari golongan helminthes (cacing) yang hidup dan berkembang di dalam tubuh manusia. Cacingan banyak menyerang anak-anak yang hidup di daerah dengan sanitasi yang buruk (Djunarko dan Hendrawati, 2011).

  Manusia merupakan hospes defenitif beberapa nematoda usus atau cacing perut yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan bagi masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah spesies yang ditularkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

  dan cacing cambuk (Trichuris trichiura). Jenis-jenis cacing tersebut banyak ditemukan di daerah-daerah yang tropis seperti Indonesia. Telur cacing bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur yang infektif dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes defenitifnya (Kepmenkes No.

  424/MENKES/SK/VI/2006).

  2. Penyebab Umumnya yang terjangkit penyakit cacingan adalah anak-anak.

  Penyebab penyakit cacingan adalah makanan, minuman, dan lingkungan yang kotor. Masalah cacing merupakan masalah kesehatan umum, cacing yang paling sering ditemukan adalah cacing gelang dan cacing kremi (Muchid dkk, 2006).

  3. Patofisiologi

  Patofisiologi untuk cacing gelang yaitu gangguan dapat disebabkan larva yang masuk ke paru-paru sehingga terjadi perdarahan pada dinding alveolus.

  Gangguan yang disebabkan oleh cacing biasa biasanya ringan seperti, mual, berkurangnya nafsu makan, diare dan konstipasi. Pada infeksi yang berat yang terjadi pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion). Keadaan dikatakan serius apabila cacing menggumpal dalam usus sehingga mengakibatkan penyumbatan pada usus (Kepmenkes No.

  424/MENKES/SK/VI/2006).

  Pada cacing cambuk yang hidup di sekum atau di dalam kolon asendens manusia, infeksi berat apabila anak cacing tersebar di seluruh kolon dan rektum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengejan pada waktu defekasi atau buang air besar. Cacing cambuk ini memasukan kepalanya ke dalam mukosa usus hingga menyebabkan iritasi dan peradangan mukosa usus. Pada tempat pelekatannya dapat menyebabkan perdarahan, selain itu dapat menyebabkan anemia karena cacing ini menghisap darah manusia (Kepmenkes No. 424/MENKES/SK/VI/2006).

  Cacing tambang hidup dalam rongga usus dan melekat dengan giginya pada dinding usus dan menghisap darah manusia. Infeksi cacing tambang ini dapat mengakibatkan kehilangan darah secara perlahan sehingga penderita dapat mengalami anemia. Ini berdampak pada penurunan gairah kerja dan produktivitas (Kepmenkes No. 424/MENKES/SK/VI/2006).

4. Gejala-gejala

  Gejala penyakit cacingan memang tidak nyata dan sering dikacaukan dengan penyakit-penyakit lain. Orang yang menderita cacingan biasanya lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang. Pada anak-anak yang menderita

  

Ascariasis perutnya buncit (karena jumlah cacing dan kembung perut), matanya

  pucat dan kotor seperti sakit mata (rembes) dan seperti batuk pilek. Perut sering sakit, diare dan nafsu makan berkurang. Pada infeksi cacing cambuk yang ringan tidak terlihat gejala klinis yang jelas atau sama sekali tanpa gejala sedangkan pada infeksi cacing cambuk yang berat dan menahun terutama pada anak dapat menimbulkan diare, disenteri, anemia, berat badan menurun dan kadang-kadang terjadi prolapsus rektum. Infeksi cacing tambang memiliki gejala antara lain lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar menurung, pucat, rentan terhadap penyakit,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  prestasi kerja menurun dan anemia (anemia mikrositik hipokromik). Disamping itu juga terdapat eosinofilia (Kepmenkes No. 424/MENKES/SK/VI/2006).

5. Epidemiologi

  Pada cacing gelang, telur keluar bersama tinja pada tempat-tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari sehingga tumbuh menjadi telur infektif.

  Apabila telur yang infektif masuk bersama makanan atau minuman atau melalui tangan yang kotor atau tercemar oleh telur cacing maka dapat menyebabkan infeksi cacing gelang (Kepmenkes No. 424/MENKES/SK/VI/2006).

  Pada cacing cambuk, telur tumbuh dalam tanah liat, lembab dan tanah

  o

  dengan suhu ± 30

  C. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi karena tanah yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung telur cacing cambuk. Apabila telur cacing cambuk yang infektif masuk bersama makanan atau minuman atau melalui tangan yang kotor maka dapat terinfeksi oleh cacing cambuk (Kepmenkes No.

  424/MENKES/SK/VI/2006).

  Pada cacing tambang, larva cacing tumbuh di tanah yang gembur seperti

  o o

  pasir dan humus dengan suhu optimum 32 C-38

  C. Penyakit ini banyak ditemukan pada penduduk terutama di daerah pedesaan, khususnya daerah perkebunan dan pertambangan. Cacing tambang menghisap darah hanya sedikit tetapi luka-luka gigitan yang berdarah akan berlangsung lama, setelah gigitan dilepaskan dapat menyebabkan anemia berat. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi karena kebiasaan buang air besar di tanah dan penggunaan tinja sebagai pupuk (Kepmenkes No. 424/MENKES/SK/VI/2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Penularan

  Infeksi cacing dapat dapat menular melalui mulut, langsung melalui luka di kulit (cacing tambang dan cacing benang), atau lewat telur (kista) atau larvanya yang ada di mana-mana di atas tanah. Pembuangan kotoran (tinja) yang dilakukan sembarangan dan tidak memenuhi syarat higiene juga dapat menyebabkan terjadinya penularan infeksi cacing (Tjay dan Raharja, 2008).

  7. Pencegahan

  Tindakan pencegahan seperti pengendalian faktor risiko, misalnya menjaga kebersihan lingkungan dan diri, penyediaan air bersih yang cukup, semenisasi lantai rumah, pembuatan dan penggunaan jamban yang bersih dan memadai, menjaga kebersihan makanan, pendidikan kesehatan di sekolah baik untuk guru maupun murid (Kepmenkes No. 424/MENKES/SK/VI/2006).

  8. Pengobatan

  Obat yang dapat digunakan untuk swamedikasi cacingan adalah pirantel pamoate dan piperazine. Pirantel pamoate efektif untuk beberapa jenis cacing dan cara pemakaiannya mudah yaitu dosis tungal atau dosis sekali minum setiap enam bulan sekali. Pirantel pamoate melumpuhkan cacing sehingga mudah terbawa keluar bersama tinja. Dosis pirantel pamoate adalah 10 mg/kg berat badan dengan maksimal pemberian 1 gram sehari, diminum dalam keadaan perut kosong maupun sesudah makan namun lebih baik diminum sebelum tidur. Untuk ibu hamil dan anak di bawah usia 2 tahun tidak dianjurkan minum obat ini (Djunarko dan Hendrawati, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ®

  Obat yang mengandung pirantel pamoate adalah Bascing ,

  ® ® ® ® ® ®

  Combantrin , Compyrantel ,Helmintrin , Konvermex , Medicomtrin , Pantrin ,

  ® ® ® ®

  Piraska , Proworm , Quanttrel , dan Wormetrin . Cara kerja piperazine sama dengan pirantel pamoate yaitu melumpuhkan cacing. Piperazine diberikan tidak dalam dosis tunggal atau dosis sekali minum tetapi harus digunakan selama beberapa hari. Dosis untuk dewasa adalah 75 mg/kg berat badan selam 3-7 hari, dosis untuk anak 50 mg/kg berat badan selama 1-7 hari. Dalam bentuk sirop, piperazine tersedia dengan kandungan 1 g/5 ml sirop, untuk dewasa 15 ml, anak- anak 3-5 tahun 10 ml dan anak 1-2 tahun 5 ml, diminum satu kali sehari setelah makan malam (Djunarko dan Hendrawati, 2011).

  Piperazin dapat digunakan oleh wanita hamil, tetapi tidak boleh untuk

  ® ®

  penderita epilepsi. Obat yang mengandung piperazine adalah Oficitrin , Ascari ,

  ® ® ® ® ® ®

  Ascaron , Ascarzan , Ascamin , Combicetrin , Cymexon , Degezine ,

  ® ® ® ® ® ®

  Embacitrine , Erlixon , Imacitrin , Itrazine , Neo ultraxon , Pimperazine ,

  ® ® ® ®

  Piperacyl , Piprazina , Upixon , dan Vascoxin (Djunarko dan Hendrawati, 2011).

C. Perilaku

  Perilaku adalah respon atau tanggapan seseorang terhadap rangsangan atau stimulus dari luar subyek tersebut. Ada dua macam bentuk respon yaitu bentuk pasif dan bentuk aktif. Bentuk pasif (respon internal) yaitu respon yang terjadi di dalam diri manusia, respon ini tidak secara langsung dapat dilihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan, sikap batin, dan pengetahuan, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  langsung yaitu berupa tindakan nyata seseorang (practice) (Notoatmodjo, 2007). Perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi seseorang dengan lingkungannya yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang terkait dengan kesehatan (Sarwono, 2007). Perilaku kesehatan meliputi yang di bawah ini.

  1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yang merupakan bagaimana manusia berespon sehubungan dengan penyakit dan sakit yang dialami, baik respon secara pasif (mengetahui, bersikap, dan menanggapi penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan luar dirinya) maupun respon aktif (tindakan) yang dilakukan.

  2. Perilaku seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan yang merupakan respon terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional.

  3. Perilaku seseorang terhadap makanan (nutrition behaviour), merupakan respon terhadap makanan sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan.

  4. Perilaku seseorang terhadap lingkungan kesehatan (environmental

  health behaviour), merupakan respon terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia (Notoatmodjo, 2007).

  Pengetahuan

  Pengetahuan merupakan hasil mengetahui setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dilakukan dengan melakukan wawancara atau memberikan angket/kuesioner yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari responden. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang (overt behaviour) (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan dibagi dalam enam tingkat, yaitu :

  a. tahu (know) merupakan kemampuan seseorang dalam mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Seseorang dikatakan mengetahui tentang apa yang dipelajari apabila ia mampu menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan materi yang telah diterima sebelumnya.

  b. memahami (comprehension) merupakan kemampuan seseorang untuk menjelaskan secara benar tentang materi yang ia ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang dikatakan paham terhadap objek atau materi apabila dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan materi yang dipelajari.

  c. aplikasi (application) merupakan kemampuan seseorang untuk menerapkan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

  d. analisis (analysis) merupakan kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi tetapi masih ada kaitannya satu sama lain, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (membuat bagan), membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.

  e. sintesis (synthesis) merupakan kemampuan seseorang untuk menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

  f. evaluasi (evaluation) merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi. Penilaian-penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada sebelumnya (Notoatmodjo, 2007). Menurut Nursalam (2003), pengukuran tingkat pengetahuan responden dilakukan dengan menggunakan sistem skoring yakni dengan skala ordinal sebagai berikut:

  a) tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 76-100%,

  b) tingkat pengetahuan cukup, apabila jawaban responden benar antara 56-75%, c) tingkat pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar antara < 56%.

  Sikap

  Sikap merupakan kecenderungan untuk merespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, obyek atau situasi tertentu (Sarwono, 2007). Manifestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sikap hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap memiliki beberapa tingkatan, yaitu : a. menerima (receiving) diartikan bahwa seseorang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.

  b. merespon (responding) yaitu seseorang memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

  c. menghargai (valuing) yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah dengan orang lain.

  d. bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2007). Menurut Nursalam (2003), pengukuran sikap responden dilakukan dengan menggunakan sistem skoring yakni dengan skala ordinal sebagai berikut: a) baik, apabila jawaban responden benar 76-100%,

  b) cukup, apabila jawaban responden benar antara 56-75%, c) kurang, apabila jawaban responden benar antara < 56%.

  D. Kuesioner

  Kuesioner pernyataan terbuka yang memuat pernyataan mengenai identitas responden dan pernyataan tertutup yang memuat pernyataan tentang variabel penelitian yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Bagian pengetahuan

Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Pengangkatan Air Tenaga Surya di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul | Arrohman | Teknofisika 5800 9923 1 PB

0 0 1

Tradisi ngayau dalam masyarakat dayak : kajian sastra dan folklor - USD Repository

0 1 114

Persepsi guru terhadap ujian nasional : studi kasus pada SMU negeri dan swasta di Kabupaten Gunungkidul - USD Repository

0 0 139

Analisis sikap dan tingkat pemanfaatan guru negeri terhadap asuransi kesehatan : studi kasus pada guru negeri yang bekerja di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur - USD Repository

0 0 108

Perbedaan pengaruh pemberian ceramah dan leaflet pada perilaku swamedikasi ibu-ibu PKK di Dusun Nglawisan Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan : kajian pengobatan maag - USD Repository

0 0 127

Diksi dan kalimat dalam arisan ibu-ibu PKK RT 11, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta - USD Repository

0 1 272

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk ponsel merek Nokia : studi kasus di Kelurahan Pundungsari Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul - USD Repository

0 0 147

Swamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman : kajian pengetahuan dan sikap - USD Repository

0 0 84

Perbedaan pengaruh metode edukasi antara film dan ceramah-testimoni deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap mahasiswi Fakultas Farmasi USD Yogyakarta - USD Repository

0 1 138

Swamedikasi batuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman : kajian pengetahuan dan sikap - USD Repository

0 0 92