Analisis sikap dan tingkat pemanfaatan guru negeri terhadap asuransi kesehatan : studi kasus pada guru negeri yang bekerja di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur - USD Repository
ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT PEMANFAATAN GURU
NEGERI TERHADAP ASURANSI KESEHATAN
Studi Kasus pada Guru Negeri yang Bekerja di Kecamatan Ngrambe Kabupaten
Ngawi Propinsi Jawa Timur
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
HERMINA PUJI LESTARI
032214084
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT PEMANFAATAN GURU
NEGERI TERHADAP ASURANSI KESEHATAN
Studi Kasus pada Guru Negeri yang Bekerja di Kecamatan Ngrambe Kabupaten
Ngawi Propinsi Jawa Timur
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
HERMINA PUJI LESTARI
032214084
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT PEMANFAATAN GURU
NEGERI TERHADAP ASURANSI KESEHATAN
Studi Kasus pada Guru Negeri yang Bekerja di Kecamatan Ngrambe Kabupaten
Ngawi Propinsi Jawa Timur
OLEH :
HERMINA PUJI LESTARI
NIM : 032214084
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I Tanggal : 4 – 11 - 2009 Dra. BR. Diah Utari, M.Si Pembimbing II Tanggal :3 - 12 - 2009 Drs.A Triwanggono, M.S
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 3 Desember 2009 Penulis Hermina Puji Lestari
ABSTRAK ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT PEMANFAATAN GURU NEGERI TERHADAP ASURANSI KESEHATAN Studi Kasus pada Guru Negeri Yang Bekerja di Kecamatan Ngrambe
Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur
Hermina Puji LestariUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009 Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sikap guru negeri terhadap
asuransi kesehatan dan tingkat pemanfaatannya, (2) perbedaan sikap guru negeri terhadap
asuransi kesehatan berdasarkan golongannya, dan (3) perbedaan tingkat pemanfaatan
guru negeri terhadap asuransi kesehatan berdasarkan golongannya.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa
Timur pada bulan Mei sampai dengan Juni 2009. Subyek penelitian ini guru negeri di
kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur, Sampel yang digunakan
adalah 82 dari populasi jumlah guru negeri sebanyak 103 orang, dengan teknik
pengambilan sampel Proportional Purposive Sampling. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis MAM (Multiattribute Atitude Model), skala Likert, dan analisis
Varians (Anova).Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa guru negeri mempunyai sikap yang
positif terhadap asuransi kesehatan (ASKES), tingkat pemanfaatan guru negeri terhadap
asuransi kesehatan (ASKES) tinggi, tidak ada perbedaan sikap guru negeri terhadap
ASKES berdasarkan golongannya, dan tidak ada perbedaan pemanfaatan guru negeri
terhadap ASKES berdasarkan golongannya.
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE CIVIL SERVANT’S ATTITUDE TOWARDS THE
HEALTH INSURANCE
Case Study of the Civil Servant Teacher Who Works at Ngrambe Subdistric Ngawi
District East Java Province
Hermina Puji Lestari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
This research aims to find out (1) the civil servant teacher attitude toward thehealth insurance as well as the utilization rate, (2) the difference of the civil servant
teacher attitude toward the health insurance, (3) and the differences of the utilization rate
of the insurance toward the health insurance based on the job rank.This research was done at Ngrambe subdistric Ngawi District East Java
Province from May up to June 2009. The research subjects were civil servant teachers
who worked at Ngrambe District Ngawi East Java Province. The sample size was 82
from a total population of 103 person, taken under Proportional Purposive Sampling
technique. The data analysis technique used were MAM (Multiattribute Attitude Model),
Likert Scale, and Analysis of Varians (Anova).The result showed that the civil servant teachers had positive attitude toward the
health insurance, the utilization rate of the insurance was considered high, there was no
differences civil servant teacher attitude toward the health insurance, and there was no
differences the utilization rate of the insurance toward the health insurance.PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Hermina Puji Lestari Nomor Mahasiswa : 032214084
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT PEMANFAATAN GURU NEGERI TERHADAP
ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus Pada Guru Negeri yang Bekerja di Kecamatan
Ngrambe Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur)beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 April 2010 Yang menyatakan (Hermina Puji Lestari )
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Tuhan, atas segala berkat dan karunianya yang telah diberikan
sehingga penyusunan skripsi dengan judul ” ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT
PEMANFAATAN GURU NEGERI TERHADAP ASURANSI KESEHATAN.
Studi Studi Kasus pada Guru Negeri yang Bekerja di Kecamatan Ngrambe
Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada studi Manajemen
jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Disamping itu juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pihak yang membutuhkan.Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun
dapat dilalui karena berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Kaprodi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Ibu Dra. BR. Diah Utari, M.Si selaku pembimbing I yang telah menemani dan
membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi bimbingan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Triwanggono, M.S selaku pembimbing II yang telah menemani dan
membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi bimbingan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
menuntut ilmu di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Alm.Bapak dan Alm.Mbak Erna yang sudah sabar mendukung dan memberi
semangat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu dan kakak-kakak’ku mbak Rini, mas Anto, mas Jarwo yang telah memberikan
dorongan, dan semangat untuk segera menyelesaikan kuliah.
8. Keluarga Bapak Agustinus Sukarno yang memberi bimbingan dan dukungan selama
masa kuliah.9. Mas Hendri
10. Anak-Anak Menur 11. Teman-teman seperjuangan’ku ayoe, tya ciprut, novi, iyik, idot, gosrek.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, mengingat kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang terbatas yang dimiliki
oleh penulis. Namun demikian penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak.Yogyakarta, 3 Desember 2009 Hermina Puji Lestari
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iiiABSTRAK .................................................................................................... viii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1 B. Rumusan Masalah .............................................................................
2 C. Batasan Masalah ...............................................................................
3 D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
3 E. Manfaat Penelitian ............................................................................
4 F. Sistematika Penulisan. ......................................................................
4 II. LANDASAN TEORI A. Pemasaran ..........................................................................................
6 B. Manajemen Pemasaran .....................................................................
6 C. Perilaku Konsumen ...........................................................................
7 D. Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen............................................
8 E. Sikap ..................................................................................................
10 F. Asuransi .............................................................................................
11 G. Asuransi Kesehatan............................................................................
13 H. Pegawai Negeri ..................................................................................
14 I. Pegawai Negeri Sipil..........................................................................
15
J. Penggolongan Pegawai Negeri Sipil..................................................
16 K. Definisi Guru .....................................................................................
17 L. Hipotesis ............................................................................................
23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................
24 B. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................
24 C. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................
25 D. Variabel Penelitian dan PengukuranData yang dibutuhkan ..............
25 E. Jenis dan Sumber Data ......................................................................
26 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................
27 G. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel..........................
27 H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian .............................................
30
1. Uji Validitas ..................................................................................
30
2. Uji Reliabilitas ..............................................................................
30 H. Teknik Analisis Data..........................................................................
32
1. Analisis MAM .............................................................................
32
2. Skala Likert ..................................................................................
34
3. Anova ............................................................................................
34 IV. SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Deskripsi Bisnis .............................………………………………….
35 B. Landasan Hukum..................................................................................
38
C. Profil Bisnis.........................................................................................
39 V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden.............................................................................
43 B. Hasil Pengujian Kuesioner ....................................................................
45
1. Uji Validitas ...................................................................................
45
2. Uji Reliabilitas ...............................................................................
47 C. Analisis Data Penelitian ........................................................................
47
1. Untuk Menjawab Rumusan Masalah yang Pertama ......................
47
2. Untuk Menjawab Rumusan Masalah yang Kedua.........................
54
3. Untuk Menjawab Rumusan Masalah yang Ketiga dan Keempat ..
61 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...........................................................................................
63 B. Saran......................................................................................................
64 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
65 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 5.11 Variabel ideal dan belief 5…………………………………………55Tabel 5.19 Ideal rata-rata……………………………………………………....57Tabel 5.18 Variabel ideal dan belief 12………………………………………..57Tabel 5.17 Variabel ideal dan belief 11………………………………………..57Tabel 5.16 Variabel ideal dan belief 10………………………………………..56Tabel 5.15 Variabel ideal dan belief 9…………………………………………56Tabel 5.14 Variabel ideal dan belief 8…………………………………………56Tabel 5.13 Variabel ideal dan belief 7…………………………………………55Tabel 5.12 Variabel ideal dan belief 6…………………………………………55Tabel 5.10 Variabel ideal dan belief 4…………………………………………54Tabel 3.1 Pengambilan sampel untuk masing-msing Guru.…………………33 Tabel 5. 2 Karakteristik berdasarkan jenis Guru .............................................49Tabel 5.9 Variabel ideal dan belief 3…………………………………………54Tabel 5.8 Variabel ideal dan belief 2…………………………………………54Tabel 5.7 Variabel ideal dan belief 1………………………………………....53Tabel 5.6 Hasil pengujian reliabilita………………………………………...52Tabel 5.6 Uji validitas pemanfaatan................................................................51Tabel 5.5 Uji validitas belief (Kinerja)............................................................51Tabel 5.4 Uji validitas ideal (Harapan)............................................................50Tabel 5.3 Karakteristik berdasarkan golongan ...............................................49Tabel 5.20 Belief rata-rata……………………………………………………..58Tabel 5.21 Tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap ASKES, berdasarkan anggota keluarga yang menggunakan ASKES……………………………..62Tabel 5.22 Tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap ASKES berdasarkan jenis pelayanan kesehatan………………………………………………..62Tabel 5.23 Tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap ASKES berdasarkan tempat pelayanan kesehatan………………………………………………..63Tabel 5.24 Tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap ASKES berdasarkan batas wilayah penggunaan…………………………..................................64Tabel 5.25 Tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap ASKES berdasarkan jenis sakit………………………………………………………………...64Tabel 5.26 Tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap ASKES berdasarkan golongan yang paling besar memperoleh manfaat…………………………...65Tabel 5.27 Perhitungan rata-rata dari semua item pertanyaan………………....66Uji Anova
Tabel 5.28 sikap berdasarkan golongan yang meliputi golongan I, II, III, dan IV…………………………...67Uji Anova
Tabel 5.29 pemanfaatan berdasarkan golongan yang meliputi golongan I, II,III, dan IV………………………………………………………….68
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai negeri sipil merupakan salah satu jabatan yang banyak
peminatnya, hal ini bisa dilihat dari peserta ujian calon pegawai negeri sipil di beberapa daerah yang berjumlah ribuan, sejak dulu hingga saat ini.
Salah satu faktor yang menarik perhatian para peserta untuk menjadi pegawai negeri sipil adalah tunjangan yang diberikan oleh pemerintah kepada pegawai negeri sipil. Bukan hanya untuk pegawai negeri sipil saja tapi juga untuk anak dan istri pegawai negeri sipil.
Banyak tunjangan yang diberikan untuk pegawai negeri sipil, salah satunya adalah tunjangan kesehatan. Tunjangan ini dalam bentuk asuransi kesehatan yang sering di sebut dengan ASKES, pegawai negeri sipil dan keluarganya bisa memperoleh potongan harga atau bahkan gratis untuk pertolongan dokter, termasuk dokter spesialis, obat, maupun alat perawatan.
Potongan harga yang diberikan oleh rumah sakit melalui ASKES jumlahnya berbeda. Ada beberapa tingkatan harga sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perbedaan potongan harga ini berdasarkan golongan atau pangkat pegawai negeri sipil. ASKES di peroleh dari pemotongan sebesar 2% dari gaji pokok pegawai negeri setiap bulan, sehingga pegawai negeri dengan golongan yang lebih tinggi akan memperoleh pemotongan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan golongan dibawahnya.
Golongan pegawai negeri sipil dibagi atas 17 golongan. Penggolongan pegawai negeri berdasarkan jenjang pendidikan yang ditempuh dan masa kerja pegawai negeri tersebut. Golongan terendah adalah I/a dan golongan yang paling tinggi adalah golongan IV/e.
Perbedaan potongan harga yang diberikan ASKES menyebabkan beberapa pegawai negeri sipil memilih tidak menggunakan ASKES, dan lebih memilih membayar penuh saat berobat di dokter maupun rumah sakit. Pegawai negeri sipil dengan golongan yang lebih rendah merasa khawatir jika menggunakan ASKES, pelayanan maupun obat yang diberikan dokter maupun rumah sakit tidak akan memuaskan seperti pelayanan yang di berikan pada pasien yang membayar secara penuh.
Atas dasar latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT PEMANFAATAN GURU NEGERI TERHADAP ASURANSI KESEHATAN Studi Kasus pada Guru Negeri yang Bekerja di Kecamatan Ngrambe Kebupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan?
2. Bagaimana tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan?
3. Apa ada perbedaan sikap Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan
4. Apa ada perbedaan tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan berdasarkan golongannya?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan memberikan batasan-batasan yaitu:
1. Guru Negeri yang bekerja di Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur.
2. Guru Negeri yang terdiri dari guru taman kanak-kanak, guru sekolah dasar, guru sekolah lanjutan tingkat pertama dan guru sekolah lanjutan tingkat atas.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sikap Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan.
2. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan berdasarkan golongannya.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemanfaatan Guru Negeri terhadap asuransi kesehatan berdasarkan golongannya.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1. Bagi PT. Asuransi Kesehatan Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan yang berguna bagi pengelola ASKES sebagai pertimbangan dalam memecahkan permasalah yang dihadapi sebagai usaha untuk memberi kepuasan kepada konsumen.
2. Bagi Guru Negeri Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi Guru negeri sehingga ASKES dapat bermanfaat.
3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai tambahan referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan Bab ini berisikan: Latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori Bab ini berisikan: Pemasaran, manajemen pemasaran, perilaku konsumen, faktor yang mempengaruhi konsumen, sikap, asuransi, asuransi kesehatan, pegawai negeri, pegawai negeri sipil, penggolongan pegawai negeri sipil dan hipotesis.
Bab III : Metodologi Penilitian Bab ini berisikan: Jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian dan pengukuran, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisikan: Sejarah perusahaan, tujuan perusahaan, visi dan misi perusahaan. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisikan: Uji validitas dan reliabilitas, analisis data dan pembahasan. Bab VI : Penutup Bab ini berisikan: Kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran Pemasaran menurut Kotler (2005:7) adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan, inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Kebutuhan merupakan suatu pernyataan dari rasa kekurangan, dan kebutuhan manusia akan membentuk suatu keinginan yang di pengaruhi baik oleh budaya maupun kepribdian seseorang.
Menurut Indriyo Gito Sudarmo (1994:3) pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan dapat di terima oleh pasar.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik berupa produk maupun nilai.
B. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler (2005:18) manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi, pengendalian dan program yang di rancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli, sebagai sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Indriyo Gito Sudarmo (1994:30) manajemen pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang direncanakan dengan baik, diorganisasikan, dikoordinasi, serta diawasi sehingga membuahkan hasil yang memuaskan.
Pada awalnya manajemen pemasaran mengatur permintaan menggunakan beberapa cara, agar bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pasar, namun pada akhirnya manajemen pemasaran mengatur hubungan dengan pelanggan, agar pelanggan dapat memperoleh kepuasan, jika pelanggan merasa puas maka tujuan perusahaan bisa tercapai.
C. Perilaku Konsumen
Menurut Husein Umar (2003:11) perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang nyata individu atau kumpulan individu, misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan.
Menurut Engel (1997:3) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Memahami perilaku konsumen merupakan hal penting dalam pengembangan strategi pemasaran.Pengembangan efektifitas dari strategi pemasaran dapat ditunjukkan dengan kemampuan mempengaruhi dan merubah aktivitas konsumen untuk mencapai strategi pemasaran.
D. Faktor Yang Mampengaruhi Konsumen
Menurut Kotler (2005:196-219) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
1. Faktor Budaya
a. Budaya Budaya merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang, karena budaya merupakan suatu susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari.
b. Sub budaya Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai bersama berdasaskan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Setiap budaya mengandung sub budaya yang lebih kecil, banyak sub budaya yang membentuk segmen penting, dan orang pemasaran akan berusaha untuk merancang suatu produk dan program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas-kelas sosial Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen tersusun rapi yang anggotanya memiliki nilai, kepentingan,dan perilaku yang sama.
2. Faktor sosial
a. Kelompok Kelompok terdiri dari beberapa orang yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai sasaran baik secara perorangan maupun secara bersama. b. Keluarga Keluarga merupakan faktor sosial yang paling berpengaruh pada perilaku seseorang. Keputusan seseorang dalam memilih suatu produk bisa di pengaruhi oleh istri, suami , anak, maupun orang tua, karena mereka sering bertemu dalam jangka waktu yang lama.
c. Peran dan status Status seseorang pasti juga berpengaruh terhadap perilaku seseorang, sebagai contoh seorang atasan akan memilih suatu produk yang berbeda dengan bawahannya, hal ini bisa dipengaruhi oleh rasa gengsi maupun kemampuan keuangan mereka.
3. Faktor pribadi
a. Umur dan tahap siklus hidup Bertambahnya usia dan kedewasaan seserang juga ikut berpengaruh dalam pemilihan suatu produk, dari waktu ke waktu seseorang akan melakukan perubahan dalam pembelian suatu produk sesuai dengan usianya.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan berpengaruh dalam perilaku konsumen, sebagai contoh seorang guru membeli baju yang berbeda dengan seorang manajer, selain dipengaruhi oleh lingkunan bekerja tapi juga dipengaruhi oleh kondisi keuangan.
c. Gaya hidup Gaya hidup merupakan suatu pola hidup seseorang, pola ini ditunjukkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pandapatnya. d. Kepribadian dan konsep diri Kepribadian merupakan karakter seseorang yang cenderung kuat untuk menghasilkan tanggapan terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
4. Faktor psikologi
a. Motivasi Motivasi merupakan suatu dorongan seseorang untuk berusaha memenuhi kebutuhannya.
b. Persepsi Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, menginterpretasikan informasi untuk memperoleh suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
c. Keyakinan dan sikap.
Keyakinan dan sikap seseorang akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam membeli beberapa produk.
E. Sikap
1. Pengertian Sikap Sikap menurut Engel (1994:53) adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.
2. Komponen Sikap
a. Komponen Kognitif Yaitu keyakinan atau kepercayaan terhadap produk, misalnya daya tahan produk. b. Komponen afektif Yaitu perasaan atau tanggapan terhadap produk, misalnya bagus atau tidaknya suatu produk.
c. Komponen tingkah laku Yaitu reaksi seseorang terhadap suatu obyek melalui tingkah lakunya.
3. Pengukuran Sikap Pengukuran sikap dilakukan untuk meneliti arah sikap konsumen.
Pengukuran terhadap sikap meliputi semua karakterisitik sikap. Tetapi hal tersebut sulit dilakukan. Dalam pengukuran sikap, sejumlah pendekatan dikembangkan untuk memperkirakan sikap konsumen terhadap atribut produk yang diasosiasikan sebagai obyek. Analysis Multiattribute Attitude
Model adalah salah satu analisis yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen secara keseluruhan mengenai atribut-atribut produk.
F. Asuransi
Berdasarkan Undang-Undang no 1 tahun 1992 tentang usaha asuransi, asuransi adalah perjanjian antara 2 pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung, karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak yang ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang. Dilihat dari segi fungsi asuransi, jenis-jenis asuransi yaitu:
1. Asuransi kerugian Yang termasuk dalam asuransi kerugian yaitu asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, dan asuransi aneka.
2. Asuransi jiwa Asuransi jiwa merupakan penanggulangan jiwa yang berkaitan dengan meninggalnya seseorang.
3. Reasuransi Reasuransi disebut juga dengan asuransi dari asuransi, karena memberikan asuransi kepada perusahaan asuransi.
Sedangkan dilihat dari segi kepemilikannya, asuransi dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Asuransi milik pemerintah Adalah perusaan asuransi yang 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah.
2. Asuransi milik swasta Merupakan perusahan asuransi yang sahamnya dimiliki oleh pihak swasta dalam negeri.
3. Asuransi milik perusahaan asing Merupakan cabang dari perusahaan asing luar negeri.
4. Asuransi milik campuran Merupakan kerjasama antara pihak swasta dalam negeri dengan pihak asing.
G. Asuransi Kesehatan
Badan penyelenggara asuransi kesehatan bagi pegawai negeri sipil adalah PT. Asuransi Kesehatan Indonesia yang tidak hanya memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan secara paripurna sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku, namun juga mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun.
Standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, dan pelayanan kesehatan penunjang lainnya. Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan yang diberikan melalui sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta antara lain dokter umum, dokter gigi , balai kesehatan ibu dan anak, rumah bersalin dan sarana kesehatan dasar lainnya. Pelayanan kesehatan rujukan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan melalui sarana pelayanan kesehatan rujukan antara lain dokter spesialis, dokter gigi, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan spesialis lainnya. Pelayanan kesehatan penunjang antara lain pelayanan obat, laboratorium dan lain-lain.
Menurut Keputusan Presiden No 230 tahun 1968 tentang pemeliharaan kesehatan pegawai negeri, biaya yang diperlakukan untuk pertolongan dokter, termasuk spesialis, obat-obatan dan alat perawatan, dibantu sepenuhnya oleh pemerintah dengan pembatasan sebagai berikut:
1. Khusus untuk kacamata yang mendapat bantuan sepenuhnya hanyalah seharga kacamata tanpa gagang. a. Dibayar penuh apabila di kelas III.
b. Dibayar 60% apabila di kelas II.
c. Dibayar 40% apabila dikelas I.
Iuran yang diberikan pemerintah dalam penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi pegawai negeri sipil dan penerima pensiun besarnya sama dengan iuran yang dibayar oleh pegawai negeri sipil dan penerima pensiun sebesar 2% dari penghasilan pegawai negeri sipil dan penerima pensiun.
Namun demikian kewajiban pemerintah memberikan iuran sebesar 2% dari penghasilan pegawai negeri sipil dan penerima pensiun tersebut dilakukan bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Pengertian iuran diberikan secara bertahap ini adalah pemerintah selalu meningkatkan besarnya iuran dari waktu ke waktu sampai dengan mencapai besarnya iuran yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah, sebagai kewajiban pemerintah dalam penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi pegawai negeri dan penerima pensiun.
H. Pegawai Negeri
Ada beberapa pengertian tentang pegawai negeri, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 13 tahun1952, pegawai negeri adalah orang yang bekerja sebagai pegawai dalam badan pemerintah baik tetap maupun sementara. Tetapi dalam penjelasan yang lebih lanjut pegawai yang tidak tetap tidak termasuk pegawai negeri.
Menurut Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1952 pegawai negeri adalah Undang-Undang No 8 tahun 1974 pegawai negeri adalah mereka yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai negeri adalah pegawai yang bekerja sebagai pegawai dalam badan pemerintah dan diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
I. Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan pasal 2 ayat(2) UU No 8 tahun 1974 pegawai negeri sipil adalah pegawai negeri yang terdiri dari pegawai negeri sipil pusat dan daerah yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
Pegawai negeri sipil pusat adalah pegawai negeri yang gajinya dibebankan pada APBN dan bekerja pada departemen, lembaga pemerintah non departemen, kesekretariatan lembaga tertinggi atau lembaga tinggi negara, instansi vertikal di daerah,dan kepaniteraan.
Pegawai negeri sipil daerah adalah pegawai negeri daerah otonom,yang berarti daerah yang berhak, berwenang, dan berkewajiban mengatur rumah tangganya sendiri.
J. Penggolongan Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sipil dibedakan atas beberapa golongan, perbedaan golongan ini berdasarkan jenjang pendidikan dan pangkat pegawai negeri.
Golongan pegawai negeri sipil dibagi menjadi 17 golongan yaitu golongan I/a, I/b, I/c, I/d, II/a,II/b, II/c,II/d, III/a, III/b, III/c, III/d, IV/a, IV/b, IV/c, IV/d, dan IVe.
Menurut Undang-Undang Kepegawaian pasal 11 ayat 4, golongan ruang yang ditetapkan untuk calon pegawai negeri sipil, adalah :
1. Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar atau yang setingkat;
2. Golongan ruang I/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang setingkat;
3. Golongan ruang II/a yang bagi yang pada saat melamar serendah- rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I, atau yang setingkat;
4. Golongan ruang II/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II;
5. Golongan ruang II/c bagi yang melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III;
6. Golongan ruang III/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana (S1), atau Diploma IV;
7. Golongan ruang IIIb bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah lain yang setara, Magister (S2), atau Ijazah Spesialis I;
8. Golongan ruang III/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Doktor (S3), atau Ijazah Spesialis II.
Sedangkan menurut pasal 16 yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil diberikan pangkat:
1. Juru Muda bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang I/a;
2. Juru bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang I/c;
3. Pengatur Muda bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang II/a;
4. Pengatur Muda bagi yang diangkat dalam golongan ruang II/b;
5. Pengatur bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang II/c;
6. Penata Muda bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang III/a;
7. Penata Muda Tingkat I bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang II/b;
8. Penata bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang IIIc.
K. Definisi Guru
Dalam dunia pendidikan banyak sekali definisi tentang guru, menurut Oemar Hamalik (2003: 230) terdapat definisi guru sebagai berikut:
1. Guru sebagai pembimbing belajar di sekolah Guru sebagai pembimbing belajar di sekolah maksudnya adalah siswa sebagai anak didik tentunya dalam proses balajar banyak mengalami masalah atau kesulitan, terutama dalam diri siswa. Dengan adanya berbagai masalah dalam diri siswa tersebut , maka perlu adanya bimbingan dari guru, sebab selama berada di sekolah guru yang bertanggung jawab terhadap siswa.
2. Guru sebagai pengajar Guru sebagai pengajar berarti membantu murid untuk mempelajari hal- hal yang tidak mereka ketahui dan memahami apa yang mereka pelajari, menerangkan dan menjelaskan kepada murid
3. Guru sebagai pembaharu Seorang pengajar mengungkapkan pengalaman manusia dengan istilah-istilah yang mempunyai arti bagi murid. Tugas guru adalah mengungkapkan khasanah kebijakan dan pengalaman dalam istilah-istilah yang mempunyai arti bagi murid jaman sekarang.
Pengajar harus dapat memahami pelajaran dan semangat dari berbagai masa yang telah dilampaui oleh manusia dari keterikatannya pada pengalaman yang sempit dan terbatas. Murid akan dapat maju kearah pemikiran dan percobaan yang membawanya kepada penemuan kebenaran- kebenaran baru. Pengajar sebagai jembatan antara yang lain dengan yang baru. Bagaimana seorang yang efektif membantu murid untuk mengambil bagian dalam pengalaman manusia masa lalu sedemikian rupa sehingga hal-hal itu benar-benar berarti bagi masa kini.
4. Guru sebagai teladan Salah tugas paling mendasar yang harus dipunyai guru adalah menjadi teladan dan contoh bagi muridnya dan bagi semua yang memandangnya sebagi guru. Mutu dan kekuatan teladan seorang guru bergantung pada ciri dan efektifnya seorang guru, maka semakin kuatlah ia sebagai teladan.
5. Guru sebagai pencari Guru diharapkan menjadi seorang yang selalu terus-menerus mencari kebenaran pemahaman, guru tetap dinamis dan berkembang sepanjang hidupnya. Sikap guru untuk tahu dan mencari dan meningkatkan kebutuhan untuk mencari. Pencarian pengetahuan yang terus-menerus dari guru itu meyakinkan murid-muridnya bahwa tidak tahu merupakan hal yang wajar dalam hidup dan bahkan lebih merupakan sarana untuk berkembang daripada hambatan.
Tugas guru sebagai pencari adalah untuk melindungi, menghargai dan membangun lebih lanjut pengetahuan dan nilai, sementara guru dan muridnya melibatkan diri dalam proses mencari sambil memperkembangkan metode pencarian.
6. Guru sebagai penasehat Guru merupakan penasehat bagi murid-muridnya dan bagi orang tua mereka. Seorang guru ingin memahami peran penasehat, sebagai salah satu segi dari pekerjannya dan mencoba untuk melakukan dengan baik. Proses pertumbuhan untuk menuju kedewasaan tidak mudah, banyak masalah emosional atau masalah-masalah yang berat, maka perlu mengembagkan cara-cara mengenai soal-soal serta masalah-masalah. Pilihan-pilihan anak dan remaja yang sedang tumbuh ditentukan oleh masyarakat, orang tua, guru-gurunya dan akhirnya oleh dirinya sendiri.
Murid dalam proses pembelajaran akan selalu membutuhkan nasehat dan sering kali memerlukan seseorang yang biasa diajak bicara. Mereka dalam persiapan untuk kemajuan pelajaran murid akan datang kepada guru, perlu nasehat dan kawan. Dalam proses pertumbuhan banyak pelajar sangat membutuhkan seseorang untuk diajak bicara dari luar lingkungan keluarganya. Ini kewajiban guru untuk memenuhi kebutuhan itu. Setiap murid merasakan kebutuhan untuk berbicara pada seseorang yang ia percaya dan bicara tentang suatu masalah.
7. Guru sebagai pencipta Guru adalah pencipta dan sebagai orang yang merangsang daya cipta pada orang lain. Daya cipta berlangsung dimana ada kehidupan, segi penciptaan bersifat rohani. Guru sebagai pencipta harus peka terhadap kemampuan mencipta yang tidak terbatas dari muridnya. Murid merupakan pencipta, ia berada ditengah-tengah himpunan daya cipta yang sedang dalam proses perwujudan sebagai pencipta dan penggiat, ia berada di pusat proses pendidikan.