Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository

  PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN MEMPREDIKSI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SD NEGERI LANGENSARI Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh : OKTAVIA INDAH PUSPITA SARI NIM: 081134132

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberikan jalan untuk menyelesaikan karya ini.

  2. Orang tuaku yang membesarkanku dan mengajarkan aku arti tanggung jawab dalam kehidupan.

  3. Suster Inez yang mengajarkanku untuk selalu rendah hati dan bersyukur.

  4. Adikku yang kukasihi

  5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  6. Keluarga besar Suster FCJ 7. Keluarga besar Suster OSU

  8. Sahabat-sahabat dan orang yang menyayangiku

  

HALAMAN MOTTO

‘’Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,

  percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikannya kepadamu’’

  (Markus 11:24)

  ‘’Ambilah keputusan lalu jalanilah dengan bertanggungjawab’’

  

‘’Less Is More’’

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah Terhadap Minat, Keaktifan, Kemampuan Memprediksi, dan Prestasi Belajar IPA Di SD Negeri Langensari adalah karya saya sendiri tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 September 2012 Penulis,

  Oktavia Indah Puspita Sari

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Oktavia Indah Puspita Sari Nomor Mahasiswa : 081134132

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN

METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN

MEMPREDIKSI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA

DI SD NEGERI LANGENSARI

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN

METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN

MEMPREDIKSI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SD NEGERI

  

LANGENSARI

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Mengetahui minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah. 2) Mengetahui keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah. 3) Mengetahui kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.. 4) Mengetahui prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Langensari yang terdiri dari kelas IVA sebanyak 21 siswa sebagai kelompok eksperimen, dan kelas IVB sebanyak 20 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrument penelitian berupa 10 soal pilian ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa, 20 soal pernyataan untuk mengukur minat belajar siswa, 8 soal essay untuk mengukur kemampuan memprediksi siswa serta lembar pengamatan untuk melihat keaktifan siswa selama proses pembalajaran. Instrument tersebut telah memenuhi syarat validitas dari dua ahli (expert judgement).

  Analisis data minat, kemampuan memprediksi dan prestasi belajar siswa dilakukan dengan membandingkan rata-rata kenaikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta membandingkan selisih mean atau posttest kelompok

  

ABSTRACT

THE DIFFERENT INFLUENCE OF THE APPLICATION OF DISCOVERY

METHOD FROM LECTURING METHOD TOWARD INTEREST,

ACTIVENESS, PREDICTION ABILITY AND LEARNING PERFORMANCE

  

IN SCIENCE OF STUDENTS OF LANGENSARI PUBLIC ELEMENTARY

SCHOOL

  This research is aimed to find out the differences between the implementation’s effects of discovery method and lecturing method in science subject on student’s 1) interest, 2) involvement, 3) student prediction ability skills, and 4) learning achievement of fourth grade students 2011/2012 in Babarsari Public Elementary School.

  The type of the research was the experimental quantitative research. The subjects of the research were the grade five Langensari public elementary school students which were divided into 21 students of class IVA as the experimental group and 20 students of class IVB as the controller group. The instrument used in the research was 10 multiple choice questions to measure the students’ performance, 20 questions to measure student learning interest, 8 essay questions to measure the student’s prediction ability as well as observation sheets to check the student’s effectiveness during the teaching process. The instruments have fulfilled the validity requirements from two expert judges.

  The data analysis of interest, prediction ability and student’s performance was done my comparing the average of the development of experimental group and controller group as well as comparing the gap of the mean or posttest of experimental group and controller group by using T-test check. The analysis of effectiveness data was done by comparing mean of student effectiveness during teaching process of experimental group and controller group by using T-test check.

  The result of the research by using the discovery method compared to the lecturing method showed that the interest, effectiveness, prediction ability and student

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah Terhadap Minat, Keaktifan, Kemampuan Memprediksi, dan Prestasi Belajar IPA Di SD Negeri Langensari” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Serjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Menyadari betapa banyak pihak yang telah memberi bantuan, bimbingan, dukungan, masukan saran dan kritik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S. J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Gregorius Ari Nugrahanta,SJ,S.S.,BST.,M.A., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberi pengarahan, bimbingan, saran dan kritik skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed, selaku dosen pembimbing II yang telah begitu baik bersedia melungkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan masukan

  8. Bapak Eko Sukoco, Ibu Sugiarti, Adik Bangkit Suko Mukti, Suster Inez, Romo Mardi Santoso terimakasih untuk cinta, kasih sayang, dukungan, doa, nasehat, kebaikan dan selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi.

  9. Sahabat terbaik saya Appolonia Tegu Djea dan Helga Graciani Hidajat terimakasih atas kebersamaan dan pertolongannya selama ini.

10. Keluarga Besar Suster FCJ baik yang di Baciro maupun yang di Soropadan yang selalu memberikan cinta kasih dalam menyelesaikan skripsi.

  11. Keluarga Besar Suster Ursulin baik yang di Pondok Angela maupun yang di Pandega yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikn skipi ini.

  12. Teman-teman di Pondok Angela Polo, Nike, Nani, Winda, Yuni, Viany, Hedwig, Sima, Indah, Yolanda, Ria, Irma, Bertin, Cemara, Ike, Ira, Stefi, Natalia, Meri, Dian, Indri, Rina, dan semua yang tidak sempat disebut, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

  13. Teman-teman seperjuanganku PGSD kelas A angkatan 2008.

  14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.

  Penulis,

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ………………….. .................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………… ................. iv HALAMAN MOTO………………………………………… ............... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………… ................. . vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vii ABSTRAK…………………………………………………… .............. viii

  

ABSTRACT …………………………………………………… ............. ix

  KATA PENGANTAR……………………………………….. .............. x DAFTAR ISI……………………………………….. ............................. xii DAFTAR TABEL…………………………………………… ............... xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………… ............... xvii BAB I PENDAHULUAN………………………………………… ......

  1 1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………… ........

  1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………. ........

  2 1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………. .....

  2 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………… ....

  3

  2.1.1.6. Hakikat IPA……………………………………………. ...........

  20 3.7. Teknik Pengumpulan Data…………………………………… .......

  28 4.2 Keaktifan……………………………………………………….. .....

  26 4.1.3 Pembahasan……………………………………………… ............

  25 4.1.2 Analisis…………………………………………………….. .........

  25 4.1.1 Data……………………………………………………….. ..........

  25 4.1 Minat…………………………………………………………… .....

  21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. .......

  21 3.8. Teknik Analisis Data………………………………………… ........

  16 3.6. Uji Validitas…………………………………………. ....................

  11 2.1.1.7. Materi IPA……………………………………………... ........

  16 3.5. Instrumen Peneliti…………………………………………… ........

  16 3.4. Defenisi Operasional……………………………………………... .

  15 3.3. Variabel Penelitian…………………………………………….. .....

  15 3.2. Subjek Penelitian…………………………………………… .........

  15 3.1. Jenis Penelitian……………………………………………….. ......

  14 BAB III METODE PENELITIAN……………………………… ......

  12 2.3 Hipotesis…………………………………………………. ...............

  12 2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya………………………………. ..........

  29

  4.4.2 Analisis……………………………………………………… .......

  37 4.4.3 Pembahasan………………………………………………. ...........

  38

  4.5 Keterbatasan Penelitian ……………………………………………

  39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………… ............

  40 5.1 Kesimpulan…………………………………………………… .......

  40 5.2 Saran………………………………………………………….. ........

  40 DAFTAR PUSTAKA………………………………………….. ..........

  41 LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………….. .........

  43

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Minat……………………………… ...

  17 Tabel 2. Kisi-Kisi Pengamatan Keaktifan ………………………

  19 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Kemampuan Memprediksi …………… ..

  20 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Prestasi …… .............................................

  20 Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data …… .....................................

  21 Tabel 6. Skor Minat Siswa ……… ...............................................

  25 Tabel 7. Hasil Uji Normalitas …………………… .......................

  26 Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Minat ……………………… .....

  27 Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan Pretest ke Posttest ………… .........

  27

  Tabel 14. Skor Kemampuan Memprediksi Siswa ……………… ..

  32 Tabel 15. Hasil Uji Normalitas ……… ...........................................

  33 Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas ……………………… ...............

  34 Tabel 17. Hasil Uji Perbedaan Pretest ke Posttest ………………..

  34 Tabel 18. Perbedaan Skor Posttest ……… .....................................

  34 Tabel 19. Skor Prestasi Siswa ……………… ................................. … 36 Tabel 20. Hasil Uji Normalitas ……………………………… .......

  37 Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas ……………………………… ...

  37 Tabel 22. Hasil Uji Perbedaan Pretest dan Posttest ………………

  38 Tabel 23. Hasil Uji Perbandingan Skor Posttest ……… ................

  38

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus Kelas Eksperimen………………… .......

  44 Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen…………….. ..................

  52 Lampiran 3. Intrumen Pengumpulan Data ……………… ......

  63 Lampiran 4. Tabulasi Data Kelas Eksperimen ……… ............

  71 Lampiran 5. Tabulasi Data Kelas Kontrol……………… .......

  79 Lampiran 6. Uji Statistik ………………… .............................

  87 Lampiran 7. Rubrik Penilaian ……………………………….. 101 Lampiran 8. Foto-foto Penelitian ……………… .................... 104 Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian ……… ................................ 107 Lampiran 10. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian … 109 Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup ……………… ................ 111

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Menurut Wahyana (Trianto, 2010: 136) “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun sistematik. IPA merupakan ilmu yang berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep”. Jadi dalam pembelajaran IPA perlu adanya langkah-langkah seperti diatas yang membuat IPA semakin lebih berkembang dan tujuan-tujuan IPA dapat tercapai secara optimal.

  Metode ceramah menurut Djamarah dan Zain (2010: 97) adalah “cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan atau masalah secara lisan”. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya di kelas IV SD Negeri Langensari belum dilaksanakan secara optimal karena berdasarkan tiga kali pengamatan siswa sangat pasif didalam kelas, tidak ada yang bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah dimana guru bercerita tentang hal-hal yang terjadi di alam tanpa dikaitkan dengan benda-benda nyata yang berada di lingkungan mereka. Sehingga dalam proses belajar mengajar akan terjadi pada waku mendatang dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Langensari melalui penggunaan metode penemuan. Menurut Hanafiah (2012: 77) metode penemuan adalah “kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan”.

  Penggunaan metode penemuan menciptakan suasana pembelajaran lebih aktif, karena metode penemuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan sendiri dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing sehingga proses belajar-mengajar akan memberikan hasil yang optimal. Sehingga minat, keaktifan, kemampuan memprediksi siswa dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

1.2 Rumusan Masalah

  1 Apakah minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah?

  2 Apakah keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah?

  3 Apakah kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari

1.3 Tujuan Penelitian

  1 Mengetahui minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

  2 Mengetahui keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

  3 Mengetahui kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

  4 Mengetahui prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

4.1 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat teoritis penelitian ini untuk menambah wawasan peneliti tentang salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar siswa dalam mata

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori-Teori yang Mendukung

2.1.1.1 Metode Penemuan

  Metode penemuan menurut Hamzah (2011: 98) “merupakan metode pembelajaran di mana siswa didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru”. Menurut Hamdani (2011: 94) yang senada dengan Hamzah metode penemuan “merupakan upaya siswa dalam mengolah prinsip-prinsip hasil penelitian untuk memdapatkan temuan baru”. Jadi metode penemuan menurut Hamzah dan Hamdani siswa mendapat temuan baru

  Menurut Hamalik (2003: 219) “metode penemuan adalah metode yang melibatkan proses-proses mental untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip”. Metode penemuan menurut Basleman (2011: 119) yang mendukung Hamalik adalah “kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik tanpa diberikan jawaban yang tepat, karena diminta untuk menemukan jawaban sendiri”.

  Fungsi dari metode penemuan menurut Hanafiah (2012: 78) adalah “dapat membangun komitmen belajar, yang dapat diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan mencari dan menemukan sesuatu dalam proses

  5) Mencek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan diselidiki dan ditemukan.

6) Mempersiapkan penataan ruang kelas.

  7) Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan. 8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan dan penemuan.

  9) Menganalis sendiri atas data temuan. 10) Merangsang terjadinya dialog antar peserta didik. 11)

  Memberikan penguatan kepada peserta didik untuk melakukan penemuan. 12) Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil temuannya.

  Jadi langkah-langkah ini akan digunakan dalam penerapan proses belajar mengajar didalam kelas pada mata pelajaran IPA. Adapun keunggulan dari metode penemuan, menurut Hanafiah (2012:

  79) sebagai berikut: 1) Membantu peserta didik mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.

  2) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan megendap dalam pikirannya.

  3) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk

  1) Siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk belajar ini.

  Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. 2) Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil. 3) Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan. Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan metode penemuan adalah metode pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa sehingga mereka menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru.

2.1.1.2 Minat

  Menurut Slameto (2002: 181), ”minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Menurut Djaali (2007: 121) yang senada dengan Slameto “minat adalah gaya gerak yang mendorong penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri”. Menurut Djiwandono (2006: 365- 366)yang mendukung Djaali “minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon kepada situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya”.

  Menurut Suprijanto (2007: 25) “minat adalah keinginan yang datang

  Slameto (2010: 180) mengungkapkan bahwa minat siswa diekspresikan dengan :

1. Suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

  Pernyataan adalah sesuatu yang dinyatakan atau diungkapkan seseorang baik secara lisan maupun tertulis. Pernyataan bisa berupa pernyataan positif seperti suka, senang, cinta, tertarik sedang pernyataan negatif misalnya kurang/tidak suka, tidak senang, tidak tertarik dan sebagainya. Biasanya, minat seseorang diungkapkan lebih dengan pernyataan positif dan diikuti tindakan dari pernyataannya tersebut. Minat dimanifestasikan dalam bentuk partisipasi.

  Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan atau peranserta secara fisik, mental dan intelektual. Siswa yang terlibat dalam proses belajar, maka akan tampak kegiatannya dalam menjelajah, mencari, mempertanyakan sesuatu, menyelidiki jawaban atas suatu pertanyaan, mengelola, dan menyampaikan hasil perolehannya secara komunikatif.

  2. Cenderung memberikan perhatian yang lebih besar.

  Perhatian dapat berarti peningkatan aktivitas mental terhadap suatu rangsangan tertentu. Seorang siswa yang memiliki perhatian terpusat, berarti

  Dalam penyusunan kisi-kisi instrument pengukuran minat, peneliti mengacu pada teori Slameto.

  Dapat diambil kesimpulan dari beberapa pengertian di atas, maka minat adalah perasaan tertarik yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

2.1.1.3 Keaktifan

  Keaktifan menurut Yamin (2007: 76) adalah “keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri”. Menurut Hamzah (2011: 196) “keaktifan adalah keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan aspirasinya”. Dalam proses belajar mengajar yang dimaksudkan dengan keaktifan menurut Dimyati (2006: 45) adalah “anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan”.

  Menurut Riyanto (2009: 76) Keaktifan adalah siswa aktif memproses dan mengolah baik secara fisik, intelektual, dan emosional dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Arifin (2009: 294) keaktifan adalah dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri.

  Meichati dalam Dimyati dan Mujiono (2006: 45) menyatakan keaktifan dapat diwujudkan dalam :

  1. Gerak belajar dinamis

  2. Selalu ingin tahu Dalam masa perkembangannya setiap siswa memiliki rasa selalu ingin tahu (curiosity) akan segala sesuatu di sekitarnya. Rasa keingintahuan ada, karena terdapat hal-hal yang belum mereka ketahui, yang berakibat mendorong mereka terlibat dalam suatu proses belajar yang diwujudkan dengan sering bertanya, mengungkapkan pendapat untuk mencari kebenaran dll.

  3. Hidup sosial Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, yang mana selalu membutuhkan bantuan orang lain. Demikian dalam belajar, siswa harus berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah guru, teman, alam sekitar, atau benda-benda di sekitarnya.

  Penyusunan indikator-indikator dalam kisi-kisi instrument lembar pengamatan keaktifan, peneliti mengacu pada teori McKeachie di atas.

  Maka dapat disimpulkan keaktifan adalah keinginan untuk berbuat, bekerja sendiri, mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya.

2.1.1.4 Kemampuan Memprediksi

2.1.1.5 Prestasi Belajar

  Menurut Arifin (2009: 12) “prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha”. Prestasi menurut Syah (2003: 213) yang senada dengan Arifin adalah “pengungkapan hasil belajar meliputi ranah psikologis yang berubah akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Menurut Nasution (2001: 39) “prestasi adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu, dapat dilihat dari nilai tes atau angka”. Menurut Chaplin (dalam Afif, 2003: 91) “prestasi belajar adalah tolak ukur taraf keberhasilan individu dalam menguasai tugas-tugas sekolah yang dinilai oleh guru atau tes lainnya”.

  Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor menurut Nasution (2001: 39) yaitu faktor intern dan faktor ekstern siswa. Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dan bersumber dari pribadi seseorang, faktor intern antara lain pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh siswa, keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa (cara belajar, cara mengerjakan tugas, membaca buku, belajar kelompok), kesehatan siswa, kecerdasan, sikap, cita-cita, dan hubungannya dengan orang lain. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri pribadi siswa, faktor estern meliputi proses belajar mengajar, sarana belajar, lingkungan belajar (suasana sekolah dan suasana rumah), kondisi sosial ekonomi keluarga.

  Prestasi belajar mempunyai fungsi menurut Arifin (2009: 13), “sebagai laku yang didapat melalui interaksi dengan lingkungan yang bersifat menetap yang dapat ditunjukkan dengan nilai akademik.

2.1.1.6 Hakikat IPA

  Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut Tim pengembang Ilmu Pendidikan (2007: 187) ”merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi didalamnya sebagai objeknya”.

  Menurut Tim pengembang Ilmu Pendidikan (2007: 192) “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencakup ranah proses, produk, dan sikap. komponen-komponen dalam proses meliputi identifikasi masalah, observasi, menyusun hipotesis/membuat prediksi, menganalisis, mengekstrapolasi, dan mensintesis”. komponen-komponen produk meliputi fakta, konsep, teori, generalisasi. komponen-komponen sikap meliputi rasa ingin tahu yang tinggi, kritis, kreatif,dll. Menurut Fowler (dalam Trianto, 2010: 136) “IPA adalah pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan”.

  IPA menurut Trianto (2010: 136) “adalah ilmu yang mempelajari alam semesta baik yang dapat diamati oleh indera maupun yang tidak dapat diamati oleh indera”.

  Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

  IPA adalah ilmu pengetahuan pada gejala-gejala alam melalui metode

  Dalam penelitian ini, model roket, pesawat, baling-baling yang digunakan menggunakan kertas, sedangkan model parasut menggunakan plastik.

2.2 Hasil penelitian sebelumnya

  Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh

  1. Purwadadi (2009). Penelitian ini berjudul Efektifitas Pembelajaran

  Fisika Di SLTP Pada Pokok Bahasan Kalor Dengan Menggunakan Metode Discovery Terbimbing Pada SLTP Kristen 1 Klaten . Tujuan

  penelitian ini adalah 1) Mengetahui sejauh mana efektivitas keterlibatan siswa terhadap pembelajaran fisika di SLTP pada pokok bahasan kalor dengan metode Discovery Terbimbing. 2) Mengetahui bagaimana pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan kalor setelah pembelajaran dengan metode Discovery

  Terbimbing. 3) Mengetahui bagaimana minat atau sikap siswa terhadap pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor setelah pembelajaran dengan metode discovery terbimbing. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) Tidak ada perbedaan pada tingkat keterlibatan siswa secara klasikal dalam kegiatan menjawab

  1) Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk memperoleh informasi-informasi dari berbagai sumber. 2)

  Mengurangi ketergantungan kepada guru sebagi sumber informasi yang membuat siswa pasif untuk berfikir 3) Melatih para siswa untuk memanfaatkan sumber-sumber informasi. 4) Meningkatkan pemahaman terhadap isi materi, karena keterlibatannya secara langsung dari proses pencarian. Hasil dari penelitian tersebut ialah, pada siklus I terdapat peningkatan nilai hasil belajar 14% dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan mencapai 23% disbanding data nilai awal. Sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan prestasi belajar berupa nilai peningkatan hasil belajar sebesar 10% dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan sebesar 29%. Dengan demikian siklus I dan siklus II terdapat peningkatkan prestasi yang berupa nilai hasil belajar mencapai 24% dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 52%. Jadi, metode discovery dapat meningkatkan prestasi belajar tentang letak negara-negara di Asia Tenggara pada peta buta bagi siswa kelas VI C SDN Sukun I Kota Malang.

  Dari dua hasil penelitian diatas terbukti bahwa metode penemuan dapat meningkatkan minat siswa SLTP Kristen 1 Klaten dan dapat

  2 Keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan berbeda signifikan daripada yang menggunakan metode ceramah.

  3 Kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan berbeda signifikan daripada yang menggunakan metode ceramah.

4 Prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada

  pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan berbeda signifikan daripada yang menggunakan metode ceramah.

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental kuantitatif (Sugiyono, 2010: 112). Berikut designnya :

  O1 X1 O2 O3 X2 O4 Keterangan : O1, O3 : pretest O2, O4 : posttest X1 : metode penemuan X2 : Metode ceramah Dalam desain ini terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan penerapan metode penemuan dan kelompok kontrol yang beri perlakuan penerapan metode ceramah. Sebelumnya kedua kelompok ini diberikan

  pretest yang sama, untuk mengetahui keadaan awal, apakah ada perbedaan di

  antara keduanya atau tidak. Setelah beberapa kali pembelajaran, kemudian diberikan posttest kedua kelompok.

  3.2 Subjek Penelitian

  Pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan oleh guru mitra yaitu guru kelas IVB sendiri. Pada saat pembelajaran kelas IVB tidak dikondisikan seperti penelitian, maka di kelas IVB pembelajaran dilakukan sepeti biasa yaitu menggunakan metode tradisonal (ceramah). Peneliti melakukan pengamatan mengenai minat dan keaktifan melakukan dokumentasi selama pembelajaran itu berlangsung.

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel dalam penelitian ini adalah :

  

Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Kontrol

  Metode pembelajaran Minat, Keaktifan , Keadaan kelas, siswa Kemampuan Memperdiksi , Prestasi Belajar

  3.4 Definisi Operasional 1.

  Metode penemuan adalah cara mengajar di mana siswa menemukan sendiri berbagai konsep dan prinsip melalui proses ilmiah .

  2. Minat adalah perasaan ketertarikan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

3. Keaktifan adalah kesediaan terlibat dalam proses belajar dan menyatakan pendapat atau gagasan tanpa ditunjuk atau disuruh oleh guru.

  sedangkan instrumen alat ukur berupa angket minat, lembar pengamatan keaktifan, soal-soal obyektif, soal essay.

a. Angket Minat

  Angket minat terlampir pada halaman 67

  

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar IPA

Indikator Unfavorabel Favorabel Nomor item unfavorabel Nomor item favorabel A.

  • Saya mengobrol ketika pelajaran berlangsung.
  • Saya bermain ketika guru menjelaskan pelajaran IPA.
  • Saya merasa bosan mengikuti pelajaran IPA.
  • Saya senang bila besok ada pelajaran IPA.
  • Saya menyukai matapelajaran IPA.
  • Saya tertarik untuk tahu lebih banyak tentang IPA.
  • Saya suka mengamati sesuatu yang ada di lingkungan 5, 10, 14 1,3,16,20

  Pernyataan lebih suka akan sesuatu hal dari pada lainnya. tugas IPA.

  • Saya bertanya ketika merasa kesulitan.
  • Saya terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas.
  • Saya mencoba mempraktekkan

  IPA karena rasa ingin tahu.

  • Saya mencari informasi tentang

  IPA dari berbagai sumber.

  C.

  Perhatian • Saya sering • Saya yang lebih

melamun memperhatikan

5,14,15 2,6,12,18 besar/fokus ketika guru guru saat pada sesuatu

menjelaskan menjelaskan IPA

yang pembelajaran dari disukainya.

  

IPA. awalsampaiakhir. yang menyuruh. diberikanoleh

  • Saya mengulang guru.

  kembali materi pembelajaran

  IPA di rumah secara mandiri. TOTAL

  7 item 13 item

   

b. Lembar Pengamatan keaktifan

  Angket lembar keaktifan terlampir pada halaman 70

  Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Keaktifan

Indikator Pernyataan

1.Gerak belajar dinamis Siswa aktif menjalankan langkah percobaan.

  Siswa menunjukkan inisiatif untuk turut memecahkan masalah saat kegiatan pembelajaran. Siswa menunjukkan inisiatif mngungkapkan hasil temuan/percobaan.

  c. Alat ukur kemampuan memprediksi

  Alat ukur kemampuan memprediksi terlampir pada halaman 64

  Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Memprediksi No Indikator Nomor Soal

  1 Menjelaskan arah dorongan udara

  1

  2 Menjelaskan bahan pembuat benda-benda yang data 2,3 digerakkan oleh udara

  3 Menjelaskan pengaruh gerak benda berdasarkan bentuk dan 4,6,7 luas.

  4 Menjelaskan arah benda jika mendapat dorongan udara

  5

  5 Menjelaskan akibat dari pemberian beban kepada benda-

  8 benda yang bergerak akibat pengaruh dorongan udara

  d. Tes Prestasi Belajar

  Soal prestasi belajar terlampir pada halaman 65

  Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Prestasi No Indikator No. Soal

  1 Menyebutkan macam-macam

  1 gerak benda yang dapat menimbulkan angin

  2 Menyebutkan benda-benda yang

  2 bekerjanya memanfaatkan angin

  3 Menjelaskan faktor-faktor yang 3,4,5,6,7,8

  3.7 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan selama dua kali pembelajaran dengan membagikan pretest kemudian dilakukan kegiatan belajar mengajar dimana kelas ekperimen menggunakan metode penemuan, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah kegiatan belajar mengajar selasai kemudian masing-masing kelas dibagikan posttest yang berupa angket minat, soal kemampuan memprediksi, dan tes prestasi belajar. Sedangkan untuk keaktifan diamati selama proses pembelajaran berlangsung.

  Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data

Variabel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

  Minat Angket dengan 20 Angket dengan 20 pertanyaan pertanyaan Keaktifan Lembar Pengamatan Lembar Pengamatan Kemampuan Soal essay Soal essay Memprediksi Prestasi 10 pilihan ganda 10 pilihan ganda

  3.8. Teknik Analisis Data Dilakukan untuk data minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan

  prestasi belajar siswa. Tetapi untuk keaktifan siswa hanya menggunakan uji

  2. Uji statistik

  1) Uji homogenitas data dilakukan dengan menganalisis pretest kelompok

  kontrol dengan pretest kelompok eksperimen. Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai dasar kemampuan yang sama, sehingga dapat dilakukan pembandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah Lavene’s test.

  Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

  H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Syarat untuk menilai homogenitas: a.

  null diterima dan H i ditolak,

  Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka H sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Maka ke dua data tersebut homogen.

  b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima, sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Maka ke dua data tersebut tidak homogen. 2) Uji perbedaan dari pretest ke posttest

  Uji ini untuk memastikan apakah ada kenaikan dalam kelompok a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak.

  Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest atau tidak terjadi kenaikan yang signifikan.

  b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima.

  Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest atau terjadi kenaikan yang signifikan. 3) Uji pengaruh perlakuan

  Uji pengaruh perlakuan dimaksudkan untuk memastikan apakah ada perbedaan yang signifikan antara nilai posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test jika data terdistribusi secara normal (atau statistic non parametrik Mann-Whitney U test jika data terdistribusi secara tidak normal) Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Syarat atau kriteria yang digunakan adalah : a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak.

  Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest

Dokumen yang terkait

Perbedaan prestasi belajar antara metode ceramah dan metode hafalan dalan pembelajaran PAI di SMAI HI Pondok Pinang Jakarta Selatan

2 13 79

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan klasifikasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 158

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan membuat dan membaca grafik, serta prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Bopkri Gondolayu.

2 17 265

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan mencatat data percobaan dalam bentuk tabel, dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 142

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto.

0 0 152

ID pengaruh penggunaan metode ceramah dan metode dialog terhadap hasil belajar sisw

0 0 6

Pengaruh metode pembelajaran kooperatif-stad dengan setting outdoor mathematics terhadap aktivitas, minat, dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pokok bahasan perbandingan trigonometri - USD Repository

0 1 198

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto - USD Repository

0 0 148

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyusun hipotesis dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir - USD Repository

0 0 172