Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

(1)

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN MERUMUSKAN MASALAH DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Roberta Imma Dyas

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah pada mata pelajaran IPA terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan pada semester genap 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode penemuan dengan jenis penelitian kuantitatif yaitu tipe pretest posttest control group design.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji formalitas dan uji statistik yang meliputi uji homogenitas, uji perbedaan pretest ke posttest, dan uji pengaruh perlakuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan soal pilihan ganda yang berjumlah 10, soal essai yang berjumlah 1 nomor untuk mengukur ketrampilan proses (kemampuan merumuskan masalah) dan 20 pernyataan untuk mengukur minat IPA secara umum dan lembar pengamatan keaktifan siswa selama pembelajaran.

Dari analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh minat kelompok kontrol dan eksperimen menghasilkan perbedaan yang signifikan yaitu: sig. (2-tailed) 0,008 < 0,05. Pengaruh keaktifan siswa terjadi perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan eksperimen yaitu harga sig. (2-tailed) yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Pengaruh kemampuan merumuskan masalah antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Pengaruh prestasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan yaitu: (2-tailed) 0,001 < 0,05.


(2)

ABSTRACT

THE DIFFERENCE OF THE INFLUENCE OF IMPLEMENTING DISCOVERY METHOD AND SPEECH METHOD TOWARD THE STUDENTS’ INTEREST, CLASS PARTICIPATION, ABILITY TO FORMULATE PROBLEM AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF

THE FOURTH GRADE STUDENTS IN SCIENCE CLASS AT SD KANISIUS WIROBRAJAN IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012

Roberta Imma Dyas

SANATA DHARMA UNIVERSITY 2012

The objective of this research is to find out the difference of the influence of implementing discovery method and speech delivery method in Science classes toward the students’ interest, class participation, and ability to formulate problems, and the learning achievement of the fourth grade students at SD Kanisius Wirobrajan in the second semester.

The research uses discovery method in which the type of research is quantity, that is pre test and post test control group design. There were two groups randomly chosen in this research, they were experiment and control groups. The techniques of data analysis used are formal and statistic tests which include testing the homogeny, testing the difference of pre test and post test, and testing the influence of treatment. The system of collecting data in this research was done by giving pre test and post test in the control and experiment classes with 10 multiple choice, 1 essay question to measure the processing skills (ability to formulate problems) and 20 statements to measure the students’ interest generally and specifically in Science classes.

The data analysis which was done shows that the influence of interest of both control and experiment classes are significantly different in which: sig. (2-tailed) 0.008 < 0.05. There is a significant difference in the influence of the students’ class participation between the control and experiment groups: that sig.(2-tailed) gains 0.000 < 0.05. The influence of students’ ability to formulate problem between the control and experiment groups also shows a significant difference that sig. (2-tailed) gains 0.000 < 0.05. The influence of the students’ learning achievement between control and experiment groups is significantly different. That is (2-tailed) 0.001 < 0.05.


(3)

D PERBE DENGAN KEMAMP PADA Diajukan un PRO F EDAAN PE N METODE PUAN MER MATA PEL T ntuk memenu Progra OGRAM ST J FAKULTA UN NGARUH P E CERAMA RUMUSKAN LAJARAN WI TAHUN PE

uhi salah sat am Studi Pen

D Robe NIM UDI PEND JURUSAN I S KEGURU NIVERSITA YO PENERAPA AH TERHA N MASALA IPA SISWA IROBRAJA ELAJARAN SKRIPSI

tu syarat mem ndidikan Gur

Disusun oleh: erta Imma D M : 1011342

IDIKAN G ILMU PEN UAN DAN I AS SANATA

GYAKART 2012

AN METOD ADAP MINA AH DAN PR

A KELAS I AN

N 2011/2012

mperoleh ge ru Sekolah D

: Dyas 59 GURU SEKO NDIDIKAN ILMU PEN A DHARMA TA DE PENEM AT, KEAKT RESTASI B

V SD KAN

elar Sarjana P Dasar OLAH DAS DIDIKAN A MUAN TIFAN, BELAJAR ISIUS Pendidikan SAR


(4)

(5)

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini mungkin masih terlalu sederhana ...

Tapi biarkanlah ini menjadi persembahan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, bagi orang-orang yang aku kasihi terlebih untuk (Alm) ayah, ibu dan

kakakku serta jiwa keduaku yang telah mengajarkan aku sebuah arti hidup hingga hidupku menjadi semakin berarti dan bermakna...


(7)

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

(MATIUS 11:28)

Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

(LUKAS 11:9)

Panggulah salib hidupmu dan berkorbanlah untukmu serta orang lain seperti Yesus yang telah memanggul salibnya untuk kita manusia.

Hidup hanya sekali janganlah kau sia-siakan dan jalanilah dengan sepenuh hati maka hidupmu akan sangat berarti.


(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Roberta Imma Dyas NIM : 101134259

Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN MERUMUSKAN MASALAH DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Beserta perangkat yang diperlukan (Bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.


(10)

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN MERUMUSKAN MASALAH DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Roberta Imma Dyas

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah pada mata pelajaran IPA terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan pada semester genap 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode penemuan dengan jenis penelitian kuantitatif yaitu tipe pretest posttest control group design.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji formalitas dan uji statistik yang meliputi uji homogenitas, uji perbedaan pretest ke posttest, dan uji pengaruh perlakuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan soal pilihan ganda yang berjumlah 10, soal essai yang berjumlah 1 nomor untuk mengukur ketrampilan proses (kemampuan merumuskan masalah) dan 20 pernyataan untuk mengukur minat IPA secara umum dan lembar pengamatan keaktifan siswa selama pembelajaran.

Dari analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh minat kelompok kontrol dan eksperimen menghasilkan perbedaan yang signifikan yaitu: sig. (2-tailed) 0,008 < 0,05. Pengaruh keaktifan siswa terjadi perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan eksperimen yaitu harga sig. (2-tailed) yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Pengaruh kemampuan merumuskan masalah antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Pengaruh prestasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan yaitu: (2-tailed) 0,001 < 0,05.


(11)

ABSTRACT

THE DIFFERENCE OF THE INFLUENCE OF IMPLEMENTING DISCOVERY METHOD AND SPEECH METHOD TOWARD THE STUDENTS’ INTEREST, CLASS PARTICIPATION, ABILITY TO FORMULATE PROBLEM AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF

THE FOURTH GRADE STUDENTS IN SCIENCE CLASS AT SD KANISIUS WIROBRAJAN IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012

Roberta Imma Dyas

SANATA DHARMA UNIVERSITY 2012

The objective of this research is to find out the difference of the influence of implementing discovery method and speech delivery method in Science classes toward the students’ interest, class participation, and ability to formulate problems, and the learning achievement of the fourth grade students at SD Kanisius Wirobrajan in the second semester.

The research uses discovery method in which the type of research is quantity, that is pre test and post test control group design. There were two groups randomly chosen in this research, they were experiment and control groups. The techniques of data analysis used are formal and statistic tests which include testing the homogeny, testing the difference of pre test and post test, and testing the influence of treatment. The system of collecting data in this research was done by giving pre test and post test in the control and experiment classes with 10 multiple choice, 1 essay question to measure the processing skills (ability to formulate problems) and 20 statements to measure the students’ interest generally and specifically in Science classes.

The data analysis which was done shows that the influence of interest of both control and experiment classes are significantly different in which: sig. (2-tailed) 0.008 < 0.05. There is a significant difference in the influence of the students’ class participation between the control and experiment groups: that sig.(2-tailed) gains 0.000 < 0.05. The influence of students’ ability to formulate problem between the control and experiment groups also shows a significant difference that sig. (2-tailed) gains 0.000 < 0.05. The influence of the students’ learning achievement between control and experiment groups is significantly different. That is (2-tailed) 0.001 < 0.05.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas limpahan berkat dan karunia yang tanpa batas Ia berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan baik. Skripsi yang berjudul Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Minat, Keaktifan, Kemampuan Merumuskan Masalah dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan, bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis ingin menngucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan FKIP.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanto SJ, S.S, BST, M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan izin penelitian.

3. Drs. Atmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian telah membimbing penulis, memberikan saran serta masukan yang begitu berharga hingga terselesainya penulisan skripsi ini.

4. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., selaku dosen pembimbing II yang sudah membrikan saran juga semangat dalam penulisan skripsi ini.

5. Klidiatmoko, S.Pd SD., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 6. Thomas, selaku guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas IV.

7. Segenap siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang bersedia menjadi subyek penelitian.


(13)

8. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang dengan penuh kebaikan dan kesabaran memberikan pengajaran yang sangat berguna bagi penulis untuk masa depan dan secara khusus atas pengetahuan yang berguna bagi terselesainya penulisan skripsi ini.

9. Keluargaku tercinta, alm. Stefanus Sutik Wandi, Anastasia Asih dan Robertus Novan Imma Dhita. Atas semua doa, dukungan serta semangat yang diberikan.

10.Seseorang yang telah menjadi bagian dari hidupku Rudiyanta

11.Untuk sobat-sobatku 7Pup’s (Gembuz, Kompleh, alm. Icunk, Djuki, Kunyik, Enthunk)

12.Teman-temanku PGSD last season, Adelia Rena, Maria, dan teman PKM serta PPL yang dengan tulus hati mau memberikan bantuan, kerja samanya selama ini.

13.Teman-teman seprofesi guru PGTK Pangudi Luhur Yogyakarta.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak berperan dalam penulisan skripsi ini dan perjalanan studi penulis.

Semoga Tuhan Yang Penuh Kasih yang membalas kebaikan kalian semua. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi banyak pihak.


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... .. 1

A.Latar Belakang Masalah ... ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

E.Sistematika ... ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... ... 7

A. Metode Penemuan (discovery) ... 7

B. Metode Ceramah... 10

C. Minat ... 11

D. Keaktifan ... 13

E. Kemampuan Merumuskan Masalah ... 14

F. Prestasi Belajar ... 15

G. Pembelajaran IPA SD ... 19

H. Penelitian yang Relevan ... 21

I. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Subjek Penelitian ... 25

C. Variabel penelitian ... 25

D. Definisi operasional ... 27

E. Instrumen penelitian ... 27

F. Uji Validitas ... 31

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32


(15)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Minat Siswa ... 37

B. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Keaktifan Siswa ... 43

C. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Kemampuan Merumuskan Masalah ... 47

D. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting yang harus

dilaksanakan demi kemajuan bangsa. Hal ini dikarenakan pendidikan adalah

hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Pendidikan dapat

berlangsung dengan baik apabila dilaksanakan dengan benar sehingga prestasi

siswa tersebut dapat terlihat. Melalui pendidikan diharapkan setiap individu

dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berprestasi dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keberhasilan seseorang dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal

dipengaruhi oleh faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa

meliputi minat, ketrampilan, keaktifan, cara belajar, kondisi fisik dan psikis

siswa ), dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi

kurikulum pengajaran, tata tertib sekolah, fasilitas, interaksi guru dan siswa).

Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu menguntungkan atau menarik

maka dia akan memiliki minat yang tinggi tetapi ketika sesuatu yang ingin

didapat tersebut tidak menarik lagi maka minat akan menurun. Dapat

dikatakan minat sifatnya tidak tetap. Salah satu penunjang keberhasilan siswa

dipengaruhi oleh minat siswa terhadap sesuatu, contohnya pada mata pelajaran

tertentu yang menurut siswa menarik. Tidak hanya pada materi tetapi juga


(17)

permainan atau praktik langsung yang sesuai dengan bahan ajar yang

disampaikan.

Tetapi pada kenyataannya, sampai saat ini masih banyak guru yang dalam

penyampaian materi menggunakan cara tradisional yaitu ceramah. Metode

ceramah membuat perhatian siswa hanya tertuju pada satu fokus yaitu guru.

Hal ini menyebabkan siswa terhambat dalam pembelajaran aktif. Siswa akan

menjadi aktif ketika dihadapkan pada tugas yang harus dikerjakan dengan

terjun langsung pada apa yang akan diselesaikan. Oleh karena itu, diharapkan

guru lebih banyak menyampaikan materi tidak hanya secara teoritik tetapi

lebih ke hal praktik. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan

menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa sehingga dapat

mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif dimana

masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya secara maksimal. Aktifitas

siswa yang timbul akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan

ketrampilan yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa.

Pada kenyataannya, dari semua mata pelajaran yang diajarkan pasti ada

beberapa mata pelajaran yang tidak disukai oleh siswa sehingga menyebabkan

siswa enggan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Padahal dari

soal-soal tersebutlah, siswa dapat melatih kemampuannya dalam merumuskan

masalah sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari setiap soal.

Oleh karena itu, guru harus bisa menyajikan materi, menyampaikan materi,

dan memberikan pemecahan masalah semudah dan semenarik mungkin bagi


(18)

metode penemuan. Dalam pembelajaran ini siswa didorong untuk

mengembangkan minat dan keaktifan sehingga mampu melakukan proses

perumusan masalah. Melalui metode ini siswa dapat meningkatkan prestasi

belajar karena siswa mendapat pengalaman secara nyata dan melakukan

kegiatan bersama dengan siswa lain. Dengan penerapan metode penemuan

terbimbing diharapkan minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah

dan prestasi belajar siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Wirobrajan dapat

meningkat bila dibandingan dengan metode ceramah. Dari uraian tersebut

diatas, maka penelitian tentang pembelajaran melalui metode penemuan

terbimbing perlu diungkap melalui studi eksperimen dengan rangkaian

penelitian yang dikemas secara runtut dan menarik untuk melihat

efektifitasnya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan sebuah

penelitian guna mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh penerapan

metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan dan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya siswa Kelas IV SD

Kanisius Wirobrajan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan


(19)

2. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan

metode ceramah terhadap keaktifan pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV

SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan

metode ceramah terhadap kemampuan merumuskan masalah pada mata

pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap

2011/2012?

4. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan

metode ceramah terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa

kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh minat siswa kelas

IV di SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012pada mata

pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan dengan metode

ceramah.

2. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh keaktifan siswa

kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012 pada mata

pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan dengan metode

ceramah.

3. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh kemampuan

klasifikasi siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap

2011/2012 pada mata pelajaran IPA dengan metode penemuan


(20)

4. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh prestasi siswa

kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012 pada mata

pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan dengan metode

ceramah.

D Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Dengan penelitian ini, peneliti memperoleh hasil penelitian yang dapat

memberikan konsep bagi peneliti dalam upaya mengembangkan metode

penemuan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA

khususnya di Sekolah Dasar.

2. Bagi Siswa

Melalui pembelajaran penemuan, siswa mendapatkan pengalaman baru

dalam belajar sehingga pembelajaran tidak monoton dan akan mengurangi

tingkat kebosanan siswa terhadap pembelajaran yang dirasa sulit

khususnya IPA sehingga kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan

selanjutnyan keaktifan dan minat siswa meningkat yang akhirnya dapat

meningkatkan prestasi siswa.

3. Bagi Guru

Sebagai bahan tertulis dan pertimbangan bagi guru Sekolah Dasar

khususnya Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan dan guru Sekolah Dasar

pada umumnya dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat dan


(21)

E. Sistematika Penelitian

Penulisan skripsi disajikan dengan sistematika Bab I berisi

Pendahuluan, Bab II menguraikan Kajian Pustaka, Bab III membahas

Metode Penelitian, Bab IV meguraikan Hasil Penelitian dan Pembahasan

serta Bab V berisi Kesimpulan dan Saran.


(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A Metode Penemuan (Discovery)

Wahana (2010:57) mengungkapkan bahwa metode merupakan

prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata

langkah, serta cara teknis untuk memperoleh pengetahuan. Prosedur

tersebut juga dapat memperkembangkan pengetahuan yang ada. Metode

adalah cara-cara yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda dalam

rangka mencapai kompetensi dasar pembelajaran yang telah ditetapkan.

Supandi dan Zaenuri dalam Purnomo (2005:326), salah satu macam

metode yang dikenal adalah metode discovery. Metode discovery ini

berbeda dengan metode inquiry, tetapi pada dasarnya kedua metode ini

saling berkaitan. Inquiry artinya penyelidikan, sedangkan discovery

artinya penemuan.

Menurut Purnomo, dkk (2009:326) discovery merupakan metode yang

dipandang memiliki kadar yang tinggi dalam pendekatan keterampilan

proses karena menekankan siswa memproses perolehannya. Penyelidikan

dilakukan siswa berdasarkan petunjuk guru. Petunjuk yang diberikan

umumnya dalam bentuk pertanyaan membimbing. Dari jawaban siswa,

guru mengajukan pertanyaan melacak dengan maksud mengarahkan siswa.

Melalui metode discovery diharapkan pembelajaran yang dilakukan guru


(23)

yang menarik bagi siswa, dan dihubungkan dengan pengetahuan yang

telah dimiliki siswa.

Pendapat lain yang diungkapkan Roestiyah (2001:20) bahwa metode

discovery adalah proses mental (mengamati, merumuskan masalah,

mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya) dimana siswa mampu

menemukan sendiri atau mengalami sendiri, sedangkan guru hanya

membimbing serta memberikan instruksi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penemuan atau discovery adalah

salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk

menyajikan materi pembelajaran. Tentu saja pembelajaran yang disajikan

dalam metode ini menarik bagi siswa, dan dapat mengarahkan siswa untuk

menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang timbul dari materi

pembelajaran.

Menurut Roestiyah (2001:20-21) metode dicovery mempunyai

keunggulan dan kelemahan. Keunggulan metode ini yaitu:

a. Metode discovery mampu membantu siswa dalam

mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta menguasai

ketrampilan siswa.

b. Siswa memperoleh pengetahuan yang sifatnya mendalam sehingga

dapat tertinggal dalam diri siswa.


(24)

d. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan dan memajukan dirinya sesuai dengan

kemampuannya masing-masing.

e. Mampu mengarahkan dan memberikan motivasi pada siswa

sehingga lebih giat belajar.

f. Pusat metode ini adalah siswa, sedangkan guru hanya

mendampingi dan mengarahkan siswa.

Hal-hal di atas merupakan keunggulan metode discovery. Walaupun

demikian baiknya, tetapi metode ini juga mempunyai kekurangan yang

harus diperhatikan, diantaranya adalah:

a. Siswa harus benar-benar siap mental untuk mendapatkan cara

belajar dengan metode ini.

b. Penggunaan metode discovery kurang berhasil apabila dilakukan

pada kelas besar.

c. Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa menggunakan

perencanaan dan pembelajaran tradisional, maka akan kecewa

dengan adanya metode penemuan.

d. Beberapa ada yang berpendapat bahwa metode ini lebih

mementingkan proses pengertian saja sedangkan pembentukan

sikap dan ketrampilan siswa kurang diperhatikan.

e. Kemungkinan pemakaian metode ini tidak memberikan


(25)

B Metode Ceramah

Menurut Tanlain (2007:43) asal kata “ceramah" berarti penuturan

langsung secara lisan oleh penutur kepada para pendengar. Pada konteks

mengajar , metode ceramah adalah salah satu metode mengajar kelas

dengan cara penyajian poin-poin bahan ajar yang berupa informasi,

konsep, prinsip, tugas oleh guru secara lisan kepada siswa, dan disertai

penjelasan dengan contoh-contoh, gambar, ilustrasi, peragaan,

pertanyaan dan audio visual. Selain itu, Tanlain (2009:48) juga

mengungkapkan bahwa metode ceramah adalah metode pembelajaran

dimana guru yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas

besar dengan cara menyajikan poin-poin bahan pelajaran berupa informasi,

konsep dan prinsip yang disampaikan secara lisan langsung kepada siswa.

Kelebihan metode ceramah menurut Munthe (2009: 61) adalah :

a. Dapat digunakan di kelas besar.

b. Materi yang banyak dapat disampaikan secara singkat.

c. Lebih ekonomis, terlebih dari segi biaya.

d. Baik bila materi baru belum tersedia dalam bentuk hard copy.

Sedangkan kelemahan metode ini adalah :

a. Membuat siswa menjaga daya tahan berkonsentrasi menggunakan indra

telinga yang terbatas.

b. Membuat siswa terganggu dengan hal-hal visual.

c. Membuat siswa sulit menentukan gagasan.


(26)

e. Guru cenderung bersifat otoriter dan kelas menjadi monoton.

C Minat

a. Pengertian minat

Minat adalah salah satu hal yang penting dalam proses belajar.

Menurut Syah (2007:136) minat (interest) adalah kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam bidang studi

tertentu. Dengan minat tersebut seorang siswa juga akan mencapai

prestasi yang diinginkan.

Menurut Djiwandono (2006:366) kegiatan siswa adalah kunci dari

minat mereka. Dengan demikian melalui pengamatan guru melihat

antusiasme dalam proses pembelajaran dan keingintahuan siswa

terhadap materi, maka dapat dikatakan bahwa hal ini merupakan salah

satu cara guru dalam mengukur minat siswa. Dalam kegiatan

pembelajaran sebaiknya guru menciptakan “meja minat”. Meja biasa,

yang dapat diisi oleh siswa sendiri dengan barang-barang yang aneh

yang disukai siswa dari rumah. Hal itu secara tidak langsung menarik

minat anak sehingga akan memupuk minat siswa.

Menurut Purnomo (2006:253) minat merupakan sumber motivasi

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan

bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini kemudian akan


(27)

berkurang, minatpun juga akan berkurang. Minat memainkan peranan

yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai

dampak yang besar atas perilaku dan sikap, antara lain:

a) Menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar.

b) Mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak, semakin yakin

mereka mengenai pekerjaan yang diidamkan, semakin besar minat

mereka terhadap kegiatan yang mendukung tercapainya aspirasi itu.

c) Menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni.

d) Meningkatkan prestasi.

b. Indikator minat

Purnomo (2009:254) mengungkapkan beberapa indikator untuk

menunjukkan bahwa siswa mempunyai minat dalam pembelajaran IPA

antara lain:

a) memiliki perhatian terhadap pelajaran

b) sering bertanya sebagai wujud rasa ingin tahu

c) semangatnya lebih tinggi/ antusias ketika mengikuti pembelajaran

d) kreativitasnya muncul, cenderung selalu mencoba walaupun sering

gagal, tidak akan pernah puas dengan hasil yang sudah dicapai.

c. Cara menumbuhkan minat

Sri Esti Wuryani dalam Poernomo, dkk (2006: 358-369)

mengemukakan bahwa, agar siswa-siswi mereka tertarik pada materi

pelajaran yang mereka sampaikan, maka yang harus dilakukan para


(28)

a) materi pelajaran yang disampaikan hendaknya berguna bagi siswa

b) menumbuhkan keingintahuan siswa

c) cara penyampaian pelajaran menarik dan bervariasi

d) menggunakan permainan dan simulasi

e) menggunakan tehnik-tehnik kerjasama kelompok.

D Keaktifan

Sriyono (1991: 74) mengungkapkan bahwa keaktifan adalah sesuatu

yang diusahakan guru pada saat mengajar agar murid aktif secara jasmani

maupun rohani. Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara

terus-menerus terlibat, baik secara mental maupun fisik.

Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan,

kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi

ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami

pengalaman yang dialami. Hal ini diungkapkan oleh Hollingsworth, dkk

(2008:8).

Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi

keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa pengertian

keaktifan:

Menurut Sardiman (2001:98) aktivitas belajar adalah kegiatan yang

bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini menurut Rohani


(29)

baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah siswa giat-aktif

dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia

tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa

yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja

sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.

Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya ia juga aktif jiwanya, begitu

juga sebaliknya.

E Kemampuan Merumuskan Masalah

Santika (2009:5) mengungkapkan bahwa IPA memiliki metode

khusus dalam proses pembelajaran yang disebut metode ilmiah. Metode

ilmiah dalam IPA yang harus dikembangkan oleh para siswa diantaranya:

a. Perumusan masalah

Dalam perumusan masalah, siswa diharapkan supaya siswa mengetahui

obyek atau permasalahan yang harus diteliti atau dipecahkan.

b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis

Dalam hal ini siswa menyusun beberapa pertanyaan sebagai wujud dari

rasa keingintahuannya terhadap sesuatu hal yang berhubungan dengan

obyek IPA.

c. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis merupakan rumusan dugaan sementara yang

ditulis oleh siswa berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.


(30)

Dalam pengujian hipotesis, siswa melakukan kegiatan atau percobaan

guna membuktikan hipotesisnya.

e. Penarikan kesimpulan

Dalam proses ini, siswa memperoleh makna dari pembelajaran sehingga

dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari.

Menurut Sriyono (1992:97), ada lima tahapan yang ditempuh dalam

menerapkan metode discovery yaitu (a) merumuskan masalah untuk

dipecahkan oleh siswa, (b) menetapkan jawaban sementara atau hipotesis,

(c) siswa mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab

permasalahan atau hipotesis, (d) menarik kesimpulan dari jawaban, dan (e)

mengaplikasikan kesimpulan dalam situasi baru.

F Prestasi Belajar

a. Pengertian prestasi belajar

Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai.

Prestasi dapat diukur dengan tes prestasi. Tes prestasi adalah tes yang

mengukur prestasi. Prestasi belajar menurut WS. Winkel (1984:3)

adalah merupakan bukti usaha yang dicapai. Belajar diartikan sebagai

suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatnya

kemampuan baru yang diperoleh. Dengan demikian belajar sebagai alat

dalam prestasi belajar merupakan suatu perubahan yang disengaja dan

berlangsung lama sehingga untuk mengetahui sejauh mana penguasaan


(31)

Prestasi belajar juga sangat ditentukan oleh adanya evaluasi suatu

hasil belajar. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana

proses belajar tercapai dan bantuan yang perlu diberikan tidak mencapai

hasil yang diberikan. Prestasi belajar dapat juga diukur dengan

menggunakan tes formatif. Tes formatif adalah penggunaan tes prestasi

guna melihat sejauh mana kemajuan belajar yang telah dicapai oleh

siswa dalam suatu program pengajaran. Tes Sumatif adalah penggunaan

tes prestasi guna menghasilkan informasi mengenai penguasaan

pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program

pengajaran.

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Dari

definisi di atas maka prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

dan keterampilan dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan

nilai-nilai tes atau angka-angka yang dibukukan oleh guru.

Sedangkan pengertian secara umum prestasi belajar adalah hasil

tertinggi yang telah dicapai seseorang dalam bidang tertentu.

Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar akan nampak dalam prestasi

belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari

evaluasi belajarnya. Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya

dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis,

lisan maupun praktek yang kemudian diberi skor, yang bisa berwujud


(32)

b. Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Roestiyah (1982:159) prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a) Faktor internal

Yang dimaksud faktor internal adalah faktor-faktor yang timbul di

dalam diri anak itu sendiri. Faktor Internal ini diantaranya sebagai

berikut:

1) Tujuan belajar yang jelas dari siswa

Siswa menganggap dirinya masuk ke sekolah lanjutan

sekedar memenuhi anjuran orang tua atau sekedar menggunakan

waktu senggang dan hanya sekedar menjaga gengsi melanjutkan

sekolah dengan maksud agar memperoleh hadiah sepeda bagus

atau mungkin ada yang berpendapat bahwa sekolah lanjutan

adalah tempat pergaulan siswa. Jadi seseorang yang mau belajar

harus punya tujuan yang jelas jika ingin prestasi belajarnya baik.

2) Minat terhadap bahan pelajaran

Minat menentukan sukses tidaknya seorang siswa dalam

mengikuti pelajaran di sekolah. Setiap siswa hendaknya punya

minat terhadap mata pelajaran yang diikutinya. Kurangnya minat


(33)

3) Kesehatan

Badan yang sehat akan lebih menguntungkan bagi setiap

orang. Dengan badan yang sering sakit-sakitan dan kurang tenaga

merupakan faktor penghambat kemajuan belajar seseorang.

4) Kecakapan mengikuti pelajaran

Cakap mengikuti pelajaran apabila siswa mengerti hal-hal

yang diajarkan dan kemudian akan menambah pengetahuan yang

lebih luas untuk bisa memahami dan mengerti isi pelajaran

diperlukan perhatian dan konsentrasi, menanggapi secara kritis

apa yang diajarkan, sebelumnya mengikuti pelajaran lebih dahulu

membaca pokok-pokok yang diajarkan

b) Faktor Eksternal

Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang

berasal dari luar si anak. Faktor eksternal ini diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Faktor yang datang dari lingkungan keluarga, misalnya cara orang

tua mendidik anak, suasana keluarga, dan sosial ekonomi

keluarga.

2) Faktor yang datang dari masyarakat, misalnya cara hidup

lingkungan, teman bergaul, media cetak maupun elektronik.

Faktor yang datang dari lingkungan sekolah, misalnya cara guru


(34)

G Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) pada usia sekolah dasar

penting dilakukan, hal ini karena manusia tanpa disadari telah mengenal

dan mempraktekkan IPA sejak ia dilahirkan. Menurut Santika (2009:1)

IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan

makhluk hidup dan alam semesta. Dalam pembelajaran IPA perlu

dilakukan suatu eksperimen untuk penguatan secara konseptual.

Menurut Srini (2001:2) kata IPA merupakan singkatan kata Ilmu

Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari

Bahasa Inggris “ Natural Science” secara singkat disebut “Science”.

Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut

dengan alam. Science artinya pengetahuan. Jadi IPA atau science itu

secara harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam yang mempelajari

peristiwa-peristiwa di alam semesta.

1. Kompetensi Dasar IPA SD Kelas 1V

Materi pembelajaran IPA yang digunakan dalam penelitian ini

mengambil standar kompetensi 8 tentang memahami berbagai bentuk

energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari pada

kompetensi dasar 8.4 menjelaskan perubahan energi bunyi melalui

penggunaan alat musik (Depdiknas, 2007).

Ikhwan dan Wahyudi (2009:109) mengatakan bahwa bunyi


(35)

benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber energi bunyi. Bunyi

berasal dari getaran.

2. Materi Pembelajaran IPA

a. Perubahan Energi Bunyi melalui penggunaan alat musik

Aprilia (2009: 139-140) mengatakan dalam bukunya bahwa “di dalam piano terdapat banyak senar yang terbuat dari baja.

Senar ini dipasang dengan cara diregangkan. Apabila kita

menekan tuts piano, maka pemukul di dalam piano memukul

sebuah senar. Senar ini bergetar dan menimbulkan bunyi. Bunyi

ini disebut nada. Ukuran senarnya berbedabeda. Inilah yang

membuat tinggi dan rendahnya nada berbeda.

Harmonika juga dapat menghasilkan bunyi bila ditiup. Ketika

ditiup, lidah-lidah logam yang terletak di dalamnya bergetar

dan menghasilkan nada. Hasilnya, kita bisa mendengarkan

bunyi yang indah dari harmonika itu. Seruling dapat

menghasilkan bunyi yang indah ketika ditiup. Udara yang

ditiupkan ke dalam seruling membuat udara di dalamnya

bergetar. Untuk menghasilkan nada yang berbeda-beda, jemari

kita harus menutup sebagian lubang-lubang pada seruling

tersebut. Itulah yang menyebabkan seruling menghasilkan

nada-nada yang indah.

Biola dapat menghasilkan bunyi ketika digesek. Gesekan


(36)

menghasilkan bunyi. Jika ingin memainkan nada yang berbeda,

maka kita harus menekan sebagian senar yang ada pada biola

tersebut.

Gitar dapat menghasilkan bunyi ketika dawainya dipetik.

Petikan itu menyebabkan dawai bergetar. Nada-nada yang

indah pun akan terdengar ketika kita menekan sebagian senar

yang ada pada gitar tersebut. Semakin halus dan pendek

senarnya, maka semakin tinggi nada yang dihasilkan”.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi bunyi

Faktor-faktor yang berpengaruh pada besar kecilnya bunyi

yang dihasilkan menurut Mulyatiarifin (2009:79) adalah:

1) Jarak sumber bunyi terhadap penerima.

2) Kuat atau lemahnya getaran yang dihasilkan.

3) Energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan benda.

4) Jenis benda yang bergetar.

H Penelitian yang Relevan

Metode penemuan telah banyak digunakan untuk pembelajaran

IPA baik kelas rendah Sekolah Dasar maupun tingkat perguruan tinggi,

yaitu untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar. Berikut ini

dipaparkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya :

Sugiarti, A. Ma. Pd. melakukan penelitian tentang “Meningkatkan Prestasi


(37)

Malang”. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh sebelum tindakan

penelitian nilai rata-rata ulangan 58, setelah adanya tindakan nilai rata-rata

ulangan mencapai 67,93 pada akhir siklus 1 dan 75,86 pada akhir siklus 2.

Adanya peningkatan prestasi belajar pada siswa disebabkan karena siswa

benar- benar terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Tutik Utaminingsih, S.Pd. melakukan penelitian tentang Pendekatan

Metode Penemuan (discovery) pada pembelajaran Fisika mempunyai

pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Bobkri

II Yogyakarta yaitu ada peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan

pada kelas penelitian, yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan

metode penemuan. Minat belajar siswa di kelas penelitian lebih tinggi

dibanding kelas kontrol, dimana siswa lebih menyukai proses pengajaran.

Siswa dapat mencerna materi pengajaran serta lebih berminat untuk

mempelajari bidang studi fisika. Selain itu diperoleh hasil bahwa dengan

pendekatan penemuan, keaktifan siswa dalam belajar di kelas lebih baik,

dimana siswa kelas menjadi lebih aktif dalam mengemukakan pendapat,

bertanya pada guru, bertanya pada siswa lain, pengerjaan tugas atau

laporan serta dalam menjawab pertanyaan lisan dari guru.

I Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

a. Ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan yang lebih


(38)

IPA siswa kelas IV di SDK Wirobrajan pada semester ganjil

2011/2012.

b. Ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan yang lebih

tinggi daripada metode ceramah terhadap keaktifan pada mata

pelajaran IPA siswa kelas IV di SDK Wirobrajan pada semester

ganjil 2011/2012.

c. Ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan yang lebih

tinggi daripada metode ceramah terhadap kemampuan merumuskan

masalah pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV di SDK Wirobrajan

pada semester ganjil 2011/2012.

d. Ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan yang lebih

tinggi daripada metode ceramah terhadap prestasi belajar pada mata

pelajaran IPA siswa kelas IV di SDK Wirobrajan pada semester


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan

metode eksperimental yaitu tipe pretest posttest control group design

(Sugiyono, 2010:112). Dalam desain ini terdapat 2 kelompok yang dipilih

secara acak atau random melalui undian. Kelompok eksperimen yaitu

kelas IV A diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas IV B pembelajarannya

menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan metode ceramah.

Sebelumnya kedua kelompok ini diberikan pretest yang sama, untuk

mengetahui keadaan awal. Pada saat pembelajaran berlangsung,

pengamatan juga dilakukan pada kedua kelompok ini guna mengetahui

keaktifan siswa. Setelah beberapa kali pembelajaran, kemudian diberikan

post test pada kedua kelompok.

Berikut desainnya:

R1 O1 X1 O2

R2 O3 X2 O4

Keterangan :

R1: kelompok penemuan R2: kelompok kontrol

O1, O3 : pretest O2, O4: posttest


(40)

B Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDK Wirobrajan

Yogyakarta yang terletak Jl. HOS Cokroaminoto no 8 Yogyakarta. Tempat

penelitian ini berdasarkan lokasi yang cukup dekat dengan peneliti, sekaligus

menjadi tempat Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM).

Subyek penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah siswa kelas IV A yang

berjumlah 31 siswa. Kelompok kontrol adalah siswa kelas IV B yang

berjumlah 29 siswa.

Pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan oleh guru mitra yaitu guru

kelas IV B. Sedang kelompok eksperimen dilakukan oleh peneliti sendiri. Hal

ini dikarenakan peneliti lebih menguasai RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) yang dibuat menggunakan metode penemuan daripada guru

mitra, dan menghindarkan manipulasi pembelajaran bila peneliti juga

mengajar di kelas kontrol. Pengamatan dan dokumentasi dilakukan selama

pembelajaran berlangsung oleh rekan peneliti baik untuk kelas eksperimen

maupun kelas kontrol untuk melihat keaktifan siswa.

C Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada lima yaitu:

1. Variabel independen (bebas) adalah varibel yang mempengaruhi atau yang


(41)

Varia pemb 2. Varia menj pene dan p 3. Varia varia tetap siswa V V Metod Pembelaj abel indepe belajaran. abel depend jadi akibat,

litian ini ad

prestasi belaj

abel kontrol

abel depende

pi dalam pen

a. Variabel-vari Variabel inde de  aran enden dalam den (terikat) karena adan dalah minat, ajar. dalam pene en. Semestin nelitian ini iabel tersebu ependen m penelitian adalah vari nya variabel

keaktifan, k

eltian ini ada

nya variabel

ada yang d

ut dapat diga

K Kem Me M P B

n ini adala

iabel yang d

l bebas. Var

kemampuan

alah semua

ini dibuat sa

dibuat tidak ambarkan: Variabe Minat eaktifan mampuan  rumuskan  Masalah Prestasi  Belajar  ah penerapa dipengaruhi riabel depen merumuska

yang ikut m

ama untukke sama, yaitu el dependen an metode atau yang nden dalam an masalah menentukan edua kelas,


(42)

D Definisi Operasional

1. Metode penemuan adalah metode mengajar yang mengaktifkan siswa

untuk menemukan pengetahuannya sendiri dalam materi pembelajaran.

2. Minat adalah keinginan besar yang timbul dari dalam diri siswa sehingga

mendorong siswa semakin antusias dalam mengerjakan segala sesuatu.

3. Keaktifan adalah keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran baik

secara mental maupun fisik.

4. Ketrampilan proses IPA adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,

membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan keterampilan

intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri.

5. Kemampuan merumuskan masalah adalah kemampuan siswa memahami

suatu permasalahan.

6. Prestasi belajar adalah suatu bukti usaha yang ingin dicapai.

7. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian

yang terjadi di alam.

8. Bunyi adalah salah satu bentuk energi yang berasal dari benda yang

bergetar.

E Instrumen Penelitian

Menurut Margono (2010:155), instrumen sebagai alat pengumpul data

harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga

menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Instrumen yang dibuat


(43)

1. Instrumen minat

Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat

siswa terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan untuk

meningkatkan minat siswa tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan

lembar kuisioner/angket sebanyak 20 item baik pernyataan positif dan

negatif. Angket ini digunakan untuk mengetahui minat IPA secara

umum dan spesifik Kompetensi Dasar (KD).

Tabel 1. Indikator Minat

Indikator minat Item soal

negatif

Item soal

positif

1. Sikap ketertarikan 1,3,16,20

2. Perhatian untuk melakukan sesuatu

dengan tekun

2,12

3. Lebih berkonsentrasi 5,14,15

4. Tidak mudah bosan 10

5. Terlibat dengan suatu kegiatan karena

menyadari pentingnya atau bernilainya

pelajaran.

13,17 4,7,19

6. Rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas tanpa ada yang menyuruh.


(44)

Total 7 item 13 item

2. Instrumen keaktifan

Berupa lembar pengamatan keaktifan selama di kelas. Terdiri dari 8

item, yang diisi dengan menggunakan turus untuk mengetahui seberapa

sering setiap siswa melakukan aktivitasnya, selama pembelajaran

berlangsung sesuai item.

Tabel 2. Indikator Keaktifan

Indikator keaktifan Item

1. Perhatian selama proses belajar 6

2. Bekerjasama/berdiskusi 4, 5, 7, 8

3. Keterlibatan dalam pembelajaran 1, 2, 3

3. Instrumen kemampuan merumuskan masalah

Berupa 1 soal essay, yang diberikan di awal dan di akhir pembelajaran

sebagai pretest dan postest. Soal ini dibuat sesuai tujuan yang

diinginkan yaitu mengukur kemampuan merumuskan masalah.

Tabel 3. Indikator Soal Merumuskan Masalah

No.  Masalah  Skor 

1.  Apakah ukuran kotak pada gitar berpengaruh

terhadap volume bunyi?


(45)

2.  Apakah ukuran lubang pada gitar berpengaruh terhadap volume bunyi?

1

3.  Apakah kuat lemahnya petikan pada gitar

berpengaruh terhadap volume bunyi?

1

4.  Apakah ukuran kotakpada gitar berpengaruh

terhadap nada bunyi?

1

5.  Apakah ukuran lubang pada gitar berpengaruh

terhadap nada bunyi?

1

6.  Apakah besar-kecil senar pada gitar

berpengaruh terhadap nada bunyi?

1

7.  Apakah panjang senar pada gitarberpengaruh

terhadap nada bunyi?

1

8.  Apakah jenis bahan pada gitar berpengaruh

terhadap nada bunyi?

1

9.  Apakah kekencangan senar pada gitar

berpengaruh terhadap nada bunyi?

1

10.  Dll.

Masing-masing yang benar: 1

4. Instrumen prestasi belajar

Peneliti membuat 10 soal obyektif untuk mengukur prestasi belajar,


(46)

posttest. KD yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8.4

Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik.

Tabel 4. Indikator Soal Prestasi Belajar

Indikator Nomor Soal

a. Melakukan percobaan pada alat musik sederhana 1, 2, 8, 9, 10

b. Melakukan eksperimen untuk menyelidiki

perubahan energi bunyi pada alat musik sederhana

3, 4, 5, 6, 7

F Uji Validitas

Validitas merupakan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana,

2010:12). Sedangkan reliabilitas menurut Sudjana (2010:16) merupakan

ketepatan atau keajegan dalam menilai apa yang seharusnya dinilai.

Untuk semua instrumen baik pretest dan posttest, angket minat dan

lembar keaktifan dalam penelitian ini menggunakan tipe content validity

(validitas isi). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat

pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat profesional

judgement (Saifudin 2008:45).

Peneliti menggunakan validitas ini dengan pertimbangan bahwa lebih

hemat waktu, dan hasil validasi 3 orang yang ahli dibidangnya dirasa


(47)

dosen fisika, dosen pembimbing dua sekaligus dosen psikologi dan

terakhir guru kelas IV. Semua instrumen baik dari isi, tata bahasa, urutan

dianalisis secara rasional oleh ketiga ahli ini secara bergantian. Begitu pula

dengan reliabilitas instrumen, dilakukan dengan cara yang sama.

G Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa soal pretest dan

posttest, 10 obyektif untuk mengukur prestasi, 1 soal essay untuk

mengukur kemampuan proses (merumuskan masalah), 20 pernyataan

untuk mengukur minat IPA secara umum dan lembar pengamatan

keaktifan siswa selama pembelajaran. Pretest diberikan di awal

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum pembelajaran.

Kemudian di akhir pembelajaran, kembali diberikan soal yang sama

sebagai posttest. Hal ini digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum

dan sesudah dilakukan pembelajaran. Dalam hal ini data dari pretest dan

posttest, data keaktifan, serta minat dianalisis.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan:

a. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi normal.


(48)

Jika distribusi data normal, teknik statistik inferensial yang digunakan

adalah statistik parametrik, dalam hal ini T-test. Sedangkan bila

distribusi tidak normal maka teknik statistik yang digunakan adalah

uji statistik non parametrik dengan Mann-Whitney atau Wilcoxon.

2. Uji Statistik

a. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

data memiliki dasar yang sama untuk dilakukan pembandingan.

Uji ini dilakukan dengan menganalisis pretest baik kelompok

kontrol maupun kelompok eksperimen.

Kriteria untuk menilai homogenitas yaitu:

1) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Dengan kata lain keduanya memiliki homogenitas

data.

2) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang

signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan kontrol.

Dengan kata lain, tidak ada homogenitas data.

b. Uji perbedaan dari pretest ke posttest

Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah ada kenaikan yang

terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,


(49)

Kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain, tidak

ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara pretest dan

posttest.

2) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang

signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain, ada

kenaikan yang signifikan yang terjadi antara pretest dan

posttest.

c. Uji pengaruh perlakuan

Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah ada perbedaan yang

signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen.

Kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara posttest di kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Dengan kata lain, penerapan metode penemuan

tidak ada kenaikan secara signifikan terhadap minat dan

keaktifan, prestasi belajar, dan kemampuan merumuskan

masalah.

2) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang

signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok


(50)

kenaikan secara signifikan terhadap minat dan keaktifan,

prestasi belajar, dan kemampuan merumuskan masalah.

d. Uji selisih skor

Uji ini dilakukan jika tidak ada homogenitas data dari skor

pretest baik di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk

mendapatkan perhitungan selisih skor, dilakukan dengan hasil

posttest dikurangkan hasil pretest di kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Sesudah skor selisih didapat, skor dari

kedua kelompok diuji perbedaannya.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah:

1) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara selisih skor di kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Dengan kata lain, penerapan metode penemuan

tidak ada kenaikan secara signifikan terhadap minat dan

keaktifan, prestasi belajar, dan kemampuan merumuskan

masalah.

2) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang

signifikan antara selisih skor antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Dengan kata lain, penerapan metode

penemuan ada kenaikan secara signifikan terhadap minat,

keaktifan, kemampuan merumuskan masalah, dan prestasi


(51)

Cara kedua ini sebenarnya cukup fleksibel untuk menguji

pengaruh penerapan metode penemuan tanpa memperhitungkan

perbedaan siswa di kelompok kontrol maupun eksperimen, bisa

berada di daerah yang berbeda-beda.

I. Jadwal Penelitian

Berikut ini jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dalam tahun

2012:

Tabel 5. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov 1. Analisis kebutuhan

2. Survei lokasi 3. Izin penelitian 4. Penyusunan proposal skripsi 5. Pengumpulan proposal skripsi 6. Pengambilan data dan analisis

data

7. Penyusunan laporan skripsi 8. Ujian skripsi


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data

kuantitatif yang dimaksud berupa hasil skor yang didapat dari soal pilihan

ganda dan menjawab pertanyaan. Soal-soal tersebut dikerjakan oleh kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan rumusan masalah ada 4 jenis data

yang diperoleh yaitu:

A. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah Terhadap Minat Siswa

1. Data minat belajar siswa

Data minat siswa dinyatakan dalam perbedaan mean skor 20 soal

pernyataan pada kuisioner pretest dan posttest kelompok eksperimen dan

kontrol. Berikut ini adalah hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen

dan kontrol. Data skor selengkapnya terlampir.

Tabel 6. Skor Minat Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Siswa

Eksperimen Kontrol Skor

Pretest

Skor Posttest

Skor Pretest

Skor Posttest

1 68 68 63 58

2 72 72 68 73

3 74 69 70 72

4 69 69 69 77

5 69 70 47 44

6 57 65 61 61

7 73 70 75 70

8 76 80 73 75


(53)

10 71 71 49 58 11 70 67 70 59

12 64 67 63 61

13 68 65 70 53 14 65 73 68 61 15 63 60 67 67 16 76 73 66 67 17 69 78 47 50

18 57 66 70 67

19 75 77 73 77 20 72 72 60 71 21 62 63 70 70 22 61 71 48 48 23 75 77 67 64 24 70 71 71 76 25 70 70 71 70 26 61 65 74 73 27 65 64 74 77 28 75 73 66 63 29 67 72 69 61 30 59 73

31 69 71

Rata-rata 68,39 70,76 65,79 65,03

2. Analisis Data Minat Siswa a. Uji Normalitas

Langkah pertama yang dilakukan untuk sampai menjawab hipotesis

tentang perbedaan pengaruh metode penemuan dengan metode ceramah

terhadap minat siswa adalah menguji normalitas data minat baik pretest

maupun posttest di kedua kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan rumus One Sample Kolmogorov Sminov-Tes program

PASW 18 For Windows tampak dalam tabel di bawah ini semua data


(54)

Dengan demikian dapat dilakukan uji parametrik yaitu Independent

Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Minat Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Minat Mean Harga Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2- tailed)

Analisis Keterangan

Pretest

Kelompok

Eksperimen

68,39 0,694 0,721 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Posttest

Kelompok

Eksperimen

70,06 0,719 0,679 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Pretest

Kelompok

Kontrol

65,79 1,261 0,083 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Posttest

Kelompok

Kontrol

65,03 0,666 0,767 Sig >

0,05

Distribusi

normal

b. Uji Homogenitas


(55)

homogen sehingga dapat dilakukan pembandingan. Berdasarkan tabel di

bawah ini data minat homogen karena sesuai kriteria sig. (2-tailed) >

0,05.

Tabel 8. Homogenitas Data Minat Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Mean

Pretest Minat

Levene’s Test for

Equality of Variances

T-test for Equality of Means

Hasil

Eksperimen

68,39

Sig. Sig. (2-tailed) Homogen

Kontrol

65,79

0,154 0,154

c. Uji Perbedaan dari Pretest ke Posttest

Langkah yang ketiga adalah menguji perbedaan dari pretest ke

posttest. Uji ini untuk memastikan apakah ada kenaikan yang terjadi

dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan

membandingkan skor hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan rumus Paired Samples test program PASW 18 For

Windows menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pretest

dan posttest minat di kelompok eksperimen dengan dibuktikan harga sig.


(56)

signifikan antara pretest dan posttest minat yang ditunjukkan dari harga

sig. (2-tailed) > 0,05. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Perbedaan Pretest dan Posttest Data Minat Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Kelompok Mean Minat Sig. (2- tailed)

Analisis Keterangan Pretest Posttest

1. Eksperimen 68,39 70,76 0,050 < 0,05 berbeda

2. Kontrol 65,79 65,03 0,498 > 0,05 tidak berbeda

d. Uji Perbedaan Pengaruh Perlakuan

Langkah yang terakhir untuk mencapai kesimpulan adalah uji

pengaruh perlakuan. Uji pengaruh perlakuan dilakukan untuk

memastikan apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest

minat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan

dengan rumus Independent Samples T-test pada program PASW 18 for

Windows menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

posttest di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal tersebut

dibuktikan dengan harga sig. (2-tailed) < 0,05. Hasil perhitungan tersebut


(57)

Tabel 10. Perbedaan Posttest Data Minat Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Minat Sig.(2-tailed) Analisis Keterangan

Posttest

Eksperimen dan

Kontrol

0,008 < 0,05 Berbeda

3. Pembahasan

Pada tahap analisis data telah dilakukan berbagai pengujian sebagai

prasyarat untuk mencapai kesimpulan. Uji normalitas yang dilakukan

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan harga sig. (2-tailed) >

0,05. Selanjutnya dilakukan uji perbandingan data skor pretest minat siswa

agar data mempunyai dasar yang sama. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa data kelompok eksperimen dan kontrol adalah homogen dengan

harga sig. (2-tailed) > 0,05. Uji perbandingan mean menunjukkan ada

kenaikan skor antara pretest dan posttest minat di kelompok eksperimen. Di

kelompok kontrol skor pretest dan posttest minat menunjukkan penurunan

minat dilihat dari rata-rata. Uji yang terakhir adalah membandingkan

posttest minat kelompok eksperimen dengan posttest kelompok kontrol.

Hasil pengujian menunjukkan perbedaan yang sangat tinggi antara kedua

kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

penerapan metode penemuan dengan metode ceramah yang berpengaruh


(58)

Kenaikan minat yang cukup besar terjadi pada kelompok eksperimen.

Hal tersebut dikarenakan metode penemuan dapat membangkitkan semangat

belajar siswa. Selain itu, pembelajaran dengan metode penemuan juga

memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir maju sesuai dengan

kemampuannya untuk menemukan konsep dan prinsip. Siswa menjadi lebih

tertarik dan merasa senang mengikuti pembelajaran. Penerapan metode

ceramah pada kelas kontrol tidak meningkatkan minat siswa. Hal itu

dikarenakan siswa hanya memperoleh materi dari guru tanpa banyak

berpartisipasi langsung untuk mempelajari konsep dari materi yang

diajarkan.

B. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Keaktifan Siswa

1. Data Keaktifan

Data keaktifan siswa dinyatakan dalam perbedaan mean skor 8

pernyataan pada pengamatan pembelajaran di kelompok eksperimen dan

kontrol. Berikut ini data skor di kelompok eksperimen dan kontrol. Data

skor selengkapnya terlampir.

Tabel 11. Skor Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Siswa

Skor

Eksperimen Kontrol

1 9 8

2 13 0

3 8 1

4 13 1


(59)

7 14 3

8 13 4

9 13 3

10 19 2

11 5 3

12 13 9

13 9 0

14 12 3

15 13 2

16 10 6

17 15 1

18 6 4

19 13 1

20 17 5

21 13 3

22 20 1

23 9 0

24 9 4

25 11 3

26 9 1

27 2 5

28 28 2

29 12 3

30 14 31 10

Rata-rata 11,94 2,79

2. Analisis Data Keaktifan Siswa a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data mempunyai

distribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan

rumus One Sample Kolmogorov Sminov-Tes program PASW 18 For

Windows semua data berdistribusi normal karena harga sig. (2-tailed) >


(60)

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data Keaktifan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Keaktifan Mean Harga Kolmogorov- Smirnov Z

Asymp. Sig. (2- tailed)

Analisis Keterangan

Kelompok

Eksperimen

11,94 1,038 0,231 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Kelompok

Kontrol

2,79 1,008 0,262 Sig >

0,05

Distribusi

normal

b. Uji Perbedaan Pengaruh Perlakuan

Uji pengaruh perlakuan dilakukan untuk memastikan apakah ada

perbedaan yang signifikan antara skor keaktifan kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Hasil perhitungan dengan rumus Independent

Samples T-test pada program PASW 18 for Windows menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor keaktifan di

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan

dengan harga sig. (2-tailed) < 0,05. Hasil perhitungan tersebut dapat


(61)

Tabel 13. Perbedaan Skor Keaktifan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Keaktifan Sig.(2-tailed) Analisis Keterangan

Eksperimen dan

Kontrol

0,000 < 0,05 berbeda

3. Pembahasan

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi

pencapaian hasil belajar yang baik. Berdasarkan uji normalitas data

menunjukkan bahwa data skor keaktifan kelompok kontrol dan

eksperimen mempunyai distribusi normal. Hasil uji perbandingan skor

rata-rata keaktifan siswa kelompok kontrol dan eksperimen juga

menunjukkan perbedaan pengaruh yang signifikan. Pendek kata dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode penemuan berpengaruh secara

signifikan terhadap keaktifan siswa pada materi perubahan energi bunyi

melalui penggunaan alat musik.

Metode penemuan mendorong keaktifan siswa baik keaktifan fisik

maupun mental. Hal itu diwujudkan melalui mengajukan pertanyaan,

menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan dan sebagainya. Dalam

melakukan eksperimen, siswa juga saling bekerja sama dan mengamati

dengan penuh perhatian. Dalam pembelajaran dengan metode ceramah di


(62)

suatu eksperimen. Kelas kelompok kontrol tampak lebih tenang

dibandingkan kelompok eksperimen.

C. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Kemampuan Merumuskan Masalah

1. Data Kemampuan Merumuskan Masalah

Data kemampuan merumuskan masalah diperoleh dari hasil tes essay.

Soal essay berjumlah 1 soal, yang dijabarkan dari indikator. Tes ini

diberikan sesudah pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun di

kelas kontrol. Data selengkapnya terlampir.

Tabel 14. Skor Kemampuan Merumuskan Masalah Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Siswa

Eksperimen Kontrol Skor

Pretest

Skor Posttest

Skor Pretest

Skor Posttest

1 4 4 3 4 2 2 6 2 2 3 2 7 1 1 4 1 8 1 3 5 2 5 1 2 6 2 6 2 3 7 2 5 1 4 8 1 4 1 1 9 3 8 2 2 10 1 7 2 2 11 3 6 1 1 12 2 8 2 1 13 2 8 2 3 14 4 7 3 1 15 2 8 2 2 16 1 7 1 2

17 1 10 2 1


(63)

19 1 8 3 1 20 3 7 2 4

21 1 6 1 2

22 2 9 1 2 23 2 4 2 2 24 1 3 3 2 25 1 6 1 2 26 3 5 1 3

27 2 7 3 2

28 1 6 0 1 29 1 7 2 3 30 1 6

31 3 6

Rata-rata 1,94 6,45 1,69 2,14

2. Analisis Data Kemampuan Merumuskan Masalah Siswa a. Uji Normalitas

Langkah pertama yang dilakukan untuk sampai menjawab

hipotesis tentang pengaruh metode penemuan terhadap kemampuan

merumuskan masalah siswa adalah menguji normalitas data.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus One Sample

Kolmogorov Sminov-Tes program PASW 18 For Windows semua data

berdistribusi normal karena harga sig. (2-tailed) > 0,05. Dengan

demikian selanjutnya dilakukan uji parametrik yaitu Independent


(64)

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Merumuskan Masalah Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kemampuan Merumuskan Masalah Mean Harga Kolmogorov- Smirnov Z Asymp. Sig. (2- tailed) Analisis Keterangan Pretest Kelompok Eksperimen

1,94 1,282 0,075 Sig >

0,05 Distribusi normal Posttest Kelompok Eksperimen

6,45 0,895 0,399 Sig >

0,05 Distribusi normal Pretest Kelompok Kontrol

1,69 1,357 0,050 Sig >

0,05 Distribusi normal Posttest Kelompok Kontrol

2,14 1,331 0,058 Sig >

0,05

Distribusi

normal

b. Uji Homogenitas

Langkah kedua adalah uji perbandingan skor pretest kemampuan

merumuskan masalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk


(65)

pembandingan. Berdasarkan tabel di bawah ini data minat homogen

karena sesuai kriteria sig. (2-tailed) > 0,05.

Tabel 16. Homogenitas Data Kemampuan Merumuskan Masalah Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Mean Pretest Kemampuan Merumuskan Masalah

Levene’s Test for Equality of Variances

T-test for Equality of Means

Hasil

Eksperimen

1,94

Sig. Sig. (2-

tailed)

Homogen

Kontrol

1,69

0,773 0,280

c. Uji Perbedaan dari Pretest ke Posttest

Langkah yang ketika adalah menguji perbedaan dari pretest ke

posttest. Uji ini untuk memastikan apakah ada kenaikan yang terjadi

dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan

membandingkan skor hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan rumus Paired Samples test program PASW 18 For

Windows menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pretest

dan posttest kemampuan merumuskan masalah di kelompok eksperimen.


(66)

kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest

kemampuan merumuskan masalah yang ditunjukkan dari harga sig.

(2-tailed) > 0,05. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 17. Perbedaan Pretest dan Posttest Data Kemampuan Merumuskan Masalah Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Kelompok Mean Kemampuan Kemampuan Merumuskan

Masalah

Sig. (2- tailed)

Analisis Keterangan

Pretest Posttest

1. Eksperimen 1,94 6,45 0.000 < 0,05 Berbeda

2. Kontrol 1,69 2,14 0,056 > 0,05 tidak berbeda

d. Uji Perbedaan Pengaruh Perlakuan

Langkah yang terakhir adalah uji pengaruh perlakuan. Uji pengaruh

perlakuan dilakukan untuk memastikan apakah ada perbedaan yang

signifikan antara skor posttest kemampuan merumuskan masalah

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan dengan

rumus Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest


(67)

dengan harga sig. (2-tailed) < 0,05. Hasil perhitungan tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Perbedaan Posttest Data Kemampuan Merumuskan Masalah Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kemampuan

Merumuskan Masalah

Sig.(2-tailed) Analisis Keterangan

Posttest Eksperimen dan

Kontrol

0,000 < 0,05 berbeda

3. Pembahasan

Kemampuan merumuskan masalah merupakan suatu hal yang penting

dalam ketrampilan proses IPA. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan, menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan harga

sig. (2-tailed) > 0,05. Uji homogenitas data skor pretest kemampuan

merumuskan masalah menunjukkan bahwa data kelompok eksperimen

dan kontrol adalah homogen dengan harga sig. (2-tailed) > 0,05. Uji

perbandingan mean menunjukkan ada kenaikan yang signifikan dari skor

pretest dan posttest kemampuan merumuskan masalah di kelompok

eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak. Hasil uji perbandingan

posttest kemampuan merumuskan masalah kelompok eksperimen dengan

posttest kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Penggunaan metode penemuan mendorong siswa untuk

mengembangkan ketrampilan proses IPA salah satunya adalah


(68)

dapat belajar untuk merumuskan suatu masalah. Dalam pembelajaran

menggunakan metode ceramah siswa hanya mendengarkan materi yang

disampaikan oleh guru tanpa mencoba melakukan eksperimen. Dengan

demikian siswa tidak mempunyai pengalaman langsung untuk

menemukan suatu konsep yang baru.

D. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Prestasi Belajar

1. Data Prestasi Belajar

Data kemampuan prestasi belajar siswa dinyatakan dalam

perbedaan mean skor 10 soal pilihan ganda kelompok eksperimen dan

kontrol. Berikut ini data skor kelompok eksperimen dan kontrol. Data

skor selengkapnya terlampir.

Tabel 19. Skor Prestasi Belajar Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Siswa

Eksperimen Kontrol Skor

Pretest

Skor Posttest

Skor Pretest

Skor Posttest

1 3 5 3 2

2 4 4 2 3

3 5 6 2 3

4 3 5 1 1

5 0 5 4 5

6 2 4 4 5

7 2 7 3 4

8 2 5 8 8

9 5 8 5 7

10 3 7 4 4

11 4 7 3 1

12 3 2 9 7

13 2 7 5 5


(69)

15 3 4 2 4

16 5 7 3 4

17 1 6 3 2

18 3 3 3 3

19 4 4 2 2

20 3 4 1 2

21 3 4 3 4

22 4 8 4 3

23 4 5 6 2

24 4 7 2 2

25 1 3 5 6

26 4 7 3 2

27 3 5 5 3

28 2 8 6 6

29 4 3 3 6

30 2 6

31 3 4

Rata-rata 3,10 5,34 3,66 3,76

2. Analisis Data Prestasi Belajar a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus One Sample

Kolmogorov Sminov-Tes program PASW 18 For Windows tampak

dalam tabel di bawah ini semua data berdistribusi normal karena harga

sig. (2-tailed) > 0,05. Selanjutnya dapat dilakukan uji parametrik

menggunakan Independent Samples T-test pada program PASW 18 for

Windows.

Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol


(70)

Belajar Kolmogorov- Smirnov Z

Sig. (2- tailed)

Pretest

Kelompok

Eksperimen

3,10 0,995 0,275 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Posttest

Kelompok

Eksperimen

5,35 0,897 0,397 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Pretest

Kelompok

Kontrol

3,66 1,192 0,116 Sig >

0,05

Distribusi

normal

Posttest

Kelompok

Kontrol

3,76 0,935 0,346 Sig >

0,05

Distribusi

normal

b. Uji Homogenitas

Langkah kedua adalah uji perbandingan skor pretest prestasi

belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk

mengetahui homogenitas data. Berdasarkan tabel di bawah ini data


(71)

Tabel 21. Homogenitas Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Mean Pretest Prestasi Belajar

Levene’s Test for

Equality of Variances

T-test for Equality of Means

Hasil

Eksperimen

3,10

Sig. Sig. (2-

tailed)

Homogen

Kontrol

3,66

0,056 0,180

c. Uji Perbedaan dari Pretest ke Posttest

Uji perbedaan ini untuk memastikan apakah ada kenaikan yang

terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan

membandingkan skor hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan rumus Paired Samples test program PASW 18

For Windows menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara

pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen dengan

dibuktikan harga sig. (2-tailed) < 0,05. Di kelompok kontrol tidak ada

perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest prestasi belajar

yang ditunjukkan dari harga sig. (2-tailed) > 0,05. Hasil tersebut dapat


(72)

Tabel 22. Perbedaan Pretest dan Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No. Kelompok Prestasi Belajar Sig.

(2- tailed)

Analisis Keterangan Pretest Posttest

1. Eksperimen 3,10 5,35 0.000 < 0,05 Berbeda

2. Kontrol 3,66 3,76 0,703 > 0,05 tidak berbeda

d. Uji Perbedaan Pengaruh Perlakuan

Uji pengaruh perlakuan bertujuan untuk memastikan apakah ada

perbedaan yang signifikan antara skor posttest kemampuan

merumuskan masalah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hasil perhitungan dengan rumus Independent Samples T-test pada

program PASW 18 for Windows menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara posttest di kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Hal itu dibuktikan dengan harga sig. (2-tailed)

< 0,05. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah


(73)

Tabel 23. Perbedaan Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Prestasi Belajar Sig.(2-tailed) Analisis Keterangan

Posttest Preatasi

Belajar

0,001 < 0,05 Berbeda

3. Pembahasan

Prestasi belajar merupakan indikator untuk menilai kemampuan siswa

dalam suatu proses pembelajaran. Analisis data menunjukkan bahwa

kenaikan skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen berbeda

secara signifikan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan

yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan harga sig. (2-tailed)

sebesar 0.000 < 0,05. Perbandingan posttest antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol juga berbeda secara signifikan dengan harga sig. (2-tailed)

0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

penemuan yang diterapkan dalam pembelajaran memberikan pengalaman

langsung kepada siswa. Siswa benar-benar mencoba melakukan dan

mengalaminya sendiri, sehingga materi yang telah dipelajari mudah

untuk dipahami. Selain itu materi tersebut juga akan diinternalisasikan

oleh siswa. Dengan demikian metode penemuan mendorong pencapaian


(74)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang pengaruh penerapan metode

penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan

prestasi belajar diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Penerapan metode penemuan dengan metode ceramah pada materi

perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik ada perbedaan

pengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa kelas IV SD

Kanisius Wirobrajan. Hal tersebut terbukti dari kenaikan skor kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan yang signifikan

dengan harga sig. (2-tailed) 0,006 < 0,05.

b. Penerapan metode penemuan dengan metode ceramah yang diterapkan

pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada materi perubahan

energi bunyi melalui penggunaan alat musik ada perbedaan pengaruh

secara signifikan terhadap keaktifan siswa. Hal ini tampak pada perbedaan

yang signifikan antara skor keaktifan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan harga sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05.

c. Penerapan metode penemuan dengan metode ceramah pada perubahan

energi bunyi melalui penggunaan alat musik terdapat perbedaan pengaruh

secara signifikan terhadap kemampuan merumuskan masalah siswa kelas


(1)

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMP bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan

0 4 89

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Upaya meningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran pkn pada pokok bahasan sejarah berdirinya asean melalui penerapan metode jigsaw pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang Tahun ajaran 2012/2013

0 22 114

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Pengaruh Reward dan Punishment terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran di SD Islam Al-Fajar Villa Nusa Indah Bekasi

1 7 0

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Pengaruh penerapan metode ceramah bervariasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMK Al-Hidayah Lestari

7 66 115

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44