Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
151114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
151114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang,
sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong
engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan”
( Yesaya 41:10)

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku”
(Filipi 4:13)

You are braver than you believe, stronger than you seem and smarter
than you think
-Winnie The Pooh-

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karyaku ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati saya dalam
penulisan tugas akhir. Berbagai hal telah saya alami baik senang, sedih maupun dalam
keadaan tersulit sekalipun.

Orang tua yang sangat saya sayangi Bapak Aloysius Soebandrijo Purnomo dan
Ibu Margaretha Suyati yang selalu mendukung, memberi semangat dan mendoakan

saya.
Kakak-Kakak tersayang Agus Kistanto, Rosalia Ratna, Agustina Indriyati,
Albertus Satriyo, Evie Rochayati, Iwan Giri Santoso, Fransiska Rosalina yang selalu
memberikan dukungan. Keponakan saya Abelita, Kinandra, Fiorenza, Keara, Kallea,
Bima, Yuda yang selalu menghibur.
Sahabat saya terkasih Cup-Cup Muah, Fransiska A. Delvi Turin, Amalia
Puspita Sari, Tania Gunawan Putri yang selalu menemani, memdengarkan keluh kesah
dan memberi dukungan dari awal perkuliahan hingga sekarang
Sahabat saya terkasih Maria Angela Trisuci Paskalia yang selalu menemani,
mambantu dan memotivasi saya dari awal sampai sekarang.
Kak Maria Magdalena Lita yang selalu memberi semangat dalam keadaan
apapun. Kak Ika Rinika yang memotivasi dan membantu saya dalam mengerjakan tugas
akhir ini.
Teman-teman angkatan 2015 yang selalu memotivasi saya hingga saat ini.
Dosen pembimbing tercinta Bapak Juster Donal Sinaga yang dengan sabar
memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam mengerjakan tugas akhir.
Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
TINGKAT KRATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendekripsikan seberapa tingkat kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta; (2) mengidentifikasi item-item Skala Kreativitas yang perolehan
skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi belajar. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan

2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
berjumlah 66 siswa.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Tingkat Kreativitas
38 item. Skala disusun berdasarkan karakteristik kreativitas menurut Budiarti (2015)
yang juga menggunakan konsep Munandar yaitu, berpikir lancar, berpikir luwes,
berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh kemajemukan,
berani mengambil resiko, dan saling menghargai. Nilai koefisien reliabilitas instrumen
menggunakan pendekatan Alpha Cronbach (α) sebesar 0,942. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif kategorisasi, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah
dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling memiliki tingkat kreativitas sebagai berikut: 15
responden (22,4%) memilki tingkat kreativitas sangat tinggi, 31 responden (46,26%)
memiliki tingkat kreativitas tinggi, 20 responden (29,85%) memiliki tingkat kreativitas
sedang, 1 responden (2%) memiliki tingkat kreativitas rendah. Hasil analisis item
menunjukkan 6 item (16%) memiliki yang dijadikan dasar penyusunan usulan topiktopik bimbingan. Adapun usulan topik-topik bimbingan adalah (1) meningkatkan
keaktifan dalam mengungkapkangagasan baru di kelas; (2) belajar asik menggunakan
mindmap; (3) malu bertanya? Sudah tidak zaman; (4) berpendapat? siapa takut; (5)
meningkatkan keberanian untuk menjawab pertanyaan; (6) aku berani bertanya.
Kata Kunci: Kreativitas, Mahasiswa, Topik-topik Bimbingan


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE CREATIVITY LEVEL OF 2016th STUDENTS
OF GUIDANCE AND COUNSELING STUDY PROGRAM
OF SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The study was aimed to: (1) describe the level of creativity of the 2016th
students of Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University
Yogyakarta; (2) identify items on the Creativity Scale which have low scores as the
basis for compiling topics for personal study guidance. The type of the study was a
quantitative descriptive study. The research subjects were the 2016th students of the
Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University Yogyakarta
with total 66 students.

Data collection in this study used the 38 items Creativity Level Scale. The scale
was arranged based on the characteristics of creativity according to Munandar (1985),
namely, thinking fluently, thinking flexibly, thinking original, curiosity, imaginative,
challenged by pluralism, courage to take risks, and mutual respect. The value of the
reliability coefficient of the instrument measured using the Cronbach Alpha approach
(α) of 0.942. Data analysis techniques used was categorical descriptive statistics,
namely very high, high, medium, low and very low.
The results of this study indicate that the class 2016 of Guidance and
Counseling Study Program has the following levels of creativity: 15 respondents
(22.4%) had very high levels of creativity, 31 respondents (46.26%) had high levels of
creativity, 20 respondents (29, 85%) have a moderate level of creativity, 1 respondent
(2%) has a low level of creativity. The results of item analysis showed that 6 items
(16%) had a moderate score which was used as the basis for the proposals preparation
for guidance topics. The proposed topics of guidance are (1) increasing activity in
revealing new ideas in class; (2) cool learning using mind map; (3) embarrassed to
ask? It's not the issue; (4) argue? no need to worry; (5) increase the courage to answer
questions; (6) I dare to ask.
Keywords: Creativity, Students, Guidance and Counseling

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan
berkat-Nya yang begitu besar kepada peneliti hingga akhirnya penelitian ini dapat
selesai dengan baik. Banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat luar biasa bagi
peneliti, hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dari awal sampai
akhir.
Selama proses penulisan skripsi ini juga banyak pihak yang ikut terlibat dalam
proses membimbing, mendampingi, serta mendukung setiap proses yang peneliti
lakukan. Oleh sebab itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.

2.


Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.

3.

Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar

memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam mengerjakan skripsi.
4.

Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yaitu, Bapak
Gendon, Bapak Sinurat, Bapak Donal, Bapak Nazar, Bapak Budi, Bapak Agus, Ibu
Retno, Ibu Retha, Ibu Indah dan Ibu Hayu yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman bagi peneliti selama belajar di Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.

5.

Kedua orang tua terkasih Bapak Aloysius Soebandrijo Purnomo dan Ibu

Margaretha Suyati atas segala doa, dukungan, kasih sayang, serta kepercayaan
sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.

6.

Kakak-kakak tersayang Agus Kistanto, Rosalia Ratna, Agustina Indriyati, Albertus
Satriyo, Evie Rochayati, Iwan Giri Santoso, Fransiska Rosalina yang selalu
memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Keponakan saya Abelita, Kinandra, Fiorenza, Keara, Kallea, Bima, Yuda yang
selalu menghibur.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................

iii

HALAMAN MOTTO.........................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................................

vii

ABSTRAK..........................................................................................................

viii

ABSTRACT.........................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR........................................................................................

x

DAFTAR ISI.......................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR..................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah...............................................................................

5

C. Pembatasan Masalah..............................................................................

6

D. Rumusan Masalah..................................................................................

7

E. Tujuan Penelitian...................................................................................

7

F. Manfaat Penelitian.................................................................................

8

G. Batasan Istilah.......................................................................................

8

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................

10

A. Hakikat Kreativitas...............................................................................

10

1. Pengertian Kreativitas.....................................................................

10

2. Tahap-Tahap Kreativitas.................................................................

11

3. Aspek-Aspek Kreativitas................................................................

13

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas.................................

15

5. Hambatan dalam Kreativitas..............................................................

16

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal.............................................

19

1. Pengertian Mahasiswa........................................................................

19

2. Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal.........................................

20

3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal..........................

22

4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas ( Berpikir Kreatif)............

23

C. Hakikat Layanan Bimbingan...................................................................

24

1. Pengertian Bimbingan.......................................................................

24

2. Bimbingan Pribadi-Belajar................................................................

25

3. Fungsi Layanan Bimbingan..............................................................

26

4. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan.................................................

27

5. Pengembangan Topik-Topik Bimbingan..........................................

28

D. Kajian Penelitian yang Relevan..............................................................

29

E. Kerangka Pikir.........................................................................................

30

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................

33

A. Jenis Penelitian.........................................................................................

33

B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................

33

C. Subjek Penelitian......................................................................................

34

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................................

34

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................

35

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Teknik Pengumpulan Data..................................................................

35

2. Instrumen Pengumpulan Data.............................................................

36

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen.........................................................

40

1. Validitas Instrumen.............................................................................

40

2. Reliabilitas Instrumen.........................................................................

46

G. Teknik Analisis Data................................................................................

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................

52

A. Hasil Penelitian..........................................................................................

52

B. Pembahasan...............................................................................................

56

BAB V PENUTUP................................................................................................

62

A. Kesimpulan................................................................................................. 62
B. Keterbatasan Penelitian..............................................................................

63

C. Saran...........................................................................................................

63

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

65

LAMPIRAN..........................................................................................................

67

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 2.1

Skema Kerangka Kreativitas.............................................................. 32

Tabel

3.1

JumlahSubjek Penelitian.................................................................... 34

Tabel

3.2

Norma Skoring Skala Kreativitas....................................................... 37

Tabel

3.3

Kisi-kisi Skala Kreativitas.................................................................. 38

Tabel

3.4

Rekapitulasi Hail Uji Validitas Skala Kreativitas.............................. 42

Tabel

3.5

Kisi-kisi Skala Kreativitas (Final)...................................................... 44

Tabel

3.6

Reliabilitas Skala Kreativitas............................................................. 47

Tabel

3.7

Kriteria Guilford................................................................................. 47

Tabel

3.8

Norma Kategorisasi............................................................................ 49

Tabel

3.9

Norma Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta......................................................................................... 50

Tabel

3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta......................................................................................... 51

Tabel

4.1

Kategoriasai Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 52

Gambar 4.1

Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 53

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel

4.2

Distribusi Perolehan Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.......................................................................................... 54

Tabel

4.3

Item-Item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategori Sedang
Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta............................ 55

Tabel

4.4

Usulan Topik-Topik Pendampingan Peningkatan Kreativitas Mahasiswa
Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta................................................................. 60

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN........................................................................................................... 67
Lampiran 1

Surat Ijin........................................................................................... 68

Lampiran 2

Skala Penelitian................................................................................ 69

Lampiran 3

Hasil Komputasi Uji Validitas Item Total Instrumen Penelitian..... 78

Lampiran 4

Tabulasi Data Penelitian................................................................... 82

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan bahasan istilah.
Penguraian ini berisi singkat dan jelas.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia mewajibkan setiap warga negara untuk menempuh
pendidikan formal selama 12 tahun. Peserta didik yang telah menempuh pendidikan
selama 12 tahun, dibebaskan untuk memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi atau langsung mencari pekerjaan. Menurut data Kementerian Riset Teknologi
dan Perguruan Tinggi (www.katadata.co.id, 2018), jumlah perguruan tinggi yang
terdaftar di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 4.504 unit. Angka tersebut
didominasi oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mencapai 3.136 dan 122
Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perguruan tinggi di Indonesia yang terbilang cukup
banyak ini, dapat menjadi wadah bagi peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Peserta didik yang memilih melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi baik
swasta maupun negeri akan memiliki sebutan baru yaitu mahasiswa. Mahasiswa
merupakan pelajar yang memiliki jenjang paling tinggi diantara yang lain dan
sebagai seorang mahasiswa, diharapkan mampu memiliki cara pandang maupun
kemampuan yang berbeda pada saat masih berada di sekolah, baik di tingkat

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

pertama maupun atas. Mahasiswa termasuk dewasa awal yang memiliki tugas
perkembangan yaitu masa kreatif (Hurlock, 1996). Bentuk kreativitas yang akan
terlihat pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan
keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat individu dalam memecahkan
masalah. Seorang mahasiswa dituntut untuk lebih memiliki kreativitas yang akan
mempermudah dirinya sendiri dan lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada.
Mahasiswa perlu untuk lebih berani melakukan inovasi, hal tersebut dapat
membantu mahasiswa dalam menghadapi persaingan yang cukup tinggi di dunia
perkuliahan maupun di dunia kerja yang akan dihadapi setelah menyelesaikan
pendidikan di tahap perguruan tinggi.
Perkembangan zaman selalu diiringi dampak positif dan negatif. Segala
sesuatu saat ini dituntut untuk di kerjakan secara cepat dan praktis tanpa melihat
proses pekerjaan yang terjadi. Hal tersebut membuat mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri akan cendrung memiliki mental instan. Mental
instan mendorong mahasiswa untuk sulit berinovasi dan menciptakan ide kreatif
karena hanya berfokus pada hasil bukan proses. Permasalahan yang timbul saat ini
cukup beragam, oleh karena itu mahasiswa juga harus memiliki cara dan inovasiinovasi baru untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dengan ide kreatif yang
dimiliki.
Menurut Munandar (1985) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Kemampuan tersebut di peroleh dari pengalaman-pengalaman ataupun pengetahuan
yang dimiliki sehingga menghasilkan sebuah gagasan kreatif pada diri seseorang.
Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dapat diperoleh selama
dirinya duduk di bangku perkuliahan, informasi dan pengalaman dapat
mempermudah mahasiswa untuk menghasilkan maupun menciptakan suatu ide yang
baru dan kreatif. Kemampuan untuk menghasilkan suatu kombinasi baru dari hal-hal
yang sudah ada di jadikan sebagai tolak ukur seseorang dikatakan kreatif.
Kreativitas penting untuk dikembangkan, karena dengan berkreasi orang
dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan
pokok dalam hidup manusia. Maslow (dalam Munandar, 1985) mengatakan bahwa
kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam
perwujudan. Kemampuan kreativitas dapat mempermudah mahasiswa dalam
mengembangkan kemampuan untuk menciptakan ide kreatif baru.
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling perlukan untuk
memiliki kemampuan kreativitas, sebagai calon guru BK maupun konselor
mahasiswa BK di harapkan mampu memiliki empat kompetensi yang dimiliki, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Ketika seorang guru BK maupun konselor memiliki keempat
kompetensi ini kreativitas sangat di perlukan untuk mempermudah dalam
mengaplikasikan dan memahami kompetensi tersebut. Kreativitas untuk mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling ini juga dapat memudahkan mahasiswa
untuk membuat media bimbingan seperti, video scribe yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

menjelaskan materi bimbingan, folder bimbingan, dan materi-materi yang dipakai
untuk melakukan bimbingan.
Kreativitas di kalangan mahasiswa BK memiliki dampak positif bagi tugas
perkembangan mereka di dewasa awal karena mereka dapat mengaktualisasikan
dirinya melalui ide-ide yang di munculkan dan menghasilkan sesuatu yang baru.
Mengaktualisasikan diri juga berarti mahasiswa tersebut dapat merealisasikan ide
yang sudah dimiliki. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kreativitas dan
pentingnya kreativitas bagi mahasiswa, peneliti tertarik untuk meneliti kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling .
Salah seorang mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling mengatakan bahwa teman-teman angkatan 2016 lebih menyukai
menyumbangkan ide dari pada harus merealisasikannya. Ide kreatif yang mereka
sumbangkan cenderung keluar dari topik mata kuliah. Berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan, menurut (Siska) salah satu mahasiswi angkatan 2016
mengatakan “ teman-teman saya yang ada di dalam kelas cenderung pasif jika
membicarakan topik perkuliahan jadi mereka jarang terlibat aktif di kelas, jika
dalam sebuah kegiatan kampus kami sering memunculkan ide-ide baru tetapi masih
belum merealisasikannya”. Mahasiswi angkatan 2016 yang lain juga mengatakan
bahwa dalam mengerjakan tugas masih banyak yang copy paste.
Upaya yang sudah dilakukan Program Studi Bimbingan dan Konseling
dalam pengembangan kreativitas bagi mahasiswa salah satunya adalah melibatkan
mahasiswa dalam acara yang diselenggarakan Program Studi. Kegiatan seperti ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

dapat dikatakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas,
karena dalam acara tersebut terdiri dari beberapa divisi dan dalam divisi ini dituntut
untuk memiliki ide yang perlu direalisasikan sehingga dapat mendukung acara yang
diselenggarakan. Sebagai calon guru BK yang akan bekerja di lingkungan sosial
seperti sekolah, akan dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang terjadi,
maka dari itu kreativitas perlu dimunculkan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Guru BK yang melakukan
proses konseling di sekolah perlu melakukan konseling secara kreatif agar proses
konseling berjalan secara efektif. Kreativitas guru BK juga di perlukan untuk
membuat inovasi dan program baru agar dapat menghapus stigma bahwa guru BK
adalah seorang polisi sekolah.
Berangkat dari latar belakang fenomena di atas maka peneliti tergerak untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas,
mengenai Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1.

Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih sulit untuk merealisasikan ide.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

2.

Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
kurang memiliki minat untuk mengungkapkan ide yang berkaitan dengan mata
kuliah.

3.

Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih belum terlibat aktif dalam kegiatan perkuliahan di dalam kelas.

4.

Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih belum memperlihatkan kreativitas.

5.

Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih banyak yang melakukan copy paste dalam mengerjakan tugas mata
kuliah.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti ingin menjadikan topik
kreativitas menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk diteliti pada
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti memfokuskan masalahnya pada butir “1”
yaitu Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling masih
sulit untuk merealisasikan ide-ide, kemudian pada butir “4” yaitu beberapa
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling masih
belum memperlihatkan ciri kemampuan kreativitas. Berdasarkan butir masalah
tersebut, peneliti ingin mengangkat tema penelitiannya yaitu “Tingkat
Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Seberapa tinggi tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Berdasarkan identifikasi Skala Kreativitas Mahasiswa, item-item mana saja
yang perolehan sekornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi dan belajar?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendekripsikan seberapa tinggi Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan pribadi belajar bagi mahasiswa
angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta berdasarkan identifikasi butir skala Kreativitas
Mahasiswa yang perolehan skornya rendah.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi di bidang
Bimbingan dan Konseling berkaitan dengan Tingkat Kreativitas di kalangan
mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan berguna untuk mengetahui tingkat kreativitas
pada mahasiswa angkatan 2016.
b. Bagi mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mengembangkan
kreativitas
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini

diharapkan dapat

menjadi

sumber acuan untuk

mengembangkan penelitian mengenai tingkat kreativitas mahasiswa.
G. Batasan Istilah
1. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan individu dalam menuangkan suatu ide,
gagasan dan inovasi untuk menyelesaikan suatu masalah maupun
menciptakan sesuatu hal baru, serta dapat menuangkan kepada dirinya
sendiri dan orang lain.
2. Mahasiswa
Mahasiswa adalah seorang pelajar perguruan tinggi, yang memiliki
posisi tertinggi dalam satuan pendidikan tertinggi diantara yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

3. Bimbingan
Bimbingan adalah proses layanan yang diberikan kepada individu
untuk membantu mereka menentukan pilihan hidup dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah dan kehidupan.
4. Topik bimbingan
Topik bimbingan adalah pokok bahasan yang disampaikan guru BK
kepada peserta didik dalam bimbingan klasikal.
5. Bimbingan pribadi-belajar
Bimbingan pribadi-belajar adalah upaya yang diberikan guru BK
kepada peserta didik yang bertujuan untuk memantapkan kepribadian konseli
dalam menangani masalah pribadinya dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan hakikat kreativitas, hakikat mahasiswa sebagai
dewasa awal, kreativitas dan mahasiswa dewasa awal dan hakikat layanan bimbingan .
A. Hakikat Kreativitas
1.

Pengertian Kreativitas
Menurut Ali & Asrori (dalam Ricardo, 2014) kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau
kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru
yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi
permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir
divergen.
Menurut Mahfud (2017) kreativitas adalah kemampuan untuk bisa
memadukan berbagai informasi dengan cara baru, guna menemukan solusi bagi
masalah, menciptakan temuan baru, atau menciptakan karya seni. Sedangkan
menurut Ruth Richards (dalam Gie, 2003) kreativitas merupakan dasar bagi
kelangsungan di dunia ini, karena kemampuan itu adalah kemampuan kita untuk
menyesuaikan diri pada perubahan, ini menjadi intisari bagi kelangsungan hidup
manusia. Menurut ahli lain, Karkockiene (dalam Mahfud, 2017), kreativitas
melibatkan karakteristik yang berhubungan dengan kemampuan untuk
menemukan atau melakukan sesuatu yang baru.
Menurut Munandar (1983), kreativitas adalah sebagai kemampuan untuk
menciptakan hal-hal baru yang pada hakekatnya membedakan manusia dari

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

mesin dan binatang, karena kemampuan inilah yang memungkinkannya untuk
merubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuannya di bidang
ilmu, teknologi, seni maupun dalam bidang-bidang lainnya yang merupakan
hasil ciptaannya. Menurut Santrock (dalam Rohani, 2017) kreativitas merupakan
kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa
serta melahirkan solusi yang unik terhadap masalah0masalah yang dihadapi.
Kreativitas dapat dilihat sebagai kemampuan untuk melihat berbagai
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah,
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam
menciptakan suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan
mencari alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas
individu tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang
hanya dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi. Kreativitas di
nilai sebagai dasar bagi kelangsungan hidup seorang manusia dan dapat dilihat
sebagai kemampuan untuk memecahkan sebuah masalah.
2. Tahap-Tahap Kreativitas
Proses kreatif yang dihasilkan setiap individu melalui sebuat tahapan.
Menurut Mahfud (2017) yang juga menggunakan konsep Wallas tentang tahaptahap kreativitas, tahap-tahap kreativitas dibagi menjadi empat yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

a. Persiapan (preparation)
Tahap persiapan merupakan tahap untuk meletakkan dasar,

dalam

tahap ini dilakukan pengumpulan informasi, data-data dan bahan-bahan untuk
memecahkan masalah. Pada tahap ini juga individu mempelajari latar
belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya.
b. Inkubasi (incubation)
Tahap inkubasi merupakan

tahap dieraminya proses pemecaham

masalah dalam alam pra-sadar. Tahap ini berlangsung dalam tahap waktu tak
menentu bisa lama dan bisa juga hanya sebentar. Dalam tahap ini ada
kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat
lagi pada saat berakhirnya tahap pengeraman dan munculnya masa
berikutnya.
c. Iluminasi (illumination)
Tahap iluminasi merupakan tahap munculnya pendapat atau gagasangagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk
cetusan sepontan, ide atau gagasan, pemecaham masalah, penyelesaian, cara
kerja, dan jawaban baru.
d. Verifikasi (verification)
Tahap verifikasi merupakan tahap munculnya aktivitas evaluasi
terhadap gagasan secara kritis yang sudah mulai dicocokan dengan keadaan
nyata atau kondisi kenyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

3. Aspek-Aspek Kreativitas
Menurut Munandar (1985) tentang ciri-ciri dari kreativitas, ciri-ciri
kreativitas dibagi menjadi dua yaitu, kemampuan dalam ciri-ciri kognisi
(berpikir kreatif) dan ciri-ciri afektif. Ciri-ciri dengan kemampuan menggunakan
kognisi disebut dengan aptitude sedangkan ciri-ciri yang berkaitan dengan sikap
dan perasaan disebut dengan nonaptitude, berikut beberapa uraian dari
pengertian diatas, yaitu :
a.

Ciri-ciri aptitude
1)

Kelancaran berpikir lancar
Kelancaran berpikir lancar yaitu kemampuan yang dimilki
individu untuk menghasilkan banyak ide, gagasan, jawaban serta
penyelesaian masalah yang keluar dari pemikiran seseorang secara
cepat. Kelancaran berpikir lancar juga diartikan sebagai kemampuan
dalam memberikan saran ataupun cara untuk melakukan berbagai
hal.

2)

Berpikir Luwes (Fleksibel)
Keluwesan berpikir yaitu kemampuan untuk menghasilkan
sejumlah gagasan, jawaban ataupun pertanyaan yang bervariasi.
Keluwesan berpikir juga didefinisikan sebagai sebuah kemampuan
dalam melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,
mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda dan mampu
mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

3)

Berpikir Orisinal
Berpikir orisinal merupakan kemampuan untuk melahirkan
atapunpun menciptakan ungkapan baru dan unik. Berpikir orisinil
juga merupakan kemampuan membuat kombinasi-kombinasi yang
tidak lazim dari suatu bagian-bagian atau unsur-unsur.

b. Ciri-ciri nonaptitude
1) Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan untuk mengetahui segala sesuatu yang
baru, mengajukan sebuah pertanyaan, selalu memperhatikan orang,
obyek dan situasi serta kemampuan untuk peka dalam pengamatan dan
ingin mengetahui/meneliti.
2) Bersifat Imajinatif
Bersifat imajinatif merupakan kemampuan untuk memperagakan atau
membayangkan hal-hal yang tidak maupun belum terjadi. Berpikir
imajinatif ini menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan
antara khayalan dan kenyataan.
3) Tertantang oleh Kemajemukkan
Tertantang oleh kemajuan merupakan suatu sikap untuk terdorong
dalam mengatasi masalah yang sulit dan merasa tertang oleh situasisituasi yang rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang rumit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

4) Berani Mengambil Resiko
Berani mengambil resiko merupakan suatu sikap untuk berani
dalam memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, tidak takut
gagal atau mendapat kritik dan sikap untuk tidak menjadi ragu-ragu
karena ketidakjelasan terhadap hal-hal yang tidak konvensional, atau
yang kurang berstruktur.
5) Menghargai
Menghargai merupakan suatu sifat saling menghargai bimbingan
dan pengarahan dalam hidup serta menghargai kemampuan berkatberkat sendiri yang sedang berkembang.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut

Rogers

(dalam

Mahfud,

2017)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kreativitas, antara lain:
a. Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang
dapat mempengaruhi kreativitas, yaitu :
1) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam
individu.

Keterbukaan

terhadap pengalaman adalah kemampuan

menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri
dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha , tanpa kekakuan terhadap
pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

adalah individu yang mampu menerima perbedaan dan menerima
keadaan di masa lalu.
2) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang
dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan
karena kritik dan pujian dari orang lain.
3) Kemampuan untuk bermain dan mengadakan eksplorasi terhadap unsurunsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari halhal yang sudah ada sebelumnya.
b.

Faktor eksternal (Lingkungan)
Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas
individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan
kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan
dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat
mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil
bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.

6. Hambatan dalam Kreativitas
Menurut Olson (1989) hambatan untuk menjadi lebih kreatif disebabkan
oleh :
a. Kebiasaan
Kebiasaan adalah reaksi dan respons yang telah kita pelajari untuk
bertindak secara otomatis tanpa berpikir atau mengambil keputusan terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

dahulu. Kebiasaan pada umumnya dianggap sebagai hal yang tidak kreatif,
dan merupakan respons yang stereotip.
b. Waktu
Kesibukan merupakan alasan untuk tidak menjadi kreatif. Di pihak
lain, orang yang mempunyai waktu untuk menjadi lebih kreatif mencari
waktu 24 jam yang sama yang tersedia bagi setiap orang.
c. Dibanjiri masalah
Kita gampang dibanjiri permasalahan terutama jika kita menyadari
bahwa masalah didefinisikan, dalam arti yang luas sekali, sebagai perbedaan
antara siapa kita dan mau jadi apa kita. Dengan definisi ini, jika kita kreatif
dan mau menjadi lebih kreatif, maka kita menghadapi suatu masalah. Oleh
karena itu, untuk menjadi lebih kreatif, kita harus mengidentifikasikan dan
memprioritaskan permasalahan kita.
d. Tidak ada masalah
Kita adalah mahluk pemecah masalah yang terus menerus menghadapi
dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara
otomatis atau menurut kebiasaan, kita tidak akan mengenal masalah tersebut
dan kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mempunyai masalah.
e. Takut gagal
Kegagalan dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu,
kehilangan pendapatan, atau kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal
daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

f. Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang
Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki suatu
jawaban langsung. Ketika suatu masalah dikemukakan, kita secara langsung
memberikan sebuah pemecahan. Hanya jika pemecahan pertama tidak
berjalan maka kita mencoba cara lain.
g. Kesulitan kegiatan mental yang diarahkan
Kerap kali secara mental kita menyelipkan perasaan khawatir atau
kakacau-balauan berpikir di dalam jangkauan kita. Dari keadaan serupa itu
kadang-kadang timbul suatu pemikiran yang bernilai. Akan tetapi karena
dari mula kita memang tidak mencari suatu pemecahan atau jawaban bagi
suatu masalah, maka tidak ada gagasan atau wawasan yang muncul dari
dalam pikiran kita.
h. Takut bersenang-senang
Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira dan bersantaisantai merupakan aspek-aspek yang penting dari proses pemecahan masalah
secara kreatif.
i.

Mengenali cara-cara pemecahan yang baik
Orang yang tidak terpaku pada pemecahan masalah yang sudah
sering dilakukan dan bahkan tidak diragukan keberhasilannya, maka akan
lebih sulit membuka diri terhadap sudut pandang lain dalam memecahkan
masalah. Faktor takut gagal salah satu penyebabnya. Termasuk juga orang
yang merasa caranya lebih baik daripada yang orang lain rekomendasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

terhadap dirinya, akan sulit berpikir secara terbuka untuk mendapatkan
pengetahuan lain yang mungkin lebih sesuai bagi pemecahan masalahnya.
j.

Kritik orang lain
Banyak orang meyakini bahwa kritik tidak selamanya membangun.
Namun kritik juga berarti mematikan. Padahal orang akan membutuhkan
feedback terhadap apa yang sudah dilakukan. Selain meningkatkan
kebermaknaan, kritik juga dapat mengubah paradigma yang selama ini
selalu kita gunakan, yang tanpa kita sadari sudah using. Kritik hakekatnya
akan membantu manusia tetap berpijak pada kenyataan.

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal
1.

Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18
sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir
sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas
perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup
Yusuf (2013). Sedangkan menurut Santrock (1995) masa dewasa awal
adalah masa dimana individu siap untuk bekerja, menjalin hubungan dengan
lawan jenis, terkadang menyisikan waktu untuk hal lainnya.
Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mendefinisikan mahasiswa sebagai
orang yang belajar di perguruan tinggi. Hal tersebut didukung oleh Siswoyo
(2007) yang mendefinisikan mahasiswa sebagi individu yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau
lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Menurut Hurlock (1997) istilah adult atau dewasa berasal dari kata
kerja latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang
dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang
dewasa lainnya. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Mahasiswa termasuk dalam kategori dewasa awal yang dinilai sudah siap
bekerja, menjalin hubungan dengan lawan jenis dan terkadang menyisikan
waktu untuk hal lainnya.
2.

Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal
Menurut Santrock (1999) masa dewasa awal termasuk masa transisi,
baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran
sosial. Hal ini didukung oleh Hurlock (1980), menguraikan ciri-ciri tugas
perkembangan pada dewasa awal, yaitu :
a. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan
Pada masa pengaturan ini individu menerima tanggung jawab
sebagai orang dewasa, yang berarti seorang pria muda mulai membentuk
bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai kariernya sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

wanita muda diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu
dan pengurus rumah tangga.
b. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah
Pada masa bermasalah ini individu yang berada pada masa dewasa
awal ini mengalami masalah-masalah baru dari segi utamanya berbedabeda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya. Penyesuaian
diri terhadap masalah-masalah masa dewasa dini menjadi lebih intensif.
c. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Sosial
Pada masa ketegangan sosial

ini

individu

telah mampu

memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga
menjadi tenang dan stabi secara emosional.
d. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial
Pada masa keterasingan sosial ini keterasingan diintensifkan
dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam
karier.
e. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen
Pada masa komitmen ini individu yang menjadi dewasa akan
mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar menjadi
dewasa mandiri, maka mereka akan memiliki tanggungjawab baru dan
membuat komitmen-komitmen. Kedua hal tersebut menjadi landasan
yang akan membentuk pola hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

f. Masa Dewasa Awal Sering Merupakan Masa Ketergantungan
Pada masa ketergantungan ini masih banyak orang muda yang
sudah berstatus dewasa, memiliki ketergantungan pada orang-orang lain
selama jangka waktu yang berbeda-beda.
g. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai
Perubahan nilai pada individu ini terjadi karena pengalaman dan
hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia
dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa.
h. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup
Baru
Pada masa dewasa awal ini merupakan periode yang paling banyak
mengalami perubahan. Individu yang berada pada masa dewasa awal
khususnya mereka yang kuliah di akademi dan perguruan tinggi akan
mengalami perubahan pada bidang akademik yang mereka tempuh.
i. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Kreatif
Orang yang berada masa masa dewasa awal tidak terikat lagi oleh
aturan orangtua maupun guru-gurunya. Lepas dari belenggu ikatan ini
mereka bebas untuk berbuat apa yang mereka inginkan.
3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal
Mahasiswa termasuk dalam tahap perkembangan dewasa awal. Menurut
Hurlock (1997) masa dewasa dini merupakan masa kreatif, bentuk kreativitas
yang akan terlihat sesudah dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

individual, kesempatan untuk mewudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang
memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan hobi,
menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi, ada yang menyalurkan melalui
pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.
Masa dewasa muda sering dianggap sebagai masa untuk berprestasi yang
setinggi-tingginya sehingga tidak menutup kemungkinan mereka dapat
mengekspresikan segala potensinya untuk menciptakan karya-karya yang baru,
inovatif, dan kreatif. Kreativitas seringkali muncul dari kaum muda, mahasiswa
sebagai kaum muda yang banyak menghasilkan kreativitas, hal ini dikarenakan
mahasiswa sebagi intelektual muda selalu diharapkan oleh masyarakat
mempunyai daya kreatif

yang tinggi untuk menghasilkan inovasi yang

selanjutnya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan
(Mulyana dkk, 2017).
4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas (Berpikir Kreatif)
Menurut Gie (2003) penghambat seorang mahasiswa dalam kreativitas
(berpikir kreatif), yaitu :
a. Pengajaran yang terlalu sempit, tidak membuka kesempatan pada orang
untuk mempelajari berbagai pengetahuan seluas mungkin. Hal ini membuat
mahasiswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan yang ada didalam
dirinya karena mahasiswa dituntut untuk mengikuti pembelajaran yang
sudah diberikan oleh dosen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

b. Pengalaman yang terlampau lama dalam satu bidang pekerjaan saja. Hal
tersebut dapat menjadi hambatan karena pengalaman tersebut hanya
membuat mahasiswa sulit untuk mencoba sesuatu yang baru.
c. Cara kerja yang telah sangat terbiasakan dalam menyelesaikan suatu tugas.
Metode yang monoton digunakan dalam mengerjakan suatu tugas dan
pekerjaan dapat membuat seorang mahasiswa cenderung malas dalam
mengerjakan suatu tugas karena sudah terbiasa menggunkan cara lama maka
sulit untuk mencoba cara baru.
C. Hakikat Layanan Bimbingan
1. Pengertian Bimbingan
Menurut Jones, Staffire & Steward (dalam Prayitno, 2009) bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan
dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas
prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih
jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan
membuat pilihan seperti itu tidak diturnkan (diwarisi), tetapi harus
dikembangkan. Menurut Natawidjaja (Winkel dan Hastuti, 2013) bimbingan
adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat m

Dokumen yang terkait

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Deskripsi tingkat adversity quotient mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

0 3 114

Deskripsi tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3 34 100

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Deskripsi minat jabatan mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 dengan menggunakan tes minat jabatan Lee-Thorpe - USD Repository

0 0 95

Deskripsi motivasi belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2010 - USD Repository

0 0 92

Ketidaksantunan linguistik dan pragmatik berbahasa antar mahasiswa Program Studi PBSID angkatan 2009-2011 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 272

Tingkat kecenderungan perilaku konsumtif mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 tahun akademik 2013/2014 - USD Repository

0 0 68

Self-efficacy mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dan implikasinya terhadap upaya peningkatan self-efficacy : studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2010 - USD Repository

0 0 78

Penyesuaian diri mahasiswa (studi diskriptif pada mahasiswa angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berasal dari Luar Jawa) - USD Repository

0 1 108