Implementasi Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Dinas Kebersihan Kota Medan

BAB II
METODE PENELITIAN

II.1

Bentuk Penelitian
Bentuk yang digunakan penulis dalam penulis dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
yang mengemukakan gejala/keadaan/peristiwa/masalah sebagaimana adanya
secara lengkap dan diikuti dengan pemberian analisa dan interpretasi. 26

II. 2

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kantor Dinas Kebersihan Kota Medan di Jl.

Pinang Baris No. 114 Medan

II.3


Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

hasil penelitian. Oleh karena itu tidak dikenal adanya populasi dan sampel 27.
Subjek penelitian ini ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang
akan menjadi informan penelitian yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan selama proses penelitian.

26

27

Hadari Nawawi. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta, Gadjah Mada University
Press, 1992), hal. 64
Bagong Suyanto. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. (Jakarta, Prenada,
2005) hal 171

Universitas Sumatera Utara

Informan penelitian ini meliputi (1) informan kunci (key informan), yaitu

mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian, (2) informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menentukan informan dengan
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan informan scara
sengaja dan informan yang digunakan adalah mereka yang benar-benar paham
mengenai permasalahan yang akan diteliti. Maka peneliti dalam hal ini
menggunakan informan penelitian yang terdiri dari:
1. Informan kunci yang berjumlah 1 orang yaitu Sekretaris dari Tim LAKIP
Dinas Kebersihan Kota Medan, Ir. Surrahman (Kasubag Penyusunan Program)
2. Informan utama adalah pegawai Dinas Kebersihan Kota Medan, anggota Tim
LAKIP dan pegawai Dinas Kebersihan Kota Medanyang mewakili beberapa
bidang, antara lain:
a. Kristina F. Sianipar, ST; Staf Bag. Penyusunan Program, Tim LAKIP
b. Erianto Pasaribu, SE; Staf Bag. Penyusunan Program, Tim LAKIP
c. Ramos Samual Samosir, SE; Staf Bag. Penyusunan Program, Tim LAKIP
d. Andi Harahap; Kabid Retribusi Dinas Kebersihan Kota Medan
e. Marisi Sumantri Parlindungan Sinaga, MM; staf Bag. Penyusunan Program

Universitas Sumatera Utara


II.4

Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data atau keterangan yang diperlukan, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan insstrumen sebagai berikut:
a. Metode wawancara secara mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait
sehingga memperoleh informasi yang terperinci. Agar hasil wawancara
dapat direkam dengan baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan
wawancara kepada informan atau sumber data maka diperlukan alat-alat
sebagai berikut:
1) Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan
sumber data.
2) Tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan.
b. Observasi yaitu pengumpulan data dengan kegiatan pengamatan secara
langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dalam interaksi
sosial di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan yang
berkenaan dengan topik penelitian.

Universitas Sumatera Utara

2. Teknik pengumpulan data sekunder,yaitu pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung
data-data primer, yang dilakukan dengan instrumen:
a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan atau foto-foto dan rekaman vidio yang ada di lokasi penelitian
serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian
b. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah dan lainnya yang berkenaan
dengan penelitian ini.

II.5


Teknik Analisa Data
Hamidi 28 menyatakan bahwa analisa data dalam penelitian dengan

pendekatan kualitatif pada prinsipnya berproses secara induksi-interpretasikonseptualisasi. Dengan demikian laporan yang detail (induksi) dapat berupa data
yang lebih mudah dipahami, dicarikan makna sehingga ditemukan pikiran apa
yang tersembunyi di balik cerita mereka (interpretasi) dan akhirnya dapat
diciptakan suatu konsep (koseptualisasi).
Melalui teknik analisis data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam
menghubungkan fakta. data dan informasi yang diperoleh. Dan selanjutnya akan
dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap
permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Miles dan Huberman (dalam

28

Hamidi, Metode Penelitian kualitatif (Malang: UMM Press, 2005), hlm. 78-79.

Universitas Sumatera Utara

Sugiyono) 29, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Dalam melakukan analisis data, ada langkahlangkah yang dilakukan menurut Miles dan Huberman, yaitu:
1. Reduksi Data
Mereduksi

data

berarti

merangkum,

memilih

hal-hal

yang

pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam nalisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan ini
sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data maka akan dapat menjadi teori.

29

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.
246

Universitas Sumatera Utara


II.6

Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif

karena data hasil penelitian harus valid, rediabel dan objektif. Dalam penelitian
ini, pengujian keabsahan data yang dingunakan adalah uji kredibilitas karena
melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif yang dapat dipercaya. Kriteria
kredibilitas dilihat dari perspektif partisipan dalam penelitian yang dilakukan
karena pada hakekatnya tujuan penelitian kualitatif ialah untuk memahami
fenomena sosial yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan penelitian.
Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data dilakukan dengan melakukan
perpanjangan

pengamatan,

ketekunan

penelitian,


tringualistik

teknik

(triangulation technic) dan memberchecking. Dalam penelitian ini yang dilakukan
untuk pengujian keabsahan data ialah perpajangan pengamatan, triangulation dan
memberchecking. Pengujian Keabsahan Data tersebut secara rinci dapat dijelaskan
seperti dibawah ini: 30
1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan waktu yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dengan
mewawancarai informan yang telah diwawancara untuk mengetahui apakah
memang informasi yang sudah ditemukan dahulu benar adanya atau bersifat
valid.
2. Tringualistik Teknik(Triangulation technic)
Tringualistik Teknik(Triangulation technic)adalah proses penguatan bukti dari
beberapa individu yang menjadi informan dalam penelitian yang berbeda dari

30

Emzir. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Rajawali Pers: Jakarta, 2010). Hal: 79-80


Universitas Sumatera Utara

teknik pengamatan yang sebelumnya dan melakukan wawancara dengan
informan yang berbeda dari informan yang telah diwawancara sebelumnya.
Dalam penelitian ini, penguatan data yang dilakukan adalah hanya dengan
melakukan wawancara dengan informan baru namun tekniknya tidak berbeda
dengan teknik pengamatan sebelumnya.
3. Memberchecking
Memberchecking merupakan suatu proses dimana peneliti menanyakan atau
melakukan wawancara pada salah satu informan atau lebih dalam studi untuk
mengecek keakuratan keterangan yang ada sebelumnya.
Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan selama beberapa
hari dengan melakukan wawancara dengan informan yang lama atau yang baru
mengenai informasi yang sesuai dengan masalah penelitian.

II. 7. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti tetap berpedoman terhadap etika
penelitian. Etika penelitian adalah prinsip-prinsip etik dalam pengolahan
penelitian mulai dari penetapan topik dan masalah sampai penyajian hasil

penelitian. Dalam pelaksanaan penelitan, etika penelitian digunakan pada setiap
tahap penelitian.
Dalam penyusunan proposal, penelti mencari referensi buku guna
melengkapi teori yang akan peneliti bawa dalam penelitian dan menuliskannya
dengan jujur. Peneliti juga mencari tahu masalah dan keganjalan yang ada di
lembaga yang peneliti teliti melalui internet. Setelah mendapat hal-hal yang ingin

Universitas Sumatera Utara

dicari tahu kebenarannya, peneliti kemudian meminta izin penelitian ke lembaga
(institusi) yang akan peneliti teliti, yaitu Dinas Kebersihan Kota Medan dengan
terlebih dahulu menunjukkan surat permohonan izin penelitian dari Badan
Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Kota Medan.
Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti menjelaskan
terlebih dahulu mengenai penelitian yang akan peneliti lakukan kepada informan.
Dalam mengumpulkan data, peneliti juga menjamin kerahasiaan identitas
informan tersebut apabila informan tersebut merasa takut atau tidak nyaman jika
identitasnya tercantum di skripsi peneliti. Maka, peneliti merahasiakan identitas
informan tersebut dengan hanya membuat inisial nama atau hanya dengan
mencantumkan lingkungan tempat ringgal informan tersebut.
Kemudian peneliti melakukan pengolahan data. Pengolahan data merupakan
tahap terakhir yang dilakukan peneliti dengan berpedoman kepada etika
penelitian. Etika yang diterapkan oleh peneliti dengan mengolah data secara
objektif dan hasilnya jujur, tidak ada manipulasi dalam bentuk apapun.

Universitas Sumatera Utara