Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Plak Dental
Plak adalah etiologi utama penyakit periodontal sehingga upaya kerjasama pasien dalam
menghilangkan plak setiap harinya sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang seluruh
perawatan periodontal dan gigi.9 Plak dental dapat didefinisikan sebagai komunitas beragam
mikroorganisme yang ditemukan pada permukaan gigi sebagai biofilm, tertanam dalam matriks
ekstraselular polymer host dan berasal dari mikroba.10 Plak dental terutama terdiri dari berbagai
bakteri aerobik dan anaerobik, yang merupakan agen etiologi utama untuk inisiasi dan
perkembangan penyakit periodontal.2 Pada plak dental terdapat lebih dari 500 jenis bakteri.11
Biofilm adalah suatu kelompok bakteri terorganisasi yang melekat pada permukaan dan berada
di dalam lapisan lendir ekstraseluler. Semua bakteri ini berevolusi untuk bertahan hidup di dalam
lingkungan seperti permukaan gigi, epitel gingiva, dan rongga mulut.11 Plak dapat dibagi
menjadi plak supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva berada di atas margin gingiva,
sedangkan plak subgingiva berada di bawah margin gingiva, diantara gigi dan sulkus gingiva.
2.1.1 Mekanisme Terbentuknya Plak Dental
Pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahapan :11
a. Perlekatan bakteri pada permukaan
b. Pembentukan mikrokoloni pada permukaan
c. Pembentukan biofilm subgingiva yang matang
Pada tahapan inisiasi, bakteri mulai melekat pada permukaan pelikel yang merupakan
suatu lapisan tipis yang terdiri atas protein saliva yang melekat pada permukaan gigi beberapa
menit sesudah tindakan profesional.Pelikel bertindak seperti dua permukaan yang melekat, satu
permukaan melekat pada permukaan gigi, dan satu lagi menyediakan permukaan yang dapat
memfasilitasi perlekatan bakteri.Setelah pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada
permukaan terluar dari pelikel. Bakteri tersebut melekat ke pelikel dengan fimbria dan mulai
memproduksi substansi yang dapat menstimulasi bakteri lain untuk turut bergabung.11
Pembentukan mikrokoloni mulai terjadi apabila permukaan gigi telah ditutupi oleh
bakteri.Biofilm semakin bertambah dengan bertambahnya divisi sel dari bakteri yang telah
berikatan. Setelah itu, koloni bakteri sekunder akan melekat pada bakteri yang telah berikatan
Universitas Sumatera Utara
dengan pelikel dari awal. Koagregasi merupakan kemampuan koloni bakteri yang baru untuk
melekat pada sel yang telah berikatan. Hasil dari pembentukan koagregasi adalah susunan
kelompok bakteri.11
Apabila biofilm yang terbentuk tidak disingkirkan, margin gingiva akan mulai meradang
dan bengkak. Perubahan inflamatori ini mengakibatkan kedalaman sulkus gingiva bertambah
dalam sehingga biofilm dapat meluas ke subgingiva, dan terbentuklah biofilm plak subgingiva
yang didominasi oleh bakteri anaerob gram negatif seperti Tannerella forsythis, Porphyromonas
gingivalis dan Treponema denticola yang sangat berperan dalam periodontitis.11
2.2 Kontrol Plak
Kontrol plak adalah penyingkiran dan pencegahan menumpuknya bakteri plak pada gigi
dan pada permukaan gingiva yang berdekatan. Kontrol plak merupakan suatu tindakan yang
dilakukan pada setiap tahap perawatan periodontal yang efektif untuk mencegah terjadinya
perubahan inflamasi pada jaringan periodontal.12
Kontrol plak dapat dibagi kepada dua metode, yaitu secara mekanis dan juga kimiawi. Saat ini
yang paling banyak dilakukan adalah kontrol plak secara mekanis dengan menggunakan sikat
gigi dan alat bantu kebersihan mulut yang lain. Alat-alat yang digunakan dalam kontrol plak
mekanis antara lain : sikat gigi, sikat gigi elektris, pasta gigi, alat pembersih interdental dan alat
irigasi oral.12
Selain itu, kontrol plak juga dilakukan secara kimiawi.Berbagai hasil penelitian
menunjukkan beberapa bahan antimikroba terutama jenis antiseptik, bila digunakan bersama
dengan perawatan mekanis dapat membantu kontrol plak.Penggunaan bahan antimikroba secara
efektif dapat digunakan bersama-sama dengan perawatan penyakit periodontal yang
konvensional. Sarana pemberian bahan antimikroba (antiseptik dan antimikroba) secara local
antara lain dapat berupa pasta gigi, obat kumur dan permen karet.12 Kontrol plak secara kimiawi
telah terbukti efektif baik dalam mengurangi plak dan meningkatkan penyembuhan setelah luka
bedah periodontal.9
2.3 Obat Kumur
Obat kumur adalah produk kemoterapeutik yang diindikasikan untuk meningkatkan
kebersihan oral pada pasien. Obat kumur diindikasikan untuk berbagai keperluan seperti
Universitas Sumatera Utara
mencegah atau mengontrol kerusakan gigi, untuk menyingkirkan bau yang tidak enakdalam
mulut, untuk mengurangi pembentukan plak (biofilm yang terbentuk pada permukaan gigi),
untuk memperlambat pembentukan tartar (kalsifikasi plak), dan untuk mencegah risiko
gingivitis.13
Bahan dasar termasuk air, alkohol, zat-zat pembersih, bahan penyedap dan
pewarna.Bahan aktif bervariasi tergantung pada jenis obat kumur, dan dibagikan ke dalam empat
kelompok secara umum :13
-
Agen antimikroba bertindak langsung pada bakteri mulut untuk membantu mengurangi
plak, mengurangi keparahan gingivitis dan mengontrol bau mulut.
-
Fluor membantu mengurangi kerusakan gigi pada enamel dan membuat gigi lebih tahan
terhadap pembusukan.
-
Garam astringent dapat berfungsi sebagai pengharum sementara yang menutupi bau
mulut.
-
Penetral bau bertindak secara kimiawi dengan menonaktifkan senyawa penyebab bau.
2.2.1 Kategori Obat Kumur
1. Obat kumur berfluor 14
Fluor membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel. Jika seseorang
telah menggunakan pasta gigi berfluor, maka obat kumur berfluortidak akan sangat membantu,
namun apabila seseorangmenderitaxerostomia maka obat kumur berfluor dapat membantu.
Xerostomia yang parah dapat merubah keseimbangan bakteri di dalamrongga mulut, yang
mengarah kepada banyaknya bakteri patogen yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.
2. Obat kumur anti-plak dan anti-gingivitis
Dokter gigi merekomendasikan obat kumur ini untuk orang dewasa.Obat kumur ini
dapatmembunuh bakteri yang berpotensi merusak gigi.
3. Obat kumur penyegar nafas
Universitas Sumatera Utara
Obat kumur seperti ini hanya memberikan kesegaran kepada nafas seseorang
denganmengurangi bau nafas atau halitosis. Nafas seseorang mungkin akan tetap berbau segar
ketika bakteri mulai tumbuh lagi di dalam rongga mulut.14
2.3 Siwak (Salvadora Persica)
Siwak adalah sikat gigi alami yang terbuat dari ranting Salvadora persica.15Salvadora
persicaadalah meluas, terutamanya di dataran semak yang berduri, dataran gurun pasir, tepi
sungai dan aliran tebing tumbuh-tumbuhan, dan padang rumput.Miswak (sinonimnya dalam
dialek arab dan negeri yang lain termasuk ‘miswaak’,’misswak’, ‘miswaki’,’meswak’,‘sewak’,
‘siwak’, dan ‘siwaki’) adalah merupakan perkataan dari bahasa Arab yang bermaksud kayu
pembersih gigi.16 Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam telah menggunakan akar dan
ranting dari pohon al-Arak (Salvadora persica) yang hanya tumbuh pada kawasan Timur Tengah
dan Afrika sebagai alat untuk membersihkan gigi. Setelah kedatangan Islam, Rasulullah s.a.w.
menerimapakai cara membersihkan gigi ini dan Baginda menetapkan penggunaan siwak sebagai
sunnah Baginda yang amat digalakkan.17 Kayu siwak telah digunakan oleh orang Babilonia
sekitar 7.000 tahun yang lalu, kemudian digunakan di seluruh kerajaan Yunani dan Romawi dan
telah digunakan oleh orang-orang Yahudi, Mesir,dan Muslim.18 Sebagian besar masyarakat
menggunakannya disebabkan oleh beberapa faktor seperti agama,budaya dan sosial.17 Nama
generiknya telah diberikan pada tahun 1749 sebagai penghormatan kepada seorang apoteker di
Barcelona yang bernama Juan Salvador y Bosca (1598 – 1681) oleh Dr Laurent Garcin yang
merupakan seorang ahli botani, wisatawan, dan juga pengumpul tanaman.19
2.3.1 Taksonomi Siwak
Taksonomi siwak adalah sebagai berikut : 20
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliphyta
Kelas
: Magnoliopsida
Order
: Brassicales
Famili
: Salvadoraceae
Genus
: Salvadora
Universitas Sumatera Utara
Spesies
: Salvadora persica
2.3.2 Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak
Siwak atau miswak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman alArak (Salvadora persica) yang kebanyakannya tumbuh di kawasan Timur Tengah, Asia dan
Afrika. Ia berdiameter dari 1 sentimeter sehingga 5 sentimeter. Pohon al-Arak adalah pohon
yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari satu
kaki, jika kulitnya dikupas, warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat.
Akarnya pula berwarna coklat dan bahagian dalamnya berwarna putih.17
Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bahagian dalam mulut. Batangnya memiliki
serat batang yang elastik dan tidak merusakkan gigi walaupun di bawah tekanan yang keras,
bahkan batang siwak yang berdiameter kecil mempunyai kemampuan yang tinggi untuk
menerobos ke dalam mulut bagi mengeluarkan sisa makanan dari celah-celah gigi dan
menghilangkan plak.17
Gambar 1. Pohon siwak 20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Kayu siwak yang digunakan untuk menyikat gigi 20
2.3.3 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Fiqih
Al-Quran tidak menyebut perihal membersihkan gigi secara detail, tetapi memberikan
prinsip umum tentang kebersihan termasuk kebersihan rongga mulut. Hadith Rasulullah s.a.w.
cukup berperan dalam menjelaskan secara khusus tentang tata cara dan peraturan kebersihan diri
termasuk amalan penjagaan kebersihan gigi dan mulut ini. Menurut hadith yang diriwayatkan
oleh Abu Hurayrah r.a. yang membawa maksud :
“ Jika aku tidak mahu memberatkan umatku, maka aku akan menyuruh mereka bersiwak
setiap kali mau melakukan solat.”
Dalam hadith lain yang diriwayatkan oleh A’ishah r.a. yang bermaksud :
“ Menyikat gigi itu membersihkan mulut, dan alat untuk memperoleh keridhaan Allah.”
Hadits ini menunjukkan bahwa penggunaan siwak sangat dianjurkan karena dapat
membersihkan diri serta mendapatkan keridhaan Ilahi. Hadits ini telah dijadikan sumber dalam
penetapan hukum bersiwak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menyikat gigi bukanlah
suatu kewajiban namun tetap dianjurkan sebagai salah satu sunat muakkad.17
2.3.4 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Sains
2.3.4.1 Bahan Aktif dan Kandungan Kimia Siwak
Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa
siwak mengandungi mineral-mineral yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak,
mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Ia mengandungi bahan kimia yang bermanfaat
seperti :17
Universitas Sumatera Utara
- Sulfur yang memberikan efek bakterisidal.
- Vitamin C untuk membantu dalam penyembuhan dan reparasi tisu.
- Silika yang bertindak sebagai bahan abrasif dan membantu dalam menyingkirkan stein dari
permukaan gigi.
- Tannins dapat membantu dalam mengurangi gingivitis yang terdeteksi secara klinis,
menghambat aksi glukosiltransferase dan mengurangi plak dan gingivitis.
- Resins dapat membentuk lapisan pada enamel dan melindungi dari terjadinya karies gigi.
- Salvadorine, alkaloid di dalam siwak mampu memberikan efek bakterisidal dan
menstimulasi gingiva.
- Minyak esensial dapat menstimulasi gingiva yang bertindak sebagai agen penyangga.
-
Klorida dapat menghambat pembentukan kalkulus dan membantu menyingkirkan stein
dari permukaan gigi.21
2.3.4.2 Sifat Antibakteri
Studi telah menunjukkan bahwa Salvadora persica mengandung zat antibakteri terhadap
beberapa jenis bakteri kariogenik yang umumnya ditemukan di rongga mulut. Bahan aktif dalam
siwak akan membantu dalam mencegah pembentukan dan produksi bakteri pada gigi dan mulut.
Efektivitasagen antimikroba tergantung pada kemampuannya untuk membunuh mikroba atau
bakteri dan menyebabkan minim efek toksik pada sel host.Hampir 500 jenis mikroorganisme
yang ditemukan dalam rongga mulut dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan infeksi
mulut. Di sinilah yang menunjukkan bahwa pentingnya siwak yang mengandung asam galat,
alkaloid dan benzil-isothiocyanate yang akan bertindak sebagai zat antibakteri dan antimikroba
oleh pertumbuhan asam dan produksi di rongga mulut.20,22 Pada penelitian lainnya, potongan
siwak yang standar berdasarkan ukuran dan berat telah diuji terhadap Streptococcus mutans,
Lactobacillus acidophilus, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis
dan Haemophilus influenza. Hasil menemukan bahwa efek antibakteri yang kuat terhadap semua
bakteri yang diuji adalah karena adanya senyawa antibakteri volatil aktif.20
2.3.4.3 Sifat Antiplak
Ekstrak air (10%) dari S.persica merupakan agen antimikroba yang efektif bila digunakan
secara klinis sebagai irrigant dalam perawatan endodontik dengan pulpa nekrotik. Studi
Universitas Sumatera Utara
lainmembandingkan efektivitas obat kumur (mengandung ekstrak S.persica) dengan plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur persica meningkatkan kesehatan
gingiva dan dapat mengurangi bakteri kariogenik bila dibandingkan dengan nilai pra-perawatan.
Baik persica maupun plasebo mengurangi akumulasi plak gigi.23
Sebuah studi klinis dilakukan dengan menggunakan air liur pasien dan mengukur
pengaruh siwak, ekstrak siwak, sikat gigi dan normal salin padamutans dan lactobacilli oleh
Almas dan Al-Zeid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengurangan ditandai Strep.mutans
antara semua kelompok. Ketika kelompok dibandingkan, penurunan Strep.mutans secara
signifikan lebih besar menggunakan siwak dibandingkan dengan menyikat gigi dantidak ada
perbedaan yang signifikan untuk pengurangan lactobacilli. Para peneliti menyimpulkan bahwa
siwak memiliki efek antimikroba langsung.Strep.mutans lebih rentan terhadap aktivitas
antimikroba siwak dari lactobacilli. Obat kumur siwak secara signifikan menurunkan indeks
gingiva, indeks plak, dan pendarahan indeks pada kelompok kasus tanpa efek samping yang
dilaporkan.24
2.3.4.4 Sifat Antifungi
Al-Bagieh et. al menunjukkan bahwa ekstrak siwak pada konsentrasi 15% dan di atas
memiliki efek fungistatic sehingga 48 jam. Efek antimikotik mungkin karena satu atau lebih dari
kandungan akar yang termasuk klorin, trimetilamina, dan resin alkaloid, dan senyawa sulfur.25
2.3.4.5 Menstimulasi Saliva
Menurut studi yang dilakukan oleh Gazi et.al tentang kesan siwak terhadap kandungan
saliva dalam beberapa periode telah menunjukkan bahwa siwak telah mengakibatkan
peningkatan yang signifikan dari kalsium dan klorida dan pengurangan fosfat dan pH saliva
dalam kandungannya. Kejenuhan kalsium dalam air liur akan mencegah demineralisasi dan
mendorong remineralisasi enamel gigi manakala konsentrasi tinggi pada klorida akan
menghambat pembentukan kalkulus. Oleh karena itu, gigi akan bertahan lebih lama, tidak mudah
terurai dan dengan demikian, menjadi lebih sehat.20,26
2.4 Indeks Pemeriksaan Klinis
2.4.1 Indeks Plak
Universitas Sumatera Utara
Indeks plak ini diperkenalkan oleh Loe dan Silness pada tahun 1964. Indeks ini
mengukur plak berdasarkan pada ketebalan penumpukan plak pada margin servikal gigi di sisi
distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral.27
Kriteria pemberian skor :27
0 = Tidak ada plak
1 = Ada plak tipis, disekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan
menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi.
2 = Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingival atau pada permukaan
gigidan batas tepi gingiva bebas yang terlihat dengan mata.
3 = Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi
dan batas tepi gingiva bebas, tumpukan itu sudah dapat dilihat dari jauh.
Perhitungan skor individual = __ Jumlah skor gigi yang diperiksa____
Jumlah permukaan gigi yang diperiksa
Perhitungan skor populasi =
Jumlah skor individual___
Jumlah subjek yang diperiksa
Indeks ini mempunyai kelebihan karena dapat digunakan untuk penelitian longitudinal
dan uji klinis.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Teori
Siwak
(Salvadora persica)
Vitamin C
Sulfur
>Efek
bakterisi
dal
Silika
>Penye
mbuhan
dan
reparasi
jaringan
Resins
>Membentu
k lapisan
pada
enamel dan
menghalang
karies gigi
Tannin
>Mengurangi
gingivitis yang
terdekteksi
secara klinis
>Bahan
abrasif
>Menyin
gkirkan
stein
Salvadorine
>Efek
bakterisid
al
>Mensti
mulasi
gingiva
Minyak
Esensial
>Menstimul
asi aliran
saliva
>Sebagai
agen
penyangga
>Menghambat
aksi
glukosiltransfe
rase
Klorida
>Mengha
mbat
pembentu
kan
kalkulus
Kolonisasi plak dental
berkurang
Pembentukan plak
berkurang
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep
Variabel bebas
Variabel terikat
Obat kumur ekstrak siwak 1 %
Skor indeks plak Loe and
Silness
Variabel terkendali
a.
b.
c.
d.
Volume obat kumur
Lama dan waktu berkumur
Frekuensi berkumur
Waktu dan frekuensi
menyikat gigi
e. Jenis pasta gigi dan sikat gigi
Variabel tidak terkendali
a. Cara berkumur
b. Diet
c. Teknik menyikat gigi
Universitas Sumatera Utara
2.1Plak Dental
Plak adalah etiologi utama penyakit periodontal sehingga upaya kerjasama pasien dalam
menghilangkan plak setiap harinya sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang seluruh
perawatan periodontal dan gigi.9 Plak dental dapat didefinisikan sebagai komunitas beragam
mikroorganisme yang ditemukan pada permukaan gigi sebagai biofilm, tertanam dalam matriks
ekstraselular polymer host dan berasal dari mikroba.10 Plak dental terutama terdiri dari berbagai
bakteri aerobik dan anaerobik, yang merupakan agen etiologi utama untuk inisiasi dan
perkembangan penyakit periodontal.2 Pada plak dental terdapat lebih dari 500 jenis bakteri.11
Biofilm adalah suatu kelompok bakteri terorganisasi yang melekat pada permukaan dan berada
di dalam lapisan lendir ekstraseluler. Semua bakteri ini berevolusi untuk bertahan hidup di dalam
lingkungan seperti permukaan gigi, epitel gingiva, dan rongga mulut.11 Plak dapat dibagi
menjadi plak supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva berada di atas margin gingiva,
sedangkan plak subgingiva berada di bawah margin gingiva, diantara gigi dan sulkus gingiva.
2.1.1 Mekanisme Terbentuknya Plak Dental
Pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahapan :11
a. Perlekatan bakteri pada permukaan
b. Pembentukan mikrokoloni pada permukaan
c. Pembentukan biofilm subgingiva yang matang
Pada tahapan inisiasi, bakteri mulai melekat pada permukaan pelikel yang merupakan
suatu lapisan tipis yang terdiri atas protein saliva yang melekat pada permukaan gigi beberapa
menit sesudah tindakan profesional.Pelikel bertindak seperti dua permukaan yang melekat, satu
permukaan melekat pada permukaan gigi, dan satu lagi menyediakan permukaan yang dapat
memfasilitasi perlekatan bakteri.Setelah pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada
permukaan terluar dari pelikel. Bakteri tersebut melekat ke pelikel dengan fimbria dan mulai
memproduksi substansi yang dapat menstimulasi bakteri lain untuk turut bergabung.11
Pembentukan mikrokoloni mulai terjadi apabila permukaan gigi telah ditutupi oleh
bakteri.Biofilm semakin bertambah dengan bertambahnya divisi sel dari bakteri yang telah
berikatan. Setelah itu, koloni bakteri sekunder akan melekat pada bakteri yang telah berikatan
Universitas Sumatera Utara
dengan pelikel dari awal. Koagregasi merupakan kemampuan koloni bakteri yang baru untuk
melekat pada sel yang telah berikatan. Hasil dari pembentukan koagregasi adalah susunan
kelompok bakteri.11
Apabila biofilm yang terbentuk tidak disingkirkan, margin gingiva akan mulai meradang
dan bengkak. Perubahan inflamatori ini mengakibatkan kedalaman sulkus gingiva bertambah
dalam sehingga biofilm dapat meluas ke subgingiva, dan terbentuklah biofilm plak subgingiva
yang didominasi oleh bakteri anaerob gram negatif seperti Tannerella forsythis, Porphyromonas
gingivalis dan Treponema denticola yang sangat berperan dalam periodontitis.11
2.2 Kontrol Plak
Kontrol plak adalah penyingkiran dan pencegahan menumpuknya bakteri plak pada gigi
dan pada permukaan gingiva yang berdekatan. Kontrol plak merupakan suatu tindakan yang
dilakukan pada setiap tahap perawatan periodontal yang efektif untuk mencegah terjadinya
perubahan inflamasi pada jaringan periodontal.12
Kontrol plak dapat dibagi kepada dua metode, yaitu secara mekanis dan juga kimiawi. Saat ini
yang paling banyak dilakukan adalah kontrol plak secara mekanis dengan menggunakan sikat
gigi dan alat bantu kebersihan mulut yang lain. Alat-alat yang digunakan dalam kontrol plak
mekanis antara lain : sikat gigi, sikat gigi elektris, pasta gigi, alat pembersih interdental dan alat
irigasi oral.12
Selain itu, kontrol plak juga dilakukan secara kimiawi.Berbagai hasil penelitian
menunjukkan beberapa bahan antimikroba terutama jenis antiseptik, bila digunakan bersama
dengan perawatan mekanis dapat membantu kontrol plak.Penggunaan bahan antimikroba secara
efektif dapat digunakan bersama-sama dengan perawatan penyakit periodontal yang
konvensional. Sarana pemberian bahan antimikroba (antiseptik dan antimikroba) secara local
antara lain dapat berupa pasta gigi, obat kumur dan permen karet.12 Kontrol plak secara kimiawi
telah terbukti efektif baik dalam mengurangi plak dan meningkatkan penyembuhan setelah luka
bedah periodontal.9
2.3 Obat Kumur
Obat kumur adalah produk kemoterapeutik yang diindikasikan untuk meningkatkan
kebersihan oral pada pasien. Obat kumur diindikasikan untuk berbagai keperluan seperti
Universitas Sumatera Utara
mencegah atau mengontrol kerusakan gigi, untuk menyingkirkan bau yang tidak enakdalam
mulut, untuk mengurangi pembentukan plak (biofilm yang terbentuk pada permukaan gigi),
untuk memperlambat pembentukan tartar (kalsifikasi plak), dan untuk mencegah risiko
gingivitis.13
Bahan dasar termasuk air, alkohol, zat-zat pembersih, bahan penyedap dan
pewarna.Bahan aktif bervariasi tergantung pada jenis obat kumur, dan dibagikan ke dalam empat
kelompok secara umum :13
-
Agen antimikroba bertindak langsung pada bakteri mulut untuk membantu mengurangi
plak, mengurangi keparahan gingivitis dan mengontrol bau mulut.
-
Fluor membantu mengurangi kerusakan gigi pada enamel dan membuat gigi lebih tahan
terhadap pembusukan.
-
Garam astringent dapat berfungsi sebagai pengharum sementara yang menutupi bau
mulut.
-
Penetral bau bertindak secara kimiawi dengan menonaktifkan senyawa penyebab bau.
2.2.1 Kategori Obat Kumur
1. Obat kumur berfluor 14
Fluor membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel. Jika seseorang
telah menggunakan pasta gigi berfluor, maka obat kumur berfluortidak akan sangat membantu,
namun apabila seseorangmenderitaxerostomia maka obat kumur berfluor dapat membantu.
Xerostomia yang parah dapat merubah keseimbangan bakteri di dalamrongga mulut, yang
mengarah kepada banyaknya bakteri patogen yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.
2. Obat kumur anti-plak dan anti-gingivitis
Dokter gigi merekomendasikan obat kumur ini untuk orang dewasa.Obat kumur ini
dapatmembunuh bakteri yang berpotensi merusak gigi.
3. Obat kumur penyegar nafas
Universitas Sumatera Utara
Obat kumur seperti ini hanya memberikan kesegaran kepada nafas seseorang
denganmengurangi bau nafas atau halitosis. Nafas seseorang mungkin akan tetap berbau segar
ketika bakteri mulai tumbuh lagi di dalam rongga mulut.14
2.3 Siwak (Salvadora Persica)
Siwak adalah sikat gigi alami yang terbuat dari ranting Salvadora persica.15Salvadora
persicaadalah meluas, terutamanya di dataran semak yang berduri, dataran gurun pasir, tepi
sungai dan aliran tebing tumbuh-tumbuhan, dan padang rumput.Miswak (sinonimnya dalam
dialek arab dan negeri yang lain termasuk ‘miswaak’,’misswak’, ‘miswaki’,’meswak’,‘sewak’,
‘siwak’, dan ‘siwaki’) adalah merupakan perkataan dari bahasa Arab yang bermaksud kayu
pembersih gigi.16 Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam telah menggunakan akar dan
ranting dari pohon al-Arak (Salvadora persica) yang hanya tumbuh pada kawasan Timur Tengah
dan Afrika sebagai alat untuk membersihkan gigi. Setelah kedatangan Islam, Rasulullah s.a.w.
menerimapakai cara membersihkan gigi ini dan Baginda menetapkan penggunaan siwak sebagai
sunnah Baginda yang amat digalakkan.17 Kayu siwak telah digunakan oleh orang Babilonia
sekitar 7.000 tahun yang lalu, kemudian digunakan di seluruh kerajaan Yunani dan Romawi dan
telah digunakan oleh orang-orang Yahudi, Mesir,dan Muslim.18 Sebagian besar masyarakat
menggunakannya disebabkan oleh beberapa faktor seperti agama,budaya dan sosial.17 Nama
generiknya telah diberikan pada tahun 1749 sebagai penghormatan kepada seorang apoteker di
Barcelona yang bernama Juan Salvador y Bosca (1598 – 1681) oleh Dr Laurent Garcin yang
merupakan seorang ahli botani, wisatawan, dan juga pengumpul tanaman.19
2.3.1 Taksonomi Siwak
Taksonomi siwak adalah sebagai berikut : 20
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliphyta
Kelas
: Magnoliopsida
Order
: Brassicales
Famili
: Salvadoraceae
Genus
: Salvadora
Universitas Sumatera Utara
Spesies
: Salvadora persica
2.3.2 Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak
Siwak atau miswak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman alArak (Salvadora persica) yang kebanyakannya tumbuh di kawasan Timur Tengah, Asia dan
Afrika. Ia berdiameter dari 1 sentimeter sehingga 5 sentimeter. Pohon al-Arak adalah pohon
yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari satu
kaki, jika kulitnya dikupas, warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat.
Akarnya pula berwarna coklat dan bahagian dalamnya berwarna putih.17
Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bahagian dalam mulut. Batangnya memiliki
serat batang yang elastik dan tidak merusakkan gigi walaupun di bawah tekanan yang keras,
bahkan batang siwak yang berdiameter kecil mempunyai kemampuan yang tinggi untuk
menerobos ke dalam mulut bagi mengeluarkan sisa makanan dari celah-celah gigi dan
menghilangkan plak.17
Gambar 1. Pohon siwak 20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Kayu siwak yang digunakan untuk menyikat gigi 20
2.3.3 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Fiqih
Al-Quran tidak menyebut perihal membersihkan gigi secara detail, tetapi memberikan
prinsip umum tentang kebersihan termasuk kebersihan rongga mulut. Hadith Rasulullah s.a.w.
cukup berperan dalam menjelaskan secara khusus tentang tata cara dan peraturan kebersihan diri
termasuk amalan penjagaan kebersihan gigi dan mulut ini. Menurut hadith yang diriwayatkan
oleh Abu Hurayrah r.a. yang membawa maksud :
“ Jika aku tidak mahu memberatkan umatku, maka aku akan menyuruh mereka bersiwak
setiap kali mau melakukan solat.”
Dalam hadith lain yang diriwayatkan oleh A’ishah r.a. yang bermaksud :
“ Menyikat gigi itu membersihkan mulut, dan alat untuk memperoleh keridhaan Allah.”
Hadits ini menunjukkan bahwa penggunaan siwak sangat dianjurkan karena dapat
membersihkan diri serta mendapatkan keridhaan Ilahi. Hadits ini telah dijadikan sumber dalam
penetapan hukum bersiwak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menyikat gigi bukanlah
suatu kewajiban namun tetap dianjurkan sebagai salah satu sunat muakkad.17
2.3.4 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Sains
2.3.4.1 Bahan Aktif dan Kandungan Kimia Siwak
Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa
siwak mengandungi mineral-mineral yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak,
mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Ia mengandungi bahan kimia yang bermanfaat
seperti :17
Universitas Sumatera Utara
- Sulfur yang memberikan efek bakterisidal.
- Vitamin C untuk membantu dalam penyembuhan dan reparasi tisu.
- Silika yang bertindak sebagai bahan abrasif dan membantu dalam menyingkirkan stein dari
permukaan gigi.
- Tannins dapat membantu dalam mengurangi gingivitis yang terdeteksi secara klinis,
menghambat aksi glukosiltransferase dan mengurangi plak dan gingivitis.
- Resins dapat membentuk lapisan pada enamel dan melindungi dari terjadinya karies gigi.
- Salvadorine, alkaloid di dalam siwak mampu memberikan efek bakterisidal dan
menstimulasi gingiva.
- Minyak esensial dapat menstimulasi gingiva yang bertindak sebagai agen penyangga.
-
Klorida dapat menghambat pembentukan kalkulus dan membantu menyingkirkan stein
dari permukaan gigi.21
2.3.4.2 Sifat Antibakteri
Studi telah menunjukkan bahwa Salvadora persica mengandung zat antibakteri terhadap
beberapa jenis bakteri kariogenik yang umumnya ditemukan di rongga mulut. Bahan aktif dalam
siwak akan membantu dalam mencegah pembentukan dan produksi bakteri pada gigi dan mulut.
Efektivitasagen antimikroba tergantung pada kemampuannya untuk membunuh mikroba atau
bakteri dan menyebabkan minim efek toksik pada sel host.Hampir 500 jenis mikroorganisme
yang ditemukan dalam rongga mulut dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan infeksi
mulut. Di sinilah yang menunjukkan bahwa pentingnya siwak yang mengandung asam galat,
alkaloid dan benzil-isothiocyanate yang akan bertindak sebagai zat antibakteri dan antimikroba
oleh pertumbuhan asam dan produksi di rongga mulut.20,22 Pada penelitian lainnya, potongan
siwak yang standar berdasarkan ukuran dan berat telah diuji terhadap Streptococcus mutans,
Lactobacillus acidophilus, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis
dan Haemophilus influenza. Hasil menemukan bahwa efek antibakteri yang kuat terhadap semua
bakteri yang diuji adalah karena adanya senyawa antibakteri volatil aktif.20
2.3.4.3 Sifat Antiplak
Ekstrak air (10%) dari S.persica merupakan agen antimikroba yang efektif bila digunakan
secara klinis sebagai irrigant dalam perawatan endodontik dengan pulpa nekrotik. Studi
Universitas Sumatera Utara
lainmembandingkan efektivitas obat kumur (mengandung ekstrak S.persica) dengan plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur persica meningkatkan kesehatan
gingiva dan dapat mengurangi bakteri kariogenik bila dibandingkan dengan nilai pra-perawatan.
Baik persica maupun plasebo mengurangi akumulasi plak gigi.23
Sebuah studi klinis dilakukan dengan menggunakan air liur pasien dan mengukur
pengaruh siwak, ekstrak siwak, sikat gigi dan normal salin padamutans dan lactobacilli oleh
Almas dan Al-Zeid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengurangan ditandai Strep.mutans
antara semua kelompok. Ketika kelompok dibandingkan, penurunan Strep.mutans secara
signifikan lebih besar menggunakan siwak dibandingkan dengan menyikat gigi dantidak ada
perbedaan yang signifikan untuk pengurangan lactobacilli. Para peneliti menyimpulkan bahwa
siwak memiliki efek antimikroba langsung.Strep.mutans lebih rentan terhadap aktivitas
antimikroba siwak dari lactobacilli. Obat kumur siwak secara signifikan menurunkan indeks
gingiva, indeks plak, dan pendarahan indeks pada kelompok kasus tanpa efek samping yang
dilaporkan.24
2.3.4.4 Sifat Antifungi
Al-Bagieh et. al menunjukkan bahwa ekstrak siwak pada konsentrasi 15% dan di atas
memiliki efek fungistatic sehingga 48 jam. Efek antimikotik mungkin karena satu atau lebih dari
kandungan akar yang termasuk klorin, trimetilamina, dan resin alkaloid, dan senyawa sulfur.25
2.3.4.5 Menstimulasi Saliva
Menurut studi yang dilakukan oleh Gazi et.al tentang kesan siwak terhadap kandungan
saliva dalam beberapa periode telah menunjukkan bahwa siwak telah mengakibatkan
peningkatan yang signifikan dari kalsium dan klorida dan pengurangan fosfat dan pH saliva
dalam kandungannya. Kejenuhan kalsium dalam air liur akan mencegah demineralisasi dan
mendorong remineralisasi enamel gigi manakala konsentrasi tinggi pada klorida akan
menghambat pembentukan kalkulus. Oleh karena itu, gigi akan bertahan lebih lama, tidak mudah
terurai dan dengan demikian, menjadi lebih sehat.20,26
2.4 Indeks Pemeriksaan Klinis
2.4.1 Indeks Plak
Universitas Sumatera Utara
Indeks plak ini diperkenalkan oleh Loe dan Silness pada tahun 1964. Indeks ini
mengukur plak berdasarkan pada ketebalan penumpukan plak pada margin servikal gigi di sisi
distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral.27
Kriteria pemberian skor :27
0 = Tidak ada plak
1 = Ada plak tipis, disekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan
menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi.
2 = Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingival atau pada permukaan
gigidan batas tepi gingiva bebas yang terlihat dengan mata.
3 = Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi
dan batas tepi gingiva bebas, tumpukan itu sudah dapat dilihat dari jauh.
Perhitungan skor individual = __ Jumlah skor gigi yang diperiksa____
Jumlah permukaan gigi yang diperiksa
Perhitungan skor populasi =
Jumlah skor individual___
Jumlah subjek yang diperiksa
Indeks ini mempunyai kelebihan karena dapat digunakan untuk penelitian longitudinal
dan uji klinis.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Teori
Siwak
(Salvadora persica)
Vitamin C
Sulfur
>Efek
bakterisi
dal
Silika
>Penye
mbuhan
dan
reparasi
jaringan
Resins
>Membentu
k lapisan
pada
enamel dan
menghalang
karies gigi
Tannin
>Mengurangi
gingivitis yang
terdekteksi
secara klinis
>Bahan
abrasif
>Menyin
gkirkan
stein
Salvadorine
>Efek
bakterisid
al
>Mensti
mulasi
gingiva
Minyak
Esensial
>Menstimul
asi aliran
saliva
>Sebagai
agen
penyangga
>Menghambat
aksi
glukosiltransfe
rase
Klorida
>Mengha
mbat
pembentu
kan
kalkulus
Kolonisasi plak dental
berkurang
Pembentukan plak
berkurang
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep
Variabel bebas
Variabel terikat
Obat kumur ekstrak siwak 1 %
Skor indeks plak Loe and
Silness
Variabel terkendali
a.
b.
c.
d.
Volume obat kumur
Lama dan waktu berkumur
Frekuensi berkumur
Waktu dan frekuensi
menyikat gigi
e. Jenis pasta gigi dan sikat gigi
Variabel tidak terkendali
a. Cara berkumur
b. Diet
c. Teknik menyikat gigi
Universitas Sumatera Utara