Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

(1)

Lampiran

KUESIONER

EFEKTIVITAS EKSTRAK SIWAK 1% SEBAGAI OBAT KUMUR DALAM MENGURANGI AKUMULASI PLAK

Departemen Periodonsia

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

No. :

Tanggal Pemeriksaan :

D. Lainnya (sebutkan) ………. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : Jenis Kelamin : No Tlp/ Hp :

PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang tepat.

1. Apakah anda menyikat gigi secara teratur setiap hari? A. Ya

B. Tidak

2. Apa jenis alat pembersih gigi yang anda gunakan sehari-hari? A. Siwak

B. Sikat gigi

C. Lainnya, (sebutkan)……… 2. Berapa kali dalam satu hari anda melakukan penyikatan gigi? A. Tidak pernah

B. 1 kali sehari C. 2 kali sehari

D. Lebih dari 2 kali sehari

3. Pada saat kapan saja anda menyikat gigi? A. Pagi dan sore ketika mandi

B. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum makan C. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur


(2)

4. Apakah anda menggunakan pasta gigi ketika menyikat gigi? A. Ya

B. Tidak

4. Apakah Anda menggunakan obat kumur setiap hari? A. Ya

B. Tidak

5. Pernahkah Anda berkunjung ke dokter gigi dalam 6 bulan terakhir ini? A. Ya

B. Tidak

6. Jika Anda berkunjung ke dokter gigi, tujuannya adalah A. Melakukan pemeriksaan rutin

B. Menderita sakit gigi atau gusi bengkak

C. Lainnya (sebutkan)……… 7. Kapan terakhir kali anda menskeling gigi anda ke dokter gigi? A. ± 1 minggu

B. 1 bulan

C. Lainnya (sebutkan) ……… 7. Apakah Anda sedang memakai pesawat ortodonti (behel)? A. Ya

B. Tidak

8. Apakah Anda sedang memakai gigi tiruan atau gigi palsu? A. Ya

B. Tidak

11. Menurut Anda seberapa penting kebutuhan menjaga kebersihan rongga mulut? A. Sangat penting

B. Penting

C. Kurang penting D. Tidak penting


(3)

Lampiran

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb, Selamat pagi.

Nama saya Nur Afiqah binti Mohd Anuar, saat ini sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Untuk menyelesaikan tugas akhir, maka saya melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora

Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akmulasi Plak pada Mahasiswa FKG

USU Angkatan 2012”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun siwak efektif dalam mengurangi pertumbuhan plak pada gigi. Plak adalah lapisan yang akan terbentuk pada permukaan gigi setelah dua jam selesai makan. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan mengenai penggunaan siwak dalam menghambat pertumbuhan plak pada gigi dan diharapkan dapat menjadi alternatif bahan utama sebagai komposisi obat kumur.

Dalam penelitian ini saya akan meminta kesediaan untuk memeriksa mulut saudara/i. Apabila saudara/i bersedia, saya akan melakukan skeling pada gigi saudara/i. Satu minggu setelah di skeling, saya akan memeriksa kembali mulut saudara/i dan membagikan obat kumur ekstrak daun salam untuk dapat digunakan selama tujuh hari pada pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Setelah tujuh hari penggunaan obat kumur, saya akan kembali melakukan pemeriksaan mulut saudara/i untuk membandingkan kondisi mulut saudara/i sebelum dan setelah penggunaan obat kumur.

Pada saat pemeriksaan, saudara/i akan berkumur menggunakan larutan pewarna gigi, sehingga plak pada gigi dapat terlihat dengan jelas. Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan alat seperti kaca mulut dan prob (alat pendeteksi berbentuk seperti pulpen dengan ujung yang kecil dan tumpul). Pemeriksaan ini tidak akan menimbulkan rasa sakit karena pemeriksaan hanya dilakukan pada permukaan gigi.

Partisipasi saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela.Apabila selama penelitian berlangsung ada keluhan yang saudara/i alami, silahkan hubungi saya (Afiqah, 083194076846).


(4)

Pada penelitian ini identitas saudara/i akan disamarkan. Hanya peneliti dan anggota komisi etik yang bisa melihat data penelitian ini. Kerahasiaan data saudara/i akan dijamin sepenuhnya.

Demikian penjelasan dari saya.Atas partisipasi dan kesediaan waktu saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti


(5)

Lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Saya yang namanya tersebut di bawah ini: Nama :

Jenis Kelamin : Alamat : No. Hp :

Usia :

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian yang berjudul:

“Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012”

Medan,...2014

Mahasiswa Peneliti Peserta Penelitian


(6)

Lampiran

HASIL PEMERIKSAAN KLINIS

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

Nama :

No. Telp :

Tanggal Penskeleran : Pemeriksaan H _ : Indeks Plak

o dv mv

v

Gigi

17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 v

mv dv


(7)

Lampiran

Kelompok Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

k0 .160 20 .122 .983 20 .058

k7 .148 20 .200* .917 20 .101

k0 sampai 7 .165 20 .130 .932 20 .286

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

T-Test

[DataSet0] T-TEST PAIR=k0 WITH k7 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS.


(8)

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 k0 0.6371 20 .27143 .05547

k7 0.8392 20 .29814 .05450

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper

Pair 1 k0 - k7 -.20210 .04496 .00529 -.01870 -.03419

Paired Sample Test

t df Sig. (2-tailed)


(9)

Lampiran

Kelompok Perlakuan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

p0 .145 20 .200* .929 20 .165

p7 .159 20 .150 .926 20 .150

p0 sampai 7 .161 20 .138 .937 20 .258

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

T-Test

[DataSet0] T-TEST PAIR = p0 with p7 (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 p0 0.7321 20 .14725 .07572


(10)

Paired Sample Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper

Pair 1 p0 - p7 .04127 .01357 .04961 .03241 .05172

Paired Sample Test

t df Sig. (2-tailed)


(11)

DAFTAR PUSTAKA

1. Polombo EA. Traditional Medicinal Plant Eztracts and Natural Products with Activity against Oral Bacteria : Potential Application in the Prevention and Treatment of Oral Diseases.; 2011 January; 8.

2. Parveen D,Reet K.Miswak : A Periodontist's Perspective. Journal of Ayurveda and Integrative Medicine. 2012 May; 4.

3. Harian B. Evolusi Pembersih Gigi.; 2010.

4. Wahyukundari MA. Perbedaan kadar matrix metalloproteinase-8 setelah scaling dan pemberian tetrasiklin pada penderita periodontitis kronis. Jurnal PDGI. 2009 Januari-April; 58(1): p. 1-6.

5. Nordin FNM. A review on the sunnah of miswak (Salvadora Persica) and its potentiality to improve oral health. Revelation and Science. 2012 May; 2(1).

6. C E. The Mouth.National Health Review. [Online].; 2008 [cited 2013 12 29. Available from: 7. Cendrin Jea. Plaque Removal Efficacy and Learning Effect of a Miswak. [Online].

[cited 2013 12 31. Available from:

8. Almas K, Al-Bagieh NH. The antimicrobial effects of bark and pulp extracts of Miswak,Salvadora Persica.Biomedical Letters. 1999 ; 60 : 71-5.

9. Newman T. Clinical Periodontology. 10th ed. David WN, editor. India: Saunders; 2006.

10.Allison D, et al. Community Structure and Cooperation in Biofilms. Society for General Microbiology Symposium 59. Cambridge, Cambridge University Pres, 2000. 11.Nield-Gehrig JS. Dental Plaque Biofilms. Journal of Practical Hygiene. 2005.

12.Diah. Kontrol plak kemikal dalam pencegahan gingivitis dan periodontitis. Periodontic Journal. 2010 January-June; 1(2): 1-6.


(12)

13.Esfandiar AN. Dr.Amir Noori Esfandiari DDS Website. [Online].; 2013 [cited 2013 August 26. Available from:

14.Villarreal J. Harlingen Family Dentistry. [Online].; 2013 [cited 2013 August 26. Available from

15.Jamal Akhtar KMSMM. A review on phytochemical and pharmacological investigations of miswak (Salvadora Persica Linn). Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences. 2011 January-March; 3(1).

16.Hattab, F. Meswak : A natural toothbrush. Journal of Clinical Dent. 8(5), 125-9.

17.Munirah Abd Razzak NMZAR. Siwak menurut perpektif hadith dan sains. Al-Bayan. 2013; 6.

18.Khalid Almas ZAZ. The immediate antimicrobial effect of a toothbrush and miswak on cariogenic bacteria : a clinical study. The journal of contemporary dental practice. 2004 February; 5(1).

19.Anonymous. AgroForestry Tree Database. [Online].; 2013 [cited 2013 September 01. Availablefrom:

20.M Khatak SK. Salvadora Persica. Pharmacog Review. 2010 July-December; 4(8). 21.Halawany HS. A review on miswak (Salvadora persica) and its effect on various

aspects of oral health. The Saudi Dental Journal. 2012 January; 24(1).

22.Rajabalian, S., et al. Cytotoxicity evaluation of Persica mouthwash on cultured human and mouse cell linesin the presence and absence of fetal calf serum. 2009; 20 (2) : 169-173.

23.Khalessi Am, et al. An in vivo study of the plaque control efficacy of Persica, a commercially available herbal mouthwash containing extracts of Salvadora Persica. Int.Dental J. 2004; 54 : 279-83.

24.Kaur S, et al. The immediate term effect of chewing commercially available miswak on levels of Calcium,Chloride,Phosphate and Thicyanate in whole saliva. Ann Dent. 2004; 11 : 51-9.


(13)

25.Al-Bagieh, et al. Effect of aqueous extract of Miswak on the in vitro growth of Candida Albicans. Microbios. 1994 ; 80 : 107-13.

26.Gazi, et al. The immediate and medium-term effects of Miswak on the composition of mixed saliva. Journal of Clinical Periodontology. 1992; 19 : 113-17.

27.Moslehzadeh K. Oral Health Database. [Online].; 2011 [cited 2013 July 03. Available from:

28.Sofrata AH,dkk. Strong antibacterial effect of miswak against oral microorganisms associated with periodontitis and caries. Journal of Periodontal. 2008;(79).

29.Fouad Hussein Al-Bayaty,dkk. Effect of mouth wash extracted from Salvadora Persica (Miswak) on dental plaque formation : A clinical trial. Journal of Medicinal Plants Research. 2010 July; 4(14).

30.Goth A. Drugs Safety and Effectiveness in Medical Pharmacology. 1998.Mosby,U.S.A; 42.

31.Al-Bagieh,dkk . In-Vitro antibacterial effects of aqueous and alcohol extracts of Miswak (Chewing Sticks). Cairo Dental Journal. 1997; 13(2).


(14)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental ulang atau pre posttest control group design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah double blind study yaitu suatu prosedur eksperimental dimana baik subjek penelitian maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang menjadi kelompok kontrol dan siapa yang menjadi kelompok perlakuan.

Perlakuan : H0 X H1

Kontrol : H0 Y H1

Keterangan :

X : Obat kumur ekstrak siwak Y : Plasebo

H0 : Pengukuran indeks plak awal (Pra perlakuan)

H1 : Pengukuran indeks plak hari ke-7 setelah perlakuan

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian

a. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. b. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU Medan.

3.3.2 Waktu Penelitian

April 2014 – Mei 2014

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi


(15)

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 dari Fakultas Kedokteran Gigi,USU Medan.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah mahasiswa angkatan 2012 dari Fakultas Kedokteran Gigi, USU Medan yang dipilih dengan cararandom samplingsesuai kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi :

1. Mahasiswa aktif angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi, USU Medan. 2. Terdapat ≥ 20 elemen gigi

3. Kooperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi :

1. Terdapat penyakit periodontal

2. Pemakai piranti ortodonti cekat atau lepasan 3. Pemakai protesa

4. Gigi yang berjejal

5. Penderita penyakit sistemik 6. Perokok

7. Sedang menggunakan obat kumur antiseptik

8. Menggunakan antibiotik sejak 3 bulan sebelum penelitian 9. Riwayat alergi terhadap siwak

3.4.2.3 Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan rumus Frederer seperti berikut : (n-1)(r-1) ≥ 15


(16)

r : Jumlah perlakuan

n : Jumlah sampel dalam setiap kelompok

Perhitungan :

(n-1)(r-1) ≥ 15 (n-1)(2-1) ≥ 15 n-1 ≥ 15

n ≥ 16

Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang.Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian, ditetapkan jumlah sampel sebanyak 20 orang pada tiap kelompok sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah sebanyak 40 orang.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian

3.5.1.1 Variabel Bebas

Obat kumur ekstrak siwak 1 %

3.5.1.2 Variabel Terikat

Skor indeks plak

3.5.1.3 Variabel Kendali

a. Volume obat kumur yang digunakan b. Lama berkumur

c. Frekuensi penggunaan obat kumur d. Waktu dan frekuensi menyikat gigi e. Jenis pasta gigi dan sikat gigi

3.5.1.4 Variabel Tidak Terkendali

a. Metode menyikat gigi b. Cara berkumur sampel


(17)

c. Diet

d. Sosio ekonomi

3.6 Definisi Operasional

a. Variabel Bebas

Obat kumur ekstrak siwak mengandung 1 % ekstrak siwak, sorbitol, peppermint oil, air dan Carboxylmethyl cellulose (CMC) sebanyak 10 ml yang digunakan 2x sehari pada pagi setelah menyikat gigi dan malam sebelum tidur. Sediaan dibuat di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

b. Variabel Terikat

Indeks plak adalah indeks untuk menghitung skor plak gigi.Indeks plak yang digunakan adalah indeks yang diperkenalkan oleh Loe-Silness yang didasarkan pada penumpukan plak dimana pengukuran dilakukan pada empat sisi yaitu distovestibular, vestibular, mesiovestibular, dan oral. Plak diperiksa sebelum dan sesudah berkumur dan diberi skor sesuai kriteria dibawah ini :

Tabel 1. Kriteria Skor Indeks Plak Loe dan Silness

Skor Kriteria Loe dan Silness

0 Tidak ada plak

1 Ada plak tipis di sekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi

2 Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingival atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingival bebas yang dapat terlihat dengan mata

3 Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingival atau pada permukaan gigi dan batas gingival bebas, tumpukan ini sudah dapat dilihat dari jauh

Skor indeks plak untuk satu gigi =

4

Jumlah seluruh skor dari empat permukaan

Skor indeks plak untuk keseluruhan gigi = Jumlah gigi yang diperiksa

Jumlah seluruh skor gigi


(18)

1. Volume obat kumur yang digunakan adalah jumlah obat kumur yang digunakan sewaktu berkumur, yaitu sebanyak 10 ml.

2. Lama berkumur adalah waktu yang diperlukan untuk berkumur, yaitu selama 30 detik. 3. Frekuensi berkumur adalah berapa kali kegiatan berkumur dilakukan, yaitu dua kali

sehari; pagi setelah menyikat gigi dan malam sebelum tidur.

4. Waktu dan frekuensi menyikat gigi adalah setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur.

5. Jenis pasta gigi dan sikat gigi adalah pasta gigi yang mengandung fluoride dengan bulu sikat gigi yang lunak.

d. Variabel Tidak Terkendali

1. Cara berkumur sampel bebas. 2. Metode menyikat gigi bebas. 3. Diet.

4. Sosio ekonomi.

3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Alat

Alat yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan siwak adalah : a. Timbangan

b. Kertas perkamen c. Perkolator d. Kapas

e. Aluminium foil f. Blender

g. Kertas saring h. Vacuum rotavapor

Alat yang digunakan dalam peracikan obat kumur ekstrak siwak adalah : a. Spatula


(19)

c. Botol kosong untuk obat kumur d. Spidol

Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah : a. Kaca mulut

b. Pinset c. Sonde d. Probe e. Kapas

f. Sarung tangan g. Masker h. Gelas kumur i. Cermin j. Kertas tisu k. Alat tulis

l. Lembar pemeriksaan

3.7.2 Bahan

1. Ekstrak siwak 2. Akuades 3. CMC-Na 1% 4. Bahan pewarna 5. Sorbitol 10 % 6. Peppermint oil 1 % 7. Etanol 70 %

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Prosedur Ekstraksi Kayu Siwak

1. Kayu siwak diseleksi dan kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan. 2. Kayu yang telah dicuci akan ditimbang dengan alat penimbang dan dicatat berat


(20)

3. Kayu kemudian dipotong kecil-kecil dengan cara membuang 1 ½ - 2 cm pada bahagian hujungnya dan dibelah dua. Kemudian dikeringkan.

4. Kayu dikeringkan di dalam lemari pengering sampai kering dengan suhu 40°C sampai mudah dipatahkan.

5. Simplisia siwak ditimbang kembali dan ditumbuk dengan mortar. Kemudian dihaluskan dengan blender sampai menjadi serbuk.

6. Kemudian ditambahkan etanol 70 % untuk perendaman lalu disimpan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama 1 jam pada suhu 25°C.

7. Simplisia dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator dengan hati-hati sambil sesekali ditekan dengan sendok, di bawah perkolator diletakkan kapas yang telah dibasahi etanol dan dilapisi kertas saring, kemudian dituangkan etanol 70 % sampai penuh.

8. Perkolator ditutup dengan aluminium foil serta dibiarkan selama 24 jam.

9. Dibuka set infuse, diperoleh tetesan dengan kecepatan 20 tetes/menit, ditampung di perkolat, ditambah berulang-ulang etanol secukupnya supaya simplisia siwak tidak kekeringan.

10.Perkolat yang diperoleh dipekatkan dengan alat penguap vacuum rotavaporpada tekanan rendah dengan suhu tidak lebih dari 50°C.

11.Setelah itu diuapkan sisa air dengan menggunakan waterbath hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak dimasukkan ke dalam botol kaca dan disimpan di dalam kulkas.

3.8.2 Prosedur Formulasi Obat Kumur

Ekstrak siwak 1 % dilarutkan dengan CMC 1 %, sorbitol 10 %, peppermint oil 1 % dan bahan pewarna.Kemudian ditambahkan dengan aquadest sampai semua ekstrak larut sempurna.

3.8.3 Prosedur Pengumpulan Data

1. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan cara pemeriksaan langsung. Semua sampel akan dilakukan skrining terlebih dahulu sesuai criteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.


(21)

2. 40 orang subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diberi informed consent untuk ditandatangani.

3. Subjek akan diskeling terlebih dahulu satu minggu sebelum diberikan perlakuan. 4. Pada minggu berikutnya, subjek diinstruksikan supaya tidak menyikat gigi pada pagi

hari dan dilakukan pemeriksaan indeks plak awal di Departemen Periodonsia.

5. Setelah pemeriksaan indeks plak awal, setiap subjek akan diberi 1 botol obat kumur dan diberi instruksi untuk berkumur.

6. Subjek diinstruksikan supaya berkumur dengan obat kumur yang diberi (10 ml selama 30 detik) sesudah penyikatan gigi (sikat gigi dan pasta gigi diberi) pada pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari di rumah tanpa pengawasan peneliti.

7. Pada hari ke 7, subjek disuruh datang ke Departemen Periodonsia untuk dilakukan pemeriksaan indeks plak.

8. Semua hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.

3.9 Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, data tersebut diolah dan dianalisis dengan program SPSS. Uji T berpasangan untuk melihat perbandingan penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur ekstrak siwak dan plasebo sedangkan uji T tidak berpasangan digunakan untuk melihat perbandingan selisih penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur antara kelompok obat kumur ekstrak siwak dan kelompok plasebo.Derajat kepercayaan 95%, signifikansi diperoleh jika nilai p < 0.05.


(22)

3.10 Skema Prosedur Penelitian

Gambar 3. Skema prosedur penelitian Populasi

Peracikan Obat Kumur

Sampel :

- Random Sampling

- Kriteria inklusi & eksklusi

(Skrining)

Ethical Clearance

Analisis data

Pemeriksaan skor indeks plak pasca sikat gigi + obat kumur

(hari ke-7)

Pemeriksaan skor indeks plak pra perlakuan Informed Consent


(23)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada mahasiswa FKG angkatan 2012.Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai.Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang.Tidak ada subjek penelitian yang melaporkan komplikasi selama berlangsungnya penelitian.Data-data hasil penelitian yang diperoleh diuraikan di bawah ini.

Tabel 2. Data demografis subjek penelitian

Variabel Kelompok

Pengamatan

Jumlah Persentase

Usia a. 19 tahun

b. 20 tahun c. 21 tahun

8 orang 15 orang 17 orang 20 % 37,5 % 42,5 % Total 40 orang 100 % Jenis Kelamin a. Laki-laki

b. Perempuan

5 orang 35 orang

12,5 % 87,5 % Total 40 orang 100 % Frekuensi Menyikat

Gigi

a. Tidak teratur b. 1 kali sehari c. 2 kali sehari d. > 2 kali sehari

- - 36 orang 4 orang - - 90 % 10 % Total 40 orang 100 %

Berdasarkan tabel 2, sampel terbanyak berdasarkan usia adalah subjek berusia 21 tahun seramai 17 orang (42,5 %) diikuti 20 tahun seramai 15 orang (37,5 %) dan 19 tahun seramai 8 orang (20 %). Distribusi jenis kelamin pula menunjukkan jumlah sampel laki-laki adalah 5 orang


(24)

(12,5 %) manakala perempuan adalah 35 orang (87,5 %). Frekuensi menyikat gigi memperlihatkan bahawa 36 orang menyikat gigi 2 kali sehari (90 %) dan 4 orang menyikat gigi lebih dari 2 kali sehari (10 %).

Tabel 3.Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FKG 2012 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Kelompok Hari

Perlakuan Kontrol (plasebo)

N Rerata indeks plak ± SD N Rerata indeks plak ± SD

0 20 0,732 ± 0,147 20 0,637 ± 0,271

7 20 0,319 ± 0,119 20 0,839 ± 0,298

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat rerata dan standar deviasi skor indeks plak pada kelompok perlakuan pada hari ke-0 adalah 0,732 ± 0,147 manakala pada hari ke-7 adalah 0,319 ± 0,119. Ini menunjukkan bahawa telah terjadi penurunan sebanyak 0,413. Pada kelompok kontrol (plasebo) pula, rerata dan standar deviasi skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,637 ± 0,271 dan pada hari ke-7 pula adalah 0,839 ± 0,298. Dapat dilihat telah terjadi peningkatan sebanyak 0,202 pada kelompok ini.


(25)

Gambar 4.Rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7.

Gambar 4 menunjukkan rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kedua kelompok secara grafik.Pada kelompok perlakuan, dapat dilihat skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,732 dan telah terjadi penurunan pada hari ke-7 dan mencapai angka 0,319.Pada kelompok kontrol pula, pada hari ke-0 skor indeks plak adalah sebanyak 0,637 dan telah mengalami peningkatan sebanyak 0,202 pada hari ke-7.Ini menunjukkan bahawa penggunaan obat kumur ekstrak siwak pada kelompok perlakuan berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak.

Tabel 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0 dan ke-7.

Perbandingan kelompok Perbedaan rerata T P Skor H-0 dan H-7 kontrol -0,202 -3,426 0,034 Skor H-0 dan H-7

perlakuan

0,413 10,932 0,000

Keterangan: Analisa t-test paired bermakna pada p < 0.05

Tabel 4 untuk mengetahui pengaruh obat kumur ekstrak siwak 1% dalam menghambat akumulasi plak dibandingkan dengan obat kumur pada kelompok kontrol.Perbedaan skor indeks

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0 7 Perlakuan Kontrol S k o r In d e k s P lak Hari 0,732 0,319 0,637 0,839


(26)

plak pada kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0.05).Tanda minus (-) berarti skor indeks plak sesudah berkumur adalah lebih besar daripada sebelum berkumur.Perbedaan skor indeks plak pada kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0.05). Apabila dibandingkan perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dan ni menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak siwak berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak selama seminggu.


(27)

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks plak pada kelompok perlakuan lebih rendah berbanding kelompok kontrol.Hasil ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofrata AH yang menyatakan bahwa siwak memiliki efek antibakteri dan paling efektif terhadap Porphyromonas gingivalis, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dan H.influenza.28

Konsentrasi ekstrak siwak yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian ini adalah sebanyak 1% atau 10 mg/ml yang diekstraksi menggunakan larutan etanol 70% di Laboratorium Obat Tradisional,Fakultas Farmasi,Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini didukung oleh penelitian in vitro dan in vivo yang dilakukan oleh Fouad Hussein dkk di Iraq.Penelitian in vitro dilakukan untuk meneliti konsentrasi minimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri fakultatif aerob gram positif yang berperan dalam pembentukan plak. Dari hasil penelitian in vivo ditemukan bahwa konsentrasi 1% atau 10 mg/ml adalah konsentrasi minimum ekstrak siwak dalam menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk kolonisasi awal plak.Pada penelitian in vivo menunjukkan bahwa obat kumur yang mengandung ekstrak siwak 1% dapat menurunkan jumlah bakteri pembentuk plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo.29

Selama penelitian ini berlangsung, tidak adanya efek samping yang terjadi.Ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Goth terhadap 32 ekor tikus albino pada konsentrasi 1% ekstrak siwak. Hasil dari penelitian terhadap tikus albino menunjukkan bahwa tidak ada kematian yang terjadi sekaligus menyimpulkan bahwa ekstrak siwak aman tanpa efek samping.30

Penelitian yang dilakukan oleh Al-Bagieh dkk menunjukkan bahwa ekstrak siwak telah menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak, yaitu 13.63% lebih efektif dari plasebo dalam mengawal pertumbuhan plak.31 Ini bersamaan dengan hasil penelitian ini yang membuktikan bahwa obat kumur ekstrak siwak lebih efektif dalam menghambat akumulasi plak berbanding dengan obat kumur plasebo.


(28)

Untuk mengatasi rasa kurang enak yang ditimbulkan oleh obat kumur ekstrak siwak, maka ditambahkan bahan-bahan lain. Penambahan sorbitol pada obat kumur bertujuan untuk menghilangkan rasa pahit dari ekstrak siwak manakala peppermint oil ditambahkan untuk menutupi aroma khas yang terdapat pada ekstrak siwak dan juga untuk menyamakan aroma dengan obat kumur plasebo.


(29)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Obat kumur ekstrak siwak efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari. 2. Obat kumur ekstrak siwak berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo karena terdapat perbedaan secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak selama seminggu (p<0,05).

6.2 Saran

1. Penelitian ini hanya meneliti satu jenis konsentrasi ekstrak, oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya meneliti konsentrasi yang lebih tinggi dari ekstrak siwak.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan obat kumur ekstrak siwak sehingga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(30)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Plak Dental

Plak adalah etiologi utama penyakit periodontal sehingga upaya kerjasama pasien dalam menghilangkan plak setiap harinya sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang seluruh perawatan periodontal dan gigi.9 Plak dental dapat didefinisikan sebagai komunitas beragam mikroorganisme yang ditemukan pada permukaan gigi sebagai biofilm, tertanam dalam matriks ekstraselular polymer host dan berasal dari mikroba.10 Plak dental terutama terdiri dari berbagai bakteri aerobik dan anaerobik, yang merupakan agen etiologi utama untuk inisiasi dan perkembangan penyakit periodontal.2 Pada plak dental terdapat lebih dari 500 jenis bakteri.11 Biofilm adalah suatu kelompok bakteri terorganisasi yang melekat pada permukaan dan berada di dalam lapisan lendir ekstraseluler. Semua bakteri ini berevolusi untuk bertahan hidup di dalam lingkungan seperti permukaan gigi, epitel gingiva, dan rongga mulut.11 Plak dapat dibagi menjadi plak supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva berada di atas margin gingiva, sedangkan plak subgingiva berada di bawah margin gingiva, diantara gigi dan sulkus gingiva.

2.1.1 Mekanisme Terbentuknya Plak Dental

Pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahapan :11 a. Perlekatan bakteri pada permukaan

b. Pembentukan mikrokoloni pada permukaan c. Pembentukan biofilm subgingiva yang matang

Pada tahapan inisiasi, bakteri mulai melekat pada permukaan pelikel yang merupakan suatu lapisan tipis yang terdiri atas protein saliva yang melekat pada permukaan gigi beberapa menit sesudah tindakan profesional.Pelikel bertindak seperti dua permukaan yang melekat, satu permukaan melekat pada permukaan gigi, dan satu lagi menyediakan permukaan yang dapat memfasilitasi perlekatan bakteri.Setelah pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada permukaan terluar dari pelikel. Bakteri tersebut melekat ke pelikel dengan fimbria dan mulai memproduksi substansi yang dapat menstimulasi bakteri lain untuk turut bergabung.11

Pembentukan mikrokoloni mulai terjadi apabila permukaan gigi telah ditutupi oleh bakteri.Biofilm semakin bertambah dengan bertambahnya divisi sel dari bakteri yang telah berikatan. Setelah itu, koloni bakteri sekunder akan melekat pada bakteri yang telah berikatan


(31)

dengan pelikel dari awal. Koagregasi merupakan kemampuan koloni bakteri yang baru untuk melekat pada sel yang telah berikatan. Hasil dari pembentukan koagregasi adalah susunan kelompok bakteri.11

Apabila biofilm yang terbentuk tidak disingkirkan, margin gingiva akan mulai meradang dan bengkak. Perubahan inflamatori ini mengakibatkan kedalaman sulkus gingiva bertambah dalam sehingga biofilm dapat meluas ke subgingiva, dan terbentuklah biofilm plak subgingiva yang didominasi oleh bakteri anaerob gram negatif seperti Tannerella forsythis, Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola yang sangat berperan dalam periodontitis.11

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak adalah penyingkiran dan pencegahan menumpuknya bakteri plak pada gigi dan pada permukaan gingiva yang berdekatan. Kontrol plak merupakan suatu tindakan yang dilakukan pada setiap tahap perawatan periodontal yang efektif untuk mencegah terjadinya perubahan inflamasi pada jaringan periodontal.12

Kontrol plak dapat dibagi kepada dua metode, yaitu secara mekanis dan juga kimiawi. Saat ini yang paling banyak dilakukan adalah kontrol plak secara mekanis dengan menggunakan sikat gigi dan alat bantu kebersihan mulut yang lain. Alat-alat yang digunakan dalam kontrol plak mekanis antara lain : sikat gigi, sikat gigi elektris, pasta gigi, alat pembersih interdental dan alat irigasi oral.12

Selain itu, kontrol plak juga dilakukan secara kimiawi.Berbagai hasil penelitian menunjukkan beberapa bahan antimikroba terutama jenis antiseptik, bila digunakan bersama dengan perawatan mekanis dapat membantu kontrol plak.Penggunaan bahan antimikroba secara efektif dapat digunakan bersama-sama dengan perawatan penyakit periodontal yang konvensional. Sarana pemberian bahan antimikroba (antiseptik dan antimikroba) secara local antara lain dapat berupa pasta gigi, obat kumur dan permen karet.12 Kontrol plak secara kimiawi telah terbukti efektif baik dalam mengurangi plak dan meningkatkan penyembuhan setelah luka bedah periodontal.9

2.3 Obat Kumur

Obat kumur adalah produk kemoterapeutik yang diindikasikan untuk meningkatkan kebersihan oral pada pasien. Obat kumur diindikasikan untuk berbagai keperluan seperti


(32)

mencegah atau mengontrol kerusakan gigi, untuk menyingkirkan bau yang tidak enakdalam mulut, untuk mengurangi pembentukan plak (biofilm yang terbentuk pada permukaan gigi), untuk memperlambat pembentukan tartar (kalsifikasi plak), dan untuk mencegah risiko gingivitis.13

Bahan dasar termasuk air, alkohol, zat-zat pembersih, bahan penyedap dan pewarna.Bahan aktif bervariasi tergantung pada jenis obat kumur, dan dibagikan ke dalam empat kelompok secara umum :13

- Agen antimikroba bertindak langsung pada bakteri mulut untuk membantu mengurangi plak, mengurangi keparahan gingivitis dan mengontrol bau mulut.

- Fluor membantu mengurangi kerusakan gigi pada enamel dan membuat gigi lebih tahan terhadap pembusukan.

- Garam astringent dapat berfungsi sebagai pengharum sementara yang menutupi bau mulut.

- Penetral bau bertindak secara kimiawi dengan menonaktifkan senyawa penyebab bau.

2.2.1 Kategori Obat Kumur

1. Obat kumur berfluor 14

Fluor membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel. Jika seseorang telah menggunakan pasta gigi berfluor, maka obat kumur berfluortidak akan sangat membantu, namun apabila seseorangmenderitaxerostomia maka obat kumur berfluor dapat membantu. Xerostomia yang parah dapat merubah keseimbangan bakteri di dalamrongga mulut, yang mengarah kepada banyaknya bakteri patogen yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.

2. Obat kumur anti-plak dan anti-gingivitis

Dokter gigi merekomendasikan obat kumur ini untuk orang dewasa.Obat kumur ini dapatmembunuh bakteri yang berpotensi merusak gigi.


(33)

Obat kumur seperti ini hanya memberikan kesegaran kepada nafas seseorang denganmengurangi bau nafas atau halitosis. Nafas seseorang mungkin akan tetap berbau segar ketika bakteri mulai tumbuh lagi di dalam rongga mulut.14

2.3 Siwak (Salvadora Persica)

Siwak adalah sikat gigi alami yang terbuat dari ranting Salvadora persica.15Salvadora persicaadalah meluas, terutamanya di dataran semak yang berduri, dataran gurun pasir, tepi sungai dan aliran tebing tumbuh-tumbuhan, dan padang rumput.Miswak (sinonimnya dalam dialek arab dan negeri yang lain termasuk ‘miswaak’,’misswak’, ‘miswaki’,’meswak’,‘sewak’, ‘siwak’, dan ‘siwaki’) adalah merupakan perkataan dari bahasa Arab yang bermaksud kayu pembersih gigi.16 Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam telah menggunakan akar dan ranting dari pohon al-Arak (Salvadora persica) yang hanya tumbuh pada kawasan Timur Tengah dan Afrika sebagai alat untuk membersihkan gigi. Setelah kedatangan Islam, Rasulullah s.a.w. menerimapakai cara membersihkan gigi ini dan Baginda menetapkan penggunaan siwak sebagai sunnah Baginda yang amat digalakkan.17 Kayu siwak telah digunakan oleh orang Babilonia sekitar 7.000 tahun yang lalu, kemudian digunakan di seluruh kerajaan Yunani dan Romawi dan telah digunakan oleh orang-orang Yahudi, Mesir,dan Muslim.18 Sebagian besar masyarakat menggunakannya disebabkan oleh beberapa faktor seperti agama,budaya dan sosial.17 Nama generiknya telah diberikan pada tahun 1749 sebagai penghormatan kepada seorang apoteker di Barcelona yang bernama Juan Salvador y Bosca (1598 – 1681) oleh Dr Laurent Garcin yang merupakan seorang ahli botani, wisatawan, dan juga pengumpul tanaman.19

2.3.1 Taksonomi Siwak

Taksonomi siwak adalah sebagai berikut : 20 Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliphyta Kelas : Magnoliopsida Order : Brassicales Famili : Salvadoraceae Genus : Salvadora


(34)

Spesies : Salvadora persica

2.3.2 Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak

Siwak atau miswak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman al-Arak (Salvadora persica) yang kebanyakannya tumbuh di kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika. Ia berdiameter dari 1 sentimeter sehingga 5 sentimeter. Pohon al-Arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari satu kaki, jika kulitnya dikupas, warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya pula berwarna coklat dan bahagian dalamnya berwarna putih.17

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bahagian dalam mulut. Batangnya memiliki serat batang yang elastik dan tidak merusakkan gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menerobos ke dalam mulut bagi mengeluarkan sisa makanan dari celah-celah gigi dan menghilangkan plak.17


(35)

Gambar 2. Kayu siwak yang digunakan untuk menyikat gigi 20

2.3.3 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Fiqih

Al-Quran tidak menyebut perihal membersihkan gigi secara detail, tetapi memberikan prinsip umum tentang kebersihan termasuk kebersihan rongga mulut. Hadith Rasulullah s.a.w. cukup berperan dalam menjelaskan secara khusus tentang tata cara dan peraturan kebersihan diri termasuk amalan penjagaan kebersihan gigi dan mulut ini. Menurut hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurayrah r.a. yang membawa maksud :

“ Jika aku tidak mahu memberatkan umatku, maka aku akan menyuruh mereka bersiwak setiap kali mau melakukan solat.”

Dalam hadith lain yang diriwayatkan oleh A’ishah r.a. yang bermaksud :

“ Menyikat gigi itu membersihkan mulut, dan alat untuk memperoleh keridhaan Allah.”

Hadits ini menunjukkan bahwa penggunaan siwak sangat dianjurkan karena dapat membersihkan diri serta mendapatkan keridhaan Ilahi. Hadits ini telah dijadikan sumber dalam penetapan hukum bersiwak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menyikat gigi bukanlah suatu kewajiban namun tetap dianjurkan sebagai salah satu sunat muakkad.17

2.3.4 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Sains 2.3.4.1 Bahan Aktif dan Kandungan Kimia Siwak

Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandungi mineral-mineral yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Ia mengandungi bahan kimia yang bermanfaat seperti :17


(36)

- Sulfur yang memberikan efek bakterisidal.

- Vitamin C untuk membantu dalam penyembuhan dan reparasi tisu.

- Silika yang bertindak sebagai bahan abrasif dan membantu dalam menyingkirkan stein dari permukaan gigi.

- Tannins dapat membantu dalam mengurangi gingivitis yang terdeteksi secara klinis, menghambat aksi glukosiltransferase dan mengurangi plak dan gingivitis.

- Resins dapat membentuk lapisan pada enamel dan melindungi dari terjadinya karies gigi. - Salvadorine, alkaloid di dalam siwak mampu memberikan efek bakterisidal dan

menstimulasi gingiva.

- Minyak esensial dapat menstimulasi gingiva yang bertindak sebagai agen penyangga. - Klorida dapat menghambat pembentukan kalkulus dan membantu menyingkirkan stein

dari permukaan gigi.21

2.3.4.2 Sifat Antibakteri

Studi telah menunjukkan bahwa Salvadora persica mengandung zat antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri kariogenik yang umumnya ditemukan di rongga mulut. Bahan aktif dalam siwak akan membantu dalam mencegah pembentukan dan produksi bakteri pada gigi dan mulut. Efektivitasagen antimikroba tergantung pada kemampuannya untuk membunuh mikroba atau bakteri dan menyebabkan minim efek toksik pada sel host.Hampir 500 jenis mikroorganisme yang ditemukan dalam rongga mulut dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan infeksi mulut. Di sinilah yang menunjukkan bahwa pentingnya siwak yang mengandung asam galat, alkaloid dan benzil-isothiocyanate yang akan bertindak sebagai zat antibakteri dan antimikroba oleh pertumbuhan asam dan produksi di rongga mulut.20,22 Pada penelitian lainnya, potongan siwak yang standar berdasarkan ukuran dan berat telah diuji terhadap Streptococcus mutans, Lactobacillus acidophilus, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis dan Haemophilus influenza. Hasil menemukan bahwa efek antibakteri yang kuat terhadap semua bakteri yang diuji adalah karena adanya senyawa antibakteri volatil aktif.20

2.3.4.3 Sifat Antiplak

Ekstrak air (10%) dari S.persica merupakan agen antimikroba yang efektif bila digunakan secara klinis sebagai irrigant dalam perawatan endodontik dengan pulpa nekrotik. Studi


(37)

lainmembandingkan efektivitas obat kumur (mengandung ekstrak S.persica) dengan plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur persica meningkatkan kesehatan gingiva dan dapat mengurangi bakteri kariogenik bila dibandingkan dengan nilai pra-perawatan. Baik persica maupun plasebo mengurangi akumulasi plak gigi.23

Sebuah studi klinis dilakukan dengan menggunakan air liur pasien dan mengukur pengaruh siwak, ekstrak siwak, sikat gigi dan normal salin padamutans dan lactobacilli oleh Almas dan Al-Zeid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengurangan ditandai Strep.mutans antara semua kelompok. Ketika kelompok dibandingkan, penurunan Strep.mutans secara signifikan lebih besar menggunakan siwak dibandingkan dengan menyikat gigi dantidak ada perbedaan yang signifikan untuk pengurangan lactobacilli. Para peneliti menyimpulkan bahwa siwak memiliki efek antimikroba langsung.Strep.mutans lebih rentan terhadap aktivitas antimikroba siwak dari lactobacilli. Obat kumur siwak secara signifikan menurunkan indeks gingiva, indeks plak, dan pendarahan indeks pada kelompok kasus tanpa efek samping yang dilaporkan.24

2.3.4.4 Sifat Antifungi

Al-Bagieh et. al menunjukkan bahwa ekstrak siwak pada konsentrasi 15% dan di atas memiliki efek fungistatic sehingga 48 jam. Efek antimikotik mungkin karena satu atau lebih dari kandungan akar yang termasuk klorin, trimetilamina, dan resin alkaloid, dan senyawa sulfur.25

2.3.4.5 Menstimulasi Saliva

Menurut studi yang dilakukan oleh Gazi et.al tentang kesan siwak terhadap kandungan saliva dalam beberapa periode telah menunjukkan bahwa siwak telah mengakibatkan peningkatan yang signifikan dari kalsium dan klorida dan pengurangan fosfat dan pH saliva dalam kandungannya. Kejenuhan kalsium dalam air liur akan mencegah demineralisasi dan mendorong remineralisasi enamel gigi manakala konsentrasi tinggi pada klorida akan menghambat pembentukan kalkulus. Oleh karena itu, gigi akan bertahan lebih lama, tidak mudah terurai dan dengan demikian, menjadi lebih sehat.20,26

2.4 Indeks Pemeriksaan Klinis 2.4.1 Indeks Plak


(38)

Indeks plak ini diperkenalkan oleh Loe dan Silness pada tahun 1964. Indeks ini mengukur plak berdasarkan pada ketebalan penumpukan plak pada margin servikal gigi di sisi distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral.27

Kriteria pemberian skor :27 0 = Tidak ada plak

1 = Ada plak tipis, disekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi.

2 = Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingival atau pada permukaan gigidan batas tepi gingiva bebas yang terlihat dengan mata.

3 = Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva bebas, tumpukan itu sudah dapat dilihat dari jauh.

Perhitungan skor individual =

Jumlah permukaan gigi yang diperiksa __ Jumlah skor gigi yang diperiksa____

Perhitungan skor populasi =

Jumlah subjek yang diperiksa Jumlah skor individual___

Indeks ini mempunyai kelebihan karena dapat digunakan untuk penelitian longitudinal dan uji klinis.


(39)

2.5 Kerangka Teori

Sulfur Vitamin C Silika Tannin

Resins Salvadorine Minyak

Esensial Klorida >Efek bakterisi dal >Penye mbuhan dan reparasi jaringan >Bahan abrasif >Menyin gkirkan stein >Mengurangi gingivitis yang terdekteksi secara klinis >Menghambat aksi glukosiltransfe rase >Membentu k lapisan pada enamel dan menghalang karies gigi >Efek bakterisid al >Mensti mulasi gingiva >Menstimul asi aliran saliva >Sebagai agen penyangga >Mengha mbat pembentu kan kalkulus

Kolonisasi plak dental berkurang

Pembentukan plak

berkurang Siwak


(40)

2.6 Kerangka Konsep

Variabel terikat

Skor indeks plak Loe and Silness

Variabel bebas

Obat kumur ekstrak siwak 1 %

Variabel tidak terkendali

a. Cara berkumur b. Diet

c. Teknik menyikat gigi

Variabel terkendali

a. Volume obat kumur b. Lama dan waktu berkumur c. Frekuensi berkumur d. Waktu dan frekuensi

menyikat gigi


(41)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesejahteraan umum dan berkaitan dengan kualitas hidup.1 Pepatah lama ada menyebut bahwa "jika mata adalah jendela jiwa, maka mulut adalah pintu untuk tubuh" , hal ini mencerminkan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.2 Kebersihan mulut adalah praktek menjaga mulut dan gigi agar tetap bersih dan sehat. Ini bertujuan untuk mencegah penyakit mulut seperti karies, gingivitis, penyakit periodontal dan bau mulut.Untuk menjaga kebersihan mulut, ada berbagai metode yang dapat diterapkan, seperti menyikat gigi, flossing dan berkumur. Secara historis, orang-orang mulai menggunakan alat pembersih mulut ketika mereka menyadari bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu atraksi utama dari penampilan seseorang.3

Jika dilihat, terdapat berbagai jenis penyakit yang sering menyerang pada rongga mulut manusia, di antaranya adalah penyakit periodontal. Di Asia dan Afrika, prevalensi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Di Indonesia, penyakit periodontal menduduki urutan kedua penyakit gigi dan mulut yang masih merupakan masalah di masyarakat.Penyakit yang menyerang pada gingiva dan jaringan pendukung gigi ini merupakan penyakit infeksi yang serius dan apabila tidak dilakukan perawatan yang tepat dapat mengakibatkan kehilangan gigi.4

Salah satu penyebab terjadinya penyakit gingivitis adalah akumulasi plak dental.Akumulasi plak yang tidak dirawat dapat menyebabkan terjadinya periodontitis.Maka dengan itu, usaha untuk mencegah dan mengontrol akumulasi plak dental perlu dilakukan untuk mendapatkan kesehatan periodontal yang baik.Pencegahan terbentuknya plak dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi.Salah satu sarana pencegahan plak adalah dengan menggunakan obat kumur.Beberapa substansi kimia dalam obat kumur memiliki sifat antiseptik atau antibakteri yang berguna dalam menghambat pembentukan plak dan pencegahan gingivitis.

Siwak adalah salah satu warisan Islam dalam perawatan kesehatan mulut. Secara historis, siwak telah digunakan oleh umat Islam dan Salvadora persica adalah tanaman yang sering digunakan sebagai siwak.5 Siwak (Salvadora persica) telah digunakan sejak berabad-abad lalu di


(42)

Asia, Afrika maupun Amerika Selatan, dan juga Timur Tengah. Siwak dapat membantu mencegah pembentukan plak dan kavitas dengan mengurangi akumulasi sisa makanan di mulut dan tidak memungkinkan bakteri untuk melekat pada gigi.6 Selain itu, seorang peneliti Swedia yang mempelajari fitur antiplak dari siwak telah menemukan bahwa tingkat Indeks Plak untuk pengguna berpengalaman adalah 52%. Ini menunjukkan bahwa siwak memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan pembentukan plak pada gigi.7 Hasil penelitian yang dilakukan olehAl-Lafi dan Ababneh pula melaporkan bahwa penggunaan siwak dapat menghambat pembentukan plak gigi secara kimiawi dan juga memberikan efek antimikroba terhadap banyak mikroorganisme. Kemudian, Almas dan Al-Bagieh dalam studi in vitro mereka menunjukkan bahwa ekstrak air siwak memiliki efek menghambat pertumbuhan pada beberapa mikroorganisme.8

Kebiasaan menggunakan siwak masih relevan dan harus terus menerus dilaksanakan sebagai studi klinis dan peneliti ilmiah telah menunjukkan efek positif dalam perawatan kesehatan mulut. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendorong penelitian lebih lanjut harus dilakukan karena masyarakat kini cenderung untuk kembali ke penerapan sumber-sumber alam yang akan mengarah ke nol efek samping.5

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh obat kumur ekstrak siwak terhadap akumulasi plak.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

lebih lanjut mengenai peranan siwak terhadap kesehatan rongga mulut khususnya dalam pencegahan dan perawatan penyakit periodontal.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah apakah ekstrak siwak sebagai obat kumur efektif dalam mengurangi akumulasi plak ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak siwak sebagai obat kumur dalam mengurangi akumulasi plak.

1.4 Hipotesis Penelitian

Ada efektivitas ekstrak siwak sebagai obat kumur dalam mengurangi akumulasi plak.


(43)

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi informasi kepada masyarakat luas khususnya mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sehingga dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dikembangkan menjadi obat kumur penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut. 2. Sebagai dasar untuk penelitian lanjutan tentang obat kumur ekstrak herbal sebagai

penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(44)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2014 Nur Afiqah

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

x + 33 halaman

Tanaman herbal telah digunakan selama berabad-abad untuk meningkatkan kesehatan gigi dan untuk mempromosikan kebersihan mulut, dan praktek ini terus berlanjut di beberapa masyarakat di seluruh dunia.Siwak digunakan untuk membersihkan gigi dan diyakini mengandung zat kimia yang dapat menghambat pembentukan plak dan penyakit gusi.Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan ekstrak siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai obat kumur dalam mengurangi akumulasi plak.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental pre-posttest with control group designyang dilakukan selama tujuh hari dengan metode double-blind study.Subjek penelitian adalah mahasiswa FKG angkatan 2012 berjumlah empat puluh orang yang dipilih dengan metode random samplingberdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan, berkumur dengan obat kumur ekstrak siwak 1%, dan kelompok kontrol, berkumur dengan obat kumur plasebo.Pemeriksaan indeks plak Loe dan Silness dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-7 setelah pasien menggunakan obat kumur.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik pada penggunaan obat kumur yang mengandung ekstrak siwak


(45)

terhadap penurunan akumulasi plak.Kesimpulannya, ekstrak siwak 1% sebagai obat kumur efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari.Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan ekstrak siwak sebagai obat kumur sehingga dapat dikembangkan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(46)

Faculty of Dentistry

Department of Periodontology

Year 2014

Nur Afiqah

The Effectiveness of Siwak Extract as Mouthwash in Reducing the Plaque Accumulation at USU’s Dental Students of Batch 2012

x + 33 pages

Plants have been used for centuries to improve dental health and to promote oral hygiene, and this practice persists in several communities throughout the world. Siwak are used for teeth cleaning and are believed to contain chemical substances which inhibit plaque formation and gingivitis. The study aims to analyze the effectiveness of mouthwash containing siwak extract (Salvadora Persica) in reducing plaque accumulation. The design of this research is pre-posttest with control group design conducted within seven days using the method of double-blind study.Subjects are fortystudents from USU’s Dental Faculty batch 2012 which are chosen by random sampling methodaccording the inclusion and exclusion criteria. They were divided into two groups; the experimental groups have to rinse using the mouthwash containing siwak extract and the control group have to rinse using the placebo mouthwash. Loe and Silness Plaque Index (PI) were recorded on day 0 and day 7 after the subjects have rinsed the mouthwash. The results showed a significant decrease towards the usage of mouthwash containing siwak extract in


(47)

reducing the plaque accumulation. In conclusion, the mouthwash containing siwak extract is effectivetowards the accumulation of plaque reduction in 7 days. However, further studies are expected to be scrutinized by relating the long-term effects of rinsing the mouthwash containing siwak extract that can later be developed to improve oral health.


(48)

SEBAGAI OBAT KUMUR DALAM MENGURANGI

AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA

ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN

GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH:

NUR AFIQAH BINTI MOHD ANUAR NIM. 100600143

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(49)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2014 Nur Afiqah

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

x + 33 halaman

Tanaman herbal telah digunakan selama berabad-abad untuk meningkatkan kesehatan gigi dan untuk mempromosikan kebersihan mulut, dan praktek ini terus berlanjut di beberapa masyarakat di seluruh dunia.Siwak digunakan untuk membersihkan gigi dan diyakini mengandung zat kimia yang dapat menghambat pembentukan plak dan penyakit gusi.Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan ekstrak siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai obat kumur dalam mengurangi akumulasi plak.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental pre-posttest with control group designyang dilakukan selama tujuh hari dengan metode double-blind study.Subjek penelitian adalah mahasiswa FKG angkatan 2012 berjumlah empat puluh orang yang dipilih dengan metode random samplingberdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan, berkumur dengan obat kumur ekstrak siwak 1%, dan kelompok kontrol, berkumur dengan obat kumur plasebo.Pemeriksaan indeks plak Loe dan Silness dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-7 setelah pasien menggunakan obat kumur.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik pada penggunaan obat kumur yang mengandung ekstrak siwak


(50)

terhadap penurunan akumulasi plak.Kesimpulannya, ekstrak siwak 1% sebagai obat kumur efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari.Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan ekstrak siwak sebagai obat kumur sehingga dapat dikembangkan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(51)

Faculty of Dentistry

Department of Periodontology

Year 2014

Nur Afiqah

The Effectiveness of Siwak Extract as Mouthwash in Reducing the Plaque Accumulation at USU’s Dental Students of Batch 2012

x + 33 pages

Plants have been used for centuries to improve dental health and to promote oral hygiene, and this practice persists in several communities throughout the world. Siwak are used for teeth cleaning and are believed to contain chemical substances which inhibit plaque formation and gingivitis. The study aims to analyze the effectiveness of mouthwash containing siwak extract (Salvadora Persica) in reducing plaque accumulation. The design of this research is pre-posttest with control group design conducted within seven days using the method of double-blind study.Subjects are fortystudents from USU’s Dental Faculty batch 2012 which are chosen by random sampling methodaccording the inclusion and exclusion criteria. They were divided into two groups; the experimental groups have to rinse using the mouthwash containing siwak extract and the control group have to rinse using the placebo mouthwash. Loe and Silness Plaque Index (PI) were recorded on day 0 and day 7 after the subjects have rinsed the mouthwash. The results showed a significant decrease towards the usage of mouthwash containing siwak extract in


(52)

reducing the plaque accumulation. In conclusion, the mouthwash containing siwak extract is effectivetowards the accumulation of plaque reduction in 7 days. However, further studies are expected to be scrutinized by relating the long-term effects of rinsing the mouthwash containing siwak extract that can later be developed to improve oral health.


(53)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 23 Juli 2014

Pembimbing: Tanda Tangan

Zulkarnain, drg., M.Kes ... NIP. 19551020 198503 1 001


(54)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 23 Juli 2014

TIM PENGUJI

KETUA : Zulkarnain, drg., M. Kes ... ANGGOTA : 1. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D ... 2. Krisna Murthy Pasaribu, drg., Sp.Perio ...

Mengetahui, KETUA DEPARTEMEN

Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D. ... NIP. 19540210 198303 1 002


(55)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi USU ”, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan penuh keikhlasan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Zulkarnain, drg., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberi bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Drs.Mohd Anuar Kamaruddin dan Bonda Rafiah Azhari, juga buat adik-adik penulis Muhammad Akram, Nur Athirah, Muhammad Syakirul Hasif dan Nur Anisah yang memberi perhatian, doa, kasih sayang, dukungan dan semangat kepada penulis. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Prof. Nazruddin drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Irmansyah Rangkuti, drg., PhD selaku Ketua Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3. Seluruh staf pengajar di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak masukan, saran dan tunjuk ajar kepada penulis selama melakukan penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Kedokteran Gigi USU yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menuntut ilmu.

5. Drs. Awaluddin Saragih selaku ketua Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU yang turut meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.


(56)

6. Para senior yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan saran selama penulisan skripsi ini, Kak Nabilah dan Kak Adila.

7. Teman-teman seperjuangan skripsi di Departemen Periodonsia, Titin, Izza, Geby, Widi, Shinta, Wita, Nazim, Hazwani, Shelly dan Ayu.

8. Sahabat-sahabat terbaik penulis seperti Muhammad Haffiz, Khairunnisa, Suhaila, Amalina, Syafiqah, Nurul, Amirah, Syakir dan ramai lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala bantuan yang dihulurkan, motivasi, dukungan dan semangat selama empat tahun menjalani perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyedari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan skripsi ini dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi pada masa akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini dan memohon maaf sekiranya terdapat kesalahan selama melakukan penelitian ini. Semua saran akan dijadikan masukan yang sangat berharga bagi meningkatkan lagi kualitas skripsi ini. Harapan penulis adalah semoga penulisan skripsi ini diridhoi Allah SWT dan dapat memberikan sumbangan ilmu yang lebih berguna bagi fakultas dan masyarakat umumnya.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Nur Afiqah


(57)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Hipotesis Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Plak Dental ... 4

2.1.1 Mekanisme Terjadinya Plak Dental ... 4

2.1.2 Kontrol Plak ... 5

2.2 Obat Kumur ... 6

2.2.1 Kategori Obat Kumur ... 6

2.3 Siwak (Salvadora Persica) ... 7

2.3.1 Taksonomi Siwak... 7

2.3.2 Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak ... 8

2.3.3 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Fiqh ... 9

2.3.4 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Sains ... 9

2.3.4.1 Bahan Aktif dan Kandungan Kimia Siwak ... 9

2.3.4.2 Sifat Antibakteri ... 10

2.3.4.3 Sifat Antiplak ... 10

2.3.4.4 Sifat Antifungi ... 11

2.3.4.5 Menstimulasi Saliva ... 11

2.4 Indeks Pemeriksaan Klinis ... 11


(58)

2.5 Kerangka Teori ... 13

2.6 Kerangka Konsep ... 14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Jenis Penelitian... 15

3.2 Rancangan Penelitian ... 15

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

3.3.1 Tempat Penelitian ... 15

3.3.2 Waktu Penelitian ... 15

3.4 Populasi dan Sampel ... 15

3.4.1 Populasi ... 16

3.4.2 Sampel... 16

3.4.2.1 Kriteria Inklusi ... 16

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi ... 16

3.4.2.3 Besar Sampel ... 16

3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 17

3.5.1 Variabel Penelitian ... 17

3.5.1.1 Variabel Bebas ... 17

3.5.1.2 Variabel Terikat ... 17

3.5.1.3 Variabel Kendali ... 17

3.5.1.4 Variabel Tidak Terkendali ... 17

3.6 Definisi Operasional ... 18

3.7 Alat dan Bahan ... 19

3.7.1 Alat ... 19

3.7.2 Bahan ... 20

3.8 Prosedur Penelitian ... 20

3.8.1 Prosedur Ekstraksi Kayu Siwak ... 20

3.8.2 Prosedur Formulasi Obat Kumur ... 21

3.8.3 Prosedur Pengumpulan Data ... 21

3.9 Analisis Data ... 22

3.10 Skema Prosedur Penelitian ... 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 24

BAB 5 PEMBAHASAN ... 28

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN


(59)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Pohon Siwak ... 8

2 Kayu Siwak yang Digunakan untuk Menyikat Gigi ... 9

3 Skema Prosedur Penelitian ... 23


(60)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Kriteria Skor Indeks Plak Loe dan Silness ... 18

2 Data Demografis Subjek Penelitian ... 24

3 Data Distribusi Rerata Skor Indeks Plak Subjek ... 25


(61)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner

2. Lembar penjelasan kepada subjek penelitian 3. Lembar persetujuansetelah penjelasan 4. Lembar pemeriksaan subjek penelitian 5. Surat persetujuan komisi etik

6. Surat selesai penelitian di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 7. Hasil analisis data SPSS


(1)

6. Para senior yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan saran selama penulisan skripsi ini, Kak Nabilah dan Kak Adila.

7. Teman-teman seperjuangan skripsi di Departemen Periodonsia, Titin, Izza, Geby, Widi, Shinta, Wita, Nazim, Hazwani, Shelly dan Ayu.

8. Sahabat-sahabat terbaik penulis seperti Muhammad Haffiz, Khairunnisa, Suhaila, Amalina, Syafiqah, Nurul, Amirah, Syakir dan ramai lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala bantuan yang dihulurkan, motivasi, dukungan dan semangat selama empat tahun menjalani perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyedari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan skripsi ini dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi pada masa akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini dan memohon maaf sekiranya terdapat kesalahan selama melakukan penelitian ini. Semua saran akan dijadikan masukan yang sangat berharga bagi meningkatkan lagi kualitas skripsi ini. Harapan penulis adalah semoga penulisan skripsi ini diridhoi Allah SWT dan dapat memberikan sumbangan ilmu yang lebih berguna bagi fakultas dan masyarakat umumnya.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Nur Afiqah


(2)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Hipotesis Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Plak Dental ... 4

2.1.1 Mekanisme Terjadinya Plak Dental ... 4

2.1.2 Kontrol Plak ... 5

2.2 Obat Kumur ... 6

2.2.1 Kategori Obat Kumur ... 6

2.3 Siwak (Salvadora Persica) ... 7

2.3.1 Taksonomi Siwak... 7

2.3.2 Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak ... 8

2.3.3 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Fiqh ... 9

2.3.4 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Sains ... 9

2.3.4.1 Bahan Aktif dan Kandungan Kimia Siwak ... 9

2.3.4.2 Sifat Antibakteri ... 10

2.3.4.3 Sifat Antiplak ... 10

2.3.4.4 Sifat Antifungi ... 11


(3)

2.5 Kerangka Teori ... 13

2.6 Kerangka Konsep ... 14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Jenis Penelitian... 15

3.2 Rancangan Penelitian ... 15

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

3.3.1 Tempat Penelitian ... 15

3.3.2 Waktu Penelitian ... 15

3.4 Populasi dan Sampel ... 15

3.4.1 Populasi ... 16

3.4.2 Sampel... 16

3.4.2.1 Kriteria Inklusi ... 16

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi ... 16

3.4.2.3 Besar Sampel ... 16

3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 17

3.5.1 Variabel Penelitian ... 17

3.5.1.1 Variabel Bebas ... 17

3.5.1.2 Variabel Terikat ... 17

3.5.1.3 Variabel Kendali ... 17

3.5.1.4 Variabel Tidak Terkendali ... 17

3.6 Definisi Operasional ... 18

3.7 Alat dan Bahan ... 19

3.7.1 Alat ... 19

3.7.2 Bahan ... 20

3.8 Prosedur Penelitian ... 20

3.8.1 Prosedur Ekstraksi Kayu Siwak ... 20

3.8.2 Prosedur Formulasi Obat Kumur ... 21

3.8.3 Prosedur Pengumpulan Data ... 21

3.9 Analisis Data ... 22

3.10 Skema Prosedur Penelitian ... 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 24

BAB 5 PEMBAHASAN ... 28

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Pohon Siwak ... 8

2 Kayu Siwak yang Digunakan untuk Menyikat Gigi ... 9

3 Skema Prosedur Penelitian ... 23


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Kriteria Skor Indeks Plak Loe dan Silness ... 18

2 Data Demografis Subjek Penelitian ... 24

3 Data Distribusi Rerata Skor Indeks Plak Subjek ... 25


(6)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Kuesioner

2. Lembar penjelasan kepada subjek penelitian 3. Lembar persetujuansetelah penjelasan 4. Lembar pemeriksaan subjek penelitian 5. Surat persetujuan komisi etik

6. Surat selesai penelitian di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 7. Hasil analisis data SPSS


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

2 45 67

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 1 4

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 3

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

1 2 11

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 1 3

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

0 1 20

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

0 4 12