PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEAMS GAMES TURNAMENT DAN TACTICAL GAMES TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAKBOLA | Abdillah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7999 16146 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEAMS
GAMES TURNAMENT DAN TACTICAL GAMES TERHADAP
HASIL BELAJAR SEPAKBOLA
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154, Jawa
Barat, Indonesia
habibiello@gmail.com

ABSTRAK
Model cooperative learning teams games tournament merupakan salah satu model yang
dibuat untuk meningkatkan kualitas social individu terutama kerjasama, sedangkan tactical games
yaitu aktivitas simulasi (bentuk-bentuk permainan) perlu mencerminkan keutuhan permainan dan
menggugah situasi untuk terfokus pada pengembangan keterampilan taktikal. Latar belakang
masalah dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah banyaknya model yang belum
diterapkan oleh guru sehingga berpengaruh pada hasil belajar sepak bola dalam pembelajaran
penjas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan di
SMA Negeri 3 Kota Bandung dengan populasi yang berjumlah sebanyak 139 siswa.Dari populasi
tersebut akan dijadikan sampel sebanyak 50 siswa dengan menggunakan teknik random sampling.

Kelompok eksperimen A terdiri dari 25 siswa dan kelompok eksperimen B terdiri dari 25 siswa.
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis uji t.Hasil perolehan nilai rata-rata pre test
kelompok eksperimen A memperoleh nilai 61,56 dan kelompok eksperimen B memperoleh nilai
61,44. Setelah diterapkan model cooperative learning teams games tournament pada kelompok
eksperimen A nilai rata-rata post test kelompok eksperimen A yaitu 88,88 dannilai rata-rata post
test kelompok eksperimen B setelah diterapkan pendekatan tactical games memperoleh nilai
84,24. Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa hipotesis diterima yaitu modelcooperative
learning teams games tournament berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar sepakbola.
Kata Kunci : cooperative learning teams games tournament, tactical games, hasil belajar sepak
bola.

PENDAHULUAN

196

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

Menurut Juliantine (2013, hlm. 1)

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan dalam rangka
memperoleh kemampuan dan keterampilan
jasmani,
pertumbuhan,
kecerdasan,
emosional, dan pembentukan watak.
Untuk mengatasi berbagai masalah
dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu
diperlukan model-model mengajar yang
dipandang mampu mengatasi kesulitan guru
dalam melaksanakan tugas mengajar pada
peserta didik. Dalam kaitan permainan
sepakbola
dengan
dunia
pendidikan
hendaknya permainan ini terus dikembangkan

melalui pembelajaran yang terarah dan
terencana
melalui
beberapa
model
pembelajaran yang sesuai dan alat yang tepat
dengan karakteristik bahan pelajaran serta
kondisi peserta didik. Untuk menyikapi
permasalahan sesuai dengan kondisi yang ada
tersebut, maka diperlukan suatu pola atau
model
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
melaksanakan tugas gerak. Penulis mencoba
untuk menyikapi permasalahan tersebut
dengan
menggunakan
dua

model
pembelajaran yaitu model pembelajaran
kooperatif teams games tournament dan
tactical game.
Dalam penelitian sebelumnya yang
berjudul Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Tgt Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Passing Bola
Voli oleh I Kd Suadnyana (2014),
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TGT
Menurut Slavin (2008, hlm. 167)
model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang mempunyai ciri khas games dan
tournament ini menciptakan warna yang
positif didalam kelas karena kesenangan para
siswa terhadap permainan tersebut.

Menurut

Slavin
pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah
tahapan, yaitu tahapan penyajian kelas (class
precentation), belajar dalam kelompok
(teams), permainan (games), pertandingan
(tournaments), dan penghargaan kelompok
(team recognition). Berdasarkan apa yang
diungkapkan oleh Slavin, maka model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
ciri-ciri, yaitu (a) Siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil. (b) Games
Tournament. (c) Penghargaan kelompok.
Salah
satu
keutamaan
model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa
menjadi lebih bebas leluasa mengekspresikan
diri dalam bentuk permainan sepak bola tanpa

harus terikat terlalu ketat dengan guru.
Karema model pembelajaran ini member
kebebasan anak untuk mencari sendiri
informasi atau keterampilan yang mereka
butuhkan dan membaginya dengan teman
yang lain (peer tutoring). Hal ini akan
membuat anak lebih interaktif dengan teman
yang lain dalam pemberian materi, motivasi
ataupun penghargaan. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam
kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa
dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Griffin, Mitchael, dan Oslin (1997)
yang dikutip oleh Metzler (2000, hlm. 350)
menjelaskan bahwa: “Pendekatan taktis
adalah suatu proses yang terencana untuk
menyempurnakan penampilan permainan
yang di dalamnya terkandung penggabungan

unsur kesadaran taktis dan pelaksanaan
keahlian.” Sedangkan Ma’mun dan Subroto
(2010, hlm. 4) dijelaskan bahwa: “Pendekatan
taktis adalah suatu cara untuk meningkatkan
kesadaran siswa tentang konsep bermain
melalui penerapan teknik yang tepat sesuai
dengan masalah/situasi dalam permainan.”

197

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

METODE
Metode penelitian adalah cara yang
digunakan
oleh
peneliti
dalam

mengumpulkan data penelitian menurut
Arikunto (2006, hlm. 151). Metode yang
digunakan penulis untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen.
Penelitian eksperimen merupakan
penelitian dengan tujuan untuk menentukan
apakah ada atau tidak hubungan sebab
akibat dari variable-variabel yang akan
diteliti.Dalam penelitian ini peneliti ingin
meneliti ada tidaknya pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe teams
games tournament dan pendekatan bermain
terhadap hasil pembelajaran keterampilan
bermain sepakbola.
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI SMA 3 Bandung yang
berjumlah 139 siswa. Sampel untuk
penelitian ditentukan menggunakan teknik
simple random sampling (sampel acak).


Adapun penjelasan mengenai simple
random sampling (sampel acak) menurut
Sugiyono (2012, hlm. 120) adalah
“dikatakan simple karena sederhana, karena
pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan
secara
acak
tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota
populasi
dianggap
homogen.”Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalahsiswakelas XI SMA 3
Bandung.
Populasi yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3

Bandung
yang
sedang
mengikuti
pembelajaran penjas yang berjumlah 139
orang dari populasi tersebut akan dijadikan
sampel sebanyak 50 siswa dengan perhitungn
36% dari seluruh populasi yang ada. Sampel
yang digunakandalampenelitianiniberjumlah
50
orang
dengan
25
orang
kelompokeksperimen A dan 25 orang
kelompokeksperimen B.

Table 1.1
ProsentasePopulasi dan Sampel
POPULASI

SAMPEL
Siswa SMA Negeri 3 Bandung yang
mengikuti pembelajaran penjas (sebanyak
50 orang
139 orang)
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes dalam penampilan
bermain sepakbola dengan menggunakan
GPAI (Game Performance Assessment
Instrument).
Teknik analisis data maksudnya
adalah mengolah data hasil eksperimen.
Selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
menguji hipotesis penelitian ini. Tujuan
analisis
data
ini
adalah
untuk

PROSENTASE
36 %

menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
dapat dimengerti dan ditafsirkan.Setelah data
dari tes terkumpul, langkah selanjutnya
adalah mengolah dan menganalisis data
tersebut secara statistik. 1). Menghitung skor
rata-rata dan simpangan baku dari setiap
indikator,2). Menghitung simpangan baku, 3).
Mengujinormalitas, 4).Mengujihomogenitas,
5).Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata (satu
pihak)

198

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

HASIL DAN PEMBAHASAN
HasilPerhitungan Rata-rata danSimpangan Baku
Table 1.2
Hasil Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku
Kelompok Variabel

Pre test
̅


Post test
̅


S

Varians

Kelompok Eksperimen A (Model
61,56
88,88 4,371 19,11
Cooperatif Learning Tipe TGT)
Kelompok Eksperimen B (Pendekatan
61,44
84,24 5,840 34,11
Taktis)
Turnament adalah 4,371, sedangkan untuk
Berdasarkan tabel di atas nilai rataseluruh siswa pada kelompok eksperimen B
rata (mean) untuk seluruh siswa pada
yang diberikan perlakuan dengan pendekatan
kelompok eksperimen A yang diberikan
taktis adalah 5,840.
perlakuan dengan model cooperative learning
tipe TGT adalah 88,88, sedangkan untuk
Hasil Uji Normalitas
seluruh siswa pada kelompok eksperimen B
Uji normalitas yang digunakan penulis
yang diberikan perlakuan dengan pendekatan
dalam penelitian ini adalah uji kenormalan
taktis adalah 84,24. Adapun untuk nilai
Lilliefors. Hasil pengolahan uji normalitas
simpangan baku (Std. Deviation) untuk
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
seluruh siswa pada kelompok eksperimen A
yang diberikan perlakuan dengan model
cooperatif learning tipe Teams Game
Tabel 1.3
Hasil Uji Normalitas Postest
Kelompok Variabel

Lo

Kelompok Eksperimen A (Model
0,1726 ≤
Cooperative Learning tipe TGT)
Kelompok
Eksperimen
B
0,1725
(Pendekatan Taktis)

Kriteria pengujian uji normalitas liliefors adalah :

Lt

Ket

0,1730

NORMAL

0,1730

NORMAL

a. Hipotesis ditolak apabila Lo ≥ L(tabel). Kesimpulan adalah sampel berdistribusi tidak
normal.
b. Hipotesis diterima apabila Lo ≤ L(tabel). Kesimpulan adalah sampel berdistribusi
normal.
Setelah dihitung dapat diketahui
berdasarkan tabel 1.3 bahwa hasil L (hitung)
tes akhir model cooperatif learning tipe
Teams
Game
Turnament
(kelompok
eksperimen A) 0,1726 lebih kecil dari L
(tabel) 0,1730. Kemudian hasil L (hitung) tes
akhir
pendekatan
taktis
(kelompok

eksperimen B) 0,1726 lebih kecil dari L
(tabel) ) 0,1730. Maka dari itu hasil pengujian
data dari tes akhir kedua kelompok, dapat
disimpulkan bahwa Lo (L (hitung)) lebih
kecil dari L (tabel) yang berarti data tersebut
berdistribusi normal.

199

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

Hasil pengujian ini akan diketahui apakah
kedua kelompok sampel tersebut homogen
atau tidak homogen. Hasil dari pengujian
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Hasil Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas dalam penelitian
ini menggunakan uji homogenitas dua
varians.
Tabel 1.4
Hasil Uji Homogenitas Post test

Kelompok Variabel
Kelompok Eksperimen A (Model
Cooperative Learning Tipe TGT)
Kelompok Eksperimen B
(Pendekatan Taktis)

Varians

Fhitung

Ftabel

0,560

1,98

19,11
34,11

Dalam uji homogenitas bertujuan
untuk mengetahui homogen atau tidaknya
data dari dua varians diatas. Varians disini
merupakan ukuran penyebaran suatu sampel.
Maksudnya adalah untuk mengetahui
homogen tidaknya penyebaran skor kedua
sampel. Berdasarkan tabel 1.4 di atas dapat

Ket
HOMOGEN
HOMOGEN
d

diketahui bahwa hasil Fhitung tes akhir
adalah0,560 dan hasil Ftabel adalah 1,98 pada
dk = (24,24) dengan taraf nyata = 0,05. Maka
dapat djelaskan bahwa F hitung lebih kecil
dari Ftabel. Dengan demikian kesimpulan
dari hasil pengujian kesamaan dua variansi di
atas adalah kedua kelompok homogen.

Hasil Pengujian Uji Satu pihak
Langkah selanjutnya adalah mengujian satu pihak. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 1.5
Uji Satu Pihak
Eksperimen A (model Pretest
Posttest
Eksperimen B
Pretest posttest
kooperatif tipe TGT)
(tactical game)
Mean
61,56
88,98
Mean
61,44
84,24
Varians
17.09
17,79
Varians
12,34
34,11
Simpangan baku
14,443
14,443
Simpangan baku
12,464
12,464
t hiting
6,727
t hitung
6,487
a. Eksperimen A (Model Kooperatif
Teams Games Tournament)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel
1,5 diperoleh bahwa hasil dari Ekperimen A
terdapat pengaruh yang signifikan model
pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament terhadap hasil belajar sepakbola,
bahwat hitung 6,727 lebih besar dari t1- α
(2,010).

b. Eksperimen B Tactical Game
(Pendekatan Taktis)
Eksperimen B terdapat pengaruh yang
signifikan pendekatan taktis terhadap hasil
belajar sepakbola, dengan t hitung 6,487
lebih besar dari t1- α (2,010).
Dengan demikian dapat diartikan
bahwa model pembelajaran kooperatif Teams
Games Tournament (Kelompok Eksperimen

200

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

sepakbola melalui pembelajaran penjas di
A) dan pendekatan taktis (Kelompok
SMA NEGERI 3 Bandung.
Eksperimen B) berpengaruh dalam hasil
belajar dalam pembelajaran permainan
Hasil Pengujian Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
langkah selanjutnya adalah pengujian kesamaan dua rata-rata. Hasil pengujian tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut:
Tabel 1.6
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
̅
̅
Kelompok Variabel
Thitung
Ttabel
Uji Hipotesis


Kelompok Eksperimen A
(Model Cooperative Learning 61,56
88,88
6,727
2,010
SIGNIFIKAN
Tipe TGT)
KelompokEksperimen B
(PendekatanTaktis)

61,34

84,24

a. Pengujian
perbandingan
antara
Teams Games Tournament dan
Pendekatan Taktis.
Berdasarkan hasil pengujian pada
tabel 1,6 diperoleh bahwa t hitung 6,727
lebih besar dari t1- α (2,010). Kriteria
pengujian adalah tolak Ho jika t > t1 – α
pada taraf nyata α = 0,05 dengan (dk) =
48.Dalam hal ini t hitung berada pada
daerah penolakan Ho, jadi Ho ditolak dan
H1 diterima yang artinya model
cooperative
learning
tipe
TGT
berpengaruh terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran permainan sepak bola.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa
model cooperative learning tipe TGT
(Kelompok Eksperimen A) lebih
signifikan pengaruhnya dibandingkan
dengan pendekatan taktis (Kelompok
Eksperimen B) dalam hasil belajar dalam
pembelajaran permainan sepak bola
melalui pembelajaran penjas di SMA
NEGERI 3 Bandung.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan
analisi data, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran kooperatif Teams

6,487

2,010

SIGNIFIKAN

Games
Tournament
memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran permainan sepak bola
dengan ditunjukan pada peningkatan
keterampilan bermain sepak bola dalam
pembelajaran penjas. Dalam proses
pembelajaran
penjas
dengan
menggunakan Model pembelajaran
kooperatif Teams Games Tournament
terjalin interaksi positif di dalam sebuah
kelompok dan kemampuan berkompetisi
dengan grup lain.
2. Tactical Game memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar sepakbola dalam
pembelajaran penjas. Dalam proses
pembelajaran penjas pendekatan taktis
mendorong siswa untuk memecahkan
masalah taktik dalam permainan,
sehingga semakin memahami kaitannya
antara teknikdan taktik permainan yang
sebenarnya.
3. Pada penerapan model kooperatif Teams
Games Tournament danTactical Game,
ternyata model kooperatif Teams Games
Tournament
lebih
berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar
sepakbola
disbandingkan
denganTactical Game.

201

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
196-202
Habibi Abdillah, Mohammad Zaky, Adang Suherman

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi . (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Juliantine, dkk. (2013). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Metzler, (2000). Instructional Model For Physical Education.
Slavin, Robert E. (2008) Cooperatif Learning Teori, Riset, Dan, Praktik. Bandung. Nusa Media
Suadnyana, (2014). Jurnal Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Passing Bola Voli.Vol 2. No 1 (2014). Tersedia :
https://ejournal.undikasha.ac.id/
Subroto, T. (2010). Modul Mata Kuliah (Dualmodes/PJJ) Didaktik Metodik Pembelajaran
Olahraga Permainan. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

202

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TURNAMENT DENGAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran Teams Games Turnament Dengan Group Investigation Menggunakan Media Charta Pad

0 1 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TURNAMENT DENGAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran Teams Games Turnament Dengan Group Investigation Menggunakan Media Charta Pad

0 2 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM.

0 2 40

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN | Hudaya | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8067 16191 2 PB

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Disertai Teams Games Tournament ( Tgt ) Terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 7