PEDOMAN PROPOSAL DAN SKRIPSI BAHASA ARAB

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

Disusun oleh:
Khasan Aedi, S.S., MSI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2015

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah

.

:

.

.

4. Pertanyaan Penelitian

.
.
.

5. Hipotesa

.

3. Definisi Operasional

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian

.

2. Manfaat penelitian


.

D. Metodologi

1. Metode Penelitian
2. Sumber Data

3. Populasi dan Sample
4.

Teknik Pengumpulan Data

5. Uji Validitas Instrument
6. Teknik Analisis Data
E. Kajian Terdahulu
F. Kerangka Pemikiran
G. Jadwal Penelitian
H. Sistematika Penulisan
I.


.

Daftar Pustaka Sementara

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
A. Latar Belakang Masalah

B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
3. Fokus Penelitan
4. Pertanyaan Penelitian

.

:

.
.
.
.
.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian

.


2. Manfaat penelitian

.

D. Metodologi
1. Metode Penelitian
2. Sumber Data

3. Teknik Pengumpulan Data
4. T eknik Analisis Data

E. Kajian Terdahulu
F. Kerangka Pemikiran
G. Jadwal Penelitian
H. Sistematika Penulisan
I.

.


Daftar Pustaka Sementara

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

PENJELASAN ISI PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

A. Latar Belakang
Masalah

.


APA YANG HARUS DITULISKAN DALAM LATAR BELAKANG
MASALAH?
1. Inti latar belakang masalah adalah upaya peneliti untuk

menggambarkan ada tidaknya masalah penelitian (scientific research
problem), yakni penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi atau kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sain).
2. Dalam Latar Belakang hendaknya diungkapkan fakta-fakta lapangan
berdasarkan penelitian pendahuluan. Artinya, masalah penelitian
benar-benar ada, bukan merujuk atau bahkan menjiplak penelitian
sebelumnya.

3. Dalam Latar Belakang harus diungkapkan dampak atau akibat negatif

yang mungkin timbul apabila masalah yang ditemukan tidak segera
diselesaikan atau dicarikan solusinya. Demikian juga hendaknya
diungkapkan efek positif apabila masalah tersebut segera diatasi.
PENTING!!


4. Bentuk narasi latar belakang masalah berupa piramida terbalik.

Artinya, dari hal yang umum terlebih dahulu baru kemudian
mengerucut dan menyempit pada masalah yang akan dikaji. Namun,
tidak disarankan MENGAWALI pembahasan kajian dari sesuatu yang
bersifat sangat umum.

5. Dalam mempresentasikan masalah Teknik penyusunan bahasa yang
berkesinambungan. Antar paragrap harus ada kohesi dan koherensi.

6. Peneliti kompeten di bidang yang diteliti.
B.

Permasalahan

.
.

1. Identifikasi Masalah


.

2. Batasan Masalah
3. Definisi Operasional
4. Pertanyaan Penelitian

.
.
.

5. Hipotesa

Identifikasi masalah adalah upaya peneliti untuk mengeksplorasi
berbagai kemungkinan pertanyaan yang dapat diajukan dan relevan
berkaitan dengan variabel penelitian yang dipilih. Jumlah butir pertanyaan
tidak dibatasi, sepanjang memiliki relevansi dengan variabel penelitian
tersebut. Tahap inipun merupakan suatu kegiatan berupa mencari
sebanyak-banyaknya masalah yang sekitarnya dapat dicarikan jawabannya
melalui penelitian. Pencarian masalah-masalah ini tertumpu pada masalah

pokok yang tercermin pada bagian latar belakang masalah di atas.





FOKUSKAN!

Masalah yang mungkin timbul atau muncul berkenaan dengan
tema atau masalah yang dipilih.
Jumlahnya harus lebih banyak dari pertanyaan penelitian.
Hendaknya ditulis dalam bentuk pernyataan agar tidak tertukar
dengan pertanyaan penelitian.

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperdalam dan
mempertajam analisis penelitian dan masalah yang dikaji tidak terlalu luas.
Oleh karena itu, penelitian hanya dibatasi pada aspek-aspek pertanyaan
penelitian yang memungkinkan. Misalnya, dalam identifikasi masalah (

) terdapat 5 (lima) pertanyaan/pernyataan. Peneliti dapat

menentukan satu sampai tiga pertanyaan/pernyataan yang akan dijadikan
masalah dalam penelitian.

Di dalamnya menjelaskan setiap term yang ada dalam penelitian.
Penjelasan tersebut harus merujuk pada referensi yang valid dan
dicantumkan halaman, judul buku, dan tahun terbitnya.

Pertanyaan penelitian atau research problem ini disusun setelah
peneliti melakukan pembatasan masalah, sehingga pertanyaan penelitian
terfokus pada masalah yang ingin dibuktikan atau diteliti lebih lanjut.
Pertanyaan penelitian ini juga digunakan untuk menjadi panduan dalam
menyusun instrumen penelitian.
Hal penting dan harus diperhatikan dalam menyusun question
research adalah Pertanyaan harus sesuai dengan metode penelitian yang
digunakan.
KUANTITATIF
Kalimat

tanyanya:

apakah,

seberapa besar, dan lain-lain
yang berorientasi hasil.

KUALITATIF
Kalimat

bagaimana,

tanyanya:

mengapa,
dan
lain-lain
yang
berorientasi
pada
proses.

C. Tujuan dan Manfaat
Penelitian

.

1. Tujuan Penelitian

.

2. Manfaat penelitian

.

Tujuan penelitian mengungkapkan rumusan sasaran pokok yang

akan dikerjakan serta garis besar hasil yang hendak dicapai. Tujuan
penelitian berhubungan secara fungsional dengan perumusan masalah
yang dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diuji dengan hasil
penelitian.

Kata kerja yang lazim digunakan, yaitu: menemukan,
mengetahui, menjelaskan, menilai, membandingkan,
menggambarkan,
mendeskripsikan,
dan
mengeksplanasikan.
Manfaat penelitian

Penyusunan bagian ini diarahkan untuk
memperjelas manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian yang

pada umumnya terdiri dari

praktis.

kegunaan teoretik dan kegunaan

Kegunaan teoretik diarahkan pada menemukan teori baru, menguji teori
yang telah ada, dan mengembangkan teori tersebut. Sedangkan kegunaan
secara praktis berkaitan dengan objek kajian (misalnya sebagai bahan
evaluasi kinerja lembaga tertentu) dan bagi peneliti sendiri (sebagai
prasyarat akademis).
D. Metodologi

.

Kualitas hasil penelitian tergantung dari data yang diperoleh dari proses
pengolahan yang dilakukan karenanya variabel yang dipakai, instrumen
pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat analisis harus telah
disiapkan. Keabsahan metode dianggap paling penting dalam menilai
kualitas hasil penelitian. Pada bagian ini cukup dijelaskan secara ringkas
karena secara detail akan dijelaskan ulang pada bab khusus dari laporan
penelitian sebenarnya.
E. Kajian Terdahulu

.

Penelitian terdahulu yang disebut juga survey literatur mengungkap
sejumlah karya ilmiah sebelumnya yang memiliki relevansi dan dinilai
penting terkait dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang. Survey
literatur ini bertujuan untuk mengecek sejauh mana penelitian yang akan
dilakukan ini pernah diteliti atau belum diteliti oleh orang lain. Bukan saja
untuk menghindari adanya plagiat dan pengulangan penelitian dengan
masalah yang sama, bentuk kesiapan peneliti dengan teori-teori yang akan
digunakan dan penguasaan sumber yang relevan, melainkan juga
penegasan peneliti tentang originalitas dan ide-ide kreatif dalam
penelitiannya. Peneliti memerinci identitas karya ilmiah relevan kemudian
memberikan kritik terhadap karya-karya orang lain sebelumnya.
Hal yang harus ditulis dan diperhatikan pada Kajian terdahulu:
a. Mencantumkan Judul Penelitian yang relefan dengan tema yang
diangkat peneliti.
b. Judul penelitian yang dicantumkan antara 3-10 judul penelitian
yang relefan.
c. Menjelaskan fokus dan hasil penelitian terdahulu.
d. Menjelaskan perbedaan penelitian yang sedang dikaji dengan
penelitian sebelumnya.
e. Penelitian yang mengkaji masalah yang sama, tetapi tempat
berbeda tidak diperbolehkan.

F. Kerangka Pemikiran

.

Bagian ini merupakan sintesis teori yang dijadikan rujukan peneliti
untuk memecahkan masalah penelitian, sehingga pada penelitian variabel
(biasanya pada penelitian kuantitatif) kerangka pemikiran harus
menjelaskan hubungan antar variabel yang dijadikan objek penelitian.
Kerangka pemikiran disusun sebagai bentuk tata pikir atau alur pikir
penulis dalam menjawab masalah dan menyelesaikan penelitian.
Kerangka pemikiran dibuat dalam suatu skema, sehingga isi penelitian
secara keseluruhan diketahui dengan jelas, mulai dari mekanisme
ketersediaan data, pengolahan dan penyajiannya. Dianjurkan agar kerangka
pemikiran dilengkapi dengan penjelasan secara narasi.

FOKUSKAN!!

1. Variabel yang ada dikembangkan menjadi indikator
kemudian dibuat skema.
2. Teori-teori yang ada yang diambil dari referensi terkait
diramu sedemikian rupa dengan menambahkan analisis
peneliti.

G. Jadwal Penelitian

.

Rencana waktu penelitian (time schedule) merupakan agenda yang
harus dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan penelitian, mulai
penyusunan proposal sampai sidang munaqasyah. Hal ini penting agar
mahasiswa lebih konsentrasi dalam penulisan penelitiannya juga tepat
waktu dalam menyelesaikan studi.
INGAT!
Batas toleransi SK Bimbingan Penelitian sejak diterbitkan sampai

kadaluarsanya adalah satu semester

H. Sistematika Penulisan

.

Sistematika penulisan berisi uraian deskriptif bagian-bagian tulisan yang
akan diselesaikan sebagai jawaban masalah dari mulai pendahuluan sampai
kesimpulan penelitian.
Kerangka Umumnya untuk Penelitian Kuantitatif:

1.

BAB I : Pendahuluan

2.

BAB II : Landasan Teoretis

3.

BAB III : Metodologi Penelitian

4.

BAB IV : Analisis

5.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Kerangka Umumnya untuk Penelitian Kualitatiftitatif:

1.

BAB I : Pendahuluan

2.

BAB II : Hasil dan Pembahasan

3.

BAB III : Hasil dan Pembahasan

4.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

5.

BAB V : Kesimpulan

I.

Daftar Pustaka Sementara

.

Daftar pustaka adalah daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah
atau surat kabar, atau artikel di dalam kumpulan karangan (antologi) yang
digunakan sebagai acuan di dalam pengumpulan data, analisis atau
pembahasan, atau penyusunan skripsi.
Daftar pustaka merupakan persyaratan suatu karya ilmiah. Selain itu,
daftar pustaka dipandang sebagai pertanggungjawaban akademis dari
kutipan, gagasan dan pandangan orang lain yang diambil oleh peneliti. Di
samping itu, penyusunan daftar pustaka sebagai daftar acuan
memudahkan pembaca yang ingin menemukan sumber acuan yang
digunakan. Penulisan daftar pustaka disajikan pada bagian tersendiri.
INGAT!!!
Referensi yang berbahasa Arab sekurang-kurangnya berjumlah 10.