KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KESEHATAN DARUSSALAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dokumen 1

SEKOLAH : SMK KESEHATAN DARUSSALAM BIDANG KEAHLIAN

: KESEHATAN

PROGRAM KEAHLIAN

: KEPERAWATAN

KOMEPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN

SMK KESEHATAN DARUSSALAM

Jl. Syekh Penanggalan No. 5 Desa Gebugan, Kec. Bergas (50552)

Telp. (024) 6926938, email: smkkesehatandarussalam@yahoo.com

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bersama unsur internal sekolah dan Pengawas Sekolah, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam Bidang Keahlian Kesehatan; Program Keahlian Keperawatan; Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan (AK), disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.

Ditetapkan di : Bergas Tanggal

: 1 September 2015

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Kesehatan Darussalam

Noor Komarianta, S. Pd, M. Pd

Muhaimin, S. Ag

Mengetahui :

a.n Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah

Kepala Bidang Pendidikan Menengah

Dra. Aufrida Kriswati

Pembina Tk. I NIP. 19580521 198403 2 002

BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur dan terima kasih ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan pertolongan dan Hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam pada Program Keahlian Keperawatan, Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan (AK), sebagai salah satu program dan kompetensi keahlian yang ada di sekolah kami.

SMK Kesehatan Darussalam Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan Kurikulum 2006 secara menyeluruh untuk kelas X, XI, dan XII. Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam mengacu sepenuhnya pada ketentuan dan aturan Kurikulum 2006, juga Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Keperawatan Kesehatan.

Penyusunan kurikulum ini merupakan revisi kurikulum sebelumnya yang dilakukan oleh pihak sekolah bersama komite sekolah, serta atas masukan dari para stakeholder sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Kesehatan Darussalam. Oleh karena itu kurikulum ini perlu selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan tuntutan dunia kerja sebagai orientasi pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya di SMK Kesehatan Darussalam.

Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Bergas, Agustus 2015 Kepala SMK Kesehatan Darussalam

Muhaimin, S. Ag

BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN

RANGKUMAN HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SMK KESEHATAN DARUSSALAM

A. KEGIATAN REVISI DAN PELAKSANAAN ANALISIS

Pengembangan Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam Tahun Pelajaran 2015/2016 merupakan hasil revisi dan pengembangan dari kurikulum tahun pelajaran 2014/2015.

Revisi dilaksanakan dengan cara:

a. Pelaksanaan IHT dari tanggal 6 Juli 2015 sampai dengan 8 Juli 2015 tentang pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan implementasi Kurikulum 2006.

b. Rapat pleno dan pembahasan serta pelaksanaan revisi secara keseluruhan pada tanggal 11 Juli 2015.

c. Perbaikan/Revisi/Penambahan pada keseluruhan batang tubuh dokumen 1, 2,

3 dan 4 sesuai dengan pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan Kurikulum 2006.

B. HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN No

Landasan kurikulum

Landasan hukum untuk

Kurikulum 2006

2. Pengembangan Pengembangan dalam Disesuaikan Analisis Kurikulum

implementasi Kurikulum

kondisi riil sekolah

3. Struktur

Mata pelajaran dibagi Kurikulum

Penambahan alokasi

waktu:

menjadi mata pelajaran - menggunakan struktur kelompok Normatif,

kurikulum 2013

Adaptif, Produktif dan

dengan penambahan

Muatan Lokal dengan mata pelajaran Bahasa total jam selama 1

Jawa di Mata Pelajaran minggu adalah 42 jam. Wajib B.

- Mata Pelajaran Simulasi digital mulai

BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN

No Komponen

Kurikulum 2014/2015

Kurikulum 2015/2016

diajarkan untuk Kelas

4. Ketuntasan

KKM untuk setiap mata Belajar

Ketuntasan Belajar untuk

semua mata pelajaran

pelajaran mengacu

disesuaikan dengan

ketentuan Kurikulum

tuntutan Kurikulum 2013

2006 dimana pada tiap

dengan minimal B untuk

indikatornya nilai KKM semua domain sikap, serta dipengaruhi oleh 3 hal, (B-) pengetahuan, dan

yaitu intake siswa, keterampilan bagi kelas X kompleksitas materi, dan XI.

dan daya dukung yang ada di sekolah.

5. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas Melengkapi syarat dan Kelulusan

disesuaikan dengan

kenaikan kelas dan

Permendikbud Nomor 66

kelulusan ujian sekolah

Tahun 2013 tentang

dan penjurusan, dan

Standar Penilaian

peminatan. Kenaikan kelas bagi

kelas X dan XI, disesuaikan dengan Standar Penilaian.

6. RPP

Semua RPP disusun

Menyesuaikan syarat berdasarkan pembelajaran standar penyusunan menggunakan pendekatan RPP pada kurikulum saintifik dengan

menyajikan pengetahuan yang faktual, konseptual, dan prosedural (kelas X), serta metakoginitif (kelas

XI) yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan menerapkan penilaian autentik.

7. Kalender

Waktu belajar sesuai Pendidikan

Minggu efektif untuk

pembelajaran berkurang,

spektrum

kurikulum

tetapi jam tiap minggu

bertambah

BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2006. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi peserta didik yang menjadi targetnya.

Penyusunan Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam disesuaikan dengan tuntutan perkembangan di dunia usaha/industri yang semakin maju, karena lulusan SMK diharapkan langsung dapat terserap di dunia kerja. Tuntutan tersebut merupakan tantangan bagi SMK untuk mencetak tamatan yang kompenten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan Visi, Misi dan Tujuan SMK Kesehatan Darussalam yang mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, terampil, mampu bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk itu SMK Kesehatan Darussalam akan terus mengembangkan metode pembelajaran dan kurikulumnya yang dituangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Kesehatan Darussalam.

Memperhatikan kondisi riil SMK Kesehatan Darussalam yang berada di dekat pusat pemerintahan Kabupaten Semarang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Juga kepercayaan masyarakat yang semakin baik terhadap SMK Kesehatan Darussalam, terbukti pada Tahun Pelajaran 2015/2016 SMK Kesehatan Darussalam memiliki 8 rombongan belajar/kelas yang tergabung dalam 2 Kompetensi Keahlian, yaitu Keperawatan Kesehatan (KP) dan Analis Kesehatan (AK). Jumlah peserta didik 201 orang dengan berbagai latar belakang kemampuan akademik, sosial, budaya dan ekonomi yang sebagian besar Memperhatikan kondisi riil SMK Kesehatan Darussalam yang berada di dekat pusat pemerintahan Kabupaten Semarang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Juga kepercayaan masyarakat yang semakin baik terhadap SMK Kesehatan Darussalam, terbukti pada Tahun Pelajaran 2015/2016 SMK Kesehatan Darussalam memiliki 8 rombongan belajar/kelas yang tergabung dalam 2 Kompetensi Keahlian, yaitu Keperawatan Kesehatan (KP) dan Analis Kesehatan (AK). Jumlah peserta didik 201 orang dengan berbagai latar belakang kemampuan akademik, sosial, budaya dan ekonomi yang sebagian besar

Pengembangan kurikulum SMK Kesehatan Darussalam tahun pelajaran 2015/2016 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMK Kesehatan Darussalam;

2) Beban belajar bagi peserta didik pada SMK Kesehatan Darussalam yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;

3) Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2014/2015, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana.

4) Kalender pendidikan SMK Kesehatan Darussalam disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2015/2016.

Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2006 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMK Kesehatan Darussalam dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Landasan

Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 dan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat nasional maupun daerah serta penyusunan kurikulum tingkat sekolah (KTSP) harus menggunakan acuan pada kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan. Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum 2006 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis, dan landasan pedagogis.

1. Landasan F ilosofis

Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.

1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.

2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah.

Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.

Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat.

2. Landasan Paedagogis

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran

Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi SDM ( human capital investment ). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.

3. Landasan Yuridis

1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional” dan ayat (2) menyebutkan bahwa

“Kurikukum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”.

Pasal 38 Ayat 2 yang menyatakan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah;

Pasal 51 Ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/ madrasah.

2) Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup 8 standar, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup 8 standar, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar

Pasal 77M ayat 2 Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa

“Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum”;

3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2006 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006

8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan

9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41

Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

10) Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah : Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)

12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Perberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013.

14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.

15) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa;

16) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02584 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun pelajaran 2015/2016.

C. Pengertian

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

D. Tujuan Pengembangan KTSP

Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam disusun agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam bertujuan untuk:

1) Menyusun kurikulum sekolah yang relevan dengan standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2) Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2006.

3) Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program pelaksanaan kurikulum 2006 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan berkelanjutan.

4) Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program.

5) Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.

6) Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua peserta didik untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna.

7) Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

E. Prinsip Penyusunan KTSP

Dalam menyusun KTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta

didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan

berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan- kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

3) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinnkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

4) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

5) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media

pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi

6) Tuntutan Dunia Kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi

peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7) Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat

berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8) Agama Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta

akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

9) Dinamika Perkembangan Global Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang

sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan

peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

12) Kesetaraan Jender Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang

berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

13) Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan

pendidikan.

F. Prinsip Pengelolaan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2) Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam dikembangkan atas dasar

kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMK Kesehatan Darussalam ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal berupa seni dan budaya sunda, dan karya tulis sebagai bekal dasar pengetahuan dan keterampilan di perguruan tinggi.

4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan ( stakeholders ) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kepentingan ( stakeholders ) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia

5) Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan, serta kerjasama dengan perguruan tinggi terdekat seperti Universitas Muhamadiyah Semarang dan Ngudi Waluyo.

6) Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum di SMK Kesehatan Darussalam dilaksanakan sebagai berikut :

1) Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan 1) Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

2) Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :  Belajar untuk memahami dan menghayati .

 Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.  Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.  Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses

pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.

3) Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki maksimal 22 orang peserta didik sebagai peserta bimbingannya.

4) Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri handayani.

5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet.

6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

I. Analisis SWOT

1) Kekuatan / Keunggulan Sekolah ( S= Strength)

SMK Kesehatan Darussalam adalah sekolah kejuruan berbasis kompetensi yang didukung tenaga muda potensial dan beretos kerja tinggi. Hal tersebut berpegaruh pada adanya semangat juang serta kedisiplinan yang tinggi untuk melangkah maju demi mewujudkan sekolah unggulan di Kabupaten Semarang.

Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK Kesehatan Darussalam terletak di kawasan pedesaan yang jauh dari keramaian. Kondisi lingkungan sekitar yang sejuk serta sepi menjadikan suasana belajar mengajar di kelas menjadi nyaman. Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat dilakukan secara optimal.

Untuk mengembangkan sekolah, SMK Kesehatan Darussalam mempunyai luas lahan yang memadai. Dengan keadaan yang demikian, akan mudah bagi SMK Kesehatan Darussalam untuk membangun sarana untuk menunjang kegiatan sekolah. Lahan yang rata serta kondisi tanah yang baik, sedikit banyak membantu untuk mengembangkan sekolah.

Sebagai satu-satunya SMK yang bergerak di bidang Kesehatan di Kabupaten Semarang, SMK Kesehatan Darussalam memiliki berbagai prospek yang menjanjikan. Dengan munculnya isu bahwa hanya lulusan dari SMK Kesehatan saja yang dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dari bidang yang sama, menjadikan SMK Kesehatan Darussalam sebagai sasaran utama peserta didik lulusan SMP yang ingin bekerja di bidang Kesehatan. Prospek yang menjanjikan saat selesai menamatkan semua Sebagai satu-satunya SMK yang bergerak di bidang Kesehatan di Kabupaten Semarang, SMK Kesehatan Darussalam memiliki berbagai prospek yang menjanjikan. Dengan munculnya isu bahwa hanya lulusan dari SMK Kesehatan saja yang dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dari bidang yang sama, menjadikan SMK Kesehatan Darussalam sebagai sasaran utama peserta didik lulusan SMP yang ingin bekerja di bidang Kesehatan. Prospek yang menjanjikan saat selesai menamatkan semua

2) Kelemahan / Kekurangan Sekolah ( W=Weakness)

Salah satu yang menghambat perkembangan SMK Kesehatan Darussalam adalah letak sekolah yang jauh dari pusat Pemerintah Daerah dan Dinas terkait lain, serta dari ruas jalan raya berjarak ± 1,5 Km. Dengan keadaan yang demikian, akses menuju sekolah bagi peserta didik khususnya sedikit menjadi masalah. Selain itu, untuk mengurus berbagai keperluan, misalnya keperluan yang berhubungan dengan instansi lain keadaan yang demikian tentunya akan menjadi masalah tersendiri.

Dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini masih mempunyai kekurangan terutama masalah sarana Laboratorium, baik laboratorium praktik kejuruan, ataupun laboratorium umum. Tingginya harga peralatan kesehatan dan banyaknya alat yang dibutuhkan agar sesuai dengan perbandingan antara jumlah peserta didik dengan sarana yang ada menjadi sebab utamanya. Untuk itu diperlukan pembangunan fisik berupa bangunan serta penambahan alat dan bahan praktik serta alat penunjang lainnya agar masalah ini segera dapat diatasi.

Memiliki tenaga pendidik dengan rata-rata umur yang rendah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelemahan terbesarnya adalah mindset sebagian pendidik yang belum tertata. Ada pendidik yang belum tahu apa saja tugas pokok dan fungsi seorang guru sehingga berulang kali melakukan tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tupoksinya. Ada yang belum paham dengan etika yang harus seorang guru miliki, sehingga menimbulkan tanggapan yang kurang baik dari beberapa peserta didik.

Masalah lain yang dihadapi sekolah ini adalah berkaitan dengan keamanan. Belum adanya pagar yang berfungsi menutup akses keluar dari lingkungan sekolah, serta belum adanya petugas jaga menjadi alasannya. Dengan tidak adanya batas yang jelas dengan lingkungan sekitar menyulitkan sekolah dalam mengawasi semua kegiatan peserta didik selama Masalah lain yang dihadapi sekolah ini adalah berkaitan dengan keamanan. Belum adanya pagar yang berfungsi menutup akses keluar dari lingkungan sekolah, serta belum adanya petugas jaga menjadi alasannya. Dengan tidak adanya batas yang jelas dengan lingkungan sekitar menyulitkan sekolah dalam mengawasi semua kegiatan peserta didik selama

3) Peluang / kesempatan Sekolah ( O= Opportunity)

Tanpa mengesampingkan berbagai kelemahan yang ada di sekolah ini, sekolah ini tergolong sekolah yang mempunyai tekad yang kuat untuk maju dan berkembang. Kenyataan yang terjadi di lapangan pun mengindikasikan hal tersebut. Hal ini didasarkan dari jumlah peminat / pendaftar dari sekolah sekitar yang cukup tinggi serta kuatnya semangat dari segenap warga sekolah.

Selain itu, kesadaran peserta didik dan orang tua serta seluruh elemen masyarakat sekitar juga mempunyai nilai lebih untuk mendukung sekolah kemajuan sekolah. Karena tanpa bantuan serta dukungan dari masyarakat sekitar mustahil sebuah institusi dapat berkembang menjadi institusi unggulan.

Yang terakhir sebagai acuan untuk menjadikan sekolah ini berkembang adalah peluang untuk penambahan dan pembenahan sarana dan prasarana cukup besar. Hal ini didorong dengan luasnya lahan yang masih tersedia, serta melihat kondisi serta minat masyarakat yang cukup besar untuk ikut mengembangkan sekolah ini.

4) Ancaman ( T= Threat).

Setiap institusi, baik institusi pendidikan maupun institusi yang lain tentunya mempunyai halangan atau ancaman untuk maju. Pun dengan SMK Kesehatan Darussalam, ada sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini terutama yang berkaitan dengan keadaan geografis sekolah serta yang berkaitan dengan cuaca yang tidak diimbangi dengan pembangunan sarana untuk mengatasi maslah tersebut.

Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah keunggulan maupun bisa menjadi ancaman jika tidak diimbangi pembagunan sarana yang mendukung. Letak sekolah yang berada di lingkungan persawahan membuat Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah keunggulan maupun bisa menjadi ancaman jika tidak diimbangi pembagunan sarana yang mendukung. Letak sekolah yang berada di lingkungan persawahan membuat

Ancaman lain yang berkaitan dengan kemajuan sekolah datang dari masyarakat sekitar. Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat sekitar mempunyai andil besar untuk kemajuan sekolah. Namun kondisi tersebut tidak dipengaruhi kemampuan serta kesadaran warga akan pentingnya kondisi peserta didik yang masuk ke sekolah. Masyarakat lokal terutama masyarakat desa Gebugan ingin diutamakan untuk masuk sebagai peserta didik di sekolah. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi sekolah jika peserta didik - peserta didik khususnya dari masyarakat sekitar menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pihak sekolah.

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan SMK

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Umum Pendidikan

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan Khusus Pendidikan

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri/kelompok maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

B. Visi SMK Kesehatan Darussalam

Menghasilkan insan kesehatan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, profesional sesuai kompetensi, terampil, dan mandiri.

C. Misi SMK Kesehatan Darussalam

1) Pusat pendidikan menengah kejuruan kesehatan yang bermutu dan unggul dijajarannya.

2) Memberikan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berlandaskan pada iman dan taqwa (IMTAQ).

3) Membimbing peserta didik untuk menjadi tenaga kesehatan yang berdedikasi tinggi dan terampil melakukan pelayanan kesehatan sesuai bidang kompetensinya.

D. Tujuan Pendidikan SMK Kesehatan Darussalam

1) Mencetak insan yang berakhlak mulia, profesional dan berjiwa sosial di masyarakat.

2) Menghasilkan calon-calon tenaga ahli yang terampil menjadi mitra yang membantu tenaga profesional.

3) Mencetak calon tenaga ahli yang memiliki ketrampilan hidup dan mampu berkompetisi serta mampu mengembangkan diri.

4) Mengembangkan penguasaan pengetahuan yang dicirikan dengan proses mencari tahu untuk mampu menginterprestasikan informasi.

5) Mengembangkan keterampilan yang dicirikan dengan ketaatan pada prosedur, efisiensi waktu, tindakan yang efektif, akurasi dan teliti.

6) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis yang dicirikan dengan ide baru, mengkaji masalah dengan cara baru dan merencanakan penanggulangan masalah secara sistematis.

E. Tujuan Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.

2) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang bertanggungjawab.

3) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup sehat, memiliki wawasan, pengetahuan dan seni.

4) Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :

i. Pemeriksaan urin, faces dan cairan tubuh lainnya.

ii. Pemeriksaan hematologi, bakteriologi, parasitologi, dan non patologis.

iii. Penganalisaan data hasil pemeriksaan.

5) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi dan memngembangkan sikap professional dalam kompetensi keahlian analis kesehatan.

6) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan.

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

1. Kerangka Dasar Kurikulum

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

4. Kelompok mata pelajaran estetika, dan

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata Mata Pelajaran/ No

Cakupan

Pelajaran Komponen Terkait

1. Agama dan

Agama, Pendidikan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia dimaksudkan

Kewarganegaraan,

untuk membentuk peserta didik

Pengembangan Diri,

menjadi manusia yang beriman

IPA, Seni Budaya, dan bertakwa kepada Tuhan Yang IPS, Penjaskes, Maha Esa serta berakhlak mulia.

Matematika dan

Akhlak mulia mencakup etika,

Kejuruan.

budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Kelompok Mata Mata Pelajaran/ No

Cakupan

Pelajaran Komponen Terkait

2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran

Agama,

dan Kepribadian kewarganegaraan dan kepribadian Kewarganegaraan, dimaksudkan untuk peningkatan

Bahasa Indonesia,

kesadaran dan wawasan peserta

Bahasa Inggris, Seni

didik akan status, hak, dan

Budaya, Penjaskes,

kewajibannya dalam kehidupan

dan Pengembangan

bermasyarakat, berbangsa, dan

Diri.

bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu Bahasa Indonesia, dan Teknologi

pengetahuan dan teknologi pada

Bahasa Inggris,

SMK dimaksudkan untuk

Matematika, IPA, menerapkan ilmu pengetahuan dan IPS, Kejuruan, teknologi, membentuk kompetensi, KKPI, dan Muatan kecakapan, dan kemandirian kerja. Lokal.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika Bahasa Indonesia, dimaksudkan untuk meningkatkan Bahasa Inggris, sensitivitas, kemampuan

Seni Budaya,

Kelompok Mata Mata Pelajaran/ No

Cakupan

Pelajaran Komponen Terkait

mengekspresikan dan kemampuan KKPI, Kejuruan mengapresiasi keindahan dan

dan Muatan Lokal.

harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, Penjaskes, IPA, dan dan Kesehatan

olahraga dan kesehatan pada SMK Muatan Lokal. dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

2. Struktur Kurikulum SMK/MAK