27. BINA DIRI DAN GERAK
S I LA B I
BINA DIRI DAN GERAK
(LB 464)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
128
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPS. LB. 464 BINA DIRI DAN GERAK: S 1, 3 SKS, SMT 6
Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi dan merupakan mata
kuliah lanjutan dari mata kuliah keahlian profesi. Setelah selesai mengikuti perkuliahan,
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, mengidentifikasi, mengembangkan dan
melaksanakan program bina diri dan bina gerak untuk anak tunadaksa. Dalam perkuliahan
ini dibahas konsep dasar bina diri, lingkup materi bina diri, konsep dasar bina gerak,
lingkup materi bina gerak, asesmen gerak, penyusunan program bina diri dan bina gerak,
pelaksanaan program bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa, alat-alat Bantu bina
diri dan bina gerak, dan praktek bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa. Pelaksanaan
perkuliahan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, terutama pendekatan
ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dan pendekatan inkuiri dalam bentuk
simulasi dan praktek BDBG. Tugas melaksanakan asesmen ATD ke lapangan dan membuat
program BDBG. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah LCD, OHP, Power
Point serta media-media lainnya yang disesuaikan dengan topik perkuliahan yang akan
disampaikan. Tahapan penguasaan mahasiswa melalaui evaluasi UTS (bobot 35%), UAS
(bobot 35%), Tugas (bobot 20%), Kehadiran dan keaktifan (bobot 10%). Khusus untuk
kehadiran minimal mahasiswa adalah 80% dari 16 kali rencana pertemuan selama satu
semester. Buku utama: Abdurrahman, Mulyono, (1995), Program Pendidikan Individual.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Cecil D. Mercer & Ann R. Mercer,
(1989), Teaching Students With Learning Problems. London: Merril Publishing Company.
Depdikbud, (1986), Pedoman Guru dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anak
Tunadaksa, Untuk SLB bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen PPSLB.
Depdikbud, (1997), Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran Program
Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud. Ferial H. Idris, Nagar Rasyid,
(1997), Ambulasi Penca Gangguan Gerak. Bandung: YPAC. Nurhida Amir dan Roedito,
(1980), Desain Instruksional. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G)
Depdikbud. Simposium, (1991), Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan
Kualitas Belajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut. Wardani, I.G.A.K. (1995),
Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
PPTK. Werner, David. (1987), Disable Village Children. USA: The Herperien Foundation.
WHO. (1983), Training Disable People in The Community. USA: WHO.
129
S I LA B I
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1.
Nama Mata Kuliah
: Bina Diri dan Gerak
2.
Kode Mata Kuliah
: LB 464
3.
Bobot
: 3 SKS
4.
Jenjang Program
: Strata I
5.
Semester
: Genap/VI
6.
Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi)
7.
Jumlah Pertemuan
8.
Jurusan
: 16 x Pertemuan
: Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan,
mengidentifikasi, mengembangkan dan melaksanakan program bina diri dan bina gerak
untuk anak tunadaksa.
C. DESKRIPSI ISI
Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar bina diri, lingkup materi bina diri, konsep
dasar bina gerak, lingkup materi bina gerak, asesmen gerak, penyusunan program bina
diri dan bina gerak, pelaksanaan program bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa,
alat-alat Bantu bina diri dan bina gerak, dan praktek bina diri dan bina gerak pada anak
tunadaksa.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Ekspositori dan Inkuiri
2. Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan praktek BDBG.
3. Tugas: assesmen anak tunadaksa ke lapangan, membuat program BDBG
4. Media: OHP, LCD, Power Point
E. KOMPONEN EVALUASI
1. Ujian Tengah Semester 35% (Bahan: Pertemuan 1 s/d 7)
2. Ujian Akhir Semester 35% (Praktek BDBG pada ATD)
3. Tugas 20% (Asesmen dan membuat program BDBG bagi ATD)
4. Lain-lain 10% (Kehadiran minimal 80% dan keaktifan dalam kelas)
130
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6/7
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14/15
16
POKOK BAHASAN dan SUB POKOK BAHASAN
Konsep dasar bina diri
Lingkup materi bina diri
Konsep dasar bina gerak
Lingkup materi bina gerak
Asesmen gerak
Praktek asesmen gerak
UTS
Penyusunan program BDBG bagi ATD
Praktek penyusunan program BDBG
Pelaksanaan program BDBG pada ATD
Simulasi pelaksanaan program BDBG
Alat-alat bantu BDBG
Praktek BDBG pada ATD
UAS
G. SUMBER BACAAN
Abdurrahman, Mulyono, (1995), Program Pendidikan Individual. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Cecil D. Mercer & Ann R. Mercer, (1989), Teaching Students With Learning
Problems. London: Merril Publishing Company.
Depdikbud, (1986), Pedoman Guru dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anak
Tunadaksa, Untuk SLB bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen
PPSLB.
Depdikbud, (1997), Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran
Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud.
Ferial H. Idris, Nagar Rasyid, (1997), Ambulasi Penca Gangguan Gerak. Bandung:
YPAC.
Nurhida Amir dan Roedito, (1980), Desain Instruksional. Jakarta: Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Depdikbud.
Simposium, (1991), Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan Kualitas
Belajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut.
Wardani, I.G.A.K. (1995), Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB.
Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.
Werner, David. (1987), Disable Village Children. USA: The Herperien Foundation.
WHO. (1983), Training Disable People in The Community. USA: WHO.
131
BINA DIRI DAN GERAK
(LB 464)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
128
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPS. LB. 464 BINA DIRI DAN GERAK: S 1, 3 SKS, SMT 6
Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi dan merupakan mata
kuliah lanjutan dari mata kuliah keahlian profesi. Setelah selesai mengikuti perkuliahan,
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, mengidentifikasi, mengembangkan dan
melaksanakan program bina diri dan bina gerak untuk anak tunadaksa. Dalam perkuliahan
ini dibahas konsep dasar bina diri, lingkup materi bina diri, konsep dasar bina gerak,
lingkup materi bina gerak, asesmen gerak, penyusunan program bina diri dan bina gerak,
pelaksanaan program bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa, alat-alat Bantu bina
diri dan bina gerak, dan praktek bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa. Pelaksanaan
perkuliahan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, terutama pendekatan
ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dan pendekatan inkuiri dalam bentuk
simulasi dan praktek BDBG. Tugas melaksanakan asesmen ATD ke lapangan dan membuat
program BDBG. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah LCD, OHP, Power
Point serta media-media lainnya yang disesuaikan dengan topik perkuliahan yang akan
disampaikan. Tahapan penguasaan mahasiswa melalaui evaluasi UTS (bobot 35%), UAS
(bobot 35%), Tugas (bobot 20%), Kehadiran dan keaktifan (bobot 10%). Khusus untuk
kehadiran minimal mahasiswa adalah 80% dari 16 kali rencana pertemuan selama satu
semester. Buku utama: Abdurrahman, Mulyono, (1995), Program Pendidikan Individual.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Cecil D. Mercer & Ann R. Mercer,
(1989), Teaching Students With Learning Problems. London: Merril Publishing Company.
Depdikbud, (1986), Pedoman Guru dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anak
Tunadaksa, Untuk SLB bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen PPSLB.
Depdikbud, (1997), Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran Program
Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud. Ferial H. Idris, Nagar Rasyid,
(1997), Ambulasi Penca Gangguan Gerak. Bandung: YPAC. Nurhida Amir dan Roedito,
(1980), Desain Instruksional. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G)
Depdikbud. Simposium, (1991), Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan
Kualitas Belajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut. Wardani, I.G.A.K. (1995),
Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
PPTK. Werner, David. (1987), Disable Village Children. USA: The Herperien Foundation.
WHO. (1983), Training Disable People in The Community. USA: WHO.
129
S I LA B I
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1.
Nama Mata Kuliah
: Bina Diri dan Gerak
2.
Kode Mata Kuliah
: LB 464
3.
Bobot
: 3 SKS
4.
Jenjang Program
: Strata I
5.
Semester
: Genap/VI
6.
Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi)
7.
Jumlah Pertemuan
8.
Jurusan
: 16 x Pertemuan
: Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan,
mengidentifikasi, mengembangkan dan melaksanakan program bina diri dan bina gerak
untuk anak tunadaksa.
C. DESKRIPSI ISI
Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar bina diri, lingkup materi bina diri, konsep
dasar bina gerak, lingkup materi bina gerak, asesmen gerak, penyusunan program bina
diri dan bina gerak, pelaksanaan program bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa,
alat-alat Bantu bina diri dan bina gerak, dan praktek bina diri dan bina gerak pada anak
tunadaksa.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Ekspositori dan Inkuiri
2. Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan praktek BDBG.
3. Tugas: assesmen anak tunadaksa ke lapangan, membuat program BDBG
4. Media: OHP, LCD, Power Point
E. KOMPONEN EVALUASI
1. Ujian Tengah Semester 35% (Bahan: Pertemuan 1 s/d 7)
2. Ujian Akhir Semester 35% (Praktek BDBG pada ATD)
3. Tugas 20% (Asesmen dan membuat program BDBG bagi ATD)
4. Lain-lain 10% (Kehadiran minimal 80% dan keaktifan dalam kelas)
130
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6/7
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14/15
16
POKOK BAHASAN dan SUB POKOK BAHASAN
Konsep dasar bina diri
Lingkup materi bina diri
Konsep dasar bina gerak
Lingkup materi bina gerak
Asesmen gerak
Praktek asesmen gerak
UTS
Penyusunan program BDBG bagi ATD
Praktek penyusunan program BDBG
Pelaksanaan program BDBG pada ATD
Simulasi pelaksanaan program BDBG
Alat-alat bantu BDBG
Praktek BDBG pada ATD
UAS
G. SUMBER BACAAN
Abdurrahman, Mulyono, (1995), Program Pendidikan Individual. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Cecil D. Mercer & Ann R. Mercer, (1989), Teaching Students With Learning
Problems. London: Merril Publishing Company.
Depdikbud, (1986), Pedoman Guru dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anak
Tunadaksa, Untuk SLB bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen
PPSLB.
Depdikbud, (1997), Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran
Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud.
Ferial H. Idris, Nagar Rasyid, (1997), Ambulasi Penca Gangguan Gerak. Bandung:
YPAC.
Nurhida Amir dan Roedito, (1980), Desain Instruksional. Jakarta: Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Depdikbud.
Simposium, (1991), Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan Kualitas
Belajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut.
Wardani, I.G.A.K. (1995), Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB.
Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.
Werner, David. (1987), Disable Village Children. USA: The Herperien Foundation.
WHO. (1983), Training Disable People in The Community. USA: WHO.
131