PENGARUH FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL INTER

PENGARUH FAKTOR – FAKTOR FUNDAMENTAL INTERNAL
TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi kasus pada Industri Rokok yang Go Public di BEI (Bursa Efek Indonesia)
periode tahun 2009 -2013)
Anggun Kartika Wati
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
22 September 2014
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel DER ( Debt to Equity
Ratio), EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to Book Value), ROA
(Return On Assets), dan ROE (Return On Equity) terhadap harga saham industri rokok yang go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia). Metode analisis yang di gunakan adalah metode analisis
statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan
dan pengujian signifikan parsial.
Penelitian dilakukan terhadap industri rokok yang go public di BEI (Bursa Efek
Indonesia) dengan menggunakan data sekunder selama periode tahun 2009 - 2013. Perusahaan
rokok merupakan salah satu industri yang berkembang cukup baik di Indonesia. Pergerakan
harga saham industri rokok yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor - faktor
fundamental internal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serempak variabel DER (Debt to Equity Ratio),
EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to Book Value), ROA (Return
On Assets), dan ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Secara parsial variabel EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price
to Book Value), dan ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga
Saham, sedangkan variabel DER (Debt to Equity Ratio), dan ROA (Return On Assets) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri rokok di BEI (Bursa Efek
Indonesia). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 91,6%.

Kata Kunci

: DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earning Per Share), NPM (Net
Profit Margin ), PBV (Price to Book Value), ROA (Return On
Assets), ROE (Return On Equity), Harga Saham

perusahaan rokok yang terdaftar pada BEI

PENDAHULUAN
Pasar modal memiliki peran penting
dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara

yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar
modal juga menjadi salah satu sumber
kemajuan ekonomi karena dapat menjadi
alternatif bagi perusahaan di samping bank.
Perusahaan dapat dengan mudah untuk
mendapatkan modal dengan biaya yang
relatif murah dan juga sebagai tempat untuk

(Bursa Efek Indonesia). Ada 4 perusahaan
yang terdaftar di BEI yaitu PT. Gudang
Garam,

PT.

HM

Sampoerna,

PT.


Boentoeldan PT. Wismilak Inti Makmur.
Karena keterbatasan data yang diperoleh
penulis maka penulis meneliti 3 perusahaan
yang terdaftar di BEI tersebut yaitu, PT.
Gudang Garam, PT. HM Sampoerna, dan
PT. Boentoel.

investasi baik jangka pendek maupun jangka

Belakangan ini sering sekali muncul

panjang. Investasi merupakan komitmen

gerakan kampanye anti rokok yang sering

atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya

dilakukan oleh pemerintah dan Lembaga

yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan


Swadaya Masyarakat (LSM) karena rokok

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa

diyakinin memiliki pengaruh buruk terhadap

yang akan datang. Pengambilan keputusan

kesehatan

manusia.

investasi memerlukan pertimbangan dan

pengaruh

yang

analisis yang mendalam untuk menjamin


perkembangan industry rokok. Gerakan

keamanan dana yang di investasikan serta

kampanye

keuntungan yang diharapkan. Untuk itu

menghambat

seorang investor akan melakukan analisis

perkembangan

terhadap harga saham yang akan dibelinya

bersangkutan.

dengan tujuan untuk mengetahui kualitas,

prospek dan tingkat resiko saham-saham
tersebut.

Harga

tersebut

Sehingga

memiliki

negatif

terhadap

membatasi

dan

pertumbuhan


dan

perusahaan

yang

saham

selalu

mengalami

perubahan setiapharinya, bahkan setiap detik
harga saham dapat berubah. Harga saham

Industri rokok merupakan industri

merupakan hasil pembagian antara modal


yang memiliki peranan penting dalam

dan jumla hsaham yang disebut harga

kegiatan perekonomian Negara Indonesia.

nominal, pada saat emiten menerbitkan

Dalam

saham.Saham perusahaan go public sebagai

salah

satu

laporan

tahunan


komoditi investasi tergolong beresiko tinggi.

tinggi maka ia harus bersedia menanggung

Karena

terhadap

risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya

perubahan-perubahan yang terjadi, baik oleh

bila menginginkan return rendah maka

pengaruh yang bersumber dari luar atau

risiko yang akan ditanggung juga rendah.

sifatnya


yang

peka

dalam negeri, perubahan dalam bidang
politik, ekonomi moneter, Undang-Undang
atau peraturan maupu nperubahan yang
terjadi dalam industri dan perusahaan yang
mengeluarkan saham itu sendiri.Sehingga
investor dalam melakukan pembelian saham
memerlukan permikiran berdasarkan datadata dari perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, investor harus

Debt to Equity Ratio

menggambarkan mengenai struktur modal
yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
dapat dilihat tingkat risiko tidak dibayarkan
suatu


yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga
saham dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal. Adapun faktor internalnya, antara
lain

adalah

laba

perusahaan,

aktivitas

tahunan, likuiditas, dan nilai kekayaan total.

banyak

perusahaan

dan

dampaknya,

Semakin

struktur

besar

DER

permodalan

lebih

memanfaatkan

hutang-hutang

terhadap ekuitas sehingga mencerminkan
risiko perusahaan yang relative tinggi.
Earning Per Share (EPS) adalah satu

rasio pasar yang merupakan hasil atau
pendapatan yang akan diterima oleh para
pemegang saham untuk setiap lembar saham
yang dimiliknya atas keikut sertaan dalam
perusahaan.
Net Profit Margin (NPM) merupakan

Semantara itu, faktor ekternalnya adalah
kebijakan

hutang.

menandakan

mampu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor

(DER) ini

salah

satu

rasio

profitabilitas

yang

pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar

digunakan untuk mengukur laba bersih

mata uang.

dibandingkan dengan penjualan. Net Profit

Return saham merupakan kelebihan

harga jual saham diatas harga belinya.
Semakin tinggi harga jual saham di atas
harga belinya, maka semakin tinggi pula
return

yang

diperoleh

investor.Apabila

seorang investor menginginkan return yang

Margin (NPM) atau sering juga disebut laba

yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang
dimiliki perusahaan. Apabila rasio NPM
perusahaan lebih besar maka menunjukan
bahwa perusahaan berkinerja dengan baik,
karena dapat menghasilkan laba bersih yang
besar

melalui

aktifitas

penjualannya,

sehingga

digunakan

mengambil

dalam

ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena

membeli

semakin tinggi ROA menunjukkan semakin

investor

keputusan

apabila

efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya

saham emiten tersebut.
Rasio harga saham terhadap nilai
buku perusahaan atau price book value
(PBV), menunjukkan tingkat kemampuan
perusahaan

menciptakan

nilai

relatif

untuk menghasilkan laba bersih setelah
pajak, dengan semakin meningkatnya ROA
maka profitabilitas perusahaan semakin
baik.

terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.

Return

on

Equity

(ROE)

PBV yang tinggi mencerminkan harga

menggambarkan kemampuan modal sendiri

saham yang tinggi dibandingkan nilai buku

untuk

perlembar saham. Semakin tinggi harga

pemegang saham, karena dalam ROE yang

saham,

perusahaan

digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah

menciptakan nilai bagi pemegang saham.

besarnya laba bersih dari jumlah modal yang

Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai

digunakan perusahaan.

semakin

tersebut

berhasil

tentunya

memberikan

menghasilkan

keuntungan

bagi

harapan

kepada pemegang saham berupa keuntungan

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
melakukan penelitian apakah ada pengaruh

yang lebih besar pula.

faktor-faktor

fundamental

internal

dari

Return on Asset (ROA) adalah

variabel DER, EPS, PBV, NPM, ROA, dan

merupakan suatu keberhasilan perusahan

ROE terhadap harga saham. Oleh karena itu

dalam

peneliti tertarik untuk mengambil judul

memperoleh

aktivanya
sendiri.

maupun
Menjaga

merupakan

hal

laba

berdasarkan

berdasarkan
tingkat

profitabilatas

FUNDAMENTAL

INTERNAL

TERHADAP HARGA SAHAM (Studi

perusahaan karena profitabilitas yang tinggi

kasus pada Industri Rokok yang Go Public

merupakan tujuan dari perusahaan. Jika

di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun

dilihat

2009 -2013)”

profitabilitas
peningkatan

penting

“PENGARUH FAKTOR – FAKTOR

bagi

dari

yang

modal

perkembangan
menunjukkan

ha

ltersebut

rasio
suatu

menunjukkan

kinerja perusahaan yang efisien. Perusahaan
selalu berupaya agar ROA dapat selalu

Pengertian pasar modal secara umum

Batasan Masalah
Penelitian

ini

berfokus

pada

pembahasan mengenai pengaruh DER (Debt
to Equity Ratio), EPS (Earning Per Share),

NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to
Book Value), ROA (Return On Asset), dan

ROE (Return On Equity) terhadap harga
saham pada industri rokok yang go public di
Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013.
Penelitian ini terbatas pada pengelolahan
data-data tersebut berdasarkan landasan teori
yang ada.

merupakan suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi dalam rangka memperoleh modal.
Penjual dalam pasar modal merupakan
perusahaan

yang

membutuhkan

modal

(emiten), sehingga mereka berusaha untuk
menjual

efek-efek

di

pasar

modal.

Sedangkan pembeli (investor ) adalah pihak
yang ingin membeli modal di perusahaan
yang

menurut

mereka

menguntungkan.

Pasar modal dikenal dengan nama bursa
efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua

Landasan Teori

buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta,
dan bursa efek Surabaya.

Pengertian Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar

Instrumen Pasar Modal

merupakan tempat para penjual dan pembeli

Dalam melakukan transaksi di pasar

bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya

biasanya

pembeli dan penjual langsung bertemu

diperjualbelikan. Begitu pula dalam pasar

untuk melakukan transaksi dalam suatu

modal, barang yang diperjualbelikan kita

lokasi

kenal dengan istilah instrument pasar modal.

tertentu.

Lokasi

atau

tempat

pertemuan tersebut disebut pasar. Namun,
dalam arti luas pengertian pasar merupakan
tempat melakukan transaksi antara pembeli
dan penjual, di mana pembeli dan penjual
tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau
bertemu langsung, tetapi dapat dilakukan
melalui sarana informasi yang ada seperti
sarana elektronika.

ada

barang

Instrument

atau

pasar

jasa

modal

yang

yang

diperdagangkan berbentuk surat-surat yang
dapat

diperjualbelikan

kembali

oleh

pemiliknya, baik instrument pasar modal
yang bersifat kepemilikan atau bersifat
utang. Instrument pasar modal yang bersifat
kepemilikan

diwujudkan

dalam

bentuk

saham, sedangkan yang bersifat utang
diwujudkan dalam bentuk obligasi.

(Rapat Umum Pemegang Saham

Pengertian Saham

Luar

Saham adalah tanda bukti pengambilan

(penjualan

(Perseroan Terbatas) bagi perusahaan yang

tersebut

sendiri itu bukanlah merupakan penanaman
yang

permanen,

karena

setiap

waktu

pemegang saham dapat menjual sahamnya.
(Bambang Riyanto, 2010)

b.

saham yang paling umum dikenal oleh

Menurut Irham Fahmi (2012), saham
istimewa adalah surat berharga yang dijual
oleh suatu perusahaan yang menjelaskan
nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan
dimana

pemegangnya

kan

deviden yang akan diterima setiap kuartal
(tiga bulanan).
Menurut Bambang Riyanto (2010),

public yaitu saham biasa (common stock)
saham

atau

memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk

Dalam pasar modal ada dua jenis

dan

terbatas)

Preferen Stock (Saham Istimewa)

segainya)

Jenis-jenis Saham

saham

dalam bentuk deviden.

selama

hidupnya, meskipun bagi pemegang saham

untuk

tahun akan memperoleh keuntungan

penjualan sahamnya “akan tetap tertanam”
perusahaan

hak

tidak, yang selanjutnya di akhir

bersangkutan, yang diterima dari hasil

dalam

serta

menentukan membeli right issue

bagian atau peserta dalam suatu PT.

di

Biasa)

istimewa

(preferen

stock).

saham istimewa adalah
1. Pembagian deviden.

Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti

2. Pembagian kekayaan.

dan aturannya masing-masing, yaitu:
a. Common Stock (Saham Biasa)
Menurut

Fahmi

Investor dalam mengambil setiap

(2012), common stock (saham biasa)

keputusan investasi adalah selalu berusahan

adalah suatu surat berharga yang

untuk meminimalisir berbagai risiko yang

dijual oleh suatu perusahaan yang

timbul, baik risiko yang bersifat jangka

menjelaskan nilai nominal (rupiah,

pendek

dolar, yen, dan sebagainya) dimana

panjang. Setiap perubahan berbagai kondisi

pemegangnya

untuk

mikro dan makro yang mengharuskan

Umum

seorang investor memutuskan apa yang

Pemegang Saham) dan RUPSLB

harus dilakukan dan strategi apa yang harus

mengikuti

Irham

Risiko Investasi

diberi

RUPS

hak

(Rapat

maupun

yang

bersifat

jangka

diterapkan agara ia tetap memperoleh return

Faktor

yang diharapkan.

Saham

yang

Mempengaruhi

Harga

Investor melakukan investasi
Harga Saham

untuk mendapatkan keuntungan baik

Menurut Sunariyah (2011), harga

itu berupa capital gain atau deviden.

saham adalah harga selemabar saham yang

Oleh karena itu, investor sangat

berlaku dalam pasar saat ini di Bursa Efek.

membutuhkan

Menurut Jogiyanto (2011), harga saham

harga

adalah harga yang terjadi di pasar Bursa

diinvestasikannya.

Efek pada saat tertentu yang ditentukan oleh

saham dipengaruhi oleh 2 faktor

pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan

yaitu :

untuk

pasar

mengetahui

saham

yang

Adapun

harga

dan penawaran saham yang bersangkutan
dipasar modal.
Macam-macam Harga Saham
Menurut Widoatmojo (2005), harga
saham dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Harga Nominal

a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi harga pasar
saham

yang

berdampak

Harga Nominal adalah harga yang

langsung

tercantum dalam sertifikat saham

sendiri, faktor – faktor internal antara

yang ditetapkan oleh emiten untuk

lain adalah :

menilai setiap lembar saham yang

1. Pengumuman tentang pemasaran,

dikeluarkan.
b. Harga Perdana

pada

secara

produksi,
pengiklanan,

perusahaan

itu

penjualan

seperti

rincian

kontrak,

Harga Perdana adalah harga yang

produk baru, perubahan harga,

didapatkan pada waktu harga saham

penarikan produk baru, laporan

tersebut dicatat di bursa efek.

produksi,

c. Harga Pasar

laporan

keamanan

produk, dan laporan penjualan.

Harga Pasar adalah harga jual dari

2. Pengumuman pendanaan, seperti

investor yang satu dengan investor

pengumuman yang berhubungan

yang lain.

dengan

ekuitas

dan

hutang,

sekuritas yang hybrid leasing,

dan

kesepakatan

pemecahan
saham,

saham,

join

t

kredit,
pembelian

venture,

dan

saham

berupa

ekonomi

secara

keseluruhan antara lain :
1. Pengumuman dari pemerintah,

lainnya.

seperti perubahan suku bunga

3. Pengumuman

badan

direksi

tabungan

dan

deposito,

kurs

inflasi

serta

manajemen, seperti perubahan

valuta

dan

direktur,

berbagai regulasi dan deregulasi

struktur

ekonomi

penggatian

manajemen,

dan

organisasi.

asing,

yang

dikeluarkan

pemerintah.

4. Pengumuman

penggabungan

pengambilalihan

2. Pengumuman

disversifikasi,

tuntutan

hukum,

karyawan

seperti
terhadap

seperti laporan merger , investasi

perusahaan atau manajernya dan

ekuitas, laporan take over oleh

tuntutan

pengakuisisi

manajernya.

dan

diakuisisi,

laporan divestasi dan lainya.

ekpansi

Pengembangan

pabrik.

riset

terhadap

3. Pengumuman industri sekuritas,

5. Pengumuman investasi, seperti
melakukan

perusahaan

dan

seperti

laporan

tahunan,

volume

pertemuan
atau

harga

saham perdagangan, pembatasan

pengembangan, penutupan usaha,

atau penundaan trading.

dan lainnya.
6. Pengumuman

ketengakerjaan,

seperti negoisasi baru, kontrak
baru, pemongkkan, dan lainnya.
7. Pengumuman laporan keuangan
perusahaan, seperti peramalan
laba sebelum akhir tahun fiscal
dan setelah akhir tahun fiscal
b. Faktor Eksternal
Faktor ekternal adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi harga pasar

Faktor
perusahaan

fundamental
dapat

dalam

suatu

mempengaruhi

harga

saham. Ada beberapa faktor fundamental
internal yang mempengaruhi harga saham
namun penelitian hanya memfokuskan pada
DER, EPS, NPM, PBV, ROA, dan ROE.
Pengertian masing – masing rasio sebagai
berikut :
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER)

adalah total hutang terhadap modal.

Semakin tinggi rasio ini berarti

keberhasilan

semakin buruk kondisi solvency-nya.

(Fakhruddin, 2006).

Solvency

adalah

perusahaan,

membandingkan

utang dengan equity, (Toto Prihadi,

Laba per saham adalah alat

2010).
DER

suatu

yang lebih baik untuk mengukur
dapat

dihitung

dengan

kemampulabaan perusahaan daripada

menggunakan rumus sebagai berikut:

laba

Total Hutang
DER =

Ekuitas

abslout.

Laba

per

saham

(earning per share/EPS), diperoleh

pemegang

dengan membagi laba bersih dengan

saham

jumlah saham beredar, (Abi Hurairah

Keterangan:

dan Haryajid Ramelan, 2010).

DER

= Total

Menurut Toto Prihadi (2010),

hutang terhadap modal

laba per lembar saham (earning per

Total Hutang

= Total

share, EPS) adalah jumlah laba yang

Liabilities

merupakan

Ekuitas pemegang saham

= Total

hak

dari

pemegang

saham biasa.

Ekuitas
EPS

Irham

(2012), Earnig Per

Share

dirumuskan

sebagai

berikut:

2. Earning Per Share (EPS)
Menurut

dapat

Fahmi

Earning after tax

atau
EPS =

pendapatan per lembar saham adalah
bentuk pemberian keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang

∑ lembar saham yang

beredar
Keterangan:

saham dari setiap lembar saham yang
dimiliki. Earning per share (EPS)
yaitu

merupakan

rasio

yang

mengukur berapa besar laba bersih
yang dihasilkan perusahaan untuk
tiap-tiap lembar saham yang beredar
dan merupakan salah satu indikator

EPS = Earning Per Share
EAT = Earing

after

tax atau

pendapatan setelah pajang
Jsb

= Jumlah saham yang beredar

tingkat

3. Net Profit Margin (NPM)

kemampuan

perusahaan

(NPM)

menciptakan nilai relatif terhadap

rasio

jumlah modal yang diinvestasikan.

profitabilitas yang digunakan untuk

PBV yang tinggi mencerminkan

mengukur laba bersih dibandingkan

harga

dengan penjualan. Net Profit Margin

dibandingkan nilai buku perlembar

(NPM) atau sering juga disebut laba

saham. Semakin tinggi harga saham,

yang

semakin

Net

Profit

merupakan

bisa

Margin

salah

satu

dihasilkan

dengan

saham

yang

berhasil

tinggi

perusahaan

penjualan yang dimiliki perusahaan.

menciptakan nilai bagi pemegang

Apabila rasio NPM perusahaan lebih

saham.

besar

menciptakan nilai tersebut tentunya

maka

menunjukan

bahwa

Keberhasilan

perusahaan

perusahaan berkinerja dengan baik,

memberikan

karena dapat menghasilkan laba

pemegang saham berupa keuntungan

bersih yang besar melalui aktifitas

yang lebih besar pula.

harapan

kepada

penjualannya, sehingga digunakan

Secara sederhana menyatakan

investor dalam mengambil keputusan

bahwa price to book value (PBV)

apabila

emiten

merupakan rasio pasar (market ratio)

tersebut. Net Profit Margin (NPM)

yang digunakan untuk mengukur

dapat dirumuskan sebagai berikut:

kinerja harga pasar saham terhadap

membeli

saham

nilai bukunya. Rasio ini dihitung
Laba Bersih
NPM =

dengan formula sebagai berikut :

Penjualan

Keterangan:

Ps
PBV

=

BVS

NPM

= Net Profit Margin

Keterangan:

Laba Bersih

= Net Income

PBV

= Price Book Value

Penjualan

= Sales

Ps

= Harga Pasar Saham

BVS

= Nilai buku per lembar

4. Price Book Value (PBV)
Rasio harga saham terhadap

saham
5. Return On Asset (ROA)

nilai buku perusahaan atau price

Return on asset (ROA) yaitu

book value (PBV), menunjukkan

mengukur tingkat laba terhadap asset

yang digunakan dalam menghasilkan

Dari pengertian diatas ROE

laba tersebut, (Toto Prihadi, 2010).

dapat disimpulkan, untuk menggukur

(ROA) adalah

kemampuan modal sendiri untuk

Return

on

asset

konsep

umum

untuk

mengukur

menghasilkan

keuntungan

bagi

tingkat efisien perusahaan dalam

pemegang saham, karena dalam

memanfaatkan asset, (Abi Hurairah

ROE

dan Haryajid Ramelan, 2010).

pengukur efisiensi adalah besarnya

ROA

dapat

dihitung

dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

ROA =

yang

digunakan perusahaan.

Net Income

ROE

Total Asset

menggunakan rumus sebagai berikut:

dapat

atau tingkat laba yang dihasilkan
= Total Pendapatan

ROE =

Total Equty

ROE

= Jumlah laba bersih
atas

= Total Aktiva

jumlah

On

Equity

modal

yang

digunakan
perusahaan

6. Return On Equity (ROE)
Return

dengan

Keterangan:

Netto
Total Asset

dihitung

Net Income

= Return On Asset

Net Income

sebagai

laba bersih dari jumlah modal yang

Keterangan:
ROA

digunakan

(ROE)

Net income

= Total Pendapatan

adalah jumlah laba perusahaan jika

Netto

dibandingkan dengan jumlah dana

Total Equity = Total Modal

pemegang saham, (Abi Hurairah dan
Faktor – faktor eksternal yang

Haryajid, 2010).
ROE adalah laba atas modal

mempengaruhi Harga Saham yaitu:

sendiri, ekuitas. Yang dimaksud

1. Kebijakan pemerintah

dengan

2. Tingkat suku bunga

ekuitas.

ekuitas
Ekuitas

adalah

seluruh

kadang-kadang

3. Volume transaksi saham

disebut juga dengan net asset, (Toto

4. Nilai tukar mata uang

Prihadi, 2010).

5. Harga emas
6. Pendapatan per kapita

hasil

7. Tingkat inflasi

PBV

memiliki

pengaruh

yang

signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan

penelitian

sebelumnya menjadi acuan empiris dalam

Dyah

(2012),

melakukan

pemilihan variable bebas yang digunakan.

penelitian mengenai “Ananlisis Pengaruh

Gadis

penelitian

ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap

mengenai “Pengaruh Variabel Fundamental

Return Saham”. Menunjukkan hasil ROA

Internal Terhadap Harga Saham (Studi kasus

tidak memiliki pengaruh yang signifikan

pada saham LQ-45 yang listing di BEI

terhadap return saham.

(2012),

melakukan

periode tahun 2009-2011)”. Menunjukkan
hasil DER tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.

Astri

(2011),

melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh NPM, ROA,
dan ROE Terhadap Harga Saham yang

Nuraeni
penelitian

(2012),

mengenai

melakukan

“Perangaruh

Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ-45

EPS,

Tahun 2008-2010”. Menunjukan hasil ROE

ROE, dan Struktur Institusional Saham

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Terhadap Harga Saham (Studi kasus pada

harga saham.

perusahaan rokok yang listing di BEI tahun
2005-2011)”.

Menunjukkan

hasil

EPS

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah seluruh
saham dari Perusahaan Rokok yang

harga saham.

telah go public yang terdaftar di Bursa
Leodardo

(2009),

melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh PER, ROE,
dan NPM

Efek Indonesia (BEI).

Terhadap Harga Saham Pada

Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia.
Menunjukkan hasil NPM memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian ini akan menguji

Putu (2013), melakukan penelitian

Hipotesis mengenao pengaruh rasio

mengenai “Pengaruh EPS, ROE, dan PBV

keuangan meliputi Debt to Equity Ratio

Terhadap Harga Saham”. Menunjukkan

(DER), Earning Per Share (EPS), Net
Price Margin (NPM), Price Book Value

(PBV), Return on Assets (ROA), dan

Variabel

Return on Equity (ROE) terhadap harga

Operasional

saham pada perusahaan Rokok, baik
secara parsial maupun simultan.

penelitian

dan

Definisi

Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian,

Populasi dan Sampel Penelitian

atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.

Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.

Adapun

populasi

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah
Perusahaan Rokok yang telah go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), sebanyak 3 perusahaan.
Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang sedang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel diambil secara
purposive sampling yaitu pengambilan

sampel yang berdasarkan pertimbangan

Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan
(independent)

adalah
yaitu

variabel
rasio

bebas

keuangan

dalam variabel terikat (dependent) yaitu
harga saham. Variabel bebas dalah
penelitian ini terdiri dari:
1. Debt to Equity Ratio ( X1)
2. Earning Per Share (X2)
3. Price Book Value (X3)
4. Net Profit Margin (X4)
5. Return on Assets (X5)
6. Return on Equity (X6)
Definisi Operasional

subyektif penelitian yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Sampel yang
diambil untuk penelitian ini adalah
Perusahaan Rokok yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 3
perusahaan.

Definisi operasional dari variabel
terikat (dependent variabel) yaitu harga
sahamm dan variabel bebas (independent
variabel) yang terdiri dari DER, EPS, PBV,

NPM, ROA, dan ROE.

PEMBAHASAN
Uji Hipotesis
Uji Statistik t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu-persatu variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu
diketahui ttabel dengan signifikansinya untuk dibandingkan dengan thitung yang berasal dari
pengujian t. Dalam ttabel, tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05 atau
5%. Berikut hasil pengujian regresi linear berganda untuk uji t :
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Coefficients
Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
1

(Constant)

a

Std. Error

-29741.993

12512.962

LN_DER

-4139.044

7885.559

LN_EPS

9897.256

LN_PBV

T

Sig.

Beta

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

-2.377

.045

-.119

-.525

.614

.116

8.654

3610.306

1.080

2.741

.025

.038

25.995

35717.194

5124.395

1.281

6.970

.000

.177

5.658

LN_NPM

40430.744

7994.500

1.960

5.057

.001

.040

25.152

LN_ROA

4779.537

20840.590

.266

.229

.824

.004

224.502

LN_ROE

-53201.042

20560.811

-3.226

-2.587

.032

.004

260.379

a. Dependent Variable: HargaSaham

Sumber : Hasil olah SPSS 20.0
1. Berdasarkan pengujian secara parsial

2. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini

dengan menggunakan uji t, hal ini

dapat dilihat dari nilai thitung sebesar

dapat dilihat dari nilai thitung sebesar -

2,741 > dari nilai ttabel sebesar 2,306

0,525 > dari nilai ttabel sebesar -2,306

maka Ho ditolak, artinya secara

maka Ho diterima, artinya artinya

parsial

secara parsial tidak ada pengaruh

antara EPS dengan harga saham.

signifikan antara DER dengan harga

3. Berdasarkan pengujian secara parsial

saham. Berarti kesimpulan pada

dengan menggunakan uji t, hal ini

sampel tidak berlaku pada populasi.

dapat dilihat dari nilai thitung sebesar

ada

pengaruh

signifikan

6,970 > dari nilai ttabel sebesar 2,306

0,229  dari nilai ttabel sebesar 2,306

maka Ho ditolak, artinya secara

maka Ho diterima, artinya secara

parsial

parsial tidak ada pengaruh signifikan

ada

pengaruh

signifikan

antara PBV dengan harga saham.

antara ROA dengan harga saham.

4. Berdasarkan pengujian secara parsial

Berarti kesimpulan pada sampel tidal
berlaku pada populasi.

dengan menggunakan uji t, hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar

6. Berdasarkan pengujian secara parsial

5,057 > dari nilai ttabel sebesar 2, 306

dengan menggunakan uji t, hal ini

maka Ho ditolak, artinya secara

dapat dilihat dari thitung sebesar -

parsial

2,587 < dari nilai ttabel sebesar -2,306

ada

pengaruh

signifikan

maka Ho ditolak, artinya secara

antara NPM dengan harga saham.
5. Berdasarkan

pengujian

parsial

secara

ada

pengaruh

signifikan

antara ROE dengan harga saham.

parsial dengan menggunakan uji t,
hal ini dapat dilihat dari thitung sebesar
Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Anova (Uji Statistik F)
a

ANOVA
Model
1

Sum of Squares
Regression
Residual
Total

Df

Mean Square

8099144951.936

6

1349857491.989

406250741.398

8

50781342.675

8505395693.333

14

F
26.582

Sig.
.000

b

a. Dependent Variable: HargaSaham
b. Predictors: (Constant), LN_ROE, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV, LN_NPM, LN_ROA

Sumber : Hasil olah SPSS 20.0
Secara simultan terhadap pengaruh

to Equity Ratio, Earning Per Share, Price

positif, hal ini dapat dilihat dari fhitung > f tabel

to Book Value, Net Profit Margin, Return on

(26,582 > 2,790), maka Ho ditolak, artinya

Assets, dan

ada pengaruh secara signifikan antara Debt

bersama – sama terhadap harga saham.

Return on

Equity

secara

dari nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
ditolak,

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan mengenai pengaruh DER (Debt to
Equity Ratio), EPS (Earning Per Share),

NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to
Book Value),

ROA (Return On Assets),

ROE (Return On Equity) terhadap harga
saham pada perusahaan rokok yang go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia), maka

dapat disimpulkan bahwa:

artinya

parsial

ada

pengaruh signifikan antara PBV dengan
harga saham.
4. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung sebesar 5,057 >
dari nilai ttabel sebesar 2, 306 maka Ho
ditolak,

artinya

secara

parsial

ada

pengaruh signifikan antara NPM dengan
harga saham.
5. Berdasarkan

1. Berdasarkan pengujian secara parsial

secara

pengujian secara parsial

dengan menggunakan uji t, hal ini dapat

dengan menggunakan uji t, hal ini dapat

dilihat dari thitung sebesar 0,229  dari

dilihat dari nilai thitung sebesar -0,525 >

nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho

dari nilai ttabel sebesar -2,306 maka Ho

diterima, artinya secara parsial tidak ada

diterima, artinya artinya secara parsial

pengaruh signifikan antara ROA dengan

tidak ada pengaruh signifikan antara

harga saham. Berarti kesimpulan pada

DER dengan harga saham. Berarti

sampel tidal berlaku pada populasi.

kesimpulan pada sampel tidak berlaku

6. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat

pada populasi.
2. Berdasarkan pengujian secara parsial

dilihat dari thitung sebesar -2,587 < dari

dengan menggunakan uji t, hal ini dapat

nilai ttabel sebesar -2,306 maka Ho

dilihat dari nilai thitung sebesar 2,741 >

ditolak,

dari nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho

pengaruh signifikan antara ROE dengan

ditolak,

harga saham.

artinya

secara

parsial

ada

artinya

secara

parsial

ada

pengaruh signifikan antara EPS dengan
harga saham.
3. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung sebesar 6,970 >

Saran
1. Selain DER (Debt to Equity Ratio),
EPS (Earning Per Share), NPM (Net
Profit Margin), PBV (Price to Book

Value),

dan

penjualan para industri rokok yang

ROA (Return On Assets),

ROE

(Return

On

diharapkan

investor

juga

akhirnya

Equity)

pertimbangan

dalam

keputusan

untuk

mengambil

laba

perusahaan dan pengaruh terhadap

dapat

memperhatikan faktor – faktor lain
sebagai

meningkatkan

kenaikan harga saham.
4. Bagi para penelitian yang akan
melakukan

penelitian

sejenis,

berinvestasi. Selain kinerja keuangan

disarankan sebaiknya menambahkan

para investor juga memerhatikan

faktor



faktor

faktor

lain

lain

dan

penggunaan

yang

menambahkan

periode

mempengaruhi harga saham, seperti

keuangan

tingkat

didapat akan lebih akurat.

suku

moneter

bunga,

dan

kebijakan

sehingga

laporan

hasil

yang

fiscal,

situasi

keadaan

politik

situasi

bisnis

Arista, Desy. 2012. “Analisis Faktor-faktor

internasiaonal, faktor teknis, sosial,

yang Mempengaruhi Return Saham

ekonomi, politik, perkembangan kurs

(Kasus Pada Perusahaan Manufaktur

dan lain – lain.

yang Go Public di BEI Periode 2005-

perekonomian,
nasional,

dan

DAFTAR PUSTAKA

2009)”. Jurnal Ilmu Manajemen dan

2. Industri rokok merupakan industri
yang

berkembang

kemampuan
laba

dalam

sangat

terhadapat

dengan

Akuntansi Terapan. Vol. 3, No. 1, pp

baik,

1-15.

menghasilkan
mempengaruhi

peningkatan

Ashabi, Choirani Gadis. 2012. “Pengaruh

harga

Variabel

Fundamental

Internal

sahamnya, dengan demikian laba

Terhadap Harga Saham (Studi Pada

sangat penting diperhatikan oleh para

Saham LQ-45 yang Listing Di BEI

investor dalam mempertimbangkan

Periode Tahun 2009-2011)”. Skripsi.

pengambilan

Universitas Brawijaya.

keputusan

membeli

saham di industri rokok.
3. Bagi para konsumen rokok, selain
merokok

dapat

kesehatan,

peningkatan

rokok

juga

dapat

mempengaruhi
konsumsi

meningkatkan

Ayu,

Savitri

Dyah.

2012.

“Analisis

Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER
Terhadap Return Saham (Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Food and Beverager Periode 2007-

Edisi

2010)”. Skripsi. Fakultas Ekonomika

Semarang.

dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Semarang.

Return

dan

Saham

Consumer

Resiko

Terhadap

Perusahaan

Goods

di

Sektor

Bursa

Efek

Indonesia Periode 2007-2011”. Jurnal
Ilmiah

Mahasiswa

Universitas

Dina, Aristya Dewi Putu, dan Suaryana,
I.G.N.A.

2013.

“Pengaruh

EPS,

DER,dan

PBV

Terhadap

Harga

E-Jurnal

Akuntansi.

Universitas Udayana 4.1. pp 215-229.
ISSN 2302-8556.

Modal”. Alfa Beta. Bandung.

Hurairah, Moechdie Abi. 2010. “Profesional

Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
(Studi

Kasus

Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Food
Beverage)”.

Lintas Media.
Kasmir.

2012.

“Bank

dan

Lembaga

Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi. Raja
Grafindo Persada.
Priyanto, Duwi. 2008. “Mandiri Belajar

Riyanto,

Bambang.

2010.

“Dasar-dasar

Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi 4.
BPFE Yogyakarta.
Sakti, Tutus Alun Asoka. 2010. “ Pengaruh
Return On Asset dan Debt To Equity

Jurnal

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (Kasus Pada Sektor

Farkhan, dan Ika. 2012. “ Pengaaruh Rasio

and

Undip

Ratio Terhadap Return Saham Pada

Fahmi, Irham. 2012. ”Pengantar Pasar

Indonesia

Penerbit

SPSS”. MediaKom Yogyakarta.

Surabaya. Vol. 2, No. 1, pp 1-23.

Saham.

Badan

Pasar Modal”. Edisi 1. PT. Mitra

Budialim, Giovani. 2013. “Pengaruh Kinerja
Keuangan

5.

Undimus

Value Added. Vol. 9, No. 1, pp 1-18.
Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS”.

Manufaktur

Periode

Tahun

2003-

3007)”. Jurnal Ilmu Manajemen dan
Akuntansi Terapan. Vol. 1, No. 1, pp
1-12.
Siamat,

Dahlan.

Lembaga

2005.



Keuangan”.

Manajemen
Edisi

5,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

Sunariyah,

S.E.,

Msi.

Pengantar

Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 6,
UPP-STIM YKPN Yogyakarta.
Susilowati, Yeye dan Turyanto, Tri. 2011. “
Reaksi Signal Ratio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Return
Saham

Perusahaan”.

Dinamika

Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No.
1, pp 17-37 ISSN : 1979-4878.
Stella. 2009. “Pengaruh Price to Earnigs
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Asset, dan Price to Book Value

Terhadap harga Pasar Saham”. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 2,
pp 97-106.
Van Horne James. 2012. “Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan”. Edisi 13.
Buku 1. Salemba Empat.
Wulan, Dini Astri, dan Indarti, Iin. 2010.
“Pengaruh

NPM,

ROA,

ROE,

Terhadap Harga Saham yang Terdaftar
Dalam Indeks Emiten LQ-45 Tahun
2008-2010”. Skripsi. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Widya. Malang.