PENGARUH FAKTOR FAKTOR FUNDAMENTAL INTER
PENGARUH FAKTOR – FAKTOR FUNDAMENTAL INTERNAL
TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi kasus pada Industri Rokok yang Go Public di BEI (Bursa Efek Indonesia)
periode tahun 2009 -2013)
Anggun Kartika Wati
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
22 September 2014
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel DER ( Debt to Equity
Ratio), EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to Book Value), ROA
(Return On Assets), dan ROE (Return On Equity) terhadap harga saham industri rokok yang go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia). Metode analisis yang di gunakan adalah metode analisis
statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan
dan pengujian signifikan parsial.
Penelitian dilakukan terhadap industri rokok yang go public di BEI (Bursa Efek
Indonesia) dengan menggunakan data sekunder selama periode tahun 2009 - 2013. Perusahaan
rokok merupakan salah satu industri yang berkembang cukup baik di Indonesia. Pergerakan
harga saham industri rokok yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor - faktor
fundamental internal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serempak variabel DER (Debt to Equity Ratio),
EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to Book Value), ROA (Return
On Assets), dan ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Secara parsial variabel EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price
to Book Value), dan ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga
Saham, sedangkan variabel DER (Debt to Equity Ratio), dan ROA (Return On Assets) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri rokok di BEI (Bursa Efek
Indonesia). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 91,6%.
Kata Kunci
: DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earning Per Share), NPM (Net
Profit Margin ), PBV (Price to Book Value), ROA (Return On
Assets), ROE (Return On Equity), Harga Saham
perusahaan rokok yang terdaftar pada BEI
PENDAHULUAN
Pasar modal memiliki peran penting
dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara
yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar
modal juga menjadi salah satu sumber
kemajuan ekonomi karena dapat menjadi
alternatif bagi perusahaan di samping bank.
Perusahaan dapat dengan mudah untuk
mendapatkan modal dengan biaya yang
relatif murah dan juga sebagai tempat untuk
(Bursa Efek Indonesia). Ada 4 perusahaan
yang terdaftar di BEI yaitu PT. Gudang
Garam,
PT.
HM
Sampoerna,
PT.
Boentoeldan PT. Wismilak Inti Makmur.
Karena keterbatasan data yang diperoleh
penulis maka penulis meneliti 3 perusahaan
yang terdaftar di BEI tersebut yaitu, PT.
Gudang Garam, PT. HM Sampoerna, dan
PT. Boentoel.
investasi baik jangka pendek maupun jangka
Belakangan ini sering sekali muncul
panjang. Investasi merupakan komitmen
gerakan kampanye anti rokok yang sering
atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya
dilakukan oleh pemerintah dan Lembaga
yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan
Swadaya Masyarakat (LSM) karena rokok
memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
diyakinin memiliki pengaruh buruk terhadap
yang akan datang. Pengambilan keputusan
kesehatan
manusia.
investasi memerlukan pertimbangan dan
pengaruh
yang
analisis yang mendalam untuk menjamin
perkembangan industry rokok. Gerakan
keamanan dana yang di investasikan serta
kampanye
keuntungan yang diharapkan. Untuk itu
menghambat
seorang investor akan melakukan analisis
perkembangan
terhadap harga saham yang akan dibelinya
bersangkutan.
dengan tujuan untuk mengetahui kualitas,
prospek dan tingkat resiko saham-saham
tersebut.
Harga
tersebut
Sehingga
memiliki
negatif
terhadap
membatasi
dan
pertumbuhan
dan
perusahaan
yang
saham
selalu
mengalami
perubahan setiapharinya, bahkan setiap detik
harga saham dapat berubah. Harga saham
Industri rokok merupakan industri
merupakan hasil pembagian antara modal
yang memiliki peranan penting dalam
dan jumla hsaham yang disebut harga
kegiatan perekonomian Negara Indonesia.
nominal, pada saat emiten menerbitkan
Dalam
saham.Saham perusahaan go public sebagai
salah
satu
laporan
tahunan
komoditi investasi tergolong beresiko tinggi.
tinggi maka ia harus bersedia menanggung
Karena
terhadap
risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya
perubahan-perubahan yang terjadi, baik oleh
bila menginginkan return rendah maka
pengaruh yang bersumber dari luar atau
risiko yang akan ditanggung juga rendah.
sifatnya
yang
peka
dalam negeri, perubahan dalam bidang
politik, ekonomi moneter, Undang-Undang
atau peraturan maupu nperubahan yang
terjadi dalam industri dan perusahaan yang
mengeluarkan saham itu sendiri.Sehingga
investor dalam melakukan pembelian saham
memerlukan permikiran berdasarkan datadata dari perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, investor harus
Debt to Equity Ratio
menggambarkan mengenai struktur modal
yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
dapat dilihat tingkat risiko tidak dibayarkan
suatu
yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga
saham dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal. Adapun faktor internalnya, antara
lain
adalah
laba
perusahaan,
aktivitas
tahunan, likuiditas, dan nilai kekayaan total.
banyak
perusahaan
dan
dampaknya,
Semakin
struktur
besar
DER
permodalan
lebih
memanfaatkan
hutang-hutang
terhadap ekuitas sehingga mencerminkan
risiko perusahaan yang relative tinggi.
Earning Per Share (EPS) adalah satu
rasio pasar yang merupakan hasil atau
pendapatan yang akan diterima oleh para
pemegang saham untuk setiap lembar saham
yang dimiliknya atas keikut sertaan dalam
perusahaan.
Net Profit Margin (NPM) merupakan
Semantara itu, faktor ekternalnya adalah
kebijakan
hutang.
menandakan
mampu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor
(DER) ini
salah
satu
rasio
profitabilitas
yang
pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar
digunakan untuk mengukur laba bersih
mata uang.
dibandingkan dengan penjualan. Net Profit
Return saham merupakan kelebihan
harga jual saham diatas harga belinya.
Semakin tinggi harga jual saham di atas
harga belinya, maka semakin tinggi pula
return
yang
diperoleh
investor.Apabila
seorang investor menginginkan return yang
Margin (NPM) atau sering juga disebut laba
yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang
dimiliki perusahaan. Apabila rasio NPM
perusahaan lebih besar maka menunjukan
bahwa perusahaan berkinerja dengan baik,
karena dapat menghasilkan laba bersih yang
besar
melalui
aktifitas
penjualannya,
sehingga
digunakan
mengambil
dalam
ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena
membeli
semakin tinggi ROA menunjukkan semakin
investor
keputusan
apabila
efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya
saham emiten tersebut.
Rasio harga saham terhadap nilai
buku perusahaan atau price book value
(PBV), menunjukkan tingkat kemampuan
perusahaan
menciptakan
nilai
relatif
untuk menghasilkan laba bersih setelah
pajak, dengan semakin meningkatnya ROA
maka profitabilitas perusahaan semakin
baik.
terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Return
on
Equity
(ROE)
PBV yang tinggi mencerminkan harga
menggambarkan kemampuan modal sendiri
saham yang tinggi dibandingkan nilai buku
untuk
perlembar saham. Semakin tinggi harga
pemegang saham, karena dalam ROE yang
saham,
perusahaan
digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah
menciptakan nilai bagi pemegang saham.
besarnya laba bersih dari jumlah modal yang
Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai
digunakan perusahaan.
semakin
tersebut
berhasil
tentunya
memberikan
menghasilkan
keuntungan
bagi
harapan
kepada pemegang saham berupa keuntungan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
melakukan penelitian apakah ada pengaruh
yang lebih besar pula.
faktor-faktor
fundamental
internal
dari
Return on Asset (ROA) adalah
variabel DER, EPS, PBV, NPM, ROA, dan
merupakan suatu keberhasilan perusahan
ROE terhadap harga saham. Oleh karena itu
dalam
peneliti tertarik untuk mengambil judul
memperoleh
aktivanya
sendiri.
maupun
Menjaga
merupakan
hal
laba
berdasarkan
berdasarkan
tingkat
profitabilatas
FUNDAMENTAL
INTERNAL
TERHADAP HARGA SAHAM (Studi
perusahaan karena profitabilitas yang tinggi
kasus pada Industri Rokok yang Go Public
merupakan tujuan dari perusahaan. Jika
di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun
dilihat
2009 -2013)”
profitabilitas
peningkatan
penting
“PENGARUH FAKTOR – FAKTOR
bagi
dari
yang
modal
perkembangan
menunjukkan
ha
ltersebut
rasio
suatu
menunjukkan
kinerja perusahaan yang efisien. Perusahaan
selalu berupaya agar ROA dapat selalu
Pengertian pasar modal secara umum
Batasan Masalah
Penelitian
ini
berfokus
pada
pembahasan mengenai pengaruh DER (Debt
to Equity Ratio), EPS (Earning Per Share),
NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to
Book Value), ROA (Return On Asset), dan
ROE (Return On Equity) terhadap harga
saham pada industri rokok yang go public di
Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013.
Penelitian ini terbatas pada pengelolahan
data-data tersebut berdasarkan landasan teori
yang ada.
merupakan suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi dalam rangka memperoleh modal.
Penjual dalam pasar modal merupakan
perusahaan
yang
membutuhkan
modal
(emiten), sehingga mereka berusaha untuk
menjual
efek-efek
di
pasar
modal.
Sedangkan pembeli (investor ) adalah pihak
yang ingin membeli modal di perusahaan
yang
menurut
mereka
menguntungkan.
Pasar modal dikenal dengan nama bursa
efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua
Landasan Teori
buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta,
dan bursa efek Surabaya.
Pengertian Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar
Instrumen Pasar Modal
merupakan tempat para penjual dan pembeli
Dalam melakukan transaksi di pasar
bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya
biasanya
pembeli dan penjual langsung bertemu
diperjualbelikan. Begitu pula dalam pasar
untuk melakukan transaksi dalam suatu
modal, barang yang diperjualbelikan kita
lokasi
kenal dengan istilah instrument pasar modal.
tertentu.
Lokasi
atau
tempat
pertemuan tersebut disebut pasar. Namun,
dalam arti luas pengertian pasar merupakan
tempat melakukan transaksi antara pembeli
dan penjual, di mana pembeli dan penjual
tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau
bertemu langsung, tetapi dapat dilakukan
melalui sarana informasi yang ada seperti
sarana elektronika.
ada
barang
Instrument
atau
pasar
jasa
modal
yang
yang
diperdagangkan berbentuk surat-surat yang
dapat
diperjualbelikan
kembali
oleh
pemiliknya, baik instrument pasar modal
yang bersifat kepemilikan atau bersifat
utang. Instrument pasar modal yang bersifat
kepemilikan
diwujudkan
dalam
bentuk
saham, sedangkan yang bersifat utang
diwujudkan dalam bentuk obligasi.
(Rapat Umum Pemegang Saham
Pengertian Saham
Luar
Saham adalah tanda bukti pengambilan
(penjualan
(Perseroan Terbatas) bagi perusahaan yang
tersebut
sendiri itu bukanlah merupakan penanaman
yang
permanen,
karena
setiap
waktu
pemegang saham dapat menjual sahamnya.
(Bambang Riyanto, 2010)
b.
saham yang paling umum dikenal oleh
Menurut Irham Fahmi (2012), saham
istimewa adalah surat berharga yang dijual
oleh suatu perusahaan yang menjelaskan
nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan
dimana
pemegangnya
kan
deviden yang akan diterima setiap kuartal
(tiga bulanan).
Menurut Bambang Riyanto (2010),
public yaitu saham biasa (common stock)
saham
atau
memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk
Dalam pasar modal ada dua jenis
dan
terbatas)
Preferen Stock (Saham Istimewa)
segainya)
Jenis-jenis Saham
saham
dalam bentuk deviden.
selama
hidupnya, meskipun bagi pemegang saham
untuk
tahun akan memperoleh keuntungan
penjualan sahamnya “akan tetap tertanam”
perusahaan
hak
tidak, yang selanjutnya di akhir
bersangkutan, yang diterima dari hasil
dalam
serta
menentukan membeli right issue
bagian atau peserta dalam suatu PT.
di
Biasa)
istimewa
(preferen
stock).
saham istimewa adalah
1. Pembagian deviden.
Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti
2. Pembagian kekayaan.
dan aturannya masing-masing, yaitu:
a. Common Stock (Saham Biasa)
Menurut
Fahmi
Investor dalam mengambil setiap
(2012), common stock (saham biasa)
keputusan investasi adalah selalu berusahan
adalah suatu surat berharga yang
untuk meminimalisir berbagai risiko yang
dijual oleh suatu perusahaan yang
timbul, baik risiko yang bersifat jangka
menjelaskan nilai nominal (rupiah,
pendek
dolar, yen, dan sebagainya) dimana
panjang. Setiap perubahan berbagai kondisi
pemegangnya
untuk
mikro dan makro yang mengharuskan
Umum
seorang investor memutuskan apa yang
Pemegang Saham) dan RUPSLB
harus dilakukan dan strategi apa yang harus
mengikuti
Irham
Risiko Investasi
diberi
RUPS
hak
(Rapat
maupun
yang
bersifat
jangka
diterapkan agara ia tetap memperoleh return
Faktor
yang diharapkan.
Saham
yang
Mempengaruhi
Harga
Investor melakukan investasi
Harga Saham
untuk mendapatkan keuntungan baik
Menurut Sunariyah (2011), harga
itu berupa capital gain atau deviden.
saham adalah harga selemabar saham yang
Oleh karena itu, investor sangat
berlaku dalam pasar saat ini di Bursa Efek.
membutuhkan
Menurut Jogiyanto (2011), harga saham
harga
adalah harga yang terjadi di pasar Bursa
diinvestasikannya.
Efek pada saat tertentu yang ditentukan oleh
saham dipengaruhi oleh 2 faktor
pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
yaitu :
untuk
pasar
mengetahui
saham
yang
Adapun
harga
dan penawaran saham yang bersangkutan
dipasar modal.
Macam-macam Harga Saham
Menurut Widoatmojo (2005), harga
saham dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Harga Nominal
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi harga pasar
saham
yang
berdampak
Harga Nominal adalah harga yang
langsung
tercantum dalam sertifikat saham
sendiri, faktor – faktor internal antara
yang ditetapkan oleh emiten untuk
lain adalah :
menilai setiap lembar saham yang
1. Pengumuman tentang pemasaran,
dikeluarkan.
b. Harga Perdana
pada
secara
produksi,
pengiklanan,
perusahaan
itu
penjualan
seperti
rincian
kontrak,
Harga Perdana adalah harga yang
produk baru, perubahan harga,
didapatkan pada waktu harga saham
penarikan produk baru, laporan
tersebut dicatat di bursa efek.
produksi,
c. Harga Pasar
laporan
keamanan
produk, dan laporan penjualan.
Harga Pasar adalah harga jual dari
2. Pengumuman pendanaan, seperti
investor yang satu dengan investor
pengumuman yang berhubungan
yang lain.
dengan
ekuitas
dan
hutang,
sekuritas yang hybrid leasing,
dan
kesepakatan
pemecahan
saham,
saham,
join
t
kredit,
pembelian
venture,
dan
saham
berupa
ekonomi
secara
keseluruhan antara lain :
1. Pengumuman dari pemerintah,
lainnya.
seperti perubahan suku bunga
3. Pengumuman
badan
direksi
tabungan
dan
deposito,
kurs
inflasi
serta
manajemen, seperti perubahan
valuta
dan
direktur,
berbagai regulasi dan deregulasi
struktur
ekonomi
penggatian
manajemen,
dan
organisasi.
asing,
yang
dikeluarkan
pemerintah.
4. Pengumuman
penggabungan
pengambilalihan
2. Pengumuman
disversifikasi,
tuntutan
hukum,
karyawan
seperti
terhadap
seperti laporan merger , investasi
perusahaan atau manajernya dan
ekuitas, laporan take over oleh
tuntutan
pengakuisisi
manajernya.
dan
diakuisisi,
laporan divestasi dan lainya.
ekpansi
Pengembangan
pabrik.
riset
terhadap
3. Pengumuman industri sekuritas,
5. Pengumuman investasi, seperti
melakukan
perusahaan
dan
seperti
laporan
tahunan,
volume
pertemuan
atau
harga
saham perdagangan, pembatasan
pengembangan, penutupan usaha,
atau penundaan trading.
dan lainnya.
6. Pengumuman
ketengakerjaan,
seperti negoisasi baru, kontrak
baru, pemongkkan, dan lainnya.
7. Pengumuman laporan keuangan
perusahaan, seperti peramalan
laba sebelum akhir tahun fiscal
dan setelah akhir tahun fiscal
b. Faktor Eksternal
Faktor ekternal adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi harga pasar
Faktor
perusahaan
fundamental
dapat
dalam
suatu
mempengaruhi
harga
saham. Ada beberapa faktor fundamental
internal yang mempengaruhi harga saham
namun penelitian hanya memfokuskan pada
DER, EPS, NPM, PBV, ROA, dan ROE.
Pengertian masing – masing rasio sebagai
berikut :
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER)
adalah total hutang terhadap modal.
Semakin tinggi rasio ini berarti
keberhasilan
semakin buruk kondisi solvency-nya.
(Fakhruddin, 2006).
Solvency
adalah
perusahaan,
membandingkan
utang dengan equity, (Toto Prihadi,
Laba per saham adalah alat
2010).
DER
suatu
yang lebih baik untuk mengukur
dapat
dihitung
dengan
kemampulabaan perusahaan daripada
menggunakan rumus sebagai berikut:
laba
Total Hutang
DER =
Ekuitas
abslout.
Laba
per
saham
(earning per share/EPS), diperoleh
pemegang
dengan membagi laba bersih dengan
saham
jumlah saham beredar, (Abi Hurairah
Keterangan:
dan Haryajid Ramelan, 2010).
DER
= Total
Menurut Toto Prihadi (2010),
hutang terhadap modal
laba per lembar saham (earning per
Total Hutang
= Total
share, EPS) adalah jumlah laba yang
Liabilities
merupakan
Ekuitas pemegang saham
= Total
hak
dari
pemegang
saham biasa.
Ekuitas
EPS
Irham
(2012), Earnig Per
Share
dirumuskan
sebagai
berikut:
2. Earning Per Share (EPS)
Menurut
dapat
Fahmi
Earning after tax
atau
EPS =
pendapatan per lembar saham adalah
bentuk pemberian keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang
∑ lembar saham yang
beredar
Keterangan:
saham dari setiap lembar saham yang
dimiliki. Earning per share (EPS)
yaitu
merupakan
rasio
yang
mengukur berapa besar laba bersih
yang dihasilkan perusahaan untuk
tiap-tiap lembar saham yang beredar
dan merupakan salah satu indikator
EPS = Earning Per Share
EAT = Earing
after
tax atau
pendapatan setelah pajang
Jsb
= Jumlah saham yang beredar
tingkat
3. Net Profit Margin (NPM)
kemampuan
perusahaan
(NPM)
menciptakan nilai relatif terhadap
rasio
jumlah modal yang diinvestasikan.
profitabilitas yang digunakan untuk
PBV yang tinggi mencerminkan
mengukur laba bersih dibandingkan
harga
dengan penjualan. Net Profit Margin
dibandingkan nilai buku perlembar
(NPM) atau sering juga disebut laba
saham. Semakin tinggi harga saham,
yang
semakin
Net
Profit
merupakan
bisa
Margin
salah
satu
dihasilkan
dengan
saham
yang
berhasil
tinggi
perusahaan
penjualan yang dimiliki perusahaan.
menciptakan nilai bagi pemegang
Apabila rasio NPM perusahaan lebih
saham.
besar
menciptakan nilai tersebut tentunya
maka
menunjukan
bahwa
Keberhasilan
perusahaan
perusahaan berkinerja dengan baik,
memberikan
karena dapat menghasilkan laba
pemegang saham berupa keuntungan
bersih yang besar melalui aktifitas
yang lebih besar pula.
harapan
kepada
penjualannya, sehingga digunakan
Secara sederhana menyatakan
investor dalam mengambil keputusan
bahwa price to book value (PBV)
apabila
emiten
merupakan rasio pasar (market ratio)
tersebut. Net Profit Margin (NPM)
yang digunakan untuk mengukur
dapat dirumuskan sebagai berikut:
kinerja harga pasar saham terhadap
membeli
saham
nilai bukunya. Rasio ini dihitung
Laba Bersih
NPM =
dengan formula sebagai berikut :
Penjualan
Keterangan:
Ps
PBV
=
BVS
NPM
= Net Profit Margin
Keterangan:
Laba Bersih
= Net Income
PBV
= Price Book Value
Penjualan
= Sales
Ps
= Harga Pasar Saham
BVS
= Nilai buku per lembar
4. Price Book Value (PBV)
Rasio harga saham terhadap
saham
5. Return On Asset (ROA)
nilai buku perusahaan atau price
Return on asset (ROA) yaitu
book value (PBV), menunjukkan
mengukur tingkat laba terhadap asset
yang digunakan dalam menghasilkan
Dari pengertian diatas ROE
laba tersebut, (Toto Prihadi, 2010).
dapat disimpulkan, untuk menggukur
(ROA) adalah
kemampuan modal sendiri untuk
Return
on
asset
konsep
umum
untuk
mengukur
menghasilkan
keuntungan
bagi
tingkat efisien perusahaan dalam
pemegang saham, karena dalam
memanfaatkan asset, (Abi Hurairah
ROE
dan Haryajid Ramelan, 2010).
pengukur efisiensi adalah besarnya
ROA
dapat
dihitung
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
ROA =
yang
digunakan perusahaan.
Net Income
ROE
Total Asset
menggunakan rumus sebagai berikut:
dapat
atau tingkat laba yang dihasilkan
= Total Pendapatan
ROE =
Total Equty
ROE
= Jumlah laba bersih
atas
= Total Aktiva
jumlah
On
Equity
modal
yang
digunakan
perusahaan
6. Return On Equity (ROE)
Return
dengan
Keterangan:
Netto
Total Asset
dihitung
Net Income
= Return On Asset
Net Income
sebagai
laba bersih dari jumlah modal yang
Keterangan:
ROA
digunakan
(ROE)
Net income
= Total Pendapatan
adalah jumlah laba perusahaan jika
Netto
dibandingkan dengan jumlah dana
Total Equity = Total Modal
pemegang saham, (Abi Hurairah dan
Faktor – faktor eksternal yang
Haryajid, 2010).
ROE adalah laba atas modal
mempengaruhi Harga Saham yaitu:
sendiri, ekuitas. Yang dimaksud
1. Kebijakan pemerintah
dengan
2. Tingkat suku bunga
ekuitas.
ekuitas
Ekuitas
adalah
seluruh
kadang-kadang
3. Volume transaksi saham
disebut juga dengan net asset, (Toto
4. Nilai tukar mata uang
Prihadi, 2010).
5. Harga emas
6. Pendapatan per kapita
hasil
7. Tingkat inflasi
PBV
memiliki
pengaruh
yang
signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan
penelitian
sebelumnya menjadi acuan empiris dalam
Dyah
(2012),
melakukan
pemilihan variable bebas yang digunakan.
penelitian mengenai “Ananlisis Pengaruh
Gadis
penelitian
ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap
mengenai “Pengaruh Variabel Fundamental
Return Saham”. Menunjukkan hasil ROA
Internal Terhadap Harga Saham (Studi kasus
tidak memiliki pengaruh yang signifikan
pada saham LQ-45 yang listing di BEI
terhadap return saham.
(2012),
melakukan
periode tahun 2009-2011)”. Menunjukkan
hasil DER tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
Astri
(2011),
melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh NPM, ROA,
dan ROE Terhadap Harga Saham yang
Nuraeni
penelitian
(2012),
mengenai
melakukan
“Perangaruh
Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ-45
EPS,
Tahun 2008-2010”. Menunjukan hasil ROE
ROE, dan Struktur Institusional Saham
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Terhadap Harga Saham (Studi kasus pada
harga saham.
perusahaan rokok yang listing di BEI tahun
2005-2011)”.
Menunjukkan
hasil
EPS
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah seluruh
saham dari Perusahaan Rokok yang
harga saham.
telah go public yang terdaftar di Bursa
Leodardo
(2009),
melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh PER, ROE,
dan NPM
Efek Indonesia (BEI).
Terhadap Harga Saham Pada
Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia.
Menunjukkan hasil NPM memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian ini akan menguji
Putu (2013), melakukan penelitian
Hipotesis mengenao pengaruh rasio
mengenai “Pengaruh EPS, ROE, dan PBV
keuangan meliputi Debt to Equity Ratio
Terhadap Harga Saham”. Menunjukkan
(DER), Earning Per Share (EPS), Net
Price Margin (NPM), Price Book Value
(PBV), Return on Assets (ROA), dan
Variabel
Return on Equity (ROE) terhadap harga
Operasional
saham pada perusahaan Rokok, baik
secara parsial maupun simultan.
penelitian
dan
Definisi
Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian,
Populasi dan Sampel Penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.
Adapun
populasi
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Perusahaan Rokok yang telah go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), sebanyak 3 perusahaan.
Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang sedang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel diambil secara
purposive sampling yaitu pengambilan
sampel yang berdasarkan pertimbangan
Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan
(independent)
adalah
yaitu
variabel
rasio
bebas
keuangan
dalam variabel terikat (dependent) yaitu
harga saham. Variabel bebas dalah
penelitian ini terdiri dari:
1. Debt to Equity Ratio ( X1)
2. Earning Per Share (X2)
3. Price Book Value (X3)
4. Net Profit Margin (X4)
5. Return on Assets (X5)
6. Return on Equity (X6)
Definisi Operasional
subyektif penelitian yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Sampel yang
diambil untuk penelitian ini adalah
Perusahaan Rokok yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 3
perusahaan.
Definisi operasional dari variabel
terikat (dependent variabel) yaitu harga
sahamm dan variabel bebas (independent
variabel) yang terdiri dari DER, EPS, PBV,
NPM, ROA, dan ROE.
PEMBAHASAN
Uji Hipotesis
Uji Statistik t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu-persatu variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu
diketahui ttabel dengan signifikansinya untuk dibandingkan dengan thitung yang berasal dari
pengujian t. Dalam ttabel, tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05 atau
5%. Berikut hasil pengujian regresi linear berganda untuk uji t :
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
(Constant)
a
Std. Error
-29741.993
12512.962
LN_DER
-4139.044
7885.559
LN_EPS
9897.256
LN_PBV
T
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
-2.377
.045
-.119
-.525
.614
.116
8.654
3610.306
1.080
2.741
.025
.038
25.995
35717.194
5124.395
1.281
6.970
.000
.177
5.658
LN_NPM
40430.744
7994.500
1.960
5.057
.001
.040
25.152
LN_ROA
4779.537
20840.590
.266
.229
.824
.004
224.502
LN_ROE
-53201.042
20560.811
-3.226
-2.587
.032
.004
260.379
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber : Hasil olah SPSS 20.0
1. Berdasarkan pengujian secara parsial
2. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini
dengan menggunakan uji t, hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar -
2,741 > dari nilai ttabel sebesar 2,306
0,525 > dari nilai ttabel sebesar -2,306
maka Ho ditolak, artinya secara
maka Ho diterima, artinya artinya
parsial
secara parsial tidak ada pengaruh
antara EPS dengan harga saham.
signifikan antara DER dengan harga
3. Berdasarkan pengujian secara parsial
saham. Berarti kesimpulan pada
dengan menggunakan uji t, hal ini
sampel tidak berlaku pada populasi.
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar
ada
pengaruh
signifikan
6,970 > dari nilai ttabel sebesar 2,306
0,229 dari nilai ttabel sebesar 2,306
maka Ho ditolak, artinya secara
maka Ho diterima, artinya secara
parsial
parsial tidak ada pengaruh signifikan
ada
pengaruh
signifikan
antara PBV dengan harga saham.
antara ROA dengan harga saham.
4. Berdasarkan pengujian secara parsial
Berarti kesimpulan pada sampel tidal
berlaku pada populasi.
dengan menggunakan uji t, hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar
6. Berdasarkan pengujian secara parsial
5,057 > dari nilai ttabel sebesar 2, 306
dengan menggunakan uji t, hal ini
maka Ho ditolak, artinya secara
dapat dilihat dari thitung sebesar -
parsial
2,587 < dari nilai ttabel sebesar -2,306
ada
pengaruh
signifikan
maka Ho ditolak, artinya secara
antara NPM dengan harga saham.
5. Berdasarkan
pengujian
parsial
secara
ada
pengaruh
signifikan
antara ROE dengan harga saham.
parsial dengan menggunakan uji t,
hal ini dapat dilihat dari thitung sebesar
Uji Statistik F (Uji Simultan)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Anova (Uji Statistik F)
a
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
8099144951.936
6
1349857491.989
406250741.398
8
50781342.675
8505395693.333
14
F
26.582
Sig.
.000
b
a. Dependent Variable: HargaSaham
b. Predictors: (Constant), LN_ROE, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV, LN_NPM, LN_ROA
Sumber : Hasil olah SPSS 20.0
Secara simultan terhadap pengaruh
to Equity Ratio, Earning Per Share, Price
positif, hal ini dapat dilihat dari fhitung > f tabel
to Book Value, Net Profit Margin, Return on
(26,582 > 2,790), maka Ho ditolak, artinya
Assets, dan
ada pengaruh secara signifikan antara Debt
bersama – sama terhadap harga saham.
Return on
Equity
secara
dari nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
ditolak,
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan mengenai pengaruh DER (Debt to
Equity Ratio), EPS (Earning Per Share),
NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to
Book Value),
ROA (Return On Assets),
ROE (Return On Equity) terhadap harga
saham pada perusahaan rokok yang go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia), maka
dapat disimpulkan bahwa:
artinya
parsial
ada
pengaruh signifikan antara PBV dengan
harga saham.
4. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung sebesar 5,057 >
dari nilai ttabel sebesar 2, 306 maka Ho
ditolak,
artinya
secara
parsial
ada
pengaruh signifikan antara NPM dengan
harga saham.
5. Berdasarkan
1. Berdasarkan pengujian secara parsial
secara
pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari thitung sebesar 0,229 dari
dilihat dari nilai thitung sebesar -0,525 >
nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
dari nilai ttabel sebesar -2,306 maka Ho
diterima, artinya secara parsial tidak ada
diterima, artinya artinya secara parsial
pengaruh signifikan antara ROA dengan
tidak ada pengaruh signifikan antara
harga saham. Berarti kesimpulan pada
DER dengan harga saham. Berarti
sampel tidal berlaku pada populasi.
kesimpulan pada sampel tidak berlaku
6. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
pada populasi.
2. Berdasarkan pengujian secara parsial
dilihat dari thitung sebesar -2,587 < dari
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
nilai ttabel sebesar -2,306 maka Ho
dilihat dari nilai thitung sebesar 2,741 >
ditolak,
dari nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
pengaruh signifikan antara ROE dengan
ditolak,
harga saham.
artinya
secara
parsial
ada
artinya
secara
parsial
ada
pengaruh signifikan antara EPS dengan
harga saham.
3. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung sebesar 6,970 >
Saran
1. Selain DER (Debt to Equity Ratio),
EPS (Earning Per Share), NPM (Net
Profit Margin), PBV (Price to Book
Value),
dan
penjualan para industri rokok yang
ROA (Return On Assets),
ROE
(Return
On
diharapkan
investor
juga
akhirnya
Equity)
pertimbangan
dalam
keputusan
untuk
mengambil
laba
perusahaan dan pengaruh terhadap
dapat
memperhatikan faktor – faktor lain
sebagai
meningkatkan
kenaikan harga saham.
4. Bagi para penelitian yang akan
melakukan
penelitian
sejenis,
berinvestasi. Selain kinerja keuangan
disarankan sebaiknya menambahkan
para investor juga memerhatikan
faktor
–
faktor
faktor
lain
lain
dan
penggunaan
yang
menambahkan
periode
mempengaruhi harga saham, seperti
keuangan
tingkat
didapat akan lebih akurat.
suku
moneter
bunga,
dan
kebijakan
sehingga
laporan
hasil
yang
fiscal,
situasi
keadaan
politik
situasi
bisnis
Arista, Desy. 2012. “Analisis Faktor-faktor
internasiaonal, faktor teknis, sosial,
yang Mempengaruhi Return Saham
ekonomi, politik, perkembangan kurs
(Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
dan lain – lain.
yang Go Public di BEI Periode 2005-
perekonomian,
nasional,
dan
DAFTAR PUSTAKA
2009)”. Jurnal Ilmu Manajemen dan
2. Industri rokok merupakan industri
yang
berkembang
kemampuan
laba
dalam
sangat
terhadapat
dengan
Akuntansi Terapan. Vol. 3, No. 1, pp
baik,
1-15.
menghasilkan
mempengaruhi
peningkatan
Ashabi, Choirani Gadis. 2012. “Pengaruh
harga
Variabel
Fundamental
Internal
sahamnya, dengan demikian laba
Terhadap Harga Saham (Studi Pada
sangat penting diperhatikan oleh para
Saham LQ-45 yang Listing Di BEI
investor dalam mempertimbangkan
Periode Tahun 2009-2011)”. Skripsi.
pengambilan
Universitas Brawijaya.
keputusan
membeli
saham di industri rokok.
3. Bagi para konsumen rokok, selain
merokok
dapat
kesehatan,
peningkatan
rokok
juga
dapat
mempengaruhi
konsumsi
meningkatkan
Ayu,
Savitri
Dyah.
2012.
“Analisis
Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER
Terhadap Return Saham (Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Food and Beverager Periode 2007-
Edisi
2010)”. Skripsi. Fakultas Ekonomika
Semarang.
dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Return
dan
Saham
Consumer
Resiko
Terhadap
Perusahaan
Goods
di
Sektor
Bursa
Efek
Indonesia Periode 2007-2011”. Jurnal
Ilmiah
Mahasiswa
Universitas
Dina, Aristya Dewi Putu, dan Suaryana,
I.G.N.A.
2013.
“Pengaruh
EPS,
DER,dan
PBV
Terhadap
Harga
E-Jurnal
Akuntansi.
Universitas Udayana 4.1. pp 215-229.
ISSN 2302-8556.
Modal”. Alfa Beta. Bandung.
Hurairah, Moechdie Abi. 2010. “Profesional
Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
(Studi
Kasus
Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Food
Beverage)”.
Lintas Media.
Kasmir.
2012.
“Bank
dan
Lembaga
Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi. Raja
Grafindo Persada.
Priyanto, Duwi. 2008. “Mandiri Belajar
Riyanto,
Bambang.
2010.
“Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi 4.
BPFE Yogyakarta.
Sakti, Tutus Alun Asoka. 2010. “ Pengaruh
Return On Asset dan Debt To Equity
Jurnal
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (Kasus Pada Sektor
Farkhan, dan Ika. 2012. “ Pengaaruh Rasio
and
Undip
Ratio Terhadap Return Saham Pada
Fahmi, Irham. 2012. ”Pengantar Pasar
Indonesia
Penerbit
SPSS”. MediaKom Yogyakarta.
Surabaya. Vol. 2, No. 1, pp 1-23.
Saham.
Badan
Pasar Modal”. Edisi 1. PT. Mitra
Budialim, Giovani. 2013. “Pengaruh Kinerja
Keuangan
5.
Undimus
Value Added. Vol. 9, No. 1, pp 1-18.
Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS”.
Manufaktur
Periode
Tahun
2003-
3007)”. Jurnal Ilmu Manajemen dan
Akuntansi Terapan. Vol. 1, No. 1, pp
1-12.
Siamat,
Dahlan.
Lembaga
2005.
“
Keuangan”.
Manajemen
Edisi
5,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Sunariyah,
S.E.,
Msi.
Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 6,
UPP-STIM YKPN Yogyakarta.
Susilowati, Yeye dan Turyanto, Tri. 2011. “
Reaksi Signal Ratio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Return
Saham
Perusahaan”.
Dinamika
Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No.
1, pp 17-37 ISSN : 1979-4878.
Stella. 2009. “Pengaruh Price to Earnigs
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Asset, dan Price to Book Value
Terhadap harga Pasar Saham”. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 2,
pp 97-106.
Van Horne James. 2012. “Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan”. Edisi 13.
Buku 1. Salemba Empat.
Wulan, Dini Astri, dan Indarti, Iin. 2010.
“Pengaruh
NPM,
ROA,
ROE,
Terhadap Harga Saham yang Terdaftar
Dalam Indeks Emiten LQ-45 Tahun
2008-2010”. Skripsi. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Widya. Malang.
TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi kasus pada Industri Rokok yang Go Public di BEI (Bursa Efek Indonesia)
periode tahun 2009 -2013)
Anggun Kartika Wati
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
22 September 2014
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel DER ( Debt to Equity
Ratio), EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to Book Value), ROA
(Return On Assets), dan ROE (Return On Equity) terhadap harga saham industri rokok yang go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia). Metode analisis yang di gunakan adalah metode analisis
statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan
dan pengujian signifikan parsial.
Penelitian dilakukan terhadap industri rokok yang go public di BEI (Bursa Efek
Indonesia) dengan menggunakan data sekunder selama periode tahun 2009 - 2013. Perusahaan
rokok merupakan salah satu industri yang berkembang cukup baik di Indonesia. Pergerakan
harga saham industri rokok yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor - faktor
fundamental internal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serempak variabel DER (Debt to Equity Ratio),
EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to Book Value), ROA (Return
On Assets), dan ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Secara parsial variabel EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), PBV (Price
to Book Value), dan ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga
Saham, sedangkan variabel DER (Debt to Equity Ratio), dan ROA (Return On Assets) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri rokok di BEI (Bursa Efek
Indonesia). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 91,6%.
Kata Kunci
: DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earning Per Share), NPM (Net
Profit Margin ), PBV (Price to Book Value), ROA (Return On
Assets), ROE (Return On Equity), Harga Saham
perusahaan rokok yang terdaftar pada BEI
PENDAHULUAN
Pasar modal memiliki peran penting
dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara
yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar
modal juga menjadi salah satu sumber
kemajuan ekonomi karena dapat menjadi
alternatif bagi perusahaan di samping bank.
Perusahaan dapat dengan mudah untuk
mendapatkan modal dengan biaya yang
relatif murah dan juga sebagai tempat untuk
(Bursa Efek Indonesia). Ada 4 perusahaan
yang terdaftar di BEI yaitu PT. Gudang
Garam,
PT.
HM
Sampoerna,
PT.
Boentoeldan PT. Wismilak Inti Makmur.
Karena keterbatasan data yang diperoleh
penulis maka penulis meneliti 3 perusahaan
yang terdaftar di BEI tersebut yaitu, PT.
Gudang Garam, PT. HM Sampoerna, dan
PT. Boentoel.
investasi baik jangka pendek maupun jangka
Belakangan ini sering sekali muncul
panjang. Investasi merupakan komitmen
gerakan kampanye anti rokok yang sering
atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya
dilakukan oleh pemerintah dan Lembaga
yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan
Swadaya Masyarakat (LSM) karena rokok
memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
diyakinin memiliki pengaruh buruk terhadap
yang akan datang. Pengambilan keputusan
kesehatan
manusia.
investasi memerlukan pertimbangan dan
pengaruh
yang
analisis yang mendalam untuk menjamin
perkembangan industry rokok. Gerakan
keamanan dana yang di investasikan serta
kampanye
keuntungan yang diharapkan. Untuk itu
menghambat
seorang investor akan melakukan analisis
perkembangan
terhadap harga saham yang akan dibelinya
bersangkutan.
dengan tujuan untuk mengetahui kualitas,
prospek dan tingkat resiko saham-saham
tersebut.
Harga
tersebut
Sehingga
memiliki
negatif
terhadap
membatasi
dan
pertumbuhan
dan
perusahaan
yang
saham
selalu
mengalami
perubahan setiapharinya, bahkan setiap detik
harga saham dapat berubah. Harga saham
Industri rokok merupakan industri
merupakan hasil pembagian antara modal
yang memiliki peranan penting dalam
dan jumla hsaham yang disebut harga
kegiatan perekonomian Negara Indonesia.
nominal, pada saat emiten menerbitkan
Dalam
saham.Saham perusahaan go public sebagai
salah
satu
laporan
tahunan
komoditi investasi tergolong beresiko tinggi.
tinggi maka ia harus bersedia menanggung
Karena
terhadap
risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya
perubahan-perubahan yang terjadi, baik oleh
bila menginginkan return rendah maka
pengaruh yang bersumber dari luar atau
risiko yang akan ditanggung juga rendah.
sifatnya
yang
peka
dalam negeri, perubahan dalam bidang
politik, ekonomi moneter, Undang-Undang
atau peraturan maupu nperubahan yang
terjadi dalam industri dan perusahaan yang
mengeluarkan saham itu sendiri.Sehingga
investor dalam melakukan pembelian saham
memerlukan permikiran berdasarkan datadata dari perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, investor harus
Debt to Equity Ratio
menggambarkan mengenai struktur modal
yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
dapat dilihat tingkat risiko tidak dibayarkan
suatu
yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga
saham dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal. Adapun faktor internalnya, antara
lain
adalah
laba
perusahaan,
aktivitas
tahunan, likuiditas, dan nilai kekayaan total.
banyak
perusahaan
dan
dampaknya,
Semakin
struktur
besar
DER
permodalan
lebih
memanfaatkan
hutang-hutang
terhadap ekuitas sehingga mencerminkan
risiko perusahaan yang relative tinggi.
Earning Per Share (EPS) adalah satu
rasio pasar yang merupakan hasil atau
pendapatan yang akan diterima oleh para
pemegang saham untuk setiap lembar saham
yang dimiliknya atas keikut sertaan dalam
perusahaan.
Net Profit Margin (NPM) merupakan
Semantara itu, faktor ekternalnya adalah
kebijakan
hutang.
menandakan
mampu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor
(DER) ini
salah
satu
rasio
profitabilitas
yang
pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar
digunakan untuk mengukur laba bersih
mata uang.
dibandingkan dengan penjualan. Net Profit
Return saham merupakan kelebihan
harga jual saham diatas harga belinya.
Semakin tinggi harga jual saham di atas
harga belinya, maka semakin tinggi pula
return
yang
diperoleh
investor.Apabila
seorang investor menginginkan return yang
Margin (NPM) atau sering juga disebut laba
yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang
dimiliki perusahaan. Apabila rasio NPM
perusahaan lebih besar maka menunjukan
bahwa perusahaan berkinerja dengan baik,
karena dapat menghasilkan laba bersih yang
besar
melalui
aktifitas
penjualannya,
sehingga
digunakan
mengambil
dalam
ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena
membeli
semakin tinggi ROA menunjukkan semakin
investor
keputusan
apabila
efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya
saham emiten tersebut.
Rasio harga saham terhadap nilai
buku perusahaan atau price book value
(PBV), menunjukkan tingkat kemampuan
perusahaan
menciptakan
nilai
relatif
untuk menghasilkan laba bersih setelah
pajak, dengan semakin meningkatnya ROA
maka profitabilitas perusahaan semakin
baik.
terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Return
on
Equity
(ROE)
PBV yang tinggi mencerminkan harga
menggambarkan kemampuan modal sendiri
saham yang tinggi dibandingkan nilai buku
untuk
perlembar saham. Semakin tinggi harga
pemegang saham, karena dalam ROE yang
saham,
perusahaan
digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah
menciptakan nilai bagi pemegang saham.
besarnya laba bersih dari jumlah modal yang
Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai
digunakan perusahaan.
semakin
tersebut
berhasil
tentunya
memberikan
menghasilkan
keuntungan
bagi
harapan
kepada pemegang saham berupa keuntungan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
melakukan penelitian apakah ada pengaruh
yang lebih besar pula.
faktor-faktor
fundamental
internal
dari
Return on Asset (ROA) adalah
variabel DER, EPS, PBV, NPM, ROA, dan
merupakan suatu keberhasilan perusahan
ROE terhadap harga saham. Oleh karena itu
dalam
peneliti tertarik untuk mengambil judul
memperoleh
aktivanya
sendiri.
maupun
Menjaga
merupakan
hal
laba
berdasarkan
berdasarkan
tingkat
profitabilatas
FUNDAMENTAL
INTERNAL
TERHADAP HARGA SAHAM (Studi
perusahaan karena profitabilitas yang tinggi
kasus pada Industri Rokok yang Go Public
merupakan tujuan dari perusahaan. Jika
di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun
dilihat
2009 -2013)”
profitabilitas
peningkatan
penting
“PENGARUH FAKTOR – FAKTOR
bagi
dari
yang
modal
perkembangan
menunjukkan
ha
ltersebut
rasio
suatu
menunjukkan
kinerja perusahaan yang efisien. Perusahaan
selalu berupaya agar ROA dapat selalu
Pengertian pasar modal secara umum
Batasan Masalah
Penelitian
ini
berfokus
pada
pembahasan mengenai pengaruh DER (Debt
to Equity Ratio), EPS (Earning Per Share),
NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to
Book Value), ROA (Return On Asset), dan
ROE (Return On Equity) terhadap harga
saham pada industri rokok yang go public di
Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013.
Penelitian ini terbatas pada pengelolahan
data-data tersebut berdasarkan landasan teori
yang ada.
merupakan suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi dalam rangka memperoleh modal.
Penjual dalam pasar modal merupakan
perusahaan
yang
membutuhkan
modal
(emiten), sehingga mereka berusaha untuk
menjual
efek-efek
di
pasar
modal.
Sedangkan pembeli (investor ) adalah pihak
yang ingin membeli modal di perusahaan
yang
menurut
mereka
menguntungkan.
Pasar modal dikenal dengan nama bursa
efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua
Landasan Teori
buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta,
dan bursa efek Surabaya.
Pengertian Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar
Instrumen Pasar Modal
merupakan tempat para penjual dan pembeli
Dalam melakukan transaksi di pasar
bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya
biasanya
pembeli dan penjual langsung bertemu
diperjualbelikan. Begitu pula dalam pasar
untuk melakukan transaksi dalam suatu
modal, barang yang diperjualbelikan kita
lokasi
kenal dengan istilah instrument pasar modal.
tertentu.
Lokasi
atau
tempat
pertemuan tersebut disebut pasar. Namun,
dalam arti luas pengertian pasar merupakan
tempat melakukan transaksi antara pembeli
dan penjual, di mana pembeli dan penjual
tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau
bertemu langsung, tetapi dapat dilakukan
melalui sarana informasi yang ada seperti
sarana elektronika.
ada
barang
Instrument
atau
pasar
jasa
modal
yang
yang
diperdagangkan berbentuk surat-surat yang
dapat
diperjualbelikan
kembali
oleh
pemiliknya, baik instrument pasar modal
yang bersifat kepemilikan atau bersifat
utang. Instrument pasar modal yang bersifat
kepemilikan
diwujudkan
dalam
bentuk
saham, sedangkan yang bersifat utang
diwujudkan dalam bentuk obligasi.
(Rapat Umum Pemegang Saham
Pengertian Saham
Luar
Saham adalah tanda bukti pengambilan
(penjualan
(Perseroan Terbatas) bagi perusahaan yang
tersebut
sendiri itu bukanlah merupakan penanaman
yang
permanen,
karena
setiap
waktu
pemegang saham dapat menjual sahamnya.
(Bambang Riyanto, 2010)
b.
saham yang paling umum dikenal oleh
Menurut Irham Fahmi (2012), saham
istimewa adalah surat berharga yang dijual
oleh suatu perusahaan yang menjelaskan
nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan
dimana
pemegangnya
kan
deviden yang akan diterima setiap kuartal
(tiga bulanan).
Menurut Bambang Riyanto (2010),
public yaitu saham biasa (common stock)
saham
atau
memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk
Dalam pasar modal ada dua jenis
dan
terbatas)
Preferen Stock (Saham Istimewa)
segainya)
Jenis-jenis Saham
saham
dalam bentuk deviden.
selama
hidupnya, meskipun bagi pemegang saham
untuk
tahun akan memperoleh keuntungan
penjualan sahamnya “akan tetap tertanam”
perusahaan
hak
tidak, yang selanjutnya di akhir
bersangkutan, yang diterima dari hasil
dalam
serta
menentukan membeli right issue
bagian atau peserta dalam suatu PT.
di
Biasa)
istimewa
(preferen
stock).
saham istimewa adalah
1. Pembagian deviden.
Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti
2. Pembagian kekayaan.
dan aturannya masing-masing, yaitu:
a. Common Stock (Saham Biasa)
Menurut
Fahmi
Investor dalam mengambil setiap
(2012), common stock (saham biasa)
keputusan investasi adalah selalu berusahan
adalah suatu surat berharga yang
untuk meminimalisir berbagai risiko yang
dijual oleh suatu perusahaan yang
timbul, baik risiko yang bersifat jangka
menjelaskan nilai nominal (rupiah,
pendek
dolar, yen, dan sebagainya) dimana
panjang. Setiap perubahan berbagai kondisi
pemegangnya
untuk
mikro dan makro yang mengharuskan
Umum
seorang investor memutuskan apa yang
Pemegang Saham) dan RUPSLB
harus dilakukan dan strategi apa yang harus
mengikuti
Irham
Risiko Investasi
diberi
RUPS
hak
(Rapat
maupun
yang
bersifat
jangka
diterapkan agara ia tetap memperoleh return
Faktor
yang diharapkan.
Saham
yang
Mempengaruhi
Harga
Investor melakukan investasi
Harga Saham
untuk mendapatkan keuntungan baik
Menurut Sunariyah (2011), harga
itu berupa capital gain atau deviden.
saham adalah harga selemabar saham yang
Oleh karena itu, investor sangat
berlaku dalam pasar saat ini di Bursa Efek.
membutuhkan
Menurut Jogiyanto (2011), harga saham
harga
adalah harga yang terjadi di pasar Bursa
diinvestasikannya.
Efek pada saat tertentu yang ditentukan oleh
saham dipengaruhi oleh 2 faktor
pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
yaitu :
untuk
pasar
mengetahui
saham
yang
Adapun
harga
dan penawaran saham yang bersangkutan
dipasar modal.
Macam-macam Harga Saham
Menurut Widoatmojo (2005), harga
saham dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Harga Nominal
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi harga pasar
saham
yang
berdampak
Harga Nominal adalah harga yang
langsung
tercantum dalam sertifikat saham
sendiri, faktor – faktor internal antara
yang ditetapkan oleh emiten untuk
lain adalah :
menilai setiap lembar saham yang
1. Pengumuman tentang pemasaran,
dikeluarkan.
b. Harga Perdana
pada
secara
produksi,
pengiklanan,
perusahaan
itu
penjualan
seperti
rincian
kontrak,
Harga Perdana adalah harga yang
produk baru, perubahan harga,
didapatkan pada waktu harga saham
penarikan produk baru, laporan
tersebut dicatat di bursa efek.
produksi,
c. Harga Pasar
laporan
keamanan
produk, dan laporan penjualan.
Harga Pasar adalah harga jual dari
2. Pengumuman pendanaan, seperti
investor yang satu dengan investor
pengumuman yang berhubungan
yang lain.
dengan
ekuitas
dan
hutang,
sekuritas yang hybrid leasing,
dan
kesepakatan
pemecahan
saham,
saham,
join
t
kredit,
pembelian
venture,
dan
saham
berupa
ekonomi
secara
keseluruhan antara lain :
1. Pengumuman dari pemerintah,
lainnya.
seperti perubahan suku bunga
3. Pengumuman
badan
direksi
tabungan
dan
deposito,
kurs
inflasi
serta
manajemen, seperti perubahan
valuta
dan
direktur,
berbagai regulasi dan deregulasi
struktur
ekonomi
penggatian
manajemen,
dan
organisasi.
asing,
yang
dikeluarkan
pemerintah.
4. Pengumuman
penggabungan
pengambilalihan
2. Pengumuman
disversifikasi,
tuntutan
hukum,
karyawan
seperti
terhadap
seperti laporan merger , investasi
perusahaan atau manajernya dan
ekuitas, laporan take over oleh
tuntutan
pengakuisisi
manajernya.
dan
diakuisisi,
laporan divestasi dan lainya.
ekpansi
Pengembangan
pabrik.
riset
terhadap
3. Pengumuman industri sekuritas,
5. Pengumuman investasi, seperti
melakukan
perusahaan
dan
seperti
laporan
tahunan,
volume
pertemuan
atau
harga
saham perdagangan, pembatasan
pengembangan, penutupan usaha,
atau penundaan trading.
dan lainnya.
6. Pengumuman
ketengakerjaan,
seperti negoisasi baru, kontrak
baru, pemongkkan, dan lainnya.
7. Pengumuman laporan keuangan
perusahaan, seperti peramalan
laba sebelum akhir tahun fiscal
dan setelah akhir tahun fiscal
b. Faktor Eksternal
Faktor ekternal adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi harga pasar
Faktor
perusahaan
fundamental
dapat
dalam
suatu
mempengaruhi
harga
saham. Ada beberapa faktor fundamental
internal yang mempengaruhi harga saham
namun penelitian hanya memfokuskan pada
DER, EPS, NPM, PBV, ROA, dan ROE.
Pengertian masing – masing rasio sebagai
berikut :
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER)
adalah total hutang terhadap modal.
Semakin tinggi rasio ini berarti
keberhasilan
semakin buruk kondisi solvency-nya.
(Fakhruddin, 2006).
Solvency
adalah
perusahaan,
membandingkan
utang dengan equity, (Toto Prihadi,
Laba per saham adalah alat
2010).
DER
suatu
yang lebih baik untuk mengukur
dapat
dihitung
dengan
kemampulabaan perusahaan daripada
menggunakan rumus sebagai berikut:
laba
Total Hutang
DER =
Ekuitas
abslout.
Laba
per
saham
(earning per share/EPS), diperoleh
pemegang
dengan membagi laba bersih dengan
saham
jumlah saham beredar, (Abi Hurairah
Keterangan:
dan Haryajid Ramelan, 2010).
DER
= Total
Menurut Toto Prihadi (2010),
hutang terhadap modal
laba per lembar saham (earning per
Total Hutang
= Total
share, EPS) adalah jumlah laba yang
Liabilities
merupakan
Ekuitas pemegang saham
= Total
hak
dari
pemegang
saham biasa.
Ekuitas
EPS
Irham
(2012), Earnig Per
Share
dirumuskan
sebagai
berikut:
2. Earning Per Share (EPS)
Menurut
dapat
Fahmi
Earning after tax
atau
EPS =
pendapatan per lembar saham adalah
bentuk pemberian keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang
∑ lembar saham yang
beredar
Keterangan:
saham dari setiap lembar saham yang
dimiliki. Earning per share (EPS)
yaitu
merupakan
rasio
yang
mengukur berapa besar laba bersih
yang dihasilkan perusahaan untuk
tiap-tiap lembar saham yang beredar
dan merupakan salah satu indikator
EPS = Earning Per Share
EAT = Earing
after
tax atau
pendapatan setelah pajang
Jsb
= Jumlah saham yang beredar
tingkat
3. Net Profit Margin (NPM)
kemampuan
perusahaan
(NPM)
menciptakan nilai relatif terhadap
rasio
jumlah modal yang diinvestasikan.
profitabilitas yang digunakan untuk
PBV yang tinggi mencerminkan
mengukur laba bersih dibandingkan
harga
dengan penjualan. Net Profit Margin
dibandingkan nilai buku perlembar
(NPM) atau sering juga disebut laba
saham. Semakin tinggi harga saham,
yang
semakin
Net
Profit
merupakan
bisa
Margin
salah
satu
dihasilkan
dengan
saham
yang
berhasil
tinggi
perusahaan
penjualan yang dimiliki perusahaan.
menciptakan nilai bagi pemegang
Apabila rasio NPM perusahaan lebih
saham.
besar
menciptakan nilai tersebut tentunya
maka
menunjukan
bahwa
Keberhasilan
perusahaan
perusahaan berkinerja dengan baik,
memberikan
karena dapat menghasilkan laba
pemegang saham berupa keuntungan
bersih yang besar melalui aktifitas
yang lebih besar pula.
harapan
kepada
penjualannya, sehingga digunakan
Secara sederhana menyatakan
investor dalam mengambil keputusan
bahwa price to book value (PBV)
apabila
emiten
merupakan rasio pasar (market ratio)
tersebut. Net Profit Margin (NPM)
yang digunakan untuk mengukur
dapat dirumuskan sebagai berikut:
kinerja harga pasar saham terhadap
membeli
saham
nilai bukunya. Rasio ini dihitung
Laba Bersih
NPM =
dengan formula sebagai berikut :
Penjualan
Keterangan:
Ps
PBV
=
BVS
NPM
= Net Profit Margin
Keterangan:
Laba Bersih
= Net Income
PBV
= Price Book Value
Penjualan
= Sales
Ps
= Harga Pasar Saham
BVS
= Nilai buku per lembar
4. Price Book Value (PBV)
Rasio harga saham terhadap
saham
5. Return On Asset (ROA)
nilai buku perusahaan atau price
Return on asset (ROA) yaitu
book value (PBV), menunjukkan
mengukur tingkat laba terhadap asset
yang digunakan dalam menghasilkan
Dari pengertian diatas ROE
laba tersebut, (Toto Prihadi, 2010).
dapat disimpulkan, untuk menggukur
(ROA) adalah
kemampuan modal sendiri untuk
Return
on
asset
konsep
umum
untuk
mengukur
menghasilkan
keuntungan
bagi
tingkat efisien perusahaan dalam
pemegang saham, karena dalam
memanfaatkan asset, (Abi Hurairah
ROE
dan Haryajid Ramelan, 2010).
pengukur efisiensi adalah besarnya
ROA
dapat
dihitung
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
ROA =
yang
digunakan perusahaan.
Net Income
ROE
Total Asset
menggunakan rumus sebagai berikut:
dapat
atau tingkat laba yang dihasilkan
= Total Pendapatan
ROE =
Total Equty
ROE
= Jumlah laba bersih
atas
= Total Aktiva
jumlah
On
Equity
modal
yang
digunakan
perusahaan
6. Return On Equity (ROE)
Return
dengan
Keterangan:
Netto
Total Asset
dihitung
Net Income
= Return On Asset
Net Income
sebagai
laba bersih dari jumlah modal yang
Keterangan:
ROA
digunakan
(ROE)
Net income
= Total Pendapatan
adalah jumlah laba perusahaan jika
Netto
dibandingkan dengan jumlah dana
Total Equity = Total Modal
pemegang saham, (Abi Hurairah dan
Faktor – faktor eksternal yang
Haryajid, 2010).
ROE adalah laba atas modal
mempengaruhi Harga Saham yaitu:
sendiri, ekuitas. Yang dimaksud
1. Kebijakan pemerintah
dengan
2. Tingkat suku bunga
ekuitas.
ekuitas
Ekuitas
adalah
seluruh
kadang-kadang
3. Volume transaksi saham
disebut juga dengan net asset, (Toto
4. Nilai tukar mata uang
Prihadi, 2010).
5. Harga emas
6. Pendapatan per kapita
hasil
7. Tingkat inflasi
PBV
memiliki
pengaruh
yang
signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan
penelitian
sebelumnya menjadi acuan empiris dalam
Dyah
(2012),
melakukan
pemilihan variable bebas yang digunakan.
penelitian mengenai “Ananlisis Pengaruh
Gadis
penelitian
ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap
mengenai “Pengaruh Variabel Fundamental
Return Saham”. Menunjukkan hasil ROA
Internal Terhadap Harga Saham (Studi kasus
tidak memiliki pengaruh yang signifikan
pada saham LQ-45 yang listing di BEI
terhadap return saham.
(2012),
melakukan
periode tahun 2009-2011)”. Menunjukkan
hasil DER tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
Astri
(2011),
melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh NPM, ROA,
dan ROE Terhadap Harga Saham yang
Nuraeni
penelitian
(2012),
mengenai
melakukan
“Perangaruh
Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ-45
EPS,
Tahun 2008-2010”. Menunjukan hasil ROE
ROE, dan Struktur Institusional Saham
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Terhadap Harga Saham (Studi kasus pada
harga saham.
perusahaan rokok yang listing di BEI tahun
2005-2011)”.
Menunjukkan
hasil
EPS
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah seluruh
saham dari Perusahaan Rokok yang
harga saham.
telah go public yang terdaftar di Bursa
Leodardo
(2009),
melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh PER, ROE,
dan NPM
Efek Indonesia (BEI).
Terhadap Harga Saham Pada
Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia.
Menunjukkan hasil NPM memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian ini akan menguji
Putu (2013), melakukan penelitian
Hipotesis mengenao pengaruh rasio
mengenai “Pengaruh EPS, ROE, dan PBV
keuangan meliputi Debt to Equity Ratio
Terhadap Harga Saham”. Menunjukkan
(DER), Earning Per Share (EPS), Net
Price Margin (NPM), Price Book Value
(PBV), Return on Assets (ROA), dan
Variabel
Return on Equity (ROE) terhadap harga
Operasional
saham pada perusahaan Rokok, baik
secara parsial maupun simultan.
penelitian
dan
Definisi
Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian,
Populasi dan Sampel Penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.
Adapun
populasi
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Perusahaan Rokok yang telah go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), sebanyak 3 perusahaan.
Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang sedang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel diambil secara
purposive sampling yaitu pengambilan
sampel yang berdasarkan pertimbangan
Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan
(independent)
adalah
yaitu
variabel
rasio
bebas
keuangan
dalam variabel terikat (dependent) yaitu
harga saham. Variabel bebas dalah
penelitian ini terdiri dari:
1. Debt to Equity Ratio ( X1)
2. Earning Per Share (X2)
3. Price Book Value (X3)
4. Net Profit Margin (X4)
5. Return on Assets (X5)
6. Return on Equity (X6)
Definisi Operasional
subyektif penelitian yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Sampel yang
diambil untuk penelitian ini adalah
Perusahaan Rokok yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 3
perusahaan.
Definisi operasional dari variabel
terikat (dependent variabel) yaitu harga
sahamm dan variabel bebas (independent
variabel) yang terdiri dari DER, EPS, PBV,
NPM, ROA, dan ROE.
PEMBAHASAN
Uji Hipotesis
Uji Statistik t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu-persatu variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu
diketahui ttabel dengan signifikansinya untuk dibandingkan dengan thitung yang berasal dari
pengujian t. Dalam ttabel, tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05 atau
5%. Berikut hasil pengujian regresi linear berganda untuk uji t :
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
(Constant)
a
Std. Error
-29741.993
12512.962
LN_DER
-4139.044
7885.559
LN_EPS
9897.256
LN_PBV
T
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
-2.377
.045
-.119
-.525
.614
.116
8.654
3610.306
1.080
2.741
.025
.038
25.995
35717.194
5124.395
1.281
6.970
.000
.177
5.658
LN_NPM
40430.744
7994.500
1.960
5.057
.001
.040
25.152
LN_ROA
4779.537
20840.590
.266
.229
.824
.004
224.502
LN_ROE
-53201.042
20560.811
-3.226
-2.587
.032
.004
260.379
a. Dependent Variable: HargaSaham
Sumber : Hasil olah SPSS 20.0
1. Berdasarkan pengujian secara parsial
2. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini
dengan menggunakan uji t, hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar -
2,741 > dari nilai ttabel sebesar 2,306
0,525 > dari nilai ttabel sebesar -2,306
maka Ho ditolak, artinya secara
maka Ho diterima, artinya artinya
parsial
secara parsial tidak ada pengaruh
antara EPS dengan harga saham.
signifikan antara DER dengan harga
3. Berdasarkan pengujian secara parsial
saham. Berarti kesimpulan pada
dengan menggunakan uji t, hal ini
sampel tidak berlaku pada populasi.
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar
ada
pengaruh
signifikan
6,970 > dari nilai ttabel sebesar 2,306
0,229 dari nilai ttabel sebesar 2,306
maka Ho ditolak, artinya secara
maka Ho diterima, artinya secara
parsial
parsial tidak ada pengaruh signifikan
ada
pengaruh
signifikan
antara PBV dengan harga saham.
antara ROA dengan harga saham.
4. Berdasarkan pengujian secara parsial
Berarti kesimpulan pada sampel tidal
berlaku pada populasi.
dengan menggunakan uji t, hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar
6. Berdasarkan pengujian secara parsial
5,057 > dari nilai ttabel sebesar 2, 306
dengan menggunakan uji t, hal ini
maka Ho ditolak, artinya secara
dapat dilihat dari thitung sebesar -
parsial
2,587 < dari nilai ttabel sebesar -2,306
ada
pengaruh
signifikan
maka Ho ditolak, artinya secara
antara NPM dengan harga saham.
5. Berdasarkan
pengujian
parsial
secara
ada
pengaruh
signifikan
antara ROE dengan harga saham.
parsial dengan menggunakan uji t,
hal ini dapat dilihat dari thitung sebesar
Uji Statistik F (Uji Simultan)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Anova (Uji Statistik F)
a
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
8099144951.936
6
1349857491.989
406250741.398
8
50781342.675
8505395693.333
14
F
26.582
Sig.
.000
b
a. Dependent Variable: HargaSaham
b. Predictors: (Constant), LN_ROE, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV, LN_NPM, LN_ROA
Sumber : Hasil olah SPSS 20.0
Secara simultan terhadap pengaruh
to Equity Ratio, Earning Per Share, Price
positif, hal ini dapat dilihat dari fhitung > f tabel
to Book Value, Net Profit Margin, Return on
(26,582 > 2,790), maka Ho ditolak, artinya
Assets, dan
ada pengaruh secara signifikan antara Debt
bersama – sama terhadap harga saham.
Return on
Equity
secara
dari nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
ditolak,
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan mengenai pengaruh DER (Debt to
Equity Ratio), EPS (Earning Per Share),
NPM (Net Profit Margin), PBV (Price to
Book Value),
ROA (Return On Assets),
ROE (Return On Equity) terhadap harga
saham pada perusahaan rokok yang go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia), maka
dapat disimpulkan bahwa:
artinya
parsial
ada
pengaruh signifikan antara PBV dengan
harga saham.
4. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung sebesar 5,057 >
dari nilai ttabel sebesar 2, 306 maka Ho
ditolak,
artinya
secara
parsial
ada
pengaruh signifikan antara NPM dengan
harga saham.
5. Berdasarkan
1. Berdasarkan pengujian secara parsial
secara
pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari thitung sebesar 0,229 dari
dilihat dari nilai thitung sebesar -0,525 >
nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
dari nilai ttabel sebesar -2,306 maka Ho
diterima, artinya secara parsial tidak ada
diterima, artinya artinya secara parsial
pengaruh signifikan antara ROA dengan
tidak ada pengaruh signifikan antara
harga saham. Berarti kesimpulan pada
DER dengan harga saham. Berarti
sampel tidal berlaku pada populasi.
kesimpulan pada sampel tidak berlaku
6. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
pada populasi.
2. Berdasarkan pengujian secara parsial
dilihat dari thitung sebesar -2,587 < dari
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
nilai ttabel sebesar -2,306 maka Ho
dilihat dari nilai thitung sebesar 2,741 >
ditolak,
dari nilai ttabel sebesar 2,306 maka Ho
pengaruh signifikan antara ROE dengan
ditolak,
harga saham.
artinya
secara
parsial
ada
artinya
secara
parsial
ada
pengaruh signifikan antara EPS dengan
harga saham.
3. Berdasarkan pengujian secara parsial
dengan menggunakan uji t, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung sebesar 6,970 >
Saran
1. Selain DER (Debt to Equity Ratio),
EPS (Earning Per Share), NPM (Net
Profit Margin), PBV (Price to Book
Value),
dan
penjualan para industri rokok yang
ROA (Return On Assets),
ROE
(Return
On
diharapkan
investor
juga
akhirnya
Equity)
pertimbangan
dalam
keputusan
untuk
mengambil
laba
perusahaan dan pengaruh terhadap
dapat
memperhatikan faktor – faktor lain
sebagai
meningkatkan
kenaikan harga saham.
4. Bagi para penelitian yang akan
melakukan
penelitian
sejenis,
berinvestasi. Selain kinerja keuangan
disarankan sebaiknya menambahkan
para investor juga memerhatikan
faktor
–
faktor
faktor
lain
lain
dan
penggunaan
yang
menambahkan
periode
mempengaruhi harga saham, seperti
keuangan
tingkat
didapat akan lebih akurat.
suku
moneter
bunga,
dan
kebijakan
sehingga
laporan
hasil
yang
fiscal,
situasi
keadaan
politik
situasi
bisnis
Arista, Desy. 2012. “Analisis Faktor-faktor
internasiaonal, faktor teknis, sosial,
yang Mempengaruhi Return Saham
ekonomi, politik, perkembangan kurs
(Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
dan lain – lain.
yang Go Public di BEI Periode 2005-
perekonomian,
nasional,
dan
DAFTAR PUSTAKA
2009)”. Jurnal Ilmu Manajemen dan
2. Industri rokok merupakan industri
yang
berkembang
kemampuan
laba
dalam
sangat
terhadapat
dengan
Akuntansi Terapan. Vol. 3, No. 1, pp
baik,
1-15.
menghasilkan
mempengaruhi
peningkatan
Ashabi, Choirani Gadis. 2012. “Pengaruh
harga
Variabel
Fundamental
Internal
sahamnya, dengan demikian laba
Terhadap Harga Saham (Studi Pada
sangat penting diperhatikan oleh para
Saham LQ-45 yang Listing Di BEI
investor dalam mempertimbangkan
Periode Tahun 2009-2011)”. Skripsi.
pengambilan
Universitas Brawijaya.
keputusan
membeli
saham di industri rokok.
3. Bagi para konsumen rokok, selain
merokok
dapat
kesehatan,
peningkatan
rokok
juga
dapat
mempengaruhi
konsumsi
meningkatkan
Ayu,
Savitri
Dyah.
2012.
“Analisis
Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER
Terhadap Return Saham (Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Food and Beverager Periode 2007-
Edisi
2010)”. Skripsi. Fakultas Ekonomika
Semarang.
dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Return
dan
Saham
Consumer
Resiko
Terhadap
Perusahaan
Goods
di
Sektor
Bursa
Efek
Indonesia Periode 2007-2011”. Jurnal
Ilmiah
Mahasiswa
Universitas
Dina, Aristya Dewi Putu, dan Suaryana,
I.G.N.A.
2013.
“Pengaruh
EPS,
DER,dan
PBV
Terhadap
Harga
E-Jurnal
Akuntansi.
Universitas Udayana 4.1. pp 215-229.
ISSN 2302-8556.
Modal”. Alfa Beta. Bandung.
Hurairah, Moechdie Abi. 2010. “Profesional
Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
(Studi
Kasus
Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Food
Beverage)”.
Lintas Media.
Kasmir.
2012.
“Bank
dan
Lembaga
Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi. Raja
Grafindo Persada.
Priyanto, Duwi. 2008. “Mandiri Belajar
Riyanto,
Bambang.
2010.
“Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi 4.
BPFE Yogyakarta.
Sakti, Tutus Alun Asoka. 2010. “ Pengaruh
Return On Asset dan Debt To Equity
Jurnal
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (Kasus Pada Sektor
Farkhan, dan Ika. 2012. “ Pengaaruh Rasio
and
Undip
Ratio Terhadap Return Saham Pada
Fahmi, Irham. 2012. ”Pengantar Pasar
Indonesia
Penerbit
SPSS”. MediaKom Yogyakarta.
Surabaya. Vol. 2, No. 1, pp 1-23.
Saham.
Badan
Pasar Modal”. Edisi 1. PT. Mitra
Budialim, Giovani. 2013. “Pengaruh Kinerja
Keuangan
5.
Undimus
Value Added. Vol. 9, No. 1, pp 1-18.
Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS”.
Manufaktur
Periode
Tahun
2003-
3007)”. Jurnal Ilmu Manajemen dan
Akuntansi Terapan. Vol. 1, No. 1, pp
1-12.
Siamat,
Dahlan.
Lembaga
2005.
“
Keuangan”.
Manajemen
Edisi
5,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Sunariyah,
S.E.,
Msi.
Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 6,
UPP-STIM YKPN Yogyakarta.
Susilowati, Yeye dan Turyanto, Tri. 2011. “
Reaksi Signal Ratio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Return
Saham
Perusahaan”.
Dinamika
Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No.
1, pp 17-37 ISSN : 1979-4878.
Stella. 2009. “Pengaruh Price to Earnigs
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Asset, dan Price to Book Value
Terhadap harga Pasar Saham”. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 2,
pp 97-106.
Van Horne James. 2012. “Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan”. Edisi 13.
Buku 1. Salemba Empat.
Wulan, Dini Astri, dan Indarti, Iin. 2010.
“Pengaruh
NPM,
ROA,
ROE,
Terhadap Harga Saham yang Terdaftar
Dalam Indeks Emiten LQ-45 Tahun
2008-2010”. Skripsi. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Widya. Malang.