proposal Penelitian Tindakan Kelas. docx

PENERAPAN MEDIA SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN Problem Based
Learning (PBL) BERBASIS KREATIFITAS SISWA UPAYA MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI DI KELAS VIII-F SMPN 8
MALANG
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
disusun sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metodologi Penelitian
Oleh
Amin Hidayati
201310070311144

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan
judul “Penerapan Media Sederhana Dalam Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Berbasis Kreatifitas Siswa Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Biologi di

Kelas VIII SMPN 8 Malang”
Terwujudnya proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Dr. Ainur Rofieq, M.Kes yang telah menyetujui dan menerima proposal
skripsi penulis.
2. Teman-teman Biologi 5D
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi
Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikanperbaikan ke depannya. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin

Malang, 17 Desember 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SITUASI KENYATAAN

 Berdasarkan hasil wawancara pada hari Sabtu, 14 Maret 2015 (Beretepatan dengan
kegiatan Magang II). Peserta didik yang selalu diam dan memperhatikan tanpa
menghasilkan suatu karya yang sudah dipelajarinya, takut dan malu bertanya pada guru
sehingga suasana belajar di kelas setelah materi selesai cukup berkelompok tanpa ada
bahasan baru
 Model pembelajaran Cooperative Learning cenderung memecahkan masalah dengan
meminimalkan keterlibatan peserta didik yang kurang aktif sehingga siswa tertentu yang
nampak aktif karena berpartisipasi dengan tim atau kelompok terutama pada materi
Adaptasi dan Seleksi Alam.
 Lingkungan di SMPN 8 Malang sudah tergolong memadai untuk memanfaatkan sebagai
sumber media belajar.
 Pada RPP guru terutama pada Materi Adaptasi, Seleksi Alam, dan Perkembangbiakan
menggunakan pendekatan kotektual, metode Observasi, diskusi dan informasi, dan
menggunakan model Cooperative Learning.

HARAPAN
 Penggunaan media sederhana dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
berbasis kreatifitas siswa upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
 Pelajaran lebih aplikatif dan komunikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa
melalui media sederhana dengan memanfaatkan lingkungan kemungkinan besar akan

dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda tersebut.

 Seharusnya ditambahkan dasar teori tentang media tiruan dan model TAI serta kaitannya
dengan aktivitas belajar dan hasil belajar.

MASALAH
 Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
 Bagaimana penerapan model Problem Based Learning (PBL).
 Bagaimana penerapan media sederhana.

FOKUS MASALAH
Bagaimana menerapkan media sederhana dalam model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan media sederhana dalam

pembelajaran model Problem Based

Learning (PBL) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SMPN 8

Malang?
2. Bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar dengan materi Adaptasi dan Seleksi
Alam, melalui penerapan media sederhana dalam pembelajaran model Problem Based
Learning (PBL) pada siswa kelas VIII F SMPN 8 Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan media sederhana dalam pembelajaran model Problem Based
Learning (PBL) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi Adaptasi pada
siswa kelas VIII F di SMPN 8 Malang
2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan materi Adaptasi
dan Seleksi Alam, melalui penerapan media sederhana dalam model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VIII SMPN 8 Malang.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi Guru
Memberikan sumbangan ilmu dalam pengelolaan pembelajaran aktif dalam kelas dengan
pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) pada materi Adaptasi dan Seleksi
Alam melalui penggunaan media pembelajaran berupa media sederhana.
2. Bagi siswa
Ketika media sederhana dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

diterapkan bersama maka diperkirakan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada materi Adaptasi dan Seleksi Alam.
3. Bagi Sekolah
Penelitian dapat membantu sekolah dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi Adaptasi dan Seleksi Alam melalui penerapan media sederhana dalam
pembelajaran model Problem Based Learning (PBL).

1.5 Batasan Penelitian
1. Tindakan dalam penelitian merupakan penggabungan antara media sederhana dengan
pembelajaran model Problem Based Learning (PBL).
2. Efek dari tindakan adalah berupa peningkatan aktivitas dan hasil belajar.
3. Kompetensi yang dikembangkan pada penelitian yaitu pada materi Adaptasi dan Seleksi
Alam.
4. Lokasi penelitian di SMPN 8 Malang kelas VIII F.
1.6 Definisi Istilah
1. Model Problem Based Learning (PBL) adalah

adalah

suatu pengajaran


yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. (Retno,
2010: 334).
2. Media sederhana adalah benda yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian
rupa dengan bentuk yang tidak sama sesuai dengan materi ajar (Shikebuden, 2000).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kemandirian Belajar
2.1.2 Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
2.1.3 Kreatifitas Siswa
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif
2.1.5 Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.6 Media Pembelajaran
2.1.7 Media Sederhana

2.1.8 Materi Adaptasi dan Seleksi Alam
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Model Pembelajaran Cooperative
Learning
Siswa kurang aktif atau terlalu pasif, Suasana belajar
membosankan dan Guru kurang memperhatikan
keterampilan proses belajar peserta didik.

Pembelajaran Model PBL(Project Based
Learning)
Media Sederhana

Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa

2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: Jika
menerapkan media sederhana dengan model pembelajaran (PBL) Project Based


Learning, maka dapat meningkatkan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VIII F SMPN 8 Malang dalam materi Adaptasi dan Seleksi Alam.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
 Pada skripsi asli point ini adalah Pendekatan dan Jenis Penelitian, namun dalam
sistematika proposal kami adalah Rancangan Penelitian.
 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif.
 Jenis penelitian (seharusnya tidak perlu dideskripsikan)
 Rancangan penelitian yang digunakan mengacu pada model kemmis dan Mc Taggart
(1992) yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi)
dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu
siklus.
3.2 Personalia dan Lokasi Penelitian
 Tempat di SMPN 8 Malang dan Waktu Penelitian saat bersamaan dengan Magang III,
 Pihak yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-F SMP Negeri 8 Malang
yang menjadi subyek penelitian. Pihak lain yang membantu diantaranya yaitu guru mata
pelajaran Biologi, wali kelas VIII-F SMP Negeri 8 Malang, Kepala Sekolah SMP Negeri
8 Malang.

 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-F SMP Negeri 8 Malang semester I (Gasal) tahun
ajaran 2016/2017.
3.3 Jadwal Penelitian
 Jadwal

pelaksanaan penelitian yaitu saat Magang III dan disesuaikan dengan jam

pelajaran biologi pada tiap minggunya, yaitu 1 kali seminggu dan masing-masing
pertemuan 2x45 menit.
3.4 Prosedur Penelitian
 Prosedur penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan selama proses penelitian
berlangsung. Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka seperti
yang telah diuraikan diatas, model yang digunakan didasarkan pada model Kemmis dan
Taggart yang meliputi kegiatan perncanaan, pemberian tindakan, observasi dan refleksi.

 Keempat komponen yang berupa rangkaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh
karena itu, pengertian siklus pada kesmpatan ini adalah suatu putaran kegiatan yang
terdiri dari perencanaan, tidakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Sampai diperoleh
data yang dapat dijadikan jawaban dari rumusan masalah yang ada.

 Materi pelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah
Adaptasi, dan Seleksi Alam.
3.4.1 Kegiatan Pra Penelitian
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti, sebelum melakukan penelitian di sekolah
yang bersangkutan. Adapun kegiatan tersebut antara lain:
a. Membuat pedoman wawancara dengan guru bidang studi Biologi (berisi pertanyaanpertanyaan yang akan disampaikan).
b. Melakukan wawancara dengan guru bidang studi untuk mengetahui permasalahan
(hambatan) yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung, sekaligus
mengetahui langkah-langkah apa yang dapat ditempuh dan dapat diterapkan oleh
peneliti.
c. Meminta rekap nilai hasil ulangan siswa.
3.4.2

Kegiatan Penelitian
Penelitian ini memiliki 2 siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari dua kali

pertemuan dan tiap pertemuan terdiri dari 2x45 menit jam pelajaran. Jadi bisa dikatakan
dalam tiap siklus terdiri dari 4 jam pelajaran (4x45 menit).

3.4.2.1 Siklus I

1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan merupakan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum penelitian
dilakukan. Adanya perencanaan tindakan yang dilakukan penelitian dalam penelitian ini
adalah:
1) Melakukan kegiatan awal dengan guru bidang studi untuk mengadakan persiapan
tindakan dan waktu pelaksanaan tindakan
2) Menyusun rancangan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pembelajaran model
PBL (Project Based Learning) melalui pembuatan media sederhana sesuai dengan
materi yang akan diajarkan yaitu Adaptasi, dan Seleksi Alam.
3) Membentuk kelompok diskusi secara acak yang mencakup jenis kelamin, ras, agama,
serta tingkat kemampuannya.
4) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan mempersiapakan media tiruan yang
kaan digunakan selama pembelajaran berlangsung.
5) Menyusun kisi-kisi soal dan soal post test pada masing-masing siklus. Dimana pada
setiap siklus akan dilakukan postes dengan jumlah soal pilihan ganda sebanyak 20 soal
dengan 5 alternatif jawaban
2. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1 (3x40 menit)
Sub pokok bahasan: Adaptasi
2) Pertemuan 2 (2x40 menit)
Sub pokok bahasan: Seleksi Alam
3. Observasi
Obsevasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi, yang
berisi 10 macam aktivitas siswa yang diasumsikan dapat muncul selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain dengan mengggunakan instrumen lembar observasi, observasi di dalam
kelas dapat diketahui secara langsung dengan cara menyaksikan jalannya diskusi. Sehingga
hasil observasi pada siklus I ini dapat dijadikan acuan agar pelaksanaan siklus II lebih baik
dari pada siklus I.
4. Refleksi
Setelah siklus I berakhir, maka peneliti bersama guru bidang studi mencoba
mendiskusikan hasil observasi pelaksanaan siklus I. dari hasil diskusi ini akan diketahui

apakah harus ada yang dibenahi (diperbaiki) pada siklus I untuk melanjutkan pada siklus II.
Dari refleksi ini juga akan diketahui kelemahan atau kelebihan dalam penerapan model TAI
yang dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki siklus selanjutnya.

3.4.2.2 Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1 (3x40 menit)
Sub pokok bahasan: Adaptasi
2) Pertemuan 2 (2x40 menit)
Sub pokok bahasan: Seleksi Alam
3. Observasi
4. Refleksi

3.5

Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan data
 Teknik pengumpulan data meliputi:
1. Wawancara, yaitu dengan mewawancarai guru bidang studi Biologi mengenai hasil
ulangan harian siswa.
2. Observasi, yaitu mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang
akan dinilai oleh observer.
3. Metode tes, yaitu diambil dari hasil ulangan harian (UH) siswa pada akhir siklus II.
UH ini berisi 20 soal pilihan ganda (multiple choice) dengan 4 alternatif jawaban.
3.5.2

Penyusunan Instrumen Penelitian

 Ada dua jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur aktivitas dan hasil belajar
siswa, yaitu:
1. Tes prestasi berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan alternatif 4 jawaban.

2. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
 Uji Validitas
Uji validitas dapat dilakukan pada siswa diluar responden.
 Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, walaupun
dilakukan pada situasi yang berbeda. Untuk mengetahui reliabilitas soal tes maka
dilakukan uji coba tes kepada siswa diluar responden, kemudian data hasil uji coba
dianalisis menggunakan rumus. Hasil analisis tersebut nanti akan dikategorikan termasuk
tinggi, rendah, atau sedang.
3.6 Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan setiap kali pemberian tindakan berakhir. Data penelitian yang
terkumpul terdiri dari:
1. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa dianalisis secara deskriptif berdasarkan taraf keberhasilan
tindakan, yaitu dari frekuensi kemunculan descriptor pada lembar observasi, dihitung
dengan rumus:

Jumlah deskriptor yang muncul
x 100%
Jumlah siswa
Setelah dihitung dengan menggunakan rumus presentase di atas, maka akan dihitung
% Aktivitas siwa =

frekuensi total yang akan disesuaikan dengan kualitas aktivitas siswa yang dapat dilihat
pada table di bawah ini:
Pesentase aktivitaas
80 – 100%
60 – 79%
40 – 59%
10 – 39%
0 – 9%

Kualitas
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

(Sukrisdyana, 2002)
2. Hasil Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa dalam penelitian siklus II. Dimana untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa secara individu yaitu beracuan pada standar ketuntasan belajar minimum

(SKBM) yang telah ditetapkan di SMPN 1 Klampis Bangkalan yaitu 70. Dengan demikian
siswa akan dianggap lulus apabila telah mencapai nilai sama atau diatas SKBM. Selain itu
peningkatan prestasi belajar juga akan dilihat dari perbandingan rata-rata nilai ulangan harian
sebelum dan sesudah penerapan model TAI. Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan belajar
secara individu dan klasikal, digunakan rumus:
Ketuntasan belajar klasikal
Ketuntasan Belajar (KB) = (m : M) x 100%
Keterangan:

m = Jumlah siswa yang mempunyai nilai > 70
M = Jumlah siswa yang mengikuti tes
Tabel Penentuan Ketuntasan Belajar Siswa

.

Persentase Ketuntasan Belajar

Kriteria

Siswa
85 – 100%

Sangat Baik

70 – 84%

Baik

55 – 69%

Cukup

40 – 54%

Kurang

0 – 39%

Sangat Kurang