Gereja sebagai Agen Sosialisasi dan Mobilisasi Suara dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Tapanuli Tengah Kecamatan Sibabangun Tahun 2014

BAB II
PROFIL KECAMATAN SIBABANGUN

D. Profil Tapanuli Tengah
1. Sejarah singkat Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten tertua
di Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, wilayah
Tapanuli Tengah masuk Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang
residen yang berkedudukan di Sibolga. Salah satu putera daerah Tapanuli
tengah yang pernah duduk sebagai residen di Keresidenan Tapanuli adalah
Dr.Ferdinand Lumbantobing. Dipercaya sebagai menteri di zaman Orde
Lama dan permulaan Orde Baru, beliau dianugerahi gelar pahlawan
nasional dan dimakamkan di Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli
Tengah.
Jauh sebelumnya kawasan Tapanuli Tengah sekarang – tepatnya di
Barus – sudah dikenal sebagai pelabuhan laut yang masyhur di Pulau
Sumatera berabad-abad silam, juga sebagai salah satu pusat perdagangan
dan peradaban dunia. Ahli geografi Yunani, Claudios Ptolemaios pada
tahun 165 Masehi menguraikan Barus sebagai penghasil kapur barus
(camphor), suatu produk alamiah berbentuk kristal yang dihasilkan dari
get kemewahan para raja dan bangsawan Yunani, Romawi, Mesir, Persia,


dan lainnya pada saat itu. Kedudukan Barus kurang lebih seperti Paris saat
ini, yang terkenal dengan inovasi parfum mewahnya.
Selain Barus, dua daerah lainnya di Tapanuli Tengah, yaitu Sorkam
dan Mungkur sejak 3.000 tahun lalu juga dikenal karena ekspor kemenyan
dunia yang sangat digemari di Timur Tengah dan Mesir Kuno. Barus
menjadi sangat penting dalam sejarah peradaban di Indonesia karena
dipercaya sebagai tempat masuknya ajaran Islam pertama dan Katolik di
Nusantara. Yang jelas, dalam sejarah Pekabaran Injil di Tanah Batak, IL
Nomensen sebelumnya pernah berpos di Barus pada 1862. Pamor Barus
sebagai pelabuhan besar lambat laun surut seiring peradaban waktu.
Pelabuhan utama di jazirah Tapanuli kemudian berpindah ke Teluk
Tapianauli, persisnya Kota Sibolga 40.
Keresidenan Tapanuli beberapa kali mengalami perubahan
teritorial atau pembagian wilayah seiring proses pendudukan kolonia
Belanda di kawasan Tapanuli. Kawasan Tapanuli Tengah sebagai Daerah
Tingkat II baru tercermin melalui Staadblad No.563 tahun 1937.
Berdasarkan staadblad tersebut kawasan Tapanuli Tengah masuk dalam
Afdeling Sibolga yang terdiri dari dari Onder Distrik Sibolga, Lumut dan
Barus. Adapun afdeling lainnya selain Sibolga di Keresidenan Tapanuli

adalah Afdeling Nias, Sidempuan, dan Tanah Batak. Setelah kemerdekaan,
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah otonom dipertegas oleh

40

Jurnal. Penelitian Chapter II. Universitas Sumatera Utara

pemerintah dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan
daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 24 Agustus 1945 41.

2. Kondisi Alam
Secara geografis, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di antara
1°11’00” - 2°22’0” Lintang Utara dan 98°07’ - 98°12’ Bujur Timur.
Daerah ini terletak di pesisir pantai barat Pulau Sumatera dan sebagian
lainnya d pulau-pulau kecil. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah
sekitar 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000
km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan

Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah
Timur

dengan

Kabupaten

Tapanuli

Utara,

Kabupaten

Humbang

Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat, disebelah Selatan dengan
Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga
dan Samudera Indonesia.
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit dengan
ketinggian 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah


41

Badan Pusat Statistic. Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Angka 2014.

Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Klimatologi
Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagian besar wilayah kecamatan di
Kabupaten Tapanuli

Tengah

berbatasan dengan

lautan

sehingga

berpengaruh pada suhu udara yang tergolong tropis.
3. Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Tengah pertama kalinya terdiri atas 4

kecamatan, yaitu Sibolga, Lumut, Barus, dan Sorkam. Namun, seiring
perkembangan jaman, jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
kini telah mencapai 20 kecamatan, kita bisa lihat dari table berikut 42 ini:
Tabel 1.1
Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan Tahun 2013

Kecamatan/

Desa/ Village

Kelurahan/ Urban Village

Jumlah/ Total

(2)

(3)

(4)


Pinangsori

5

5

10

Badiri

7

2

9

Sibabangun

6


1

7

Lumut

5

1

6

District
(1)

42

BPS. Kecamatan Sibabangun Dalam Angka 2014.

Sukabangun


6

0

6

Pandan

2

20

22

Sarudik

1

4


5

Tukka

4

5

9

Tapian Nauli

8

1

9

Sitahuis


5

1

6

Kolang

12

2

14

Sorkam

17

4


21

Sorkam Barat

10

2

12

Pasaribu Tobing

9

0

9

Barus

11

2

13

Sosor Gadong

8

1

9

Andam Dewi

13

1

14

Barus Utara

6

0

6

Manduamas

17

3

20

Sirandorung

7

1

8

159

56

215

Tapanuli Tengah

Tabel 1.2
Luas Daerah menurut Kecamatan Tahun 2013

Kecamatan/

Luas/

% terhadap Total/

District

Area (km2)

Ratio on Total

(1)

(2)

(3)

Pinangsori

78,32

3,57

Badiri

129,49

5,90

Sibabangun

284,64

12,97

Lumut

105,98

4,83

Sukabangun

49,37

2,25

Pandan

36,31

1,65

Sarudik

25,92

1,18

Tukka

148,92

6,78

Tapian Nauli

83,01

3,78

Sitahuis

50,52

2,30

Kolang

400,65

18,25

Sorkam

116,25

5,30

Sorkam Barat

44,58

2,03

Pasaribu Tobing

103,36

4,71

Barus

21,81

0,99

Sosor Gadong

143,14

6,52

Andam Dewi

122,42

5,58

Barus Utara

63,02

2,87

Manduamas

99,55

4,54

Sirandorung

87,72

4,00

2 194,98

100,00

Tapanuli Tengah

Tabel 1.3
Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun
2013
Luas/ Area

Kecamatan/ District

km2

Populasi/ Population
%

Jumlah/ Total

%

Kepadatan Penduduk
(orang/km2)/Population
Density (person/km2)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Pinangsori

78,32

3,57

23 641

7,30

301,85

Badiri

129,49

5,90

22 990

7,10

177,54

Sibabangun

284,64

12,97

16 972

5,24

59,63

Lumut

105,98

4,83

11 800

3,64

111,34

Sukabangun

49,37

2,25

2 873

0,89

58,19

Pandan

36,31

1,65

51 174

15,79

1 409,36

Tukka

148,92

6,78

11 656

3,60

78,27

Sarudik

25,92

1,18

23 022

7,11

888,19

Tapian Nauli

83,01

3,78

18 808

5,80

226,58

Kolang

400,65

18,25

17 122

5,28

42,74

Sorkam

116,25

5,30

16 277

5,02

140,02

Sorkam Barat

44,58

2,03

14 949

4,61

335,33

Pasaribu Tobing

103,36

4,71

6 602

2,04

63,87

Barus

21,81

0,99

15 745

4,86

721,92

Sosor Gadong

143,14

6,52

12 687

3,92

88,63

Andam Dewi

122,42

5,58

14 306

4,42

116,86

Barus Utara

63,02

2,87

4 212

1,30

66,84

Manduamas

99,55

4,54

20 155

6,22

202,46

Sirandorung

87,72

4,06

13 859

4,28

157,99

2 194,98

100,00

324 006

100,00

147,61

Tapanuli Tengah

4. Keadaan Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2013 yang
dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah, jumlah
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang tersebar di 20 kecamatan
adalah 324 006 jiwa yang terdiri atas 162.603 laki-laki dan 161.403
perempuan. Pandan, Pinangsori, dan Sarudik adalah tiga kecamatan
dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, masingmasing berjumlah jiwa, 51 174 jiwa, 23 641 jiwa dan 23 022 jiwa.

Sedangkan kecamatan yang menjadi objek penelitian saya yaitu kecamatan
Sibabangun dengan jumlah penduduknya adalah sebesar 16 972 jiwa.
Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku
Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan
lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban
dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina
selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh
secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan
berbagai perubahan yang begitu cepat. Penduduk Tapanuli Tengah hidup
rukun dalam pluralisme yang dianut secara turun temurun. Penduduk
terbanyak dari suku Batak, dengan penganut agama Kristen sebagai
penduduk dengan jumlah terbesar disusul penganut agama Islam.
Penduduk hidup rukun dan damai, harmoni yang terbangun dari kesadaran
kearifan lokal sesama komponen bangsa. Batak Kristen dan Batak Islam
dalam kesehariannya masih bertahan dengan tatanan adat Dalihan Natolu,
sistem sosial budaya yang melekat sebagai penopang jati diri suku Batak
di mana saja berada. Berikut jumlah penduduk berdasarkan kelompok
unsur dan jenis kelamin.

Table 1.4
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2013

Kelompok Umur/ Age

Penduduk (orang)/ Population (person)

Group

Laki-laki/ Male

Perempuan/ Female

Jumlah/ Total

(1)

(2)

(3)

(4)

0-4

21 867

20 922

42 789

5-9

21 434

20 142

41 576

10-14

19 420

19 096

38 516

15-19

17 532

16 017

33 549

20-24

13 204

11 669

24 873

25-29

11 657

11 293

22 950

30-34

11 113

10 729

21 842

35-39

10 235

9 936

20 171

40-44

8 821

9 245

18 066

45-49

7 917

8 281

16 198

50-54

6 592

7 298

13 890

55-59

5 090

5 677

10 767

60-64

3 512

4 146

7 658

65-69

1 961

2 757

4 718

70-74

1 215

1 990

3 205

75+

1 035

2 203

3 238

E. Profil Kecamatan Sibabangun
1. Letak Geografis
Kecamatan Sibabangun terletak antara 02° 01’ - 2°22’0”
Lintang Utara dan 98° 22’ Bujur Timur. Letak kecamatan Sibabangun
0-800 meter dari atas permukaan. Kecamatan Sibabangun sebagian
besar berbukit dari 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh
wilayah kecamatan Sibabangun, 60, 56% berbukit dan bergelombang..
Klimatologi Kecamatan Sibabangun, sebagian besar wilayah desa di
Kecamatan Sibabangun dikelilingi oleh bebukitan yang masih
dipenuhi oleh pepohonan dan kecamatan terdekat dengan pesisir pantai
setelah kecamatan Pinangsori sehingga berpengaruh pada suhu udara
yang mengakibatkan suhu di siang hari sangat panas sementara di
malam hari cukup dingin.
Kecamatan Sibabangun berbatasan dengan kecamatan Suka
Bangun sebelah Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan sebelah selatan dan
kabupaten Tapanuli Utara sebelah timur.
Luas kecamatan Sibabangun sekitar 284,64 km2. Mombang
Boru merupakan kecamatan terluas di kecamatan Sibabangun yaitu

sekitar 43.29 km2. Dan kecamatan Anggoli merupakan kecamatan
yang tersempit yaitu 6.02 km2.
2. Pemerintahan
Kecamatan Sibabangun terdiri dari 7 desa. Yaitu Desa
Mombang Boru, desa Anggoli, desa Sibabangun, desa Simanosor,
desa Muara Sibuntuon, desa Sibio-bio dan desa Hutagur-gur.
Dengan luas wilayah 284.64 km2 yang didiami 16.972 jiwa
penduduk maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah sebesar 142 orang per km2. Yang paling
tinggi kepadatan penduduknya adalah kecamatan Pandan, yakini
sebesar 142 orang per km2, sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Kolang, yakni 42 orang per km2.
Untuk lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari table 1.5 berikut
ini:

Table 1.5

Luas Kecamatan Sibabangun menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2013 43

No.

Desa/Kelurahan

Luas (km2)

Rasio terhadap Total Luas
Kecamatan (%)

43

1.

Mombang Boru

43.29

15.21

2

Anggoli

6.02

2.11

BPS. Ibid. Hal. 2

3

Sibabangun

31.24

10.97

4

Simanosor

18.18

6.39

5

Muara Sibuntuan

36.05

12.67

6

Sibio-bio

114.15

40.10

7

Hutagur-gur

35.71

12.55

284.64

100

Sibabangun

3. Keadaan Penduduk
3.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat statistic
kabupaten Tapanuli Tengah yang diperoleh dari hasil pencacahan
Sensus Penduduk 2013, jumlah penduduk Kecamatan Sibabangun
yang tersebar di 7 kecamatan adalah 16.972 jiwa yang terdiri atas
8.409 laki-laki dan 8.564 perempuan. Sibabangun, Anggoli dan
Simanosor adalah tiga Desa dengan urutan teratas yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak, masing-masing berjumlah 5.888 jiwa,
2.717 jiwa, dan 2.563 jiwa. Sedangkan Desa yang paling sedikit
penduduknya adalah Mombang Boru, yaitu sebesar 1.027 jiwa. Untuk
lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari tabel 6 dan 7 berikut ini:

Tabel 1.6
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk 44
Desa/Kelurahan Tahun 2013

No.

44

Desa/Kelurahan

Luas (Km2)

Jumlah

Kepadatan

Penduduk

Penduduk

1

Mombang Boru

43.29

1.027

23.73

2

Anggoli

6.02

2.717

451.32

3

Sibabangun

31.24

5.888

188.47

4

Simanosor

18.18

2.563

140.97

5

Muara Sibuntuon

36.05

1.941

53.84

6

Sibio-bio

114.15

1.314

11.51

7

Hutagur-gur

35.71

1.522

42.62

Sibabangun

284.64

16.972

56.62

Badan Pusat Statistik. Ibid. Hal. 6

Gambar 1.7
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin 45
Desa/Kelurahan Tahun 2013

Jumlah
No.

Desa/Kelurahan

Laki-laki

Perempuan

Penduduk

509

518

1.027

1

Mombang Boru

2

Anggoli

1.337

1.381

2.717

3

Sibabangun

2.910

2.978

5.888

4

Simanosor

1.276

1.288

2.563

5

Muara Sibuntuon

965

976

1.941

6

Sibio-bio

637

677

1.314

7

Hutagur-gur

775

746

1.522

8.409

8.563

16.972

Sibabangun

3.2 Pekerjaan Penduduk
Penduduk dikecamatan Sibabangun mayoritas berfrofesi sebagai
petani. Hal ini karena pertanian merupakan sumber utama penghasilan dari
masyarakat itu sendiri. Petani yang terdiri dari petani menanam padi,
nelayan, kebun karet, kelapa sawit, coklat, kelapa, durian dan lain-lain.

45

Badan Pusat Statistik. Ibid.

Karet merupakan salah satu komoditas unggulan dari kecamatan
Sibabangun. Luas tanaman Karet Rakyat di kecamatan Sibabangun pada
tahun 2013 adalah 7.110 Ha dengan produksi 2.773 ton. Luas wilayah
tanaman kita lihat dari table 8 berikut:
Tabel 1.8
Luas Tanaman Keras Dirinci menurut Jenis Tanaman (Ha)
Desa/Kelurahan Tahun 2013

No.

Desa/Kelurahan

Kelapa

Karet

Kopi

Coklat

Kemiri

Pinang

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Mombang Boru

15

518

-

14

2

10

2

Anggoli

10

275

-

17

1

7

3

Sibabangun

59

1.833

-

20

2

15

4

Simanosor

18

893

1

12

1

10

5

Muara Sibuntuon

5

995

1

4

1

6

6

Sibio-bio

4

1.189

1

3

-

7

7

Hutagur-gur

5

1.447

2

15

3

6

3.3 Agama Penduduk
Penduduk Kecamatan Sibabangun memiliki mayoritas agama Islam
dan Kristen Protestan. Sedangkan agama lain yang dianut oleh penduduk

kecamatan Sibabangun yaitu Kristen Katolik. Sementara agama Budha dan
Hindu sebagai agama yang diakui dinegara Indonesia tidak ada disana.
Hal ini dipengaruhi oleh suku atau etnis yang ada disana. Mayoritas suku
yang ada di kecamatan Sibabangun adalah suku Batak Toba, Batak
Mandailing dan Nias. Sementara suku minoritas adalah suku Jawa, batak
Karo dan batak Angkola. Suku asli penduduk kecamatan Sibabangun
adalah batak Toba. Sementara yang lain merupakan suku pendatang dari
berbagai daerah. Suku Mandailing merupakan pendatang dari daerah
tetangga, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan. Sementara suku nias
merupakan pendatang dari pulau Nias.
Persentase agama yang dianut oleh penduduk kecamatan
Sibabangun bisa kita lihat dari table 9 berikut:
Table 1.9
Persentase Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan yang Dianut
Desa/Kelurahan Tahun 2013
Kristen

Kristen

No.

Desa/Kelurahan

Islam

Katolik

Protestan

Hindu

Budha

Jumlah

1.

Mombang Boru

55.0

1.0

44.0

-

-

100

2

Anggoli

70.0

1.0

29.0

-

-

100

3

Sibabangun

60.0

1.0

39.0

-

-

100

4

Simanosor

50.0

1.0

49.0

-

-

100

5

Muara

20.0

1.0

79.0

-

-

100

Sibuntuan
6

Sibio-bio

-

2.0

98.0

-

-

100

7

Hutagur-gur

-

1.0

99.0

-

-

100

37.0

1.2

61.8

-

-

100

Sibabangun

F. Profil Gereja Sibabangun
1. Jumlah Gereja di Kecamatan Sibabangun
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Camat Sibabangun
mengatakan bahwa jumlah Gereja yang ada di kecamatan Sibabangun
sebanyak 39 Gereja yang tersebar di 7 desa. Gereja terbanyak berada di
Sibio-bio yaitu 8 Gereja. Hal ini dikarenakan, mayoritas suku yang ada di
Sibio-bio adalah suku Nias. Suku Nias pada umumnya adalah penganut
dari agama Kristen.
Jumlah Gereja di setiap desa yang ada di kecamatan Sibabangun
dapat kita lihat dari table 10 berikut ini:

Tabel 1.10
Daftar Gereja se kecamatan Sibabangun
No.

1

Nama Desa

Mombang Boru

Nama Gereja

1. GBI Mombang Boru
2. GPDI Mombang Boru
3. HKBP Mombang Boru

2

Anggoli

1. Katolik Suka Rame
2. HKBP Suka Rame
3. GBI Suka Rame
4. GKPI Suka Rame
5. BNKP Suka Rame

3

Sibabangun

1. HKBP Sibabangun
2. HKBP Kampung Baru
3. GKPA Sikkam
4. HKBP Rawa Genjer
5. GPI Rawa Genjer
6. Katolik RawaGenjer

7. GBI Sikkam

4

Simanosor

1. HKBP Simanosor
2. BNKP Simanosor
3. GPDI Simanosor
4. GKPI Simanosor
5. Katolik Simanosor

5

Muara Sibuntuan

1. GBI Muara Sibuntuon
2. BNKP Muara Sibuntuon
3. BNKP Faokmahoda
4. BNKP Sibuntuan
5. BNKP Muara
6. BNKP Sosopan

6

Sibio-bio

1. BNKP Hosana
2. GTDI Simarsakbosi
3. Katolik Simarsakbosi
4. BNKP Simarsakbosi
5. BNKP Efrata

6. Katolik Pintu Sosopan
7. Katolik Sibio-bio
8. GBI Sibio-bio

7

Hutagur-gur

1. HKPB Hutagur-gur
2. BNKPI Hutagur-gur
3. GPI Hutagur-gur
4. GKII Hutagur-gur
5. GPDI Gunung Serasi