Gereja sebagai Agen Sosialisasi dan Mobilisasi Suara dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Tapanuli Tengah Kecamatan Sibabangun Tahun 2014
BAB II
PROFIL KECAMATAN SIBABANGUN
D. Profil Tapanuli Tengah
1. Sejarah singkat Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten tertua
di Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, wilayah
Tapanuli Tengah masuk Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang
residen yang berkedudukan di Sibolga. Salah satu putera daerah Tapanuli
tengah yang pernah duduk sebagai residen di Keresidenan Tapanuli adalah
Dr.Ferdinand Lumbantobing. Dipercaya sebagai menteri di zaman Orde
Lama dan permulaan Orde Baru, beliau dianugerahi gelar pahlawan
nasional dan dimakamkan di Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli
Tengah.
Jauh sebelumnya kawasan Tapanuli Tengah sekarang – tepatnya di
Barus – sudah dikenal sebagai pelabuhan laut yang masyhur di Pulau
Sumatera berabad-abad silam, juga sebagai salah satu pusat perdagangan
dan peradaban dunia. Ahli geografi Yunani, Claudios Ptolemaios pada
tahun 165 Masehi menguraikan Barus sebagai penghasil kapur barus
(camphor), suatu produk alamiah berbentuk kristal yang dihasilkan dari
get kemewahan para raja dan bangsawan Yunani, Romawi, Mesir, Persia,
dan lainnya pada saat itu. Kedudukan Barus kurang lebih seperti Paris saat
ini, yang terkenal dengan inovasi parfum mewahnya.
Selain Barus, dua daerah lainnya di Tapanuli Tengah, yaitu Sorkam
dan Mungkur sejak 3.000 tahun lalu juga dikenal karena ekspor kemenyan
dunia yang sangat digemari di Timur Tengah dan Mesir Kuno. Barus
menjadi sangat penting dalam sejarah peradaban di Indonesia karena
dipercaya sebagai tempat masuknya ajaran Islam pertama dan Katolik di
Nusantara. Yang jelas, dalam sejarah Pekabaran Injil di Tanah Batak, IL
Nomensen sebelumnya pernah berpos di Barus pada 1862. Pamor Barus
sebagai pelabuhan besar lambat laun surut seiring peradaban waktu.
Pelabuhan utama di jazirah Tapanuli kemudian berpindah ke Teluk
Tapianauli, persisnya Kota Sibolga 40.
Keresidenan Tapanuli beberapa kali mengalami perubahan
teritorial atau pembagian wilayah seiring proses pendudukan kolonia
Belanda di kawasan Tapanuli. Kawasan Tapanuli Tengah sebagai Daerah
Tingkat II baru tercermin melalui Staadblad No.563 tahun 1937.
Berdasarkan staadblad tersebut kawasan Tapanuli Tengah masuk dalam
Afdeling Sibolga yang terdiri dari dari Onder Distrik Sibolga, Lumut dan
Barus. Adapun afdeling lainnya selain Sibolga di Keresidenan Tapanuli
adalah Afdeling Nias, Sidempuan, dan Tanah Batak. Setelah kemerdekaan,
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah otonom dipertegas oleh
40
Jurnal. Penelitian Chapter II. Universitas Sumatera Utara
pemerintah dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan
daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 24 Agustus 1945 41.
2. Kondisi Alam
Secara geografis, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di antara
1°11’00” - 2°22’0” Lintang Utara dan 98°07’ - 98°12’ Bujur Timur.
Daerah ini terletak di pesisir pantai barat Pulau Sumatera dan sebagian
lainnya d pulau-pulau kecil. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah
sekitar 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000
km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan
Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah
Timur
dengan
Kabupaten
Tapanuli
Utara,
Kabupaten
Humbang
Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat, disebelah Selatan dengan
Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga
dan Samudera Indonesia.
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit dengan
ketinggian 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah
41
Badan Pusat Statistic. Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Angka 2014.
Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Klimatologi
Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagian besar wilayah kecamatan di
Kabupaten Tapanuli
Tengah
berbatasan dengan
lautan
sehingga
berpengaruh pada suhu udara yang tergolong tropis.
3. Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Tengah pertama kalinya terdiri atas 4
kecamatan, yaitu Sibolga, Lumut, Barus, dan Sorkam. Namun, seiring
perkembangan jaman, jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
kini telah mencapai 20 kecamatan, kita bisa lihat dari table berikut 42 ini:
Tabel 1.1
Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan/
Desa/ Village
Kelurahan/ Urban Village
Jumlah/ Total
(2)
(3)
(4)
Pinangsori
5
5
10
Badiri
7
2
9
Sibabangun
6
1
7
Lumut
5
1
6
District
(1)
42
BPS. Kecamatan Sibabangun Dalam Angka 2014.
Sukabangun
6
0
6
Pandan
2
20
22
Sarudik
1
4
5
Tukka
4
5
9
Tapian Nauli
8
1
9
Sitahuis
5
1
6
Kolang
12
2
14
Sorkam
17
4
21
Sorkam Barat
10
2
12
Pasaribu Tobing
9
0
9
Barus
11
2
13
Sosor Gadong
8
1
9
Andam Dewi
13
1
14
Barus Utara
6
0
6
Manduamas
17
3
20
Sirandorung
7
1
8
159
56
215
Tapanuli Tengah
Tabel 1.2
Luas Daerah menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan/
Luas/
% terhadap Total/
District
Area (km2)
Ratio on Total
(1)
(2)
(3)
Pinangsori
78,32
3,57
Badiri
129,49
5,90
Sibabangun
284,64
12,97
Lumut
105,98
4,83
Sukabangun
49,37
2,25
Pandan
36,31
1,65
Sarudik
25,92
1,18
Tukka
148,92
6,78
Tapian Nauli
83,01
3,78
Sitahuis
50,52
2,30
Kolang
400,65
18,25
Sorkam
116,25
5,30
Sorkam Barat
44,58
2,03
Pasaribu Tobing
103,36
4,71
Barus
21,81
0,99
Sosor Gadong
143,14
6,52
Andam Dewi
122,42
5,58
Barus Utara
63,02
2,87
Manduamas
99,55
4,54
Sirandorung
87,72
4,00
2 194,98
100,00
Tapanuli Tengah
Tabel 1.3
Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun
2013
Luas/ Area
Kecamatan/ District
km2
Populasi/ Population
%
Jumlah/ Total
%
Kepadatan Penduduk
(orang/km2)/Population
Density (person/km2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pinangsori
78,32
3,57
23 641
7,30
301,85
Badiri
129,49
5,90
22 990
7,10
177,54
Sibabangun
284,64
12,97
16 972
5,24
59,63
Lumut
105,98
4,83
11 800
3,64
111,34
Sukabangun
49,37
2,25
2 873
0,89
58,19
Pandan
36,31
1,65
51 174
15,79
1 409,36
Tukka
148,92
6,78
11 656
3,60
78,27
Sarudik
25,92
1,18
23 022
7,11
888,19
Tapian Nauli
83,01
3,78
18 808
5,80
226,58
Kolang
400,65
18,25
17 122
5,28
42,74
Sorkam
116,25
5,30
16 277
5,02
140,02
Sorkam Barat
44,58
2,03
14 949
4,61
335,33
Pasaribu Tobing
103,36
4,71
6 602
2,04
63,87
Barus
21,81
0,99
15 745
4,86
721,92
Sosor Gadong
143,14
6,52
12 687
3,92
88,63
Andam Dewi
122,42
5,58
14 306
4,42
116,86
Barus Utara
63,02
2,87
4 212
1,30
66,84
Manduamas
99,55
4,54
20 155
6,22
202,46
Sirandorung
87,72
4,06
13 859
4,28
157,99
2 194,98
100,00
324 006
100,00
147,61
Tapanuli Tengah
4. Keadaan Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2013 yang
dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah, jumlah
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang tersebar di 20 kecamatan
adalah 324 006 jiwa yang terdiri atas 162.603 laki-laki dan 161.403
perempuan. Pandan, Pinangsori, dan Sarudik adalah tiga kecamatan
dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, masingmasing berjumlah jiwa, 51 174 jiwa, 23 641 jiwa dan 23 022 jiwa.
Sedangkan kecamatan yang menjadi objek penelitian saya yaitu kecamatan
Sibabangun dengan jumlah penduduknya adalah sebesar 16 972 jiwa.
Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku
Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan
lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban
dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina
selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh
secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan
berbagai perubahan yang begitu cepat. Penduduk Tapanuli Tengah hidup
rukun dalam pluralisme yang dianut secara turun temurun. Penduduk
terbanyak dari suku Batak, dengan penganut agama Kristen sebagai
penduduk dengan jumlah terbesar disusul penganut agama Islam.
Penduduk hidup rukun dan damai, harmoni yang terbangun dari kesadaran
kearifan lokal sesama komponen bangsa. Batak Kristen dan Batak Islam
dalam kesehariannya masih bertahan dengan tatanan adat Dalihan Natolu,
sistem sosial budaya yang melekat sebagai penopang jati diri suku Batak
di mana saja berada. Berikut jumlah penduduk berdasarkan kelompok
unsur dan jenis kelamin.
Table 1.4
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2013
Kelompok Umur/ Age
Penduduk (orang)/ Population (person)
Group
Laki-laki/ Male
Perempuan/ Female
Jumlah/ Total
(1)
(2)
(3)
(4)
0-4
21 867
20 922
42 789
5-9
21 434
20 142
41 576
10-14
19 420
19 096
38 516
15-19
17 532
16 017
33 549
20-24
13 204
11 669
24 873
25-29
11 657
11 293
22 950
30-34
11 113
10 729
21 842
35-39
10 235
9 936
20 171
40-44
8 821
9 245
18 066
45-49
7 917
8 281
16 198
50-54
6 592
7 298
13 890
55-59
5 090
5 677
10 767
60-64
3 512
4 146
7 658
65-69
1 961
2 757
4 718
70-74
1 215
1 990
3 205
75+
1 035
2 203
3 238
E. Profil Kecamatan Sibabangun
1. Letak Geografis
Kecamatan Sibabangun terletak antara 02° 01’ - 2°22’0”
Lintang Utara dan 98° 22’ Bujur Timur. Letak kecamatan Sibabangun
0-800 meter dari atas permukaan. Kecamatan Sibabangun sebagian
besar berbukit dari 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh
wilayah kecamatan Sibabangun, 60, 56% berbukit dan bergelombang..
Klimatologi Kecamatan Sibabangun, sebagian besar wilayah desa di
Kecamatan Sibabangun dikelilingi oleh bebukitan yang masih
dipenuhi oleh pepohonan dan kecamatan terdekat dengan pesisir pantai
setelah kecamatan Pinangsori sehingga berpengaruh pada suhu udara
yang mengakibatkan suhu di siang hari sangat panas sementara di
malam hari cukup dingin.
Kecamatan Sibabangun berbatasan dengan kecamatan Suka
Bangun sebelah Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan sebelah selatan dan
kabupaten Tapanuli Utara sebelah timur.
Luas kecamatan Sibabangun sekitar 284,64 km2. Mombang
Boru merupakan kecamatan terluas di kecamatan Sibabangun yaitu
sekitar 43.29 km2. Dan kecamatan Anggoli merupakan kecamatan
yang tersempit yaitu 6.02 km2.
2. Pemerintahan
Kecamatan Sibabangun terdiri dari 7 desa. Yaitu Desa
Mombang Boru, desa Anggoli, desa Sibabangun, desa Simanosor,
desa Muara Sibuntuon, desa Sibio-bio dan desa Hutagur-gur.
Dengan luas wilayah 284.64 km2 yang didiami 16.972 jiwa
penduduk maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah sebesar 142 orang per km2. Yang paling
tinggi kepadatan penduduknya adalah kecamatan Pandan, yakini
sebesar 142 orang per km2, sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Kolang, yakni 42 orang per km2.
Untuk lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari table 1.5 berikut
ini:
Table 1.5
Luas Kecamatan Sibabangun menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2013 43
No.
Desa/Kelurahan
Luas (km2)
Rasio terhadap Total Luas
Kecamatan (%)
43
1.
Mombang Boru
43.29
15.21
2
Anggoli
6.02
2.11
BPS. Ibid. Hal. 2
3
Sibabangun
31.24
10.97
4
Simanosor
18.18
6.39
5
Muara Sibuntuan
36.05
12.67
6
Sibio-bio
114.15
40.10
7
Hutagur-gur
35.71
12.55
284.64
100
Sibabangun
3. Keadaan Penduduk
3.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat statistic
kabupaten Tapanuli Tengah yang diperoleh dari hasil pencacahan
Sensus Penduduk 2013, jumlah penduduk Kecamatan Sibabangun
yang tersebar di 7 kecamatan adalah 16.972 jiwa yang terdiri atas
8.409 laki-laki dan 8.564 perempuan. Sibabangun, Anggoli dan
Simanosor adalah tiga Desa dengan urutan teratas yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak, masing-masing berjumlah 5.888 jiwa,
2.717 jiwa, dan 2.563 jiwa. Sedangkan Desa yang paling sedikit
penduduknya adalah Mombang Boru, yaitu sebesar 1.027 jiwa. Untuk
lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari tabel 6 dan 7 berikut ini:
Tabel 1.6
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk 44
Desa/Kelurahan Tahun 2013
No.
44
Desa/Kelurahan
Luas (Km2)
Jumlah
Kepadatan
Penduduk
Penduduk
1
Mombang Boru
43.29
1.027
23.73
2
Anggoli
6.02
2.717
451.32
3
Sibabangun
31.24
5.888
188.47
4
Simanosor
18.18
2.563
140.97
5
Muara Sibuntuon
36.05
1.941
53.84
6
Sibio-bio
114.15
1.314
11.51
7
Hutagur-gur
35.71
1.522
42.62
Sibabangun
284.64
16.972
56.62
Badan Pusat Statistik. Ibid. Hal. 6
Gambar 1.7
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin 45
Desa/Kelurahan Tahun 2013
Jumlah
No.
Desa/Kelurahan
Laki-laki
Perempuan
Penduduk
509
518
1.027
1
Mombang Boru
2
Anggoli
1.337
1.381
2.717
3
Sibabangun
2.910
2.978
5.888
4
Simanosor
1.276
1.288
2.563
5
Muara Sibuntuon
965
976
1.941
6
Sibio-bio
637
677
1.314
7
Hutagur-gur
775
746
1.522
8.409
8.563
16.972
Sibabangun
3.2 Pekerjaan Penduduk
Penduduk dikecamatan Sibabangun mayoritas berfrofesi sebagai
petani. Hal ini karena pertanian merupakan sumber utama penghasilan dari
masyarakat itu sendiri. Petani yang terdiri dari petani menanam padi,
nelayan, kebun karet, kelapa sawit, coklat, kelapa, durian dan lain-lain.
45
Badan Pusat Statistik. Ibid.
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan dari kecamatan
Sibabangun. Luas tanaman Karet Rakyat di kecamatan Sibabangun pada
tahun 2013 adalah 7.110 Ha dengan produksi 2.773 ton. Luas wilayah
tanaman kita lihat dari table 8 berikut:
Tabel 1.8
Luas Tanaman Keras Dirinci menurut Jenis Tanaman (Ha)
Desa/Kelurahan Tahun 2013
No.
Desa/Kelurahan
Kelapa
Karet
Kopi
Coklat
Kemiri
Pinang
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Mombang Boru
15
518
-
14
2
10
2
Anggoli
10
275
-
17
1
7
3
Sibabangun
59
1.833
-
20
2
15
4
Simanosor
18
893
1
12
1
10
5
Muara Sibuntuon
5
995
1
4
1
6
6
Sibio-bio
4
1.189
1
3
-
7
7
Hutagur-gur
5
1.447
2
15
3
6
3.3 Agama Penduduk
Penduduk Kecamatan Sibabangun memiliki mayoritas agama Islam
dan Kristen Protestan. Sedangkan agama lain yang dianut oleh penduduk
kecamatan Sibabangun yaitu Kristen Katolik. Sementara agama Budha dan
Hindu sebagai agama yang diakui dinegara Indonesia tidak ada disana.
Hal ini dipengaruhi oleh suku atau etnis yang ada disana. Mayoritas suku
yang ada di kecamatan Sibabangun adalah suku Batak Toba, Batak
Mandailing dan Nias. Sementara suku minoritas adalah suku Jawa, batak
Karo dan batak Angkola. Suku asli penduduk kecamatan Sibabangun
adalah batak Toba. Sementara yang lain merupakan suku pendatang dari
berbagai daerah. Suku Mandailing merupakan pendatang dari daerah
tetangga, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan. Sementara suku nias
merupakan pendatang dari pulau Nias.
Persentase agama yang dianut oleh penduduk kecamatan
Sibabangun bisa kita lihat dari table 9 berikut:
Table 1.9
Persentase Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan yang Dianut
Desa/Kelurahan Tahun 2013
Kristen
Kristen
No.
Desa/Kelurahan
Islam
Katolik
Protestan
Hindu
Budha
Jumlah
1.
Mombang Boru
55.0
1.0
44.0
-
-
100
2
Anggoli
70.0
1.0
29.0
-
-
100
3
Sibabangun
60.0
1.0
39.0
-
-
100
4
Simanosor
50.0
1.0
49.0
-
-
100
5
Muara
20.0
1.0
79.0
-
-
100
Sibuntuan
6
Sibio-bio
-
2.0
98.0
-
-
100
7
Hutagur-gur
-
1.0
99.0
-
-
100
37.0
1.2
61.8
-
-
100
Sibabangun
F. Profil Gereja Sibabangun
1. Jumlah Gereja di Kecamatan Sibabangun
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Camat Sibabangun
mengatakan bahwa jumlah Gereja yang ada di kecamatan Sibabangun
sebanyak 39 Gereja yang tersebar di 7 desa. Gereja terbanyak berada di
Sibio-bio yaitu 8 Gereja. Hal ini dikarenakan, mayoritas suku yang ada di
Sibio-bio adalah suku Nias. Suku Nias pada umumnya adalah penganut
dari agama Kristen.
Jumlah Gereja di setiap desa yang ada di kecamatan Sibabangun
dapat kita lihat dari table 10 berikut ini:
Tabel 1.10
Daftar Gereja se kecamatan Sibabangun
No.
1
Nama Desa
Mombang Boru
Nama Gereja
1. GBI Mombang Boru
2. GPDI Mombang Boru
3. HKBP Mombang Boru
2
Anggoli
1. Katolik Suka Rame
2. HKBP Suka Rame
3. GBI Suka Rame
4. GKPI Suka Rame
5. BNKP Suka Rame
3
Sibabangun
1. HKBP Sibabangun
2. HKBP Kampung Baru
3. GKPA Sikkam
4. HKBP Rawa Genjer
5. GPI Rawa Genjer
6. Katolik RawaGenjer
7. GBI Sikkam
4
Simanosor
1. HKBP Simanosor
2. BNKP Simanosor
3. GPDI Simanosor
4. GKPI Simanosor
5. Katolik Simanosor
5
Muara Sibuntuan
1. GBI Muara Sibuntuon
2. BNKP Muara Sibuntuon
3. BNKP Faokmahoda
4. BNKP Sibuntuan
5. BNKP Muara
6. BNKP Sosopan
6
Sibio-bio
1. BNKP Hosana
2. GTDI Simarsakbosi
3. Katolik Simarsakbosi
4. BNKP Simarsakbosi
5. BNKP Efrata
6. Katolik Pintu Sosopan
7. Katolik Sibio-bio
8. GBI Sibio-bio
7
Hutagur-gur
1. HKPB Hutagur-gur
2. BNKPI Hutagur-gur
3. GPI Hutagur-gur
4. GKII Hutagur-gur
5. GPDI Gunung Serasi
PROFIL KECAMATAN SIBABANGUN
D. Profil Tapanuli Tengah
1. Sejarah singkat Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten tertua
di Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, wilayah
Tapanuli Tengah masuk Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang
residen yang berkedudukan di Sibolga. Salah satu putera daerah Tapanuli
tengah yang pernah duduk sebagai residen di Keresidenan Tapanuli adalah
Dr.Ferdinand Lumbantobing. Dipercaya sebagai menteri di zaman Orde
Lama dan permulaan Orde Baru, beliau dianugerahi gelar pahlawan
nasional dan dimakamkan di Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli
Tengah.
Jauh sebelumnya kawasan Tapanuli Tengah sekarang – tepatnya di
Barus – sudah dikenal sebagai pelabuhan laut yang masyhur di Pulau
Sumatera berabad-abad silam, juga sebagai salah satu pusat perdagangan
dan peradaban dunia. Ahli geografi Yunani, Claudios Ptolemaios pada
tahun 165 Masehi menguraikan Barus sebagai penghasil kapur barus
(camphor), suatu produk alamiah berbentuk kristal yang dihasilkan dari
get kemewahan para raja dan bangsawan Yunani, Romawi, Mesir, Persia,
dan lainnya pada saat itu. Kedudukan Barus kurang lebih seperti Paris saat
ini, yang terkenal dengan inovasi parfum mewahnya.
Selain Barus, dua daerah lainnya di Tapanuli Tengah, yaitu Sorkam
dan Mungkur sejak 3.000 tahun lalu juga dikenal karena ekspor kemenyan
dunia yang sangat digemari di Timur Tengah dan Mesir Kuno. Barus
menjadi sangat penting dalam sejarah peradaban di Indonesia karena
dipercaya sebagai tempat masuknya ajaran Islam pertama dan Katolik di
Nusantara. Yang jelas, dalam sejarah Pekabaran Injil di Tanah Batak, IL
Nomensen sebelumnya pernah berpos di Barus pada 1862. Pamor Barus
sebagai pelabuhan besar lambat laun surut seiring peradaban waktu.
Pelabuhan utama di jazirah Tapanuli kemudian berpindah ke Teluk
Tapianauli, persisnya Kota Sibolga 40.
Keresidenan Tapanuli beberapa kali mengalami perubahan
teritorial atau pembagian wilayah seiring proses pendudukan kolonia
Belanda di kawasan Tapanuli. Kawasan Tapanuli Tengah sebagai Daerah
Tingkat II baru tercermin melalui Staadblad No.563 tahun 1937.
Berdasarkan staadblad tersebut kawasan Tapanuli Tengah masuk dalam
Afdeling Sibolga yang terdiri dari dari Onder Distrik Sibolga, Lumut dan
Barus. Adapun afdeling lainnya selain Sibolga di Keresidenan Tapanuli
adalah Afdeling Nias, Sidempuan, dan Tanah Batak. Setelah kemerdekaan,
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah otonom dipertegas oleh
40
Jurnal. Penelitian Chapter II. Universitas Sumatera Utara
pemerintah dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan
daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 24 Agustus 1945 41.
2. Kondisi Alam
Secara geografis, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di antara
1°11’00” - 2°22’0” Lintang Utara dan 98°07’ - 98°12’ Bujur Timur.
Daerah ini terletak di pesisir pantai barat Pulau Sumatera dan sebagian
lainnya d pulau-pulau kecil. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah
sekitar 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000
km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan
Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah
Timur
dengan
Kabupaten
Tapanuli
Utara,
Kabupaten
Humbang
Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat, disebelah Selatan dengan
Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga
dan Samudera Indonesia.
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit dengan
ketinggian 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah
41
Badan Pusat Statistic. Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Angka 2014.
Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Klimatologi
Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagian besar wilayah kecamatan di
Kabupaten Tapanuli
Tengah
berbatasan dengan
lautan
sehingga
berpengaruh pada suhu udara yang tergolong tropis.
3. Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Tengah pertama kalinya terdiri atas 4
kecamatan, yaitu Sibolga, Lumut, Barus, dan Sorkam. Namun, seiring
perkembangan jaman, jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
kini telah mencapai 20 kecamatan, kita bisa lihat dari table berikut 42 ini:
Tabel 1.1
Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan/
Desa/ Village
Kelurahan/ Urban Village
Jumlah/ Total
(2)
(3)
(4)
Pinangsori
5
5
10
Badiri
7
2
9
Sibabangun
6
1
7
Lumut
5
1
6
District
(1)
42
BPS. Kecamatan Sibabangun Dalam Angka 2014.
Sukabangun
6
0
6
Pandan
2
20
22
Sarudik
1
4
5
Tukka
4
5
9
Tapian Nauli
8
1
9
Sitahuis
5
1
6
Kolang
12
2
14
Sorkam
17
4
21
Sorkam Barat
10
2
12
Pasaribu Tobing
9
0
9
Barus
11
2
13
Sosor Gadong
8
1
9
Andam Dewi
13
1
14
Barus Utara
6
0
6
Manduamas
17
3
20
Sirandorung
7
1
8
159
56
215
Tapanuli Tengah
Tabel 1.2
Luas Daerah menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan/
Luas/
% terhadap Total/
District
Area (km2)
Ratio on Total
(1)
(2)
(3)
Pinangsori
78,32
3,57
Badiri
129,49
5,90
Sibabangun
284,64
12,97
Lumut
105,98
4,83
Sukabangun
49,37
2,25
Pandan
36,31
1,65
Sarudik
25,92
1,18
Tukka
148,92
6,78
Tapian Nauli
83,01
3,78
Sitahuis
50,52
2,30
Kolang
400,65
18,25
Sorkam
116,25
5,30
Sorkam Barat
44,58
2,03
Pasaribu Tobing
103,36
4,71
Barus
21,81
0,99
Sosor Gadong
143,14
6,52
Andam Dewi
122,42
5,58
Barus Utara
63,02
2,87
Manduamas
99,55
4,54
Sirandorung
87,72
4,00
2 194,98
100,00
Tapanuli Tengah
Tabel 1.3
Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun
2013
Luas/ Area
Kecamatan/ District
km2
Populasi/ Population
%
Jumlah/ Total
%
Kepadatan Penduduk
(orang/km2)/Population
Density (person/km2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pinangsori
78,32
3,57
23 641
7,30
301,85
Badiri
129,49
5,90
22 990
7,10
177,54
Sibabangun
284,64
12,97
16 972
5,24
59,63
Lumut
105,98
4,83
11 800
3,64
111,34
Sukabangun
49,37
2,25
2 873
0,89
58,19
Pandan
36,31
1,65
51 174
15,79
1 409,36
Tukka
148,92
6,78
11 656
3,60
78,27
Sarudik
25,92
1,18
23 022
7,11
888,19
Tapian Nauli
83,01
3,78
18 808
5,80
226,58
Kolang
400,65
18,25
17 122
5,28
42,74
Sorkam
116,25
5,30
16 277
5,02
140,02
Sorkam Barat
44,58
2,03
14 949
4,61
335,33
Pasaribu Tobing
103,36
4,71
6 602
2,04
63,87
Barus
21,81
0,99
15 745
4,86
721,92
Sosor Gadong
143,14
6,52
12 687
3,92
88,63
Andam Dewi
122,42
5,58
14 306
4,42
116,86
Barus Utara
63,02
2,87
4 212
1,30
66,84
Manduamas
99,55
4,54
20 155
6,22
202,46
Sirandorung
87,72
4,06
13 859
4,28
157,99
2 194,98
100,00
324 006
100,00
147,61
Tapanuli Tengah
4. Keadaan Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2013 yang
dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah, jumlah
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang tersebar di 20 kecamatan
adalah 324 006 jiwa yang terdiri atas 162.603 laki-laki dan 161.403
perempuan. Pandan, Pinangsori, dan Sarudik adalah tiga kecamatan
dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, masingmasing berjumlah jiwa, 51 174 jiwa, 23 641 jiwa dan 23 022 jiwa.
Sedangkan kecamatan yang menjadi objek penelitian saya yaitu kecamatan
Sibabangun dengan jumlah penduduknya adalah sebesar 16 972 jiwa.
Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku
Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan
lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban
dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina
selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh
secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan
berbagai perubahan yang begitu cepat. Penduduk Tapanuli Tengah hidup
rukun dalam pluralisme yang dianut secara turun temurun. Penduduk
terbanyak dari suku Batak, dengan penganut agama Kristen sebagai
penduduk dengan jumlah terbesar disusul penganut agama Islam.
Penduduk hidup rukun dan damai, harmoni yang terbangun dari kesadaran
kearifan lokal sesama komponen bangsa. Batak Kristen dan Batak Islam
dalam kesehariannya masih bertahan dengan tatanan adat Dalihan Natolu,
sistem sosial budaya yang melekat sebagai penopang jati diri suku Batak
di mana saja berada. Berikut jumlah penduduk berdasarkan kelompok
unsur dan jenis kelamin.
Table 1.4
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2013
Kelompok Umur/ Age
Penduduk (orang)/ Population (person)
Group
Laki-laki/ Male
Perempuan/ Female
Jumlah/ Total
(1)
(2)
(3)
(4)
0-4
21 867
20 922
42 789
5-9
21 434
20 142
41 576
10-14
19 420
19 096
38 516
15-19
17 532
16 017
33 549
20-24
13 204
11 669
24 873
25-29
11 657
11 293
22 950
30-34
11 113
10 729
21 842
35-39
10 235
9 936
20 171
40-44
8 821
9 245
18 066
45-49
7 917
8 281
16 198
50-54
6 592
7 298
13 890
55-59
5 090
5 677
10 767
60-64
3 512
4 146
7 658
65-69
1 961
2 757
4 718
70-74
1 215
1 990
3 205
75+
1 035
2 203
3 238
E. Profil Kecamatan Sibabangun
1. Letak Geografis
Kecamatan Sibabangun terletak antara 02° 01’ - 2°22’0”
Lintang Utara dan 98° 22’ Bujur Timur. Letak kecamatan Sibabangun
0-800 meter dari atas permukaan. Kecamatan Sibabangun sebagian
besar berbukit dari 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh
wilayah kecamatan Sibabangun, 60, 56% berbukit dan bergelombang..
Klimatologi Kecamatan Sibabangun, sebagian besar wilayah desa di
Kecamatan Sibabangun dikelilingi oleh bebukitan yang masih
dipenuhi oleh pepohonan dan kecamatan terdekat dengan pesisir pantai
setelah kecamatan Pinangsori sehingga berpengaruh pada suhu udara
yang mengakibatkan suhu di siang hari sangat panas sementara di
malam hari cukup dingin.
Kecamatan Sibabangun berbatasan dengan kecamatan Suka
Bangun sebelah Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan sebelah selatan dan
kabupaten Tapanuli Utara sebelah timur.
Luas kecamatan Sibabangun sekitar 284,64 km2. Mombang
Boru merupakan kecamatan terluas di kecamatan Sibabangun yaitu
sekitar 43.29 km2. Dan kecamatan Anggoli merupakan kecamatan
yang tersempit yaitu 6.02 km2.
2. Pemerintahan
Kecamatan Sibabangun terdiri dari 7 desa. Yaitu Desa
Mombang Boru, desa Anggoli, desa Sibabangun, desa Simanosor,
desa Muara Sibuntuon, desa Sibio-bio dan desa Hutagur-gur.
Dengan luas wilayah 284.64 km2 yang didiami 16.972 jiwa
penduduk maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah sebesar 142 orang per km2. Yang paling
tinggi kepadatan penduduknya adalah kecamatan Pandan, yakini
sebesar 142 orang per km2, sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Kolang, yakni 42 orang per km2.
Untuk lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari table 1.5 berikut
ini:
Table 1.5
Luas Kecamatan Sibabangun menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2013 43
No.
Desa/Kelurahan
Luas (km2)
Rasio terhadap Total Luas
Kecamatan (%)
43
1.
Mombang Boru
43.29
15.21
2
Anggoli
6.02
2.11
BPS. Ibid. Hal. 2
3
Sibabangun
31.24
10.97
4
Simanosor
18.18
6.39
5
Muara Sibuntuan
36.05
12.67
6
Sibio-bio
114.15
40.10
7
Hutagur-gur
35.71
12.55
284.64
100
Sibabangun
3. Keadaan Penduduk
3.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat statistic
kabupaten Tapanuli Tengah yang diperoleh dari hasil pencacahan
Sensus Penduduk 2013, jumlah penduduk Kecamatan Sibabangun
yang tersebar di 7 kecamatan adalah 16.972 jiwa yang terdiri atas
8.409 laki-laki dan 8.564 perempuan. Sibabangun, Anggoli dan
Simanosor adalah tiga Desa dengan urutan teratas yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak, masing-masing berjumlah 5.888 jiwa,
2.717 jiwa, dan 2.563 jiwa. Sedangkan Desa yang paling sedikit
penduduknya adalah Mombang Boru, yaitu sebesar 1.027 jiwa. Untuk
lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari tabel 6 dan 7 berikut ini:
Tabel 1.6
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk 44
Desa/Kelurahan Tahun 2013
No.
44
Desa/Kelurahan
Luas (Km2)
Jumlah
Kepadatan
Penduduk
Penduduk
1
Mombang Boru
43.29
1.027
23.73
2
Anggoli
6.02
2.717
451.32
3
Sibabangun
31.24
5.888
188.47
4
Simanosor
18.18
2.563
140.97
5
Muara Sibuntuon
36.05
1.941
53.84
6
Sibio-bio
114.15
1.314
11.51
7
Hutagur-gur
35.71
1.522
42.62
Sibabangun
284.64
16.972
56.62
Badan Pusat Statistik. Ibid. Hal. 6
Gambar 1.7
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin 45
Desa/Kelurahan Tahun 2013
Jumlah
No.
Desa/Kelurahan
Laki-laki
Perempuan
Penduduk
509
518
1.027
1
Mombang Boru
2
Anggoli
1.337
1.381
2.717
3
Sibabangun
2.910
2.978
5.888
4
Simanosor
1.276
1.288
2.563
5
Muara Sibuntuon
965
976
1.941
6
Sibio-bio
637
677
1.314
7
Hutagur-gur
775
746
1.522
8.409
8.563
16.972
Sibabangun
3.2 Pekerjaan Penduduk
Penduduk dikecamatan Sibabangun mayoritas berfrofesi sebagai
petani. Hal ini karena pertanian merupakan sumber utama penghasilan dari
masyarakat itu sendiri. Petani yang terdiri dari petani menanam padi,
nelayan, kebun karet, kelapa sawit, coklat, kelapa, durian dan lain-lain.
45
Badan Pusat Statistik. Ibid.
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan dari kecamatan
Sibabangun. Luas tanaman Karet Rakyat di kecamatan Sibabangun pada
tahun 2013 adalah 7.110 Ha dengan produksi 2.773 ton. Luas wilayah
tanaman kita lihat dari table 8 berikut:
Tabel 1.8
Luas Tanaman Keras Dirinci menurut Jenis Tanaman (Ha)
Desa/Kelurahan Tahun 2013
No.
Desa/Kelurahan
Kelapa
Karet
Kopi
Coklat
Kemiri
Pinang
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Mombang Boru
15
518
-
14
2
10
2
Anggoli
10
275
-
17
1
7
3
Sibabangun
59
1.833
-
20
2
15
4
Simanosor
18
893
1
12
1
10
5
Muara Sibuntuon
5
995
1
4
1
6
6
Sibio-bio
4
1.189
1
3
-
7
7
Hutagur-gur
5
1.447
2
15
3
6
3.3 Agama Penduduk
Penduduk Kecamatan Sibabangun memiliki mayoritas agama Islam
dan Kristen Protestan. Sedangkan agama lain yang dianut oleh penduduk
kecamatan Sibabangun yaitu Kristen Katolik. Sementara agama Budha dan
Hindu sebagai agama yang diakui dinegara Indonesia tidak ada disana.
Hal ini dipengaruhi oleh suku atau etnis yang ada disana. Mayoritas suku
yang ada di kecamatan Sibabangun adalah suku Batak Toba, Batak
Mandailing dan Nias. Sementara suku minoritas adalah suku Jawa, batak
Karo dan batak Angkola. Suku asli penduduk kecamatan Sibabangun
adalah batak Toba. Sementara yang lain merupakan suku pendatang dari
berbagai daerah. Suku Mandailing merupakan pendatang dari daerah
tetangga, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan. Sementara suku nias
merupakan pendatang dari pulau Nias.
Persentase agama yang dianut oleh penduduk kecamatan
Sibabangun bisa kita lihat dari table 9 berikut:
Table 1.9
Persentase Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan yang Dianut
Desa/Kelurahan Tahun 2013
Kristen
Kristen
No.
Desa/Kelurahan
Islam
Katolik
Protestan
Hindu
Budha
Jumlah
1.
Mombang Boru
55.0
1.0
44.0
-
-
100
2
Anggoli
70.0
1.0
29.0
-
-
100
3
Sibabangun
60.0
1.0
39.0
-
-
100
4
Simanosor
50.0
1.0
49.0
-
-
100
5
Muara
20.0
1.0
79.0
-
-
100
Sibuntuan
6
Sibio-bio
-
2.0
98.0
-
-
100
7
Hutagur-gur
-
1.0
99.0
-
-
100
37.0
1.2
61.8
-
-
100
Sibabangun
F. Profil Gereja Sibabangun
1. Jumlah Gereja di Kecamatan Sibabangun
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Camat Sibabangun
mengatakan bahwa jumlah Gereja yang ada di kecamatan Sibabangun
sebanyak 39 Gereja yang tersebar di 7 desa. Gereja terbanyak berada di
Sibio-bio yaitu 8 Gereja. Hal ini dikarenakan, mayoritas suku yang ada di
Sibio-bio adalah suku Nias. Suku Nias pada umumnya adalah penganut
dari agama Kristen.
Jumlah Gereja di setiap desa yang ada di kecamatan Sibabangun
dapat kita lihat dari table 10 berikut ini:
Tabel 1.10
Daftar Gereja se kecamatan Sibabangun
No.
1
Nama Desa
Mombang Boru
Nama Gereja
1. GBI Mombang Boru
2. GPDI Mombang Boru
3. HKBP Mombang Boru
2
Anggoli
1. Katolik Suka Rame
2. HKBP Suka Rame
3. GBI Suka Rame
4. GKPI Suka Rame
5. BNKP Suka Rame
3
Sibabangun
1. HKBP Sibabangun
2. HKBP Kampung Baru
3. GKPA Sikkam
4. HKBP Rawa Genjer
5. GPI Rawa Genjer
6. Katolik RawaGenjer
7. GBI Sikkam
4
Simanosor
1. HKBP Simanosor
2. BNKP Simanosor
3. GPDI Simanosor
4. GKPI Simanosor
5. Katolik Simanosor
5
Muara Sibuntuan
1. GBI Muara Sibuntuon
2. BNKP Muara Sibuntuon
3. BNKP Faokmahoda
4. BNKP Sibuntuan
5. BNKP Muara
6. BNKP Sosopan
6
Sibio-bio
1. BNKP Hosana
2. GTDI Simarsakbosi
3. Katolik Simarsakbosi
4. BNKP Simarsakbosi
5. BNKP Efrata
6. Katolik Pintu Sosopan
7. Katolik Sibio-bio
8. GBI Sibio-bio
7
Hutagur-gur
1. HKPB Hutagur-gur
2. BNKPI Hutagur-gur
3. GPI Hutagur-gur
4. GKII Hutagur-gur
5. GPDI Gunung Serasi