PENGARUH KEBIASAAN BERDOA DAN MEMBACA ALQUR’AN SEBELUM MEMULAI PERKULIAHAN TERHADAP PERILAKU MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI IAIN TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Data Hasil Penelitian
Dalam menyelesaikan permasalahan dalam penelitian, penulis
mengadakan penggalian data yaitu dengan menyebarkan angket kepada
mahasiswa di IAIN Tulungagung, berikut tabel hasil pengisian angket yang
diisi oleh 214 mahasiswa dan mahasiswi semester 2 Jurusan PAI IAIN
Tulungagung:
Tabel 4.1
Hasil Angket Pengaruh Kebiasaan Berdo’a Dan Membaca Al-Qur’an
Sebelum Memulai Perkuliahan Terhadap Perilaku Mahasiswa PAI Di IAIN
Tulungagung
No Responden
Kebiasaan
Berdo’a (X1)
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
2
82
62
76
70
60
72
64
75
62
71
66
68
57
72
52
75
Kebiasaan
Membaca AlQur’an (X2)
3
103
85
111
105
81
106
86
109
100
95
88
101
86
112
83
98
Perilaku
Mahasiswa (Y)
4
67
60
77
74
60
71
53
72
66
70
61
68
66
79
58
64
Bersambung...
83
84
Lanjutan Tabel 4.1
1
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
2
66
82
85
84
52
85
80
69
75
79
76
66
63
58
72
61
69
65
66
69
59
63
68
59
55
59
57
68
62
62
67
74
74
75
70
69
65
71
70
67
3
93
113
120
117
71
120
112
80
108
118
114
99
97
99
106
98
109
101
97
88
95
91
104
89
93
87
94
102
95
88
96
106
90
100
93
91
100
105
89
102
4
62
82
85
75
51
85
84
58
78
75
85
65
67
78
70
67
76
68
69
55
68
60
73
61
66
64
69
76
65
68
64
83
66
72
73
70
61
67
70
71
Bersambung...
85
Lanjutan Tabel 4.1
1
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
2
70
77
62
73
59
64
68
63
70
58
70
69
61
71
73
63
69
83
61
71
66
68
62
57
75
69
74
64
74
72
74
76
75
75
74
77
65
68
58
70
3
97
100
104
107
94
98
108
99
106
88
101
103
92
110
107
92
91
90
96
101
98
96
91
94
108
107
82
87
87
101
97
94
109
91
83
88
82
96
92
97
4
69
77
70
75
53
70
67
77
82
76
72
69
66
77
85
64
58
59
70
76
72
68
67
69
81
85
61
55
51
74
67
72
70
76
54
56
55
54
68
83
Bersambung...
86
Lanjutan tabel 4.1
1
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
2
63
74
69
65
66
69
60
63
78
76
74
70
70
65
85
72
73
79
62
63
72
76
69
66
66
72
62
65
63
58
64
69
77
64
69
71
78
64
63
67
3
100
95
98
95
87
95
93
92
110
112
113
105
102
94
108
94
94
114
106
84
98
104
102
94
93
95
97
94
90
94
106
95
104
85
102
88
115
98
88
101
4
79
72
74
70
55
66
72
72
70
76
81
80
74
65
85
67
77
76
67
62
75
67
68
70
70
70
65
59
63
63
75
65
78
59
70
72
85
72
67
73
Bersambung...
87
Lanjutan tabel 4.1
1
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
2
58
68
65
58
64
72
57
63
69
68
65
82
67
77
59
62
66
61
82
62
76
70
60
72
64
75
62
71
66
68
57
72
52
75
66
82
85
84
52
85
3
85
96
97
86
90
99
93
90
98
102
100
110
85
112
102
87
103
97
103
85
111
105
81
106
86
109
100
95
88
101
86
112
83
98
93
113
120
117
71
120
4
65
68
73
57
66
75
64
64
84
72
59
79
67
82
63
67
80
75
67
60
77
74
60
71
53
72
66
70
61
68
66
79
58
64
62
82
85
75
51
85
Bersambung...
88
Lanjutan tabel 4.1
1
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
Jumlah
2
80
69
75
79
76
66
63
58
72
61
69
65
66
69
59
63
68
59
55
59
57
68
62
62
67
74
74
75
70
69
65
71
70
67
70
77
62
73
14602
3
112
80
108
118
114
99
97
99
106
98
109
101
97
88
95
91
104
89
93
87
94
102
95
88
96
106
90
100
93
91
100
105
89
102
97
100
104
107
20976
4
84
58
78
75
85
65
67
78
70
67
76
68
69
55
68
60
73
61
66
64
69
76
65
68
64
83
66
72
73
70
61
67
70
71
69
77
70
75
14863
89
B.
Analisis Data Deskriptif
1. Hasil angket kebiasaan berdo’a dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.2
Statistics
N
Valid
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Range
Minimum
Maximum
Sum
214
0
68.23
.494
68.00
69
7.224
52.180
33
52
85
14602
Gambar 4.3
Histogram Kebiasaan Berdoa
90
Dari data statistik diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden
sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket kebiasaan
berdo’a 68.23, nilai tengah 68.00 nilai yang sering muncul ialah 69,
nilai minimum 52 dan tinggi 85 sedangkan perbedaan skor tertinggi
dan terendah adalah 33 dan jumlah keseluruhan dari angket kebiasaan
berdo’a adalah 14602.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kwalitas kebiasaan
berdo’a dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5
kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik.
Mx + 1,5 SD = 68,23 + 1,5 x 7,2 = 79.03 dibulatkan menjadi 79
Mx + 0,5 SD = 68,23 + 0,5 x 7,2 = 71,83 dibulatkan menjadi 72
Mx - 0,5 SD = 68,23 – 0,5 x 7,2 = 64.63 dibulatkan menjadi 65
Mx - 1,5 SD = 68,23 – 1,5 x 7,2 = 57,43 dibulatkan menjadi 57
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata)
SD = Standar Deviasi
Dari perhitungan data diatas dapat disimpulkan bahwa interval
pembiasaan shalat berjama’ah diperoleh nilai 79 keatas maka
berkategori baik, nilai 72 keatas berkategori tinggi, nilai 65 keatas
berkategori sedang, nilai 57 keatas berkategori rendah, dan jika nilai 57
kebawah berkategori tidak baik. Mengenai hal tersebut dapat di
gambarkan ke dalam tabel sebagai berikut:
91
Tabel 4.4
Kategori Tingkat Kebiasaan Berdoa
Kategori
Interval Nilai
Sangat Baik
≥79
Baik
72-78
Sedang
65-71
Kurang Baik
57-64
Tidak Baik
0,05 maka varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah sama.
Berikut hasil uji homogenitas menggunakan aplikasi IBM SPSS
23.0 Statistic For Windows:
a. Tabel homogenitas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa
Tabel 4.15
Uji Homogenitas
ANOVA
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
6034,401
df
29
Mean
Square
208,083
7586,631
184
41,232
13621,033
213
F
5,047
Sig.
,000
100
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,00. Hasil penghitungan SPSS
tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan
berdo’a < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket
kebiasaan berdo’a terhadap perilaku mahasiswa berdistribusi tidak
homogen.
b. Tabel homogenitas kebiasaan membaca al-Qur’an terhadap perilaku
mahasiswa
Tabel 4.16
Uji Homogenitas
ANOVA
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
8852,903
df
39
Mean
Square
226,998
4768,130
174
27,403
13621,033
213
F
8,284
Sig.
,000
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan membaca Al-Qur’an adalah 0,00. Hasil penghitungan
SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan
membaca Al-Qur’an < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
hasil angket kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap perilaku
mahasiswa berdistribusi tidak homogen.
Hal tersebut bisa disebebkan karena latar belakang responden
tidak sama ada yang dari SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah
101
3. Uji linieritas
Metode pengambilan keputusan untuk uji linieritas ditentukan
sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi linier.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi linier.
Berikut hasil uji linieritas menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0
Statistic For Windows:
a. Tabel linieritas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa PAI
IAIN Tulungagung
Tabel 4.17
Uji Linieritas
ANOVA Table
Y_Perilaku.
Mahasiswa
X1_Berdoa
Between Groups
*
(Combined)
Linearity
Deviation
Linearity
Sig.
,000
,000
from
,005
Within Groups
Total
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,005. Hasil penghitungan SPSS
tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan
berdo’a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket
kebiasaan berdoa tersebut berdistribusi linier.
b. Tabel linieritas kebiasaan membaca al-Qur’an terhadap perilaku
mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
102
Tabel 4.18
Uji Linieritas
ANOVA Table
Y_Perilaku.
Between Groups
Mahasiswa
*
X2_Membaca.
Alquran
(Combined)
Linearity
Deviation from
Linearity
Sig.
,000
,000
,674
Within Groups
Total
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk
kebiasaan
membaca
al-Qur’an
adalah
0,674.
Hasil
penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan membaca al-Qur’an > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan membaca al-Qur’an
tersebut berdistribusi linier.
D.
Analisis uji hipotesis
1. Analisis koefisien korelasi pearson (r)
Pengujian hipotesis untuk rumusan masalah pertama sampai kedua
menggunakan analisis regresi sederhana, sedangkan rumusan masalah
ketiga menggunakan analisis regresi ganda. Untuk menentukan tingkat
hubungan antar variabel maka dapat digolongkan kedalam 5 kategori
sebagai berikut:1
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif …, hal 184
103
Tabel 4.19
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
a. Pengaruh kebiasaan berdoa sebelum memulai perkuliahan terhadap
perilaku mahasiswa PAI
Tabel 4.20
Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
.274
6.814
1
.527a
.277
a. Predictors: (Constant), X1_BERDOA
Tabel 4.21
Uji Koefisien Korelasi
ANOVAb
Sum of
Squares
df
Regression
3777.272
1
Residual
9843.761 212
Model
1
Total
13621.033 213
A. Predictors: (Constant), X1_Berdoa
B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Mean
Square
F
Sig.
3777.272 81.349 .000a
46.433
104
Tabel 4.22
Uji Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
29.675
4.435
Beta
t
Sig.
6.691 .000
X1_Berdoa
.583
.065
a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
.527
9.019 .000
Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1)
Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,277 artinya variabel
bebas kebiasaan berdoa mampu menerangkan atau memprediksi
nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 27,7%. Sisanya
sebesar 72,3% diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar regresi.
Berdasarkan output di atas juga diperoleh nilai R sebesar 0,527.
Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan dalam
klasifikasi sedang antara kebiasaan berdoa sebelum memulai
perkulihan
terhadap
perilaku
mahasiswa
PAI di
IAIN
Tulungagung.
2)
Dari tabel Anova, nilai F sebesar 81.349 dan signifikansi uji
0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria
signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho
ditolak.
Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.
105
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas,
tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat sig a yang digunakan
yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi
yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat hubungan positif yang signifikan kebiasaan berdoa
sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI
di IAIN Tulungagung.
3)
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 29.675+ 0,583X
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap
penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a sebelum
memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat
perilaku mahasiswa sebesar 0,583.
b. Pengaruh kebiasaan membaca al-Quran sebelum memulai perkuliahan
terhadap perilaku mahasiswa PAI.
Tabel 4.23
Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
1
.763a
.583
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran
.581
Std. Error of the
Estimate
5.177
106
Tabel 4.24
Uji Koefisien Korelasi
ANOVAb
Sum of
Model
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression 7938.589
1
7938.589
296.172 .000a
Residual
5682.444
212
26.804
Total
13621.033
213
A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran
B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Tabel 4.25
Uji Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
1
(Constant)
X2_Membaca.
Alquran
DependentVariable:
Y_Perilaku.Mahasiswa
B
Std.
Error
6.181
3.694
.646
.038
Beta
.763
T
Sig.
1.674
.096
17.210
.000
Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1)
Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,583 artinya variabel
bebas kebiasaan membaca al-Qur’an mampu menerangkan atau
memprediksi nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar
58%. Sisanya sebesar 42% diterangkan oleh faktor-faktor lain di
luar regresi. Berdasarkan output di atas juga diperoleh nilai R
sebesar 0,763. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan
yang kuat antara kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum
107
memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN
Tulungagung.
2)
Dari tabel Anova, nilai F sebesar 296.172 dengan signifikansi
uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria
signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho
ditolak.
Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas,
tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat Sig a yang digunakan
yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi
yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat pengaruh positif yang signifikan kebiasaan membaca
al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku
mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
3)
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 6.181+ 0,646X
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap
penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan membaca alQur’an sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai
variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,646.
108
Pengaruh kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an sebelum memulai
perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa di IAIN Tulungagung.
Tabel 4.26
Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
a
1
.764
.584
.580
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa
5.181
Tabel 4.27
Uji Koefisien Korelasi
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Regression
7956.469
2
Residual
5664.564
211
Mean
Square
F
Sig.
3978.234 148.186 .000a
26.846
Total
13621.033
213
A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa
B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Tabel 4.28
Uji Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
5.159
3.903
X1_Berdoa
.053
.065
.619
.050
X2_Membaca.
Alquran
a.
Dependent
Y_Perilaku.Mahasiswa
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.322
.188
.048
.816
.415
.732
12.477
.000
Variable:
Dari hasil tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
109
1)
Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,584, artinya variabel
bebas kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an mampu
menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat kelancaran
membaca Al-Quran siswa sebesar 58%. Sisanya sebesar 42%
diteramgkan oleh faktor-faktor lain diluar regresi. Berdasarkan
output di atas juga diperoleh angka R sebesar 0,764. Maka dapat
disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kebiasaan
berdoa dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkulihan
terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
2)
Dari tabel Anova, nilai F sebesar 148.186 dengan signifikansi
uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria
signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho
ditolak. Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho
diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas,
tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat a yang digunakan
yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi
yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan berdo’a dan
membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap
perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
110
3)
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + bX1+bX2
Y = 5.159 + 0,053 + 0,619
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari
setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a
sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel
terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,053, dan variabel bebas
kebiasaan membaca Al-Quran sebelum memulai perkuliahan
akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa
sebesar 0,619.
2. Analisis uji hipotesis (t)
a. Formulasi statistic
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X
terhadap variabel Y
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y
b. Taraf nyata (a) dan t tabel
Taraf nyata (a) = 5% (0,05) dan nilai t
tabel
dengan db = n – 2 =
214 - 2 = 212, jadi t0,05(212) = 1,960
c. Kriteria pengujian
H0 ditrerima dan Ha ditolak apabila t hitung < 1,960
Ha diterima dan H0 ditolak apabila t hitung > 1,960
H0 ditrerima dan Ha ditolak apabila nilai Sig > 0,05
111
Ha ditrerima dan H0 ditolak apabila nilai Sig < 0,05
d. Nilai uji statistic
1. Pengaruh kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan
terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
Tabel 4.29
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
29.675
4.435
X1_Berdoa
.583
.065
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
6.691 .000
.527
9.019 .000
a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :
Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 9,019
Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000
Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan berdo’a sebelum
memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN
Tulungagung
2. Pengaruh kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai
perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
112
Tabel 4.30
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
6.181
X2_Memba
.646
ca.Alquran
a.
Dependent
Y_Perilaku.Mahasiswa
Beta
t
Sig.
3.694
1.674
.096
.038
.763 17.210
.000
Variable:
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :
Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 17,210
Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000
Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan membaca al-Qur’an
sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di
IAIN Tulungagung.
3. Analisis uji hipotesis (f)
Tabel 4.31
Uji f
ANOVAb
Sum of
Squares
Model
1
Mean
Square
df
Sig.
2 3978.234 148.186 .000a
Regression
7956.469
Residual
5664.564
211
13621.033
213
Total
F
26.846
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa
b. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
113
Untuk
mengambil
keputusan
didasarkan
pada
kriteria
pengujian dibawah ini:
Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak
Jika F hitung > F tabel maka Ha ditolak H0 diterima
Jika nilai Sig < 0,05 maka Ha diterima
Jika nilai Sig > 0,05 maka Ha ditolak
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Sig 0,000 dan nilai F
hitung
= 148.186. Nilai F
hitung
akan kemudian akan dibandingkan
dengan nilai F tabel = 3,890 pada taraf 5%.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa:
F
hitung
>F
tabel
yaitu 148.186 > 3,890 pada taraf 5%, sehingga Ha
diterima dan H0 ditolak
Nilai Sig < Sig 0,05 yaitu 0,000 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak
artinya terdapat pengaruh yang signifikan anatara kebiasaan berdo’a
dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap
perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung.
HASIL PENELITIAN
A.
Data Hasil Penelitian
Dalam menyelesaikan permasalahan dalam penelitian, penulis
mengadakan penggalian data yaitu dengan menyebarkan angket kepada
mahasiswa di IAIN Tulungagung, berikut tabel hasil pengisian angket yang
diisi oleh 214 mahasiswa dan mahasiswi semester 2 Jurusan PAI IAIN
Tulungagung:
Tabel 4.1
Hasil Angket Pengaruh Kebiasaan Berdo’a Dan Membaca Al-Qur’an
Sebelum Memulai Perkuliahan Terhadap Perilaku Mahasiswa PAI Di IAIN
Tulungagung
No Responden
Kebiasaan
Berdo’a (X1)
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
2
82
62
76
70
60
72
64
75
62
71
66
68
57
72
52
75
Kebiasaan
Membaca AlQur’an (X2)
3
103
85
111
105
81
106
86
109
100
95
88
101
86
112
83
98
Perilaku
Mahasiswa (Y)
4
67
60
77
74
60
71
53
72
66
70
61
68
66
79
58
64
Bersambung...
83
84
Lanjutan Tabel 4.1
1
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
2
66
82
85
84
52
85
80
69
75
79
76
66
63
58
72
61
69
65
66
69
59
63
68
59
55
59
57
68
62
62
67
74
74
75
70
69
65
71
70
67
3
93
113
120
117
71
120
112
80
108
118
114
99
97
99
106
98
109
101
97
88
95
91
104
89
93
87
94
102
95
88
96
106
90
100
93
91
100
105
89
102
4
62
82
85
75
51
85
84
58
78
75
85
65
67
78
70
67
76
68
69
55
68
60
73
61
66
64
69
76
65
68
64
83
66
72
73
70
61
67
70
71
Bersambung...
85
Lanjutan Tabel 4.1
1
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
2
70
77
62
73
59
64
68
63
70
58
70
69
61
71
73
63
69
83
61
71
66
68
62
57
75
69
74
64
74
72
74
76
75
75
74
77
65
68
58
70
3
97
100
104
107
94
98
108
99
106
88
101
103
92
110
107
92
91
90
96
101
98
96
91
94
108
107
82
87
87
101
97
94
109
91
83
88
82
96
92
97
4
69
77
70
75
53
70
67
77
82
76
72
69
66
77
85
64
58
59
70
76
72
68
67
69
81
85
61
55
51
74
67
72
70
76
54
56
55
54
68
83
Bersambung...
86
Lanjutan tabel 4.1
1
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
2
63
74
69
65
66
69
60
63
78
76
74
70
70
65
85
72
73
79
62
63
72
76
69
66
66
72
62
65
63
58
64
69
77
64
69
71
78
64
63
67
3
100
95
98
95
87
95
93
92
110
112
113
105
102
94
108
94
94
114
106
84
98
104
102
94
93
95
97
94
90
94
106
95
104
85
102
88
115
98
88
101
4
79
72
74
70
55
66
72
72
70
76
81
80
74
65
85
67
77
76
67
62
75
67
68
70
70
70
65
59
63
63
75
65
78
59
70
72
85
72
67
73
Bersambung...
87
Lanjutan tabel 4.1
1
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
2
58
68
65
58
64
72
57
63
69
68
65
82
67
77
59
62
66
61
82
62
76
70
60
72
64
75
62
71
66
68
57
72
52
75
66
82
85
84
52
85
3
85
96
97
86
90
99
93
90
98
102
100
110
85
112
102
87
103
97
103
85
111
105
81
106
86
109
100
95
88
101
86
112
83
98
93
113
120
117
71
120
4
65
68
73
57
66
75
64
64
84
72
59
79
67
82
63
67
80
75
67
60
77
74
60
71
53
72
66
70
61
68
66
79
58
64
62
82
85
75
51
85
Bersambung...
88
Lanjutan tabel 4.1
1
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
Jumlah
2
80
69
75
79
76
66
63
58
72
61
69
65
66
69
59
63
68
59
55
59
57
68
62
62
67
74
74
75
70
69
65
71
70
67
70
77
62
73
14602
3
112
80
108
118
114
99
97
99
106
98
109
101
97
88
95
91
104
89
93
87
94
102
95
88
96
106
90
100
93
91
100
105
89
102
97
100
104
107
20976
4
84
58
78
75
85
65
67
78
70
67
76
68
69
55
68
60
73
61
66
64
69
76
65
68
64
83
66
72
73
70
61
67
70
71
69
77
70
75
14863
89
B.
Analisis Data Deskriptif
1. Hasil angket kebiasaan berdo’a dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.2
Statistics
N
Valid
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Range
Minimum
Maximum
Sum
214
0
68.23
.494
68.00
69
7.224
52.180
33
52
85
14602
Gambar 4.3
Histogram Kebiasaan Berdoa
90
Dari data statistik diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden
sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket kebiasaan
berdo’a 68.23, nilai tengah 68.00 nilai yang sering muncul ialah 69,
nilai minimum 52 dan tinggi 85 sedangkan perbedaan skor tertinggi
dan terendah adalah 33 dan jumlah keseluruhan dari angket kebiasaan
berdo’a adalah 14602.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kwalitas kebiasaan
berdo’a dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5
kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik.
Mx + 1,5 SD = 68,23 + 1,5 x 7,2 = 79.03 dibulatkan menjadi 79
Mx + 0,5 SD = 68,23 + 0,5 x 7,2 = 71,83 dibulatkan menjadi 72
Mx - 0,5 SD = 68,23 – 0,5 x 7,2 = 64.63 dibulatkan menjadi 65
Mx - 1,5 SD = 68,23 – 1,5 x 7,2 = 57,43 dibulatkan menjadi 57
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata)
SD = Standar Deviasi
Dari perhitungan data diatas dapat disimpulkan bahwa interval
pembiasaan shalat berjama’ah diperoleh nilai 79 keatas maka
berkategori baik, nilai 72 keatas berkategori tinggi, nilai 65 keatas
berkategori sedang, nilai 57 keatas berkategori rendah, dan jika nilai 57
kebawah berkategori tidak baik. Mengenai hal tersebut dapat di
gambarkan ke dalam tabel sebagai berikut:
91
Tabel 4.4
Kategori Tingkat Kebiasaan Berdoa
Kategori
Interval Nilai
Sangat Baik
≥79
Baik
72-78
Sedang
65-71
Kurang Baik
57-64
Tidak Baik
0,05 maka varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah sama.
Berikut hasil uji homogenitas menggunakan aplikasi IBM SPSS
23.0 Statistic For Windows:
a. Tabel homogenitas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa
Tabel 4.15
Uji Homogenitas
ANOVA
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
6034,401
df
29
Mean
Square
208,083
7586,631
184
41,232
13621,033
213
F
5,047
Sig.
,000
100
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,00. Hasil penghitungan SPSS
tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan
berdo’a < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket
kebiasaan berdo’a terhadap perilaku mahasiswa berdistribusi tidak
homogen.
b. Tabel homogenitas kebiasaan membaca al-Qur’an terhadap perilaku
mahasiswa
Tabel 4.16
Uji Homogenitas
ANOVA
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
8852,903
df
39
Mean
Square
226,998
4768,130
174
27,403
13621,033
213
F
8,284
Sig.
,000
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan membaca Al-Qur’an adalah 0,00. Hasil penghitungan
SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan
membaca Al-Qur’an < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
hasil angket kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap perilaku
mahasiswa berdistribusi tidak homogen.
Hal tersebut bisa disebebkan karena latar belakang responden
tidak sama ada yang dari SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah
101
3. Uji linieritas
Metode pengambilan keputusan untuk uji linieritas ditentukan
sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi linier.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi linier.
Berikut hasil uji linieritas menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0
Statistic For Windows:
a. Tabel linieritas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa PAI
IAIN Tulungagung
Tabel 4.17
Uji Linieritas
ANOVA Table
Y_Perilaku.
Mahasiswa
X1_Berdoa
Between Groups
*
(Combined)
Linearity
Deviation
Linearity
Sig.
,000
,000
from
,005
Within Groups
Total
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,005. Hasil penghitungan SPSS
tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan
berdo’a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket
kebiasaan berdoa tersebut berdistribusi linier.
b. Tabel linieritas kebiasaan membaca al-Qur’an terhadap perilaku
mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
102
Tabel 4.18
Uji Linieritas
ANOVA Table
Y_Perilaku.
Between Groups
Mahasiswa
*
X2_Membaca.
Alquran
(Combined)
Linearity
Deviation from
Linearity
Sig.
,000
,000
,674
Within Groups
Total
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk
kebiasaan
membaca
al-Qur’an
adalah
0,674.
Hasil
penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi
untuk kebiasaan membaca al-Qur’an > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan membaca al-Qur’an
tersebut berdistribusi linier.
D.
Analisis uji hipotesis
1. Analisis koefisien korelasi pearson (r)
Pengujian hipotesis untuk rumusan masalah pertama sampai kedua
menggunakan analisis regresi sederhana, sedangkan rumusan masalah
ketiga menggunakan analisis regresi ganda. Untuk menentukan tingkat
hubungan antar variabel maka dapat digolongkan kedalam 5 kategori
sebagai berikut:1
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif …, hal 184
103
Tabel 4.19
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
a. Pengaruh kebiasaan berdoa sebelum memulai perkuliahan terhadap
perilaku mahasiswa PAI
Tabel 4.20
Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
.274
6.814
1
.527a
.277
a. Predictors: (Constant), X1_BERDOA
Tabel 4.21
Uji Koefisien Korelasi
ANOVAb
Sum of
Squares
df
Regression
3777.272
1
Residual
9843.761 212
Model
1
Total
13621.033 213
A. Predictors: (Constant), X1_Berdoa
B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Mean
Square
F
Sig.
3777.272 81.349 .000a
46.433
104
Tabel 4.22
Uji Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
29.675
4.435
Beta
t
Sig.
6.691 .000
X1_Berdoa
.583
.065
a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
.527
9.019 .000
Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1)
Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,277 artinya variabel
bebas kebiasaan berdoa mampu menerangkan atau memprediksi
nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 27,7%. Sisanya
sebesar 72,3% diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar regresi.
Berdasarkan output di atas juga diperoleh nilai R sebesar 0,527.
Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan dalam
klasifikasi sedang antara kebiasaan berdoa sebelum memulai
perkulihan
terhadap
perilaku
mahasiswa
PAI di
IAIN
Tulungagung.
2)
Dari tabel Anova, nilai F sebesar 81.349 dan signifikansi uji
0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria
signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho
ditolak.
Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.
105
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas,
tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat sig a yang digunakan
yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi
yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat hubungan positif yang signifikan kebiasaan berdoa
sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI
di IAIN Tulungagung.
3)
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 29.675+ 0,583X
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap
penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a sebelum
memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat
perilaku mahasiswa sebesar 0,583.
b. Pengaruh kebiasaan membaca al-Quran sebelum memulai perkuliahan
terhadap perilaku mahasiswa PAI.
Tabel 4.23
Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
1
.763a
.583
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran
.581
Std. Error of the
Estimate
5.177
106
Tabel 4.24
Uji Koefisien Korelasi
ANOVAb
Sum of
Model
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression 7938.589
1
7938.589
296.172 .000a
Residual
5682.444
212
26.804
Total
13621.033
213
A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran
B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Tabel 4.25
Uji Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
1
(Constant)
X2_Membaca.
Alquran
DependentVariable:
Y_Perilaku.Mahasiswa
B
Std.
Error
6.181
3.694
.646
.038
Beta
.763
T
Sig.
1.674
.096
17.210
.000
Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1)
Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,583 artinya variabel
bebas kebiasaan membaca al-Qur’an mampu menerangkan atau
memprediksi nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar
58%. Sisanya sebesar 42% diterangkan oleh faktor-faktor lain di
luar regresi. Berdasarkan output di atas juga diperoleh nilai R
sebesar 0,763. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan
yang kuat antara kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum
107
memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN
Tulungagung.
2)
Dari tabel Anova, nilai F sebesar 296.172 dengan signifikansi
uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria
signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho
ditolak.
Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas,
tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat Sig a yang digunakan
yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi
yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat pengaruh positif yang signifikan kebiasaan membaca
al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku
mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
3)
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 6.181+ 0,646X
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap
penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan membaca alQur’an sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai
variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,646.
108
Pengaruh kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an sebelum memulai
perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa di IAIN Tulungagung.
Tabel 4.26
Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
a
1
.764
.584
.580
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa
5.181
Tabel 4.27
Uji Koefisien Korelasi
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Regression
7956.469
2
Residual
5664.564
211
Mean
Square
F
Sig.
3978.234 148.186 .000a
26.846
Total
13621.033
213
A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa
B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Tabel 4.28
Uji Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
5.159
3.903
X1_Berdoa
.053
.065
.619
.050
X2_Membaca.
Alquran
a.
Dependent
Y_Perilaku.Mahasiswa
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.322
.188
.048
.816
.415
.732
12.477
.000
Variable:
Dari hasil tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
109
1)
Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,584, artinya variabel
bebas kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an mampu
menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat kelancaran
membaca Al-Quran siswa sebesar 58%. Sisanya sebesar 42%
diteramgkan oleh faktor-faktor lain diluar regresi. Berdasarkan
output di atas juga diperoleh angka R sebesar 0,764. Maka dapat
disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kebiasaan
berdoa dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkulihan
terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
2)
Dari tabel Anova, nilai F sebesar 148.186 dengan signifikansi
uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria
signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho
ditolak. Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho
diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas,
tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat a yang digunakan
yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi
yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan berdo’a dan
membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap
perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
110
3)
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + bX1+bX2
Y = 5.159 + 0,053 + 0,619
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari
setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a
sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel
terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,053, dan variabel bebas
kebiasaan membaca Al-Quran sebelum memulai perkuliahan
akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa
sebesar 0,619.
2. Analisis uji hipotesis (t)
a. Formulasi statistic
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X
terhadap variabel Y
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y
b. Taraf nyata (a) dan t tabel
Taraf nyata (a) = 5% (0,05) dan nilai t
tabel
dengan db = n – 2 =
214 - 2 = 212, jadi t0,05(212) = 1,960
c. Kriteria pengujian
H0 ditrerima dan Ha ditolak apabila t hitung < 1,960
Ha diterima dan H0 ditolak apabila t hitung > 1,960
H0 ditrerima dan Ha ditolak apabila nilai Sig > 0,05
111
Ha ditrerima dan H0 ditolak apabila nilai Sig < 0,05
d. Nilai uji statistic
1. Pengaruh kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan
terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
Tabel 4.29
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
29.675
4.435
X1_Berdoa
.583
.065
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
6.691 .000
.527
9.019 .000
a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :
Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 9,019
Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000
Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan berdo’a sebelum
memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN
Tulungagung
2. Pengaruh kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai
perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
112
Tabel 4.30
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
6.181
X2_Memba
.646
ca.Alquran
a.
Dependent
Y_Perilaku.Mahasiswa
Beta
t
Sig.
3.694
1.674
.096
.038
.763 17.210
.000
Variable:
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :
Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 17,210
Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000
Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan membaca al-Qur’an
sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di
IAIN Tulungagung.
3. Analisis uji hipotesis (f)
Tabel 4.31
Uji f
ANOVAb
Sum of
Squares
Model
1
Mean
Square
df
Sig.
2 3978.234 148.186 .000a
Regression
7956.469
Residual
5664.564
211
13621.033
213
Total
F
26.846
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa
b. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
113
Untuk
mengambil
keputusan
didasarkan
pada
kriteria
pengujian dibawah ini:
Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak
Jika F hitung > F tabel maka Ha ditolak H0 diterima
Jika nilai Sig < 0,05 maka Ha diterima
Jika nilai Sig > 0,05 maka Ha ditolak
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Sig 0,000 dan nilai F
hitung
= 148.186. Nilai F
hitung
akan kemudian akan dibandingkan
dengan nilai F tabel = 3,890 pada taraf 5%.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa:
F
hitung
>F
tabel
yaitu 148.186 > 3,890 pada taraf 5%, sehingga Ha
diterima dan H0 ditolak
Nilai Sig < Sig 0,05 yaitu 0,000 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak
artinya terdapat pengaruh yang signifikan anatara kebiasaan berdo’a
dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap
perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung.