Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan merupakan suatu lembaga dalam pengolahan informasi.
Sebagai lembaga yang memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat semestinya
memiliki perhatian untuk mengutamakan kinerjanya. Mengingat

fungsi

perpustakaan yaitu sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi,
dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
Setiap perpustakaan perlu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang potensial di pepustakaan mengingat peranannya yang begitu vital dan paling
menentukan dibandingkan sumber daya yang lainnya. Potensi Sumber Daya
Manusia sangatlah berpengaruh terhadap upaya pencapaian tujuan dari suatu
organisasi perpustakaan. Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari pustakawan
merupakan bagian penting di dalam perpustakaan. Apalagi di era globalisasi saat
ini, pustakawan diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan
yang terjadi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan
munculnya


berbagai

informasi

yang

dapat

digunakan

oleh

pengguna

perpustakaan.
Keterbatasan pengetahuan masyarakat dan sebagian pustakawan tentang
profesi pustakawan melahirkan adanya keraguan untuk menyatakan pustakawan
sebagai suatu profesi. Bahkan pustakawan hanya dianggap sebagai penjaga buku
yang kemudian meminjamkan buku kepada pengguna perpustakaan atau
pemustaka.


Padahal

pekerjaan

sebagai

seorang

pustakawan,

seperti
1

Universitas Sumatera Utara

mengklasifikasi merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah karena dituntut
analisis yang tepat supaya pemustaka tidak salah dalam menemukan informasi
yang dibutuhkannya.
Sehubungan dengan itu, sudah saatnya mengubah persepsi masyarakat

tentang seorang pustakawan dengan mengoptimalkan kerja dan memberikan
kinerja terbaiknya untuk perpustakaan dalam melayani masyarakat pengguna.
Kinerja adalah capaian prestasi kerja individu maupun kelompok dalam suatu
pekerjaan dengan tujuan yang telah ditentukan bersama sebelumnya.
Kinerja pustakawan yang optimal biasanya terdapat aturan baku yang
disebut dengan budaya organisasi. Membahas masalah budaya itu sendiri
merupakan hal yang esensi bagi suatu organisasi, karena akan selalu berhubungan
dengan kehidupan yang ada dalam suatuperpustakaan. Budaya organisasi
merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap,
dan norma-norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu
organisasi tertentu. Mengapa budaya organisasi penting, karena merupakan
kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organsasi yang mewakili normanorma perilaku yang diikuti anggota organisasi.
Perpustakaan merupakan suatu organisasi yang didalamnya terdapat
budaya organisasi yang dianut oleh karyawan atau pustakawan. Budaya organisasi
yang kuat mempunyai hubungan dengan kualitas kinerja. Budaya organisasi yang
baik juga akan memberikan kinerja yang baik.

2

Universitas Sumatera Utara


Masalah kinerja pustakawan yang tidak optimal, atau tidak meningkat bisa
berhubungan dengan budaya organisasi yang diterapkan di perpustakaan. Dari
observasi awal penliti melihat masih ada pegawai perpustakaan yang tidak berada
di perpustakaan saat jam operasional kerjanya. Sehingga pemustaka yang ingin
mendapatkan informasi dari suatu layanan tertentu harus menunggu sampai
pegawai tersebut kembali lagi, dan masih ada yang lebih memilih tidak berada di
ruangan kerja masing-masing. Namun tidak ada teguran dan menganggap hal
tersebut menjadi hal yang biasa oleh pegawai lainnya. Kemudian dalam
pengelolaan bahan pustaka, pustakawan akan dibagi dalam beberapa tim, yang
hasil dari penentuan nomor klasifikasi dan pengatalogan bisa berbeda antara satu
tim dengan tim yang lainnya, padahal masih dalam satu judul buku yang sama.
Budaya organisasi yang lemah pada perpustakaan Soeman HS dapat dilihat dari
observasi awal peniliti yang kemudian berpengaruh terhadap kinerja pustakawan.
Berdasarkan dari masalah yang terjadi pada intansi perpustakaan Soeman
HS, penulis akan meneliti tentang “Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja
Pustakawan Di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau”
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat
hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan

Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau?”

3

Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan
budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan Soeman Hasibuan
(Soeman HS) Pekanbaru, Riau.
1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1.

Bagi Perpustakaan Soeman HS, sebagai salah satu rujukan untuk mengetahui
bagaimana hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di
perpustakaan.

2.


Bagi pustakawan, sebagai salah satu rujukan dalam meningkatkan kinerja
pustakawan di perpustakaan dengan menerapkan budaya organisasi
perpustakaan yang tepat.

3.

Bagi peneliti lanjutan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan
untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai budaya organisasi dan kinerja
pustakawan.

4.

Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
serta pemahaman peneliti tentang hubungan budaya organisasi dengan kinerja
pustakawan.

1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini yaitu “Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan.”


4

Universitas Sumatera Utara