Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Menurut

Undang-Undang

Sistem

Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003, pendidikan anak usia dini
sebagai

langkah

menuju


pendidikan

dasar

dan

ditetapkan bahwa ini dapat di organisasi secara formal,
non

formal

atau

informal.

Walaupun

beberapa

ketidakkonsistenan di dalam undang-undang mengenai

status

pendidikan

anak

usia

dini

dalam

sistem

pendidikan, jalannya telah disediakan di Indonesia
dengan pondasi yang lebih kuat untuk menjalankan
Pendidikan Anak Usia Dini.
Undang-undang

Sistem


Pendidikan

Nasional

Pasal 5, ayat 4 mengamanatkan antara lain bahwa
"warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat

istimewa

berhak

memperoleh

pendidikan

khusus". Di samping itu juga dikatakan bahwa pada
pasal 12, ayat 1b "setiap anak didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya". Hal
ini pasti merupakan berita yang menggembirakan bagi
warga negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat

1

kecerdasan yang istimewa untuk mendapat pelayanan
pendidikan sebaik-baiknya.
Dalam semua Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional yang pernah berlaku di Indonesia tersebut,
dinyatakan bahwa pendidikan nasional merupakan alat
dan sekaligus tujuan yang sangat penting dalam
perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Hal
ini, terutama jika dikaitkan dengan peran dan fungsi
pendidikan nasional dalam pelaksanaan pembangunan
bangsa.

Pendidikan

nasional


berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta

peradaban

bangsa

yang

bermartabat

dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya

potensi


peserta

didik

agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan

Yang

Maha

Esa,

berakhlak

mulia,


sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan perkataan lain, pendidikan nasional berfungsi
sebagai

alat

utama

untuk

mengembangkan

kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat bangsa (Wahyudi, 2009).
Faktor
kontribusi


pendidikan
yang

sangat

diyakini
tinggi

memiliki

bagi

nilai

produktivitas

nasional. Berbagai penelitian di sejumlah negara telah
membuktikan

bahwa


berimplikasi

positif

peningkatan

national

peningkatan
dan

pendidikan

signifikan

income.

Sebagai


terhadap
contoh,

peningkatan pendidikan di Amerika Latin telah mampu

2

mengatrol
tersebut

peningkatan
hingga

25%

“national

income”

wilayah


(Wahyudi,

2009).

Sebagai

implikasi nyata dari pengembangan dan peningkatan
pendidikan,

di

Columbia

terjadi

peningkatan

pendapatan nasional dari 7,1% menjadi 11,7%; di
Honduras dari 9,4% menjadi 15,6%; dan di Venezuela
terjadi

peningkatan

dari

4,4%

menjadi

9,2%

(Wahjoetomo, 1993).
Peran

pendidikan

dalam

peningkatan

produktivitas nasional yang ditunjukkan oleh data-data
estimasi di atas cukup beralasan. Hal ini terutama jika
ditinjau

dari

keberadaan

pendidikan

yang

pada

hakikatnya merupakan indirect invesment bagi proses
produksi dan direct ivesment bagi peningkatan kualitas
sumber daya manusia (human quality). Pendidikan akan
meningkatkan dan/atau mempertinggi kualitas tenaga
kerja, sehingga memungkinkan tersedianya angkatan
kerja yang lebih trampil, handal, dan sesuai dengan
tuntutan pembangunan nasional.
Hampir
pembangunan
dalam

semua

bangsa

pendidikan

sebagai

program

pembangunan

menempatkan
prioritas

nasional

utama
mereka.

Sumber daya manusia yang bermutu, yang merupakan
produk pendidikan, merupakan kunci keberhasilan
pembangunan suatu negara. Menyadari hal tersebut,
Pemerintah

Republik

Indonesia

secara

terstruktur

melaksanakan Program Wajib Belajar. Program dimulai
dengan Wajib Belajar 6 Tahun yang secara resmi
dicanangkan pada tahun 1984 dan dilanjutkan dengan

3

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang
dimulai pada tahun 1994. Program ini menargetkan
pada tahun 2008, semua warga negara Indonesia
memiliki pendidikan minimal setara Sekolah Menengah
Pertama dengan mutu yang baik (Depdikbud, 1996).
Dengan bekal itu, diharapkan seluruh warga negara
Indonesia dapat mengembangkan dirinya lebih lanjut
sehingga mampu memilih dan mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sekaligus
berperan

serta

dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.
Menjelang

terminal

akhir

tuntasnya

Wajib

Belajar 9 Tahun, fokus pembangunan pendidikan yang
dilaksanakan pemerintah mulai bergeser pada pilar
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Pada
jenjang pendidikan dasar, mulai tahun ini (2008)
pemerintah mulai mengurangi program perluasan dan
pemerataan akses dan menambah anggaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dilakukan
karena terjadi kesenjangan yang merisaukan antara
upaya

perluasan

akses

dan

peningkatan

mutu

pendidikan. Realita di masyarakat saat ini, walaupun
kesempatan memperoleh pendidikan pada tingkat SD
sudah di atas 96% dan SMP sudah di atas 92%, namun
ternyata kehidupan bangsa yang cerdas masih jauh
dari terwujud (Depdiknas, 2009).
Perkembangan jumlah siswa dan guru Taman
Kanak-Kanak di Kecamatan Bergas seiring dengan
bertambahnya

4

jumlah

penduduk

juga

mengalami

peningkatan. Bertambahnya jumlah siswa dikarenakan
perkembangan

wilayah

Kecamatan

Bergas

sebagai

lingkungan industri, sehingga banyak pendatang yang
akhirnya menetap di lingkungan tersebut. Namun
demikian hal tersebut belum didukung oleh kualitas
guru maupun sarana prasarana yang memadai. Hal
tersebut

dapat

digambarkan

dalam

tabel

sebagai

berikut:
Tabel 1. 1 Jumlah Siswa dan Guru TK di Kecamatan
Bergas
Tahun Pelajaran

Jumlah Siswa

Jumlah Guru

2010/2011

1461

89

2009/2010

1434

89

2008/2009

1416

87

Sumber: Pengawas TK/SD Kec. Bergas 2011
Demikian halnya dengan pendidikan di tingkat
Taman Kanak-kanak yang ada di Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang. Seiring dengan adanya otonomi
daerah, keberadaan TK di tiap desa/kelurahan seolah
kurang

mendapatkan

perhatian

dari

pemerintah,

bahkan TK "berdiri atas inisiatif masyarakat" tanpa
dukungan

pendanaan

yang

berarti.

Disisi

lain,

pendanaan yang terbatas, juga berdampak pada tenaga
guru yang ada. Tenaga guru yang ada lebih banyak
bersifat
mengabdi

sukarela,
untuk

boleh

dikatakan

pendidikan.

Hal

benar-benar

tersebut

tentu

berdampak pada kualitas hasil belajar siswa yang ada
(Wawancara dengan salah seorang Pengawas TK/SD
Kec. Bergas).
5

Selain itu, di Kecamatan Bergas terdapat 1 TK
Negeri yang dibentuk oleh pemerintah daerah pada
tahun 1999. Perkembangan TK Negeri ini sejak berdiri
sampai

tahun

2011

ini

tidak

menunjukkan

peningkatan kualitas yang signifikan, dibandingkan TK
lainnya di kecamatan Ungaran. Indikator yang nampak
dalam berbagai lomba baik ditingkat kabupaten dan
provinsi banyak dimenangkan oleh TK dari Kecamatan
Ungaran.

Dari

hasil

wawancara

dengan

Dinas

Pendidikan Kab. Semarang, Bidang PNFI didapatkan
informasi sebagai berikut;
... sedangkan dari hasil akreditas TK Negeri
Kecamatan Bergas memperoleh nilai A,
demikian halnya dengan TK lain dari
Kecamatan Ungaran. Namun jika dilihat dari
total perolehan skor TK Negeri Kec. Bergas lebih
rendah dari TK lain. Sedangkan dari aspek
manajemen, perencanaan, fungsi layanan dan
kualitas pendidikan secara umum nampak
masih rendah dari TK lainnya.

Nampak
Kabupaten

bahwa
Semarang

TK

di

Kecamatan

membutuhkan

Bergas,
banyak

perbaikan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut bagimana kondisi standar layanan yang
ada selama ini dan kendala yang dihadapi.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,

masalah-masalah yang dibahas adalah
1. Bagaimana standar kualitas pendidikan di Taman

6

Kanak-Kanak

di

Kecamatan

Bergas

Kabupaten

Semarang?
2. Apa

saja

yang

meningkatkan
Taman

menjadi

standar

Kanak-Kanak

kendala

kualitas
di

dalam

pendidikan

Kecamatan

di

Bergas

Kabupaten Semarang?

1.3.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk

mendeskripsikan

standar

kualitas

pendidikan Taman Kanak-kanak di Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
2. Untuk
Taman

mendiskripsikan
Kanak-kanak

kendala
di

yang

dihadapi

Kecamatan

Bergas

Kabupaten Semarang dalam meningkatkan standar
kualitas pendidikan.

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi penelitian sejenis maupun sebagai salah
satu bahan pustaka dalam rangka mengembangkan
ilmu pengetahuan, khususnya yang berkenaan dengan
kajian kualitaskualitas pendidikan.
b) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai alat evaluasi bagi pemerintah, kepala sekolah,
7

dan

guru

dalam

menjalankan

tugasnya

sebagai

pemimpin dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

8

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB II

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB IV

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

0 1 8

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 0 6