Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB I

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam perkembangan anak, pendidikan di Taman kanak-kanak memegang peranan yang sangat penting. Alasan pendidikan di taman kanak-kanak: (1) memberikan rangsangan pendidikan untuk mem-bantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut; (2) menyediakan dan membe-rikan program-program pendidikan dini bagi anak usia dini yang sesuai dengan taraf perkembangannya; dan (3) membantu dalam mengenal dan memahami ling-kungan sehingga anak mampu menyesuaikan diri. Sesuai Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional psal 1 ayat 4 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya bimbingan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan, rangsangan, pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendi-dikan sekolah dasar (Dediknas, USPN, 2004: 4).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar PAUD pasal 1 angka 1 bahwa standar Pendidikan Usia


(2)

Dini meliputi pendidikan formal dan non formal yang terdiri atas: (1) Standar tingkat pencapaian perkem-bangan; (2) Standar pendidik dan tenaga kependidik-an; (3) Standar isi, proses dan penilaikependidik-an; (4) Standar sarana prasarna, pengelolaan dan pembiayaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, bahwa seorang kepala sekolah pada lembaga pendidikan usia dini pada jalur formal harus memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma IV atau Sarjana (S1) Pendidikan Anak Usia Dini.

Sebagai pemimpin, seorang kepala sekolah Taman Kanak-Kanak bertanggung jawab dalam meng-gerakkan dan mengarahkan kinerja dari para gurunya. Sekolah harus mampu mengoperasikan segala kegiat-an di sekolah dengkegiat-an kemampukegiat-annya sendiri. Apalagi di Taman Kanak – Kanak yang sebagian besar masih dikelola oleh yayasan desa dan yayasan sosial kema-syarakatan. Sekolah memiliki otonomi luas sehingga dapat leluasa mengelola sumber daya dengan meng-alokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan.

Kemampuan kepala sekolah yang berjiwa wira-usaha dalam berinovasi sangat menentukan keber-hasilan sekolah yang dipimpinnya karena kepala sekolah tersebut mampu menyikapi kebutuhan, ke-inginan dan harapan masyarakat akan jasa pendi-dikan bagi anak-anaknya.


(3)

Kewirausahaan di sini dalam makna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan untuk kepentingan komersiil. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan yang diambil adalah karakteristik-nya (sifatkarakteristik-nya) seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri kewirausahaan; bukan mengkomersilkan sekolah. Semua karakteristik tersebut bermanfaat bagi kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah, mencapai keberhasilan sekolah, melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin, menghadapi kendala sekolah, dan mengelola kegiatan sekolah sebagai sumber belajar siswa (Depdiknas 2009).

Sunyoto dan Wahyuningsih (2009) memberikan beberapa definisi tentang kewirausahaan:

(1) kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan per-soalan dan menemukan peluang untuk memper-baiki kehidupan; (2) kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha mening-katkan hasil karyanya dalam arti meningmening-katkan penghasilan; (3) kewirausahaan juga diartikan sebagai suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain; (4) kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka ken-dalikan.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan berani mengambl


(4)

risiko dan mendapatkan keuntungan. Kewirausahaan menyangkut tiga perilaku yaitu: (a) kreatif; (b) komitme (motivasi tinggi dan penuh tanggung jawab); dan (c) berani mengambil risiko dan kegagalan (Depdiknas 2009). Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (2009) kewirausaha-an dalam pendidikkewirausaha-an merupakkewirausaha-an kerja keras ykewirausaha-ang terus menerus yang dilakukan pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam mengupayakan sekolahnya menjadi sekolah yang bermutu,

Danupranata (2009) menyatakan kompetensi adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperla-kukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Kemampuan atau kompetensi tersebut sangatlah penting guna peningkatan kualitas mutu sekolah yang pada akhirnya dapat menghasilkan lulusan yang di-inginkan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendi-dikan Nasional No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa seorang Kepala Sekolah harus memiliki lima dimensi kompetensi di antaranya kepribadian, manajerial, kewirausahaan, kepemimpinan, dan sosial.

Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadap perwujudan kom-petensi kewirausahaan ini, di antaranya mencakup:


(5)

(a) menciptakan inovasi yang berguna bagi pe-ngembangan sekolah/madrasah; (b) bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; (c) me-miliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanak tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah; (d) pantang menye-rah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/ madrasah; (e) memilki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa seko-lah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik (Aqib 2008).

Kewirausahaan menjadi kebutuhan mendesak untuk segera melingkupi kehidupan kerja kepala sekolah (Tim Dosen Administrasi Pendidikan Univer-sitas Pendidikan Indonesia 2009), alasannya: (a) saat ini semakin tumbuh dan berkembang pesaing-pesaing sekolah Taman Kanak – Kanak, terutama sekolah yang telah memiliki beberapa keunggulan, antara lain sistem pendidikan (kurikulum) yang terpadu, suasana pendidikan yang informal, sistem belajar sehari penuh (full-day system) dan menyenangkan, sarana belajar yang lengkap, pola evaluasi dilengkapi dengan porto-folio, profesionalitas guru yang handal, sarana/ prasana dan fasilitas pendidikan yang mencukupi; (b) ketidakpercayaan atas metode-metode tradisional dalam manajemen organisasi dan proses pendidikan yang dianggap masih typical. Di samping sistem manajemennya yang masih birokratik, profesionalisasi manajemen yang dilakukan kepala sekolah Taman Kanak – Kanak saat ini masih belum memadai, proses pendidikan yang berlangsung di sekolah-sekolah


(6)

masih monoton dan kurang bervariasi. Para guru

belum memiliki agenda inovasi yang memadai; (c) ter dapat di antara guru-guru atau pegawai yang

pintar dan memiliki ide-ide cemerlang, lebih suka memilih menjadi wirausaha.

Kewirausahaan (entrepeneurship) adalah ke-mampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan menurut Dricker dalam Suryana (2006) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi tercip-tanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha mau-pun bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir kreatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan. Kewirausahaan menyang-kut tiga perilaku yaitu: a) kreatif, b) komitmen (motivasi tinggi dan penuh tanggung jawab), dan c) berani mengambil risiko dan kegagalan (Depdiknas 2009).


(7)

Nyani (2009) dalam tesisnya yang berjudul

“Studi tentang derajat entrepreneurship Kepala Sekolah di dalam mengelola unit-unit usaha sekolah pada SMK-SMK di Kota Boyolali” menyimpulkan bahwa derajat entrepeneurship (kewirausahaan) kepala seko-lah dalam mengelola unit-unit usaha sekoseko-lah pada SMK-SMK di kota Boyolali termasuk tinggi. Demikian juga Astuti (2010) yang melakukan penelitian tentang derajat pelaksanaan kewirausahaan kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Tinkir Kota Salatiga, menyim-pulkan bahwa pelaksaan kewirausahaan kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Tinkir Kota Salatiga termasuk tinggi. Dalam penelitian ini akan mencoba melihat bagaimana sikap entrepreneurship (kewira-usahaan) itu dimiliki oleh objek-objek yang berbeda yaitu Kepala Taman Kanak-Kanak.

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana derajat pelaksanaan kewirausahaan kepala sekolah dalam mengelola sekolah. Penilitian ini dilakukan pada Taman Kanak-Kanak se–Kecamatan Kranggan Kabu-paten Temanggung dengan alasan penulis merupakan salah satu pengawas TK/SD di kecamatan tersebut dengan demikian lebih mudah untuk melaksanakan penelitian ini.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, rumusan perta-nyaan yang digunakan dalam penilitian ini adalah:


(8)

Seberapa besar derajat pelaksanaan kewirausahann kepala sekolah Taman Kanak-Kanak se–Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menge-tahui Seberapa besar derajat pelaksanaan kewira-usahaan kepala Taman Kanak-Kanak se-Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung.

1.4

Manfaat Penilitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi-kan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk pengembangan akivitas kewirausahaan dalam pendidikan khususnya Taman Kanak-kanak

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi kepala sekolah untuk pengembangan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam memajukan sekolahnya;


(9)

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan khususnya taman Kanak-kanak sehingga dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan terhadap pengembangan kom-petensi kepala sekolah terutama kewirausahaan kepala sekolah;

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya yang berkaitan kewirausahaan dalam pendidikan.

1.5

Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan tesis ini mengikuti sistematika sebagai berikut:

BAB I : Merupakan bagian pendahuluan yang meliputi: Latar belakang masalah, ru-musan masalah, tujuan penelitian, man-faat penelitian, dan sistematika penulisan; BAB II: Merupakan bagian landasan teoritis yang

meliputi: Tinjauan pustaka, pengertian kewirausahaan, ciri-ciri wirausahawan sukses, kewirausahaan dalam pendidikan, dan derajat pelaksanaan kewirausahaan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak; BAB III Merupakan bagian metode penelitian yang

meliputi: Jiwa penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, angket


(10)

penelitian, jenis data dan tehnik pengum-pulan data;

BAB IV: Merupakan hasil penelitian dan pemba-hasan, yang meliputi: Deskripsi umum subyek penelitian, karakteristik respon-den, analisa data, dan pembahasan hasil penelitian;

BAB V: Berisi penutup yang terdiri dari kesim-pulan, implikasi teoritis, implikasi terapan dan implikasi penelitian lanjutan.


(1)

(a) menciptakan inovasi yang berguna bagi pe-ngembangan sekolah/madrasah; (b) bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; (c) me-miliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanak tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah; (d) pantang menye-rah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/ madrasah; (e) memilki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa seko-lah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik (Aqib 2008).

Kewirausahaan menjadi kebutuhan mendesak untuk segera melingkupi kehidupan kerja kepala sekolah (Tim Dosen Administrasi Pendidikan Univer-sitas Pendidikan Indonesia 2009), alasannya: (a) saat ini semakin tumbuh dan berkembang pesaing-pesaing sekolah Taman Kanak – Kanak, terutama sekolah yang telah memiliki beberapa keunggulan, antara lain sistem pendidikan (kurikulum) yang terpadu, suasana pendidikan yang informal, sistem belajar sehari penuh (full-day system) dan menyenangkan, sarana belajar yang lengkap, pola evaluasi dilengkapi dengan porto-folio, profesionalitas guru yang handal, sarana/ prasana dan fasilitas pendidikan yang mencukupi; (b) ketidakpercayaan atas metode-metode tradisional dalam manajemen organisasi dan proses pendidikan yang dianggap masih typical. Di samping sistem manajemennya yang masih birokratik, profesionalisasi manajemen yang dilakukan kepala sekolah Taman Kanak – Kanak saat ini masih belum memadai, proses pendidikan yang berlangsung di sekolah-sekolah


(2)

masih monoton dan kurang bervariasi. Para guru

belum memiliki agenda inovasi yang memadai; (c) ter dapat di antara guru-guru atau pegawai yang

pintar dan memiliki ide-ide cemerlang, lebih suka memilih menjadi wirausaha.

Kewirausahaan (entrepeneurship) adalah ke-mampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan menurut Dricker dalam Suryana (2006) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi tercip-tanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha mau-pun bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir kreatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan. Kewirausahaan menyang-kut tiga perilaku yaitu: a) kreatif, b) komitmen (motivasi tinggi dan penuh tanggung jawab), dan c) berani mengambil risiko dan kegagalan (Depdiknas


(3)

Nyani (2009) dalam tesisnya yang berjudul

“Studi tentang derajat entrepreneurship Kepala Sekolah di dalam mengelola unit-unit usaha sekolah pada SMK-SMK di Kota Boyolali” menyimpulkan bahwa derajat entrepeneurship (kewirausahaan) kepala seko-lah dalam mengelola unit-unit usaha sekoseko-lah pada SMK-SMK di kota Boyolali termasuk tinggi. Demikian juga Astuti (2010) yang melakukan penelitian tentang derajat pelaksanaan kewirausahaan kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Tinkir Kota Salatiga, menyim-pulkan bahwa pelaksaan kewirausahaan kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Tinkir Kota Salatiga termasuk tinggi. Dalam penelitian ini akan mencoba melihat bagaimana sikap entrepreneurship (kewira-usahaan) itu dimiliki oleh objek-objek yang berbeda yaitu Kepala Taman Kanak-Kanak.

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana derajat pelaksanaan kewirausahaan kepala sekolah dalam mengelola sekolah. Penilitian ini dilakukan pada Taman Kanak-Kanak se–Kecamatan Kranggan Kabu-paten Temanggung dengan alasan penulis merupakan salah satu pengawas TK/SD di kecamatan tersebut dengan demikian lebih mudah untuk melaksanakan penelitian ini.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, rumusan perta-nyaan yang digunakan dalam penilitian ini adalah:


(4)

Seberapa besar derajat pelaksanaan kewirausahann kepala sekolah Taman Kanak-Kanak se–Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menge-tahui Seberapa besar derajat pelaksanaan kewira-usahaan kepala Taman Kanak-Kanak se-Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung.

1.4

Manfaat Penilitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi-kan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk pengembangan akivitas kewirausahaan dalam pendidikan khususnya Taman Kanak-kanak

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi kepala sekolah untuk pengembangan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam memajukan sekolahnya;


(5)

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan khususnya taman Kanak-kanak sehingga dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan terhadap pengembangan kom-petensi kepala sekolah terutama kewirausahaan kepala sekolah;

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya yang berkaitan kewirausahaan dalam pendidikan.

1.5

Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan tesis ini mengikuti sistematika sebagai berikut:

BAB I : Merupakan bagian pendahuluan yang meliputi: Latar belakang masalah, ru-musan masalah, tujuan penelitian, man-faat penelitian, dan sistematika penulisan; BAB II: Merupakan bagian landasan teoritis yang

meliputi: Tinjauan pustaka, pengertian kewirausahaan, ciri-ciri wirausahawan sukses, kewirausahaan dalam pendidikan, dan derajat pelaksanaan kewirausahaan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak; BAB III Merupakan bagian metode penelitian yang

meliputi: Jiwa penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, angket


(6)

penelitian, jenis data dan tehnik pengum-pulan data;

BAB IV: Merupakan hasil penelitian dan pemba-hasan, yang meliputi: Deskripsi umum subyek penelitian, karakteristik respon-den, analisa data, dan pembahasan hasil penelitian;

BAB V: Berisi penutup yang terdiri dari kesim-pulan, implikasi teoritis, implikasi terapan dan implikasi penelitian lanjutan.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB II

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB IV

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB V

0 0 4